2 PDF
2 PDF
Desember 2017
Hubungan Kualitas Tidur dengan Migren pada Mahasiswa
Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin
Diusulkan Oleh :
Anildhah Wahab
C 111 14 359
Pembimbing:
Dr. dr. Audry Devisanty Wuysang, M. Si. Sp. S.
DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
Hubungan Kualitas Tidur dengan Migren pada Mahasiswa
Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin
ANILDHAH WAHAB
C111 14 359
Pembimbing :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2017
ii
iii
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh skripsi ini adalah hasil karya
saya. Apabila ada kutipan atau pemakaian dari hasil karya orang lain baik berupa
tulisan, data, gambar atau ilustrasi baik yang telah dipublikasi atau belum dipublikasi,
akan menyebabkan sanksi yang berat berupa pembatalan skripsi dan sanksi akademik
yang lain.
Anildhah Wahab
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua dengan segala keterbatasan yang
vi
penulis miliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dalam
tercurah atas junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para
Dengan rahmat dan petunjuk Yang Maha Kuasa, kemudian disertai usaha,
doa, serta arahan dan bimbingan dokter pembimbing, maka skripsi yang berjudul
“Hubungan Kualitas Tidur dengan Migren pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas
hambatan, tetapi atas izin Allah kemudian bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
Dengan tulus ikhlas dan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada Allah SWT kemudian orangtua tercinta Ayahanda Abd Wahab
S,Sos M,Si dan Ibunda Hj. Hamsinah Wahab S,Sos atas doa, ketulusan, dan kasih
sayangnya selama ini, serta kepada saudaraku tersayang M. Taufiq Wahab atas
staf Pengajar, dan tata usaha yang telah memberikan bantuan dan bimbingan
kepada penulis.
vii
2. Dr. dr. Audry Devisanty Wuysang, M.Si, Sp.S selaku dosen pembimbing yang
3. Dr. dr. Andi Kurnia Bintang Sp.S (K), MARS selaku penguji dalam skripsi ini
4. dr. Ashari Bahar, M.kes, Sp.S, FINS selaku penguji dalam skripsi ini yang
kepada penulis.
Dini, Amni, Anisah, Eka yang telah berjuang bersama, saling menyemangati
dan mendoakan.
selama ini.
ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa
berkontribusi dalam perbaikan upaya kesehatan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
ix
ABSTRAK
karakteristik berupa nyeri kepala unilateral, bisa ringan sampai berat serta dapat
mengganggu aktivitas fisik. Perubahan pola tidur seperti kuang tidur, bekerja
berlebihan, serta sering tidur larut malam merupakan salah satu penyebab terjadinya
migren. Migren dan perubahan pola tidur merupakan salah satu penyebab terjadinya
migren. Migren dan kualitas tidur merupakan masalah yang sering dijumpai pada
mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas
kuesioner. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chis-Square.
mengalami migren dengan kualitas tidur buruk berjumlah 35 orang (42,7%), dan
sampel yang tidak mengalami migren dengan kualitas tidur baik berjumlah 15 orang
(83%), Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengn migren
x
ABSTRACT
unilateral headaches, can be mild to severe and may interfere with physical
activity. Changes in sleep patterns such as sleeping, overwork, and frequent sleep
late at night is one cause of migraine. Migraine and sleep patterns change is one of
the causes of migraine. Migraine and sleep quality is a common problem for
students. The purpose of this study was to determine the relationship between
Hasanuddin. This was an observational analytic study with cross sectional design.
