Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia-Nya berupa rahmat dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Filsafat Ilmu Pendidikan” sebagai tugas mata kuliah Filsafat Ilmu.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah serta semua
pihak yang telah ikut berpartisipasi secara langsung dan tidak langsung sehingga
kami mampu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini mengandung kekurangan sekalipun telah
diupayakan seoptimal mungkin oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi menghasilkan sebuah karya
ilmiah yang jauh lebih baik.
Semoga makalah ini memberikan manfaat dan menambah wawasan tentang
penelitian bagi siapapun yang membacanya.
Baubau, 22 oktober
2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................
2.1 Pengertian Filsafat
2.2 Ontologi Ilmu Pendidikan
2.3 Epistemologi Ilmu Pendidikan
2.4 Aksiologi Ilmu Pendidikan
2.5 Pengertian Filsafat Ilmu Pendidikan
2.6 Peranan Filsafat dalam Ilmu Pendidikan
2.7 Sasaran Filsafat Ilmu Pendidikan
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran .
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
3. Menurut Charles Gore, filsafat ialah hasil usaha akal budi atau berpikir
manusia secara mendalam. Hal itu mengingat bahwa tidak ada batasan tertentu
tentang mendalamnya suatu usaha berpikir, karena sifatnya kualitatif dan dihayati
sehingga dapat dibedakan mana yang filsafat dan mana yang bukan. Disamping
itu, ilmu pengetahuanpun sangat besar peranannya terhadap pemahaman filsafat
itu.
4. Menurut Brubacher, filsafat berasal dari perkataan Yunani Kuno, yaitu filos
dan sofia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar ilmu pengetahuan. Atau
diartikan pula sebagai cinta belajar. Dalam proses pertumbuhan ilmu-ilmu
pengetahuan (Sciences) hanya ada di dalam filsafat. Maka filsafat pun dikatakan
sebagai induk atau ratu ilmu pengetahuan.
2.7.2 Metode
Apabila tujuan telah dirumuskan sesuai dengan tujuan filsafat yang dianut,
langkah selanjutnya adalah mengupas tentang cara-cara menerapkan aspek-aspek
pendidikan yang terkandung dalam tujuan pendidikan. Filsafat akan mengadakan
pembahasan tentang aku (ego) dan tujuan, lalu dibahas pula metode apa yang
tepat bagi pribadi yang bersangkutan. Misalnya, berdasarkan ilmu jiwa
kepribadian, aliran monisme faham Materialisme menganggap bahwa manusia
adalah makhluk reaksi, pola reaksinya disampaikan sebagai stimulus response.
Untuk meningkatkan efektivitas tingkah laku manusia hanya dibutuhkan
pengalaman atau latihan (drill). Sedangkan menurut aliran monisme faham
Idealisme memandang bahwa manusia itu asas primemya adalah jiwa, karena
jasmani tanpa jiwa tidak akan berdaya. Maka pendidikan harus dilaksanakan
berdasarkan kodrat dan kebutuhan asas roldaani, untuk membina rasio, perasaan,
kemauan dan spirit manusia.
Dari kedua faham tersebut bisa melahirkan beberapa metode yang bisa
digunakan dalam proses pendidikan, misalnya metode latihan, metode penugasan,
metode ceramah dan sebagainya. Jadi memilih metode pun harus mengacu kepada
tujuanberdasarkan kajian filsafat.
Alat-alat langsung disebut juga alat positif, misalnya segala jenis anjuran,
perintah, keharusan. Sedangkan alat-alat tidak langsung disebut alat negatif,
misalnya larangan-larangan, peringatanperingatan dan sejenisnya dengan segala
akibatnya,. Pembagian yang lain adalah si terdidik dan pendidik. Disamping
ketiga hal tersebut, yang termasuk sasaran Filsafat Pendidikan adalah faktor-
faktor pendidikan, dan usaha-usaha mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang
mendukung usaha pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Filsafat Ilmu pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seseorang mengenai
pendidikan yang merupakan kumpulan dari prinsip yang membimbing tindakan
profesional seseorang. Lebih jauh lagi filsafat Ilmu pendidikan berkaitan dengan
“Penetapan hakekat dari tujuan, alat pendidikan, dan menerjemahkan prinsip-
prinsip ini dalam kebijakan-kebijakan untuk mengimplementasikan.
Maka dengan memahami filsafat ilmu pendidikan. Pelaksanaan pendidikan akan
lebih efektif dan efisien lebih mengarah kepada sasaran yang akan di capai
sehingga mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.
3.2. SARAN
Dengan adanya hubungan anatara filsafat dengan filsafat ilmu pendidikan
maka disarankan kepada mahasiswa untuk menggali pengetahuan lebih dalam lagi
dalam referensi-referensi lain yang lebih lengkap tentang filsafat ilmu pendidikan
lainnya.Sehingga dapat menerapkannya dalam dunia pendidikan dan mencapai
tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustrisno,dkk.(2005).Filsafat.Medan:USU
Jujun S.Suriasumantri.(2005) Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar
Populer.Jakarta:Sinar Harapan
Suparno,Paul, dkk.(1997).Filsafat Konstruktivisme Dalam
Pendidikan.Yogyakarta: Kanisius
Syafarudin,dkk.(2003).Filsafat Ilmu Pendidikan.Medan :Yayasan Penerbit
Pendidikan FKIP IAIN
Usiono.(2009).Pengantar Filsafat Pendidikan.Jakarta:Hijri Pustaka Utama.
http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com