Anda di halaman 1dari 17

Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

ETIKA DALAM PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

Silsila Asri*84
la_tansa2003@yahoo.com

Abstract

Inequality and poverty are the impact of the unevenness of the distribution of
physical and economic development outcomes. This is the result of
development which ignored the moral and ethical dimension. Liberal and neo
liberal system makes the factors of production mastered by a few people that
contribute to inequality. People who have little ability to access resources
become increasingly poor and backward. Ethics of Third World Development
emerged as a critical alternative approach theory which concern with
community development or empowerment community to make their life
become better. Gaoulet and others of critical alternative approach suggested
at least there are three basic component which are should be conceptual
foundation and practical guide in understanding the development, those are
sustenance, self-esteem, and freedom.
Key Words : Ethics of Third World Development, Sustenance, Self
Esteem, Freedom

*
Dosen Pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Andalas
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 40
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

Pendahuluan sampai liberalisasi dan deregulasi juga


tidak membuat bangsa-bangsa di dunia
Kajian pembangunan telah
menjadi sejahtera seperti apa yang
menjadi perhatian besar kalangan
dicita-citakan.
akademisi dan praktisi sejak lama, dan
terutama setelah berakhirnya perang Ketimpangan tersebut terlihat
dunia kedua. Kajian-kajian nyata dengan pembagian (stratifikasi)
pembangunan dalam berbagai negara-negara di dunia, ada yang
multidisiplin ilmu (ekonomi, politik, dikelompokkan dengan negara maju,
sosiologi, psikologi, budaya, sejarah, negara berkembang, negara
dan lain-lain), dilakukan untuk terkebelakang dan lain sebagainya. Di
menghasilkan sebuah kerangka teoritis negeri ini, Indonesia, sendiri dapat
dan konseptual yang diharapkan dilihat, di belakang perumahan mewah,
menjadi acuan bagi pelaksanaan terdapat lingkungan kumuh yang
pembangunan terutama di negara- memprihatinkan. Angka pengangguran
negara yang baru merdeka dan negara- semakin meningkat dan penyakit-
negara dunia ketiga. Akan tetapi penyakit kronis menular pun semakin
kerangka teoritis dan konseptual merajalela. Lingkungan semakin
tentang pembangunan yang telah terdegradasi dan tidak mampu lagi
dipraktekkan sepanjang sejarah hingga menopang keseimbangan alam.
hari ini, bila dilihat lebih dalam pada Kondisi ini membawa kita pada sebuah
kondisi empiris, bersifat pertanyaan. Apa yang salah dengan
kontraproduktif. Kontraproduktif praktek pembangunan? Apakah
dalam pengertian, pembangunan yang kesalahan terletak pada teori dan
dilakukan berdasarkan konsep-konsep konsep yang menjadi acuan
teoritis tersebut telah menciptkan suatu pembangunan atau semata karena aktor
struktur masyarakat yang timpang, yang memperaktekkan tidak mampu
tidak adil, dan eksploitatif. Berbagai melaksanakan program pembangunan
teori pembangunan yang muncul pun sesuai dengan konsep-konsep tersebut?
seolah-olah tak mampu mengatasi Dengan demikian tantangan dari studi
persoalan yang dihadapi masyarakat pembangunan saat ini adalah
dunia. Teori-teori ekonomi sejak dari menjembatani kesenjangan dan
neo-klasik ekonomi konvensional ketidakadilan, mempromosikan
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 39
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

penanganan konflik dengan jalan yang dari semua kerangka teori


damai, dan meningkatkan pembangunan tersebut yakni
kesejahteraan masyarakat. menciptakan suatu kehidupan yang
lebih baik bagi setiap orang.
Sehubungan dengan berbagai
Kehidupan yang lebih baik bagi setiap
kritik yang muncul, kajian-kajian
orang tersebut tentunya memiliki
mengenai pembangunan pun semakin
standar tertentu sebagai tolak ukurnya.
berkembang seiring dengan kontribusi
Sebagaimana yang dikemukakan oleh
dari berbagai disiplin ilmu yang mulai
Richard Peet dan Elaine Hartwick :
mengambil pembangunan sebagai
bagian dari pembahasannya. Sejumlah “ development means making a
better life for everyone…a better life
penstudi, terutama dari kalangan for most peope means, essentially,
ilmuan filsafat dan etika, mengajukan meeting basic needs: sufficient food to
maintain good health; a safe, healthy
pentingnya mempertimbangkan nilai- place in which to live; affordable
service available to everyone; and
nilai moral dan etika dalam being treted with dignity and respect”1
merumuskan konsep-konsep
Dengan demikian parameter
pembangunan. Paper ini bertujuan
atau tolak ukur yang digunakan dalam
untuk mengulas konsep-konsep etika
melihat terpenuhinya kehidupan yang
dan nilai-nilai moral tersebut dalam
lebih baik bagi setiap orang adalah
kajian pembangunan.
dengan terpenuhinya kebutuhan-
Kerangka Teoritis Dan Konseptual kebutuhan dasar manusia. Akan tetapi
Pembangunan dalam beberapa kajian dan pendapat
para ahli yang lainnya, makna dari
Defenisi konseptual dan
basic needs (kebutuhan dasar) manusia
pendekatan yang digunakan untuk
tersebut juga tidak lagi hanya merujuk
mengkaji persoalan pembagunan
pada sandang, pangan dan papan.
sangat beragam sehingga, keberhasilan
Konsep-konsep kebebasan, keadilan,
pembangunan juga diukur dari
martabat, jati diri juga telah menjadi
seberapa besar proses pembangunan
bagian dari kebutuhan dasar manusia.
tersebut bisa memenuhi parameter
Pemaknaan ini memberitahu kita
yang mereka ciptakan. Akan tetapi ada
sebuah kesamaan tujuan yang hendak 1
Richard Peet and Elaine Hartwick, Theories
of Development, (New York : The Guilford
dicapai secara umum dan sederhana Press, 2009), 1.
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 40
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

