Anda di halaman 1dari 10

MOCH YUDHA ERIAN SAPUTRA (MI 3) 1821022099

1. Appcelerator
Appcelerator merupakan salah satu tool populer yang digunakan oleh developer untuk
mengembangkan aplikasi mobile secara multiplatform. Dalam pengembangan aplikasi mobile
menggunakan platform ini developer cukup menggunakan bahasa pemrograman JavaScript yang
selanjutnya dapat diterbitkan di berbagai platform.
Appcelerator sendiri terdiri dari Appcelerator Studio, Appcelerator CLI, dan
Appcelerator Arrow. Untuk mengembangkan aplikasi mobile yang dapat diterbitkan di berbagai
platform menggunakan platform maka pembaca dapat mengunduh dan menginstal terlebih
dahulu Appcelerator Studio di komputer bersistem operasi Windows 32-bit, Mac OS X 64-bit,
Linux 32-bit dan 64-bit.
Ketika developer menginstal Appcelerator Studio maka akan diberikan kebutuhan
lainnya untuk diunduh agar dapat mengembangkan aplikasi mobile dengan maksimal seperti
Node.JS, GIT, hingga JDK Windows 1.7 Update 80. Setelah Appcelerator Studio telah terinstal
dengan penuh maka developer dapat terlebih dahulu login dengan menggunakan akun
Appcelerator yang telah dibuat di situs resmi Appcelerator. Tampilan antarmuka dari IDE
Appcelerator Studio ini mirip dengan Eclipse. Dalam Appcelerator Studio ini akan terpasang
berbagai SDK yang telah mendukung lebih dari 5000 perangkat mobile. Salah satu SDK yang
cukup penting dalam Appcelerator adalah Titanium Mobile SDK. Melihat Kelebihan dan
Kekurangan Titanium Appcelerator. Dengan titanium kita bisa menciptakan aplikasi mobile
cross platform dari sebuah source code tunggal sehingga kita bisa membuat aplikasi dengan
performa yang mumpuni dan bisa berjalan di berbagai sistem operasi mobile.
Kelebihan :
1. Waktu pengembangan aplikasi yang sangat cepat. Dibandingkan dengan waktu pengembangan
aplikasi di iOS atau Android yang bisa memakan waktu minimal 3-5 hari untuk aplikasi
sederhana, dengan Appcelerator Titanium, Anda hanya butuh 1 hari saja. Mungkin bisa kurang.
2. Mudah dipelajari. Bahasa Javascript tidaklah serumit Objective-C. Anda tidak perlu mengenal
apa itu delegation, atau tidak perlu lagi Storyboard atau berkas XIB untuk merancang aplikasi
Anda. Semua berbasis kode. Dan memang mudah.
3. Awal yang bagus untuk lanjut ke pengembangan aplikasi perangkat bergerak sebenarnya.
Appcelerator akan menjadi jembatan yang bagus buat Anda untuk beralih ke pengembangan
perangkat bergerak yang sebenarnya. Karena Anda akan terpaksa mengenal konsep
pengembangan di dunia perangkat bergerak seperti iPhone atau Android. Juga dengan nama-
nama kontrol yang ada di aplikasi perangkat bergerak.
Kekurangan :
1. Tidak stabil, dan saya pikir tidak akan stabil dalam waktu yang sangat dekat. Beberapa
(mungkin lebih tepatnya, sering) kali saya mendapati hal-hal yang kadang tidak ada apa-apa, dan
kadang ada sesuatu. Apalagi jika aplikasi Anda menggunakan orientasi yang berubah-ubah dari
Portrait ke Landscape atau sebaliknya.
2. Titanium untuk Android masih punya berjuta masalah. Inilah kekecewaan terbesar saya.
Membuat aplikasi Android menggunakan Titanium adalah mimpi buruk. Jangan pernah
mencobanya. Masalah demi masalah akan membuat Anda ingin loncat dari jendela kantor.
