Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sebagai bagian

dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki 3 fungsi dan tugas

pokok yaitu, pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat bangsa. Berdasarkan

fungsi dan tugas pokok tersebut maka PNS harus mampu memberi keputusan-keputusan

strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai penetapannya dalam berbagai sektor

pembangunan secara efektif dan efisien.

Tujuan dari Pelatihan Dasar CPNS ini adalah untuk membentuk karakter PNS

dan membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelolah tantangan dan

masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan prespektif Whole of Government

yang didasari nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan kedudukan dan

peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan

masyarakat.

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri

Regional Bukittinggi dalam hal ini, bekerjasama dengan OPD BKPSDM Pemerintah Kota

Sawahlunto mendukung setiap tahapan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS ini, mulai dari

Pelaksanaan Habituasi sampai Pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS. PNS di bidang

kesehatan sekarang menjadi sorotan publik dikarenakan beberapa hal yang terlihat oleh

masyarakat terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan. Banyaknya

masalah yang timbul diakibatkan kurangnya dan turunnya kesadaran dan kepedulian PNS

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

1
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan

kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana

teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).

Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.

Indikator utama yakni: Lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan

yang bermutu, dan derajat kesehatan penduduk kecamatan. Contoh prilaku sehat seperti

Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu indikator Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada beberapa tatanan diantaranya Tatanan Rumah Tangga,

Tatanan Sekolah, Tatanan Fasilitas Kesehatan dan Tatanan Tempat-tempat Kerja. Hal ini

berarti perilaku CTPS menjadi indikator PHBS yang sangat penting dan ada di setiap

tatanan. Penerapan CTPS lebih difokuskan di sekolah melalui program Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) dan terbanyak pada sekolah tingkat dasar (SD).

Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang rawan terhadap penularan

berbagai penyakit terutama yang berhubungan dengan perut seperti diare, thypoid,

kecacingan dan lain-lain. Kebiasaan anak-anak mengkonsumsi jajanan secara bebas diikuti

perilaku anak-anak tidak melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum makan akan

mengakibatkan berbagai kuman penyakit mudah masuk ke dalam tubuh, karena tangan

adalah bagian tubuh yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit (Mia Kartika,

dkk, 2016).Tangan merupakan salah satu media tempat masuknya kuman penyakit.

Beberapa penyakit yang dapat menular melalui tangan antara lain diare, thypoid, influenza,

ISPA, kecacingan dan flu burung. Mencuci tangan secara tepat dengan menggunakan sabun

dapat mengurangi risiko penyakit diare sebesar 42 sampai 47 % (Mia Kartika, dkk, 2016).

2
Sampai saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas Lunto. Jumlah kasus diare dua bulan terakhir ini Juli dan Agustus mengalami

peningkatan yaitu ditemukan sebanyak 80 orang yang sebagian besar sekitar 60 - 80 %

terjadi pada anak sekolah.

Dengan alasan tersebut di atas, maka Penulis menyusun Laporan Aktualisasi ini dengan

judul " Pengurangan Angka Kejadian Diare Melalui Sosialisasi Cuci Tangan Pakai

Sabun (CTPS) Di SDN 12 Kubang Barat Wilayah Kerja Puskesmas Lunto Kota

Sawahlunto".

A. IDENTIFIKASI ISU

Identifikasi isu di UPTD Puskesmas Lunto Kota Sawahlunto meliputi :

1. Ruangan pelayanan pasien TBC bercampur dengan pasien lain di Poli Umum

Puskesmas Lunto.

2. Belum adanya ketegasan dalam pelaksanaan SOP pelayanan di poli umum

Puskesmas Lunto.

3. Tingginya Angka Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar Pada

Bulan Juli dan Agustus.

Identifikasi isu merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar dapat

menyusun rancangan aktualisasi. Dari daftar isu-isu yang didapat penulis menentukan

satu isu utama.

3
B. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU

Proses pemilihan isu utama dalam rancangan aktualisasi dilakukan dengan

mengidentifikasi menggunakan kriteria AKPL ( Aktual, Kekhalayakan, Problematik,

Layak).

Tabel 1.1 Penentuan Isu Aktual

No Isu Aktual A K P L Total Rangking


1 Ruangan pelayanan pasien TBC 3 4 3 3 13 II

bercampur dengan pasien lain di Poli

Umum Puskesmas Lunto.

2 Belum adanya ketegasan dalam 2 2 3 3 10 III

pelaksanaan SOP pelayanan di poli

umum Puskesmas Lunto.

3 Tingginya Angka Kejadian Diare 5 4 4 4 17 I

Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Pada Bulan Juli dan Agustus.

Kriteria memilih Isu :

 Aktual : sedang hangat

 Kekhalayakan : menyangkut hajat hidup hajat orang banyak

 Problematic : masalah komplek

4
 Layak : masuk akal / realistis / Logis

Dari rumus di atas di dapatkan isu yang actual yaitu “Tingginya Angka

Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar". Penulis menentukan daftar isu

selanjutnya penulis memilih isu utama yang dianalisis dengan menggunakan metode

Urgency, Seriousness, Growth (USG). Isu utama yang dipilih selanjutnya ditentukan

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sebagai habituasi dalam mengaktualisasikan

nilai-nilai dasar ASN (ANEKA, WoG, Pelayanan Publik, Manajemen ASN) di unit

kerja. Berdasarkan identifikasi tersebut, di dapatlah beberapa penyebab isu yang terjadi

di Puskesmas Lunto sebagai berikut :

a. Masih rendahnya angka indikator CTPS di Desa Kubang Tangah.

b. Masih rendahnya budaya cuci tangan pakai sabun (CTPS) bagi siswa di

SDN 12 Kubang Barat

c. Sarana dan prasarana yang tidak memadai di SDN 12 Kubang Barat.

Untuk menetapkan isu yang sudah diidentifikasi, penulis menggunakan alat

analisa yaitu USG (Urgent, Seriously, dan Growht ).

a. Urgency atau urgensi yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau

tidak masalah tersebut diselesaikan.

b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah yaitu dengan melihat

dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap

keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.

c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yaitu dengan melihat apakah

masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

5
Tabel 1.2 Analisis USG

No Masalah U S G Jumlah Prior

itas
1 Masih rendahnya angka indikator CTPS di Desa 3 4 4 11 2

Kubang Tangah.

2 4 5 4 14 1
Masih rendahnya budaya cuci tangan pakai

sabun (CTPS) bagi siswa di SDN 12 Kubang

Barat

3 Sarana dan prasarana yang belum memadai di 3 4 3 10 3

SDN 12 Kubang Barat

Cara perhitungan analisis menggunakan Skala likert : 5= sangat besar

4= besar

3= sedang

2= kecil

1= sangat kecil

10
Berdasarkan analisis USG diatas maka masalah yang diangkat oleh penulis adalah

Masih Rendahnya Budaya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Pada Murid SDN 12

Kubang Barat Wilayah Kerja Puskesmas Lunto Kota Sawahlunto.

RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Lunto

Identifikasi Isu : 1. Ruangan pelayanan pasien TBC bercampur dengan pasien lain

di Poli Umum Puskesmas Lunto.

2. Belum adanya ketegasan dalam pelaksanaan SOP pelayanan

di poli umum Puskesmas Lunto.

3. Tingginya Angka Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah

Dasar

Isu Yang diangkat : Tingginya Angka Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah

Dasar.

Gagasan Pemecahan Isu : Menurunkan Angka Kejadian Diare Melalui Sosialisasi Cuci

Tangan Pakai Sabun (CTPS) Di SDN 12 Kubang Barat

Wilayah Kerja Puskesmas Lunto Kota Sawahlunto.

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL

1 Konsultasi kepada 1. Menemui mentor dan  Kesepakatan waktu

mentor mengenai menentukan jadwal untuk berkonsultasi

rancangan aktualisasi diskusi. dengan mentor.

serta kegiatan yang 2. Melakukan konsultasi  Notulen atau

11
akan dilakukan dengan dan diskusi mengenai catatan hasil

mentor di instansi kerja kegiatan yang akan diskusi

dilakukan selama masa  Dokumentasi

habituasi.

2 Persiapan kegiatan 1. Membuat surat izin untuk  notulen atau

sosialisasi CTPS melakukan kegiatan catatan hasil

kepada murid SDN 12 sosialisasi. diskusi dan

Kubang Barat 2. Melakukan konsultasi dengan dokumen jadwal

Kepala Puskesmas selaku  lembar persetujuan

mentor, terkait dengan yang sudah ditanda

kegiatan yang akan dilakukan. tangani Kepala

3. Meminta tanda tangan Puskesmas

Kepala Puskesmas untuk  lembar persetujuan

legalitas surat permohonan yang sudah ditanda

izin pelaksanaan kegiatan tangani Kepala

Puskesmas.

3 Koordinasi dengan 1. Melakukan koordinasi  nota kesepakatan

pihak terkait dengan bersama kolaborasi

Penanggungjawab kegiatan.

Program UKS terkait  Dokumentasi

SDN yang akan

dilibatkan dalam kegiatan

12
sosialisasi

2. Melakukan koordinasi

dengan

Penanggungjawab

Sanitarian terkait

pelaksanaan kegiatan

Sosialisasi

4 Pembuatan dan 1. Membuat surat  Draft surat

penyerahan surat pemberitahuan pemberiatahuan

pemberitahuan sesuai dengan tata  Dokumentasi

pelaksanaan kegiatan naskah

aktualisasi 2.Mengkonsultasikan

hasil draft surat

pemberitahuan kepada

mentor selaku Kepala

Puskesmas.

3.Memberikan surat

pemberitahuan kepada

pihak sekolah terkait

akan diadakannya

kegiatan sosialisasi CTPS

13
5 Pembuatan leaflet 1. Membuat Rancangan  Rancangan

tentang Cuci Tangan leaflet sesuai dengan tata leaflet

Pakai Sabun 6 Langkah naskah  leaflet

2.Mengkonsultasikan  Dokumentasi

hasil rancangan leaflet

kepada mentor selaku

Kepala Puskesmas

3. Mencetak leaflet yang

telah disetujui oleh

mentor selaku Kepala

Puskesmas

6 Sosialisasi Kegiatan 1.Penyerahan lembar  Lembar absensi

Cuci Tangan Pakai absensi untuk diisi peserta sosialisasi

Sabun (CTPS) kepada peserta  dokumentasi

sosialisasi kegiatan

2. Membagikan Leaflet

3.Menyampaikan materi

dan melakukan tanya

jawab

7 Pelaporan Kegiatan 1.Menyusun Laporan Kegiatan  Catatan Hasil

Sosialisasi Cuci Pencapaian


2. Mengetik Rancangan Laporan
Tangan Pakai Sabun  Rancangan

14
(CTPS). 3.Mengkonsultasikan rancangan Laporan

laporan dengan mentor selaku  Rancangan

Kepala Puskesmas Laporan yang telah

disetujui mentor
4. Mencetak laporan
 Draft Laporan
5. Meminta tanda tangan Kepala
 Laporan Kegiatan
Puskesmas untuk pengesahan
yang telah
laporan
ditandatangani oleh

Kepala Puskesmas.

 Dokumentasi

BAB II

DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM

1. Deskripsi Wilayah /Gambaran Umum Instansi

 Kondisi Geografis

Kota Sawahlunto adalah salah satu kota di provinsi Sumatra Barat, Indonesia.

Kota yang terletak 95 km sebelah timur laut kota Padang ini, dikelilingi oleh 3 kabupaten

di Sumatra Barat, yaitu kabupaten Tanah Datar, kabupaten Solok, dan kabupaten

Sijunjung. Kota Sawahlunto memiliki luas 273,45 km² yang terdiri dari 4 kecamatan

dengan jumlah penduduk lebih dari 54.000 jiwa. Pada masa pemerintah Hindia Belanda,

15
kota Sawalunto dikenal sebagai kota tambang batu bara. Kota ini sempat mati, setelah

penambangan batu bara dihentikan.

Saat ini kota Sawahlunto berkembang menjadi kota wisata tua yang multi etnik,

sehingga menjadi salah satu kota tua terbaik di Indonesia. Di kota yang didirikan pada

tahun 1888 ini, banyak berdiri bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda. Sebagian

telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah setempat dalam rangka

mendorong pariwisata dan mencanangkan Sawahlunto menjadi "Kota Wisata Tambang

yang Berbudaya".

Kondisi Geografis kota Sawahlunto memiliki ketinggian yang sangat bervariasi,

yaitu antara 250 meter sampai 650 meter di atas permukaan laut. Bagian utara kota ini

memiliki topografi yang relatif datar meski berada pada sebuah lembah, terutama daerah

yang dilalui oleh Batang Lunto, di mana di sekitar sungai inilah dibentuknya pemukiman

dan fasilitas-fasilitas umum yang didirikan sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.

Sementara itu bagian timur dan selatan kota ini relatif curam dengan kemiringan lebih

dari 40%.

Secara administratif Kota Sawahlunto terdiri dari 4 Kecamatan, 10 Kelurahan dan

27 Desa. Berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar di Bagian Utara, Kabupaten Solok

di sebelah Selatan dan Barat serta dengan Kabupaten Sijunjung di bagian Timur.

 Peta Kota Sawahlunto

gambar 2.1 peta kota Sawahlunto

16
 Kondisi Ekonomi

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Sawahlunto merupakan kota dengan

angka kemiskinan kedua terendah di Indonesia, setelah Kota Denpasar, Bali.

Sawahlunto juga termasuk kota dengan pendapatan per kapita kedua tertinggi di Sumatra

Barat, di mana mata pencarian penduduk sebagian besar ditopang oleh

sektor pertambangan dan jasa. Selain itu, sektor lain

seperti pertanian dan peternakan juga masih diminati masyarakat. Bahkan beberapa

kawasan sedang dikembangkan untuk menjadi daerah sentral industri kerajinan dan

makanan kecil. Selama seratus tahun lebih, batu bara telah dieksploitasi mencapai

sekitar 30 juta ton, dan masih tersisa cadangan lebih dari 100 juta ton. Namun masa

depan penambangan batu bara di kota Sawahlunto masih belum jelas, sebab cadangan

17
yang tersisa hanya bisa dieksploitasi sebagai tambang dalam. Sedangkan dapat tidaknya

eksploitasi tersebut sangat bergantung kepada penguasaan teknologi dan permintaan

pasar. Selain itu, penyelenggaraan pertambangan batu bara juga sedang mengalami

reorientsi oleh berkembangnya semangat desentralisasi atau tuntuntan otonomi

daerah yang membangkitkan keinginan masyarakat setempat untuk melakukan

penambangan sendiri.

Untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat kota ini, pemerintah kota

Sawahlunto telah membangun sebuah rumah sakit umum daerah tipe C. Selain itu sarana

kesehatan lain yang tersedia di kota ini adalah puskesmas sebanyak 5 buah, puskesmas

pembantu 20 buah, pos KB/Posyandu 37 buah, tempat praktik dokter 15 buah.

Gambar 2.2

Lambang Kota Sawahlunto

18
Visi Pemerintah Kota Sawahlunto: “Dengan Kebersamaan Kita Wujudkan

Sawahlunto Sebagai Kota Wisata yang Kreatif, Inovatif, Unggul, Bermartabat,

Berkeadilan dan Sejahtara”

Misi Pemerintah Kota Sawahlunto:

1. Menciptakan Kehidupan beragama dan budaya yang semakin baik

2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

berbasis ekonomi krearif serta mengadakan Pelatihan Melalui BLK

3. Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia

yang Beriman, Kreatif dan Berdaya Saing (dengan memberikan Beasiswa atau Kartu

Sawahlunto Pintar)

4. Menghadirkan Pemerintah yang Baik, Bersih dan Inovarif

5. Meningkatkan Pelayanan kesehatan yang bermutu dengan memberikan jaminan

kesehatan untuk seluruh masyarakat

6. Meningkatkan Potensi Wisata secara serius dan berkelanjutan

7. Tersedia Infrastruktur publik yang merata dan memadai

8. Penanganan khusus terhadap kelompok marginal seperti lansia, penyandang

disabilitas, gangguan jiwa dan kelompok marginal lainnya

9. Mewujudkan Kota berbasis  Smart City dan peningkatan kualitas Pelayanan Publik

dan Daya Tarik Investor

 Gambaran Umum Lokus

Puskesmas Lunto merupakan puskesmas rawat jalan yang terletak di Dusun

Tanjung Medan Desa Lunto Barat Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto dengan

19
luas daerah 3947 Ha yang dibagi atas 4 Desa yaitu Lunto Barat 511 Ha, Lunto Timur 489

Ha, Pasar kubang 932 Ha, Kubang Tangah 2015 Ha dengan batas wilayah sebagai

berikut:

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Barangin

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.X koto sei.Lasi Kab. Solok

 Sebelah Utara berbatasan Dengan Kec . Silungkang

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Barangin

gambar 2.3 peta wilayah Puskesmas Lunto

20
Puskesmas Lunto pada Tahun 2018 memiliki jumlah penduduk sebanyak 4271

jiwa dengan jumlah penduduk masing-masing Desa sebagai berikut :

Tabel 2.1 Persebaran Penduduk

Desa Jumlah KK Jumlah Jiwa


Lunto Barat 422 1.133
Lunto Timur 406 1.128
Pasar Kubang 304 831
Kubang Tangah 483 1.139
Sumber : Puskesmas Lunto 2019

2. Sumber Daya

 Jumlah dan Komposisi Pegawai

21
Jumlah dan komposisi pegawai yang sekarang bekerja di Puskesmas Lunto

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Negeri Sipil, Kontrak, Dan Sukarela

UPTD Puskesmas Lunto Kota Sawahlunto Tahun 2019

Jenis tenaga /Profesi ASN Kontrak Sukarela Jml


TENAGA MEDIS
1.Dokter Umum 2 2
2.Dokter Gigi 1 1
TENAGA KESEHATAN

KEPERAWATAN
1.S.1 Keperawatan / Profesi 1 1
2.D.IV Kebidanan 3 3
3.D.III Kebidanan 4 4 2 10
4.D.III Keperawatan 5 1 6 12
TENAGA KESEHATAN NON

KEPERAWATAN
1.S.1 Kesehatan Masyarakat 1 1
2.D.III Gizi 1 1
3.D.III Kesling 1 1
4.D.III Kesehatan Gigi 1 1
5.D.III Analis Kesehatan 1 1
6.D.III Medical Record / APIKES 1 1
7.D.III Farmasi / AKFAR 1 1

TENAGA ADMINISTRASI
1.SLTA / SMK / Sederajat 2 2 4
2.SLTP 1 1 2
22
Jumlah 23 8 11 42
 BiBi

 Biaya

 Biaya/ Anggaran

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Puskesmas Lunto

biaya/anggaran di bawah kendali Kepala Puskesmas yang mana penanggung

jawab langsung dalam penggunaan anggaran adalah masing-masing program

dan diverifikasi oleh bendahara. Biaya/anggaran bersumber pada Dana APBD

yang dikelola oleh Bendahara Pembantu Pengeluaran, Dana BOK yang

dikelola oleh Bendahara BOK serta Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) yang dikelola oleh Bendahara Kapitasi JKN Puskesmas

Lunto.