bahwa pengertian development telah sumber daya (employment) yang


jauh berkembang dari pengertian diupayakan secara terencana.
awalnya yang semata menggunakan
Pendekatan ekonomi, ini
pendekatan ekonomi.
melihat development as economic
Development as economic growth growth. Pertumbuhan ekonomi
dipercaya dapat menciptakan
Pada awalnya hampir semua
kesejahteraan. Menurut pemahaman ini
literatur pembangunan mengasumsikan
pertumbuhan ekonomi dan masyarakat
pembangunan dalam arti meningkatkan
akan lebih sejahtera melalui :
pertumbuhan ekonomi (economic
growth). Ketika pertumbuhan ekonomi 1. Discovery of Riches and natural
terjadi maka kekayaan yang terbentuk, resources
lambat laun akan menetes kepada
Penemuan sumberdaya alam
masyarakat banyak. Artinya persoalan
seperti gas, batu bara, minyak dan
produksi lebih penting daripada
emas dapat memperomosikan
distribusi (pemerataan). Pendekatan ini
pertumbuhan. Namun demikian
terutama digagaskan oleh para pemikir
pertumbuhan tersebut tidak akan
ekonomi tradisional (ekonomi klasik)
berkelanjutan apabila pendapatan dari
yang mengartikan pembangunan
sumberdaya tersebut tidak
sebagai kapasitas dari sebuah
ditansformasikan pada sumber-sumber
perekonomian nasional untuk
pertumbuhan yang tahan lama (yang
menciptakan dan mempertahankan
lebih berkelanjutan, sumberdaya alam
kenaikan tahuan atas pendapatan
ekstraktif adalah sumberdaya alam
nasional bruto atau GNP (Gross
yang tidak dapat diperbaharui)
2
National Produc) Berdasarkan
konsep-konsep ekonomi klasik ini 2. Effort
pembangunan lebih banyak dilihat Bekerja lebih keras,
sebagai suatu kajian ekonomi yang meningkatkan jumlah jam kerja
diukur berdasarkan tingkat kemajuan pertahun, meningkatkan partisipasi
struktur produksi dan penyerapan pasar tenaga kerja, memperbesar upaya
dan disiplin
2
Michael P. Torado, Pembangunan Ekonomi
Di Dunia Ketiga, Edisi Keenam, Terj. Haris
Munandar, (Jakarta : Erlangga, 1998), 18
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 41
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

3. Saving and Accumulating 7. Technological Change


Capital Pembangunan membutuhkan
Bijak dalam melakukan ilmu pengetahuan baru mengenai
konsumsi dengan tujuan memperbesar bagaimana menghasilkan barang dan
tabungan dan menginvestasikan jasa yang bernilai tinggi yang disebut
tabungan ini pada barang-barang dengan teknologi.3
modal yang akan meningkatkan Tujuh komponen yang menjadi
produktivitas kerja sumber dari pertumbuhan perkapita
4. Education tersebut bila ditelaah lebih jauh hanya
Berinvestasi di bidang berlaku dalam sektor ekonomi dan
pendidikan, pelatihan dan kesehatan dapat diterapkan oleh kelompok yang
dan hal-hal yang berkaitan dengan memiliki kemampuan modal, teknologi
peningkatan produktivitas dan kekuasaan. Peningkatan
5. Theft pertumbuhan perkapita ini telah
Penyediaan sumberdaya dari memicu negara-negara maju untuk
masyarakat lainnya dan mencuri (komponen ke-5) sumberdaya
menggunakannya untuk alam yang ada di negara berkembang
mengakumulasi modal. Jika dengan alasan pembangunan di negara
sumberdayanya tersedia tapi tidak tersebut. Dalam upaya akumulasi
digunakan untuk reinvestasi maka akan modal tersebut juga negara-negara
mengakibatkan pertumbuhan yang maju yang memiliki modal dan
tidak sustainable teknologi menggalakkan investasi di
6. Effeciency negara-negara berkembang, kembali
Menjadi lebih efisien dan lebih dengan alasan menyukseskan
efektif dalam penggunaan modal, pemabangunan di negara berkembang.
tenaga kerja, faktor produksi. Masyarakat di negara berkembang
Efektivitas merupakan hasil dari tidak menjadi pemain dalam proses
spesialisasidan perdagangan pembangunan tersebut melainkan
internasional, skala ekonomi, menajdi buruh tenaga kerja murah dan
perubahan structural, dan penggunaan
3
yang lebih baik dari kapasitas yang Adam Szirmai, The Dynamics of Socio-
Economic Development; an Introduction,
dimiliki. (Cambridge : Cambridge University Press,
2005) , 69.
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 42
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

