I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditi pertanian pada umumnya dihasilkan sebagai bahan mentah dan
mudah rusak, sehingga perlu langsung dikonsumsi atau diolah terlebih dahulu.
Proses pengolahan dapat meningkatkan guna bentuk komoditi-komoditi pertanian.
Kesediaan konsumen membayar harga output\ agroindustri pada harga yang relatif
tinggi merupakan insentif bagi perusahaan-perusahaan pengolah untuk
menghasilkan output agroindustri. Industri pengolahan pangan adalah instrument
pemberi nilai tambah bagi komoditi pertanian. Oleh karena itu, peran perusahaan-
perusahaan pengolahan pangan sangat penting bagi meningkatnya nilai komoditi
pertanian. Industri pengolahan tersebut berupa industri besar dan menengah,
industri kecil maupun industri skala rumah tangga (Darmawan et.al., 2004).
Kenyataan bahwa suatu produk akan dinilai sesuai dengan nilai tambah
(value added) yang ada pada produk tersebut, menyebabkan usaha agroindustri
berkembang cukup pesat. Semakin tinggi nilai tambah yang dimiliki oleh suatu
produk maka semakin tinggi kepuasan konsumen yang pada akhirnya konsumen
akan menghargai produk tersebut dengan lebih tinggi. Melihat masih adanya
prospek untuk lebih dikembangkan lagi demi peningkatan nilai tambah produk,
peningkatan pendapatan pengusaha dan terciptanya lapangan kerja, maka perlu
dilakukan perencanaan dan perbaikan terhadap penggunaan faktor- faktor
produksinya. Tujuan
B. Tujuan
Tujuan paper ini yaitu untuk memberikan kita pengetahuan tentang nilai
tambah produk dalam pemasaran produk pertanian yang berpengaruh dalam
kegiatan usaha tani sehingga kita dapat mengetahui strategi untuk meningkatkan
nilai jual produk dan juga mendapatkan nilai tambah dalam usahatani.
C. Manfaat
Paper ini dibuat sebagai salah satu bentuk pembelajaran serta penyelesaian
tugas kelompok dalam Mata Kuliah Pemasaran Produk Agribisnis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Metode Hayami
Keterangan :
Jika Rasio nilai tambah > 50 % maka nilai tambah tergolong tinggi
= Na – (Bb + Bp)
Keterangan :
NTb = Nilai tambah bruto (Rp) Na= Nilai produk akhir (Rp)
Ba = Biaya antara (Rp)
NTn = NTb – NP
Keterangan :
A. Kesimpulan
Perhitungan nilai tambah diperoleh keuntungan dalam pengolahannya dan
pemasarannnya. Dalam perhitungan nilai tambah juga berkaitan dengan balas jasa
yang terdiri dari marjin, pendapatan tenaga kerja, sumbangan input lain dan
keuntungan. Saluran pemasaran mulai dari produsen ke pedagang pengumpul dan
pedagang pengumpul ke konsumen. Saluran pemasaran ini memiliki tujuan yaitu
mendistribusikan produk sampai ke konsumen.
B. Saran
Dalam meningkatkan nilai tambah produk diperlukan keterampilan yang
nantinya akan digunakan dalam menambah nilai tambah produk baik itu
dari segi teknis pengolahan maupun adari segi pemasaran. Sehingga
diharapkan mampu untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
proses peningkatan nilai tambahnya.