 Sarana dan Prasarana Utama

Untuk menunjang pelaksanaan program, telah tersedia dan dilengkapi

dengan sarana dan prasarana utama kegiatan, seperti tabel berikut:

Tabel 2.3

Sarana dan Prasarana Utama

No Sarana Prasarana Satuan Jumlah Keterangan

Utama

23
1 Puskesmas Induk Unit 1
2 Puskesmas Pembantu Unit 2
3 Polindes Unit 1
4 Posyandu Unit 11
5 Desa Siaga/Poskesdes Unit 4
6 Laboratorium Unit 1

 Sarana dan Prasarana Penunjang

Untuk menunjang pelaksanaan program, telah tersedia dan dilengkapi dengan

sarana dan prasarana utama kegiatan, seperti tabel berikut:

Tabel 2.4

Sarana dan Prasarana Penunjang

No Sarana Prasarana Penunjang Satuan Jumlah Keterangan

1 Kendaraan dinas

- Roda 4 Unit 3

- Roda 2 9
2 Laptop/computer Unit 10
3 Printer Unit 3
4 Proyektor & Layar Unit 1
5 TV Unit 1
6 Audio System Unit 2

24
7 Kulkas Unit 2
8 Dispenser Unit 2
9 Wifi Unit 1
10 Tabung Oksigen Unit 4
11 Kursi Roda Unit 2
12 Tempat Tidur Pasien Unit 8
13 Meja Unit 27
14 Kursi Unit 45

 Tata Kerja Organisasi

Puskesmas Lunto mempunyai tugas sebagai unit organisasi fungsional

dibidang pelayanan kesehatan dalam Pemerintahan Kota Sawahlunto. Maka untuk

tata kerja organisasi dapat memanfaatkan sumber daya yang ada seperti

penanggungjawab dari masing-masing bidang pelayanan.

 Pelaksanaan Pelayanan

Puskesmas Lunto adalah unit organisasi fungsional dibidang pelayanan

kesehatan yang berfungsi sebagai Pusat pembangunan kesehatan, Pembina peran

serta masyarakat, Pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu. Salah

satu hal penting dalam pelayanan kesehatan di puskesmas bahwa pembangunan

kesehatan akan menekankan upaya promotif dan preventif dengan tidak

mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Peningkatan pelayanan

kesehatan diarahkan kepada peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan

25
kesehatan melalui :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

a. Promosi kesehatan

b. Kesehatan lingkungan

c. Pelayanan gizi KIA-KB

d. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

e. Survailens dan sentinel SKDR, dan

f. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular

2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pengembangan, antara lain :

a. Upaya kesehatan sekolah (UKS)

b. Kesehatan jiwa

c. Kesehatan gigi masyarakat

3. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

a. Kunjungan puskesmas

b. Pelayanan umum

c. Kesehatan gigi dan mulut

d. UGD

3. Visi dan Misi Puskesmas Lunto

 Visi

26
Visi Puskesmas Lunto yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan

Unggul Dalam Bidang Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lunto”

 Misi :

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas maka ditetapkan misi Puskesmas Lunto

sebagai berikut :

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat melalui upaya promotif dan prevetif

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu, dan

berkeadilan.

c. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan ibu, anak,

lansia, penyandang disabilitas dan gangguan jiwa

d. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan

e. Melaksanakan pelayanan prima dengan selalu menerapkan prinsip “5 s”

( senyum, sapa, santun, sentuh dan sehat ).

Tata Nilai

Tata nilai Puskesmas Lunto adalah “ LUNTO SIAGA “ :

Loyal, pegawai Puskesmas Lunto Ikhlas untuk meningkatkan kesehatan


L :
masyarakat
Unggul,pegawai Puskesmas unggul dalam memberikan pelayanan
U :
kepada masyarakat
Niat,Pegawai Puskesmas Lunto selalu bekerja dengan niat bekerja
N :
Cerdas, Bekerja Keras dan Bekerja Ikhlas
T : Total, pegawai Puskesmas Lunto total dalam menjalankan prinsip 5 S
27
( Senyum, Sapa, Santun, Sentuh dan Sehat)
Optimis, Pegawai Puskesmas Lunto optimis dalam meningkatkan
O :
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Sigap, Pegawai Puskesmas Lunto Sigap dalam memberikan pelayanan


S :
kepada masyarakat
Inovatif, Pegawai Puskesmas Lunto selalu berupaya untuk berfikir dan
I :
berkreasi dalam upaya pencapaian program kesehatan
Amanah, Pegawai Puskesmas Lunto merasa bertanggungjawab dengan
A :
tugas yang dipercayakan
Giat, Pegawai Puskesmas Lunto selalu berupaya untuk
G :
mengembangkan kualitas diri demi peningkatan mutu pelayanan
Actualisasi, Pegawai Puskesmas Lunto bekerja sesuai profesi, dan
A :
kemampuan yang dimiliki.

Motto :Puskesmas Lunto sehati, melayani dengan sepenuh hati.

4. Tugas Pokok dan fungsi

Menurut Permenkes no. 75 Tahun 2014 pasal 4, Puskesmas mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Pada Pasal 5,

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Puskesmas

menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.

b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

28
Uraian tugas pokok dan fungsi perawat di Puskesmas antara lain :

 Melaksanakan tugas Asuhan Keperawatan(ASKEP) didalam gedung

maupun diluar gedung.

 Berkolaborasi dengan Dokter dalam pelayanan pengobatan pasien baik di

Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan

Poskesdes.

 Bertanggungjawab atas kebersihan dan penataan ruang BP dan ruang

perawatan dan bertanggungjawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat

medis dan non medis di ruang BP dan ruang perawatan.

 Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan

pemberantasan penyakit menular, UKS, Penyuluhan Kesehatan

Masyarakat dan kegiatan lapangan lainnya.

 Melaksanakan kegiatan Puskesmas diluar gedung.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi UPTD Puskesmas Lunto terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala Sub

Bagian Tata Usaha dan Koordinator Bidang yang mengacu pada Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Adapun bagian tersebut sebagai

berikut:

1. Kepala UPTD Puskesmas

2. Kepala Tata Usaha

a. Penanggungjawab Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

b. Penanggungjawab Kepegawaian

29
c. Penanggungjawab Rumah Tangga

d. Penanggungjawab Keuangan dan Aset

3. Koordinator UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

a. Penanggungjawab Promosi Kesehatan

b. Penanggungjawab Kesehatan Lingkungan

c. Penanggungjawab KIA dan KB

d. Penanggungjawab Gizi

e. Penanggungjawab P3

f. Penangungjawab Perkesmas

g. Penanggungjawab UKM Pengembangan

4. Koordinator UKP, Kefarmasian dan Laboratorium

a. Penanggungjawab Pelayanan Pemeriksaan Umum

b. Penanggungjawab Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

c. Penanggungjawab Pelayanan Gawat Darurat

d. Penanggungjawab Kefarmasian

e. Penanggungjawab Laboratorium

f. Penanggungjawab Pelayanan Jejaring (PUSTU)

30
STRUKTUR ORGANISASI UTPD PUSKESMAS LUNTO

BERDASARKAN PERMENKES 75 TAHUN 2014

KEPALA PUSKESMAS
dr.Lili Novri Yanti KASUBAG.TATA USAHA
Ns. Liska Putri Yendra, S.Kep

1. Umum : Rahma Dona Fiska Bendahara


Siska Arnita 1. Bendahara Pembantu Penerima: Roza Juwita
Sari, Amd.Keb
2. Kepegawaian : Zilfitratil Rahmi. B, Amd.Keb 2. Bendahara Pemb Pengeluaran: Nurhayati, A.Md,
3. Pengelola Barang: Aprisia Hidayani, AMKL Sistem Informasi
Far
4. Sopir ; Afrizon Puskesmas
3. Bendahara BOK: Zilfitratil Rahmi, B, AMd. Keb
5. Petugas Kebersihan: - Maiyar, Mardhatillah Merisa Amriani, SKM
4. Pelaksana Harian BOK : Renny, A.Md, Keb,
PENANGGUNG JAWAB UKP, 6. Satpam : Dendi Candra 5. Bendahara JKN: Nurhayati, Amd.Far
KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM
dr. Iham Hariyadi, R, SH