menjadi penonton kehidupan orang- perspektif neo liberal harus diarahkan


orang asing yang kaya di negeri dalam prinsip-prinsip kebebasan
mereka sendiri. ekonomi tersebut, mengeliminasi peran
Pembangunan yang telah negara. Kondisi ini di satu sisi memang
dilakukan olehh berbagai negara memicu munculnya motivasi untuk
berkembang pasca perang dunia kedua meningkatkan daya saing namun di
dengan berpatokan pada prinsip-prinsip sisil lain, hanya akan memperkaya
ekonomi liberal ini, telah membentuk kelompok yang kaya dan memiskin
suatu struktur ekonomi dunia yang orang –orang yang telah miskin.
terstratafikasi dalam pembagian Jargon-jargon globalisasi memberikan
negara-negara maju, negara akses yang lebih luar kepada
berkembang dan negara terkebelakang. perusahaan-perusahaan multinasional
Hal ini menunjukkan adanya untuk beroperasi di negara lain dan
ketimpangan dan kesenjangan. Struktur persoalan moral yang tidak
pembangunan tersebut juga telah memberikan keuntungan semakin
melahirkan suatu sistem ekonomi terabaikan, karena orientasi dari sistem
dunia yang terliberalisasi dan ekonomi ini adalah keuntungan
munculnya era globalisasi. Globalisasi ekonomi semata.
ditandai dengan integrasi,
Pandangan ini terus
interdependensi, dan
berlangsung dari masa pascaperang
kesalingterhubungan antarnegara
sampai tahun 1970-an, dengan
4
bangsa. Globalisasi diasumsikan
keyakinan bahwa dalam peningkatan
muncul karena kebangkitan paham
proses produksi tersebut akan berlaku
neo-liberal yang sangat mengutamakan
humum ‘trickle down effect’ yakni
kebebasan investasi dan perdagangan.
prinsip efek penetesan ke bawah.
Kondisi ini sebenarnya semakin
Prinsip ini meyakini bahwa
memperbesar jurang ketimpangan
peningkatan pertumbuhan GNP baik
antara negara-negara maju dan negara-
secara keseluruhan maupun perkapita
negar terkebelakang. Pembangunan
akan menetes dengan sendirinya
negara-negara di dunia dalam
sehingga pada gilirannya akan
4
Budi Winarno, Pertarungan Negara vs menciptakan lapangan pekerjaan dan
Pasar, (Yogyakarta : Media Pressindo, 2009),
2. berbagai peluang ekonomi dan
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 43
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

akhirnya akan menciptakan kajian yang menceritakan bagaimana


pertumbuhan ekonomi dan sosial negara adidaya Amerika Serikat
secara merata.5 Pendekatan ini banyak menyebarluaskan prinsip pasar bebas
menuai kritik. Pemerataan ekonomi secara tidak demokratis. Prinsip-
dan sosial yang diharapkan dari prinsip prinsip penyebarluasan ide pasar bebas
tersebut tidak terbukti di lapangan. ternyata dilakukan dengan terlebih
Pengalaman dasawarsa 1950-an dan dahulu memabngun disorientasi
1960-an, menunjukkan ketika banyak masyarakat terhadap sistem
diantara negara-negara Dunia Ketiga perekonomian mereka, melalui krisis
yang berhasil mencapai tingkat keuangan, provokasi kudeta, dan juga
pertumbuhan ekonomi tinggi namun dengan invasi yang berdalih perang
dalam prakteknya sebagian besar terhadap terorisme dan pemerintahan
rakyatnya tetap berada di bawah garis yang diktator. Ada sejumlah cerita
kemiskinan. sejarah yang bisa menjelaskan
mengenai hal tersebut, misalnya krisis
Tidak hanya itu model
finansial di Asia tahun 1997,
pembangunan ekonomi yang dilakukan
merupakan shock doctrine yang
berdasarkan konsep-konsep liberal dan
mengakibatkan pudarnya kepercayaan
neo-liberal ini dalam proses
masyarakat Asia terhadap model
pelaksanaannya juga mengabaikan
developmental state. Invasi ke Irak
nilai-nilai moral dan sosial
merupakan cerita terbaru untuk
kemasyarakatan. Pembangunan
menguasai perekonomian di Timur
ekonomi yang dijalankan untuk
Tengah, yang dilakukan dengan alasan
melanggengkan pencapaian
kediktatoran Saddam Husein dan
keuntungan ekonomi kapitalis ini tidak
teorrorisme.6
jarang dimulai dengan membuat
kepanikan masyarakat di negara-negara Ada begitu banyak malapetaka
berkembang. Sebagaimana yang kemanusiaan yang ditimbulkan dalam
dikemukakan dalam kajian Naomi proses pembangunan. Sehingga
Klien yang berjudul Shock Doctrine. persepsi sebagian orang terhadap
Shock Doctrine, merupakan suatu pembangunan juga menjadi negatif.

