DEAL Revisi TAK JIWA 100%
DEAL Revisi TAK JIWA 100%
DI SUSUN OLEH :
SAMARINDA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum: Tujuan umum yaitu klien mampu
memahami pentingnya kebersihan diri dan perawatan diri secara
maksimal.
2. Tujuan Khusus:
Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
Klien mampu menunjukkan aktivitas makan.
Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
b) Klasifikasi
Kurang perawatan diri: Mandi/kebersihan
Kurang perawatan diri: Mengenakan pakaian/berhias
Kurang perawatan diri: Makan
Kurang perawatan diri: Toileting
c) Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000) Penyebab kurang perawatan diri
adalah sebagai berikut:
Kelelahan fisik
Penurunan kesadaran
Menurut (Depkes: 2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah:
1) Faktor prediposisi
Perkembangan: Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
Biologis: Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
Kemampuan realitas turun: Klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
Sosial: Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2) Faktor presipitasi
Adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau perseptual,
cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan perawatan diri. Menurut Depkes (2000: 59),
Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
Body Image: Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu
tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
Praktik Sosial: Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
Status Sosial Ekonomi: Personal hygiene memerlukan alat dan bahan
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
Pengetahuan: Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Budaya: Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
Kebiasaan seseorang: Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk
tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain –
lain.
Kondisi fisik atau psikis: Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk
merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
b). Manifestasi klinis
Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri
adalah:
Fisik
- Badan bau, pakaian kotor.
- Rambut dan kulit kotor.
- Kuku panjang dan kotor.
- Gigi kotor disertai mulut bau.
- Penampilan tidak rapi.
Psikologis
- Malas, tidak ada inisiatif.
- Menarik diri, isolasi diri.
- Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
Sosial
- Interaksi kurang.
- Kegiatan kurang
- Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
- Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi
dan mandi tidak mampu mandiri.
2. Proses Seleksi
a) Mengumpulkan data klien
b) Menganalisis data klien
c) Obsevasi di ruangan klien
d) Menentukan klien
3. Data Klien
Nama klien peserta TAK:
1. Tn. Anju
2. Tn. Utuh
3. Tn. Ali mataliu
4. Tn. Malik
5. Tn. Syarifudin
6. Tn. Jabal noor
C. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada sesi 1-3:
Sesi 1 & Sesi 2
Hari/tanggal: senin, 7 Oktober 2019
Waktu: 10.00 wita – 11.30 Wita
Tempat: RSJD Atma Husada Mahakam (Ruang Belibis )
Sesi 3 & 4
Hari/tanggal: Rabut, 9 Oktober 2019
Waktu: 08.00 - 09.30
Tempat: RSJD Atma Husada Mahakam (Ruang Belibis)
2. Tim Terapis
a) Tim Terapi
Sesi 1
- Leader: Eddo Febryan pramana
- Co. Leader: Muhammad Firdaus
- Fasilitator:
- M. Maulana Ismail
- Wahnyuni Agustina
- Aviva Handini
- Sri Novika Aditama
- Duwi Mawarti
- Khusnul Khotimah
- Riski Nurti Pratiwi
- Dedy Darmawan
- Vinna Fitriana
- Dina Ayu Hapsari
- Fadli Ariyanto
- Observer: Ida Bagus Nuraini
Sesi 2
- Leader: Khusnul Khotimah
- Co. Leader: Dina Ayu Hapsari
- Fasilitator:
- M. Maulana Ismail
- Wahnyuni Agustina
- Aviva Handini
- Ida Bagus Nuraini
- Duwi Mawarti
- Eddo Febryan Praman
- Riski Nurti Pratiwi
- Dedy Darmawan
- Vinna Fitriana
- Muhammad Firdaus
- Fadli Ariyanto
- Observer: Sri Novika Aditama
Sesi 3 & Sesi 4
- Leader: Duwi Mawarti
- Co. Leader: Aviva Handini
- Fasilitator:
- M. Maulana Ismail
- Wahnyuni Agustina
- Eddo Febryan Pramana
- Sri Novika Aditama
- Muhammad Firdaus
- Khusnul Khotimah
- Ida Bagus Nuraini
- Dedy Darmawan
- Vinna Fitriani
- Dina Ayu Hapsari
- Fadli Ariyanto
- Observer: Riski Nurti Pratiwi
3. Tugas Terapi
a) Tugas Leader
- Menyusun rencana TAK
- Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
- Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan, memimpin jalannya
TAK
- Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok
- Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
- Sebagai role model
- Memberi motivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberi
reinforcement positif
- Evaluasi tindak lanjut
b) Tugas Co. Leader
- Membantu leader dalam pengorganisasian anggota kelompok
- Mengingatkan pemimpin bila diskusi menyimpang
- Bersama leader menjadi contoh bentuk kerja sama yang baik
c) Tugas fasilitator
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok
- Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok untuk
aktif mengikuti berlangsungnya TAK.
- Mengikuti arahan dari leader dalam mengikuti kegiatan kelompok
d) Tugas Observer
- Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia), dinamika jalannya TAK, keadaan peserta (aktif, pasif,
kooperatif)
- Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, proses hingga
penutupan
- Memberikan umpan balik kepada leader, co-leader, fasilitator tentang
jalannya TAK
4. Setting
Ruang Belibis RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda
a) Terapis dengan klien duduk bersama membentuk persegi panjang
b) Ruang nyaman dan tenang
Contoh Denah
Ket:
: Leader dan Co-Leader : Observer
: Klien : Fasilitator
5. Antisipasi Masalah
Beri Perhatian khusus dalam penyampain Materi dan Peragaan.
