Anda di halaman 1dari 2

MENGENDALIKAN AMARAH ‫ب‬

ِ ‫ض‬ ُ ِ‫ إِنَّ َما ال َّش ِدي ُد الَّ ِذي يَ ْمل‬،‫ْس ال َّش ِدي ُد بِالصُّ َر َع ِة‬
َ ‫ك نَ ْف َسهُ ِع ْن َد ال َغ‬ َ ‫لَي‬
ُ‫اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬ Artinya: “Orang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat. Namun orang yang
kuat adalah yang bisa mengontrol pribadinya ketika marah.”

،ُ‫ْك لَ(ه‬ َ ‫ أَ ْش(هَ ُد أَ ْن اَل اِلَ(هَ إِاَّل هللاُ َوحْ( َدهُ اَل َش( ِري‬،‫ال َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ أَ َم َرنَا بِاإْل ِ حْ َسا ِن‬ Lalu, bagaimana cara kita bisa mengendalikan marah? Ada hal-hal yang bisa
.‫ب َوال َع َج ِم‬ ِ ‫(ر‬ َ ‫ َوأَ ْش(هَ ُد أَ َّن َس(يِّ َدنَا َو َم ْواَل نَا ُم‬،‫ق اللَّيَ((الِ ْي َواألَي َِّام‬
َ (‫ح َّم ٍد َس(يِّ ُد ال َع‬ ُ ِ‫َخال‬ dipraktikkan ketika kita ingin mengendalikannya.