6
Naomi Klien, Shock Doctrine, diakses pada
5
ibid http://www.naomiklein.org/shock-doctrine
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 44
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

Robert B. Potter dan kawan-kawan permasalahan tersebut adalah,


mencoba merangkum dan kesenjangan, subordinasi, pengabaikan
membandingkan dua interpretasi yang nilai-nilai lokal dan budaya,
berbeda mengenai konsep kemiskinan, degradasi lingkungan dan
pembangunan sebagi berikut : hak asasi manusia. Konsep
development Robert B. Potter, et al,
Tabel 1.
dalam hal ini sudah menjadi lebih luas,
Alternative Interpretations of dan dapat dimaknai dengan perubahan
Development
yang bersifat modernisasi. Konsep ini
No Good Bad
juga pada intinya berpijak pada
1 Development Development is a
brings economic dependent and pemahaman konsep-konsep ekonomi
growth subordinate process
2 Development Development is a
neo-liberal.
brings overall process creating
national progress and widening Development as a Modernization
spatial inequalities
3 Development Development
brings undermine local Pembangunan sebagai proses
modernization culture and values
along western modernisasi diartikan sebagi suatu
lines proses untuk meniru nilai-nilai
4 Development Development
improve the perpetuates poverty peradaban barat yang dianggap lebih
provision of basic and poor working
needs and living maju dan beradab. Pendekatan ini
conditions
5 Development can Development is kemudian berkembang menajdi suatu
help create often
sustainable environmentally
teori pembangunan tersendiri yang
growth unsustainable disebut teori modernisasi. Teori ini
6 Development Development
brings improved infringes human merupakan teori yang banyak dianut
governance rights and
undermine oleh negara-negara berkembang dan
democracy
Sumber : Robert B. Potter, J.A Tony mendominasi perkembangan studi
Binns, et all, Geographies of pembangunan. Teori Modernisasi
Development, Sec. Edition,
(Edinburgh: Pearson Education berasal dari konsep-konsep dan
Limited, 2004) metafora yang diturunkan dari Teori
Berdasarkan interpretasi buruk
Evolusi. Perubahan sosial pada
(bad) mengenai development di atas,
dasarnya merupakan gerakan searah,
dapat disimpulkan permasalahan-
linier, progresif dan perlahan-lahan,
permasalahan yang telah terbaikan
yang membawa masyarakat berubah
dalam proses pembangunan selama ini.
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 45
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

dari tahapan primitif ke tahapan yang masyarakat dengan tendensi dan


lebih maju, dan membuat berbagai struktur serupa. Levy mengatakan
masyarakat memiliki bentuk dan “sesuai dengan perkembangan waktu,
struktur serupa. Teori Modernisasi mereka dan kita akan semakin mirip
melihat persoalan kemiskinan dan satu sama lain...”, karena model
keterbelakangan disebabkan oleh modernisasi menjanjikan bahwa
faktor-faktor internal (misalnya semakin modern tahapan yang telah
manusia, nilai-nilai budaya, atau dilalui, semakin serupa bentuk dan
struktur sosial) yang terdapat dalam karakteristik berbagai masyarakat yang
masyarakat atau negara tersebut. terlibat dalam perubahan sosial ini.
Faktor pendorong dan penghambat Modernisasi diartikan menjadi sama
pembangunan ada di dalam negara itu dengan Barat (westernisasi).
sendiri. Pendidikan yang rendah atau
Bagi para penganut
nilai-nilai budaya yang kurang
modernisasi, modernisasi dilihat
menghargai waktu misalnya dapat
sebagai suatu perubahan progresif.
menjadi penyebab ketertinggalan.
Sekalipun akibat samping maupun
Maka strategi pembangunan yang
korban modernisasi beraneka macam
dianutnya adalah memperbaiki kondisi
dan terkadang berada di luar batas-
di dalam negara tersebut,
batas nilai kemanusiaan dan moral
meningkatkan pendidikan, dan
universal, dalam jangka panjang,
merubah nilai budaya yang tidak
modernisasi tidak hanya sekedar
mendukung kemajuan.
merupakan sesuatu yang pasti terjadi,
Modernisasi merupakan proses tetapi modernisasi dilihat sebagai
bertahap. Teori Rostow misalnya, sesuatu yang diperlukan dan
membedakan berbagai fase diinginkan. Modernisasi dilihat sebagai
pertumbuhan ekonomi yang hendak proses evolusioner. Modernisasi
dilalui oleh setiap masyarakat. Dari memerlukan waktu panjang, bukan
tatanan primitif dan sederhana menuju perubahan revolusioner. Diperlukan
dan berakhir pada tatanan yang maju waktu beberapa generasi bahkan
dan kompleks. Modernisasi sebagai berabad-abad untuk sampai pada
proses homogenisasi. Dengan tahapan akhir, dan hanya waktu dan
modernisasi akan terbentuk berbagai sejarah yang dapat menyaksikan
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 46
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