The study was conducted in October 2017 at the Faculty of Medicine, Hasanuddin
University. The data were collected using questionnaire. The analysis used in this
respondents are women amounted to 74 people (74%). The result of the research
showed that there were migraine with poor sleep quality was 35 people (42,7%),
and non migraine sample with good sleep quality was 15 people (83%). It was
concluded that there was a relationship between sleep quality and migraine p =
xi
DAFTAR ISI
xiii
BAB 5 HASIL PENELITIAN .............................................................................. 26
BAB 6 PEMBAHASAN ....................................................................................... 28
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 32
7.2 Saran .................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 33
LAMPIRAN .......................................................................................................... 37
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR SINGKATAN
EEG = Elektroensefalogram
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
Tidur merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Pada kondisi istirahat dan
Kebutuhan tidur yang cukup tidak hanya ditentukan oleh faktor jam tidur
(kuantitas tidur), tetapi juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur
meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang
diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif seperti
kedalaman dan kepulasan tidur. Kualitas tidur dikatakan baik jika tidak
tidur, kualitas tidur yang buruk merupakan faktor resiko terjadinya masalah fisik
dan psikologis. Masalah fisik yang dapat ditimbulkan antara lain kelelahan, nyeri
seseorang dengan migren diketahui memiliki kualitas tidur yang lebih buruk
di dunia mencapai 10%; wanita lebih banyak dari pada pria. Beberapa studi
1
2
sebesar 25%, sedangkan pada pria hanya sebesar 8%. Usia penderita migren
cuaca, terlalu banyak atau kurang tidur dan stress (Waty, Lina, 2010). Kualitas
tidur yang buruk dapat menyebabkan terjadinya serangan migren karena kualitas
tidur yang buruk dapat mengubah proses modulasi nyeri sehingga nyeri lebih
Melihat fakta dari uraian diatas, maka peneliti tertarik dan merasa perlu
Apakah terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan migren pada mahasiswa
Hasanuddin.
terjaga (Sadock, 2010). Waktu tidurnya kurang dari 3 jam dalam 24 jam
meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu
5
6
yang dapat dipengaruhi oleh waktu yang digunakan untuk tidur pada
efisiensi tidur pada usia dewasa muda adalah 80-90% (Dament et al, 1985;
Hayashi & Endo, 1982 dikutip dari Carpenito, 1998). Kualitas tidur
kemudahan untuk tertidur tanpa bantuan medis. Kualitas tidur yang baik
dapat memberikan perasaan tenang di pagi hari, perasaan energik, dan tidak
mengeluh gangguan tidur. Dengan kata lain, memiliki kualitas tidur baik
sangat penting dan vital untuk hidup sehat semua orang Lai (2001) dalam
Wavy (2008).
laboratorium yaitu EEG yang merupakan rekaman arus listrik dari otak.
Perekaman listrik dari permukaan otak atau permukaan luar kepala dapat
otak. Ini sangat dipengaruhi oleh derajat eksitasi otak sebagai akibat dari
keadaan tidur, keadaan siaga atau karena penyakit lain yang diderita. Tipe
fisik dan tanda psikologis. Di bawah ini akan dijelaskan apa saja tanda fisik
movement (REM) dan non-REM (NREM). Kedua tipe ini ditentukan oleh
proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan
pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang
batang otak yang mengatur siklus dalam tidur yaitu RAS dan BSR. Tidur
yang berbeda-beda. Pola tidur dewasa relatif lebih stabil sepanjang masa
dewasa muda hingga dewasa menengah. Siklus tidur dewasa muda dan
serta tahap 2 yang mendominasi sekitar 45-55% dari total tidur. Secara
keseluruhan tahapan tidur dewasa muda dan menengah terdiri dari 75-80%
untuk tidur dengan waktu 7-9 jam setiap malam dan mencapai tahapan
tidur yang optimal sehingga merasakan segar saat bangun di pagi hari dan
tidak ditentukan dari jumlah jam tidur (kuantitas tidur) tetapi juga
singkat dengan kedalaman tidur yang cukup sehingga pada saat bangun
tidur terasa segar kembali dan pola tidur demikian tidak akan menganggu
kesehatan akan tetapi jika kurang tidur sering terjadi dan berlangsung terus
RD, 2016).
9
a. Penyakit
tidur yang banyak daripada biasanya. Di samping itu siklus bangun- tidur
b. Lingkungan
Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat
c. Kelelahan
d. Gaya hidup
e. Stress emosional
berkurangnya siklus REM tahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga
saat tidur.
10
tidur REM.
g. Medikasi
h. Motivasi
i. Nutrisi
tidur, karena adanya tryptophan yang merupakan asam amino dari protein
(Hidayat, 2006).
