Anda di halaman 1dari 6

Penyakit Kurang Gizi

Mata Kuliah     : Analisis Gizi Pelayanan Kesehatan

Topik                 : Penyakit Kurang Gizi

Pertemuan        : V

A.    Pengantar

Dalam suatu kelaompo masyarakat tertentu penderita kurang gizi  merupakan masalah yang
amat pelik dan tdak mudah penanganannya. Kekurangan gizi merupakan penyakit tidak
menular yang terjadi pada sekelompok masyarakat disuatu tempat. Umumnya penyakit
kekurangan gizi merupakan masalah Kesehatan masyarakat yang menyangkut  multidisplin
dan selalu harus dikontrol terutama masyarakat yang tinggal di negara-negara baru
berkembang. Selanjutnya karena menyangkut masyarakat banyak, kekurangan gizi yang
terjadi  pada sekelompok masyarakat tertentu menjadi masalah utama di dunia. Masalah
penyebab kekurangan gizi dalam kelompok masyarakat saat ini merupakan masalah
Kesehatan diseluruh dunia.

Secara nyata malnutrisi di bidang Kesehatan masyarakat merupakan penyakit gizi yang
secara continue berpengaruh terhadap pertumbuhan. Terdapat dua hal penting yang
berhubungan dengan malnutrisi dan hal yang perlu diperhatikan dalam usaha memperbaiki
status gizi yaitu factor makanan dan standar hidup secara nasional tinggi. Sedangkan
kelompok masyarakat yang berpeluang terkena risiko menderita penyakit kurang gizi adalah :
kelompok masyarakat miskin, kelompok usia lanjut yang dirawat di RS, kelompo peminum
alcohol dan ketergantungan obat, kelompok masyarakat yang tidak mempunyai tempat
tinggal.

B.    Kejadian Penyakit Kuran Gizi dan Masalahnya

1.     Masalah biologik dan sosial

Penyebab mendasar dari masalah ini adalah ketidakcukupan pasokan zat gizi ke dalam sel.
Meskipun banyak disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang esensial, tetapi fakotr
penyebabnya sangat kompleks, yatitu factor pribadi, sosial, budaya, psikologis, ekonomi,
politik, dan Pendidikan. Masing-masing factor relative penting sebagai penyebab malnutrisi
sesuai dengan keadaan waktu dan tempat yang diperoleh individu tersebut. Sebaliknya bila
pengaruh factor-faktor ini hanya bersifat sementara, malnutrisi bersifat akut dan apabila tidak
segera diperbaiki dengan cepat, kehidupannya tidak akan menjadi lebih penajang bahkan
kehidupannya akan terancam. Demikian sebaliknya, sedangkan bila sifatnya tetap dan tidak
disembuhkan, malnutrisi menjadi kronis. Bila situasi ini berjalan dalam waktu yang lama dan
berat akan terjadi kematian.

2.     Masalah Kekurangan Gizi


Keadaan penyakit kekurangan gizi terbagi menjadi dua kelas yaitu :

a.     Penyakit kurang gizi primer. Misalnya pada kekurangan zat gizi esensial spesifik, seperti
kekurangan vitamin C, maka penderita mengalami gejala seperti beri-beri  karena kekurangan
vitamin B1

b.     Penyakit kuranng gizi sekunder. Misalnya penyakit yang disebabkan oleh adanya
gangguan absorpsi zat gizi atau gangguan metabolism zat gizi.

 3.     Masalah Kelaparan

Beberapa tempat dibelahan dunia terdapat perbedaan yang mencolok satu dengan yang lain
sehingga menimbulkan  kesengsaraan hidup dan orang terbungan karena malnutrisi. Jika
kejadian pada manusa yang menderita meluas, hal itu akan melibatkan cara ukur. Ada
beberapa pertanyaan yang timbul yang perlu diajukan untuk mengukur masalah yaitu :

1.     Berapa jumlah yang mendeirta malnutrisi?

2.     Dimana kejadiannya?

3.     Apa penyebab malnutrisi?

4.     Kemiskinan

5.     Kukuatan

6.     Populasi

7.     Politik

4.     Masalah Lingkungan

Ekologi dalam Bahasa Greek adalah oikos yang artinya adalah rumah,  banyak factor dan
kekuatan yang berasal dari rumah keluarga, dimana disini terjadi proses interaksi diantara
anggota keluarga. Dengan demikian teerjadi proses interelasi dalam suatu system biolgik
yang bersifat sangat kompleks sehingga kemungkinan besar akan memproduksi penyakit.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya malnutrisi adalah banyak variasi, tingkat dan
kombinasi. Keadaan ini sering kali merupakan komplikasi dari penyakit TBC, parasite usus
atau sepsis kulit. Keadaan ini dapat digambarkan secara epidemiologi sebagai variabel triad
yang merupakan tiga factor yang mempengaruhi kejadian penyakit malnutrisi yaitu host,
agent dan environment. Agent merupakan penyebab malnutrisi adalah kurang makan. Host :
termasuk dalam variabel ini adalah bayi, anak, dan orang dewasa. Penyebabnya adalah
penyakit, hamil, kerja berat, cacat lahir, lahir premature, factor pengaruh perorangan, seperti
masalah emosional.