keseluruhan proses, hasil, dan akibat pertanyaan apa yang bisa dilakukan
langsung mapun tidak langsung. Efek untuk memperbaiki situasi yang
negatif dari proses modernisasi ini mmeburuk ini dalam jangka pendek
adalah munculnya fatalism dalam
2. The analysis of long term
masyarakat. Tidak semua masyarakat
economic and social development.
dengan budaya dan nilai-nilai tertentu
akan dengan mudah beradaptasi Pendekatan ini berkosentrasi
dengan nilai-nilai baru, apalagi apabila pada perbandingan pembangunan di
nilai-nilai baru tersebut diinfiltrasi negara-negara, wilayah, dan periode
secara terpaksa. sejarah yang berbeda dengan tujuan
untuk mencapai pemahaman yang
Etika dalam Pembangunan
lebih baik mengenai faktor-faktor yang
Kemiskinan dan memiliki dampak jangka panjang
keterbelakangan yang semakin dalam dinamika pembangunan sosial
mencolok mendorong para ekonom dan ekonomi.7
yang berusaha untuk merumuskan
Berangkat dari dua perspektif
strategi baru dalam pembangunan.
ini, penulis melihat adanya sebuah
Pendekatan baru dalam pembangunan
peralihan dalam tradisi akademik
berusaha untuk menjembatani
mengenai kajian pembangunan. Kajian
ketimpangan ekonomi yang
pembangunan tidak lagi semata hanya
diakibatkan oleh struktur ekonomi dan
sebuah kajian ekonomi terapan,
pembangunan ekonomi liberal. Myint
melainkan telah berkembang menjadi
sebagaimana yang dikutip oleh Adam
kajian yang lebih sosial. Dalam
Szirmai mengemukakan diskusi
pencarian strategi baru dalam
mengenai pembangunan bisa
pembangunan ini, ada baiknya kita
dibedakan atas dua pendekatan yakni :
mencoba menyimak serangkaian
1. The fight against poverty. pertanyaan yang diajukan oleh
Pendekatan ini memusatkan perhatian Profesor Dudley Seers mengenai
pada masalah penyebarluasan konsep pembangunan sebagai berikut :
kemiskinan, kelaparan, dan
kesengsaraan di negara-negara
berkembang dan berusaha menjawab 7
Loc Cit, Szirmai hal. 2
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 47
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

“Pertanyaan-pertanyaan kesenjangan sosial akibat


mengenai pembangunan suatu
negara yang harus diajukan adalah pembangunan ekonomi yang tidak
: Apa yang terjadi dengan merata. Sekarang ini, pendekatan
kemiskinan penduduk di negara
itu? Bagaimana dengan tingkat pembangunan juga semakin lebih luas,
penganggurannya? Apakah ada
perubahan-perubahan berarti yang dan berdasarkan pemahaman
berlangsung atas penanggulangan ‘terpenuhinya kebutuhan dasar’
masalah ketimpangan pendapatan?
Jika ketiga permasalahan tersebut persoalan kemiskinan dan pemerataan
selama periode tertentu sedikit
distribusi sumberdaya ini juga
banyak telah teratasi, maka tidak
diragukan lagi bahwa periode memiliki cakupan yang semakin luas
tersebut memang merupakan
periode pembangunan bagi negara yakni kebutuhan akan pelayanan dasar
yang bersangkutan. Akan tetapi
seperti air minum, sanitasi, kesehatan,
jika satu, dua atau bahkan semua
dari ketiga persoalan mendasar pendidikan, tranportasi, dan
tersebut menjadi semakin buruk,
maka negara itu tidak bisa kesempatan kerja. Bahkan kebutuhan
dikatakan telah mengalami proses dasar berkembang menjadi faktor-
pembangunan yang positif,
meskipun barangkali selama kurun faktor kualitatif seperti lingkungan
waktu tersebut pendapatan per
kapitanya mengalami peningkatan yang nyaman, pengambilan kebijakan
hingga dua kali lipat” yang partisipatif, dan hak-hak
Profesor Dudley Seers, dalam minoritas. Indikatornya pun bukan
hal ini menegaskan bahwa, kenaikan hanya GNP atau Indeks Gini namun
pendapatan perkapita, tidak secara indikator sosial juga berkembang dari
otomatis menunjukkan keberhasilan Physical Quality of Life Index (PQLI),
pembangunan di suatu wilayah dan sampai kepada Human Development
kondisi ini memang telah dialami oleh Index (HDI) yang terus dikembangkan
beberapa negara berkembang. variabelnya. Dengan demikian
Pembangunan seyogyanya adalah fenomena pembangunan tidak semata-
sebuah proses yang mampu mata persoalan ekonomis atau sekedar
meniadakan kemiskinan dan soal pengukuran tingkat pendapatan
pengangguran. Sehingga setelah tahun atau tidak hanya terbatas pada masalah
1970-an wacana-wacana tentang perhitungan masalah ketenagakerjaan.
pembangunan lebih banyak
Perubahan sebagai Changes
membicarakan masalah
harus dimaknai sebagi suatu proses
penanggulangan kemiskinan dan
yang multidimensional yang mencakup
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 48
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