11
2.2 Migren
2.2.1 Epidemiologi
75% diantaranya adalah wanita. Migren dapat terjadi pada semua usia
D. 2012).
(16,54%) atau 45 juta orang menderita sakit kepala kronik dan 20 juta dari
45 juta tersebut merupakan wanita. 75% dari jumlah di atas adalah tipe
dan bekerja sebanyak 62,7%. Onset migren terjadi pada usia dibawah 30
tahun pada 80% kasus dan menurun seiring bertambahnya usia. Risiko
2012).
diperkirakan dua sampai tiga kali lebih sering pada perempuan (Price,
2003).
International Headache Society (IHS) 1998, yaitu migren tanpa aura atau
common migren dan migren dengan aura atau classic migren. Yang paling
sering terjadi adalah migren tanpa aura yaitu sekitar 80% dari semua
pengidap migren.
1. Migren dengan aura atau classic migren diawali dengan adanya deficit
bintik gelap, diikuti nyeri kepala unilateral, mual dan kadang muntah
2. Migren tanpa aura atau common migren yaitu nyeri pada salah satu
intensitas nyeri sedang sampai berat, nyeri diperparah saat aktivitas dan
reticular aurosal system (ARAS), gejala yang muncul adalah otonom dan
yang lambat pada pola sequential atau depresi menyebar seiring dengan
adanya penurunan cerebral blood flow. Gejala yang muncul aura sensori,
motorik atau terkadang jalur cortical yang lebih tinggi termasuk bahasa.
Lamanya kebutuhan tidur adalah sangat bervariasi antara setiap orang dan
sangat sulit untuk menilai berapa lama tidur yang dibutuhkan seseorang
fisiologik yang dinilai dengan polisomnografi. Tidur terdiri dari fase rapid
eye movement (REM) dan non rapid eye movement (NREM), fase NREM
disebut juga delta atau slow wave sleep (SWS). Siklus tidur yang normal
dimulai dari tingkat 1 diikuti tingkat 2 kemudian SWS dan kembali dengan
cepat ketingkat 2 dan kemudian tidur REM dimulai. Pola tidur berubah
sejalan dengan pertumbuhan usia. Bayi baru lahir mengalami tidur REM
cukup bulan akan menghabiskan sekitar 50% total waktu tidurnya pada
tidur REM. Pada usia 10 tahun, total tidur REM akan menyerupai proporsi
pada orang dewasa yaitu 20 sampai 25% waktu tidur. Gangguan tidur
Normalnya, ketika seseorang tidur, akan melalui 4 fase tidur dimana fase 1
dan 2 fase awal tidur, fase 3 dan 4 adalah fase tidur nyenyak. Jika
15
seseorang sampai pada fase tidur nyenyak, tubuh akan memproduksi zat
bangun tidur. Serotonin dan dopamine bisa berkurang akibat kualitas tidur
yang buruk. Pada fase 1 dan 2 terdapat fase tambahan yaitu fase REM , jika
kita terbangun ketika berada di fase REM (fase dimana bola mata tampak
menemukan bahwa orang dengan jam sirkadian yang lebih pendek dapat
tidur lebih awal dan bangun dipagi hari juga lebih awal karena mereka
jam sirkadian yang lebih panjang, ritme internal membuat mereka tidur
lebih lambat di malam hari. Mereka juga kesulitan bangun di pagi hari
masa remaja dan lebih menurun di usia tua (Andrew H and Peter JG,
2013).
tubuh selama siklus 24 jam. Jam inilah yang mengatur pada malam hari
terjaga tubuh. Andrew dan Peter menemukan bahwa pada keluarga yang
memiliki fase tidur lanjut yang berat (ASP) dengan jam sirkadian yang
drastis pendek, terjadi perubahan pada gen CKIdelta mereka. Gen CKIdelta
bangun lebih awal dari biasanya, perubahan pola waktu dalam kinerja
bahkan berlebihan adalah pemicu dari sakit kepala (Andrew H and Peter
JG, 2013).
