PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena
atau tanpa gejala sama sekali, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi
terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke
dan ginjal. Di seluruh dunia hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius
disamping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat dimasa yang
akan datang karena tingkat keganasanya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan
kematian mendadak.
hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah suatu kondisi
yang jauh lebih sering dan meliputi 95% dari hipertensi. Hipertensi ini disebabkan
Disebabkan oleh suatu kelainan spesifik pada salah satu organ atau sistem tubuh.1
Menurut WHO, sekitar 40% dari orang yang berusia lebih dari 25 tahun
memiliki hipertensi pada tahun 2008. Dalam World Health Statistik tahun 2012,
WHO melaporkan bahwa sekitar 51% dari kematian akibat stroke dan 45% dari
1
penyakit jantung koroner disebabkan oleh hipertensi. Faktor risiko utama untuk
hipertensi, termasuk riwayat keluarga, gaya hidup, pola makan yang buruk, merokok,
Paling sedikit, sepertiga orang dengan penyakit tekanan darah tinggi tidak
ditangani dengan benar. Itu berarti jutaan orang berisiko mengalami serangan jantung
dan stroke.2 Diperkirakan bahwa sekitar 25% dari populasi orang dewasa di dunia
mengalami hipertensi, dan akan cenderung meningkat 29% pada tahun 2025. Di
Eropa, diperkirakan 37% -55% dari populasi orang dewasa mengalami hipertensi.
seluruh dunia mendekati angka 1 miliar, artinya 1 dari 4 orang dewasa menderita
hipertensi. Lebih dari separuh atau sekitar 600 juta penderita, tersebar di negara
masalah seluruh negara di dunia. Data WHO menyebutkan, dari setengah penderita
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara
17-21%. Data secara nasional yang belum lengkap, sebagian besar penderita
2
Hipertensi di Indonesia terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah
penyakit jantung dan kanker. Hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 1995
cukup tinggi 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih
Jawa dan Bali lebih besar dibandingkan kedua pulau ini. Hal ini berkaitan erat dengan
pola makanan terutama konsumsi garam yang umumnya lebih tinggi di luar pulau
Seumeureung, berdasarkan data dari rekapan kunjungan pasien selama tahun 2017
Diabetes Melitus, dan berdasarkan data kunjungan pasien di poli Lansia di tahun
2016 terdata 1.013 menderita hipertensi, dan untuk tahun 2017 terjadi pelonjakan
penderita hipertensi, baik penderita baru atau lama sebanyak 2.236 orang.
kesehatan. Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) seperti yang juga ahli jantung
3
menyatakan hipertensi sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah bila
faktor risiko dapat dikendalikan. Upaya tersebut meiputi monitoring tekanan darah
secara teratur program hidup sehat tanpa asap rokok, peningkatan aktifitas
fisik/gerakan badan diet yang sehat dengan kalori seimbang melalui konsumsi tinggi
serat, rendah lemak dan rendah garam. Hal ini merupakan kombinasi upaya mandiri
oleh individu atau masyarakat dan didukung oleh program pelayanan kesehatan yang
Transisi diet dan kesehatan di Indonesia sudah mengikuti negara maju. Banyak
kebiasaan makan yang telah diadopsi oleh orang Indonesia yang semakin
memperburuk keadaan status gizi. Penyakit buatan manusia (man made disease) dan
pola makan sebagai gaya hidup modern dewasa ini menjurus ke sajian siap santap
yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan
4
B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
b. Diketahuinya Gambaran Sikap Penderita Hipertensi dalam Upaya
Tahun 2018.
Tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti tentang
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi petugas Puskesmas Cot
penyakit hipertensi.
6
E. Ruang Lingkup Penelitian
univariat.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Menurut pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
tindakan seseorang (over behavior). Dari hasil pengalaman serta penelitian terbukti
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian yang dilakukan oleh Rogers
b. Interest (merasa tertarik) merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut
dirinya) hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
8
d. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan.8
a. Tahu (Know)
kembali (recall), terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
b. Memahami (Comprehension)
secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
9
d. Analisis (Analysis)
Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
e. Sintesis (Syntesis)
e. Evaluasi (evaluation)
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
B. Sikap (Attitude)
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Beberapa batasan lain
and pro or conection tendencies will resepect to social object” (Krech et al, 1982).
