Anda di halaman 1dari 5

Gizi Dalam Daur Kehidupan

Mata Kuliah     : Analisis Gizi Pelayanan Kesehatan

Topik                 : Gizi Dalam Daur Kehidupan

Pertemuan        : III

A.    Pengantar

Gizi mempunyai peran penting dalam daur kehidupan. Setiap tahap daur kehidupan terkait
dengan satu set prioritas nutrient yang berbeda. Semua orang sepanjang kehidupan
membutuhkan nutrient yang sama, namun dengan jumlah yang berbeda. Nutrient tertentu
yang di dapat dari makanan, melalui peranan fisiologis yang spesifik dan tidak tergantung
pada nutrient yang lain, sangat dibutuhkan untuk hidup dan sehat. Kebutuhan akan nutrient
berubah sepannjang daur kehidupan dan ini terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan
masing-masing tahap kehidupan.

B.    Dampak Gizi Kurang Dari Generasi Ke Generasi

Gizi kurang pada umumnya dimulai dari dalam uterus dan kemudian berlanjut, terutama bila
janin perempuan kedalam kehidupan remaja dan dewasa. Gizi kurang yang terjadi kepada
anak-anak, remaja dan saat kehamilan mempunyai dampak buruk terhadap berat lahir bayi.
Berat lahir rendah (<2.500 gram) denngan kehamilan genap bulan mempunyai risiko
kematian yang lebih besar daripada bayi lahir dengan normal (>atau=2.500 gram) pada masa
neonatal maupun pada masa bayi selanjutnya. Konsekuensi lahir dengan gizi kurang berlanjut
ke tahap dewasa.

Beberapa temuan menunjukkan bahwa baik di negara berkembang maupun negra maju ada
kaitan antara bayi berat lahir rendah dengan penyakit kronis pada masa dewasa. Barker
hipotesis menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner yang menyebabkan kematian dapat
menyerang orang-orang tertentu meskipun mereka mempunyai karakteristik risiko rendah
terhadap penyakit itu, misalnya orang kurus, tidak merokok dan mempunyai kadar kolesterol
rendah. Barker berspekulasi bahwa janin yang menderita gizi kurang pada trimester pertama
kehamilan berpeluangg untuk mendapat hemorrhagic stroke dan janin dengan gizi kurang
pada fase-fase akhir kehamilan berpeluang terhadap penyakit jantung koroner dan
peningkatan risiko resistensi insulin atau bayi dengan ukuran panjang tubuh yang pendek
berpeluang untuk mendapat penyakit jantung koroner  dan thrombotic stroke. 

Gizi kurang terutama kurnag energi, vitamin A, Zn, dan Fe menyebabkan masa bayi dan
masa dini anak-anak sering kali mendapat infeksi dan umumnya infeksi berlangsungnya
berkepanjangan. Demikian juga umumnya “growth faltering” terjadi pada masa sebelum lahir
hingga umur dua tahun. Infeksi yang diderita pada masa dini anak-anak dan pertumbuhan
yang kurang memadai berlanjut ke masa anak-anak sekolah. Hal itu berdampak buruk
terhadap angka ketidakhadiran anak-anak di sekolah yang cukup tinggi karena sakit,
kemampuan belajar, dan hasil belajar.
Seorang remaja perempuan yang pendek (=stunting, skor <-2 Z, WHO) pada umumnya akan
bertumbuh menjadi dewasa yang pendek pula. Terpisah dari akibatnya terhadap Kesehatan
dan produktivitasnya, seorang perempuan dewasa yang pendek meningkatkan peluang untuk
melahirkan bayi berat lahir rendah, dengan demikian siklus daur kehidupan gzi kurang akan
mulai lagi.

Lansia dengan gizi cukup, sehat dan mampu untuk mandiri merupakan komponen dari
kualitas hidup yang memadai. Namun pada umumnya di negara berkembang kualitas hidup
yang sedemikian itu tidak dapat dicapai. Bayi berat lahir rendah yang menunjukkan gizi
kurang, berlanjut ke masa anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia.

