Isi Makalah Pemasaran Internasional
Isi Makalah Pemasaran Internasional
BAB I
Pendahluan……………………………………………………………….2
Rumusan masalah………………………………………………………..3
BAB II
Pembahasan………………………………………………………………4
BAB III
Penutup dan kesimpulan………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penetapan harga merupakan salah satu keputusan penting dalam
pemasaran global. Harga adalah satu – satunya elemen bauran pemasaran yang
memberikan pemasukan bagi pemasaran, sedangkan elemen – elemen
lainnya(Produk, distribusi, dan promosi) justru membutuhkan dana.
Harga merupakan alat evaluasi dan komunikasi dalam pasar internasional.
Menetapkan harga yang tepat merupakan kunci kesuksesan dan kegagalan.
Bahkan ketika pemasar internasional memproduksi produk yang tepat,
mempromosikannya dengan benar, dan membangun jalur distribusi yang layak,
upaya tersebut akan gagal bila ia salah menetapkan harga. Sebuah penawaran
harga seharusnya mencerminkan baik kualitas maupun nilai produk yang
dipersepsikan konsumen.
Dari semua hal yang harus dihadapi oleh pemasar internasional, penetapan
harga merupakan salah satu yang paling sulit. Hal ini menjadi lebih rumit ketika
perusahaan menjual produknya pada pelanggan di berbagai negara yang
berbeda-beda. Baik mengekspor maupun mengelola operasi luar negeri,
tanggung jawab manajer adalah menetapkan dan mengendalikan harga aktual
produk di pasar yang berbeda dengan berbagai variabel yang berbeda pula,
mulai dari perbedaan tarif, biaya, sikap, persaingan, fluktuasi mata uang, serta
metode penetapan harga.
2
2. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka kami akan
membatasi pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud
dan tujuan kami sampai kepada pembaca. Adapun batasan masalah yang akan
kami paparkan adalah sebagai berikut :
1. Apa itu penetapan harga global?
2. Penentuan batas – batas harga & Fungsi penetapan harga?
3. Pertimbangan dasar keputusan harga untuk di pasarkan di pasar luar
negeri?
4. Tujuan penetapan harga?
5. Strategi penetapan harga?
6. Kebijakan penetapan harga?
7. Pengaruh faktor lingkungan terhadap kebijakan harga?
8. Dumping & Harga transfer?
3. Tujuan Pembahasan
1. Mampu menjelaskan pengertian harga.
2. Mampu menetukan batas - batas harga dan fungsi penetapan harga.
3. Mampu menjelaskan pertimbangan dasar keputusan harga untuk di
pasarkan di pasar luar negeri.
4. Mampu menjelaskan tujuan penetapan harga.
5. Mampu menjelaskan strategi penetapan harga
6. Mampu menjelaskan kebijakan penetapan harga
7. Mampu menjelaskan pengaruh faktor lingkungan terhadap kebijakan
harga
8. Mampu menjelaskan dumping & Harga transfer
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dasar harga (price floor), merupakan harga minimal yang sama dengan biaya
produk tersebut.
2. Pagu harga (price cielling), merupakan harga maksimal yang dikendalikan
oleh harga kompetitif untuk produk yang dapat dibandingkan dengan negara
tujuan.
3. Harga Optimal (optimum price), merupakan fungsi permintaan akan produk
yang ditentukan oleh kemauan dan kemampuan pelanggan untuk membeli
4
3. Dijadikan indicator kualitas produk.
4. Berpengaruh terhadap tingkat aktivitas promosi yang dialokasikan untuk
mendukung pemasaran produk.
6
seringkali dipergunakan dalam fase introduksi siklus hidup produk ketika
kapasitas produksi dan persaingan terbatas.
o Penetapan harga penetrasi
Penetapan harga penetrasi menggunakan harga sebagai alat untuk bersaing
untuk memperoleh pasar. Mayoritas perusahaan yang menggunakan penetapan
jenis harga ini dalam pemasaran internasional berada di kawasan Pasifik. Pabrik
berskala efisien dan rendahnya tenaga kerja membuat perusahaan-perusahaan ini
dapat mengadakan “serangan mendadak” ke pasar.
o Mempertahankan pasar (Market Holding)
Strategi mempertahankan pasar seringakali dipergunakan oleh
perusahaaan yang ingin mempertahankan pengsa pasar mereka. Dalam pemasaran
di suatu negara, strategi ini seringkali berupa reaksi terhadap penyesuaian harga
oleh pesaing. Misalanya, ketika salah satu perusahaan mengumumkan penurunan
harga khusus, sebagian besar perusahaan penerbangan harus menyesuaikan harga.
o Cost-plus/peningkatan harga.
Perusahaan yang terjun di bidang ekspor seringkali menggunkan strategi
yang disebut strategi penetapan harga cost-plus untuk memperoleh pijakan di
pasar global. Terdapat dua metode penetapan harga cost-plus. Metode yang lebih
tua adalah metode akunting biaya historis, yang menentukan jumlah semua biaya
proses manufaktur langsung dan tidak langsung serta biaya umum dan
administrasi. Sebuah pendekatan yang akhir-akhir ini dipergunakan dikenal
sebagai metode estimated future cost (perkiraan biaya d masa depan)
Pesaing
Menurut Michael porter dalam kotler (1997), sifat persaingan menentukan harga
internasional, ada 5 kekuatan dalam bersaing yang berpengaruh, yaitu:
1. Pesaing dalam industry yang sama
2. Pemasok
3. Pembeli
4. Pendatang potensial/baru
5. Produsen substitusi
7
Menurut Vern Trepstra dalam zamashari (1989) ada 4 kelompokpermasalahan
penetapan harga internasional, yaitu:
Penetapan harga dan persyaratan harga dan persyaratan pembayaran penjualan
ekspor. Dalam penetapan harga internasional perusahaan akan menghadapi masalah :
Harga ekspor bisa sama/berbeda dengan harga dalam negeri. Kalau harga lebih
tinggi, karena fktor kemasan khusus (seperti memakai peti kemas); biaya pengurusan
dokumen, biaya kredit penagihan.
Kalau harga ekspor lebih rendah dari harga dalam negeri, karena beberapa alasan :
1. tingkat pendapatan yang lebih rendah di beberapa pasar luar negeri,
2. persaigan luar negeri
3. harga FOB yang terlalu tinggi, karena adanya biaya angkut, tariff dan lainnya
4. perusahaan mungkin menganggap biaya ekspor sesungguhnya lebh rendah
karena biaya penelitian dan pengembangan, biaya umum, dll sudah di bebankan kepada
penjualan dalam negeri.
Eskalasi harga dalam penjualan ekspor, adalah pertambahan harga produk melalui
beberapa langkah dari pengekspor sampai ke konsumen akhir, contoh :
Jika harga FOB lebih rendah dari harga dalam negeri, maka perusahaan harus
meninjau beberapa alternative :
1. Apabila banyak kendala terhadap pertumbuhan perusahaan dalam pasar dalam
negeri. Alternative penjualan ekspor itu sebaiknya tetap terbuka.
2. Apabila perusahaan mempunyai kelebihan kapasitas dan tidak ada lagi
peluang dalam negeri yang lebih menarik, maka perusahaan dapat
menggunakan penetapan harga biaya marginal.
3. Perusahaan dapat memperpendek saluran distribusinya sepanjang
pengurangan mata rantai distribusi itu tidak mengurangi efektifitas pemasaran.
4. Perusahaan dapat memodifikasi atau menyederhanakan produk supaya lebih
murah atau lebih mampu bersaing.
5. Perusahaan dapat mempertimbangkan alternative produksi atu perakitan di
luar negeri atau penjualan lisensi untuk menghindari mata rantai yang dapat
membengkakkan harga ekspor.
