Anda di halaman 1dari 12

Volume 3 No.

1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta

Pengaruh Persepsi Siswa Dan Kepercayaan Diri Terhadap Keterampilan


Berbicara Bahasa Inggris
Aprillia

Universitas Bina Sarana Informatika


Jl. Kamal Raya No 18, Ringroad Barat, Cengkareng, Jakarta Barat
e-mail: aprillia.prl@bsi.ac.id

Cara Sitasi: Aprillia. (2019). Pengaruh Persepsi Siswa Dan Kepercayaan Diri Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Inggris. Widya Cipta, 3(1), 79–90.

Abstract - Language is a communication tool between members of the community which produced by human
utterances. The purpose of language is to convey the intent and willingness to the other person. Education plays
an important role in preparing quality human resources. Therefore education should be managed, both in
quality and quantity. This can be achieved if students can complete their education on time with good learning
outcomes.The data shows that many high school students are poor skilled in English. The main factor for the
success of students in the learning process is the teacher. How a teacher delivers teaching material so that
students succeed in mastering the material presented is the responsibility of the teacher itself. A teacher's
professional competence is a set of abilities that must be possessed by a teacher so that he can carry out his
teaching tasks successfully The purpose of this study is to determine the effect of student perceptions on teacher
competence and confidence in English language skills The research method used is the survey method. In this
study a sample of 90 students was taken. The technique of data collection is done by distributing questionnaires
to objects that will be examined using a Likert scale. The results of the study showed that there was a significant
influence between students' perceptions of teacher competence and confidence in English skills.

Keywords: Student Perception, Confidence, English Speaking Skills.

PENDAHULUAN Dengan meningkatnya tekhnologi dan ilmu


pengetahuan di dunia, maka kebutuhan untuk dapat
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota menguasai bahasa Inggris di Indonesia semakin
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan meningkat. Oleh karenannya pengajaran bahasa
oleh alat ucap manusia. Tujuan dari bahasa itu Inggris di Indonesia semakin di tingkatkan. Hal ini
sendiri adalah menyampaikan maksud hati atau terlihat dari maraknya sekolah-sekolah bertaraf
kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. internasional, yang menggunakan bahasa Inggris
Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri sebagai bahasa pengantar dalam proses
dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama pembelajaran dan makin banyak nya kursus-kursus
masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan diri. bahasa Inggris yang di tawarkan.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi Sebagai bahasa asing, bahasa Inggris mempunyai
menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi aturan-aturan yang berbeda dari bahasa Indonesia.
bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk Perbedaan seperti pengucapan, gramatikal, intonasi,
berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk dan kosa kata. Sebagai bahasa Internasional, bahasa
mengadakan integrasi-interaktif dan adaptasi sosial. Inggris menjadi suatu kebutuhan untuk kebanyakan
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah orang. Dalam mempelajari bahasa Inggris ada empat
untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan aspek yang penting untuk dipelajari yaitu
sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari mendengarkan, menulis, membaca, dan berbicara.
naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi Pemilihan cara yang tepat dalam menyampaikan
ilmu pengetahuan dan teknologi. materi sangat di perlukan untuk mendapatkan hasil
yang baik.
Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa
asing. Bahasa Inggris tidak di gunakan sebagai Dalam mempelajari bahasa Inggris, kita tidak akan
bahasa pengantar sehari-hari tetapi digunakan lepas dengan istilah “speaking”. Bagi beberapa
sebagai bahasa pengantar pada beberapa bidang. kalangan, mungkin, menganggap bahwa speaking

Diterima: Direvisi: Disetujui 79


Pengaruh Persepsi Siswa dan Kepercayaan Diri Terhadap Keterampilan Berbahasa Inggris

adalah pelajaran bahasa Inggris paling membosan- beberapa dari mereka tidak dapat berbahasa Inggris
kan ke dua setelah grammar. Namun, ada juga yang sama sekali. Kebanyakan dari mereka tidak mengerti
menganggap speaking adalah pelajaran terpenting bagaimana memulai suatu pembicaraan, seperti kosa
dalam mempelajari bahasa pada umumnya, kata apa yang harus digunakan dan juga bagaimana
khususnya bahasa Inggris. cara bertanya maupun cara menjawabnya. Hal inilah
yang banyak ditemui oleh penulis selama
Setiap manusia membutuhkan pendidikan. Pendidi- pengamatan dilapangan. Hal ini dapat dilihat dari
kan mempunyai peran yang sangat penting dalam hasil belajar siswa yang masih kurang, nilai test
kehidupan manusia. Pendidikan dapat membuat formatif dan sumatif yang masih rendah.
manusia berkembang, mengetahui banyak hal di Kepercayaan diri siswa terhadap Bahasa Inggris
dunia serta mempunyai berbagai kemampuan untuk masih kurang, hal tersebut terbukti manakala proses
pengembangan dirinya. pembelajaran sedang berlangsung. Banyak siswa
yang takut, tidak berani, ataupun tak acuh baik
Manusia lahir telah dikaruniai berbagai macam terhadap materi pembelajaran maupun terhadap guru
potensi-potensi. Potensi tersebut belum teraktualisasi saat mengajar.
menjadi wujud nyata. Untuk menjadikan potensi itu
menjadi nyata, diperlukan rentangan proses panjang Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai
dengan mengundang jasa pendidikan misalnya edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang
seorang anak yang dilahirkan dengan bakat seni, terjadi antara guru dengan-anak didik.
tentu bakat tersebut tidak akan terwujud nyata tanpa Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
peran serta pendidikan. Anak tidak akan menjadi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan
seniman terkenal dengan hanya mengandalkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang telah
bakatnya saja, tanpa proses belajar. dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru
dengan sadar merencanakan kegiatan pembelajaran-
Selain mengembangkan potensi-potensi yang ada nya secara sistematis dengan memanfaatkan segala
padadiri manusia, pendidikan juga dapat membentuk sesuatunya guna, kepentingan pengajaran.
manusia menjadi manusia yang utuh. Sosok manusia
yang utuh adalah keterpaduan, keselarasan, dan Faktor utama keberhasilan siswa dalam proses
keseimbangan antara aspek rohani dan jasmani. pembelajaran adalah guru. Bagaimana seorang guru
Selain itu, dapat juga diartikan sebagai keselarasan menyampaikan materi ajar sehingga siswa berhasil
hubungan antara manusia dengan tuhannya, antara menguasai materi yang disampaikan tersebut, adalah
sesama manusia dan antara manusia dengan alam. tanggung jawab dari guru itu sendiri. Kompetensi
profesional seorang guru adalah seperangkat
Pendidikan memang untuk manusia, karena hanya kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru
manusialah yang dapat dididik. Manusia selain agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya
memiliki kemampuan seperti yang dimiliki makhluk dengan berhasil. Oleh karenanya, guru merupakan
lainnya, juga memiliki kemampuan khusus yaitu pemeran utama dalam memimpin suatu proses
kecerdasan dan kemauan. Apabila kemampuan pembelajaran. Sikap positif guru yang diperlihatkan
khusus tersebut dapat di kembangkan secara dalam proses pengajaran kepada siswa, akan
optimal, maka manusia itu merupakan makhluk yang berdampak positif pula kepada siswa. Siswa akan
paling tinggi derajatnya dan paling mulia mempunyai persepsi yang baik terhadapnya,
kedudukannya. sehingga mereka bersemangat terhadap apa yang
disampaikan guru. Hal ini sangat berpengaruh
Pendidikan memegang peranan penting dalam kepada keberhasilan program pengajaran tersebut.
mempersiapkan sumber daya manusia yang Seorang guru dituntut mempunyai berbagai
berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya kemampuan agar proses pembelajaran dapat berjalan
dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal secara efektif, seperti kemampuan megelola kelas,
tersebut bisa tercapai bila pelajar dapat kemampuan memilih metode yang sesuai dengan
menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya bahan ajar, dan lain-lain.
dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar
seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang Kompetensi dasar yang harus dimilikiseorang guru
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di dalam upaya meningkatkan keberhasilan belajar
luar individu adalah tersedianya bahan ajar yang mengajar yaitu, menguasai bahan ajar, mengelola
memberi kemudahan bagi individu untuk program belajar mengajar, mengelola kelas,
mempelajarinya, sehingga menghasilkan belajar menggunakan media atau sumber belajar, menguasai
yang lebih baik. landasan-landasan pendidikan, mengelola interaksi
belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk
Data menunjukkan banyak siswa SMA yang belum pendidikan dan pengajaran, mengenal dan
terampil berbahasa Inggris, walaupun mereka sudah menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami
mempelajarinya dari tingkat sekolah dasar. Bahkan

