Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS : EKONOMI - BISNIS & MANAJEMEN - TEKNIK - BAHASA - DKV

Jl. Cikutra No. 204 A Bandung 40125 Telp. (022) 7275855

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KODE / MATA KULIAH / SKS : 01710101/ Manajemen Pemasaran / 3 SKS
FAKULTAS / PROGRAM STUDI : Ekonomi/Akuntansi/ S1
HARI / TANGGAL : Rabu, 10 Juni 2020
WAKTU : 120 menit
DOSEN PEMBINA : Mochamad Kohar Mudzakar, S.E., M.Si.
SIFAT UJIAN : Close Book

Nama : Eva Kristi Br Tarigan


NPM : 0116103034
Kelas : Reguler A

A. Soal Teori (70)

1. Jelaskan jenis produk berdasarkan tingkatan produk dan berikan contohnya setiap
tingkatan produk tersebut (min 2 contoh)!
 Jawaban:
1. Core benefit yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada
konsumen
Contohnya:
- Laundry pada dasarnya memiliki manfaat untuk membantu orang dalam
meringankan beban cuci pakaian hingga bersih dan menjadi siap pakai
kembali, yaitu dengan mencuci dan menyetrika pakaian tersebut.
- Sebuah rumah maka core benefit hanya menawarkan hunian yang standar saja
yang penting layak huni. Dengan cara positioning seperti itu biasanya rumah
yang ditawarkan harganya lebih terjangkau.

2. Basic Product yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh
panca indra.
Contohnya:
- Produk dasar yang disediakan untuk menunjang manfaat inti yaitu adanya
deterjen, mesin cuci, setrika, pewangi dan pelembut pakaian, tempat untuk
mengeringkan pakaian.
- Dalam suatu perumahan yang biasanya tipe sama namun seseorang bisa
memilih diarea mana mereka lebih nyaman.

3. Expected product yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang


diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
Contohnya:
- Pelanggan mengharapkan keadaan dalam toko yang bersih dan nyaman,
pelayanan yang ramah dan jujur, kualitas hasil yang baik dengan budget yang
minim, ketepatan dan kecepatan dalam menyelesaikan laundry, kuantitas
pakaian sama dengan awal dilaundry dan tidak tertukar.
- Dalam pembelian hunian seseorang sudah membayangkan jarak rumah, ukuran
rumah, design atau fasilitas pendukung.

4. Augmented product yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan
oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
Halaman 1 dari 2
Contohnya:
- Terdapat pilihan dalam penyelesaian laundry, seperti kilat (hitungan jam) dan
biasa (dalam hitungan hari), adanya pesan antar laundry, AC di toko jika
pelanggan datang ke toko sehingga pelanggan dapat menunggu laundry-an
dengan nyaman, serta sofa sehingga yang menunggu dapat beristirahat.
- Fasilitas yang lebih lengkap, desain bangunan unik atau sistem scurity terjamin
adalah bagian dari augmented produk untuk rumah atau hunian.

5. Potential Product yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh
suatu produk di masa datang.
Contohnya:
- Adanya member card yang memberikan diskon setiap 10 kali laundry gratis 1
kali, seta adanya jaminan dari pihak laundry jika ada kerusakan/kehilangan
pakaian akan mengganti dari harga pakaian. 
- Membeli rumah untuk investasi kedepan. Rumah yang dibeli  diyakini nilainya
di masa depan akan bertambah. Tidak jarang rumah yang masuk potential
product tidak langsung dihuni.

2. Jelaskan 5 tahap dalam pengadopsian produk baru!


 Jawaban:
1.Tahap kesadaran atau penghayatan
Pada tahap ini sasaran sudah maklum atau menghayati sesuatu hal yang baru yang
aneh tidak biasa (kebiasaan atau cara yang mereka lakukan kurang baik atau
mengandung kekeliruan, cara baru dapat meningkatkan hasil usaha dan
pendapatannya, cara baru dapat mengatasi kesulitan yang sering dihadapi).  

2. Tahap Minat atau tertarik (interest stage).


Pada tahap ini  sasaran mulai ingin mengetahui lebih banyak perihal yang baru
tersebut.  Ia menginginkan keterangan-keterangan yang lebih terinci lagi.  Sasaran
mulai bertanya-tanya. 

3. Tahap Penilaian (Evaluation stage). 


Pada tahap ini sasaran mulai berpikir-pikir dan menilai keterangan-keterangan perihal
yang baru itu.  Juga ia menghubungkan hal baru itu dengan keadaan sendiri
(kesanggupan, resiko, modal, dll.).  Pertimbangan- pertimbangan atau penilaian
terhadap inovasi dapat dilakukan dari tiga segi, yaitu  teknis, ekonomis dan sosiologis

4. Tahap Percobaan ( Trial stage)  


Sasaran sudah mulai mencoba-coba dalam luas dan jumlah yang sedikit saja. Kalau
sudah yakin tentang apa yang dianjurkan, maka akan diterapkan secara lebih
luas.  Bila gagal dalam percobaan ini, maka akan berhenti dan tidak akan percaya lagi.
  
5.Tahap Penerimaan (Adoption)
Sasaran sudah yakin akan kebenaran atau keunggulan hal baru itu, maka ia
mengetrapkan anjuran secara luas dan kontinu.  Ia juga akan mengajurkannya kepada
tetangga atau teman-temannya

3. Sebutkan dan jelaskan 5 (lima) metode penetapan harga berbasis persaingan!


 Jawaban:
1.Customary Pricing
Pada metode customary pricing, penetapan harga produk ditentukan oleh faktor tradisi,
saluran distribusi yang terstandarisasi, atau faktor-faktor lain yang dijadikan pegangan

Halaman 2 dari 2
oleh pedagang. Kadang untuk mempertahankan harganya, pedagang atau produsen
akan mengubah ukuran kemasan, atau menyesuaikan isinya. Contoh barang yang
banyak menggunakan metode penetapan harga jual secara customary pricing adalah,
beras, gula, tepung.

2. Market Pricing
Metode penetapan harga jual secara market pricing ini muncul karena anggapan bahwa
cukup sulit untuk melakukan identifikasi struktur pembentuk harga yang berlaku  di pasar
atau yang ditetapkan pesaing untuk jenis produk atau kategori produk tertentu, sehingga
produsen / perusahaan akan melakukan penetapan harga yang subyektif.
3. Loss Leader Pricing
Pada metode penetapan harga Loss leader pricing ini, harga ditetapkan dengan harga
dibawah total cost-nya, atau jual rugi. Sebenarnya perusahaan memiliki maksud khusus
dengan metode penetapan harga jual yang “tampak rugi” ini.

4. Gambarkan dan jelaskan saluran pemasaran 0-level, 1-level, 2-level, dan 3-level pada
pasar industri!
 Jawaban:
1. Saluran 0-level atau saluran pemasaran langsung (Zero Level Channel).
Produsen menjual langsung kepada konsumen. 
2. Saluran 1-level (One-level Channel). Mempunyai satu perantara penjualan.
Di dalam pasar konsumen, perantara ini sekaligus merupakan pengecer
(retailer), sedangkan dalam pasar industry merupakan sebuah penyalur tinggal
dan penyalur industri. 
3. Saluran 2-level (Two-level Channel). Mempunyai dua perantara penjualan.
Di dalam pasar konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar
(wholeseler), dan sekaligus pengecer (retailer), sedang dalam pasar industri
mereka mungkin merupakan sebuah penyalur tinggal dan penyalur industri. 
4. Saluran 3-level (Three-level Channel). Mempunyai tiga perantara penjualan,
yaitu grosir, pemborong (jobber), dan pengecer (retailer), seorang pemborong
biasanya ada di tengah antara grosir dan pengecer.