Dumping
Dumping merupakan praktik diskriminasi harga yang menjual produk impor
dengan harga yang lebih murah daripada untuk produk yang sama di Negara asal. Selain
itu, praktik diskrimianasi harga yang menjual produk impor dengan harga yang lebih
rendah daripada biaya produksinya juga dikategorikan sebagai dumping. Berbagai begara
telah memiliki kebijakan dan prosedur masing-masing untuk melindungi perusahaan
nasionalnya dari praktik dumping.
Secara garis besar, dumping bias dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Dumping spondaris, yaitu dumping yang dilakukan secara temporer dengan
tujuan utama mengatasi masalah kelebihan kapasitas. Kelebihan kapasitas
dipasarkan ke luar negeri dengan harga berapa pun yang penting dapat terjual.
Dengan dmeikian, perusahaan bias mendapatkan pemasukan dan terhindar dari
perang harga di pasar nasionalnya.
2. Dumping predatoris, yaitu praktik dumping dengan menjual produk secara
merugi dengan tujuan mendapatkan akses ke suatu pasar dan menyingkirkan para
pesaing. Begitu pesaing mulai berguguran dan posisi perusahaan cukup kuat,
barulah harga dinaikkan.
3. Dunping persisten, yaitu jenis dumping yang paling permanen, di mana
perusahaan secara konsisten menjual produknya dengan harga lebih rendah di satu
pasar dibandingkan di pasar-pasar lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan
penerapan metode penerapan hargainkremental atau marginal untuk pasar luar
12
negeri dan metode penetapan harga penuh untuk pasar dalam negeri. Akibatnya,
konsumen dalam negeri harus berkorban dengan membayar harga yang lebih
mahal daripada konsumen Negara lain.
13
Harga transfer berdasarkan pada pasar dihitung dari harga yang diperlukan
untuk bersaing dipasar internasional. Hambatan dari harga ini adalah dari
harga pokok tetapi terdapat variasi yang cukup besar dalam penentuan harga
pokok. Harus ada keputusan apakah harga yang dipakai didasarkan pada
tingkat volume sebenarnya atau yang direncanakan.
o Penetapan harga transfer yang menjaga jarak
Harga yang juga harus dibayar oleh pihak yang tidak berkaitan dalam
transaksi yang serupa disebut sebagai penetapan harga transfer “yang menjaga
jarak” guna menggunakan pendekatan ini harga untuk menjaga jarak harus
ditetapkan, hal ini imungkinkan akan sulit terealisasi kecuali untuk jenis
produk komuditas. Harga penjaga jarak dapat menjadi sasaran bila tidak
dipandang sebagai suatu titik melainkan suatau rentang deret harga hal
penting yang perlu diingat adalah penetapan harga menjaga jarak dalam
produk yang dibedakan tidak menghasilakn harga spesifik yang dapat
diperkirakan.
o Peraturan perpajakan dan harga trnsfer
Karena korporasi global melakukan bisnis di dunia yang memiliki
karakteristik tingkat pajak yang berbeda, terdapat intensif untuk
memaksimalkan dinegara negara dengan tingkat pajak paling rendah dan
meminimalkan penghasilan dinegara-negara dengan pajak tinggi. Pemerintah
dengan sendirinya menyadari hal itu, akir-akir ini banyak pemerintah yang
mencoba memaksimalkan pendapatan pajak nasional dengan memeriksa
penghasilan perusahaan dan memberi mandat relokasi penghasilan dan
pengeluaran.
Cara Pembayaran
Cara pembayaran yang banyak dipakai untuk meningkatkan daya tarik kepada
pengimpor, adalah:
16
BAB III
PENUTUP
Strategi penetapan harga sangat ditentukan oleh keputusan yang diambil oleh
manjemen mengenai bauran produk, strategi pembuatan merek, dan mutu produk.
Strategi distribusi juga mempengaruhi pilihan mengenai bagaimana harga akan berhasil
didalam gabungan antara strategi periklanan dan armada penjualan strategi penetapan
harga juga mempengaruhi keputusan pembauran pemasaran lainnya. Harga seperti halnya
komponen pemasaran lainnya, merupakan alat untuk mendapatkan tanggapan pasar.
17
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
18