ْ (َ‫ان إِلَى ي‬
‫(و ِم‬ ٍ ( ‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َس‬ َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬ َ ‫اللهُ َّم‬ Pertama, membaca ta’awudz. Hal ini sebagaimana dalam hadits Nabi yang
diceritakan oleh Sulaiman Shurad. Nabi pernah bersabda bahwa beliau
‫الَتمُ(وُْتنَّ ِاالَّ وََاْنُتْم‬
َ َ‫ق ُتَقاتِ(ِه و‬ َّ (َ‫هللا ح‬
َ ْ‫ن ِاَّتقُ(و‬ َ ْ‫حاض ِ(ُرو‬ َ ْ‫ َاَّما َبْعدُ فََيا َأُّيهَ(ا ال‬.‫ال ِّز َح ِام‬ mengetahui ada sebuah kalimat yang jika dibaca, kemarahan itu akan hilang
.َ‫ُمسِْلُمْون‬ yaitu jika dia membaca “a’ûdzu billâhi minas syaithânir rajîm” (HR. Bukhari).
Kedua, berwudhu. Sebagaimana HR. Ahmad dan Abu Dawud, bahwa
Hadirin, Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Alloh “Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan terbuat dari api. Api hanya bisa
Dalam kesempatan yang mulia ini, kami pribadi khususnya dan jama’ah Jum’at padam dengan air. Jika di antara kalian marah, berwudulah.”
pada umumnya, marilah kita bersama-sama meningkatkan kadar ketaqwaan kita Ketiga, Duduk. Dalam sebuah hadits, Rasul bersabda: “apabila di antara
kepada Alloh SWT. Taqwa dalam arti menjalankan perintah-perintah-Nya dan kalian ada yang marah dalam keadaan berdiri, duduklah!. Jika marah tidak bisa
menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan bekal taqwa itulah, kita akan hilang, Bertidur miringlah!” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
mencapai kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan kelak. Keempat, Diam. Sebagaimana HR Ahmad:
ْ ‫ب أَ َح ُد ُك ْم فَ ْليَ ْس ُك‬
‫ت‬ ِ ‫َوإِ َذا غ‬
َ ‫َض‬
Hadirin, Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Alloh “Jika di antara kalian ada yang marah, maka diamlah”
Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, terkadang kita mendapatkan kenikmatan
yang bisa membuat kita bahagia. Namun bisa jadi, terkadang kita mendapatkan Kelima, bersujud yang berarti shalat sunnah minimal dua rakaat. Dalam
hal yang tidak melegakan hati kita. Cara masing-masing orang dalam sebuah HR Tirmidzi bahwa “barangsiapa yang mendapati hal kemarahan,
menyikapinya pun berbeda-beda. Ada yang bisa menyikapinya dengan sabar, hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).
menyelesaikannya dengan pelan-pelan. Ada pula yang seketika itu terpantik
emosinya, kemudian marah-marah. Hadirin, Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Alloh
Inti dari khutbah Jum’at kali ini adalah bahwa orang yang marah akan jauh
Hadirin, Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Alloh dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dan untuk mengendalikan marah
Menurut sebagian ulama, Allah membuat “marah” dari api. Apabila orang tersulut bisa melakukan beberapa hal seperti membaca ta’awudz, berwudhu’, duduk,
emosinya, api kemarahan akan membara. Orang marah akan jauh dengan diam dan melakukan sholat.
orang-orang yang ada di sekitarnya. Kenapa doa-doa yang dipanjatkan di
sepertiga malam dinamakan munajat? Munajat artinya berbisik-bisik. Berbisik- Akhirnya, semoga Alloh SWT selalu memberikan kita pertolongan untuk selalu
bisik lebih identik dengan sebuah kedekatan yang intens. Lebih intens dari orang bisa menahan amarah. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
berbicara biasa. Berbeda dengan orang marah. Orang yang sedang marah,
walaupun yang dimarahi hanya berjarak satu meter, namun nada bicaranya
tinggi, matanya melotot seperti orang yang sedang berbicara dengan jarak 100 ِ َ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َواِيَّا ُك ْم بِ َما فِيْ(( ِه ِم َن ْاالَي((ا‬. ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُ((رْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‬
‫ت‬ َ ‫((ار‬
َ َ‫ب‬
meter. Kenapa seperti itu? Sebab walaupun dekat secara raga, namun jauh . ‫ اِنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬. ‫لح ِكي ِْم‬
َ ‫َو ِذ ْك ِر ْا‬
secara ruh. Marah bisa memecah jarak itu menjadi terbentang jauh. ُ‫طبَةُ الثَانِيَة‬ْ ‫ال ُخ‬
‫ الَّ ِذيْ َعظُ َم اَ ْن تُ ِح ْيطَ بِ ِه‬.‫َّحي ِْم‬ ِ ‫ار الر‬ ِ َّ‫ ال َغف‬.‫َّار القَ ِدي ِْم‬
ِ ‫ القَه‬.‫َّار ال َع ِظي ِْم‬ ِ ‫ال َح ْم ُد هَّلِل ِ ال َجب‬
Hadirin, Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Alloh
Dalam HR. Bukhori disebutkan bahwa: ‫ــم َو َجـــنَّبَنَا‬ِ ‫ أَحْ ــ َم ُدهُ َعلَى َما َجلَّلَنَا ِم َن النِّ َع‬.‫ك َوالَ يُ َرا ُم‬ َ ‫ َو َع َّز فَالَ يُ ْد ِر‬.‫االَ ْوهَا ُم‬
‫(ام‪ .‬أَ ْش (هَ ُد اَ ْن الَ اِلَ (هَ اِالَّ هللاُ‪َ ،‬وأَ ْش (هَ ُد اَ َّن ُم َح َّمداً َع ْب ( ُدهُ َو َر ُس ( ْولُهُ‪ .‬اَللَّهُ َّم‬ ‫ِم َن النِّقَ( ِ‬
‫ص(الَةً يَ ْفنَى ُدنَهَا ْال َع( َد ُد‪َ ،‬و َس(لَّ َم تَ ْس(لِيْما ً‬ ‫صلَى هللاُ َعلَ ْي ِه َواَلِ ِه َ‬ ‫صلَى َعلَى ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫ّ‬
‫َكثِيْراً‪.‬‬
‫اَ َّما بَعْ(( ُد‪:‬اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُ((وا هَّللا َ‪،‬إِ َّن هللاَ اَ َم(( َر ُك ْم ِب((أ َ ْم ٍر بَ(( َدا َء فِيْ(( ِه بِنَ ْف ِس(( ِه‪َ ،‬وثَنَّى‬
‫ُص (لُّ ْو َن‬ ‫ال هللاُ تَ َعالَى‪:‬إِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَ (هُ ي َ‬ ‫ِب َمالَئِ َكتِ ِه‪َ ،‬واَيَّهَ ِب ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن ِم ْن ِعبَا ِد ِه‪.‬فَقَ َ‬
‫ص (لِّى َعلَى‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي( ِه َو َس (لَّ ُم ْوا تَ ْس (لِيْماً‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬ ‫َعلَى النّبِ ِّي‪ ،‬يَااَيُّهَا الَّ ِذي َْن اَ َمنُوا َ‬
‫ك‬ ‫((((ك ال ُمقَ(((( َّربِي َْن‪َ ،‬واَ ْنبِيَ((((ا َ‬‫ص((((لِّى َعلَى َمالَئِ َكتِ َ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫ك اَجْ َم ِعي َْن‪ .‬اَللَّهُ َّم اجْ َع ْلنَا ِم ْنهُ ْم يَااَرْ َح َم الر ِ‬
‫َّاح ِمي َْن‪ .‬اَللَّهُ َّم‬ ‫َوال ُمرْ َسلِي َْن‪َ ،‬واَ ْه ِل طَا َعتِ َ‬
‫ت‪،‬‬ ‫ت‪ (،‬األَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواألَ ْم َوا ِ‬ ‫ت‪َ ،‬وال ُم ْسلِ ِمي َْن َوال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِي َْن َوال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫الغنَى‪.‬‬ ‫(ف َو ِ‬ ‫ك الهُ( َدى َوالتُّقَى َوال َعفَ( َ‬ ‫ت‪ .‬اَللَّهُ َّم إِنَّا نَ ْس(ئَلُ َ‬ ‫ك قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبٌ ال( َّد َع َوا ِ‬ ‫إِنَّ َ‬
‫اللَّهُ َّم اجْ َع((لْ هَ ( َذا بَلَ((داً اِ ْن ُد ْونِي ِْس (يَّا بَلَ((داً اَ ِميْن (اً‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا فِى ال ( ُّد ْنيَا َح َس (نَةً َوفِى‬
‫ار َو ْال َح ْم ُ(د هَّلِل ِ َربِّ ال َعالَ ِمي َْن‪.‬‬ ‫اب النَّ ِ‬‫األَ ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اإلحْ َس (ا ِن َواِ ْيتَ((ا ِء ِذى القُ((رْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫ِعبَ((ا َد هللاِ‪ ،‬إِ َّن هللاَ يَ((أْ ُم ُر ُك ْم ِب ْال َع( ْد ِل َو ِ‬
‫ار َوالبَ ْغى يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬ولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَ ُر‬ ‫الفَ ْخ َشا ِء َوال ُم ْن َك ِ‬

Anda mungkin juga menyukai