Anda di halaman 1dari 9

Rasialisme oleh Oknum Suporter terhadap Pemain dalam Olahraga Sepakbola

Bagas Supriyadi / 17601241081 / PJKR B 2017

A. Pendahuluan

Olahraga merupakan bidang yang banyak digemari oleh masyarakat bahkan dengan
adanya olahraga yang diperlombakan dapat menyatukan masyarakat yang terpaut jauh
letak geografinya. Sebagai salah satu olahraga populer, sepakbola adalah olahraga yang
dimainkan oleh dua tim yang saling berhadapan dengan setiap anggota tim yang
bertanding berjumlah 11 pemain. Permainan sepakbola dapat dimainkan dengan seluruh
anggota tubuh kecuali tangan, akan tetapi terdapat salah satu posisi yang diperbolehkan
menggunakan seluruh anggota tubuhnya yaitu kiper. Kebanayakan dalam setiap cabang
olahraga tidak terlepas dari pendukung suatu tim masing-masing atau sering disebut
dengan suporter.

Banyak yang mengatakan bahawa suporter adalah pemain kedua belas dalam istilah
olahraga sepakbola. Setiap suporter dari klub masing-masing memiliki tujuan untuk
mendukung tim yang menjadi kebanggan mereka. Sebagai wujud dukungan mereka
terhadap klub yang dicintai, meraka datang ke stadion dengan atribut lengkap dan tidak
lupa memberikan Chant (nyanyian) terhadap klub yang di dukungnya. Hal itulah
mengapa suporter dapat menjadi pemain ke-12.

Sepakbola sejatinya sebagai penghibur dan pemersatu masyarakat. Banyak manfaat


yang di dapatkan dengan adanya sepakbola, namun tidak jarang ditemukan hal hal negatif
di dalamnya. Fanatisme suporter sering kali berlebihan sehingga memunculkan dampak
negatif yang ditimbulkan. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan ialah rasialisme
oleh oknum suporter terhadap pemain yang sedang berlaga saat pertandingan.
B. Kajian Teori
1. Definisi Olahraga
Olahraga merupakan suatu aktivitas fisik yang tersruktur yang melibatkan
anggota tubuh dilakukan secara berulang-ulang agar dapat terjaga kesehatannya
baik dalam pertumbuhan maupun perkembangan jasmani, rohani, maupun sosial.
Masyarakat mulai memahami akan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan
dan kebugaran jasmani. Hal ini dilakukan dengan memulai suatu kegiatan
olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan digemarinya. Kegiatan olahraga
merupakan hak setiap manusia untuk menetukan akivitas fisik yang mereka
segani. Tidak ada larangan kepada setiap orang untuk memilih berolahraga sesuai
dengan apa yang dikehendakinya, sehingga olahraga dapat dilakukan oleh siapa
saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

2. Definisi Sepakbola
Pada hakikatnya sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan suatu
sarana yang berupa bola sepak. Sepakbola biasanya dimainkan di lapangan
rumput terdiri dari 2 regu yang akan saling berhadapan dengan setiap masing-
masing regu yang bertanding terdapat 11 pemain. Kesebelas pemain ini terdiri dari
berbagai posisi yaitu kiper, pemain bertahan, pemain tengah, dan penyerang.
Karakteristik permainan sepakbola adalah memainkan bola menggunakan seluruh
anggota tubuh kecuali lengan tangan. Apabila bola mengenai tangan pemain akan
terjadi handsball dan dapat mengakibatkan tendangan bebas, bahkan jika terjadi di
kotak 16 dapat terkena hukuman penalti. Dalam permainan sepakbola terdapat
salah satu posisi yang diperbolehkan menggunakan lengan tangan. Artinya dapat
menggunakan seluruh anggota tubuhnya, hal ini dapat dilakukan oleh penjaga
gawang guna mengamankan gawangnya dari kebobolan. Sesuai dengan namanya
yaitu sepakbola (dari kata sepak merujuk pada kaki) sehingga anggota tubuh yang
paling dominan digunakan adalah kaki.
Dalam permainan sepakbola semua pemain memiliki hak yang sama, namun
posisi penjaga gawang memiliki hak yang lebih istimewa daripada setiap pemain
di posisinya. Penjaga gawang sangat riskan terkena benturan atau tindakan yang
sangat beresiko sehingga dapat mebahayakan dirinya. Hal ini dilakukan oleh
penjaga gawang guna mengamankan gawangnya dalam setiap serangan yang
dilakukan oleh pemain lawan. Tingkatan kontak fisik / body kontak dalam
olahraga sepakbola sangat tinggi sehingga dapat memicu ketegangan antar pemain
bahkan ketegangan antar suporter. Perasaan jengkel maupun emosi sering
menghiasi pertandingan tatkala seorang pemain mendapat pelanggaran keras yang
dilakukan oleh lawannya.
Setiap cabang olahraga tentu memiliki tujuannya masing-masing salah satunya
sepakbola. Sepakbola memiliki tujuan dimana setiap regu berlomba-lomba untuk
memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin serta berjuang sekuat
tenaga agar gawangnya terhindar dari kebobolan penyerang lawan. Sepakbola
merupakan cabang olahraga yang paling banyak diminati di berbagai kalangan
masyarakat mulai dari kalangan masyarakat bawah hingga kalangan masyarakat
atas. Semua itu berkat modal yang dikeluarkan tidak terlalu mahal untuk
mendapatkan suatu permainan tersebut, yang memiliki nilai estetik bagi pecinta si
kulit bundar.

3. Definisi Suporter
Kata suporter sebenarnya berasal dari kata support yang memiliki arti
dukungan. Suporter merupakan sebuah kelompok sosial yang relatif tidak teratur
dan terjadi karena terdapat hasrat untuk melihat sesuatu pertunjukan pertandingan.
Suporter juga ikut menentukan jalannya sebuah pertandingan sepakbola karena
mereka adalah pemain ke-12 yang secara tidak langsung memberikan suntikan
moril terhadap pemain kesebelasan yang di dukung dan sesekali memberikan teror
kepada pemain lawan yang membuat mental pemain lawan runtuh. Mereka selalu
menggunakan atribut untuk medukun tim yang dibanggakan serta menyanyikan
yel-yel pemberi semangat pemain yang bertanding. Pertandingan akan terasa
hambar jika tidak adanya dukungan dari suporter dalam sebuah pertandingan.
Maka dari itu fanatisme suporter mucul untuk memberikan motivasi dan
penghibur tim kesebelasan secara all out.

4. Definisi Fanatisme
Fanatisme dapat diartikan sebagai sebuah rasa kecintaaan yang berlebih
hingga akan menimbulkan dampak yang luar biasa akibat dari sikap yang
ditimbulkan oleh seseorang. Dalam fanatisme meberikan keyakinan kepada diri
setiap individu untuk memberikan sebuah kecintaan terhadap segala sesuatu yang
diyakini. Sehingga fanatisme merupakan rasa kecintaannya terhadap suatu klub
yang menjadi kebanggaan setiap suporter berdasarkan paham yang berlebihan
sehingga mengakibatkan hal yang kurang baik yang memungkinkan konflik
maupun perseteruan.
Akibat dari fanatisme sendiri tidak hanya konflik antar suporter bahkan antara
pemain dengan suporter yang saling mengeluarkan cuitan pedas, lalu suporter
yang klub kebanggannya dihina pun nekat untuk turun dari tribun dan
menghampiuri sang pemain hingga berujung menjadi baku hantam di area
lapangan. Tidak hanya itu suporter terkadang memberikan kata-kata yang berbau
rasis terhadap pemain yang membela klub lawan karena begitu cintanya terhadap
klub yang ia dukung. Sebagai bukti rasa kesetiannya kepada klub banyak di
berbagai sudut stadion digelar banner maupun bendera sebagai penegasan bahwa
itulah klub yang mereka banggakan. Mereka juga akan terusik jika terdapat
perusakan terhadap lambang tim kebanggannya. Hal seperti itu hanya akan
merugikan kedua belah pihak jika terjadi perseteruan yang berujung konflik yang
memakan korban jiwa.