perubahan-perubahan mendasar atas tidak hanya semata ekonomi. Akan


struktur sosial, sikap masyarakat, dan tetapi dalam kenyataannya praktek-
institusi-institusi nasional, disamping praktek pembangunan tetap
tetap mengejar percepatan membuahkan suatu kondisi yang
pertumbuhan ekonomi, tetap menyedihkan, dimana kemiskinan
memperhatikan penanganan belum teratasi, kelaparan masih terjadi
ketimpangan pendapatan serta dan belakangan pelanggaran hak asasi
pengentasan kemiskinan. Dengan manusia dan penhancuran lingkungan
demikian hakikat pembangunan makin pesat. Jadi apa yang masih
seharusnya mencerminkan perubahan kurang dalam proses pembangunan
total suatu masyarakat atau yang dilakukan. Menurut pemikiran
penyesuaian sistem sosial secara filsafat dan bidaya, pembangunan
keseluruhan, tanpa mengabaikan memerlukan sebuah etika yang
keragama kebutuhan dasar dan menyertainya
keinginan individual atau kelompok
Etika dan nilai-nilai moral
masyarakat yang ada di dalamnya
harus diletakkan bersama-sama dengan
untuk bergerak menuju suatu
pembangunan ekonomi, sosial, budaya,
kehidupan yang lebih baik. Barangkali
dan politik untuk memecahkan
hal inilah yang dimaknai oleh Richard
persoalan pembangunan. Ide
Peet dengan ‘a better life for everyone’.
pembangunan sebagai economic
PBB dengan UNDP-nya, World growth adalah nilai relatif yang
Bank, dan organsasi bantuan cenderung berupa keuntungan dan
pembangunan internasional, negar biaya ekonomi. Maka dengan
maju dan negara berkembang menerapkan melekatkan etika pada
kemudian berdasarkan kerangka konsep pembanguna kita akan mampu
pemikiran baru dalam pembangunan mengklarifikasi, menilai dan
ini merumuskan suatu kerangka memperluas pengertian tentang nilai
pembangunan millennium yang dikenal tidak saja pada nilai ekonomi.
dengan Millenium Development Goals
Studi mengenai etika
(MDGs). MDGs ini pada intinya
pembangunan telah mengalami
bertujuan untuk melakukan
perkembangan pesat seiring dengan
pembangunan yang lebih humanis,
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 49
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

munculnya kritikan terhadap konsep berkembang. Peter Singer’s (1972)


tradisional pembangunan. Kajian etika dengan “utilitarian argument for
pembangunan diawali dengan penilaian famine relief” dan Garrett Hardin
yang dilakukan para ahli dan praktisi (1974) dengan “lifeboat ethics”. Hal
pembangunan terhadap teori-teori dan ini didukung oleh Nigel Dower, Onora
praktek-praktek pembangunan. Pada O’Neill and Jerome M. Segal pada
tahun 1940-an, Gandhi di India, tahun 1980-an, namun program
Prebish di Amerika Latin dan beberapa bantuan pangan hanya satu bahagian
ahli di berbagai bagian dunia dari solusi mengatasi kelaparan,
mengkritisi kolonialisme dan kemiskinan, keterbelakangan, dan
pendekatan pembangunan ekonomi. ketidakadilan internasional. Apa yang
Goulet misalnya mengatakan bahwa diperlukan menurut mereka tidak
“development needs to be redefined, sekedar etika bantuan, namun sesuatu
demytified, and thrust into the arena of yang lebih komprehensif, empirik, dan
moral debate”. 8 Etika dan nilai harus relevan dengan kebijakan yaitu “Ethics
menjadi pertanyaan dalam teori, of Third World Development”.9
perencanaan, dan praktek
Dalam kerangka kajian etika,
pembangunan. dalam artian,
pembanguna secara luas dimaknai
perencanaan pembangunan harus
sebagai proses perbaikan
mempertimbangkan nilai-nilai
berkesinambungan atas suatu
kemanusiaan. Pembangunan akan
masyarakat atau suatu sistem sosial
kehilangan makna jika mengorbankan
secara keseluruhan menuju kehidupan
kemanusiaan.
yang lebih baik atau lebih humanis.
Pada awal 1970-an di Amerika Better life ini merupakan sebuah
juga terjadi perdebatan tentang konsep yang juga masih membutuhkan
kewajiban moral bangsa atau warga penjabaran lebih konkret. Sehingga
dalam memberikan bantuan kepada diperlukan suatu reevaluasi terhadap
kelompok masyarakat yang ditimpa perubahan sosial masyarakat akibat
kelaparan di negara-negara
9
Subhillar, Etika Pembangunan : Kajian
Alternatif dalam Studi Pembangunan, diakses
8
Goulet, Denis (1971) The Cruel Choice: A pada
New Concept in the Theory of Development, http//www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2008/
Athenaeum, New York ppgb_2008_subhilhar.pdf , 22 Januari 2010
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 50
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