10
“An individual’s social attitude in an syndrome of respons consistency with
“Attitude with situational and other dispositional variables guides and direct
Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya bisa ditafsirkan terlebih dahulu dan perilaku yang
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan
bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan
atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau perilaku.
Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka tingkah
laku yang dibuka lebih dapat dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap
Dalam kegiatan lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
11
3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave)
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude) dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan
Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkat, yakni:
1. Menerima (receiving)
stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat
2. Merespon (responding)
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk
pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.
3. Menghargai (valuing)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko
12
C. Praktek atau Tindakan (Practice)
suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya suatu sikap agar menjadi suatu
1. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
3. Mekanisme (mecanism)
Apabila seorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktek
tingkat tiga.
4. Adaptasi (adaption)
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan
13
D. Konsep Hipertensi
1. Pengertian
dalam arteri. Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh nadi dari
peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah di bedakan antara
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Hipertensi dapat di definisikan
sebagai tekanan darah persisten di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau bila pasien memakai obat
anti hipertensi.10
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup
(sistole). Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung
sistolik selalu lebih tinggi dari pada tekanan darah diastolik. Tekanan darah manusia
selalu berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung.
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
14
Pada pemeriksaan tekanan darah akan di dapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi di peroleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
akan di peroleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah di tulis
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik dalam
kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan
bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat
sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan bahkan menurun
drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati
akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi,
hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan
seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari.
15
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 seperti yang terlihat pada tabel 1
dibawah.11
and treatment of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan dunia
mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau
yaitu apabila tekanan darah lebih dari 95 persentil dilihat dari umur, jenis
kelamin, dan tinggi badan yang diukur sekurang-kurangnya tiga kali pada
16
Berhubung lebih dari 90% penderita hipertensi digolongkan atau disebabkan
oleh hipertensi primer, maka secara umum yang disebut hipertensi primer. Meskipun
tersebut antara lain faktor keturunan, ciri perseorangan dan kebiasaan hidup.
a. Faktor Keturunan
Dari data statistik terbukti seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
b. Ciri Perseorangan
tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita.
hitam hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit putih.
c. Kebiasaan Hidup
konsumsi garam yang tinggi, kegemukan (makan berlebihan) stres dan pengaruh lain.
Dari data statistik ternyata dapat diketahui bahwa hipertensi jarang diderita oleh
suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam yang rendah. Dunia
17
menurunkan tekanan darah dan pengeluaran garam (natrium) oleh obat diuretik
Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat badan sebesar 20% atau lebih dari
berat badan ideal obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang
berlebihan dengan perhitungan IMT ≥ 27,0. Pada orang yang menderita obesitas
ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat oleh sebab itu lebih
cepat merasa gerah dan kelelahan akibat dari obesitas para penderita cenderung
Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktifitas saraf simpatis
menetap tinggi.
Stress atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam rasa
takut) dapat merangsang belajar anak ginjal melepaskan hormone adrenalin dan
memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah
akan meningkat, jika stress berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha
patologis, gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.13
18
4) Pengaruh lain
a) Merokok
dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin juga merangsang
b) Minuman beralkohol
c) Olahraga
Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan kaki,
bersepeda, senam, berenang dan aerobic, olahraga yang bersifat kompetisi dan
19
3. Gejala Penyakit Hipertensi
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang
dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada
serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sering kali hipertensi disebut
a. Hipertensi sulit disadari seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus,
gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit kepala biasanya jarang
b. Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar
Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa timbul
gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
20
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
9. Telinga berdenging
4. Patosifisiologi
di hati selanjutnya oleh hormone, rennin akan diubah menjadi angiotensin 1, oleh
21
sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat dan tinggi
ditingkatkan dengan cara menarik cairan di bagian intra seluler akibatnya volume
hormone steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal untuk mengatur
diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstra seluler yang
5. Penatalaksaan
membuat gaya hidup positif. Jika anda baru saja menemukan tekanan darah anda
tinggi atau tidak normal, tidak perlu khawatir ada 7 langkah untuk mengatasinya
antara lain:
a. Mengatasi Risiko
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan berikut: apakah anda memiliki sejarah
Apakah anda makan makanan berkadar garam tinggi? Apakah anda cukup
olahraga atau apakah anda merokok? Jika jawaban anda ya pada salah satu
22
b. Mengontrol pola makan
Apabila ingin terhindar dari risiko hipertensi jauhi makanan berlemak dan
mengandung garam.