tidur, serta faktor intrinsik yang menjadi pencetus keduanya. Nyeri kepala
bekerja dalam mengatur tidur REM dan migren, karena serotonin bekerja
tidak stabil, misalnya pada saat sebelum dan selama masa haid, selama
Cahaya yang terlalu terang, suara yang terlalu keras, atau bau
tertentu yang sangat menyengat seperti bau parfum dan asap rokok
Penyakit Lingkungan
kelelahan Stres
Kualitas Tidur
Minum
Gaya hidup
alkohol
Penurunan Penurunan
plasma serotonin,
melatonin noradrenalin
Migren
Keterangan :
= Menyebabkan
18
19
↓ serotonin
↓noradrenalin
↓ plasma melatonin
Keterangan :
Variabel terikat
Variabel bebas
Variabel antara
jam, diperparah oleh aktivitas fisik, dan disertai dengan gejala-gejala otonom
2. Kualitas tidur: Kepuasan seseorang terhadap tidur sehingga pada saat bangun
orang tersebut tidak merasa lelah, segar, tidak sakit kepala, dan lesu. Kualitas
tidur dapat di nilai dengan kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index)
20
Kriteria Objektif
1. PSQI: Kuesioner yang digunakan menilai kualitas tidur seseorang yang terdiri
dijumlahkan jika jumlahnya 1-4 maka dikategorikan kualitas tidur baik, jika
2017.
21
22
2009):
Keterangan :
Q = 1-P
Migren
Kualitas tidur
sebelumnya.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
Data yang dikumpulkan pada peneliti ini yaitu data primer. Data
primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
hasil penjumlahan dan pembagian nilai yang diperoleh dari skor item
lamanya waktu tidur (dalam jam) dibagi waktu lamanya di atas tempat
tidur kemudian dikalikan 100%. Jika hasilnya >85% diberi skor 0, 75-84%
diberi skor 1, 65-74% diberi skor 2, dan <65% diberi skor 3. Total skor
yaitu :
2. Latensi tidur
3. Durasi tidur
5. Gangguan tidur
21. Instrumen ini telah mengalami uji reliabilitas, dengan koefisien korelasi
nilai Cronbach alpha 0,766 (Buysse dkk, 1989; Backhaus dkk, 2002,
Agustin, 2012).
dilakukan analisis. Hasil akan disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan
3. Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak yang
HASIL PENELITIAN
waktu 1 bulan dengan jumlah responden yang diperoleh sebesar 100 orang
Microsoft Excel dan SPSS. Penyajian data peneliti ini meliputi hasil analisis
Berdasarkan dari tabel 5.1 bahwa dari 100 responden, kualitas tidur
26
27
Berdasarkan hasil dari tabel 5.2 bahwa dari 100 responden, penderita
orang (62%).
Universitas Hasanuddin
Berdasarkan tabel 5.3 bahwa dari 100 responden dapat dijelaskan bahwa
persentase responden yang mengalami migren lebih tinggi pada kualitas tidur yang
orang (16,7%). Hasil analisis bivariat dengan uji Chi-square diperoleh nilai p Value=
0,039, dimana p < 0,005 sehingga dapat dinyatakan ada hubungan yang bermakna
PEMBAHASAN
6.1 Kualitas Tidur
Kebutuhan tidur yang cukup tidak ditentukan dari jumlah jam tidur (kuantitas
tidur) tetapi juga kedalaman tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur adalah kepuasan
lelah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva
merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau
mengantuk (Hidayat, 2006) dan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur
menurut Hidayat (2006) seperti: penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, stress
emosional, motivasi, dan nutrisi yang banyak dialami oleh mahasiswa. Berdasarkan
tabel 5.1 dari 100 responden menunjukkan bahwa sebagian besar kualitas tidur
responden adalah buruk sebanyak 82 orang (82%). Masalah tidur pada mahasiswa
sangat sering terjadi dan dilaporkan memiliki prevalensi yang bervariasi mulai 5%
sampai dengan 43% (Reigstad dkk, 2009). Guo dkk. (2014) mempublikasikan hasil
penelitian tentang gangguan tidur pada mahasiswa di China yang memperoleh angka
prevalensi 39,6%. Penelitian lain yang serupa mendukung penelitian tersebut dengan
muda untuk tidur dengan waktu 7-9 jam setiap malam dan mencapai tahapan tidur
yang optimal sehingga merasakan segar saat bangun di pagi hari dan tubuh
28
29
4-72 jam, disertai rasa mual dan muntah. Beberapa serangan migren diawali oleh
suatu pancaran cahaya atau aura (migren klasik), gejala pada penglihatan. Ada
keadaan yang sama sekali terbatas dari gejala-gejalanya sebelum serangan lagi. Sakit
kepala yang dialami sehari hari bukanlah migren. Seseorang yang mengalami migren
sebagai penyakit biasa. Padahal jika hal ini terjadi secara terus-menerus tanpa
diperiksakan maka akan menggangu aktivitas sehari-hari dan membuat mereka sangat
cemas. Jika hal ini terjadi pada mahasiswa, maka akan mempengaruhi konsentrasi
dalam belajar dan kondisi kesehatannya.Berdasarkan tabel 5.2 dari 100 responden
orang (38%). Maka mahasiswa harus bisa mengatasi migren dengan cara mengenali
dan menghindari faktor pencetus, jumlah serangan dan tingkat keparahan migren
dapat dikurangi. Ada beberapa faktor pencetus diluar kemampuan kita untuk bisa
mengontrolnya seperti makan makanan yang bergizi, makan teratur, mengatasi stres,
tidur dan beraktifitas secara teratur, dan bergaya hidup sehat. Ada pun hal yang harus
dihindari antara lain makanan yang dapat mencetuskan migren dan menghindari asap
Tidur yang baik memiliki peran penting dalam pemulihan tubuh. Pada
manusia, irama sirkadian secara normal muncul pada malam hari bersama dengan
melatonin. Hal ini menyimpulkan bahwa melatonin adalah fasilitator tidur internal
dengan efeknya kesistem oksida nitrit, GABA, dan glutamatercik (Peres, 2005).
menunjukkan ada hubungan antara kualitas tidur dengan migren pada mahasiswa
yang mengalami migren lebih banyak pada responden yang kualitas tidurnya buruk
orang (16,7%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Gilman et all yang
menjelaskan bahwa migren yang termasuk kedalam nyeri kepala primer sering kali
dicetuskan oleh kualitas tidur yang buruk (Gilman at all, 2007). Hasil penelitian lain
keterkaitan gangguan tidur yang termasuk kedalam penilaian kualitas tidur seseorang
dengan terjadinya migren. Hal ini mengemukakan bahwa kualitas tidur yang buruk
dapat mengubah proses modulasi nyeri sehingga menjadi lebih peka terhadap nyeri
(Larsson B, 2008).
31
adanya gangguan pada modulasi nyeri sentral, disfungsi hipotalamus, serta kombinasi
keempat mekaanisme tersebut. Sekresi melatonin oleh badan pineal secara substansial
ditekan oleh paparan cahaya. Penderita migren akan lebih rentan terhadap serangan
sepanjang musim panas saat siang hari dan berlangsung hampir sepanjang hari
Hampir 50% serangan migren teradi pada pukul 4 dan 9 pagi mengikuti irama
sirkardian, namun serangan migren tidak memiliki keterkaitan dengan stadium tidur.
Penderita mungkin saja terbangun karena serangan migren diluar tidur fase REM atau
serangan tersebut muncul pada stadium 3 dan 4 tidur RAS. 60% pasien migren
merupakan gejala yang terjadi sebagai akibat dari disfungsi hipotalamus Berdasarkan
menyebabkan terjadinya serangan migren karena kualitas tidur yang buruk dapat
mengubah proses modulasi nyeri sehingga nyeri lebih peka terhadap nyeri yang
7.2 Saran
2. Perlunya informasi yang lebih mengenai faktor resiko untuk migren sehingga
3. Bagi penderita migren disarankan untuk lebih menjaga kesehatan dengan tidur
32
DAFTAR PUSTAKA
Andre H and Peter JG. Migreine and sleep: New Connections. Journal of Cerebrum.
2013. ISBN-13:978-0-205-87194-0.p.299
MMWR 2009;58:1175–9.
Fathul LA dan Imam AA. Hubungan perubahan pola tidur dengan kejadian migren
Gilman, Palermo, Kabbouche, Hersey A, and Powers. Primary Headache and sleep
Guyton, A.C. & Hall, J.E. 2007. Aktivitas Otak-Tidur dalam Buku Ajar Fisiologi
33
34
Medika.
Jones, H, Royden Jr; Srinivasan, Jayashri; Allam, Gregory J; Baker, Richard A, 2012.
King LA. Psikologi umum: sebuah pandangan apresiatif. Jakarta : Salemba Medika,
2010
Lance JW: mechanism and management of headache .5th ed. London: Butterworth.
