Halaman :
Ditetapkan Oleh: Tanda Tangan :
KERANGKA ACUAN
POLI PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA)
a. Pendahuluan
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan
mempunyai fungsi sebagai 1) Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, 2)
Pusat pemberdayaan masyarakat dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
yang meliputi pelayana kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat. Dalam rangka mencapai visi yaitu Kecamatan Sehat, Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yaitu upaya promosi kesehatan,
kesehtana lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta KB, upaya perbaikan gizi
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya
pengobatan. Selain itu sesuai masalah daerah setempat dapat dilaksanakan upaya
kesehatan pengembangan. Kesehatan Indera Penglihatan termasuk upaya
kesehatan pengembangan Puskesmas yang dapat diintegrasikan dengan upaya
kesehatan lainnya.
Puskesmas Muara Lakitan merupakan salah satu Puskesmas yang berada di
Kabupaten Musi Rawas tepatnya di Kelurahan Muara lakitan Kecamatan Muara
Lakitan dengan jarak tempuh lebih kurang 100 km ke Kota Lubuk Linggau. Wilayah
kerja Puskesmas Muara Lakitan mencakup 15 desa dan 1 kelurahan.
Demi terselenggaranya pelayana kesehatan kepada masyarakat secara
paripurna, maka Puskesmas Muara Lakitan mempunyai visi, misi, moto, dan tata
nilai, yaitu sebagai berikut :
b. Latar Belakang
Pemeriksaan IVA diperkenalkan Hinselman tahun 1925. Ternyata
efektivitasnya baik dan tidak lebih rendah daripada pap smears. Pengobatan kanker
serviks pada stadium lebih dini, hasilnya lebih baik, mortalitas akan menurun,
dengan masalah yang begitu kompleks, timbul gagasan untuk membuat Poli
Pemeriksaan IVA.
IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual
pada serviks dengan aplikasi asam asetat. Skrining pada setiap wanita minimal 1x
pada usia 35 – 40 tahun. Apabila fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun
pada usia 35 – 55 tahun (skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau
sekali seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan). Apabila fasilitas
tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35 – 55 tahun. Ideal dan optimal
pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25 – 60 tahun.
Dengan metode inspeksi visual yang lebih mudah, lebih sederhana dan lebih
mampu laksana. Skrining ini bisa dilakukan dengan cakupan lebih luas,
diharapkan temuan kanker serviks dini akan bisa lebih banyak.
c. Tujuan Umum
Untuk mengurangi morbiditas dan martalitas dari kanker serviks dengan
pengobatan dini terhadap kasus – kasus yang ditemukan.
d. Tujuan Khusus
1. Sebagai penjaringan, kewaspadaan dan deteksi dini terhadap penyakit
kanker serviks terutama bagi masyarakat di Kecamatan Muara Lakitan.
g. Sasaran
Wanita warga Kecamatan Muara Lakitan yang sudah .melakukan hubungan
seksual, sedang tidak haid dan sedang tidak hamil
Mengetahui,
Ka UPT Muara Lakitan Penanggungjawab UKP