Pola makan yang rendah potassium dan magnesium menjadi salah satu faktor
pemicu tekanan darah tinggi, buah-buahan dan sayur segar adalah sumber terbaik
Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal Clinical Nutrition
ditemukan pria yang makan sedikitnya satu porsi perhari sereal dari jenis padi-
e. Tingkat aktifitas
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan terhadap tekanan
darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk
tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Jika anda
menyandang tekanan darah tinggi, latihan aerobic sedang selama 30 menit sehari
selama beberapa hari setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah. Jenis
latihan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah : berjalan kaki, bersepeda,
berenang, aerobic.16
23
Tidak diragukan meningkatkan aktifitas dapat menurunkan risiko tekanan darah
tinggi, anda tidak perlu berolahraga seperti seorang atlet hanya 30 menit sampai
Sertakan keluarga dari teman menjadi kelompok pendukung pada pola hidup
sehat dukungan dan partisipasi orang lain membuatnya lebih mudah dan lebih
asyik dalam menjalankan dietnya. Bagi setiap orang dukungan keluarga berhasil
dalam membuat perubahan gaya hidup untuk mencegah tekanan darah tinggi.
g. Berhenti merokok
Jika anda tidak merokok itu baik bagi anda, jika anda merokok berhenti sekarang
dan stroke.
24
Pengobatan pada penyakit tekanan darah tinggi harus memperhatikan terlebih
kesehatanya kepada dokter yang sama agar dokter dapat mengikuti riwayat penyakit
Obat anti hipertensi diberikan pada ibu hamil bila tekanan diastolenya ≥ 90
mmHg pada trimester pertama dan ≥ 100 mmHg para trimester ketiga.
darah, apabila yang pecah adalah pembuluh darah otak keadaan ini dikenal
dengan stroke.
25
Pemberian obat pada hipertensi dengan kelalian jantung harus disesuaikan
Pengobatan pada gagal ginjal dibedakan menjadi dua bagian besar yakni
Gaya hidup yang baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit hipertensi dan
terlalu banyak seperti berenang, jogging (jalan kaki cepat), naik sepeda.
pisang, tomat, kentang dan biji bunga matahari dapat membantu menjaga
26
5) Menjauhkan dan menghindarkan stress dengan pendalaman agama sebagai
c. Pengaturan Makanan
dnegan mengurangi konsumsi lemak dan diet rendah garam dan diet rendah
kalori. Jumlah kalori yang diberikan pada diet rendah kalori disesuaikan dengan
berat badan.
sistolik).18
Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam satu bulan, dosis obat dapat
disesuaikan sampai dosis maksimal atau menambahkan obat golongan lain atau
mengganti obat pertama dengan obat golongan lain. Sasaran penurunan tekanan darah
adalah kurang dari 140/90 dengan efek samping minimal penurunan dosis obat dapat
dilakukan pada golongan hipertensi ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama
satu tahun.
27
1. Diuretik
garam (NaCl) dengan turunya kadar Na+ maka tekanan darah akan turun dan efek
Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya kerjanya panjang sehingga
dapat digunakan dosis tunggal, diutamakan diuretic yang hemat kalium seperti
spironolacton, HCT.
2. Alfa-Bloker
Alfa blocker adalah obat yang dapat memblokir reseptor alfa dan menyebabkan
vasodilatasi perifer serta turunya tekanan darah karena efek hipotensinya ringan
3. Beta-Blocker
Mekanisme kerja obat beta-blocker belum diketahui dengan pasti diduga kerjanya
berdasarkan beta blocker pada jantung sehingga mengurangi daya dan frekuensi
kontraksi jantung. Dengan demikian tekanan darah akan menurun dan daya
Obat yang bekerja sentral dapat mengurangi pelepasan non adrenalin sehingga
28
penggunaan obat ini perlu memperhatikan efek hipotensi ostatik seperti reserpine,
5. Vasodilator
tahan pembuluh perifer berkurang dan tekanan darah menurun seperti hidralazine
dan tecrazine.