1993.
Lina Waty, Supriatmo, Saing, B. 2013. Relationship between Migren and Sleep
treatment&care;1(2).
National Sleep Foundation. How much sleep do we really need? Washington, DC:
http://www.sleepfoundation.org/article/how-sleep-works/how-much-sleepdo-
Pitaloka RD, Utami GT, Novayelinda R. Hubungan kualitas tidur dengan tekanan
Peres M. Melatonin: The Pineal Gland and Their Implication for Headache
Redline, S., Isser, A. S., Rossen, C. L., Johnson, N. L., Kirchner, H. L., Emancipator,
Sadock, Benjamin J, Sadock, Virginia A. Buku ajar psikiatri klinis edisi 2. Jakarta:
EGC, 2010
Stovner LJ, Hagen K, Jensen R, Katsarava Z, Lipton RB, Scher AI, Steiner TJ, et al.
Vande Ven, Rob CG; Kaja, Simon; Plomp, Jaap: Frants, Rune R; van de
64.
Waty, Lina. 2010. Hubungan Migren Terhadap Terjadinya Gangguan Tidur Pada
Wilkinson, Marcia dan Anne Mac Gregor, (2002). Seri Kesehatan bimbingan Dokter
2015].
37
Lampiran 1
Riwayat Pendidikan
Tahun 2002 Lulus TK Rama Makassar
Tahun 2008 Lulus SDN Unggulan Toddopuli Makassar
Tahun 2011 Lulus SMP Negeri 8 Makassar
Tahun 2014 Lulus SMA Negeri 17 Makassar
Tahun 2014-Sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
38
Lampiran 2
antara kualitas tidur dengan migren pada Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
Oleh karena itu, peneliti meminta kesediaan Saudara untuk mengisi pertanyaan-
pertanyaan yang tertera pada kuesioner terlampir untuk disertakan dalam data
penelitian. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas maupun jawaban yang saudara
berikan. Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini, saya
saya siapkan.
39
Lampiran 3
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin: L / P
Alamat :
Pekerjaan :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai penelitian ini, saya
menyatakan bersedia secara sukarela tanpa paksaan untuk menjadi responden
penelitian ini dan menaati semua prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini.
Saya mengerti bahwa prosedur penelitian terhadap saya tidak akan menyebabkan hal-
hal yang merugikan bagi saya.
Makassar, …………………… 2017
Responden
(……………………) (……………………)
NIM NIM
Lampiran 4
DIAGNOSIS MIGREN
NAMA : ANGKATAN :
NIM : ALAMAT :
UMUR :
1) Sekurang-kurangnya 5 kali serangan yang memiliki kreteria 2-4
Ya ( ) Tidak ( )
Lampiran 5
44
45
46
47
Lampiran 6
Data kuesioner
UMUR JENIS KOMPONEN KOMPONEN KOMPONEN KOMPONEN KOMPONEN KOMPONEN KOMPONEN KUALITAS
NO JUMLAH MIGREN
(TAHUN) KELAMIN 1 2 3 4 5 6 7 TIDUR
1 22 Perempuan 1 2 3 3 1 0 1 11 BURUK TIDAK