3. Masih banyak alasan untuk beralih ke Objective-C (iOS) atau Java (Android). Go Native!
Appcelerator mungkin bagus untuk aplikasi-aplikasi kecil. Kalau sudah masuk skala besar,
seperti aplikasi untuk klien besar, jangan pernah mencoba menggunakan Appcelerator.

2. RhoMobile Suite,
Berdasarkan pada kerangka sumber terbuka Rhodes, adalah seperangkat alat
pengembangan untuk membuat data-centric, cross-platform, aplikasi mobile konsumen asli dan
aplikasi perusahaan. Ini memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi seluler asli
menggunakan teknologi web, seperti CSS3, HTML5, JavaScript dan Ruby. Pengembang dapat
menggunakan RhoMobile Suite untuk menulis aplikasi satu kali dan menjalankannya pada
sistem operasi yang paling banyak digunakan, termasuk iOS, Android, Windows Phone,
Windows Mobile, Windows CE, Windows 10 Mobile dan Windows Desktop. Pengembang
mengontrol bagaimana aplikasi berperilaku pada perangkat yang berbeda. RhoMobile Suite
terdiri dari seperangkat alat untuk membangun, menguji, men-debug, mengintegrasikan,
menyebarkan, dan mengelola aplikasi konsumen dan perusahaan. Ini terdiri dari produk Rhodes,
RhoElements, RhoStudio, RhoConnect, dan RhoGallery, dan mencakup pola Pengendali Model
View bawaan, Object Relational Mapper untuk aplikasi intensif data, sinkronisasi data
terintegrasi, dan set API yang luas. Layanan pengembangan seluler ini ditawarkan di cloud dan
mencakup pembangunan yang dihosting, sinkronisasi, dan manajemen aplikasi. Rilis terbaru
RhoMobile Suite 6.0 diumumkan pada Juli 2017. RhoMobile adalah bagian dari Zebra
Technologies setelah akuisisi Solusi Motorola oleh Zebra pada Oktober 2014 hingga 2016 ketika
proyek tersebut bersumber terbuka. Kode sumber RhoMobile dikelola oleh Tau Technologies,
vendor perangkat lunak independen yang didirikan oleh anggota tim RhoMobile, yang
menyediakan layanan konsultasi dan pengembangan terkait RhoMobile.
Kelebihan :
1. Berukuran sangat kecil. File download nya hanya sekitar 2MB, itupun sudah
includedokumentasinya yang sangat lengkap.
2. Dokumentasi yang bagus. Saat anda mendownloadnya, telah disertakan dengan dokumentasi
yang berisi pengantar, tutorial, bagaimana panduan penggunaan, serta referensi dokumentasi
untuk komponen-komponennya.
3. Kompitabilitas dengan Hosting. CodeIgniter mampu berjalan dengan baik pada hampirsemua
platfom hosting. CodeIgniter juga mendukung database-database paling umum, termasuk
MySQL.
Kekurangan :
1. CodeIgniter tidak ditujukan untuk pembuatan web dengan skala besar.
2. Library yang sangat terbatas. Hal ini dikarenakan sangat sulit mencari plugin tambahan yang
terverifikasi secara resmi, karena pada situsnya CodeIgniter tidak menyediakan plugin-plugin
tambahan untuk mendukung pengembangan aplikasi dengan CI.
3. Belum adanya editor khusus CodeIgniter, sehingga dalam melakukan create project dan
modul-modulnya harus berpindah-pindah folder.

3. Firebase
Firebase didirikan pada 2011 oleh Andrew Lee dan James Tamplin. Produk pertama yang
dikembangkan mereka adalah Realtime Database, yaitu tempat developer dapat menyimpan dan
menyinkronkan data untuk banyak pengguna. Kemudian berkembang menjadi pengembangan
aplikasi penyedia layanan. Pada Oktober 2014, perusahaan diakuisisi oleh Google. Beberapa
fitur akan terus berkembang hingga diluncurkan di Google I / O pada Mei 2016.
Kelebihan :
1.Versi gratis tersedia sehingga pengembang dapat menguji layanan Firebase tanpa batasan
waktu.
2.Cepat dan responsif.
3.Tanpa SQL, Firebase menggunakan JSON.
4.SDK tersedia untuk Android, iOS, JavaScript, Java, Objective-C, Swift dan Node.js.
5.Mudah digunakan.
6.Event-oriented .
7.Editor grafis bawaan.
8.API yang kuat untuk menyimpan dan menyinkronkan.
9.API relatif mudah dimengerti.
10.Backend waktu yang nyata.
11.Mempermudah pengembang tentang front-end yang tidak mengerti back-end.
12.Dokumentasi & Layanan Pelanggan.
Kekurangan :
1.Jumlah koneksi simpul tidak ditampilkan.
2.Format penyimpanan tidak menggunakan SQL, tetapi JSON, yang akan sulit dimigrasi.
3.Karena Firebase tidak membebani pengembang di sisi server, konsekuensi menggunakan API
dalam kode kami di sisi front-end/ klien harus kerja keras.
4.Jika aplikasi kita menggunakan basis data terpusat yang dapat diperbarui (ditulis) oleh banyak
pengguna, maka ini akan menjadi overkill
5.Tidak ada fungsi referensi atau penautan.
6.Versi gratisnya hanya menawarkan 100 koneksi dan ruang penyimpanan 1 GB, yang perlu para
pengguna harus memperbarui saat pengguna lain bertambah.
7.Tidak diketahui lokasi host data kami.
8.Anda tidak memiliki data Anda. Karena data kita berada dalam host bukan milik kita, akan
menjadi mustahil untuk merecovery akun user.

4. PhoneGap / Cordova
PhoneGap pertama kali dikembangkan di sebuah acara iPhoneDevCamp di San
Francisco. PhoneGap kemudian memenangkan People’s Choice Award pada tahun 2009 di
Konferensi Web O’Reilly Media 2.0 dan framework-nya telah digunakan untuk mengembangkan
banyak aplikasi. Nitobi adalah pencipta asli dan merupakan salah satu kontributor utama untuk
framework PhoneGap, tetapi ada komunitas global yang luas yang juga berkontribusi untuk
proyek, termasuk banyak dari IBM, RIM dan Microsoft. PhoneGap memiliki komunitas yang
menarik dan aktif yang terbuka, transparan dan kolaboratif.
Framework dari PhoneGap digunakan oleh beberapa platform aplikasi mobile seperti
Worklight, dan appMobi sebagai tulang punggung mesin pengembangan mobile klien mereka.
Adobe resmi mengumumkan akuisisi Software Nitobi (pengembang asli PhoneGap) pada tanggal
4 Oktober 2011. Bersamaan dengan itu, kode PhoneGap disumbangkan untuk Apache Software
Foundation untuk memulai sebuah proyek baru yang disebut Apache Cordova karena nama
proyek aslinya yaitu Apache Callback, dipandang sebagai terlalu umum. (Jejak Sekolah, 2012).
Proses inkubasi itulah yang menghasilkan file cordova.js yang menjadi core atau primary engine
bagi Framework Phonegap ini. Sehingga para developer Mobile Application tidak perlu lagi
kerepotan dalam menerjemahkan dan menulis ulang kode native dari masing-masing sistem
operasi mobile. Sesuai dengan motto dari Phonegap itu sendiri yaitu "Write Once Deploy
Anywhere" sehingga sekarang para developer Mobile Application bisa lebih mudah membuat
aplikasi mobile dengan menggunakan satu aturan bahasa.
Kelebihan:
1. Multi Platform. Dapat digunakan pada berbagai platform sistem operasi mobile seperti
Android, Blackberry, IOS dan sebagainya.
2. Dalam pengembangannya, hanya menggunakan HTML, Javascript dan CSS dengan kata lain
tidak perlu mempelajari bahasa pemrograman Java (Android), Objective C (IOS) ataupun C#
(Windows Phone), dan sebagainya.
3. Bersifat Open Source, sehingga module yang ada akan terus dikembangkan oleh para
developer.