6. Bimbing sebisa mungkin peserta TAK mengikuti perintah terapis.
7. Buatlah kontrak dengan seluruh peserta TAK untuk dispilin selama proses
berjalannya TAK dengan tidak meninggalkan tempat pelaksaan sesuai dengan
kontrak waktu.
D. Proses Pelaksanaan
Nama Klien
No: Aspek yang Dinilai
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
Jumlah
Petunjuk:
- Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama peserta
- Untuk tiap Peserta, beri penilaian tentang kemampuan verbal, nonverbal dan
kemampuan dalam menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri, cara
menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri
Beri tanda jika klien mampu dan tanda jika klien tidak mampu.
- Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien
b. Alat
Peralatan berhias dan bercukur
c. Metode
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Bermain peran/simulasi
d. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
- Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya
- Membuat kontrak dengan klien
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
Salam Terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
- Klien dan terapis pakai papan nama
Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
- Menanyakan pengalaman klien tentang berhias dan bercukur untuk pria
yang dilakukan selama ini
Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara berhias untuk mempercantik diri
- Menjelaskan cara main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis dan Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap Kerja
- Terapis memulai dengan melakukan gerakan ice breaking sederhana
( gerakan goyang ayam bebek)
- Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk berhias,
manfaat dan tata cara berhias dan bercukur untuk pria. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
- Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
- Terapis menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk berhias, manfaat dan
mendemonstrasikan tata cara berhias dan bercukur untuk pria.
- Meminta klien untuk mendemonstrasikan kembali tata cara berhias (menyisir
rambut).
- Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikkan cara berhias.
- Memberikan pujian kepada klien
- Upayakan semua klien mampu berhias dan sudah mencoba
4) Tahap Terminasi
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah berhias
- Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar cara berhias
Tindak lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari untuk berhias.
- Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
5) Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah cara
berhias yang benar dan baik, keuntungan berhias dan akibat tidak berhias.
Kemampuan berhias untuk mencegah defisit perawatan diri.
No Nama Klien Menyebutkan Menyebutkan MMenyebutkan akibat
alat untuk
tata cara berhias tidak berhias
berhias
Petunjuk:
- Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
- Berikan penilaian pada masing-masing peserta TAK mengenai kemampuan
dalam menyebutkan alat untuk berhias, tata cara berhias dan akibat bila
tidak berhias.
Sesi III : Mengenal dan menyebutkan tata cara makan dan minum yang baik
a) Tujuan
- Klien mampu menyebutkan alat –alat makan dan minum
- Klien mampu menjelaskan cara mempersiapkan makan dan minum
- Klien mampu menjelaskan cara makan dan minum yang tertib
- Klien mampu menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan
b) Alat
- Peralatan makan dan minum
c) Metode
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan tanya jawab
- Bermain peran dan simulasi
d) Langkah Kegiatan
4) Persiapan
- Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya
- Membuat kontrak dengan klien
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
5) Orientasi
Salam Terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
- Klien dan terapis pakai papan nama
Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
- Menanyakan pengalaman klien tentang tata cara makan dan minum yang
baik
Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu tata cara makan dan minum dan baik
- Menjelaskan cara main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis dan Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai selesai.
6) Tahap Kerja
- Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat yang makan dan minum,
manfaat dan tata cara makan dan minum . Ulangi sampai semua klien
mendapat giliran.
- Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
- Terapis menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk makan dan minum yang
baik.
- Meminta klien untuk mendemonstrasikan dan menyebutkan alat untukmakan
dan minum .
- Menanyakan perasaan klien setelah melakukan dan menyebutkan tata caara
makan dan minum baik.
- Memberikan pujian kepada klien
- Upayakan semua klien mampu berhias dan sudah mencoba
5) Tahap Terminasi
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengetahui tata cara makan dan
minum yang baik.
- Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar unutk makan dan minum
Tindak lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari untuk
melakukan makan dan minum.
- Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
Menyebutkan
Menyebutkan
tata cara makan Menyebutkan manfaat
No Nama Klien alat makan
dan minum makan minum
dan minum
yang baik
d) Langkah Kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
Mengadakan kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu tata cara eleminasi yang baik
- Menjelaskan cara main berikut: Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis dan Setiap
klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
- Terapis memberikan gerakan ice breaking sederahana (pijat bahu yang
ada di sebbelah kanan dan kiri secara bergantian)
Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk
BAB/BAK, tata cara BAK/BAB yang baik. Ulangi sampai semua klien
mendapat giliran
Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
4. Tahap Terminasi
Evaluasi
- Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar tata cara BAK/BAB
Tindak Lanjut
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung. Khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi dalah kemampan klien yang diharapkan adalah cara
eleminasi yang benar dan baik.
Tulis nama panggiln klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal dan menjelaskan BAB/BAK,
melakukan BAB/BAK secara mandiri, klien mampu membersihkan tempat
BAB/BAK,beri tanda ceklis, jika klien mampu dan beri tanda silang jika klien tidak
mampu.
BAB III
LAPORAN HASIL
A. Kesimpulan (evaluasi)
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya. Pemeliharaan hygiene perorangan di
perlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada
orang sehat dapat memenuhi kebutuhan personal hygienenya sendiri. Cara
perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional
klien.
B. Saran
Semoga proposal SPTK ini dapat memberikan pengetahuan dan motivasi
bagi klien dalam peningkatan Defisit Perawatan Diri melakukan aktivitas
mandi/kebersihan diri, memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri,
menunjukkan aktivitas makan, dan melakukan atau menyelesaikan aktivitas
toileting sendiri.
Bagi tenaga kesehatan sebagai bahan masukan dan saran untuk dapat lebih
membantu dalam proses harga diri pasien dengan perawatan diri.