Anda di halaman 1dari 5

MATERI

A. Pengertian Menopause
Menopause adalah masa berhentinya haid secara alamiah yang biasanya
terjadi antara usia 45-50 tahun, atau masa berhentinya haid sama sekali.
Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat
berbagai dampak negative menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit
kering serta berbagai penyakit lainnya.

B. Gizi yang diperlukan


1. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi.
2. Protein berfungsi sebagai pembentuk jaringan baru dan mempertahankan
jaringan yang telah ada.
3. Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energy, membangun
sel-sel baru, serta perkembangan system saraf janin.
4. Vitamin diperlukan tubuh untuk mempertahankan kesehatan. Beberapa
vitamin hanya sedikit disimpan dalam tubuh, misalnya vitamin B, dan C
sebagai cadangan sehingga asupan vitamin harus cukup setiap hari.
5. Mineral zat besi yang membantu proses kimia dalam tubuh, serta
memproduksi hemoglobin dalam sel darah merah.
6. Kecukupan air penting untuk menjaga kesehatan secara umum, khususnya
fungsi ginjal dan sembelit, serta penyerapan makanan juga membutuhkan
air.

C. Bagaimana Pola Makan Yang Sehat


1. Makan berprotein yang mengandung lemak tak jenuh serta lebih baik
mengkonsumsi protein nabati daripada hewani
makan makanan bergizi seimbang tiga kali sehari pada waktu yang tepat
2. Jangan makan pada kondisi lapar karena akan membuat makan Anda
terburu – buru dan banyak
3. Perbanyaklah mengkonsumsi makanan yang diolah dari bahan makanan
segar dengan proses pengolahan yang tidak terlalu lama,sehingga zat gizi
maksimal
4. Jangan turuti selera makan Anda yang sedang meningkat atau sebaliknya
yang sedang menurun
5. Menghindari jenis makanan yang diawetkan ( mengandung zat pewarna
atau pemanis buatan )
6. Kurangi konsumsi kafein yang banyak terkandung pada minuman seperti
kopi, cokelat, dan softdrink. Kafein dan tannin yang dikandung dapat
menghambat penyerapan gizi
7. Hindari alcohol sekalipun dalam jumlah sedikit dalam bentuk makanan
8. Hindari jenis camilan yang mengandung banyak gula dan tinggi lemak.
(kentang goring, keripik, cake, cokelat, atau es krim ). Ganti dengan jenis
makanan yang rendah lemak seperti buah segar, jagung kukus, resoles isi
sayuran, kroket dan yogurt
D. Tahap-tahap Dalam Menopouse
Menurut Sarwono P.2003, menopause di bagi dalam beberapa tahapan
yaitu sebagai berikut :
1. Pra menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik.
Gejala-gejala yang timbul :
a. Siklus haid yang tidak teratur
b. Pendarahan haid yang memanjang
c. Jumlah darah haid yang banyak
d. Nyeri haid.
2. Peri menopause
Fase peralihan antara pra menopause dan pasca menopause.
Gejala-gejala yang timbul :
a. Siklus haid yang tidak teratur.
b. Siklus haid yang panjang.
3. Menopause
Haid alami terakhir akibat menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh.
Menurut Luciana (2005), keluhan-keluhan yang timbul pada menopause :
a. Keringat malam hari
b. Mudah marah
c. Sulit tidur
d. Haid tidak teratur
e. Gangguan fungsi seksual
f. Kekeringan vagina
g. Gelisah
h. Rasa khawatir
i. Sulit konsentrasi
j. Mudah lupa
k. Sering tidak dapat menahan kencing
l. Nyeri otot sendi
m. Depresi

E. Perubahan Yang Terjadi Pada Menopause


Menurut Lastiko (2004), perubahan terjadi selama menopause adalah:
1. Perubahan Organ Reproduksi.
Akibat berhentinya haid, berbagai reproduksi akan mengalami perubahan.
2. Perubahan Hormon
Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya
suatu reaksi pada kondisi menopause reaksi yang nyata adalah perubahan
hormon estrogen yang menjadi berkurang.
Meski perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron,
tetapi perubahan yang mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh
maupun organ reproduksi, juga psikis adalah perubahan hormon estrogen.
Menurunnya kadar hormon ini menyebabkan terjadi perubahan haid
menjadi sedikit, jarang, bahkan siklus haidnya mulai terganggu, hal ini
disebabkan tidak tumbuhnya selaput lendir rahim akibat rendahnya
hormon estrogen.
3. Perubahan Fisik
Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat
menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita,
keadaan ini berupa keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Perubahan Emosi
Selain fisik perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup
seorang wanita dalam menjalani masa menopause sangat tergantung pada
masing-masing individu, pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan
masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk pengetahuannya
tentang menopause.