PENANGGUNG JAWAB UKM & KEPERAWATAN PENANGGUNG JAWAB JARINGAN DAN


Pj. Poli Umum
KESEHATAN MASYARAKAT JEJARINGAN PELAYANAN
Devi Oktaria, Amd. Kep
Sri Rahayu, Amd. Kep Tofan, S, A.Md, Kep KESEHATAN
Gita Rahma Dewi, Amd.Kep
Pj. Poli Gigi & Mulut
drg. Muliani Ayu Nahri
Kiki Arimbi
Pj. Poli KIA – KB UKM ESSENSIAL & KEPERAWATAN Pj. Pustu Kubang Tangah
Petri Deswita A.Md, Keb KESEHATAN MASYARAKAT
UKM PENGEMBANGAN
Meirina Hastri,Amd.Keb Pj. Program UKGS dan UKGMD Mike Ferdia, AMd. Keb
Asneli Mandela, A.Md.Keb Pj. Promkes : Renty Mutia Saputri, AMd. Keb drg.Muliani Ayu Nahri Sri Putri AC, A.Md, Kep
Pj. Laboratorium Pj. Program UKS: Futri Humaya, A.Md.Keb
Pj. Prog Kesling: Aprisia Hidayani, AMKL Kiki Arimbi Pj. Pustu Pasar Kubang
Yeni Mardesi, AMd. AK
Pj. Program Lansia dan PTM
Mengetahui,
Pj. Gizi Pj. Prog Imunisasi: Zilfitratil Rahmi B, AMd. Keb
Susti Adha, AMd. Keb
Ummi Syukriyah, AMG PJ. Prog Survailens, Malaria, DBD : Erdismon, AMK Selvi Yetni, AMd. Kep
PJ. Program TB : Yusnidar, AMK Pj. Program Kesehatan Kerja Nidya Lesmana, A.Md, Keb
Kepala
Pj. Puskesmas
Klinik Sanitasi
Pj. Diare, ISPA, Pneumonia, Hepatitis : Gita Rahma Aprisia Hidayani, AMKL Pj. Polindes Lunto Timur
Aprisia Hidayani, AMKL
Dewi, A.Md, Kep Pj. Program Kesehatan jiwa
Bukit Kayu Eka Septiana, AMd. Keb
Pj. Apotik danKapur
Gudang Obat PJ. Rabies : Erdismon,AMK Yusnidar, AMK
Eva Tania PJ. HIV/AIDS & NAPZA : Erdismon,AMK Pj. Program Kesehatan Olah Raga
Nurhayati, Amd.Far
Pj. IGD Eva Tania
Pj. Program Ibu: Wega Firdarezi, AMd. Keb Pj. Farmakmin dan IRTP
Dino Prihatno, A.Md, Kep Pj. Prog Anak & PKPR: Roza Juwita Sary, AMd. Keb
Riri Eka Wander, A.Md.Kep Pj. Program KB: Renny, AMd. Keb Nurhayati, A.Md.Far
Vivi Efriyeni, A.Md, Kep Pj. Pengobatan Tradisional danToga
Pj. Program Gizi: Ummi Syukriyah, AMG
Pj. MR dan P. Care Eva Tania
Pj. Keperawatan Kesehatan Masyarakat :
Jeki satriadi, A.Md. RM
Yusnidar, Amd.Kep
Devi Oktaria,A.Md.Kep
dr. Ivanny Octovianty 31
Siska arnita

Penata

NIP. 197910252009042001
B. DESKRIPSI KHUSUS

1. Program Dan Kegiatan Saat Ini

Pada saat ini penulis di tempatkan dibagian Poli Umum. Berdasarkan PERMENPAN-

RB Nomor 25 Tahun 2014 Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya Tugas pokok

Perawat adalah melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan

keperawatan, pengelolahan keperawatan dan pengabdian pada masyarakat..

Berdasarkan tugas pokok perawat tersebut rancangan aktualisasi ini merujuk kepada

pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi CTPS untuk membantu kegiatan

lintas program yaitu UKS karena tingginya angka kejadian diare dikalangan anak usia

sekolah pada bulan Juli dan Agustus.

Pada saat habituasi, penulis akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan Sasaran

Kinerja Pegawai/ penugasan Atasan dan/ atau keatifitas sendiri. Kegiatannya yaitu

melakukan sosialisasi Cuci Tanagn Pakai Sabun (CTPS).

2. Role Model

Role Model merupakan Pegawai atau siapa saja, sosok tokoh panutan yang bekerja di

unit kerja atau instansi peserta, yang menurut peserta layak menjadi contoh/teladan

berdasarkan materi materi yang telah dipelajari pada agenda nilai-nilai dasar PNS dan

kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.

Sosok yang penulis jadikan sebagai role model adalah dr. Lili Novri Yanti yang

merupakan Kepala Puskesmas Lunto. Beliau adalah sosok pimpinan yang bisa mengayomi

bawahannya. Beliau memiliki rasa disiplin yang tinggi baik dalam aturan maupun pekerjaan.

beliau penuh ide dan banyak masukan serta nasehat yang sangat diperlukan untuk menjadi

seorang ASN yang profesional. Beliau sangat bertanggungjawab akan pekerjaan yang beliau

32
emban. Dalam pekerjaan beliau mengutamakan pelayanan publik dan jauh dari tindakan

korupsi, kolusi dan nepotisme. Penjelasan diatas merupakan alasan penulis menjadikan beliau

sebagai role model dalam aktualisasi nilai-nilai dasar ASN.

33
BAB III

REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan Dan Output

Tabel 3.1

Realisasi Aktualisasi Kegiatan 1

Kegiatan Konsultasi kepada mentor mengenai rancangan aktualisasi

serta kegiatan yang akan dilakukan dengan mentor di instansi

kerja
Waktu Pelaksanaan 2 September 2019
Output  Kesepakatan waktu untuk berkonsultasi dengan

mentor.

 Notulen atau catatan hasil diskusi

 Dokumentasi
Tahapan kegiatan :

3. Menemui mentor dan menentukan jadwal diskusi.

Penjelasan : Hari pertama saya off campus saya berencana akan menemui Kepala

Puskesmas selaku mentor saya.Sebelum saya menemui mentor, dengan sopan saya

bertanya kepada KaSuBag Tata Usaha apakah Kepala Puskesmas datang hari ini ke

puskesmas.. Akan tetapi Kepala Sub Bagian Tata Usaha mengatakan bahwa Kepala

Puskesmas cuti sampai tanggal 5 September 2019 dan akan kembali masuk kerja

pada tanggal 6 September 2019. Pada tanggal 6 September 2019 saya minta izin

34
kepada mentor dengan sopan untuk melakukan kolsultasi rancangan aktualisasi

setelah jam pelayanan selesai sehingga pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan

baik.

. Output : hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah kesepakatan waktu untuk

berkonsultasi dengan mentor.

4. Melakukan konsultasi dan diskusi mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama

masa habituasi.

Penjelasan : Setelah jam pelayananan selesai saya melakukan diskusi dengan

Mentor membahas rancangan aktualisasi secara transparan, jujur dan dapat di

pertanggungjawabkan.

Output : output dari kegiatan ini adalah notulen atau catatan hasil diskusi.

Gambar 3.1 Penulis sedang diskusi dengan mentor dan

notulen hasil diskusi tanggal 6 September 2019.

35
Tabel 3.2

Realisasi Aktualisasi kegiatan 2

Kegiatan Persiapan kegiatan sosialisasi CTPS kepada murid SDN 12

Kubang Barat
Waktu Pelaksanaan 7 dan 11 September 2019
Output  notulen atau catatan hasil diskusi dan dokumen jadwal

 lembar persetujuan yang sudah ditanda tangani Kepala

Puskesmas

 lembar persetujuan yang sudah ditanda tangani Kepala

Puskesmas

.
Tahapan kegiatan

1. Membuat surat izin untuk melakukan kegiatan sosialisasi

Penjelasan : Pada tanggal 7 September 2019 saya membuat surat permohonan

izin kegiatan sesuai dengan tata naskah dan masukan dari mentor pada saat

konsultasi dengan jelas dan konsisten sesuai dengan isu yang diangkat.

Output : output dari kegiatan ini adalah rancangan surat permohonan izin

36
kegiatan.

Gambar 3.2 Rancangan surat permohonan izin kegiatan aktualisasi

tanggal 7 Sepetember 2019.

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor, terkait dengan

kegiatan yang akan dilakukan.

Penjelasan : Konsultasi dengan mentor terkait dengan jadwal, tempat dan

sasaran kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan. Setelah konfirmasi dengan

pihak sekolah via telephone maka keputusannya kegiatan akan dilakukan

pada tanggal 19 September 2019 karena hari itu murid SDN 12 Kubang Barat

sedang melaksanakan kegiatan olahraga dan waktunya setelah jam istirahat

supaya anak- anak tidak merasa lapar. Dalam hal ini saya akan selalu

menghargai pendapat untuk berkonsultasi. Konsultasi saya dengan mentor

dilakukan dengan sopan dan menjaga komunikasi dan menerima hasil

musyawarah seperti saran dari mentor.

Output : hasil dari kegiatan ini adalah notulen atau catatan hasil diskusi dan

dokumen jadwal.

37
Gambar 3.3 Penulis sedang diskusi dengan mentor terkait kegiatan yang akan

dilakukan dan notulen hasil diskusi pada tanggal 8 September 2019.

3. Meminta tanda tangan Kepala Puskesmas untuk legalitas surat

permohonan izin pelaksanaan kegiatan

Penjelasan : Setelah melakukan diskusi saya meminta tanda tangan

Kepala Puskesmas untuk legalitas surat permohonan izin kegiatan

aktualisasi saya dengan sopan dan ramah sehingga kegiatan yang

akan saya lakukan dapat dipertanggungjawabkan dan saya akan

melaksanakan tanggung jawab yang diberikan dengan

profesional.Sekaligus pada tahapan kegiatan ini saya meminta tanda

tangan Kepala Puskesmas mengetahui nota kesepakatan bersama.

Output : output dari kegiatan ini adalah surat permohonan izin yang

sudah ditanda tangani Kepala Puskesmas

38
Gambar 3.4 penulis berdiskusi dengan mentor dan meminta

persetujuan tanggal 9 September 2019

Lampiran 1. Surat permohonan izin kegiatan yang sudah disetujui oleh

mentor selaku Kepala Puskesmas.

Tabel 3.3

Realisasi Aktualisasi kegiatan 3

Kegiatan Koordinasi dengan pihak terkait


Waktu Pelaksanaan 10 - 15 September 2019
Output  nota kesepakatan bersama kolaborasi kegiatan.

 Dokumentasi
Tahapan kegiatan

3. Melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab Program UKS terkait SDN yang

39
akan dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi

Penjelasan : Pada tanggal 11 September 2019 saya melakukan koordinasi dengan

Penanggungjawab Program UKS dengan ramah dan sopan serta menjelaskan

kegiatan yang akan dilakukan dengan jujur dan transparan. Saya juga

menyampaikan maksud dan tujuan saya untuk melakukan kerjasama dalam

pelaksanaan kegiatan dan menyepakati SDN yang akan dilibatkan dalam kegiatan

sosialisasi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati melalui musyawarah.

Output : output dari kegiatan ini adalah nota kesepakatan bersama kolaborasi

kegiatan.

Gambar 3.5 Penulis berkoordinasi dengan Penanggungjawab Program

UKS pada tanggal 11 September 2019.

Lampiran 2. Nota kesepakatan bersama kolaborasi kegiatan dengan

Penanggungjawab Program UKS

4. Melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab Sanitarian terkait pelaksanaan

kegiatan Sosialisasi

Penjelasan : Pada tanggal 11 September 2019 saya melakukan koordinasi dengan

Penanggungjawab Sanitarian dengan ramah dan sopan serta menjelaskan

40
kegiatan yang akan dilakukan dengan jujur dan transparan. Saya juga

menyampaikan maksud dan tujuan saya untuk melakukan kerjasama dalam

pelaksanaan kegiatan sosialisasi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

melalui musyawarah.

Output : output dari kegiatan ini adalah nota kesepakatan bersama kolaborasi

kegiatan.

Gambar 3.6 Penulis berkoordinasi dengan Penanggungjawab

Sanitarian pada tanggal 11 September 2019.

Lampiran 3. Nota kesepakatan bersama kolaborasi kegiatan dengan

Penanggung jawab Sanitarian.

Tabel 3.4

Realisasi Aktualisasi kegiatan 4

Kegiatan Pembuatan dan penyerahan surat pemberitahuan pelaksanaan

kegiatan aktualisasi

41
Waktu Pelaksanaan 15 September 2019
Output  Draft surat pemberiatahuan

 Dokumentasi
Tahapan kegiatan

1. Membuat surat pemberitahuan sesuai dengan tata naskah

Penjelasan : Pada tanggal 15 September 2019 saya membuat surat pemberitahuan

sesuai dengan tata naskah dengan cermat dan teliti, saya juga membuat surat

pemberitahuan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan penuh

tanggungjawab.

Output :Output dari kegiatan ini adalah draft surat pemberitahuan kegiatan.

Gambar 3.7 Draft Surat Pemberitahuan kegiatan sosialisasi dibuat tanggal 15

September 2019.

2. Mengkonsultasikan hasil draft surat pemberitahuan kepada mentor selaku Kepala

Puskesmas.

Penjelasan : Pada tanggal 15 September 2019 setelah saya membuat surat

42
pemberitahuan saya melakukan konsultasi serta meminta persetujuan kepada mentor

dengan ramah dan sopan , dalam melakukan konsultasi saya menerima kritik dan

saran dari mentor dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

Output : Output dari kegiatan ini adalah dokumentasi surat pemberitahuan

Gambar 3.8 surat pemberitahuan yang telah ditandatangani mentor selaku Kepala

Puskesmas pada tanggal 15 September 2019.

Lampiran 4. Surat pemberitahuan yang telah ditandatangani Kepala Puskesmas.

3. Memberikan surat pemberitahuan kepada pihak sekolah terkait akan diadakannya

kegiatan sosialisasi CTPS

Penjelasan : pada tanggal 15 September 2019 saya Memberikan surat pemberitahuan

kepada pihak sekolah ramah serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dengan

sopan, jujur dan transparan.

Output : output dari kegiatan ini dokumentasi foto

43
Gambar 3.9 Penulis sedang memberikan surat pemberitahuan kegiatan sosialisasi

kepada pihak SDN 12 Kubang Barat pada tanggal 15 September 2019.

Tabel 3.5

Realisasi Aktualisasi kegiatan 5

Kegiatan Pembuatan leaflet tentang Cuci Tangan Pakai Sabun 6 Langkah


Waktu Pelaksanaan 16 September 2019
Output  Rancangan leaflet

 leaflet

 Dokumentasi
Tahapan kegiatan

1. Membuat Rancangan leaflet sesuai dengan tata naskah

Penjelasan : Pada tanggal 16 September 2019 saya melakukan pengumpulan

referensi materi yang akurat dengan sumber yang benar. Pengumpulan referensi

materi ini saya lakukan secara mandiri menggunakan fasilitas pribadi tanpa

menggunakan fasilitas Puskesmas. Pada tanggal 16 September 2019 saya

membuat rancangan leaflet sesuai dengan referensi materi yang sudah saya

44
kumpulkan dengan cermat dan teliti, dan saya juga membuat leaflet tersebut

semenarik mungkin dan sesuai dengan aturan dan penuh tanggungjawab.

Output : Rancangan leaflet

Gambar 3.10 Referensi sumber materi pembuatan leaflet dan rancangan leaflet

dibuat pada tanggal 16 September 2019.

2. Mengkonsultasikan hasil rancangan leaflet kepada mentor selaku Kepala

Puskesmas

Penjelasan : Pada tanggal 17 September 2019 saya melakukan konsultasi

rancangan leaflet dan meminta persetujuan kepada mentor dengan ramah dan

sopan, dalam melakukan konsultasi saya menerima kritik dan saran dari

mentor dan melaksanakannya dengan penuh tanggungjawab untuk hasil yang

baik terhadap rancangan leaflet saya.

Output : draft leaflet yang telah disetujui

45
Gambar 3.11 Penulis sedang konsultasi dengan mentor dan draft yang telah

disetujui pada tanggal 17 September 2019.

5. Mencetak leaflet yang telah disetujui oleh mentor selaku Kepala Puskesmas

Penjelasan : Pada tanggal 18 September 2019 saya mencetak leaflet sebanyak

peserta sosialisasi agar lebih efektif dan efisien dan penuh tanggungjawab serta

teliti agar tidak ada kesalahan agar penggunaan kertas tidak ada yang sia-sia.

Proses mencetak leaflet dilakukan setelah jam pelayanan sehingga tidak

mengganggu tugas di pelayanan.

Output : output dari kegiatan ini adalah leaflet

46
Gambar 3.12 Proses cetak leaflet dan hasil cetak leaflet pada tanggal 18

September 2019.

Tabel 3.6

47
Realisasi Aktualisasi kegiatan 6

Kegiatan Sosialisasi Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)


Waktu Pelaksanaan 19 September 2019
Output  Lembar absensi peserta sosialisasi

 dokumentasi kegiatan
Tahapan kegiatan

1.Penyerahan lembar absensi untuk diisi kepada peserta sosialisasi

Penjelasan : Pada tanggal 19 September 2019 saya bersama tim yang telah dibentuk

melaksanakan kegiatan sosialisasi di SDN 12 Kubang Barat sesuai dengan jadwal

kegiatan, sebelum sosialisasi dimulai saya meminta tim saya menyerahkan absensi

kepada peserta sosialisasi dengan sopan untuk diisi secara langsung oleh peserta

sosialisasi sebagai bentuk transparansi dan kejujuran dalam melaksanakan

kegiatan.

Output : output dari kegiatan ini adalah lembar absensi peserta sosialisasi

Gambar 3.13 Penulis menyerahkan absensi kepada peserta sosialisasi pada tanggal 19

September 2019.

Lampiran 5. Lembar absensi peserta sosialisasi CTPS

2. Membagikan Leaflet

Penjelasan : Setelah pengisian absensi oleh peserta sosialisasi selesai, sebelum saya

48
membuka acara terlebih dahulu saya membagikan leaflet yang telah dibuat

sebelumnya sebagai inovasi sumber informasi yang lebih sederhana dan mudah

dipahami oleh peserta dan juga bisa dibawa pulang kepada masing-masing peserta

dengan sopan.

Output : hasil dari kegiatan ini adalah dokumentasi kegiatan

Gambar 3.14 Penulis membagikan leaflet kepada peserta sosialisasi pada

tanggal 19 September 2019.

3. Menyampaikan materi dan melakukan tanya jawab

Penjelasan : Setelah pemaparan materi sosialisasi dan tanya jawab seputar materi

yang disampaikan oleh narasumber, maka dari seluruh peserta sosialisasi yang

berjumlah 34, sebagian besar peserta termotivasi untuk melakukan tanya jawab

dan mempraktekkan kembali cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang benar.

Output : hasil dari kegiatan ini adalah dokumentasi kegiatan

49
Gambar 3.15 Penulis menyampaikan materi sosialisasi pada tanggal 19

September 2019.

Gambar 3.16 Proses tanya jawab dengan murid SDN 12 Kubang Barat

pada tanggal 19 September 2019.