 Gejala malnutrisi :

a.     Protein kalori malnutrisi (Kwashiorkor dan marasmus)


b.     Hipovitaminosis A dan Xerophthalmia

c.     Anemia

C.    Kurang Energi Protein

Adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein
dalam makanan sehari-hari (kecukupan gizi tidak terpenuhi).

Kelompok Usia KEP :

•       Bayi/anak tumbuh kembang

•       Remaja

•       Dewasa (wanita hamil/menyusui)

Karakteristik Penderita KEP :

 Anak lepas susu (disapih) umur 1-4 tahun


 Tempat di daerah tropikal, subtropikal, dimana ekonomi, sosial, dan budaya
merupakan kombinasi faktor ini yang kerap menimbulkan kurang gizi protein pada
anak-anak
 Anak-anak yang sedang dirawat inap karena pembedahan atau hipermetabolik

Kriterian KEP :

•   Gizi kurang (undenutrition)

•   Gizi buruk (severe undenutrition) : Kwashiorkor, Marasmus, Marasmus-kwashiorkor

Ada tiga bentuk KEP (Berat):

1.     Kwashiorkor

Istilah kwashiorkor—dari bahasa Ghana—pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cicely


Williams pada tahun 1933. Ketika itu, Williams menemukan bahwa kebanyakan kasus
kwashiorkor terjadi setelah bayi berumur satu tahun, yaitu setelah adiknya lahir. Sampai-
sampai Williams mengartikan kwashiorkor sebagai ”the sickness the older child gets when
the next baby is born”. Mengapa timbul kwashiorkhor pada balita setelah adiknya lahir?
KARENA Dia berhenti menyusu (disapih)

Gejala :

•   Pertumbuhan dan mental mundur; perkembangan mental apatis


•   Edema

•   Otot menyusut (kurus)

•   Depigmentasi rambut dan kulit

•   Karakteristik di kulit: timbul sisik, gejala kulit yang disebut flaky paint dermatosis

•   Hypoalbuminemia, infiltrasi lemak dalam hati

•    Anemia

•    Masalah diare dan infeksi

•    Menderita kekurangan vitamin A

Beberapa Tanda Klinis Kwashiorkor :

·    Rambut jagung,

·    Mudah dicabut,

·    Apatis,

·    Perut buncis,

·    Oedema pada punggung kaki

 2.     Marasmus

Marasmus adalah suatu keadaan kekurangan protein dan energi yg kronis, ditandai dgn BB
yang sangat rendah. Marasmus (Greek) berarti kurus yg dikibatkan oleh kekurangan kalori
dan protein. Marasmus ditandai oleh badan kurus tinggal tulang dan muka tua, umumnya
terjadi pada bayi berumur di bawah satu tahun.

            Gejala-gejala Marasmus :

•       Kurus kering

•       Tampak hanya tulang dan kulit

•       Otot dan lemak bawah kulit atropi (mengecil)

•       Wajah seperti wajah orang tua

•       Berkerut/keriput

•       Layu dan kering


•       Diare

Penyebab Marasmus :

•       Masalah sosiobudaya

•       Kemiskinan

•       Infeksi

•       Mikroorganisme patogen penyebab diare

Ciri :

•       Kecepatan pertumbuhan melambat

•       Tidak ada dermatitis atau depigmentasi

•       Tidak ada edema

•       Tumbuh kerdil, mental dan emosi terganggu

•       Tidur gelisah, apatis dan merengus

•       Menarik diri dari lingkungannya

•       Suhu tubuh subnormal karena tdk memiliki lemak subkutan yg menjaga tetap hangat

•       Aktivitas metabolisme minimal

•       Jantung melemah

3.     Marasmus-kwashiorkor merupakan campuran dari beberapa tanda kwashiorkor dan


marasmus, dimana pembengkakan tidak mencolok.

Perbandingan Gizi Buruk dengan Tanda-tanda Klinis

Kwashiorkor Marasmus Marasmus-Kwashiorkor


 Bengkak pada seluruh tubuh,  Anak sangat kurus  Campuran dari
terutama pada punggung dan kaki, tampak tulang beberapa tanda
bila ditekan akan meninggalkan terbungkus kulit kwashiorkor dan
bekas seperti lubang.  Tulang rusuk marasmus
 Otot mengecil dan menyebabkan menonjol  Pembengkakan tidak
lengan atas kurus  Wajah seperti orang mencolok
 Timbul ruam berwarna merah muda tua
yang meluas dan berubah warna  Kulit keriput
menjadi coklat kehitaman dan (jaringan lemak
terkelupas sangat sedikit sampai
 Tidak nafsu makan tidak ada)
 Rambut menipis, berwarna merah  Cengeng/rewel
seperti rambut jagung dan mudah  Perut cekung, disertai
dicabut tanpa menimbulkan rasa diare kronik dan
sakit susah buang air kecil
 Wajah anak membulat dan sembab
(moon face)
 Cengeng, rewel, dan apatis
 Sering disertai infeksi, anemia, dan
diare

  SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai