Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok 2

(Minggu 5 / Sesi 7)
2201860456 – Akhmad Hirsun Alaika

2201862663 – Radityo Dito

2201860525 – Luthfi Arsyadani

2201861673 - Ahmad Edwar Armandes

Ade Riaty Kharin Sinaga

Tuliskan 2 halaman (spasi 1,5/times new roman/font 12) pandangan agama kalian tentang hati
nurani! Identifikasi pula apa yang membuat kalian sering tidak bertindak mengikuti hati nurani?
Apa akibatnya dan langkah apa pula yang perlu ditempuh untuk mengikuti hati nurani di masa
depanmu?

Jawaban :

Pertama, kita mengenal apa hakekat manusia. Hakekat merupakan inti pokok dari sesuatu
, intiya manusia adalah mahkluk tuhan yang terdiri dari jasad dan roh. Esensi manusia itu adalah
jasa dan roh, setelah roh ditiupkan ke dalam jasad maka roh tersebut menjadi nafsu (Jiwa). Maka
yang namanya manusia (an-nas) itu makhluk yang mempunyai jiwa dan raga. jika berpisah
maka hilang sebutan sebagai manusia. apabila jasad saja tidak ada roh atau jiwa, disebut mayat.
intinya harus lengkap antara jasad dan roh.

pada jiwa terdapat berbagai perlengkapan yaitu :

1. Hati, didalam kitab suci diterangkan bahwa hati adalah perangkat jiwa yang berfungsi untuk
memahami atau mengerti.

2. Pendengaran, kemampuan mendengar melalui organ jasmani yaitu melalui telinga.

3. Penglihatan, kemampuan melihat melalui mata.

4. Perasa, kemampuan merasakan yang melalui kulit dan lidah.

CHAR6021 – Character Building: Agama


5. Penciuman, Kemampuan mencium yang melalui organ penciuman yaitu hidung.

Kelengkapan 2-5 itu disebut panca indera, sedangkan yang kita bahas kali ini adalah
nomor 1 yang berhubungan dengan hati manusia. manusia memiliki hati nurani.Secara umum
hati nurani dapat didefinisikan sebagai kesadaran moral yang tumbuh di dalam hati manusia dan
mempengaruhi tingkah laku seseorang. Dalam artian, seseorang mempunyaihati nurani jika ia

memiliki kesadaran akan baik atau buruknya suatu perbuatan yang ia lakukan.Secara
umum hati nurani dibedakan menjadi 2, yaitu :

 Hati Nurani Retrospektif : perasaan seseorang menilai perbuatan-perbuatannya di


masalampau, seperti menghakimi diri sendiri. Bila seseorang melakukan kesalahan maka
iaakan merasa menyesal dan bersalah pada dirinya sendiri.
 Hati Nurani Prospektif : perasaan seseorang menilai perbuatannya di masa yang
akandatang atau sedang dilalui saat ini. Biasanya muncul penolakan-penolakan dalam
dirinya.

Menurut mayoritas orang beragama Islam dan para Ulama, hati nurani sering disebut “Qalbu”.
Yang artinya memalingkan atau membalikkan. Qalbu sendiri dikelompokkan menjadi 2 jenis,
yaitu :

 Qalbu Jamaniah : berarti organ tubuh manusia yang memompa darah, yaitu jantung.
Definisi ini berpacuan depada sabda Nabi Muhammad SAW : “Ingatlah bahwa di
dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika
ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati
(jantung).”(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
 Qalbu Ruhaniah : adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan batin dan tidak
kasat mata. Sebagaimana terdapat dalam hadist riwayat Ibnu Majah : “Sesungguhnya
orang beriman itu, kalau berdosa, akan terbentuk bercak hitam dalam
qalbunya.”(Hadist Riwayat Ibnu Majah).

Hal yang membuat kita tidak mengikuti hati nurani :

 Kurangnya pengetahuan dan pelajaran mengenai hati nurani.


 Terlalu mementingkan diri sendiri.
 Tidak mempedulikan lingkungan sekitar.
 Terpaku pada masalah duniawi.

CHAR6021 – Character Building: Agama


Hal-hal ini dapat mengakibatkan tertutupnya hati nurani kita sehingga kita sebagai umat
beragama tidak dapat bertindak sesuai dengan hati nurani. Allah menciptakan manusia dengan
hati nuraninya masing-masing dan untuk digunakan sebagai penentu tindakan kita, manusia
harus dapat membedakan baik atau buruknya suatu tindakan yang dilakukan karena setiap
tindakan memiliki konsekuennya masing-masing.

Yang dapat dilakukan agar hal ini tidak terjadi di masa yang akan datang adalah kita harus
memperdalam keimanan kita, mengasihi sesama umat manusia, meningkatkan tenggang rasa,
dan menimbulkan rasa saling membutuhkan satu sama lain, sehingga hati nurani kita akan
terbuka.

Tujuan pokok pembinaan hati nurani adalah hati nurani yang secara subyektif dan obyektif
benar. Dengan hati nurani yang baik dan benar, seseorang akan selalu terdorong untuk
bertiandak melakukan kehendak Tuhan dan menuruti norma-norma moral obyektif. Pembinaan
hati nurani tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang tentang kebenaran
dan nilai-nilai, ataupun kemampuan untuk memecahkan dilema moral, tetapi juga harus
memasukkan ke dalamnya pembinaan karakter moral seseoarang secara lebih penuh. Pembinaan
hati nurani merupakan upaya yang hakiki agar manusia lebih mampu hidup dan bertindak sesuai
dengan bisikan hati hati nurani yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral. Melalui
pembinaan hati nurani, manusia diharapkan bisa terhindar dari kesesatan dalam pengambilan
keputusan dan tindakan.

Pada kenyataannya segala sesuatu yang jahak pun berasal dari hati manusia. bahwa rasa sakit
dalam hati yang terpendam hingga pada akhirnya menjalar rasa amarah, kebencian dendam,
keserakahan, menghakimi, berniat jahat, mengutuk dan hal buruk lainnya. Maka dari itu sebagai
jalan keluar dalam menghadapi peliknya hati nurani dapat kita kembangkan pedoman hati nurani
yang harus selalu kita ikuti diantaranya sebagai berikut

•Berdasarkan cinta kasih yang tulus tanpa pamrih

•Selalu ingin yang terbaik untuk diri kita

•Berlandaskan nilai-nilai Kebenaran Universal

•Jujur, tulus, dan apa adanya, walau kadang terasa menyakitkan perasaan kita.

•Menghargai diri kita dan juga orang lain

•Penuh kelembutan dan ketenangan namun sangat kuat

•Penuh pengertian dan toleransi

CHAR6021 – Character Building: Agama


•Memberikan perspektif atau pemahaman baru terhadap suatu kejadian atau peristiwa
sehingga meningkatkan level kesadaran kita.

CHAR6021 – Character Building: Agama

Anda mungkin juga menyukai