 C.    Kelompok Masyarakat Dalam Siklus Daur Kehidupan

1.     Kelompok Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

a.     Ibu hamil

Gizi ibu hamil mempengaruhi pertumbuhan janin. Perubahan fisiologis pada ibu mempunyai
dampak besar terhadap diet ibu dan kebutuhan nutrient, karena selama kehamilan, ibu harus
memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin yang sangat pesat, dan agar keluaran kehamilannya
berhasil baik dan sempurna.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil dan mempunyai implikasi gizi adalah
perubahan pada kardiovaskuler, pada volume darah, pada tekanan darah selama hamil,
penyesuaian pada system pernapasan, perubahan pada fungsi ginjal, perubahan pada hormone
terutama hormone yang diproduksi oleh placenta yang mengatur perubahan perkembangan
ibu hamil dan merupakan satu-satunya jalan bagi janin untuk pertukaran nutrient dan oksigen.

Penentu ibu hamil melahirkan keluaran yang buruk, yang pada umumnya adalah berat lahir
rendah terutama dengan kehamilan genap bulan di negara berkembang adalah gizi kurang
selama kehamilan yang dapat diukur dari hal-hal berikut :

a)     Kenaikan berat badan yang rendah

b)    Indeks masa tubuh yang rendah

c)     Tinggi badan ibu yang pendek

d)    Defisiensi nutrient mikro

Beberapa penentu lain adalah :

a)     Ibu hamil dengan umur muda

b)    Menderita penyakit malaria selama hamil

c)     Menderita penyakit infeksi selama hamil

d)    Merokok
 

b.     Ibu Menyusui

ASI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bayi, dan untuk keberhasilan ini diperlukan
dukungan gizi. Menyusui bayi mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga,
masyarakat, dan Negara. ASI mengandung kolostrom yaitu zat kekebalan teutama IgA yang
bermanfaat untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi. Kolostromnya
mengandung protein, vitamin A yang tinggi, karbohidrat dan lemak rendah sehingga sesuai 
dengan kebutuhan gizi pada hari-hari pertama kelahiran.

ASI membantu mengeluarkan mekonium (feses bayi), membantu pertumbuhan dan


perkembangan psikologik bayi melalui interaksi dan kontak langsung antara ibu dan bayi. Ibu
yang berhasil menyusui bayinya secara eksklusif akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan
yang mendalam. ASI juga meningkatkan jalinan kasih sayang (bonding) ibu dan bayi

1).  Manfaat ASI Bagi Bayi

Pemberian ASI secara eksklusif, yaitu tidak dicampur apa – apa selama 6 bulan berturut –
turut, memberikan banyak manfaat, antara lain :

a.     Kesehatan

Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap yang paling baik sepanjang masa. Oleh
karena itu, bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih sehat dan lebih kuat dibanding yang tidak
mendapat ASI. ASI juga mamapu mencegah terjadinya kanker limfomaligna (kanker
kelenjar) dan menghindarkan anak dari busung lapar/malnutrisi, sebab komponen gizi paling
lengkap termasuk protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan zat-zat penting lainnya.

b.     Kecerdasan

Manfaat bagi kecerdasan bayi, anatara lain karena :

Dalam ASI terkandung DHA terbaik, selain laktosa yang berfungsi untuk proses meilinisasi
otak. Meilinisasi otak adalah salah satu proses pematangan otak agar bisa berfungsi optimal.
Saat ibu memberikan ASI, terjadi pula proses stimulasi yang merangsang terbentuknya
networking antar jaringan otak hingga menjadi lebih banyak dan terjadi sempurna. Dan
terjadi melalui suara, tatapan mata, detak jantung, elusan, pancaran dan rasa ASI.

c.     Emosi

Pada saat disusui bayi berada dalam dekapan ibu. Hal ini akan merangsang terbentuknya
‘emotional intelligence/EI’. Selain itu, ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu pada
buah hatinya. Doa dan harapan yang didengungkan di telinga nbayi/anak selama proses
menyusui pun akan mengasah kecerdasan spiritual anak.