5. Gambarkan dan jelaskan yang saudara ketahui mengenai model proses komunikasi mikro
model AIDA!
 Jawaban:
Model AIDA merupakan proses pengambilan keputusan pembelian yaitu suatu proses
psikologis yang di lalui oleh konsumen, prosesnya di awali dengan tahap menaruh
perhatian kemudian jika berkesan dia melangkah ke tahap keterikatan maka belanjut ke
hasta keinginan

Attention

Interest

Desire

Action

Halaman 3 dari 2
6. Jelaskan dan gambarkan grafik mengenai pola kontinuitas dan berdenyut dalam
memutuskan waktu iklan!
 Jawaban:
Pola kontinuitas dicapai dengan paparan secara merata sepanjang periode
Berdenyut adalah iklan yang berkesinambungan dengan tingkat bobot rendah yang
diperkuat secara peiodeik oleh gelombang kegiatan yang lebih kuat.

7. Jelaskan beberapa istilah dalam pemasaran internasional: pendekatan air terjun, ekspor
tidak langsung, bauran pemasaran yang terstandarisasi, dan divisi internasional!
 Jawaban;
 Pendekatan air terjun adalah strategi bertahap dan berurtan untuk berapa
banyak pasar yang akan dimasuki.
 Ekspor tidak langsung adalah bekerja melalui perantaraan independen.
Pedagang ekspor berbasis domestik membeli produk perusahaan, kemudian
menjualnya ke luar negri. Agen ekspor domestik mencapai dan
menegoisasikan pemebelian luar negri untuk mendapatkan komisi.
 Divisi internasional dikepalai oleh presiden divisi yang menetapkan tujuan dan
anggaran serta tanggung jawa terhadap pertumbuhan internasiona perusahaan.

B. Soal Kasus (30)


PT Ajinomoto Indonesia merupakan produsen bumbu masak merek Ajinomoto. Perusahaan ini
memiliki kantor pusat di Jepang dimana Ajinomoto pusat merupakan salah satu dari 36
perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia.

Sehubungan dengan akan berakhirnya sertifikat Halal dari MUI untuk AJI-NO-MOTO pada
September 2000, maka PT Ajinomoto Indonesia mengajukan perpanjangan sertifikat Halalnya
pada akhir Juni 2000. Audit kemudian dilakukan oleh LPPOMMUI Pusat (2 orang),
LPPOMMUI Jatim, BPOM, Balai POM Surabaya dan dari Departemen Agama pada tanggal 7
Agustus 2000.

Pada 7 Oktober 2000, Komisi Fatwa memutuskan bahwa Bactosoytone tidak dapat digunakan
sebagai bahan dalam media pembiakan mikroba untuk menghasilkan MSG. PT Ajinomoto
Indonesia diminta untuk mencari alternatif bahan pengganti Bactosoytone.
Sesuai dengan instruksi Komisi Fatwa, PT Ajinomoto Indonesia mengganti Bactosoytone
dengan Mameno dalam tempo 2 bulan.

LPPOMMUI melakukan audit sehubungan dengan penggantian Bactosoytone dengan Mameno


pada 4 Desember 2000. Mereka memutuskan Mameno dapat digunakan dalam proses
pembiakan mikroba untuk menghasilkan MSG.

Halaman 4 dari 2
Komisi Fatwa melakukan rapat kedua pada 16 November 2000. LPPOMMUI menyampaikan
hasil rapat tersebut kepada PT Ajinomoto Indonesia pada 18 Desember 2000, bahwa produk
yang menggunakan Bactosoytone dinyatakan Haram.

MUI mengirim surat kepada PT Ajinomoto Indonesia pada 19 Desember 2000 untuk menarik
semua produk Ajinomoto yang diproduksi dan diedarkan sebelum tanggal 23 November 2000
(Produk yang dihasilkan setelah 23 November 2000 sudah menggunakan Mameno). Namun,
pada tanggal tersebut perusahaan sudah memasuki libur bersama Natal dan Tahun Baru.