2 21 Perempuan 1 0 2 3 0 0 3 9 BURUK TIDAK
3 20 Laki-laki 1 0 2 3 0 0 3 9 BURUK TIDAK
4 21 Perempuan 1 0 0 1 6 0 2 10 BURUK TIDAK
5 21 Perempuan 1 0 2 3 0 0 2 8 BURUK TIDAK
6 21 Perempuan 1 0 2 2 0 0 2 7 BURUK TIDAK
7 21 Perempuan 0 0 0 1 1 0 2 4 BAIK TIDAK
8 21 Perempuan 0 1 2 1 1 0 2 7 BURUK TIDAK
9 21 Perempuan 2 1 2 3 1 0 3 12 BURUK Ya
10 21 Perempuan 2 0 2 3 1 0 3 11 BURUK TIDAK
11 22 Perempuan 1 1 1 2 1 0 3 9 BURUK TIDAK
12 20 Perempuan 1 0 3 3 2 0 2 11 BURUK Ya
13 22 Perempuan 0 0 1 3 2 0 2 8 BURUK TIDAK
14 21 Perempuan 1 1 2 3 0 0 1 8 BURUK TIDAK
15 21 Perempuan 2 3 0 1 1 0 3 10 BURUK TIDAK
16 21 Laki-laki 2 5 3 3 1 0 2 16 BURUK Ya
17 21 Laki-laki 1 3 2 3 2 0 3 14 BURUK Ya
18 21 Perempuan 0 1 1 2 1 0 0 5 BAIK TIDAK
19 21 Laki-laki 2 2 3 3 1 0 3 14 BURUK Ya
20 21 Laki-laki 1 0 0 2 1 0 1 5 BAIK Ya
21 21 Perempuan 1 1 2 3 1 0 3 11 BURUK TIDAK
22 21 Perempuan 1 0 2 3 1 0 1 8 BURUK TIDAK
23 21 Perempuan 1 2 3 3 0 0 2 11 BURUK Ya
24 21 Perempuan 1 0 1 2 1 0 3 8 BURUK TIDAK
25 20 Perempuan 0 0 1 3 0 0 1 5 BAIK Ya
26 21 Laki-laki 0 0 1 2 1 0 1 5 BAIK TIDAK
27 20 Perempuan 1 0 1 3 0 0 2 7 BURUK TIDAK
28 21 Perempuan 2 2 2 3 2 2 2 15 BURUK Ya
29 23 Perempuan 1 0 2 3 0 0 3 9 BURUK TIDAK
30 21 Perempuan 1 2 2 3 1 0 3 12 BURUK TIDAK
31 20 Perempuan 1 1 1 2 1 0 2 8 BURUK TIDAK
32 21 Perempuan 0 0 1 2 0 0 1 4 BAIK TIDAK
33 19 Perempuan 1 1 1 1 0 0 1 5 BAIK Ya
34 21 Perempuan 0 0 0 1 1 0 1 3 BAIK TIDAK
35 22 Perempuan 1 1 2 3 1 0 3 11 BURUK TIDAK
36 21 Perempuan 1 2 2 3 1 0 1 10 U TIDAK
37 20 Perempuan 1 3 2 3 1 0 1 11 BURUK TIDAK
38 21 Perempuan 2 2 3 3 1 0 3 14 BURUK Ya
39 21 Perempuan 2 1 1 2 1 2 1 10 BURUK Ya
40 22 Perempuan 1 0 0 2 1 0 1 5 BAIK TIDAK
41 21 Laki-laki 0 2 1 2 2 1 2 10 BURUK Ya
42 20 Laki-laki 1 2 1 1 2 0 2 9 BURUK TIDAK
43 21 Perempuan 2 0 2 3 1 0 3 11 BURUK TIDAK
44 22 Perempuan 1 1 1 2 0 0 2 7 BURUK TIDAK
45 20 Perempuan 1 2 0 3 3 1 0 10 BURUK TIDAK
46 21 Laki-laki 1 2 2 3 1 0 1 10 BURUK TIDAK
47 21 Perempuan 1 0 2 3 2 0 3 11 BURUK Ya
48 21 Perempuan 1 1 3 2 1 0 2 10 BURUK Ya
49 22 Perempuan 1 2 1 2 2 0 3 11 BURUK Ya
50 21 Perempuan 1 1 2 1 2 0 1 8 BURUK TIDAK
48
51 20 Perempuan 1 1 2 3 1 0 2 10 BURUK Ya
52 21 Perempuan 1 1 1 2 1 0 1 7 BURUK TIDAK
53 20 Perempuan 1 0 3 3 1 0 1 9 BURUK TIDAK
54 22 Perempuan 2 1 3 3 1 0 2 12 BURUK TIDAK
55 21 Perempuan 2 2 2 3 1 0 3 13 BURUK Ya
56 21 Perempuan 1 1 2 3 1 0 2 10 BURUK TIDAK
57 20 Laki-laki 2 2 3 3 1 0 2 13 BURUK Ya
58 21 Perempuan 1 1 2 3 2 0 3 12 BURUK Ya
59 22 Perempuan 2 1 2 1 1 0 2 9 BURUK TIDAK