80 Aprillia
Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

prinsip prinsip dan menafsirkan hasil pendidikan Di era globalisasi ini kita dihadapkan pada fenomena
guna keperluan pengajaran. baru, keterbukaan. Semua kejadian di dunia dengan
segala kecanggihan teknologi dapat diakses dari
Suasana belajar yang diciptakan guru harus seluruh belahan dunia manapun dalam waktu yang
melibatkan siswa secara aktif, misalnya mengamati, relatif sigkat. Komunikasi serta interaksi di seluruh
bertanya dan mempertanyakan, menjelaskan, dan dunia pun, dapat dilakukan dengan waktu yang
sebagainya. Belajar aktif tidak dapat terjadi tanpa sigkat. Komunikasi serta interaksi ke seluruh dunia
adanya partisipasi peserta didik. Terdapat berbagai pun, dapat dilakukan dalam waktu yang singkat
cara untuk membuat proses pembelajaran yang pula. Agar mudah mengakses dan melakukan
melibatkan keaktifan siswa dan mengasah ranah komunikasi ke segala penjuru dunia, tentunya di
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses butuhkan bahasa pengantar. Hampir semua orang di
pembelajaran aktif dalam memperoleh informasi, dunia ini, menggunakan bahasa Inggris sebagai
keterampilan, dan sikap akan terjadi melalui suatu bahasa pengantar. Oleh karena itu, bahasa Inggris
proses pencarian dari diri siswa. Para siswa menjadi bahasa internasional yang digunakan untuk
hendaknya lebih dikondisikan berada dalam suatu memenuhi kebutuhan komunikasi antar bangsa,
bentuk pencarian daripada sebuah bentuk reaktif. teknologi, maupun berbagai hal yang lain.
Yakni, mereka mencari jawaban terhadap
pertanyaan baik yang dibuat oleh guru maupun yang Bahasa Inggris, dengan kosa kata, gramatikal
ditentukan oleh mereka sendiri. Semua ini dapat maupun aturan kebahasaan yang berbeda dari bahasa
terjadi ketika siswa diatur sedemikian rupa sehingga Indonesia, akan mempunyai tingkat kesulitan yang
berbagai tugas dan kegiatan yang dilaksanakan cukup tinggi bagi siswa. Dalam hal ini, sikap positif
sangat mendorong mereka untuk berpikir, bekerja, guru sangatlah diperlukan untuk membantu
dan merasa. keberhasilan siswa dalam menyerapnya.
Keterampilan dasar serta kreatifitas guru sangat
Proses belajar mengajar Bahasa Inggris merupakan diperlukan untuk memotivasi serta membantu siswa
proses timbal balik antara guru dan siswa yang agar mudah menyerap materi yang diajarkan,
secara bersama mengusahakan pencapaian tujuan sehingga siswa percaya diri dan berani berbahasa
instruksional yang telah disusun oleh guru Inggris serta pada akhirnya mereka terampil
sebelumnya. Oleh karena itu usaha pencapaian skor berbahasa Inggris. Namun pada kenyataannya,
yang tinggi sebagai wujud hasil belajar siswa bukan banyak guru yang hanya sekedar mengajar tanpa
hanya tanggung jawab guru semata, namun yang memikirkan keberhasilan siswa.
paling utama adalah tanggung jawab siswa itu
sendiri. Bentuk tanggung jawab siswa adalah Persepsi
kesiapan menerima dan mengembangkan ilmu yang Persepsi adalah sebuah proses saat individu
diberikan oleh guru dengan menunjukkan cara mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan
belajar yang baik sikap siswa yang positif yang sensoris mereka guna memberikan arti bagi
dilandasi oleh minat dan motivasi yang cukup tinggi. lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali
Menurut Atkinson (2008 :8), bahwa siswa akan didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan,
memperoleh skor yang optimal jika mereka juga bukan pada kenyataan itu sendiri. Shaleh (2004:89)
belajar dan mempersiapkan dirinya secara optimal, mengatakan bahwa “persepsi adalah proses yang
memusatkan dan kemapuannya untuk dapat menggabungakan dan mengorganisasikan data-data
mencapai skor yang setinggi-tingginya pada tes yang indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan
sedang dihadapi. sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di
sekeliling kita”. Dengan kata lain, persepsi adalah
Kepercayaan diri merupakan salah satu faktor proses diterimanya rangsang (objek, kualitas,
keberhasilan siswa dalam belajar atau berbicara hubungan antara gejala maupun peristiwa). Sampai
bahasa Inggris. Percaya Diri (Self Confidence) rangsang itu disadari dan dimengerti. Dalam
adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi guru
(judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan mengajar, yaitu bagaimana siswa
memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk menginterpretasikan informasi yang diperoleh
kepercayaan atas kemampuannya menghadapi dengan mendengar, melihat, dan merasakan tentang
lingkungan yang semakin menantang dan tata cara guru mengajar dikelas. Jika hasil yang
kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Siswa mereka dapat adalah baik, maka persepsi menjadi
yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan positif, dan demikian sebaliknya. Jadi kemampuan
berbicara/berkomunikasi dalam situasi apapun baik guru mengajar sangat berpengaruh terhadap
didalam kelas ataupun diluar kelas. Salah satu keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.
indikator seseorang memiliki kepercayaan diri yaitu
kesiapan seseorang melakukan aktifitas. Lebih lanjut Rakhmad DJ (1991:51) menjelaskan
bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh

81
Pengaruh Persepsi Siswa dan Kepercayaan Diri Terhadap Keterampilan Berbahasa Inggris

dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan mempunyai tugas untuk mengembangkan


pesan. Definisi lain diungkapkan Richard kemampuan siswa dengan menyediakan sarana-
(2002:300), persepsi adalah suatu proses tentang sarana yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar
petunjuk-petunjuk inderawi dan pengalaman masa ketertarikannya untuk belajar dapat bangkit, serta
lalu yang relevan diorganisasikan untuk memberikan membuat siswa untuk mencapai hasil yang
kepada kita gambaran yang terstruktur dan diinginkan.
bermakna pada suatu situasi tertentu. Senada dengan
hal tersebut Atkhinson (2008:20) mengemukakan Menurut Baharuddin (2007:69) keterampilan
bahwa persepsi adalah proses dimana kita mengajar sangat berperan dan menentukan kualitas
menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi
dalam lingkungan. Dikarenakan persepsi bertautan penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,
dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus membuka dan menutup pelajaran, membimbing
tentang kejadian pada saat tertentu, maka persepsi diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta
terjadi kapan saja stimulus menggerakan indera. mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam hal ini persepsi diartikan sebagai proses
mengetahui atau mengenali objek dan kejadian Demikian pula menurut Baharuddin, kemampuan
objektif dengan bantuan indera menurut Djamarah yang harus dikuasai oleh guru adalah: 1)
(1989:354) kemampuan menguasai bahan ajar, 2) kemampuan
dalam mengelola kelas, 3) kemampuan dalam
Persepsi meliputi juga kognisi (pengetahuan), yang menggunakan metode, media, dan sumber belajar,
mencakup penafsiran objek, tanda dan orang dari dan 4) kemampuan untuk melakukan penilaian baik
sudut pengalaman yang bersangkutan. Selaras proses maupu hasil. Keberhasilan proses belajar
dengan pernyataan tersebut Kern, dkk (dalam Sri mengajar adalah adanya perubahan tingkah laku
Tjahjorini Sugiharto 2001:19) mengemukakan pada siswa. Hal ini dapat dipahami karena mengajar
bahwa persepsi seseorang ditentukan oleh dua faktor merupakan aktivitas khusus yang dilakukan guru
utama, yakni pengalaman masa lalu dan faktor untuk menolong dan membimbing anak didik
pribadi. Berdasarkan defini diatas, dapat memperoleh perubahan dan pengembangan skill
disimpulakan bahwa persepsi adalah proses (keterampilan), attiude (sikap), appriciation
diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan (penghargaan), dan knowledge (pengetahuan).
antar gejala, maupun peristiwa) kemudian
menggabungkan dan mengorganisasikan data-data Menurut Stephen Andrew (2007:4), guru yang baik
yang diperoleh indera kita untuk dikembangkan akan melibatkan dirinya dalam proses pengajaran,
sedemikian rupa sehingga memberikan arti bagi dia akan menanggapi, mendengarkan, memonitor
seseorang untuk memberi kesan, penilaian, setiap pembicaraan siswa nya dan menggunakan
pendapat, dan juga dapat merasakan sesuatu serta umpan balik untuk membentuk dan
menginterpretasikan sesuatu. mengadaptasikan kata per kata setiap waktu
sehingga komunikasinya tidak pernah putus. Dengan
Kompetensi Guru kata lain ini menjelaskan bahwa guru yang
Burton (1990:30) mengatakan bahwa “pelaksanaan menyadari akan kesulitan yang dihadapi siswa akan
tugas guru mencakup kriteria dasar yaitu lebih efektif dalam pengajaran nya karena dia akan
kepribadian guru, penguasaan ilmu yang diajarkan memfokuskan perhatiannya pada kebutuhan siswa.
dan keterampilan mengajar”. dengan kata lain tiga
kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu Untuk guru bahasa asing, menurut Bernard Mohan
kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan (2001:37), sebaiknya mempunyai pemahaman akan
kompetensi profesional. Kompetensi pribadi yaitu proses perkembangan bahasa pertama maupun
mempunyai pengetahuan tentang materi ajar, dan bahasa kedua, termasuk pemahaman terhadap
cara pengembangan materi didik. Kompetensi sosial faktor-faktor yang akan berpengaruh pada
yaitu, kemampuan berkomunikasi dengan peserta perkembangan bahasa kedua. Menurut Richard Kern
didik dan lingkungan mereka. (2000:305), guru bahasa asing sebaiknya
mempunyai keinginan mengembangkan kemampuan
Kompetensi profesional yaitu, kemampuan untuk setiap siswanya untuk menengahi perbedaan
mengelola proses pembelajaran seperti pandangan dan perbedaan arti yang lahir dari dua
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, serta bahasa yang berbeda tersebut serta faktor
mengembangkan sistem pembelajaran. Cruickshank kebudayaannya.
(2006:32) menerangkan “guru yang baik adalah
yang mendukung siswa, peduli dengan keadaan Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan
siswa, mempunyai pengetahuan yang luas tentang bahwa kompetensi guru adalah kemampuan
materi yang diajarkan, mampu untuk bekerjasama, menguasai bahan ajar, kemampuan dalam mengelola
dan bersemangat dalam melakukan tugasnya”. kelas, kemampuan dalam menggunakan metode,
Dengan kata lain sebagai pengelola kelas guru media, dan sumber belajar, dan kemampuan untuk

82 Aprillia
Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

melakukan penilaian baik proses maupun hasil, yang Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris
digunakan untuk menolong dan membimbing anak Keterampilan diperoleh manusia melalui suatu
didik memperoleh perubahan dan pengembangan proses belajar. Belajar adalah aktivitas yang tidak
keterampilan, sikap penghargaan dan pengetahuan, dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Menurut
serta memperoleh keberhasilan yang diharapkan. Baharuddin (2007:11) “belajar merupakan proses
manusia untuk mencapai berbagai kompetensi,
Kepercayaan Diri keterampilan, dan sikap”. Proses belajar dilakukan
Percaya diri berasal dari bahasa Inggris self sepanjang hayat manusia, dari sejak dari bayi dan
confidence yang arti nya percaya kepada terus akan berlangsung sampai akhir hayat. Aktivitas
kemampuan, kekuatan, dan penilaian diri sendiri. belajar ini dilakukan seseorang untuk mendapatkan
Jadi dapat dikatakan bahwa penilaian diri sendiri perunahan pengetahuan, sikap, maupun
berupa penilaian positif. Penilaian positif inilah yang keterampilan. Menurut Baharuddin, (2007:35) “cara
nanti akan menimbulkan sebuah motivasi dalam diri belajar yang membutuhkan usaha manusia dapat
individu untuk lebih mau menghargai dirinya. meniru (imitasi), coba-coba (trial and error) atau
Pengertian secara sederhana dapat dikatakan sebagai melalui pemikiran dan membuat konklusi logis”.
suatu keyakinan seseorang terhadap gejala aspek Proses belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan
kelebihan yang dimiliki oleh individu dan keyakinan eksternal dari seseorang.
tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai berbagai tujuan hidupnya (Thursan, Belajar dengan keterampilan berbicara bahasa
2002:6). Menurut Rachmad (1991:3) kebutuhan Inggris mempunyai hubungan yang sangat erat.
manusia yang paling penting adalah kebutuhan akan Dalam hal ini, belajar sebagai usaha manusia untuk
rasa percaya diri dan superioritas. Rasa percaya diri memperoleh kemampuan berbahasa Inggris. Tanpa
juga dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan proses belajar tidak akan diperoleh suatu
terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap orang keterampilan apapun. Menurut Luoma (2004:20)
dalam kehidupan serta bagaimana orang tersebut “berbicara adalah interaksi yang penuh arti antar
memandangi dirinya secara utuh dengan mengacu manusia”. Dengan kata lain kita menggunakan
pada konsep diri nya. bahasa sebagai pembicara, pemberi tanda, pemikir,
pembaca, dan penulis. Bahasa digunakan untuk
Barbara (2003:57) menerangkann bahwa menilai kecerdasan kita, keramahan kita, kelas kita,
kepercayaan diri sebagai sesuatu yang harus mampu potensi kita. Keterampilan berbicara merupakan
menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala suatu hal yang penting dalam mempelajari suatu
yang kita kerjakan. Dalam penegrtian ini bahasa Luoma (2004:20)
kepercayaan diri dapat muncul karena kemampuan
dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu. Tarigan (2008:3) menerangkan bahwa “berbicara
Sehingga rasa percaya diri baru muncul setelah adalah suatu keterampilan berbahasa yang
seseorang melakukan sesuatu pekerjaan secara mahir berkembang pada kehidupan anak, yang didahului
dan melakukannya dengan cara memuaskan hatinya. oleh keterampilan menyimak, dan pada masa
Rasa percaya diri yang sejati senantiasa bersumber tersebutlah berbicara atau berujar dipelajari”.
dari hati nurani, bukan dibuat-buat. Rasa percaya Perolehan bahasa seorang anak tidak lepas dari
diri berawal dari tekad diri sendiri untuk melakukan proses-proses mental yang dilaluinya untuk dapat
segala yang diinginkan dan dibutuhkan dalam hidup menangkap dan memahami apa yang dikatakan
seseorang yang terbina dari keyakinan diri sendiri. orang-orang sekelilingnya serta membantunya untuk
Rasa percaya diri seseorang juga banyak di menghasilkan suatu ujaran. Saat seorang anak
pengaruhi oleh tingkat kemampuan dan memperoleh bahasa, mereka memperoleh suatu
keterampilan yang dimiliki. Orang yang percaya diri sistem tanda yang dihasilkan dari hubungan antara
selalu yakin pada setiap tindakan yang kemampuan kognitifnya dengan aspek-aspek sosial
dilakukannya, merasa bebas untuk melakukan hal- yang berada disekelilingnya.
hal yang sesuai dengan keinginannya dan
bertanggung jawab atas perbuatannya. Proses belajar bahasa kedua ataupun bahasa asing,
tidak berbeda dengan proses belajar bahasa pertama
Gael Lindenfield (1997:4-7) menjelaskan bahwa ada pada masa kanak-kanak. Proses belajar bahasa
dua jenis rasa percaya diri yaitu 1) percaya diri lahir dimulai dengan menyimak yang kemudian berlanjut
yang meliputi cinta diri, pemahaman diri, tujuan dengan proses berbicara. Proses belajar bahasa,
yang positif, pemikiran positif dan 2) percaya diri dimulai dengan menyimak yang kemudian berlanjut
batin yang meliputi pengembangan komunikasi, dengan proses berbicara. Proses belajar bahasa
ketegasan, penampilan diri, pengendalian perasaan. kedua atau bahasa asing ini umumnya dilakukan
Rahmad (1991:21) mengatakan terdapat beberapa secara sadar dan disengaja. Hal ini dilakukan karena
faktor yang mempengaruhi pembentukan kebutuhan, seperti akan melanjutkan studi ke luar
kepercayaan diri, yaitu: 1) pola asuh, 2) sekolah, 3) negeri, untuk berkomunikasi dengan rekan bisnis,
teman sebaya, 4) masyarakat, 5) pengalaman ataupun alasan lainnya. Oleh karenanya,

83
Pengaruh Persepsi Siswa dan Kepercayaan Diri Terhadap Keterampilan Berbahasa Inggris

kemampuan berbicara ini menjadi hal yang sangat kecakapan pribadi. Adapun kecakapan profesional,
penting dalam kehidupan manusia. Meurut Richard adalah tata cara guru dalam menerangkan, materi
(2003:201) “persentasi terbesar bagi siswa yang ajar, seperti penggunaan media, yang diupayakan
belajar bahasa di dunia, mereka belajar bahasa untuk dapat dipahami oleh siswa. Kecakapan sosial,
Inggris adalah untuk mengembangkan kecakapan yaitu sikap guru dalam berinteraksi dengan siswa,
berbicaranya”. apakah sabar, selalu membantu kesulitan yang
dihadapi siswa dengan tulus, serta selalu bersikap
Menurut Hedge (2000:261), “keterampilan berbicara terbuka. Kecakapan pribadi, yaitu ketanggapan
adalah keterampilan bahasa yang paling sulit untuk seorang guru dalam menghadapi segala
dinilai secara reliable, para siswa butuh untuk permasalahan yang dihadapi, serta mempunyai
mengembangkan pengetahuan gramatikal, kosakata, kepercayaan diri yang tinggi, sikap tanggap terhadap
fungsi kebahasaan, dan keterampilan berkomunikasi masalah-masalah yang dihadapi, serta mempunyai
dalam waktu yang bersamaan”. Oleh karenanya kepercayaan diri yang tinggi. Jika dalam proses
acuan penilaiannya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran, seorang guru melakukan ketiga
tersebut. Penilaian keterampilan berbicara yaitu kompetensio tersebut dengan baik, akan
ketepatan (accuracy), penilaian keterampilan menghasilkan persepsi yang baik kepada siswa,
berbicara merupakan prosedur penilaian FSI (foreign sehingga akan membuat siswa tertarik, senang dan
service institute) ada empat hal dari aspek-aspek tidak bosan untuk berinteraksi dalam proses
berbicara yang perlu dinilai, yaitu aksen, gramatika, pembelajaran ini, dan mereka dapat menyerap materi
kosakata, kelancaran (fluency), pemahaman. Dengan ajar dengan baik. Sehingga dapat memperoleh hasil
kata lain aspek-aspek berbicara yang harus dinilai yang diharapkan.
adalah kosakata, gramatikal, comprehension/
pemahaman, pronounciation/pengucapan, dan peran Berdasarkan uraian di atas, diduga terdapat
dalam percakapan/task. hubungan positif antara persepsi siswa tentang
kompetensi guru dengan keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara bahasa Inggris adalah siswa dalam bahasa Inggris. Artinya semakin baik
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan kompetensi guru, maka semakin baik persepsi siswa
bahasa Inggris, yang mencakup pemahaman topik terhadapnya, sehingga akan meningkatkan
pembicaraan, ketepatan gramatikal, pemilihan keterampilan siswa berbicara dalam bahasa Inggris.
kosakata yang sesuai, kelancaran dalam berbicara,
pelafalan yang tepat, serta peranan dalam 2. Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap
percakapan. Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris
Kepercayaan diri merupakan salah satu faktor yang
Kerangka Berpikir juga mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
1. Pengaruh Persepsi Siswa atas Kompetensi Guru berbicara bahasa Inggris. Kepercayaan diri ini
terhadap Keterampilan Berbicara dalam Bahasa adalah tingkatan keberanian seseorang melakukan
Inggris sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Meskipun ia
Kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Inggris menyadari bahwa perbuatan itu berisiko bagi
nmerupakan cara siswa untuk mengekspresikan apa dirinya. Dalam proses pembelajaran bahasa, perilaku
yang ada dalam pikirannya dalam bahasa inggris. ini sangat membantu. Karena dengan perilaku ini
Tapi pada kenyataannya siswa tidak mudah untuk akan membangkitkan keberanian siswa untuk siap
melaksanakannya. Banyak siswa yang tidak mau mencoba, memproduksi, dan menginterpretasikan
berusaha untuk dapat memulai komunikasi dengan perolehan bahasa yang baru, tanpa takut mendapat
menggunakan bahasa Inggris ini. Mereka merasa ejekan ataupun akan disalahkan. Mereka harus
menemui kesulitan dalam memulainya. Kesulitan- berani mengambil risiko ditertawakan, diejek,
kesulitan ini terutama banyak dipengaruhi oleh ataupun hal lain yang bersifat negatif, mereka harus
persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru. melawan ketakutan akan salah paham dalam
pengucapan, pemilihan kata, dan lain sebagainya,
Keberhasilan siswa dalam menghayati dan sehingga dapat memperoleh hasil yang diinginkan,
mengaplikasikan suatu materi ajar adalah sangat yaitu terampil berbicara dalam bahasa Inggris.
bergantung dari persepsi mereka. Dalam hal ini
dibutuhkan kompetensi guru agar materi yang Dari uraian diatas, diduga terdapat hubungan yang
diajarkan kepada siswa dapat diterima dengan baik positif antara kepercayaan diri dengan keterampilan
oleh siswa. Mereka dapat secara aktif merespon apa berbicara siswa dalam bahasa Inggris. Artinya,
yang diberikan oleh guru. Sehingga persepsi siswa semakin berani siswa mencoba, memproduksi,
tentang kompetensi guru mengajar dapat memotivasi menginterpretasikan perolehan bahasa yang baru
mereka untuk mampu berbicara dalam bahasa tanpa diejek atau disalahkan, maka semakin baik
Inggris. keterampilan berbicaranya dalam bahasa Inggris
Seorang guru yang baik adalah yang mempunyai
kecakapan profesional, kecakapan sosial serta

84 Aprillia
Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

3. Pengaruh Persepsi Siswa atas Kompetensi Guru Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir
dan Kepercayaan Diri secara Bersama-sama diatas dapat diajukan rumusan hipotesis sebagai
terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris berikut :
Kemampuan siswa berbicara dalam bahasa Inggris 1. Terdapat pengaruh persepsi siswa atas
sangat dipengaruhi oleh faktor kompetensi guru kompetensi guru mengajar terhadap keterampilan
mengajar. Faktor ini akan berpengaruh terhadap berbicara dalam bahasa Inggris (H1).
persepsi siswa. Jika kemampuannya baik, maka 2. Terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap
persepsi siswa akan baik pula terhadapnya. Persepsi keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris
yang baik ini akan menyebabkan siswa mempunyai (H2).
keberanian untuk mengambil risiko mendapat 3. Terdapat pengaruh persepsi siswa atas
ejekan, disalahkan, ditertawakan, dan lain kompetensi guru mengajar dan kepercayaan diri
sebagainya. Dalam hal ini akan sangat berpengaruh secara bersama-sama terhadap keterampilan
terhadap keberhasilan siswa berbicara dalam bahasa berbicara dalam bahasa Inggris (H3).
Inggris.

Dari uraian diatas, diduga terdapat hubungan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
positif antara persepsi siswa terhadap kompetensi
guru mengajar dan kepercayaan diri secara bersama- Uji Normalitas Data
sama dengan keterampilan berbicara siswa dalam Pengujian normalitas data masing-masing sampel
bahasa Inggris.Semakin baik Dan keterampilan diuji melalui hipotesis berikut: 1) H0: data pada
bicara siswa dalam bahasa Inggris akan semakin sampel tersebut berdistribusi normal; dan 2) H1: data
meningkat. cara guru mengajar, akan semakin baik pada sampel tersebut tidak berdistribusi normal
pula persepsi terhadapnya, sehingga mengakibatkan
siswa berani mengambil risiko untuk mencoba, Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer
memproduksi, menginterpretasikan perolehan melalui program aplikasi SPSS. Menurut ketentuan
bahasa barunya. yang ada pada program tersebut maka kriteria dari
normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0.05
maka H0 diterima”, yang berarti data pada sampel
METODOLOGI PENELITIAN tersebut berdistribusi normal. Nilai p value (sig)
adalah bilangan yang tertera pada kolom sig dalam
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode tabel hasil/output perhitungan pengujian normalitas
survey yang bersifat kuantitatif dengan teknik oleh program SPSS. Dalam hal ini digunakan
korelasional, untuk mencari hubungan antara metode Kolmogorov-Smirnov.
variabel yang diteliti. Variavel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: 1. Persepsi siswa Tabel 1. Hasil Pengujian Normalitas
tentang kompetensi guru (X1) dan kepercayaan diri
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
(X2) sebagai variabel bebas. 2. Keterampilan
Statisti Statisti
berbicara bahasa Inggris (Y) sebagai variabel terikat. c df Sig. c Df Sig.
Persepsi_Siswa ,092 90 ,055 ,964 90 ,013
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Kepercayaan_Di ,090 90 ,071 ,964 90 ,013
penyebaran kuesioner kepada objek yang akan ri
Keterampilan_B ,102 90 ,021 ,982 90 ,266
diteliti dengan menggunakan skala likert. erbicara
Penyebaran kuesioner dilakukan di tiga SMA swasta Sumber: Hasil penelitian
yang ada di kota Bekasi yaitu SMA Patriot, SMA
Bina Tunggal, dan SMA Bina Siswa dengan jumlah Pada tabel 1 terlihat bahwa nilai pada kolom
sampel responden sebanyak 30 orang tiap sekolah, Statistic pada metode Kolmogorov-Smirnov untuk
total responden sebanyak 90 orang siswa. Analisis semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0
data menggunakan teknik regresi korelasi diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua
menggunakan SPSS dalam mengolah data. sampel pada penelitian ini berdistribusi normal.
Berdasarkan variabel yang digunakan maka dapar Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka
disusun model penelitian dan hipotesis sebagai ditampilkan Histogram Normalitas Galat Baku,
berikut: Grafik Normal P-P Plot Galat Baku, dan Grafik
Normal Q-Q Plot untuk setiap sampel.
Persepsi
(X1)
Keterampilan
Berbicara
Kepercayaan (X1)
Diri

Gambar 1. Model Penelitian

85
Pengaruh Persepsi Siswa dan Kepercayaan Diri Terhadap Keterampilan Berbahasa Inggris

Tabel 3. Hasil Linieritas Hubungan X1 dan Y

Sumber: Hasil penelitian

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Keterampil Betwee (Combined) 1445,544 23 62,850 2,393 ,003
an_Berbica n
ra * Groups
Persepsi_S Linearity 842,421 1 842,421 32,07 ,000
Sumber: Hasil penelitian 6
iswa
Deviation 603,123 22 27,415 1,044 ,428
Gambar 2. Histogram Normal P-P Plot from
Linearity
Within Groups 1733,356 66 26,263
Total 3178,900 89
Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini Pada tabel 3 terlihat bahwa nilai pada kolom Sig
digunakan hipotesis berikut: 1) H0: varians data baris deviation from Linierity = 0,428 untuk semua
homogen; dan 2) H1 : varians data tidak homogen sampel lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan
kata lain bahwa garis regresi hubungan antara
Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer varibel X1 dan variabel Y linier.
melalui program aplikasi SPSS 16. Menurut
ketentuan yang ada pada program tersebut maka Hasil perhitungan pengujian linieritas garis regresi
kriteria dari normalitas data adalah “jika p value hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y bisa
(sig) > 0,05 maka H0 diterima”, yang berarti bahwa dilihat pada Tabel 4.
sampel-sampel tersebut berasal dari populasi yang
homogen. Nilai p value (sig) adalah bilangan yang Tabel 4. Hasil Linieritas Hubungan X2 dengan Y
tertera pada kolom sig dalam tabel hasil/output Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
perhitungan pengujian homogenitas oleh program Keterampi Betwee (Combined) 2069,478 26 79,595 4,520 ,000
SPSS. lan_Berbi n
cara * Groups
Kepercay Linearity 1529,330 1 1529,330 86,84 ,000
5
Tabel 2. Hasil Pengujian Homogenitas aan_Diri
Deviation 540,147 25 21,606 1,227 ,253
Levene from
Statistic df1 df2 Sig. Linearity
Persepsi_Siswa 1,507 15 64 ,130 Within Groups 1109,422 63 17,610
Total 3178,900 89
Kepercayaan_Diri 1,587 15 64 ,103

Sumber: Hasil penelitian Sumber: Hasil penelitian

Pada tabel 2 terlihat bahwa nilai pada kolom Sig Pada tabel 4 terlihat bahwa nilai pada kolom Sig
untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga baris deviation from Linierity = 0,253 untuk semua
H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel sampel lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan
tersebut berasal dari populasi yang homogen. kata lain bahwa garis regresi hubungan antara
varibel X2 dan variabel Y linier.
Pengujian Linieritas garis Regresi
Pengujian linieritas dalam penelitian ini digunakan Pengujian Hipotesis Penelitian
hipotesis berikut: 1) H0: garis regresi hubungan Pengujian hipotesis dilakukan seperti ketentuan yang
antara varibel X dan variabel Y linier; dan 2) H1: tertulis pada akhir Bab III. Hasil perhitungan dan
garis regresi hubungan antara varibel X dan variabel pengujian bisa dilihat pada Tabel 5., Tabel 6., dan
Y tidak linier Tabel 7. berikut :

Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer Tabel 5. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi
Mo
melalui program aplikasi SPSS 16. Menurut del Std. Change Statistics
R Adjuste Error of R F
ketentuan yang ada pada program tersebut maka Squar dR the Square Chan Sig. F
kriteria dari normalitas data adalah “jika p value d
i
m
e 1
R
,724a
e
,524
Square
,513
Estimate
4,172
Change
,524
ge
47,81
df1
2
df2
87
Change
,000
n

(sig) < 0,05 maka H0 diterima”, yang berarti bahwa s


i
o
n
0 0
Sumber: Hasil peneliti
sampel-sampel tersebut berasal dari populasi yang
homogen. Nilai p value (sig) adalah bilangan yang
tertera pada kolom sig baris Linierity dalam tabel
ANOVA hasil perhitungan pengujian linieritas garis
regresi oleh program SPSS. Hasil perhitungan
pengujian linieritas garis regresi hubungan antara
variabel X1 dengan variabel Y bisa dilihat pada
Tabel 3.

86 Aprillia
Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

Tabel 6. Hasil Perhitungan Persamaan Garis Regresi pada kolom t atau kolom Sig untuk baris
Kepercayaan Diri (Variabel X2). Menurut ketentuan
Model Stan
dardi
yang ada, kriteria signifikansi regresi tersebut adalah
Unstandar zed Collinea “jika thitung > ttabel maka H0 ditolak” atau “jika Sig <
dized Coeff rity
Coefficient icient Statistic 0,05 maka H0 ditolak”, yang berarti bahwa terdapat
s s Correlations s
pengaruh yang signifikan variabel bebas X2 terhadap
To
ler variabel terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan yang
Std. Zero- Parti an VI
B Error Beta t Sig. order al Part ce F
tertera pada kolom Sig untuk baris Kepercayaan Diri
1 (Constant 27 6,345 4,392 ,000 (Variabel X2). Nilai thitung adalah bilangan yang
) ,8
66 tertera pada kolom t untuk baris Kepercayaan Diri
Persepsi_ ,2 ,092 ,235 2,786 ,007 ,515 ,286 ,206 ,7 1, (Variabel X2) dalam tabel 6. Sedangkan nilai ttabel
Siswa 57 68 30
2 adalah nilai tabel distribusi t untuk taraf nyata 5%
Kepercay ,4 ,060 ,580 6,872 ,000 ,694 ,593 ,509 ,7 1, dengan derajat kepercayaan (df = n – 2) = 58 dimana
aan_Diri 09 68 30
2 n adalah banyaknya responden.
Sumber: Hasil penelitian
Dari Tabel 6 terlihat bahwa nilai Sig = 0.000 dan
thitung = 6,872 sedangkan ttabel = 2,000. Karena nilai
Tabel 7. Hasil Perhitungan Pengujian Signifikasi
Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 di tolak yang
Model Sum of Mean berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel
Squares df Square F Sig. bebas X2 (Kepercayaan Diri) terhadap variabel
1 Regressio 1664,470 2 832,235 47,810 ,000a
n
terikat Y (Keterampilan Membaca Bahasa Inggris ).
Residual 1514,430 87 17,407
Total 3178,900 89 Dari hasil pengujian regresi tersebut maka bisa
Sumber: Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan variabel bebas X2 (Kepercayaan Diri)
Untuk membuktikan hipotesis tersebut adalah terhadap variabel terikat Y (Keterampilan Membaca
dengan memperhatikan nilai/bilangan yang tertera Bahasa Inggris ).
pada kolom t atau kolom Sig untuk baris Persepsi
Siswa Atas Kompetensi Guru (Variabel X1) pada Dari tabel 6 di atas terlihat bahwa koefisien korelasi
Tabel 7. Menurut ketentuan yang ada, kriteria ganda pengaruh variabel bebas Persepsi Siswa Atas
signifikansi regresi tersebut adalah “jika thitung > ttabel Kompetensi Guru (X1) dan Kepercayaan Diri (X2)
maka H0 ditolak” atau “jika Sig < 0,05 maka H0 secara bersama-sama terhadap Keterampilan
ditolak”, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang Membaca Bahasa Inggris (Y) adalah sebesar 0,724.
signifikan variabel bebas X1 terhadap variabel
terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan yang tertera pada Perhitungan pengujian signifikansi koefisien
kolom Sig untuk baris Persepsi Siswa Atas korelasi ganda ini bisa dilihat di Lampiran 12. Dari
Kompetensi Guru (Variabel X1) dalam Tabel 4.7. perhitungan tersebut di peroleh bahwa koefisien
Nilai thitung adalah bilangan yang tertera pada kolom t korelasi tersebut signifikan, dengan kata lain bahwa
untuk baris Persepsi Siswa Atas Kompetensi Guru terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas
(Variabel X1) dalam Tabel 4.7.. Sedangkan nilai ttabel Persepsi Siswa Atas Kompetensi Guru (X1) dan
adalah nilai tabel distribusi t untuk taraf nyata 5% Kepercayaan Diri (X2) secara bersama-sama
dengan derajat kepercayaan (df = n – 2) = 58 dimana terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Inggris (Y)
n adalah banyaknya responden. adalah sebesar 0,724.

Dari Tabel 7. terlihat bahwa nilai Sig = 0.007 dan Sedangkan koefisien determinasinya sebesar 0,524
thitung = 2,786, sedangkan ttabel = 2,000. Karena nilai menunjukkan bahwa besarnya kontribusi Persepsi
Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 di tolak yang Siswa Atas Kompetensi Guru (X1) dan Kepercayaan
berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel Diri (X2) secara bersama-sama terhadap
bebas X1 (Persepsi Siswa Atas Kompetensi Guru) Keterampilan Membaca Bahasa Inggris (Y) adalah
terhadap variabel terikat Y (Keterampilan Membaca sebesar 52,4%, sisanya (47,6%) karena pengaruh
Bahasa Inggris). faktor lain.

Dari hasil pengujian regresi tersebut maka bisa Sedangkan untuk pengujian hipotesis melalui
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang analisis regresi diperoleh hasil perhitungan terlihat
signifikan variabel bebas X1 (Persepsi Siswa Atas pada Tabel 6. dan Tabel 7., Dari Tabel 6. diperoleh
Kompetensi Guru) terhadap variabel terikat Y persamaan garis regresi yang merepresentasikan
(Keterampilan Membaca Bahasa Inggris ). pengaruh variabel X1 dan X2 terdahap variabel Y,
yaitu 𝐘̂ = 27,866 + 0,257 X1 + 0,409 X2.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut adalah
dengan memperhatikan nilai/bilangan yang tertera

87
Pengaruh Persepsi Siswa dan Kepercayaan Diri Terhadap Keterampilan Berbahasa Inggris

Sedangkan pengujian signifikansi garis regresi (Persepsi Siswa Atas Kompetensi Guru) dan X2
tersebut adalah dengan memperhatikan hasil (Kepercayaan Diri) secara bersama-sama terhadap
perhitungan yang ada pada Tabel 7. Menurut variabel terikat Y (Keterampilan Membaca Bahasa
ketentuan yang ada, kriteria signifikansi regresi Inggris ). Setelah dilakukan pengujian linieritas garis
tersebut adalah “jika Sig < 0.05 maka H0 ditolak” regresi dengan menggunakan program SPSS
atau “jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak”, yang diperoleh bahwa garis regresi tersebut linier.
berarti bahwa koefisien regresi tersebut signifikan,
dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan Dari pengujian signifikansi koefisien regresi yang
variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y. juga dilakukan dengan program SPSS diperoleh
Nilai Sig adalah bilangan yang tertera pada kolom bahwa koefisien regresi tersebut signifikan, yaitu
Sig dalam Tabel 7. Nilai Fhitung adalah bilangan yang ditunjukkan oleh nilai Sig = 0.000dan Fhitung =
tertera pada kolom F dalam Tabel 7. Sedangkan nilai 47,810 sedangkan Ftabel = 2,76 sehingga nilai Sig >
Ftabel adalah nilai tabel distribusi F untuk taraf nyata 0,05 dan Fhitung > Ftabel atau regresi tersebut
5% dengan derajat pembilang (k) = 2 dan derajat signifikan, yang berarti benar bahwa tidak terdapat
penyebut (n – k – 1) = 87 dimana n adalah pengaruh yang positif variabel bebas X1 (Persepsi
banyaknya responden, dan k adalah banyaknya Siswa Atas Kompetensi Guru) dan X2 (Kepercayaan
variabel bebas. Diri) secara bersama-sama terhadap variabel terikat
Y (Keterampilan Membaca Bahasa Inggris ).
Dari Tabel 7 terlihat bahwa nilai Sig = 0.000 dan
Fhitung = 47,810 sedangkan Ftabel = 2,76. Karena nilai Pemahaman tentang hakekat percaya diri akan lebih
Sig < 0,05 dan Fhitung > Ftabel maka H0 di tolak yang jelas jika seseorang melihat langsung berbagai
berarti bahwa koefisien regresi tersebut signifikan. peristiwa yang dialami oleh dirinya sendiri atau
Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh yang orang lain. Rasa percaya diri sering dimaknai
signifikan variabel bebas Persepsi Siswa Atas dengan rasa kemampuan individu dalam
Kompetensi Guru (X1) dan Kepercayaan Diri (X2) mengembangkan struktur kejiwaan yang ada pada
secara bersama-sama terhadap Variabel terikat diri individu tersebut. Dengan kata lain, percaya diri
Keterampilan Membaca Bahasa Inggris (Y). adalah indivudu mampu mengendalikan gejala
emosional seperti takut dan sebagainya sehingga ia
Dari hasil pengujian regresi tersebut maka bisa berani memposisikan pada hal yang seimbang.
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang Berdasarkan berbagai peristiwa dan pengalaman
signifikan variabel bebas Persepsi Siswa Atas tersebut bisa kita lihat bahwa gejala-gejala dan
Kompetensi Guru (X1) dan Kepercayaan Diri (X2) tingkah laku seseorang yang menggambarkan
secara bersama-sama terhadap Keterampilan adanya rasa percaya diri atau tidak.
Membaca Bahasa Inggris (Y).
Keterampilan berbicara bahasa Inggris adalah
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN bahasa Inggris, yang mencakup pemahaman topik
pembicaraan, ketepatan gramatikal, pemilihan
Pengaruh Persepsi Siswa Atas Kompetensi Guru kosakata yang sesuai, kelancaran dalam berbicara,
dan Kepercayaan Diri secara bersama-sama pelafalan yang tepat, serta peranan dalam
terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Inggris percakapan.

Dari deskripsi data setelah dilakukan analisis Pengaruh Persepsi Siswa Atas Kompetensi Guru
korelasi diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,724 terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Inggris
setelah dilakukan pengujian dengan program SPSS Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig =
terbukti bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. 0.007 dan thitung = 2,786 sedangkan ttabel = 2,000.
Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh variabel Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 di
bebas X1 (Persepsi Siswa Atas Kompetensi Guru) tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan
dan X2 (Kepercayaan Diri) secara bersama-sama variabel bebas X1 (Persepsi Siswa Atas Kompetensi
terhadap variabel terikat Y (Keterampilan Membaca Guru) terhadap variabel terikat Y (Keterampilan
Bahasa Inggris ). Membaca Bahasa Inggris).