Kekurangan:
1. Reverse engineering, banyaknya aplikasi yang dapat digunakan untuk code javascript
sehingga memungkinkan dilakukannya pengeditan terhadap code aslinya.
2. Adanya beberapa fitur telepon yang tidak didukung oleh PhoneGap.
3. Karena Multi Platform, PhoneGap sering kali ketinggalan ketika ada fitur baru pada Platform
aslinya.
4. Tampilan yang ada terlihat sama untuk semua platform dan tampilan terkadang tidak terlihat
seperti mobile application.
5. Banyaknya kendala apabila disinkronisasi dengan IOS platform.
6. Walau menghasilkan aplikasi yang bersifat "Build once, Run Everywhere", tetap saja aplikasi
yang dibangun tidak seoptimal aplikasi buatan native SDK asli.
5. AppMobi
Appmobi adalah sebuah platform yang memungkinkan developer mebuat aplikasi mobile
dengan bermodalkan kemampuan HTML5, CSS dan Javascript. Yang di kembangkan pada tahun
2009. Platform Development tools ini mereka sebut XDK (yang berarti Cross Platform
Development Kit). XDK AppMobi ini sendiri adalah sebuah WebApps. Untuk menggunakan XDK
ini, developer hanya perlu menginstall plugin di google chrome.
Kelebihan :
1. Nyaman dikarenakan menyediakan akses cepat dan mudah bagi konsumen karena berada
pada perangkat mobile mereke.
2. Konten sepenuhnya dimuat mudah menangani mendalam konten media yang kaya dan lokasi
pengguna/ GPS berfungsi
3. Waktu seorang pengguna tahu berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan
aplikasi setelah penggunaan pertama
4. Analytics anda dapat menambahkan pelacakan untuk menemukan tindakan pengguna
5. Menghasilkan pendapatan anda dapat menetapkan harga untuk pengguna untuk
mendownload aplikasi anda.

Kekurangan :
1. Terbatas Untuk mencapai sebuah aplikasi terbatas jangkauan sebagai aplikasi yang berbeda
diperlukan untuk platform yang berbeda seperti iPhone atau Android
2. Biaya Untuk mengembangkan biaya untuk membangun sebuah aplikasi bisa tinggi. Bahkan
harga rendah pengembang menetapkan harga layanan ini untuk memulai dari yang anda mau
3. Pemasaran Ada jutaan aplikasi mobile dipasar. Baik waktu dan biaya keuangan untuk berdiri /
out dari kompetisi
4. Proses persetujuan Bahkan setelah mengembangkan aplikasi Apple harus meninjau dan
menyetujui
5. Upgrade Pengguna harus men-download untuk memiliki aplikasi terbaru tersebut.

6. Xamarin
Xamarin adalah perusahaan software yang terletak di San Francisco, california dan
berdiri semenjak Mei 2011. Engginer yang bergerak di perusahaan ini adalah yang membuat
Mono, MonoTouch dan Mono for Android yang mana cross-platform dan dapat di
implementasikan ke Common Language Infrastructure (CLI) dan Common Language
Specifications (atau yang biasa disebut Microsoft .NET).
Dengan based nya adalah bahasa pemograman C# dan mengimplemetasikan metode shared
codebase, developers bisa menggunakan Xamarin untuk menggembangkan aplikasi native iOS,
Android, and Windows dengan native user interfaces dan share code across multiple platforms. –
Wikipedia
Perusahaan ini didirikan oleh engineer yang ikut dalam Projek Mono. Sejarah lahirnya
Project Mono sendiri cukup panjang, berawal dari inisiasi Miguel de Icaza, pendiri Ximian pada
saat itu, melihat peluang dari pengumuman Microsoft yang menjadikan Common Language
Infrastructure(CLI) menjadi open standard, de Icaza meyakini akan ada banyak pengembang
.NET yang ingin menjalankan produk mereka cross-platform, terutama Linux, pada saat itu.