‘pembangunan’ secara periodik dan Kebutuhan dasar ini adalah segala


berkesinambungan. Gaoulet dan tokoh- sesuatu yang jika tidak dipenuhi akan
tokoh lainnya mengatakan bahwa menghentikan kehidupan seseorang,
minimal ada tiga komponen dasar yang kondisi ini yang oleh Torado disebut
harus dijadikan basis konseptual dan sebagai ‘keterbelakangan absolut’.
pedoman praktis dalam memahami Pembangunan ekonomi hakikatnya
hakikat pembangunan yakni; bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
kecukupan (sustenance), jati diri (self- dasar ini. Tanpa adanya keberhasilan
esteem), serta kebebasan (freedom) 10 . pembangunan ekonomi secara
Sedangkan Robert B. Potter, et al, berkesinambungan maka realiasasi
menyatakan komponen dasar dari pemenuhan kebutuhan manusia dan
pembangunan itu semestinya realisasi potensi manusia baik secara
meligkupi; people, environment, individu maupun masyarakat akan sulit
resources, institution, and untuk diwujudkan. Akan tetapi untuk
communities. 11 Penjelasan Goulet dan mencapai kondisi sustenance juga
Potter pada dasarnya mengerucut pada diperlukan suatu cara pelaksanaan
suatu tujuan dasar yang sama yakni yang seharusnya tidak mengabaikan
merencanakan suatu strategi nilai-nilai sosial kemanusiaan itu
pembangunan yang lebih manusiawi. sendiri. Disinilah diperlukannya
Komponen-komponen dasar dari standar etika tertentu. Sehingga kita
pembangunan tersebut saling akan mengenal adanya etika bisnis,
berhubungans satu sama lainnya, etika perdagangan, etika birokrasi dan
sehingga akan menghasilkan pola lain sebagainya.
strategi pembangunan yang beragam.
b. Jati Diri Manusia (self-esteem)
a. Kecukupan (sustenance)
Etika dalam segala aktivitas
Konsep sustenance dalam hal ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
ini bukan hanya makanan, melainkan dasar manusia tersebut ditujukan untuk
mewakili semua hal yang merupakan pencapaian dignity (martabat)
kebutuhan dasar manusia secara fisik. kemanusiaan yang pada akhirnya akan
memenuhi komponen universal
10
Loc cit. Torado, hal. 19 manusia yakni ‘jati diri’. Jati diri ini
11
Loc Cit. Potter, et al.
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 51
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

merupakan sebuah penghargaan culture dan ini berimbas pada


terhadap hakikat diri seorang manusia. pencapaia hasil pembangunan yang
Penghormatan terhadap jati diri ini negatif dan tidak maksimal.
akan mendorong munculnya motivasi
3. Kebebasan ( freedom)
untuk maju, menghargai diri sendiri,
dan merasa pantas untuk melakukan Kebebasan dalam
atau mengejar sesuatu. Penyebaran pembangunan harus diartikan secara
nilai-nilai modern dalam pembangunan luas yakni sebagai kemampuan untuk
yang diartikans sebagai modernisasi berdiri tegak sehingga tidak
telah mengakibatkan kejutan dan diperbudak oleh pengejaran aspek-
kebingungan budaya di banyak negara aspek materil dalam kehidupan ini.
berkembang. Hubungan langsung kebebasan juga diartikan dengan
dengan masyarakat lain yang secara kebebasan untuk memilih pola
ekonomi dan teknologi lebih maju kehidupan yang lebih sesuai dengan
seringkali mengakibatkan batasan- nilai- dan budaya yang diyakini. Tidak
batasan nilai etika menjadi kabur. ada nilai universal yang semestinya
Budaya barat mengikis jati diri harus dipaksakan pada setiap lapisan
masyarakat di banyak negara masyarakat. kebebasan dari rasa takut.
berkembang. Banyak bangsa yang Program pembangunan seringkali
merasa dirinya kecil ketika berhadapan menghilangkan hak-hak dan rasa aman
dengan kemajuan ekonomi dan masyarakat, sehingga mereka seperti
teknologi barat, sehingga mereka dikolonialisasi secara ekonomi.
berlomba-lomba untuk mengejarnya Kebebasan juga dimaknai dengan
dengan melakukan modernisasi. Proses adanya ruang partisipasi yang luas bagi
ini pun terjadi, kembali, dengan masyarakat dalam kegiatan
mengabaikan nilai-nilai dan etika pembangunan abik secara sosial,
kemanusiaan yang telah dianut secara ekonomi, dan budaya. Sehingga
mendalam oleh suatu masyarakat dan masyarakat tidak lagi hanya sebagai
seringkali proses modernisasi penonton dan subjek penderita.
dilakukan oleh suatu pemerintah
Amartya Sen yang mengadopsi
terhadap entitas lokal dengan
Paul Streeten tentang “basic human
pemaksaan, sehingga terjadilah shock
needs” menyatakan bahwa
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 52
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

