BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam bab ini menguraikan secara singkat tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup
perencanaan, landasan hukum dan sistematika pembahasan dalam Penyusunan Masterplan
Pembangunan Puskesmas Pembantu Wonorejo UPTD Puskesmas Banyuputih.
koordinat titik acuan terdekat atau titik acuan yang diarahkan oleh pihak
proyek.
e) Pembentukan forum diskusi dengan pihak terkait sebagai wadah untuk
menggali respon, aspirasi publik dan peran serta masyarakat serta sebagai
bahan rumusan dan metodologi
2) Tahap Penyusunan Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berisi pendahuluan, tinjauan kebijakan, gambaran umum,
ruang lingkup pekerjaan, mobilisasi tenaga kerja dan jadwal kegiatan. Laporan Pendahuluan
harus disusun sebelum pelaksanaan survey dan diserahkan setelah proses diskusi dengan
Tim Teknis dan atau Pengguna Jasa untuk menyamakan persepsi atas beberapa hal antara
lain metode studi dan metode analisa.
Berikut adalah tahap penyusunan laporan pendahuluan yang akan dilakukan, yaitu
sebagai berikut:
a) Penyusunan metodologi, rencana, dan program kerja
b) Studi literatur, yaitu mencari referensi kegiatan/penelitian sejenis yang dapat
dijadikan masukan yang dapat diterapkan pada pekerjaan ini.
c) Mobilisasi tenaga ahli dan pelaporan
3) Tahap Pengumpulan Data
Kegiatan ini meliputi kegiatan survei dan kompilasi data yang pada intinya adalah
proses inventarisasi dan kompilasi data-data primer dan sekunder.
Data yang diperlukan meliputi aspek fisik maupun aspek nonfisik. Aspek nonfisik
berupa aspek sosial berhubungan dengan fungsi ruang, karakter pengguna ruang, dan jenis
aktivitas yang dilakukan. Sedangkan aspek fisik menyangkut tentang bentuk, sirkulasi
ruang, flora-fauna, iklim, suara/bunyi-bunyian, dan lain-lain. Berikut adalah kegiatan
pengumpulan data yang perlu dilakukan dalam pekerjaan ini:
a) Melaksanakan survey pendahuluan untuk mendapatkan gambaran kondisi
jaringan / utilitas eksisting.
b) Melaksanakan survey topografi.
c) Pendataan lokasi secara menyeluruh dan terperinci
d) Survey data instansional
e) Pendataan kebutuhan bangunan dan lahan bagi perencanaan
4) Tahap Analisa
Data yang sudah terkumpul dianalisa terhadap berbagai aspek dan faktor yang
turut berperan sehingga dapat diketahui masalah, kendala, potensi, serta kerawanan dari
tapak/lahan tersebut.
Berbagai kendala yang menjadi hambatan dicarikan alternatif penanggulangan yang
terbaik. Potensi yang ada dimanfaatkan dan dikembangkan, sedangkan bagian tapak yang
rawan jangan digganggu supaya tidak menjadi rusak atau terpelihara keamanannya.
Analisis yang dilakukan mengacu Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang terkait analisis lahan, bangunan dan kelengkapan prasarana dan sarana
rincian ruang pembelajaran umum program keahlian. Adanya dukungan dari pihak terkait
misalnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo yaitu dalam bentuk penyediaan lahan
dan sarana prasarana kesehatan. Hasil analisis akan dijadikan berbagai kemungkinan untuk
dapat merencanakan lokasi lingkungan tapak yang fungsional dan estetis sehingga
memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pengguna.