5. Definisi Konflik Sosial


Konflik sosial adalah suatu permasalahan yang diakibatkan oleh adanya
perseteruan antara kedua belah pihak atau bahkan lebih yang saling
mempertahankan paham yang mereka yakini baik dari individu maupun
kelompok. Terjadinya konflik hanya akan menimbulkan kerugian dintara kedua
belah pihak yang saling berseteru. Hal itu dikarenakan setiap kelompok yang
menganut suatu paham yang di yakini akan berusaha memperjuangkan dengan
berbagai cara untuk mereka dapat memenangkan atau bahkan mereka merasa di
atas dari pihak lawan dalam suatu konflik yang terjadi.
Dalam hal ini adalah sebagai dampak dari konflik sosisal yang terjadi adalah
rasialisme terhadap pemain sepakbola. Sudah banyak kasus rasialisme terjadi di
sebuah pertandingan sepakbola, kasus akhir-akhir ini yang terjadi ialah perlakuan
rasial terhadap Mario Balotelli. Dirinya mendapatkan sorakan rasial dari sejumlah
oknum pendukung Hellas Verona dengan nada yang berbunyi keras mereka
mengatakan “Tidak ada orang Italia yang berkulit hitam” hal itu lantas direspon
oleh Balotelli dengan menendandang bola kearah suporter tersebut. Balotelli lalu
mendapat kartu kuning dari wasit, Ia merasa kesal dengan perlakuan suporter yang
memberikan perlakuan rasial terhadap dirinya. Perlakuan ini bisa berdampak
buruk bagi klub dan timnas Italia jika Balotelli tidak ingin bermain sepakbola lagi
karena perlakuan yang tidak mengenakan kepada dirinya. Bahkan yang lebih
parahnya perlakuan rasial dapat memecah belah suatu bangsa karena di dalam
suatu negara terdapat berbagai suku dan ras yang tinggal di dalamnya.

6. Rasialisme dalam Sepakbola


Dalam sebuah pertandingan sepakbola sering kali terjadi teriakan yang berbau
rasial yang dilayangkan oleh oknum suporter kepada pemain. Kejadian tersebut
dapat mengganggu jalannya pertandingan bahkan dapat dapat menghentikan
suatu pertandingan yang sedang berlangsung. Aksi rasial ini biasanya berbentuk
teriakan kepada pemain dimana suporter membawa nama ras warna kulit sebagai
bahan untuk merusak bahkan menjatuhkan mental pemain. Bentuk rasial yang
dilakukan suporter tidak hanya berteriak menekankan perbedaan sosial budaya
antar ras, akan tetapi suporter juga terkadang mengibaratkan pemain seperti
seorang monyet dengan memberikan pisang maupun kacang pemain. Semua
kejadian yang terjadi di atas merupakan sebuah gambaran perilaku rasialisme
yang dilakukan oleh oknum suporter dalam sepakbola.
Terjadinya aksi rasialisme disebabkan dari berbagai faktor diantaranya
suporter kurang memberikan rasa hormat dan saling menghargai terhadap
pemainyang bertanding. Kemudian kurang tegasnya peraturan yang dibuat kepada
pelaku yang melakukan tindakan rasial. Di salah satu liga top eropa yaitu Serie A
Italia akhir-akhir ini sangat marak terjadi kasus rasialisme kepada pemain.
Pemain yang menjadi korban hampir semua adalah pemain berkulit hitam.
Kemudian dalam laga pertandingan liga divisi II Belanda kedapatan pemain yang
mendapatkan perlakuan rasial, kemudian seluruh pemain tim tersebut melakukan
mogok main dikarenakan hal tersebut. Kemudian sebagai bentuk protes di liga
belanda secara simbolis setelah kick off berbunyi mereka berdian diri dan pada
papan skor terdapat pesan bertuliskan “Rasisme? Maka kita tidak akan bermain
sepakbola.
C. Tanggapan
Terjadinya perlakuan rasial menurut kasus-kasus yang pernah saya jumpai
kemungkinan dikarenakan kurangngnya sikap saling menghargai perbedaan antar
sosisal budaya ras yang dimiiki setiap individu pemain seperti apa yang terjadi di liga
Italia dengan mayoritas penduduk berkulit putih dengan hal tersebut sering kali
terdapat oknum yang tidak menerima bahkan berkeinginan untuk merendahkan
minoritas yang tinggal di negara tersebut. Perlakuan rasial mereka jadikan ajang untuk
mencemooh pemain lawan yang terdapat dalam tim lawan sehingga konsentrasi
pemain terganggu ketika melaksanakan pertandingan. Mereka seoalah-olah lebih
tingginya derajatnya dengan mangandaikan pemain minoritas tersebut seperti kera.
Banyak yang melontarkan perkataan terkait kulit hitam, seperti kera, bahkan mereka
memperlakukan pemain tersebut bak seperti kera dengan melemparkan kacang
maupun pisang.
Perlakuan rasialisme tidak akan pernah dibenarkan keberadaannya, hal ini
hanya akan menyebabkan suatu konflik ataupun perseteruan diantara suku (ras).
Dahulu di berbagai belahan dunia pernah mengalami masa diman salah satu ras
diangaap lebih tinggi daripada ras yang lainnya. Seiring dengan pola pikir yang maju
untuk mempersatukan seluruh bangsa suatu lembaga dunia yaitu PBB mencetuskan
kesetaraan ras. Disebutkan bahwa untuk menyelesaikan masalah ekonomi, sosial,
budaya dan kemanusiaan di dunia dan untuk menghormati HAM tanpa melihat ras,
jenis kelamin, bahasa, dan agama.