pembangunan Etika Pembangunan: dan GNP), tetapi juga dengan


Kajian Alternatif dalam Studi memperhatikan indeks kemanusiaan
Pembangunan bukan hanya diartikan dan keberlangsungan lingkungan.
kepada pertumbuhan ekonomi, Manusia, objek yang menjadi sasaran
industrialisasi, atau modernisasi, utama program pembangunan, meiliki
namun sebagai: dimensi kehidupan yang sangat
kompleks dan pembangunan
“the expansion of
people’s ‘valuable capabilities seharusnya memperhatikan
and functionings’: what people
can or cannot do, e.g., whether keseluruhan pencapaian dimensi
they can live long, escape tersebut yakni dimensi sosial, budaya,
avoidable morbidity, be well
nourished, be able to read and hukum dan politik.
write and communicate, take part
in literary and scientific pursuits, Kesenjangan dan kemiskinan
and so forth”12
merupakan dampak dari tidak
Para ahli studi pembangunan
merasatanya distribusi hasil
sepakat bahwa dimensi moral dari teori
pembangunan secara fisik dan
dan praktek pembangunan merupakan
eknomis. Hal ini terjadi akibat dari
komponen yang sama pentingnya
praktek pembangunan yang
dengan ilmu itu sendiri dan kebijakan
mengabaikan dimensi moral dan etika.
yang dibuat. Pertumbuhan ekonomi
Kesenjangan tercipta karena
sangat mungkin berakibat buruk
penguasaan faktor-faktor produksi oleh
kepada manusia, masyarakat, atau
segelintir orang dan sistem ekonomi
lingkungan.
liberal maupun neoliberal malah
Kesimpulan memperkuat penguasaan tersebut,
sehingga masyarakat yang memiliki
Paradigma pembangunan
kemampuan kecil untuk akses sumber
setelah tahun 1970-an mengalami suatu
daya menjadi semakin miskin dan
perubahan yang sangat signifikan
terkebelakang.
dimana, keberhasilan pembangunan
tidak lagi hanya dilihat dalam kerangka Berdasarkan penilian terhadap
parameter ekonomi (pencapian GDP sejarah mengenai keberhasilan
pembangunan di negara dunia ketiga,
12
Amartya Sen, Development as
Freedom,(New York : Oxford University para pengkaji pembangunan telah
Press, 1999)
Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 53
Silsila Asri|Etika Dalam Pembangunan Internasional

memikirkan dan mempertimbangkan Pembangunan. Yogyakarta :


Kanisius, 2004
bahwa diperlukannya suatu konsep
baru mengenai pembangunan, dimana Hadiz, Liza (ed). Ketimpangan:
Masalah Lama Dengan
konsep tersebut harus menyertai
Relevansi Baru Inequality: An
perencanaan dan praktek Old Issue Of New Relevance.
Diakses pada
pemabangunan. Pembangunan harus
http://smeru.or.id/newslet/2005/
mampu menyeimbangkan antara news16.pdf
dimensi manusia sebagai individu,
Klien, Naomi. Shock Doctrine. diakses
sosial, dan lingkungan. Dalam hal ini pada
http://www.naomiklein.org/sho
diperlukannya suatu tatanan nilai dan
ck-doctrine
etika yang menyertai program
Peet, Richard dan Elaine Hartwick.
pembangunan tersebut. Etika
Theories of Development. New
pembangunan dapat dikembangkan York : The Guilford Press,
2009
kepada etika pemerintah (good
government), etika politik (the Szirmai, Adam. The Dynamics of
Socio-Economic Development;
practices of good politic), etika bisnis
an Introduction. Cambridge :
(good corporated governance) yang Cambridge University Press,
2005.
kesemuanya akan berujung pada good
governance dengan tiga pilarnya Sen, Amartya. Development as
Freedom.New York : Oxford
pemerintah, pelaku bisnis, dan
University Press, 1999
masyarakat.
Subhillar. Etika Pembangunan : Kajian
Referensi Alternatif dalam Studi
Pembangunan. diakses pada
http//www.usu.ac.id/id/files/pid
Fakih, Mansour. Runtuhnya Teori
ato/ppgb/2008/ppgb_2008_sub
Pembangunan dan Globalisasi.
hilhar.pdf , 22 Januari 2010
Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2002
Torado, Michael P. Pembangunan
Ekonomi Di Dunia Ketiga.
Goulet, Denis. The Cruel Choice: A
Edisi Keenam. Terj. Haris
New Concept in the Theory of
Munandar. Jakarta : Erlangga,
Development. New York:
1998
Athenaeum, 1971
Winarno, Budi. Pertarungan Negara
Giri, Ananta Kumar dan Philip Quarles
vs Pasar. Yogyakarta : Media
van Ufford. Kritik Moral
Pressindo, 2009

Andalas Journal of International Studies| Vol 6 No 1 Mei Tahun 2017 54

Anda mungkin juga menyukai