Sekertaris Umum MUI mengumumkan di media massa pada 24 Desember 2000, bahwa produk
AJI-NO-MOTO mengandung babi dan masyarakat diminta untuk tidak mengonsumsi bumbu
masak AJI-NO-MOTO yang diproduksi pada periode 13 Oktober hingga 16 November 2000.

Pengumuman MUI ini lalu ditindaklanjuti dengan pertemuan antara jajaran Deperindag,
Depag, MUI, GPMI (Pengusaha Makanan dan Minuman), Dirjen POM, dan YLKI pada 2 & 5
Januari 2001 yang menghasilkan keputusan bahwa PT. Ajinomoto Indonesia harus menarik
seluruh produknya di pasaran dalam negeri termasuk produk lain yang tidak bermasalah dalam
jangka waktu 3 minggu terhitung dari 3 Januari 2001.

Instruksi:

1. Analisis kasus di atas dan kaitkan dengan pelanggaran etika bisnis dan iklan!
Jawaban:

Berasarkan kasus diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa PT ajinomoto telah melanggar
etika bisnis. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan. Dalam hal ini
perusahaan telah melanggar teori-teori etika seperti teori deontologi dan teologi. Pada teori
deontologi perusahaan telah melakukan pelanggaran menggunakan bahan yang tidak
seharusnya digunakan dalam suatu produk yang bersertifikat halal, perusahaan juga melanggar
tidak memenuhi pemeriksaan yang harusnya dilakukan dan perusahaan melakukan
pelanggaran dalam keterbukaan bahan-bahan yang ada dalam produk serta halal atau tidak
bahan yang terkandung dalam produk tersebut. sedangkan pada teori teologi, perusahaan telah
mengabaikan hak konsumen untuk dapat mengetahui komponen yang terdapat dalam produk
tersebut dengan kualitas terjamin seperti kehalalan suatu bahan. perusahaan tidak memikirkan
lebih jauh dampak yang disebabkan bahan yang tidak halal untuk para konsumen yang
menganut agama Islam. perusahaan hanya memikirkan keuntungan yang akan dicapai

2. Menurut saudara bagaimana cara yang tepat dalam mengiklankan produk yang
dikonsumsi oleh pelanggan! (Minimal 5)
Jawaban:
1 mengetahui target pasar, kita harus benar-benar menjadi target pasar. langkah pertama yang
dapat dilakukan yaitu melakukan riset siapa yang menjadi target pasar.
2. Menggunakan sosial media, media sosial adalah alat pemasaran yang sangat ampuh karena
hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda sangat efektif
menggunakannya
3. menawarkan produk secara gratis (sampel). cara ini dianggap sangat ampuh untuk
menjangkau konsumen karena sesuatu yang gratis akan sulit dilewatkan begitu saja
4. memilih tempat strategis, tempat yang strategis menjadi salah satu strategi pemasaran yang
patut dipertimbangkan karena dengan tempat penjualan yang strategis berarti produk yang
dijual memiliki kemungkinan terlihat lebih tinggi dan tentu saja memicu penjualan yang tinggi
5. menjalin hubungan baik dengan konsumen, konsumen yang loyal adalah sebuah aset
penting perusahaan.

Validasi (Paraf /tanda tangan)


Dosen Pengampu MK :
Mochamad Kohar Mudzakar, S.E., M.Si.
Dosen Koordinator :
Tetty Lasniroha Sarumpaet, S.E., M.Ak., Ak., C.A. Tetty Lasniroha
(ditandatangani)
Ka.Prodi a.n Sekprodi AK
Fitri Sukmawati
Bunga Indah Bayunitri, S.E.,M.M.,Ak., C.A.
Ditandatanggani

Anda mungkin juga menyukai