Anda di halaman 1dari 1

Hasil dan Pembahasan

Untuk menurunkan model QSAR 3D untuk derivatif flavonoid sebagai inhibitor garis sel
MCF-7, metode CoMFA dan CoMSIA diterapkan. CoMSIA dan model CoMFA terbaik
digunakan untuk memprediksi aktivitas penghambatan senyawa dalam set tes.
3.1 Analisis coMFA
Hasil statistik yang diperoleh dari model standar CoMFA yang dibangun dengan medan
sterik dan elektrostatik dirangkum dalam Tabel 2. Q2, SEE, r2, r2 cv dan F dihitung sebagaimana
didefinisikan dalam SYBYL. Analisis LOO memberikan hasil bahwa q2 yang divalidasi silang (r2cv)
adalah 0,774, yang menunjukkan kapasitas prediksi yang baik dari model (q2> 0,5) dengan lima
komponen dan penyaringan kolom 2,0 kkal / mol. Koefisien korelasi tinggi (r2) sebesar 0,968 untuk
model akhir yang tidak divalidasi silang menunjukkan konsistensi diri dari model (r2> 0,9). Analisis PLS
non-silang divalidasi menghasilkan F konvensional 474,728 dan LIHAT 0,122. Para deskriptor bidang
sterik menjelaskan 60,9% dari varians, sedangkan deskriptor elektrostatik menjelaskan 39,1%. Pelatihan
mengatur aktivitas yang diprediksi dan aktivitas biologi eksperimental dari 84 inhibitor flavonoid yang
tercantum dalam Tabel 3. Uji se diprediksi aktivitas dan aktivitas biologi eksperimental dari 20 inhibitor
flavonoid terdapat pada Tabel 4. Gambar 2 (a) dan (b) menunjukkan aktivitas eksperimental vs.
memprakirakan kegiatan dalam pelatihan dan serangkaian tes model CoMFA dan CoMSIA.

3.2 Analisis CoMSIA


Menggunakan bidang keterangan: sterik, elektrostatik, hidrofobik, donor H-bond dan akseptor H-
bond analisis CoMSIA dilakukan. Hasil analisis CoMSIA juga diringkas dalam Tabel 2. Koefisien
korelasi lintas-q2 sebesar 0,584 dan koefisien korelasi non-crossvalidated r2 sebesar 0,932 dan q2 = 0,592
dengan SEE 0,180 dan nilai F sebesar 176,595 diperoleh ketika kelima deskriptor dianggap dengan
jumlah komponen sebagai 6 dan kolom penyaringan 1.0 kkal / mol. Kontribusi bidang terkait dari donor
sterik, elektrostatik, hidrofobik, donor hidrogen dan akroner hidrogenbond masing-masing adalah 14,6%,
29,4%, 20,1%, 14,2% dan 21,7%. Dari hasil ini jelas bahwa medan elektrostatik sangat penting untuk
rangkaian molekul saat ini. Tabel 3 dan 4 menunjukkan aktivitas yang diprediksi dan aktivitas
eksperimental dari semua 104 inhibitor. Gambar 2 (b) menunjukkan kegiatan eksperimen vs kegiatan
yang diprediksi dalam pelatihan dan perangkat uji dari model CoMSIA ini.

3.3 Validasi model 3D-QSAR


Tes akhir untuk prediktabilitas model QSAR dalam proses perancangan obat adalah untuk
memprediksi aktivitas biologis senyawa baru yang tidak termasuk dalam perlengkapan latihan. Untuk
mengevaluasi kemampuan prediksi dari model yang diperoleh dan untuk memverifikasi parameter
statistik yang sangat baik yang kami amati, set tes eksternal dari 20 senyawa digunakan. Dari Tabel 2,
jelas bahwa model kami menampilkan prediksi yang sangat tinggi. Dalam rentang kesalahan yang dapat
ditoleransi secara statistik, nilai pIC50 yang diprediksi dari model 3D QSAR memiliki kesesuaian yang
baik dengan nilai eksperimental. Aktivitas eksperimental dari 3,80 hingga 5,90 adalah rentang kesalahan
toleransi yang dapat diterima baik. Hal ini terungkap dari hasil tes bahwa, model CoMFA dan CoMSIA
akan dapat diandalkan untuk digunakan untuk memprediksi aktivitas inhibitor jalur sel MCF-7 yang baru

Anda mungkin juga menyukai