Angkatan :V Nama Mata Pelatihan : Komitmen Mutu Nama Peserta : Sri Mulyati Nomor Daftar Hadir : 28 Lembaga Penyelengaraan Pelatihan : UPT Diklat BKPSDM Kota Lubuklinggau A. POKOK PIKIRAN Konsep Efektivitas, Efisiensi, Inovasi Dan Mutu 1) Konsep Efektivitas dan Efisiensi Istilah efektivitas dan efisiensi selalu menjadi tema menarik yang menjadi sorotan publik dalam memberikan penilaian terhadap capaian kinerja perusahaan ataupun institusi pemerintahan. Namun dalam kenyataanya seringkali kedua aspek tersebut terlupakan, atau bahkan diabaikan. Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan. 2) Konsep Inovasi Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi barang dan jasa adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan. Proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi yang diciptakan untuk layanan publik mesti menjadi tanggung jawab para penyelenggara pelayanan publik pada institusi apapun, bahkan semua aparatur pada setiap level organisasi dituntut untuk dapat memahami esensi dan manfaat inovasi tersebut, serta dapat melaksanakannya dengan baik. Inovasi yang lahir akan membawa perubahan bagi organisasi.
3) Konsep Dasar dan Pengertian Mutu
Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan kini, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka kepuasan customers lebih dititikberatkan pada aspek mutu (kualitas) produk. Menurut definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. dipengaruhi oleh persepsi masing-masing berdasarkan tingkat kepuasan mereka atas produk tersebut, dan juga bergantung pada konteksnya. Dengan demikian, kepuasan pelanggan/konsumen terhadap mutu suatu produk/jasa yang sama bisa berbeda-beda, bergantung dari sudut pandang masing-masing ataupun preferensi nilai yang digunakannya sebagai rujukan.
Nilai-Nilai Dasar Orientasi Mutu
a. Manajemen Mutu Menurut definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Mutu dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruhkomponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Ada lima pilar dalam menejemen mutu : proses, produk, pemimpin, komitmen dan organisasi.
b. Beberapa Teknik/Metode Perbaikan Mutu
1) Metode Plan Do Check Act (PDCA). Biasa dikenal juga dengan istilah lain yaitu Plan Do Study Act (PDSA), metode ini digunakan untuk membantu organisasi dalam melakukan perbaikan secara terus menerus. 2) Diagram sebab dan akibat (cause and effect diagram). Diagram sebab dan akibat adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi akar permasalahan yang dianggap menjadi kendala dalam mutu.
c. Karekteristik Nilai Dasar Orientasi Mutu
1) komitmen bagi kepuasan masyarakat
2) pemberian layanan yang cepat, tepat, dan dengan senyuman ramah
3) pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan
4) pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada
publik, terutama ketika terjadi perubahan
5) berkaitan dengan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
6) upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark B. PENERAPAN 1. Setelah mempelajari tentang komitmen mutu kita sebagai ASN dapat bekerja dapat menerapkan nilai-nilai dasar komitmen mutu. 2. Sebagai ASN kita dalam melaksanakan pelayanan kebidanan bisa secara efektif dan efisien. Misalnya saat melayani pasien ANC bida dengan cepat, tepat dan sesuai dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. 3. Mengembangkan dan memperbaiki pelayanan kebidanan yang telah ada yang selama ini kurang efektif. 4. Membuat atau mengembangkan inovasi baru yang dapat meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja. 5. Dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat, senyuman ramah, menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.