Tahapan ini meliputi:
a) Rencana Tata Ruang dalam peta skala 1 : 1.000, yang meliputi :
Rancangan Tata Guna Lahan (TGL)
Rancangan struktur tata ruang / sistem sirkulasi kawasan
Rancangan peletakan bangunan dan fasilitas
Rancangan tata hijau dan landscaping kawasan, termasuk furniture taman,
signage dan elemen estetika
Rancangan utilitas kawasan
Dasar/konsep Perancangan
b) Basic Design (Pra-Rancangan Arsitektural) yang meliputi :
Gambar Denah, Tampak, Potongan
Gambar Perspektif/3D
Penyusunan kriteria teknis, rujukan material, cara membangun, pilihan
teknologi sebagai design requirement untuk penyusunan rancangan yang
lebih detail
c) Rancangan Pentahapan Pembangunan
5) Tahap Laporan Akhir
Hasil analis dijadikan sebagai bahan acuan untuk dikembangkan sebagai input
untuk mendapatkan recana tapak sesuai dengan program yang diinginkan. Hasil dari tahap
ini berupa alternatif-alternatif rencana penggunaan ruang dengan berbagai kekuatan dan
kelemahannya.
Menentukan pilihan terhadap alternatif yang akan menjadi rencana desain tapak/
siteplan. Alternatif pilihan dapat berupa satu alternatif atau kombinasi dari beberapa
alternatif pra perencanaan.
Laporan Akhir memuat antara lain hasil akhir Koordinasi Penyusunan Masterplan
Kesehatan Kabupaten Situbondo. Laporan Akhir terdiri atas:
a) Konsep pengembangan perencanaan tapak
b) Alternatif-alternatif siteplan rencana penggunaan ruang dengan pembahasan
masing-masing kelebihan dan kekurangan
c) Penentuan/rekomendasi alternatif terbaik dengan menggunakan teknik
scoring dan tahapan prioritas pembangunan
d) Ringkasan hasil kajian baik latar belakang, analisa maupun kesimpulan
e) Album peta berisi eksisting, rencana, orientasi perencanaan, arahan
peruntukan, desain tapak, siteplan dan konsep/desain yang berkaitan, dengan
model ilustrasi 2D dan 3D dengan sudut pandang tapak atas maupun bird
view.
1.4 LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan sebagai landasan pekerjaan Koordinasi Penyusunan
Masterplan Kesehatan Kabupaten Situbondo ini adalah:
1) Undang-undang No 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
2) Undang-undang No 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang.
3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4) Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
5) Peraturan Pemerintah No 35 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana Undang-
undang No 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
6) Peraturan Pemerintah No 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.
7) Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah
8) Peraturan Pemerintah No 99 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan
Ruang
Bab ini menguraikan tentang Tinjauan Wilayah Kabupaten Situbondo tentang Letak
Geografis dan Administrasi, Karakteristik Fisik Dasar, Kependudukan, Penggunaan Lahan,
Profil Sarana, Profil Jaringan Prasarana
BAB IV ANALISA KEBUTUHAN LOKASI
Bab ini berisi tentang analisi lokasi tapak, analisis pelaku kegiatan, analisis kebutuhan
ruang, analisis bangunan dan analisis sirkulasi dalam penyusunan Masterplan Pembangunan
Puskesmas Pembantu Wonorejo UPTD Puskesmas Banyuputih.
BAB V ANALISA KELAYAKAN
Bab ini mendeskripsikan tentang analisa kelayakan Penyusunan Masterplan
Pembangunan Puskesmas Pembantu Wonorejo UPTD Puskesmas Banyuputih yang terdiri
dari aspek teknis, aspek planologi, aspek hukum, aspek lingkungan, aspek sumber daya
dalam Penyusunan Masterplan Pembangunan Puskesmas Wonorejo UPTD Puskesmas
Banyuputih.
BAB VI KONSEP RENCANA
Bab ini mendeskripsikan tentang konsep rencana Penyusunan Masterplan
Pembangunan Puskesmas Pembantu Wonorejo UPTD Puskesmas Banyuputih yang terdiri
dari Konsep perencanaan bangunan, rencana tapak bangunan, konsep perencanaan utilitas,
konsep ekonomi dalam Penyusunan Masterplan Pembangunan Puskesmas Pembantu
Wonorejo UPTD Puskesmas Banyuputih