Project ini dinamakan Mono, kemudian dijadikan open source, di tahun 2001, untuk
menambah tim pengembang. Secara tidak langsung Project Mono meningkatkan nilai jual
Ximian, dan akhirnya Ximian diakuisisi oleh Novell di tahun 2003, perusahaan yang berada
dibelakang linux distro Suse. Setalah kurang lebih satu tahun akuisisi Novell , Project Mono
merilis versi pertama mereka 30 Juni 2004. Meskipun banyak pengembang open source yang
tidak menyukai .NET sebab Microsoft berada dibelakang teknologi itu, ada juga yang banyak
menyambut Project Mono, dan rilisnya tetap stabil hingga akhir rilis project mono sekarang
berada di versi 2.10. Setelah Novell menyetujui proposal akuisisi Attachmate senilai USD 2.2
billon di tahun 2010, Attachmate membagi workgroup Novel menjadi beberapa bagian, salahsatu
bagian itu adalah Project Mono. Miguel de Icaza menyatakan bahwa Project Mono tetap berjalan
seperti biasa. Pembagian organisasi oleh Attachmate ini menjadi lebih jelas tujuannya di Mei
2011, setelah menyelesaikan keseluruhan akuisisi.
Attachmate mengumumkan restrukturisasinya untuk melepaskan sekitar 800 pegawainya,
dan terutama, menutup Project Mono. Kelanjutan Project Mono menjadi pertanyaan, project
inilah yang menjadi jembatan antara pengembang .NET dan linux. Akan lebih menarik untuk
mengikuti manuver Miguel de Icaza, the Man Behind The Gun. Layoff pengembang inti Mono
di amerika utara, dan akan diikuti oleh Eropa, Brazil dan Jepang, memberikan dampak langsung
pada MonoTouch, MonoDroid, dan beberapa produk Mono lainnya, akan tetapi, muncul rencana
baru, mereka tetap militan dengan produk Mono, para pengembang inti ini akan tetap diikat
dalam satu team, setelah perundingan kontrak dengan angel investor, dengan team ini akan ada
startupbaru. Mereka akan menjadi entitas startup baru bernama Xamarin.

Kelebihan :
1. Satu Teknologi Untuk Semua Platform Pada software ini menggunakan bahasa C# dan juga
menggunakan .NET Framework dalam mengembangkan suatu aplikasi. Maka dari itu kita dapat
menggunakan kembali “Code reuse” Hingga 96% sehingga dapat mempercepat waktu proses
dalam pengembangan aplikasi, pada software ini juga menyederhanakan penggunaan IDE karena
kita cukup menggunakan Visual Studio ( Untuk sistem operasi MAC ) maka dari itu dapat
memudahkan kita untuk memasang suatu aplikasi pada semua platform yang ada, akan tetapi
pengembang lain beranggapan bahwa tools yang ada pada software ini tidak senyaman software
pengembang lainnya seperti android studio dan Xcode.
2. Akan tetapi semenjang XAMARIN ini di beli oleh perusahaan besar MICROSOFT, dukungan
integrsi antara Visual Studio dengan XAMARIN semakin membaik. Bahkan, dengan visual
studio sudah tersedia fitur Emulator android dan iOS emulator yang di mana dapat memudahkan
kita dalam mengembangkan suatu aplikasi.
3. Performa Aplikasi Aplikasi yang di hasilkan oleh XAMARIN ini dapat di identifikasikan
sebagai aplikasi Native, dan untuk performa aplikasi yang di hasilkan bisa mendekti aplikasi
Native, bahkan dalam beberapa kasus khusus dapat melebihi aplikasi native tersebut, akan tetapi
jika teman-teman ingin kecepatan dan pemrosesan yang ‘berat’ maka sudah pasti di sarankan
menggunakan teknologi native. Dan pada Xamarin ini memiliki suatu teknologi yang bernama
sweet spot yang di mana berguna untuk tolak ukur suatu performa aplikasi.
4. Native User Experience Xamarin berkemungkinan dapat mengembangkan aplikasi
menggunakan suatu elemen UI yang lebih spesifikasi pada masing-masing platform yang ada.
