- detikNews
Kasus ini mencuat setelah salah seorang siswi SMP di Jakarta Pusat membuat
laporan ke Polres Jakarta Pusat pada Minggu (13/10/2013) lalu. Siswi kelas IX itu
mengaku dipaksa oleh salah orang temannya untuk melakukan adegan seks kepada
adik kelasnya yang masih duduk di kelas VIII.
Adegan tersebut disaksikan dan direkam video oleh 5 orang perempuan lain yang
juga merupakan teman seangkatan korban. Korban bahkan diancam dengan
menggunakan senjata tajam jika menolak permintaan teman-temannya tersebut.
Sumber http://m.tribunnews.com/nasional/2014/05/12/komnas-anak-2014-kekerasan-
seksual-paling-tinggi-terjadi-di-sekolah
"Dan saat keluar dari toilet W biasa saja, terlihat riang dan ketawa-ketawa sama
temannya," tutur Sukirno.
Sukirno yang mengetahui peristiwa ini dari salah seorang staf guru pada Sabtu (3/5)
malam langsung menemui korban dan keluarga. Saat itu, Sukirno mempertanyakan
langkah orangtua yang sudah melapor ke kepolisian tanpa sepengetahuannya.
"Saya tanya kenapa tidak bilang dulu ke saya. Saya tidak ingin menyudutkan sesuatu
yang belum jelas. Apalagi ini anak buah saya," katanya.
Meski demikian, Sukirno menegaskan dukungannya terhadap penyelidikan yang
dilakukan pihak kepolisian. Selain memberikan dispensasi kepada WDitegaskan, jika
nantinya ada guru yang terbukti bersalah, pihaknya akan memberikan sanksi tegas.
"Saya mendukung penyelidikan ini. Saya juga kasih dispensasi untuk W sementara
waktu kalau dia belum mau masuk sekolah, diberi ijin dulu," jelasnya.
Ditemui terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Didik Sugiarto
mengaku telah mendapat informasi adanya dugaan kekerasan seksual yang dilakukan
ooknum guru tersebut. Saat ini, kata Didik, pihaknya masih mendalami dan
mengembangkan kasus ini.
"Kami sudah mendapat informasi mengenai ini dan sedang menyelidikinya," katanya
Fana Suparman/CAH
Sumber http://m.beritasatu.com/hukum-kriminalitas/182639-lagi-murid-sd-mengaku-
mendapat-pelecehan-seksual-di-sekolah.html
Bila Anak Alami Pelecehan Seksual di Sekolah
Mungkin ini tidak pernah ada dalam mimpi terburuk Anda sekalipun. Tapi, bila anak
mengalami pelecehan atau bahkan hingga tindak kekerasan seksual di sekolah, apa
yang bisa Anda lakukan?
1. Pulihkan dulu fisiknya. Menurut psikolog Dr. Rose Mini Adi Prianto,MPsi (Romy),
karena sakit fisik itu yang paling dirasa anak. “Yang penting fisiknya diobati dulu,
karena anak dalam kondisi tidak nyaman terutama fisiknya. Kalau hatinya
(mentalnya), itu dengan berjalannya waktu bisa dilakukan terapi-terapi tertentu.
Memang, belum ada penelitian yang mengungkap anak akan bisa melupakan masa-
masa gelapnya.”
Jangan membuat anak malah mengalami ketakutan dan kekhawatiran, bukan karena
kejadian pelecehan itu, tetapi karena lingkungannya yang tidak mendukungnya. Anak
tetap harus berkembang kemampuan sosialisasinya,” kata Romy.
4. Orang tua introspeksi diri dan jangan menyalahkan anak. Karena, menurut Arist,
anak berada di bawah perlindungan orang tuanya. “Tarik kesimpulan, apa yang
terjadi pada anak adalah kesalahan orang tua, sehingga dengan begitu kita tidak
menyalahkan anak. Tanya pada diri sendiri, apa yang kurang saya lakukan sehingga
anak menderita begini.”
Anda juga bisa melaporkan pihak sekolah kepada pihak berwenang (polisi) dan
menempuh jalur hukum. “Sekolah harus siap menghadapi tanggung jawab
pidananya jika memang terbukti ada kelalaian. Jika Anda mau minta
pertanggungjawaban pidana, bisa dilaporkan dengan 2 laporan berbeda: minta
pertanggungjawaban sekolah karena lalai menjaga anak dari ancaman-ancaman
kekerasan atau kejahatan seks dan laporan terhadap si pelaku. Pengelola sekolah (jika
terbukti lalai, membiarkan) dan pelaku bisa dihukum jika terbukti bersalah,” kata
Arist.
http://www.parenting.co.id/usia-
sekolah/bila+anak+alami+pelecehan+seksual+di+sekolah