6. Antagonis Kalsium
ke dalam sel otot polos pembuluh dengan efek vasidilatasi dari turunya tekanan
7. Penghambat ACE
Obat penghambat ACE ini menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat
lisinopril.19
Tabel 2.3
Beberapa obat antihipertensi yang sering dipakai
No Jenis obat Dosis sehari (mg) Frekuensi
Min Maks pemakaian sehari
29
1 Diuretik
HCT 12,5-25 50 1x
Chlorbalidone 12,5-25 50 1x
Indopamide 2,5 5 1x
Spironolactone 2,5 10 1x
2 Bekerja netral
Clonidene 0,1 1,2 2x
Gufacine 1 3 1x
Methidopa 250 2000 2x
3 Penyakit alfa-1
Prozoin 1-2 20 2x
Doxazosin 1-2 15 1x
Terazosin 1-2 20 1x
4 Penyekat beta
Metoprolol 50 200 1x
Atenolol 25 150 1x
Propanolol 40 320 1x
Acebutolol 200 1200 1x
5 Vasodilator
Hydralazine 50 300 2x
Ecarazine HCL 30 120 2x
6 Penghambat ACE
Captopril 25-50 300 1-3x
Lisinopril 5 40 1x
Enalapril 2,5-5 40 1-2x
darah, beberapa ramuan sudah diteliti secara laboratories contoh yang berkhasiat
menurunkan tekanan darah: cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu
masak (pace), mentimun, daun seledri, daun selada dan bawang putih.
Tabel 2.4
Efek Samping obat anti hipertensi
Golongan obat Efek samping
Thiazide/diuretic menyerupai thiaziae - Kadar kalium dalam darah rendah
30
misalnya aprinox (dideteksi dengan pemeriksaan darah)
- Toleransi glukosa terganggu (kadar
glukosa darah diatas normal)
terutama jika dikombinasi dengan
beta blocker (dideteksi pemeriksaan
darah)
- Peningkatan kadar kolesterol LDL,
trigliserida dan asam urat (cek darah
dan urine).
- Disfungsi ereksi (impotensi pada
pria)
- Gout (radang pada persendian akibat
peningkatan kadar gula)
Alfa blocker - Inkontinensia
(misalnya cardura) - Rasa melayang pada saat berdiri
Beta-blocker - Kadar glukosa tidak terkontrol
(misalnya cardicor) - Latargi (lesu)
- Gangguan memori dan kosentrasi
- Gejala penyakit arteri perifer
memburuk, sirkulasi yang buruk pada
tungkai.
Inhibitor ACE - Batuk
(misalnya capoten) - Fungsi ginjal memburuk
- Hipotensi (akut, penurunan tekanan
darah tiba-tiba)
- Ruam
Blocker kenal kalsium golongan non- - Edema perifer (akumulasi cairan dan
dihydropyridine misalnya ticdiem pembengkakan di mata kaki)
- Pembesaran gusi dan konstipasi
7. Pemeriksaan Penunjang
bertujuan menentukan adanya kerusakan jaringan dan faktor risiko lain atau mencari
penyebab hipertensi, biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap, kimia darah,
(kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total, kolesterol HDL, dan
EKG.18
31
8. Diagnosis
Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakan dalam satu kali pengukuran hanya
dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang
berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis pengukuran
tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar setelah beristirahat
selama 5 menit dengan ukuran pengukuran lengan yang sesuai (menutupi 80%
lengan) tensimeter dengan air raksa masih tetap dianggap alat pengukuran yang
terbaik.
riwayat dan gejala penyakit, penyakit yang berkaitan seperti penyakit jantung
efek samping terapi antihipertensi sebelumnya bila ada dan faktor psikososial
Dalam pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau
lebih dengan jarak 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan kontralateral dikaji
9. Komplikasi
32
Pemakaian obat dalam jangka panjang bisa menyebabkan berbagai komplikasi
seperti terganggunya fungsi atau terjadi kerusakan organ otak, ginjal, jantung dan
mata. Kerusakan pada otak terjadi pembesaran otot jantung bagian kiri yang berakhir
pada kegagalan jantung. Kejadian ini biasanya ditandai dengan bengkak pada kaki,
penyaring racun dalam tubuh sekaligus sebagai produsen hormone yang dibutuhkan
tubuh, penderita yang mengalami komplikasi ginjal harus cuci darah setiap minggu
dengan biaya yang mahal sementara itu gangguan pada mata sering tidak disadari
sebagai akibat tekanan darah tinggi, kerusakan pada mata buta menyebabkan
kesadaran kejang dengan deficit neurology fokal ozotermia, mual dan muntah.
Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna, tekanan yang tinggi pada
E. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Keyakinan
Nilai
Sikap
geografi Non Non
Prilaku Kesehatan
33
Faktor Pendukung
pendidikan Tugas kesehatan
kesehatan Keterjangkauan sumber
n
Faktor pendorong
Keluarga
Petugas Kesehatan
Masyarakat
34
BAB III
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
35
mampu diingat dapat
oleh responden menjawab ≥
tentang upaya mean (kode 1).
mencegah Kurang, jika
kekambuhan responden
penyakit tidak bisa
hipertensi. mejawab <
mean (kode 0).
36
mencegah
kekambuha
n penyakit
hipertensi <
mean (kode
0).
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi terhadap variabel yang
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
37
C. Etika Penelitian
persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini, hal ini dilakukan sebelum peneliti
1. Populasi Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka populasi dalam penelitian ini adalah
berjumlah 35 penderita.
2. Sampel Penelitian
dijadikan sampel (total populasi) yaitu semua penderita hipertensi yang datang
E. Kriteria sample
38
Kriteria inklusi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
penderita hipertensi.
Data diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti
2. Instrumen Penelitian
39
1. Teknik Pengolahan Data
Meneliti kembali apakah lembar kuesioner sudah cukup baik sehingga dapat di
proses lebih lanjut. Editing dapat dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga
b. Pengkodean (Coding)
Pada penelitian ini digunakan analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan
terhadap setiap variabel dari hasil penelitian dalam analisa ini hanya menghasilkan
distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti yaitu variabel pengetahuan,
40
Hasil penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk distribusi frekuensi jawaban
X
P= x 100
N
Keterangan :
P : Persentase
X : Jumlah soal
N : Jumlah Responden
41
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang
dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol. Hasil penelitian ini disajikan
42
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk Gampong di Kecamatan Samatiga
Kabupaten Aceh Barat
No Gampong Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
KK Laki – Perempuan Penduduk
Laki ( Jiwa ( Jiwa ) ( Jiwa )
)
1 Alue Raya 151 277 267 544
2 Cot Amun 81 156 151 307
3 Cot Darat 224 486 506 992
4 Cot Lampise 76 125 126 251
5 Cot Mesjid 92 160 161 321
6 Cot Pluh 143 237 237 474
7 Cot Seulamat 135 185 187 372
8 Cot 107 630 639 1269
Seumeureung
9 Deuah 117 234 211 445
10 Gampong Cot - 189 168 357
11 Gampong 110 65 63 128
Ladang
12 Gampong - 281 269 550
Teungoh
13 Kereuseng 101 193 180 373
14 Krueng Tinggai 96 211 205 416
15 Kuala Bubon 118 134 149 283
16 Leubok - 157 169 326
17 Leuken 137 248 246 494
18 Lhok Bubon 76 99 96 195
19 Mesjid Baro 122 267 255 522
20 Pange 67 105 122 227
21 Paya Lumpat - 375 466 841
22 Pinem 201 214 230 444
23 Pucok Lueng 140 273 262 535
24 Rangkileh 32 59 59 118
43
26 Suak Gedebang 220 189 189 378
27 Suak Pandan 154 271 259 530
28 Suak Pante - 169 152 321
Breuh
29 Suak Seuke 178 246 202 448
30 Suak Seumaseh 107 153 133 286
31 Suak Timah 550 681 619 1300
32 Ujong Nga 109 154 165 319
1. Batas Wilayah
2. Geografi
Peta Kecamatan Samatiga
44
3. Lokasi Puskesmas
berkontruksikan asbes yang dibangun setelah tsunami yaitu tahun 2006. Dengan
Puskesmas ini tidak berada di lokasi yang strategis bagi semua Gampong yang
rehabilitasi setelah stunami. Namun seiring berjalan waktu Puskesmas ini menjadi
Puskesmas dengan Rumah Sakit Cut Nyak Dhien sebagai Rumah Sakit Rujukan.