60 22 Perempuan 1 1 2 3 1 0 2 10 BURUK TIDAK
61 21 Perempuan 0 0 0 2 1 1 1 5 BAIK TIDAK
62 22 Laki-laki 2 3 1 2 0 0 3 11 BURUK TIDAK
63 21 Laki-laki 1 2 3 3 1 0 3 13 BURUK Ya
64 24 Perempuan 0 0 2 3 0 0 0 5 BAIK TIDAK
65 21 Laki-laki 1 1 2 3 1 0 1 9 BURUK TIDAK
66 20 Perempuan 2 3 2 3 1 0 3 14 BURUK Ya
67 20 Laki-laki 2 2 2 3 0 0 1 10 BURUK Ya
68 22 Perempuan 1 1 2 0 1 0 3 8 BURUK TIDAK
69 20 Perempuan 0 1 3 0 1 0 0 5 BAIK TIDAK
70 21 Perempuan 1 1 2 2 1 0 3 10 BURUK TIDAK
71 20 Laki-laki 2 2 3 3 0 0 1 11 BURUK TIDAK
72 22 Perempuan 0 1 3 3 1 0 1 9 BURUK TIDAK
73 21 Perempuan 2 3 2 2 1 0 2 12 BURUK TIDAK
74 21 Perempuan 2 1 2 3 2 0 2 12 BURUK Ya
75 21 Perempuan 1 2 2 3 1 0 2 11 BURUK TIDAK
76 22 Perempuan 0 1 2 3 1 0 1 8 BURUK Ya
77 21 Laki-laki 1 1 0 1 1 0 1 5 BAIK TIDAK
78 21 Laki-laki 1 0 2 2 1 0 2 8 BURUK TIDAK
79 20 Perempuan 2 1 2 3 1 0 2 11 BURUK Ya
80 20 Laki-laki 1 2 2 3 0 0 2 10 BURUK TIDAK
81 22 Perempuan 1 0 2 3 1 0 0 7 BURUK TIDAK
82 20 Laki-laki 1 1 2 3 1 0 3 11 BURUK Ya
83 20 Laki-laki 1 1 0 1 0 0 2 5 BAIK TIDAK
84 21 Laki-laki 1 3 2 3 2 0 2 13 BURUK Ya
85 21 Perempuan 2 2 2 2 1 0 2 11 BURUK TIDAK
86 21 Laki-laki 2 0 2 3 1 0 3 11 BURUK TIDAK
87 21 Perempuan 1 1 2 3 1 0 2 10 BURUK Ya
88 20 Perempuan 2 1 3 2 1 0 2 11 BURUK Ya
89 22 Perempuan 0 0 0 1 1 0 3 5 BAIK TIDAK
90 21 Laki-laki 1 0 0 1 1 0 0 3 BAIK TIDAK
91 20 Laki-laki 1 1 1 2 1 0 3 9 BURUK Ya
92 20 Perempuan 1 1 2 3 0 0 3 10 BURUK Ya
93 22 Perempuan 1 0 2 3 2 0 3 11 BURUK Ya
94 21 Perempuan 1 0 2 2 1 0 3 9 BURUK Ya
95 20 Perempuan 0 0 1 1 0 0 2 4 BAIK TIDAK
96 20 Perempuan 0 0 1 1 0 1 2 5 BAIK TIDAK
97 21 Laki-laki 1 1 2 3 2 0 1 10 BURUK Ya
98 21 Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 9 BURUK Ya
99 22 Perempuan 1 1 2 1 2 0 1 8 BURUK Ya
100 21 Perempuan 1 2 3 1 0 0 3 10 BURUK Ya
49
LAMPIRAN 7
Statistics
UMUR (TAHUN)
N Valid 100
Missing 1
Mean 20.97
Minimum 19
Maximum 24
UMUR (TAHUN)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
JENIS KELAMIN
N Valid 100
Missing 0
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
KUALITAS TIDUR
N Valid 100
Missing 0
KUALITAS TIDUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
KUALITAS TIDUR
N Valid 100
Statistics
MIGREN
N Valid 100
Missing 0
MIGREN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KUALITAS TIDUR
Ya Count 3 35 38
52
Chi-Square Tests
a
Pearson Chi-Square 4.240 1 .039
b
Continuity Correction 3.208 1 .073
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.84.
a
Symmetric Measures
Value