2).   Manfaat ASI Eksklusif bagi Ibu

Berikut ini adalah proses pemberian ASI yang bermanfaat juga bagi ibu. Antara lain :
a.     ASI eksklusif adalah diet alami bagi ibu

Dengan memberikan ASI eksklusif, berat badan ibu yang bertambah selama hamil, akan
segera kembali mendekati berat semula. Dengan berbagai kegiatan seperti bangun malam
untuk menyusui bayi yang haus dan mengganti popok basahnya, menggendong, memberikan
makan bayi dan mengajak anak bermain juga merupakan kegiatan yang dapat menurunkan
berat badan. Menyusui (ASI) juga dapat membakar kalori sehingga membantu penurunan
berat badan lebih cepat.

b.     Mengurangi resiko anemia

Pada saat memberikan ASI, otomatis resiko perdarahan pasca bersalin berkurang. Kadar
hormon oksitosin pun naik yanh menyebabkan otot polos mengalami kontraksi. Sehingga
uterus mengecil sekaligus menghentikan perdarahan. Dengan demikian, memberikan ASI
segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim yang berarti mengurangi
resiko perdarahan.

c.     Mencegah kanker

Dalam berbagai penelitian diketahui bahwa ASI dapat mencegah kanker, khususnya kanker
payudara. Pada saat menyusui tersebut, hormon estrogen mengalami penurunan. Sementara
tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon estrogen tetap tinggi dan hal inilah yang diduga
menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan antara
hormon estrogen dan progesteron.

d.     Manfaat ekonomi

Dengan menyusui ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli susu/suplemen bagi
bayi. Cukup dengan ASI eksklusif, kebutuhan bayi selama 6 bulan terpenuhi dengan
sempurna. Selain itu, ibu tidak perlu repot untuk mensterilkan peralatan bayi seperti dot,
cangkir, gelas, atau sendok untuk memberikan susu kepada bayi.

2. Kelompok Bayi dan Anak-anak

a.     Bayi. Kebutuhan nutrient tertinggi per kg berat badan dalam siklus daur kehidupan
adalah pada masa bayi di mana kecepatan tertinggi dalam pertumbuhan dan metabolism
terjadi pada masa ini. Dukungan gizi sangat berarti karena dengan gizi sesuai kebutuhan,
pertumbuhan fisik dan perkembangan dini ini membentuk daar kehidupan yang sehat dan
produktif. Tahun pertama setelah lahir merupakan salah satu perubahan besar yang dialami
bayi. Kebutuhan protein pada bayi berdasarkan pada protein yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan maturase jaringan, dan protein yang dibutuhkan untuk mempertahankan
semua fungsi tubuh.

b.     Anak-anak. Pertumbuhan yang melambat dan tidak menentu berdampak pada kebutuhan
nutrient. Pertimbangan pemberian makanan pada anak-anak adalah agar terpenuhi kebutuhan
fisik dan psikososialnya. Gizi pada anak=anak terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan untuk Kesehatan yang poasitif.
c.     Kelompok remaja. Remaja merupakan masa transisi anak dan dewasa. Remaja yang
sedang bertumbuh umumnya melahirkan bayi berat lahir rendah, karena adanya persaingan
nutrient untuk remaja yang bertumbuh, fetus yang bertumbuh dan fungsi placenta yang
buruk. Kehamilan pada remaja memupunyai risiko yang lebihh tinggi untuk mortalitas ibu
dan bayi. Pertumbuhan yang cepat pada masa remaja diikuti oleh proses pematangan seksual.
Kebutuhan nutrient meningkat drastic untuk mendukung pertumbuhan fisik, fiet remaja
memengaruhi pertumbuhan dan dapat berdampak pada risiko penyakit kronis kemudian.

3.  Kelompok Dewasa dan Lansia

a.     Dewasa. Perubahan yang terjadi pada masa ini meletakkan kelompok ini terutama
perempuan kedalam kelompok risiko tinggi untuk berperilaku mengubah penampilan hingga
memberi rasa nyaman, melalui pola makannya. Dan kondisi demikian memberikan
konsekuensi dari ringan hingga berat.

b.     Lansia. Pada umumnya proses menua menyebabkan terjadinya penurunan bertahap
fungsi fisiologis yang normal. Kebutuhan energi menurun, namun protein, vitamin, dan
mineral tidak menurun bahkan dapat meningkat sehingga kepadatan nutrient dalam makanan
lansia sangat penting. Banyak perubahan fisiologis dan penyakit kronis yang berkaitan
dengan proses menua dapat dihindarkan atau ditunda melalui gaya hidup sehat.

 SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai