Anda di halaman 1dari 7

Nama : Prasetiyo Predika Sukma Wijaya

NIM : 17310064/A2
Tugas : Pelabuhan

2020_SOAL TUGAS ALUR PELAYARAN

Rencanakan alur pelayaran (gambarkan potongan melintang alur yang diperlukan) pada suatu pelabuhan
yang mempunyai data-data sbb:
Data Kapal Barang
 Kapal bobot 2.000 DWT, intensitas tinggi
 Kapal bobot 3.000 DWT, intensitas sedang
 Kapal bobot 5.000 DWT, intensitas sangat rendah
Data-data lain
 Gerakan kapal akibat gelombang = 25,XX cm
 Ruang bebas yang diperlukan oleh kapal = 100 cm
 HWL = +2.XX m
 LWL = +0.0 m
 Dasar perairan = -8.XX m
 Penurunan kapal akibat squat = 20 cm

Catatan:
XX adalah dua digit terakhir nomor mahasiswa.
Kerjakan soal tersebut dengan menggunakan MS Word.
Penyelesaian
Dik:
 Kapal bobot 2.000 DWT, intensitas tinggi
 Kapal bobot 3.000 DWT, intensitas sedang
 Kapal bobot 5.000 DWT, intensitas sangat rendah
 Gerakan kapal akibat gelombang = 25,64 cm = 0,256 m
 Ruang bebas yang diperlukan oleh kapal = 100 cm = 1 m
 HWL = +2.64 m
 LWL = +0.0 m
 Dasar perairan = -8.64 m
 Penurunan kapal akibat squat = 20 cm = 0,2 m

Kapal bobot 2000 DWT, intensitas tinggi


dHWL = +2,64-(-8,64) m = 11.28 m
LWL = +0,0-(-8,64) m = 8,64 m
Kapal bobot 2.000 DWT, intensitas tinggi
d = 4,9
LOA ( Lebar Total Kapal ) = 64
B ( Lebar Kapal Rencana )= 10,4
G = 0,25 m
R = 0,5 m
Sq = 0,2 m
Rkb = 0,25 + 0,5 + 0,2 = 0,95 m
P = 0,5 m
S = 0,5 m
K = 0,5 m
H = 0,95 + 1,5 + d = 2,45 + 4,9 = 7,35 m
LWS
Sq
d = 4,9
G = 0,25 m Ruang kebebasan w

R = 0,5 Bruto c
H=
7,35
P = 0,5 elevasi dasar
S = 0,5 alur nominal Sd

K = 0,5 Ir

Elevasi pergerakan alur

Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :


H = kedalaman air diukur dari LWL ( LWS )
d = draft kapal
G = Gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat
R = Ruang kebebasan bersih minimum adalah 0,5m untuk dasar laut berpasir dan 1,0 untuk dasar karang
P = ketelitian pengukuran
S = Pengendapan sedimen antara dua pengerukan
K = Toleransi pengerukan
Kapal bobot 3000 DWT, intensitas sedang
dHWL = +2,64-(-8,64) m = 11,28 m
LWL = +0,0-(-8,64) m = 8,64 m
Kapal bobot 2.000 DWT, intensitas tinggi
d = 5,7
LOA ( Lebar Total Kapal ) = 64
B ( Lebar Kapal Rencana )= 10,4
G = 0,25 m
R = 0,5 m
Sq = 0,2 m
Rkb = 0,25 + 0,5 + 0,2 = 0,95 m
P = 0,5 m
S = 0,5 m
K = 0,5 m
H = 0,95 + 1,5 + d = 2,45 + 4,9 = 7,35 m
LWS
Sq
d = 5,7
G = 0,25 m Ruang kebebasan w

R = 0,5 Bruto c
H=
7,35
P = 0,5 elevasi dasar
S = 0,5 alur nominal Sd

K = 0,5 Ir

Elevasi pergerakan alur

Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :


H = kedalaman air diukur dari LWL ( LWS )
d = draft kapal
G = Gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat
R = Ruang kebebasan bersih minimum adalah 0,5m untuk dasar laut berpasir dan 1,0 untuk dasar karang
P = ketelitian pengukuran
S = Pengendapan sedimen antara dua pengerukan
K = Toleransi pengerukan
Kapal bobot 5000 DWT, intensitas sangat rendah
dHWL = +2,64-(-8,64) m = 11,28 m
LWL = +0,0-(-8,64) m = 8,64 m
Kapal bobot 2.000 DWT, intensitas tinggi
d = 6,8
LOA ( Lebar Total Kapal ) = 64
B ( Lebar Kapal Rencana )= 10,4
G = 0,25 m
R = 0,5 m
Sq = 0,2 m
Rkb = 0,25 + 0,5 + 0,2 = 0,95 m
P = 0,5 m
S = 0,5 m
K = 0,5 m
H = 0,95 + 1,5 + d = 2,45 + 4,9 = 7,35 m
LWS
Sq
d = 6,8
G = 0,25 m Ruang kebebasan w

R = 0,5 Bruto c
H=
7,35
P = 0,5 elevasi dasar
S = 0,5 alur nominal Sd

K = 0,5 Ir

Elevasi pergerakan alur

Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :


H = kedalaman air diukur dari LWL ( LWS )
d = draft kapal
G = Gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat
R = Ruang kebebasan bersih minimum adalah 0,5m untuk dasar laut berpasir dan 1,0 untuk dasar karang
P = ketelitian pengukuran
S = Pengendapan sedimen antara dua pengerukan
K = Toleransi pengerukan

Anda mungkin juga menyukai