50
Gambar 3.17 Penulis sedang melihat proses praktik CTPS yang dilakukan

oleh peserta sosialisasi pada tanggal 19 September 2019.

Gambar 3.18 Foto bersama dengan pihak SDN 12 Kubang Barat pada

tanggal 19 September 2019.

Tabel 3.7

Realisasi Aktualisasi kegiatan 7

51
Kegiatan Pelaporan Kegiatan Sosialisasi Cuci Tangan Pakai

Sabun (CTPS)
Waktu 20 - 25 September 2019

Pelaksanaan
Output  Catatan Hasil Pencapaian

 Rancangan Laporan

 Rancangan Laporan yang telah disetujui

mentor

 Draft Laporan

 Laporan Kegiatan yang telah

ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.

 Dokumentasi
Tahapan Kegiatan

1. Menyusun Laporan Kegiatan

Penjelasan : Pada tanggal 20 September 2019 setelah pelaksanaan

kegiatan selesai maka saya harus menyusun laporan hasil pencapaian

kegiatan untuk dilaporkan kepada mentor yang juga sekaligus Kepala

Puskesmas untuk pertanggungjawaban atas kegiatan yang dilakukan

secara jujur dan transparan.

Output : catatan hasil pencapaian kegiatan sosialisasi

52
Gambar 3.19 catatan hasil pencapaian aktualisasi dibuat pada tanggal

20 September 2019.

2. Mengetik Rancangan Laporan

Penjelasan : saya membuat rancangan laporan bepedoman pada

laporan kegiatan puskesmas dan catatan hasil pencapaian kegiatan

yang telah saya lakukandengan bersungguh-sungguh dan penuh

tanggung jawab.

Output : output pada kegiatan ini adalah rancangan laporan

Gambar 3.20 Rancangan laporan aktualisasi tanggal 21 September 19

3. Mengkonsultasikan rancangan laporan dengan mentor selaku Kepala

Puskesmas

Penjelasan : setelah rancangan selesai saya mengkonsultasikan rancangan

laporan kegiatan saya kepada mentor selaku Kepala Puskesmas dengan

baik dan sopan. Saya menghargai semua kritikan dan saran dari mentor

untuk perbaikan rancangan laporan kegiatan saya.

Output : hasil dari kegiatan ini adalah rancangan laporang yang telah

disetujui oleh mentor.

53
Gambar 3.21 Rancangan laporan aktualisasi yang telah disetujui mentor

pada tanggal 27 September 2019.

4. Mencetak laporan

Penjelasan : setelah melakukan konsultasi dengan mentor saya

memperbaiki laporan sesuai dengan arahan mentor dan mencetak laporan

yang telah di setujui oleh mentor untuk ditandatangani. Saya melakukan

perbaikan dan mencetak laporan dengan penuh tanggung jawab, cermat

dan teliti supaya tidak ada kesalahan pada saat mencetak sehingga tidak

ada kertas yang terbuang sia-sia.

Output : output dari kegiatan ini adalah draft laporan

54
Gambar 3.22 Penulis sedang melakukan proses cetak laporan pada

tanggal 30 September 2019.

Gambar 3.23 Penulis mencetak laporan dan draft laporan aktualisasi pada

tanggal 30 September 2019.

5. Meminta tanda tangan Kepala Puskesmas untuk pengesahan laporan

Penjelasan : Setelah mencetak laporan saya memintsa tanda tangan

Kepala Puskesmas untuk legalitas laporan kegiatan aktualisasi saya

dengan sopan dan ramah sehingga kegiatan yang saya lakukan dapat

dipertanggungjawabkan.

Output : output dari kegiatan ini adalah laporan kegiatan yang telah

ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan dokumentasi

55
Gambar 3.24 Penulis meminta tanda tangan Kepala Puskesmas dan

laporan yang sudah ditandatangani Kepala Puskesmas

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi

Adapun faktor pendukung realisasi aktualisasi selama proses habituasi adalah :

56
1. Ilmu pengetahuan mengenai nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran PNS yang telah

dibeli sebelum pelaksanaan Habituasi yaitu pada proses pembelajaran klasikal yang telah

dilaksanakan sebelumnya dalam kurun waktu 1 (satu) bulan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan

(Pusdiklat) Kementrian Dalam Negeri Regional Bukittinggi.

2. Adanya dukungan dari atasan, mentor,dan rekan kerja dalam pelaksanaan realisasi aktualisasi.

3. Lingkungan kerja yang kondusif selama proses realisasi aktualisasi.

4. Keterbukaan dan respon positif selama berdiskusi dengan atasan.

5. Respon positif dari pihak SDN 12 Kubang Barat terhadap adanya sosialisasi Cuci Tangan

Pakai Sabun (CTPS).

6. Tersedianya fasilitas untuk melakukan praktek cuci tangan pakai sabun di SDN 12 Kubang

Barat.

C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi

Dalam merealisasikan kegiatan aktualisasi selain dapat terwujud dengan faktor pendukung

tentu dalam pelaksanaannya ada faktor penghambat juga. Namun, kendala tersebut tidak terlalu

menghambat proses realisasi aktualisasi tersebut. Faktor penghambat realisasi aktualisasi tersebut

tiba - tiba pihak sekolah meminta pesertanya ditambah dengan dokter kecil yang baru sehingga

leaflet yang dibagikan kurang dan tidak semua murid yang bisa membawa leaflet pulang

kerumah.

57
BAB IV

ANALISA

4.1 Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan

Kegiatan 1 : Konsultasi kepada mentor mengenai rancangan aktualisasi

serta kegiatan yang akan dilakukan dengan mentor di instansi kerja

Tahapan Kegiatan :

1. Menemui mentor dan menentukan jadwal diskusi dengan cara menghubungi

mentor via telepon.

2. Melakukan konsultasi dan diskusi mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama

masa habituasi.

 Akuntabilitas

Sebelum mengkonsultasikan kegiatan aktualisasi, terlebih dahulu saya

menemui mentor dan menentukan jadwal diskusi. Hal ini merupakan

bentuk tanggung jawab saya untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi ini.

Dalam melakukan konsultasi kepada mentor, jika saya tidak tanggung jawab

maka saya akan mengalami masalah dalam menyelesaikan kegiatan ini.

 Nasionalisme

Dalam pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan mentor, saya menjunjung

tinggi rasa nasionalisme yaitu pengamalan sila kedua tentang saling

58
menghormati. Saya melakukan dengan musyawarah mufakat dan

menerima saran dan kritikan dari mentor.

Dalam melakukan konsultasi dengan mentor, jika saya tidak melakukannya

dengan musyawarah maka akan terjadi kesalahpahaman antara saya dengan

mentor.

 Etika Publik

Pada Saat konsultasi dengan mentor saya bersikap hormat dan sopan

kepada mentor dan menjaga kenyamanan komunikasi.

Dalam melakukan konsultasi dengan mentor, jika saya tidak sopan dan

hormat maka saya tidak akan mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas

untuk melakukan kegiatan.

 Anti Korupsi

Saat konsultasi dengan mentor saya sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. Saya bersikap jujur dalam memberikan data yang terjadi di

lapangan kepada mentor.

Dalam melakukan konsultasi dengan mentor, jika saya tidak jujur maka

tidak tercapai tujuan kegiatan saya.

Kegiatan 2 : Persiapan kegiatan sosialisasi CTPS kepada murid SDN 12 Kubang

Barat

Tahapan Kegiatan :

1. Membuat surat izin untuk melakukan kegiatan sosialisasi

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor, terkait dengan

kegiatan yang akan dilakukan.

3. Meminta tanda tangan Kepala Puskesmas untuk legalitas surat permohonan izin

pelaksanaan kegiatan.

59
Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan :

 Akuntabilitas

Dalam pelaksanaan kegiatan membuat surat permohonan izin kegiatan,

saya membuat sesuai dengan tata naskah yang berlaku. Saya

membuat dengan jelas dan konsisten sesuai dengan isu yang diangkat.

Dalam melakukan persiapan kegiatan ini, jika saya tidak konsisten

maka kegiatan saya tidak sesuai dengan alurnya.

 Nasionalisme

Dalam pelaksanaan persiapan kegiatan ini saya akan selalu

menghargai pendapat dari mentor untuk berkonsultasi.

Dalam melakukan pelaksanaan persiapan kegiatan, jika saya tidak

menghargai pendapat mentor maka mentor tidak akan menyetujui

pelaksanaan kegiatan ini.

 Etika Publik

Dalam pelaksanaan persiapan kegiatan ini saya meminta tanda tangan

Kepala Puskesmas untuk legalitas surat permohonan izin kegiatan

aktualisasi saya dengan sopan dan ramah .

Dalam melaksanakan kegiatan ini, jika saya tidak sopan dan ramah

maka mentor tidak akan mau berdiskusi dengan saya.

Kegiatan 3 : Koordinasi dengan pihak terkait

Tahapan Kegiatan :

1. Melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab Program UKS terkait SDN yang

akan dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi.

60
2. Melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab Sanitarian terkait pelaksanaan

kegiatan Sosialisasi.

Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan :

 Nasionalisme

Dalam melakukan koordinasi dengan pihak terkait saya akan

menyampaikan maksud dan tujuan saya untuk melakukan kerjasama

dalam pelaksanaan kegiatan dan menyepakati sekolah yang akan dilibatkan

dalam kegiatan sosialisasi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

melalui musyawarah.