Maka dari itu, anda dapat membuat interface yang menarik dengan menggunakan xamarin ini.
Dengan menggunakan teknologi XAMARIN.Form , sebuah aplikasi cross platform dapat
dihasilkan dengan mengubah komponen UI kepada masing-masing platform pada saat
runtime(menjalankan program).
5. Dukungan Perangkat Keras Dengan menggunakan software ini, kita dapat menggunakan suatu
fungsional pada level native. Maka ini dapat mengurangi suatu permasalahan dalam
kompatibilitas, dengan menggunakan plugin API spesifik untum menyelesaikan permasalahan
dalam mengakses perangkat keras pasa suatu aplikasi cross-platform
Kekurangan :
1. Dukungan Terhadap Update Tools Seperti yang kita ketahui, bahwa google dan apple merilis
major update 1 tahun sekali. Dan Update Library xamarin akan bergantung pada tim
pengembangan xamarin. Karna dari itu pengembangan tools yang ada pada xamarin sendiri
terhambat oleh proses tim pengembangan xamarin sendiri. Karna dalam proses update nya pun
memakan waktu cukup lama bagi tim xamarin seperti pada pengadaptasian perubahan tersebut
kedalam framework xamarin.
2. Keterbatasan Library Open Source Dalam merancang suatu aplikasi, tentunya komponen yang
bukan menjadi standart yang di sediakan suatu platform akan sangat di butuhkan, misalnya
QRCode, Maps dan lain sebagainya. Akan tetapi pada xamarin ini pengembangan Library nya
sangat terbatas dan hanya bisa menggunakan dari Library Xamarin sendiri. Walau begitu library
xamarin sendiri terbilang sudah cukup lengkap mulai dari maps,payment proses, digital signature
dan lain sebagainya.
3 .Komunitas Pengembang Xamarin Komunitas pengembang xamarin tentunya jauh lebih kecil
dibanding dengan android dan iOS. Akan tetapi setelah di beli oleh perusahaan microsoft,
komunitas xamarin sendiri sudah mulai meningkat secara perlahan, bahkan di kabarkan xamarin
sendiri sudah membangun suatu universitas, suatu online training yang di mana di fokuskan pada
para pengembang agar dapat mempelajari teknologi xamarin ini lebih jauh lagi.

7. Ionic
Ionic diciptakan oleh Drifty Co. pada 2013. pengembang Ionic dilaporkan menciptakan
lebih dari 1.3 juta aplikasi dengan SDK. Platform yang didukung Ionic berfokus pada
pembangunan untuk standar Web modern dan untuk perangkat seluler modern. Untuk Android,
Ionic mendukung Android 4.1 dan lebih tinggi.Untuk iOS, Ionic mendukung iOS 7 dan lebih
tinggi. Ionic 2 mendukung Universal Windows Platform untuk membangun aplikasi Windows 10
. Ionic Framework, didukung oleh Angular.js , mendukung aplikasi BlackBerry 10 .
Performa ionic dibandingkan dengan aplikasi hybrid, pencampuran kode Ionic dengan
kode aplikasi seluler asli di PhoneGap (sekarang disebut Apache Cordova ) memungkinkan
kinerja produk yang lebih tinggi: menggunakan AngularJS (dari pada jQuery ) memungkinkan
Ionic untuk mengandalkan akselerasi perangkat keras asli (dari pada DOM yang luas)
manipulasi). Ionic memanfaatkan transisi dan transformasi CSS untuk animasi sebagai cara
untuk meningkatkan GPU dan memaksimalkan waktu prosesor yang tersedia.
Kelebihan :
1. Ionic Menggunakan lisensi Opensource Ionic platform menggunakan lisensi opensource, anda
boleh membuat aplikasi free ataupun comercial dengan Ionic.
2. Menggunakan teknologi web terbaru Ionic memanfaatkan AngularJS untuk implementasi
logicnya. Mengapa tidak memakai jQuery? karena jQuery terkenal lambat di mobile sedangkan
Angular menawarkan performa dan respon cepat serasa aplikasi native.