45
B. Hasil Penelitian
Mencapai Tekanan Darah Terkontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 1
Distribusi frekuensi responden menurut Pengetahuan Penderita Hipertensi
dalam Upaya Menapai terkontrolnya tekanan darah di Puskesmas Cot
Seumeureung Tahun 2018
No Pengetahuan Jumlah Persentase
1 Baik 15 43%
2 Kurang baik 20 57%
Jumlah 35 100%
responden (57%).
2.
46
Tabel 2
Distribusi frekuensi responden menurut sikap Penderita Hipertensi dalam
Upaya Mencapai terkontrolnya tekanan darah di Puskesmas Cot Seumeureung
Tahun 2018
No Sikap Jumlah Persentase
1 Positif 16 46%
2 Negatif 19 54%
Jumlah 35 100%
sikap positif dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol pada
Tabel 3
47
Distribusi frekuensi responden menurut tindakan Penderita Hipertensi dalam
Upaya Mencapai Terkontrol nya Tekanan Darah Di Puskesmas Cot
Seumeureung Tahun 2018
Dari table 3 diatas diketahui bahwa responden yang baik upayanya dalam
responden (43%) dan responden yang kurang baik dalam upaya pencegahan
BAB VI
PEMBAHASAN
48
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang berpengetahuan
responden (57%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar penderita hipertensi
memeriksakan tekanan darah secara teratur dan menjaga pola makan yang baik
lain: rendahnya tingkat pendidikan responden yang pada umumnya hanya tamatan
kesehatan yang diadakan oleh petugas kesehatan setempat dan ada beberapa
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
terbentuknya suatu tindakan karena dari pengalaman dan penelitian yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
49
Menurut Lawrence Green dalam peningkatan pengetahuan mempunyai
diperoleh dari tingkat pendidikan seseorang realitas cara berfikir dan ruang
16 responden (46%) dan penderita hipertensi yang memiliki sikap negatif dalam
Hal ini menununjukan bahwa sikap responden masih hampir seimbang namun
tetap lebih unggul yang memiliki sikap negatif yaitu ada 19 responden. Hal ini
sehat dan ada juga beberapa responden yang mengambil sikap positif dikarenakan
kondisi mereka pada saat itu misalnya responden yang kurang pengetahuan
dampak yang lebih buruk lagi bagi kesehatanya maka responden juga mengambil
50
Menurut Notoatmodjo sikap merupakan salah satu domain perilaku kesehatan
yang dapat diartikan sebagai suatu reaksi atau respon seseorang yang masih
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif
tertentu sikap belum otomatis terwujud dalam bentuk praktek (overt behavior)
untuk terwujud suatu sikap agar menjadi perbuatan nyata (praktek) diperlukan
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan
dukungan keluarga.7
responden yang kurang baik dalam upaya pencegahan tidak terkontrolnya tekanan
bahwa sebagian besar responden masih kurang baik upayanya dalam mencegah
tekanan darah tidak terkontrol pada penyakit hipertensi. Hal ini bisa disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain : ada tidaknya kemauan dari responden untuk
51
kurangnya dukungan keluarga dalam memotivasi responden untuk melakukan
keluarga atau orang-orang terdekat dari responden akan berpengaruh besar dalam
individu yang juga tidak terlepas dari pengetahuan individu itu sendiri. Sikap
terwujud dalam suatu tindakan nyata, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan
antara lain tergantung pada situasi saat itu, mengacu kepada pengalaman
seseorang dan juga orang lain serta dipengaruhi juga oleh nilai-nilai yang ada di
masyarakat tersebut. Selain itu perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa
hal antara lain lingkungan, sarana kesehatan dan perilaku petugas kesehatan.7
BAB VII
52
A. Kesimpulan
Dari data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini telah diperoleh
sebagai berikut:
responden (57%).