Sepakbola sejatinya adalah sebagai sarana untuk mempersatukan bangsa (ras).


Banyak masyarakat yang gemar terhadap olahraga tersebut, bahkan di eropa di klub-
klub besar jumlah penonton di stadion bisa mencapai 70 ribu penonton. Dari sekian
banyak penonton terdapat berbagai macam penduduk dari berbagai negara yang
menyempatkan untuk melihat pertandingan. Ketika terjadi pesta sepakbola tebesar di
dunia yaitu Piala Dunia banyak masyarakat yang secara sosial maupun budaya
berbeda di persatukan dalam suatu pertandingan. Pertandingan yang sesungguhnya
menghibur penonton sudah seharusnya di irinngi dengan kedamaian penonton yang
melihat pertandingan. Kedamaian tersebut akan tercipta ketika seluruh suproter yang
berada di dalam stadion saling menghargai berbagai kultur yang ada di dalamnya.
Sudah bertahun-tahun kesetaraan ras dikumandangkan oleh berbagai pihak
tidak hanya dikalangan olahraga sepakbola. Marilah dimulai dari diri kita sendiri
utnuk menanamkan sikap saling menghargai dan juga meberikan edukasi kepada
suporter bahwa rasialisme hanya akan memecah belah.
D. Kesimpulan
1. Olahraga merupakan suatu aktivitas fisik yang tersruktur yang melibatkan anggota
tubuh dilakukan secara berulang-ulang agar dapat terjaga kesehatannya baik
dalam pertumbuhan maupun perkembangan jasmani, rohani, maupun sosial.
2. Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan suatu sarana yang berupa
bola sepak. Sepakbola biasanya dimainkan di lapangan rumput terdiri dari 2 regu
yang akan saling berhadapan dengan setiap masing-masing regu yang bertanding
terdapat 11 pemain.
3. Suporter berasal dari kata support yang memiliki arti dukungan. Suporter
merupakan sebuah kelompok sosial yang relatif tidak teratur dan terjadi karena
terdapat hasrat untuk melihat sesuatu pertunjukan pertandingan.
4. Fanatisme dapat diartikan sebagai sebuah rasa kecintaaan yang berlebih hingga
akan menimbulkan dampak yang luar biasa akibat dari sikap yang ditimbulkan
oleh seseorang.
5. Konflik sosial adalah suatu permasalahan yang diakibatkan oleh adanya
perseteruan antara kedua belah pihak atau bahkan lebih yang saling
mempertahankan paham yang mereka yakini baik dari individu maupun
kelompok.
6. Rasialisme dalam sepakbola adalah suatu tindakan yang dilakukan suporter
dengan memberikan penekanan untuk menjatuhkan derajat dalam perbedaan
sosisal budaya bahkan ciri fisik antar ras.

Anda mungkin juga menyukai