Sedangkan dari analisis regresi diperoleh persamaan Menurut sintesis teori Shaleh (2004 : 89)
garis regresi Ŷ = 27,866+ 0,257 X1 + 0,409 X2. mengatakan bahwa “persepsi adalah proses yang
Nilai konstanta = 27,866 menunjukkan bahwa guru menggabungakan dan mengorganisasikan data-data
dengan Persepsi Siswa Atas Kompetensi Guru dan indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan
Kepercayaan Diri paling rendah sulit untuk bisa sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di
meraih kinerja yang baik, sedangkan nilai koefisien sekeliling kita”. Dengan kata lain, persepsi adalah
regresi sebesar 0,724 dan 0,524 menunjukkan proses diterimanya rangsang (objek, kualitas,
bahwa terdapat pengaruh positif variabel bebas X1

88 Aprillia
Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

hubungan antara gejala maupun peristiwa). Sampai 1. Terdapat pengaruh secara bersama-sama Persepsi
rangsang itu disadari dan dimengerti. Siswa Atas Kemampuan Guru (X1) dan
Kepercayaan Diri (X2) terhadap Keterampilan
Keterampilan berbicara adalah keterampilan bahasa Berbicara Bahasa Inggris (Y) dengan mendasar
yang paling sulit untuk dinilai secara reliable, para pada skor koefesien korelasi atau hubungan
siswa butuh untuk mengembangkan pengetahuan positif yang ditunjukan dengan skor r y1 =
gramatikal, kosakata, fungsi kebahasaan, dan 0,724. Sedangkan kekuatan sumbangan
keterampilan berkomunikasi dalam waktu yang ditunjukan dengan koefisien determinasi sebesar
bersamaan”. Oleh karenanya acuan penilaiannya 0,52,4 yang menunjukan bahwa kontribusi
disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Penilaian Persepsi Siswa Atas Kemampuan Guru dan
keterampilan berbicara yaitu ketepatan (accuracy), Kepercayaan Diri terhadap Keterampilan
penilaian keterampilan berbicara merupakan Berbicara Bahasa Inggris sebesar 52,9 %. Dari
prosedur penilaian FSI (foreign service institute) ada pengujian signifikansi koefisien regresi juga
empat hal dari aspek-aspek berbicara yang perlu signifikan, yaitu ditunjukkan oleh nilai Sig =
dinilai, yaitu aksen, gramatika, kosakata, kelancaran 0.000 dan Fhitung = 47,810 sedangkan Ftabel = 2,76
(fluency), pemahaman. Dengan kata lain aspek- sehingga nilai Sig < 0,05 dan Fhitung > Ftabel atau
aspek berbicara yang harus dinilai adalah kosakata, regresi tersebut signifikan, yang berarti benar
gramatikal, comprehension/pemahaman, bahwa terdapat pengaruh yang positif variabel
pronounciation/pengucapan, dan peran dalam bebas X1 (Persepsi Siswa Atas Kemampuan Guru
percakapan/task. ) dan X2 (Kepercayaan Diri) secara bersama-
sama terhadap variabel terikat Y (Keterampilan
Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Berbicara Bahasa Inggris ). Dengan demikian
Keterampilan Membaca Bahasa Inggris Siswa Persepsi Siswa Atas Kemampuan Guru dan
Kepercayaan Diri berperan sangat penting dalam
Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = menentukan dan meningkatkan Keterampilan
0.000 dan thitung = 6,872 sedangkan ttabel = 2,042. Berbicara Bahasa Inggris .
Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 di 2. Terdapat pengaruh Persepsi Siswa Atas
tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan Kemampuan Guru ( X1 ) terhadap Keterampilan
variabel bebas X2 (Kepercayaan Diri) terhadap Berbicara Bahasa Inggris ( Y ) dengan mendasar
variabel terikat Y (Keterampilan Membaca Bahasa dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai
Inggris). Sig = 0,007 dan thitung = 2,786, sedangkan ttabel =
2,000. Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel
Menurut sintesis teori, Maslow juga mengatakan maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh
bahwasanya kepercayaan diri itu diawali oleh yang signifikan variabel bebas X1 (Persepsi
konsep diri. Menurut Bastaman konsep diri adalah Siswa Atas Kemampuan Guru ) terhadap
gagasan seseorang tentang dirinya sendiri, yang variabel terikat Y (Keterampilan Berbicara
memberikan gambaran kepada seseorang mengenal Bahasa Inggris ).
kepada dirinya sendiri. Ada dua macam konsep diri, 3. Terdapat pengaruh Kepercayaan Diri (X2)
konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris
diri yang positif terbentuk karena seseorang secara ( Y ) dengan mendasar dari pengujian hipotesis
terus menerus sejak lama menerima umpan balik diperoleh bahwa nilai Sig = 0.000 dan thitung =
yang positif berupa pujian dan penghargaan. 6,872, sedangkan ttabel = 2,000. Karena nilai Sig
Sedangkan konsep diri yang negatif dikaitkan < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 di tolak yang
dengan umpan balik negatif seperti ejekan dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan
perendahan (Bastaman, 1995:123). variabel bebas X2 (Kepercayaan Diri) terhadap
variabel terikat Y (Keterampilan Berbicara
Memperoleh suatu keterampilan diperlukan suatu Bahasa Inggris ).
usaha melalui proses belajar, untuk memperoleh
pengetahuan, serta memahaminya, dengan cara
berlatih, seperti meniru dan coba-coba. Proses REFERENSI
belajar ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal dari siswa, oleh karenanya diperlukan suatu Andrew, Stephen. 2007. Teacher language
konsep belajar yang sesuai dengan kondisi siswa, Awareness. UK: Cambridge University Press.
sehingga keterampilan yang diinginkan tercapai.
Atkinson, Rita L and Friends. 2008. Pengantar
psikologi. Batam: Interaksa.
KESIMPULAN Baharuddin, H. 2007. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kesimpulan ini dari hasil penelitian dapat dijelaskan
Burton, Graeme and Richard Dimbleby. 1990.
pada beberapa bagian, anatar lain:
Teaching Communication. London: Routledge.

89
Pengaruh Persepsi Siswa dan Kepercayaan Diri Terhadap Keterampilan Berbahasa Inggris

Cruickshank, R. Donald R. 2006. The Act of Shaleh, Abdul Rahman. 2004. Psikologi Suatu
Teaching. New York : Mc Hill Pengantar. Jakarta: Kencana.
De Angelis, Barbara. 2003. Self Confident, Percaya Syafaruddin, Irwan Nasution.2005. Manajemen
Diri Sumber Kesuksesan dan Kemandirian. Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching.
Jakarta: Gramedia Pustaka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Angkasa.
Hedge, Tricia. Teaching and Learning in Language
in Language Clasroom. UK: Oxford University PROFIL PENULIS
Press, 2000.
Aprillia, S.S, M.Pd, lahir di Jakarta dan
Kern, Richard. 2001. Literacy and Language
menyelesaikan studi S1 di tahun 2011 dengan
Teaching. New York: Oxford University Press.
program sastra Inggris pada Sekolah Tinggi
Linderfield, Gael.1997. Mendidik Anak Agar Bahasa Asing IEC Jakarta dan menyelesaikan
Percaya Diri. Jakarta: Arcon. program studi S2 pada tahun 2013 dengan
program studi magister Pendidikan Bahasa
Luoma, Sari. 2004. Assessing Speaking, UK: Inggris Universitas Indraprasta PGRI. Bekerja di
Cambridge University Press.
Bina Sarana Informatika dari 2012 sampai
Rahmad, DJ. 1991. Psikologi Komunikasi. Bandung: sekarang. Di BSI mengajar mata kuliah
Remaja Rosdakarya. B.Inggris. Pelatihan yang dilakukan adalah
pelatihan mengenai Bahasa Inggris di beberapa
Richard , Jack C. And Willy A. Renandya. 2002. kampus.
Methodology in Language Teaching. UK:
Cambridge University Press.

90 Aprillia

Anda mungkin juga menyukai