F. Dampak Kesehatan Baik Fisik


Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami
ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba
di sekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-
kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas dan dingin, pening,
kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock, 1992).
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari
menopause, yaitu :
1. Ketidakteraturan siklus haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid
muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan
ini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti
volume pendarahan haid yang normal.
2. Gejolak rasa panas
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan
berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldom H.C. (dalam
restta Reitz ,1979). Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar
jari-jari, kaki maupun tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara
menyeluruh.
3. Kekeringan vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan
lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang
vagina menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin
mulai mengerut, keputihan rasa sakit pada saat kencing.
4. Perubahan kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika mensturasi
berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada
daerah sekitar wajah, leher dan lengan. (hurlock,1992).
5. Keringat dimalam hari
Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh, sehingga perlu
mengganti pakaian dimalam hari, karena tidak dapat tidur nyenyak.
6. Sulit tidur
Imsomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini
mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari.
7. Perubahan pada mulut.
Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang
peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi
lebih mudah tanggal.
8. Kerapuhan tulang
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis
(kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang
paling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling
banyak menyerang wanita yang telah menopause. Kehilangan 1% tulang
dalam setahun dapat akibat proses penuaan, tetapi kadang setelah
menopause kita kehilangan 2% setahunnya.
9. Badan menjadi gemuk
Banyak wanita menjadi gemuk selama menopause, rasa letih yang
biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku
makan yang sembarangan.
10. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause,
dari sudut pandang medik ada 2 perubahan paling penting yang terjadi
pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit
jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam
tulang (osteoporosis).

G. Dampak kesehatan psikologis


Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari
menopause yaitu :
1. Ingatan menurun
Sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun
sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat.
2. Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering di hubungkan dengan adanya kekhawatiran
dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah di khawatirkan.
3. Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih
mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya
dianggap tidak mengganggu ini mungkin disebabkan dengan datangnya
menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang
sedang berlangsung dalam dirinya.
4. Stress
Tidak ada yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas,
termasuk para lansiamenopause. Di tingkat psikologis, respon orang
terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan, sebagaimana perbedaan
suasana hati dan emosi.
5. Depresi
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan
kemampuan untuk bereproduksi,sedih karena kehilangan kesempatan
untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa
tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus
menghadapi masa tuanya.

H. Upaya-upaya Menghadapi menopause


1. Pola Makan Yang Tepat
Menopause adalah suatu hal yang alami, menurut spesialis gizi Dr.
Melani, Sp.G, merupakan yang terjadi pada wanita saat menopause sering
berkaitan dengan gizi. Antara lain, berat badan bertambah karena aktivitas
berkurang sehingga pengeluaran energi pun berkurang.
Menurut Melani, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup.
b. Kalsium bisa diperoleh dari susu, keju, dan sereal.
c. Karbohidrat
d. Batasi mengkonsumsi lemak.
e. Vitamin
Vitamin yang diperlukan antara lain :
1) Vitamin A, C dan E untuk anti oksidan
2) Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning
telur, hati, mentega, dan keju.
3) Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat
datangnya menopause terdapat pada kacang-kacang dan sereal.
Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein, kopi,
alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
2. Terapi Hormon
Terapi sulih hormon atau HRT (Hormon Replacement Therapi)
merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan
kuluhan atau sindroma menopause.
Terapi sulih hormon juga berguna untuk mencegah berbagai keluhan yang
muncul akibat menopause, vagina kering, dan gangguan pada seluruh
kandung kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga dapat mencegah
perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen seperi
osteoporosis dan jantung koroner.
Dengan pemberian terapi sulih hormon, kualitas hidupnya dapat
ditingkatkan sehingga memberikan kesempatan untuk dapat hidup
nyaman, secara fisiologis maupun psikologis. (Lastiko 2004).

Anda mungkin juga menyukai