B. Saran
1. Untuk Masyarakat
53
Agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan terjadinya
oleh petugas kesehatan terdekat agar dapat terhindar dari penyakit hipertensi
secara dini.
apa saja yang harus dilakukan jika tekanan darah meningkat serta menjelaskan
kesehatan terdekat.
kesehatan terdekat atau rumah sakit serta mengikuti kegiatan yang berkaitan
DAFTAR PUSTAKA
54
1. Noviyanti, F., Decroli, E., dan Sastri, S. 2015. Perbedaan Kadar LDL-
Kolesterol pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan dan tanpa Hipertensi
di RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Andalas. vol. 4
2. Banasik, J.L., dan Copstead. 2005. Alterations in Cardiac Function. In: Lee-
Ellen C. Copstead, Banasik Jacquelyn L. Pathophysiology. 3 rd ed. Missouri:
Elvesier Saunders. p. 465-78.
55
11. Gray, et al., 2005, Hipertensi. Lecturer Notes Kardiologi, Edisi ke-4, Jakarta:
Erlangga
12. Bustan, MN., 1997, Epidimiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta: Rineka
Cipta
13. Anjum, H., et al., 2009. Relation of Hypertension with Body Mass Index and
Age in Male and Female Population of Peshwar Pakistan. J Ayub Med Coll
Abbottabad 2009;21(3)
14. Lovastatin, Kohlmeier. 2005. Penyakit Jantung Dan Tekanan Darah Tinggi,
Prestasi Pustakaraya.
16. Mansjoer, Arif, dkk. 2001 Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius: FKUI
17. Hayens, B., et al, 2003, Buku Pintar Menaklukan Hipertensi. Jakarta: Ladang
Pustaka dan Intimedia
18. Adam J. 2014. Dislipidemia. In Setiati dkk (ed). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: FKUI, pp: 2323-7.
19. Harsono. 2009. Kapita Selekta, Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, pp.81-10222
56
LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN
Nama :
Umur :
Alamat :
Peneliti Responden
( ) ( )
57
KUESIONER PENELITIAN
Identitas
Petunjuk pengisian
Isilah data berikut ini dengan benar
a. Tanggal pengisian kuesioner :
b. Nama :
c. Umur :
d. Pendidikan :
e. Alamat :
58
4. Mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan tekanan darah
meningkat.
Benar (1) Salah (0)
5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahan segar, usaha lain untuk mencegah
tekanan darah tinggi adalah olahraga secara teratur.
Benar (1) Salah (0)
6. Merokok dan minuman alcohol merupakan penyebab timbulnya kekambuhan
penyakit tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
7. Menjauhkan diri dari stress salah satu cara untuk mencegah tekanan darah
tinggi
Benar (1) Salah (0)
8. Dukungan keluarga merupakan salah satu yang penting untuk memotivasi
penderita hipertensi dalam menjalankan perubahan gaya hidupnya.
Benar (1) Salah (0)
9. Meminum obat anti hipertensi secara teratur dan mengontrol pola makan
adalah usaha mencegah kekambuhan penyakit tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
10. Menjaga berat badan dalam kisaran normal bisa mengurangi risiko terjadinya
penyakit hipertensi
Benar (1) Salah (0)
59
B. Aspek Sikap
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan “
S : Setuju TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan S TS
1 Jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat dalam jangka
waktu yang lama sebaiknya memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan terdekat.
2 Penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan tekanan
darah secara teratur tiap bulan dan mengontrol pola makan.
3 Kurang istirahat dan banyak beban pikian dapat
menyebabkan tekanan darah meningkat.
4 Penderita tekanan darah tinggi boleh melakukan olahraga
ringan seperti jogging, bersepeda dan berenang.
5 Konsumsi garam tidak perlu dihindari bagi penderita
hipertensi.
6 Mengurangi makanan yang mengandung lemak seperti
gorengan, dan makanan yang bersantan perlu dilakukan
oleh penderita hipertensi.
7 Jika istirahat cukup tetapi masih pusing, teruskan saja
minum obat anti hipertensi tidak perlu ke puskesmas.
8 Menurunkan berat badan secara bertahap bisa mengurangi
risiko tekanan darah tinggi.
9 Mengkonsumsi makanan seperti daging kambing dapat
meningkatkan tekanan darah tinggi.
10 Dukungan keluarga sangat penting perananya dalam
keberhasilan penderita hipertensi dalam menjalankan
60
dietnya
61
KUNCI JAWABAN
62