3. Target Hanya untuk Android 4 dan ios 7 Keatas Anda bisa melihat ini sebagai kelebihan
ataupun kekurangan. Bagi yang suka dengan hal baru dan ingin kode yang bersih tanpa
memikirkan kompabilitas dengan versi mobile OS lama, maka ionic adalah platform yang paling
pas.
4. Berbasis Apache Cordova /Phonegap Perhatikan point ini. Ionic hanya menyediakan
frameworknya, untuk membungkusnya menjadi aplikasi Android atau iOS anda tetap pakai
phonegap. Artinya bagi para programer phonegap dengan platform lain, keahliannya tetap bisa
dipakai.
Kekurangan:
1. Berbayar untuk versi yang pro. Untuk versi pro tersebut programer tinggal drag and drop
component kemudian dengan menggunakan sedikit koding sudah bisa jadi kedalam sebuah
aplikasi yang di inginkan dan satu lagi aplikasi tersebut dapat disimpan online.
2. Ketika membangun program sangat tergantung pada internet sehingga ketika tidak ada
internet maka ionic ini tidak bisa dijalankan dengan semestinya
3. Resourse yang besar ketika melakukan pembuatan aplikasi dimana satu program bisa sampai
ratusan mb yang diperlukan untuk menampung dari resaurce tersebut
8. Framework 7
Framework 7 diperkenalkan oleh Vladimir Kharlampidi pada tahun 2014, Framework7
merupakan HTML framework yang dapat membantu kita untuk membuat dan mengembangkan
sebuah aplikasi hibrid untuk Android dan iOS. Framework7 ini terbentuk di tahun 2014 dan
memiliki lisensi MIT.

Kelebihan :
1. Lebih cepat dan efisien
Jika Anda mengerjakan proyek besar, maka penggunaan framework dapat membantu
mempercepat proses pengembangan. Pada umumnya, framework memiliki beragam fungsi dan
plugin yang bisa Anda manfaatkan. Dengan kerangka kerja ini, maka proses pengembangan
proyek jauh lebih cepat daripada Anda harus menulis kode dari awal. Selain itu, Anda juga tidak
perlu menulis berulang-ulang untuk kode yang bersifat repetitif.
2. Menghemat biaya
Sebagian besar kerangka populer bersifat open source dan gratis untuk digunakan. Biaya yang
harus dikeluarkan oleh client Anda juga akan menjadi lebih kecil karena proses pengerjaan yang
lebih simple dan lebih cepat.
3. Memperhatikan faktor keamanan
Framework populer telah banyak digunakan oleh banyak pengembang, dan kemungkinan adanya
masalah keamanan atau pun bug telah diperbaiki. Selain itu, framework biasanya juga memiliki
komunitas besar yang dapat berperan sebagai penguji jangka panjang. Setiap kali pengguna
menemukan celah keamanan, maka mereka dapat memberi tahu tim untuk segera
memperbaikinya.
Kekurangan :
1. Kurangnya pemahaman bahasa pemrograman
Jika Anda bekerja menggunakan kerangka kerja dan hanya mengetahui sedikit tentang bahasa
pemrograman yang digunakan dibaliknya, maka Anda hanya mempelajari mengenai kerangka
tersebut. Sehingga pemahaman mengenai bahasa pemrograman menjadi tidak berkembang.
2. Memiliki batasan
Dalam penggunaannya, kerangka ini juga memiliki beberapa batasan yang tidak dapat Anda
modifikasi. Sehingga Anda harus bekerja sesuai dengan standar yang digunakan di dalamnya.
Oleh karena itu, ketika mengembangkan sebuah aplikasi, Anda harus menggunakan kerangka
kerja yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Kode Publik
Karena bersifat publik, maka kode dapat digunakan siapa saja termasuk pihak-pihak yang
mempunyai niat buruk. Mereka dapat mempelajari cara kerja kode untuk menemukan kelemahan
untuk menyerang Anda.

Anda mungkin juga menyukai