1
SMK N 2 KURIPAN Gaya
A. Pengertian Gaya
Gaya adalah vector yang mempunyai arah dan besaran. Gaya menyebabkan percepatan pada
benda. Percepatan tersebut tergantung pada massa benda dan besarnya gaya yang diberikan.
Hukum Newton I yaitu:
Keterangan: 1 Newton sama dengan gaya yang diperlukan
F = Gaya (Newton; dyne) untuk memberi 1 kg massa dengan suatu
F=M . a
M= Massa (kg; gr) percepatan 1 m/s2 (N = kg . m/s2).
2 2
a= Percepatan (m/s ; cm/s )
B. Batasan Besaran
1. Batasn Besaran dengan Satuan
yaitu hasil kali satuan dengan angka.
Keterangan:
l v = Kecepatan (m/s)
v=
t l= Jarak (m)
t= Waktu (s)
2. Batasn Besaran vektor dan Besaran Skalar
Besaran Vektor Besaran Skalar
Besaran yang memiliki besar dan arah. Besaran skalar adalah besaran yang hanya
Vektor dapat digambarkan dengan tanda memiliki besar saja. Misalnya, pada
anak panah. Panjang anak panah spidometer kendaraan bermotor, angka-
melambangkan besarnya vektor dan ujung angka yang ditunjukkan oleh panah itu
anak panah menunjukkan arah bekerjanya menunjukkan besarnya kecepatan (laju)
vektor. pada skala tertentu, misalnya 100 km/jam.
Akan tetapi, panah yang menunjukkan
angka tersebut tidak menunjukkan arah
lajunya kendaraan. Contoh lainnya alat-alat
yang menunjukkan besaran skalar adalah
odometer, tachometer, dan timbangan.
Contohnya: Contohnya:
Perpindahan Momentum Laju Waktu
Kecepatan Kuat medan magnet Berat Volume
Percepatan gravitasi, Torsi (momen-gaya) Jarak Kerja
Gaya Kekuatan Massa (Inersia)
C. Klasifikasi Gaya
1. Besarnya Gaya dan Garis Kerja Gaya
a. Satuan Internasional (SI) gaya adalah Newton (N) atau kg . m/s2
b. Menggambar besarnya gaya digunakan skala gaya. Misalnya, 1 cm garis mewakili gaya
1 newton, maka gaya sebesar 5 N digambarkan dengan garis lurus sepanjang 5 cm.
A B 1 cm
c. Gaya dapat dipindahkan di sepanjang garis kerjanya asalkan arah dan besarnya sama
f. Memindahkan Gaya
Sebuah gaya F dapat dipindahkan (digeser) di sepanjang garis kerjanya, tanpa
mengurangi pengaruh gaya tersebut pada benda.
b. Beberapa Buah Gaya dengan Arah Berlawanan pada Satu Garis Kerja
F1=60N, F2 = 30 N, arahnya
berlawanan, dan garis kerjanya sama
maka besarnya adalah
R = F 1 – F2
R = 60 N – 30 N
R = 30 N
arahnya sama dengan arah F1
c. Menyusun Gaya dengan Metode Parallelogram
Disusun Oleh: Dokumen ini digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar Diperiksa Oleh: Halaman
di SMK Negeri 2 Kuripan. 2 dari 6
TSM Teknik Dasar Otomotif
1
SMK N 2 KURIPAN Gaya
Memindahkan gaya F2 ke ujung F1, F3 ke ujung F2, F4 ke ujung F3, dan seterusnya.
f. Menyusun Gaya-Gaya yang Bekerja pada Satu Bidang dengan Titik Tangkap Sendiri-
Sendiri. Ada tiga keadaan yang mungkin dijumpai dalam cara ini.
1) Dua buah gaya yang sejajar dan searah (gambar a dan b)
Disusun Oleh: Dokumen ini digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar Diperiksa Oleh: Halaman
di SMK Negeri 2 Kuripan. 3 dari 6
TSM Teknik Dasar Otomotif
1
SMK N 2 KURIPAN Gaya
R=√ F 21 + F22
d. Dua Buah Gaya yang Bekerja Pada Satu Titik Tangkap, Arahnya Berbeda, dan
Membentuk Sudut α
Disusun Oleh: Dokumen ini digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar Diperiksa Oleh: Halaman
di SMK Negeri 2 Kuripan. 4 dari 6
TSM Teknik Dasar Otomotif
1
SMK N 2 KURIPAN Gaya
Disusun Oleh: Dokumen ini digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar Diperiksa Oleh: Halaman
di SMK Negeri 2 Kuripan. 5 dari 6
TSM Teknik Dasar Otomotif
1
SMK N 2 KURIPAN Gaya
4. Menguraikan Gaya
a. Menguraikan gaya secara grafis
Apabila dua buah gaya dapat disusun
menjadi sebuah gaya yang disebut gaya
pengganti atau resultan R maka sebaliknya
sebuah gaya dapat diuraikan menjadi dua
buah gaya yang masing-masing disebut
dengan komponen gaya.
Disusun Oleh: Dokumen ini digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar Diperiksa Oleh: Halaman
di SMK Negeri 2 Kuripan. 6 dari 6