Dalam melakukan koordinasi ini, jika saya tidak melakukan musyawarah

maka keputusan yang diperoleh tidak teraplikasikan dengan baik dan tidak

sesuai dengan harapan.

 Komitmen Mutu

Dalam melaksanakan kegiatan ini saya melakukan koordinasi dengan pihak

terkait untuk bekerjasama atau berkolaborasi untuk meningkatkan mutu

pelayanan.

Dalam kegiatan ini jika saya tidak berkolaborasi maka tidak akan tercapai

pelayanan dengan baik.

 Whole of Government

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini , saya menyatukan upaya-

upaya kolaboratif penanggung jawab program dalam ruang lingkup

koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pelaksanaan

kegiatan dan pelayanan publik.

61
Dalam kegiatan ini, jika saya tidak berkolaborasi dengan pihak terkait

maka kegiatan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Kegiatan 4 : Membuat dan penyerahan surat pemberitahuan pelaksanaan

kegiatan aktualisasi

Tahapan Kegiatan :

1. Membuat surat pemberitahuan sesuai dengan tata naskah.

2. Mengkonsultasikan hasil draft surat pemberitahuan kepada mentor selaku Kepala

Puskesmas.

3. Memberikan surat pemberitahuan kepada pihak sekolah terkait akan diadakannya

kegiatan sosialisasi CTPS.

Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan :

 Akuntabilitas

Dalam kegiatan membuat surat pemberitahuan saya akan meminta tanda

tangan Kepala Puskesmas untuk legalitas surat pemberitahuan serta

menyerahkan surat tersebut dengan mengikuti proses sehingga dapat

dipertanggungjawabkan.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak bertanggung jawab maka kegiatan ini

tidak akan terlaksana.

 Nasionalisme

Dalam membuat surat pemberitahuan ini saya menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik dan benar maka saya menyalahi aturan dan sulit dipahami oleh

62
penerima surat.

 Etika Publik

Dalam kegiatan penyerahan surat pemberitahuan ini saya bersikap sopan

dan ramah kepada pihak sekolah.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak bersikap sopan dan ramah maka adanya

rasa ketidaknyamanan pihak sekolah terhadap saya sebagai tenaga

kesehatan yang akan melaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut.

Kegiatan 5 : Pembuatan leaflet tentang Cuci Tangan Pakai Sabun 6 Langkah

Tahapan Kegiatan :

1. Membuat Rancangan leaflet sesuai dengan tata naskah

2. Mengkonsultasikan hasil rancangan leaflet kepada mentor selaku Kepala

Puskesmas.

3. Mencetak leaflet yang telah disetujui oleh mentor selaku Kepala Puskesmas

Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan :

 Akuntabilitas

Dalam membuat leaflet saya melakukannya dengan penuh tanggung

jawab dengan mencari sumber referensi yang akurat untuk pembuatan

leaflet.

Dalam pembuatan leaflet ini, jika saya tidak melakukannya dengan penuh

tanggung jawab maka adanya informasi yang tidak benar yang diterima

oleh peserta sosialisasi.

 Nasionalisme

Dalam membuat leaflet, saya sangat menjunjung tinggi nilai nasionalisme

63
dengan menerima kritik dan saran dari mentor untuk perbaikan leaflet

melalui musyawarah.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak melakukan musyawarah maka akan

terjadi kesalahpahaman diantara saya dan mentor.

 Etika Publik

Dalam pembuatan leaflet ini saya melakukannya sesuai dengan aturan

yang ada yaitu melihat tata cara pembuatan leaflet.

Dalam kegiatan ini jika saya melakukannya tidak sesuai dengan aturan

yang ada maka kegiatan saya tidak sesuai dengan alurnya.

 Komitmen Mutu

Dalam pembuatan leaflet ini saya selalu mengedepankan komitmen mutu

yaitu melakukan pembuatan leaflet dengan cermat dan teliti.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak cermat dan teliti maka akan ada

informasi yang keliru didalam leaflet.

Kegiatan 6 : Sosialisasi Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

Tahapan Kegiatan :

1. Penyerahkan lembar absensi untuk diisi kepada peserta sosialisasi.

2. Membagikan Leaflet

3. Menyampaikan materi dan melakukan tanya jawab

Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan :

 Akuntabilitas

Dalam pelaksanaan sosialisasi ini saya melakukannya dengan penuh

64
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak bertanggung jawab terhadap amanah

yang diberikan maka tidak akan ada yang memberikan materi ini dan

sosialisasi ini tidak berjalan dengan baik.

 Nasionalisme

Dalam melakukan sosialisasi ini saya menjunjung tinggi nilai nasionalisme

yaitu tidak diskriminatif dalam sosialisasi.

Dalam kegiatan ini, jika saya melakukan diskriminatif maka akan

terganggunya proses kegiatan sosialisasi.

 Etika Publik

Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini saya menyampaikan materi

dengan jujur dan sopan.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak jujur dan sopan maka kemungkinan

akan terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi.

Kegiatan 7 : Pelaporan Kegiatan Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

Tahapan Kegiatan :

1. Menyusun Laporan Kegiatan .

2. Mengetik Rancangan Laporan

3. Mengkonsultasikan rancangan laporan dengan mentor selaku Kepala Puskesmas

4. Mencetak laporan.

5. Meminta tanda tangan Kepala Puskesmas untuk pengesahan laporan.

65
Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan :

 Akuntabilitas

Dalam pembuatan laporan aktualisasi kegiatan nilai akuntabilitas yang

diterapkan adalah tanggung jawab dan profesional.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak bertanggungjawab dan profesional maka

laporan saya tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

 Etika Publik

Dalam pembuatan laporan ini, pada saat saya berkonsultasi dengan mentor

dan meminta tanda tangan mentor saya lakukan dengan sopan sebagai

bukti persetujuan dari Kepala Puskesmas atau mentor.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak sopan dalam meminta tanda tangan

mentor maka laporan saya tidak akan ditandatangani mentor.

 Komitmen Mutu

Dalam pembuatan laporan kegiatan inidiperlukan kecermatan dan

ketelitian agar laporan tersebut sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak teliti dalam membuat laporan maka

laporan saya tidak sempurna sehingga akan terjadi kesalahan arti dalam

laporan.

 Anti Korupsi

Dalam pembuatan laporan kegiatan ini saya bersikap jujur dengan tidak

menambah dan mengurangi kegiatan dari yang sebenarnya.

Dalam kegiatan ini, jika saya tidak jujur maka laporan saya tidak dapat

66
dipertanggungjawabkan hasilnya.

4.2 Realisasi Aktualisasi Dan Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Visi dan Misi Puskesmas Lunto

Visi :

Terwujudnya masyarakat sehat yang kreatif, inovatif , unggul dan sejahtera di wilayah kerja

Puskesmas Lunto

Misi :

f. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat melalui

upaya promotif dan prevetif

g. meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu, dan berkeadilan.

h. meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan ibu, anak, lansia, penyandang

disabilitas dan gangguan jiwa

i. meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan

j. melaksanakan pelayanan prima dengan selalu menerapkan prinsip “5 s” ( senyum, sapa,

santun, sentuh dan sehat ).

Keterkaitan antara realisasi aktualisasi dan kontribusi pada saat habituasi terhadap visi

dan misi Puskesmas Lunto, yaitu :

Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi isu dan faktor penyebab serta kegiatan yang akan

dilakukan dengan mentor di instansi kerja

Tahapan Kegiatan :

a. Menghubungi mentor dan membuat janji untuk jadwal diskusi

b. Melakukan konsultasi dan diskusi tentang isu, faktor, dan

kegiatan yang akan dilakukan

Adapun kontribusi kegiatan aktualisasi ini terhadap pencapaian visi-misi organisasi adalah

sebagai berikut :

67
Konsultasi yang penulis lakukan mengenai isu, faktor dan kegiatan yang akan

dilakukan dengan mentor di instansi kerja adalah untuk mencapai Visi “Mewujudkan

Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan Unggul Dalam Bidang Kesehatan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Lunto dengan pelaksanaan dari misi ke 4 Puskesmas Lunto yaitu meningkatkan

profesionalisme tenaga kesehatan.

Kegiatan 2 : Melakukan Persiapan membuat surat izin untuk pelaksanaan kegiatan

sosialisasi

Tahapan Kegiatan :

a. Membuat surat izin untuk melakukan kegiatan sosialisasi

b. Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor terkait dengan kegiatan yang

akan dilakukan

c. Meminta tanda tangan Kepala Puskesmas untuk legalitas surat permohonan izin

pelaksanaan kegiatan

Adapun kontribusi kegiatan aktualisasi ini terhadap pencapaian visi-misi organisasi adalah

sebagai berikut :

Persiapan membuat surat izin untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang penulis lakukan

adalah untuk mencapai Visi “Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan Unggul Dalam

Bidang Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lunto dengan pelaksanaan dari misi ke 4

Puskesmas Lunto yaitu meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan.

Kegiatan 3 : Melakukan koordinasi dengan pihak terkait

Tahapan Kegiatan :

68
a. Melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab Program UKS terkait SDN yang

akan dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi

b. Melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab Sanitarian terkait pelaksanaan

kegiatan Sosialisasi

Adapun kontribusi kegiatan aktualisasi ini terhadap pencapaian visi-misi organisasi adalah

sebagai berikut :

Melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang penulis lakukan adalah untuk mencapai

Visi “Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan Unggul Dalam Bidang Kesehatan Di

Wilayah Kerja Puskesmas Lunto dengan pelaksanaan dari misi ke 4 Puskesmas Lunto yaitu

Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan.

Kegiatan 4: Pembuatan dan penyerahan surat pemberitahuan pelaksanaan kegiatan

aktualisasi

Tahapan Kegiatan :

1. Membuat surat pemberitahuan sesuai dengan tata naskah

2. . Mengkonsultasikan hasil draft surat pemberitahuan kepada mentor selaku Kepala

Puskesmas.

3. Memberikan surat pemberitahuan kepada pihak sekolah terkait akan diadakannya

kegiatan sosialisasi CTPS.

Adapun kontribusi kegiatan aktualisasi ini terhadap pencapaian visi-misi

organisasi adalah sebagai berikut :

Membuat dan memberikan surat pemberitahuan kegiatan yang penulis lakukan adalah

untuk mencapai Visi “Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan Unggul Dalam Bidang

69
Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lunto dengan pelaksanaan dari misi ke 4 dan ke 5

Puskesmas Lunto yaitu Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dan Melaksanakan

pelayanan prima dengan selalu menerapkan prinsip “5 S” ( senyum, sapa, santun, sentuh dan

sehat ).

Kegiatan 5 : Pembuatan leaflet

Tahapan Kegiatan :

a. Membuat Rancangan leaflet sesuai dengan tata naskah

b. Mengkonsultasikan hasil rancangan leaflet kepada mentor selaku Kepala

Puskesmas

c. Mencetak leaflet yang telah disetujui oleh mentor selaku Kepala Puskesmas

Adapun kontribusi kegiatan aktualisasi ini terhadap pencapaian visi-misi organisasi adalah

sebagai berikut :

Pembuatan leaflet yang penulis lakukan adalah untuk mencapai Visi “Mewujudkan

Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan Unggul Dalam Bidang Kesehatan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Lunto dengan pelaksanaan dari misi ke 1 dan ke 4 Puskesmas Lunto yaitu

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat melalui

upaya promotif dan preventif dan meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan.

Kegiatan 6 : Sosialisasi Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Tahapan kegiatan :

a. Penyerahkan lembar absensi untuk diisi kepada peserta sosialisasi.

b. Membagikan Leaflet

c. Menyampaikan materi dan melakukan tanya jawab

70
Adapun kontribusi kegiatan aktualisasi ini terhadap pencapaian visi-misi organisasi adalah

sebagai berikut :

Melaksanakan kegiatan sosialisasi Cuci Tangan Pakai sabun (CTPS) yang penulis lakukan adalah

untuk mencapai Visi “Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan Unggul Dalam Bidang

Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lunto dengan pelaksanaan dari misi ke 1 sampai ke

5 Puskesmas Lunto yaitu Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat melalui upaya promotif dan preventif, Meningkatkan pelayanan kesehatan yang

merata, terjangkau, bermutu, dan berkeadilan, Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap

kesehatan ibu, anak, lansia, penyandang disabilitas dan gangguan jiwa, Meningkatkan

profesionalisme tenaga kesehatan dan Melaksanakan pelayanan prima dengan selalu

menerapkan prinsip “5 S” ( senyum, sapa, santun, sentuh dan sehat ).

Kegiatan 7 : Pelaporan Kegiatan Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Tahapan kegiatan :

1. Menyusun Laporan Kegiatan

2. Mengetik Rancangan Laporan

3. Mengkonsultasikan rancangan laporan dengan mentor selaku Kepala Puskesmas.

4. Mencetak laporan

5. Meminta tanda tangan Kepala Puskesmas untuk pengesahan laporan.

Adapun kontribusi kegiatan aktualisasi ini terhadap pencapaian visi-misi organisasi adalah

sebagai berikut :

Membuat laporan dalam evaluasi kegiatan yang penulis lakukan adalah untuk mencapai

Visi “Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan Unggul Dalam Bidang Kesehatan Di

Wilayah Kerja Puskesmas Lunto dengan pelaksanaan dari misi ke 4 Puskesmas Lunto yaitu

Meningkatkan Meningkatkan profesionalisme.

71
4.3 Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai- Nilai Organisasi

4.3.1 Konsultasi kepada mentor mengenai rancangan aktualisasi serta kegiatan yang

akan dilakukan dengan mentor di instansi kerja

Nilai-nilai organisasi yang terkait dengan realisasi kegiatan konsultasi isu, faktor

penyebab serta kegiatan yang akan dilakukan dengan mentor di instansi kerja adalah Loyal,

Unggul, Niat, Total, Optimis Sigap, Inovatif, Amanah , Giat dan Actualisasi.

4.3.2 Persiapan kegiatan sosialisasi CTPS kepada murid SDN 12 Kubang Barat

Nilai-nilai organisasi yang terkait dengan realisasi kegiatan Persiapan membuat surat

izin untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi adalah Niat, Total, Optimis, Inovatif, Amanah ,

Giat dan Actualisasi.

4.3.3 Koordinasi dengan pihak terkait

Nilai-nilai organisasi yang terkait dengan realisasi kegiatan koordinasi dengan pihak

terkait adalah Loyal, Unggul, Niat, Total, Optimis Sigap, Inovatif, Amanah , Giat dan

Actualisasi.

4.3.4 Pembuatan dan penyerahan surat pemberitahuan pelaksanaan kegiatan

aktualisasi

Nilai-nilai organisasi yang terkait dengan realisasi kegiatan pembuatan dan

penyerahan surat pemberitahuan sosialisasi adalah Loyal, Unggul, Niat, Total, Optimis

Sigap, Inovatif, Amanah , Giat dan Actualisasi.

72
4.3.5 Pembuatan leaflet tentang Cuci Tangan Pakai Sabun 6 Langkah

Nilai-nilai organisasi yang terkait dengan realisasi kegiatan pembuatan leaflet adalah

Loyal, Unggul, Niat, Optimis, Inovatif, Giat dan Actualisasi.

4.3.6 Sosialisasi Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Nilai-nilai organisasi yang terkait dengan realisasi kegiatan sosialisasi Cuci Tangan

Pakai Sabun (CTPS) adalah Loyal, Unggul, Niat, Total, Optimis Sigap, Inovatif, Amanah ,

Giat dan Actualisasi.

4.3.7 Pelaporan Kegiatan Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Nilai-nilai organisasi yang terkait dengan pelaporan kegiatan sosialisasi kegiatan

adalah Niat, Amanah , Giat dan Actualisasi.

73
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai-nilai ANEKA merupakan prinsip-prinsip dasar bagaimana seharusnya setiap

ASN melaksanakan tugasnya.Dengan nilai-nilai ANEKA diharapkan masyarakat

mendapatkan pelayanan yang maksimal. Selama proses habituasi (off kampus) di Puskesmas

Lunto telah dilaksanakan rangkaian kegiatan dalam pemecahan isu yang terkait masalah

“Tingginya Angka Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar”. Sesuai dengan gagasan

pemecahan masalah yang dirumuskan penulis yaitu “Menurunkan Angka Kejadian Diare

Melalui Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Di SDN 12 Kubang Barat Wilayah

Kerja Puskesmas Lunto Kota Sawahlunto.” maka diperoleh hasil:

a. Adanya izin dari atasan untuk melaksanakan aktualisasi tentang Pengurangan Angka

Kejadian Diare Melalui Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Di SDN 12

Kubang Barat Wilayah Kerja Puskesmas Lunto Kota Sawahlunto

b. Adanya kerjasama atau kolaborasi bersama Pemegang Program UKS, Pemegang

Program Sanitarian, dan pihak sekolah dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi

tentang Pengurangan Angka Kejadian Diare Melalui Sosialisasi Cuci Tangan Pakai

Sabun (CTPS) Di SDN 12 Kubang Barat Wilayah Kerja Puskesmas Lunto Kota

Sawahlunto.

74
c. Adanya pembuatan leaflet untuk media penyuluhan yang berisi materi sosialisasi

CTPS dan video CTPS.

d. Terselenggaranya kegiatan aktuliasasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan

melalui surat pemberitahuan yang diberikan kepada pihak SDN 12 Kubang Barat.

e. Telah terlaksananya sosialisasi tentang Pengurangan Angka Kejadian Diare Melalui

Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Di SDN 12 Kubang Barat Wilayah

Kerja Puskesmas Lunto Kota Sawahlunto

f. Dengan menggunakan pendekatan nilai ANEKA untuk kontribusi terhadap kegiatan

aktualisasi, maka dapat menciptakan lingkungan yang positif serta tercapainya visi-

misi Puskesmas Lunto yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Inovatif Dan Unggul

Dalam Bidang Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lunto”.

B. Saran

a. Penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik dan WoG sangat dibutuhkan dalam

melaksanakan tugas sebagai pelayan publik. Diharapkan seluruh staf dilingkungan

kerja Puskesmas Lunto untuk selalu diingatkan mengenai pentingnya

mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA dalam bekerja sehingga seluruh pelayanan dalam

institusi dapat menjadi layanan yang prima.

b. Diharapkan anak-anak SDN 12 Kubang Barat dapat menerapkan budaya Cuci Tangan

Pakai Sabun (CTPS) yang benar dan agar lebih terbiasa untuk melakukan kegiatan

atau aktivitas yang memberikan dampak bagikesehatan mereka.

c. Diharapkan keikutsertaan para Guru untuk mendukung program Cuci Tangan Pakai

Sabun (CTPS) ini.

75

Anda mungkin juga menyukai