Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
pertolonganNya sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Melalui makalah ini,
kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing.
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang....................................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah .............................................................................................. 2
1.3. Tujuan pembahasan ............................................................................................ 2
1.4. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 2
1.5. Manfaat pembahasan ......................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Actuating .......................................................................................... 3
2.2. Pengertian Actuating Menurut Para Ahli ........................................................... 3
2.3. Bagian Bagian Actuating .................................................................................. 4
2.4. Manfaat Actuating ........................................................................................... 22
2.5. Prinsip - Prinsip Actuating ............................................................................. 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka
pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill
parapekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan
baik dan benar.
Pengelolaan sumber daya manusia penting, dikarenakan sumber daya manusia yang
merupakan aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya dan dikelola
dengan baik guna mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi. Maka dari itu, perlunya
manajemen manusia agar sumber daya manusia yang ada bisa dikelola dengan baik.
Seiring dengan meningkatkan intensitas persaingan, perusahaan membutuhkan
sumber daya yang bisa dengan perusahaan lain. Salah satufaktor yang
menentukan kesuksesan perusahaan terletak pada Sumber Daya Manusia perusahaan,
menurut Connoly, Mardis & Down (1997) dalam Harjanti, 2004 sumber daya manusia
memiliki kemampuan untuk menjadi faktor pembeda (distinction) perusahaan dalam
persaingan melalui kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan
mereka. Dasar yang nyata dari keberhasilan suatu perusahaan tidak lagi ditentukan oleh
proses produksi yang besar atau jenis produk yang beraneka ragam, melainkan pada
kualitas orang-orang yang berada di belakang layar perusahaan tersebut.
Fungsi actuating merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen SDM,
karena pada fungsi ini sebuah organisasi melaksanakan secara fisik kegiatan dari
aktivitasnya, maka pimpinan mengambil tindakan-tindakannya kearah itu, agarorganisasi
bisa berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi dari organisasi. Oleh karena itu,
dalam menghadapi situasi-situasi yang ada di perusahaan, perusahaan membutuhkan
beberapa fungsi, salah satunya adalah fungsi Aktuating. Sehingga diharapkan dengan
berjalannya fungsi actuating ini, kelancaran dalam operasional manajemen dapat
berlangsung dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dari actuating (penggerakan)?
2. Sebutkan manfaat actuating (penggerakan)?
3. Sebutkan prinsip actuating ( penggerakan ) ?
4. Apakah pentingnya actuating (penggerakan) dalam organisasi?
1.4. Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama,
dan bagian akhir. Pada bagian awal yaitu cover , kata pengantar dan daftar isi.
Kemudian pada bagian utama penulis membagi menjadi tiga bab yaitu :
Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari :
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
4. Sistematika Penulisan
5. Manfaat Pembahasan
Bab kedua berisi uraian, yang terdiri dari : Pengertian Actuating, Pengertian
Actuating Menurut Para Ahli, Bagian – Bagian Actuating, Manfaat Actuating dan
Prinsip - Prinsip Actuating.
Bab ketiga merupakan penutup, yang berisi kesimpulan dari seluruh makalah ini dan
penutup dari penulis.
3. Komunikasi
Komunikasi (communication) merupakan hal yang terpenting dalam manajemen,
karena proses manajemen baru terlaksana, jika komunikasi dilakukan. Pemberian
perintah, laporan, informasi, berita, saran, dan menjalin hubungan-hubungan hanya dapat
dilakukan dengan komunikasi saja, tanpa komunikasi proses manajemen tidak terlaksana.
Henry Clay Lindgren mengatakan bahwa effective leadership means effective
communication atau kepemimpinan yang efektif berarti komunikasi yang efektif.
Lawrence D. Brenan, mengemukakan bahwa management is communication atau
manajemen adalah komunikasi. Untuk jelasnya pengertian komunikasi ini, penulis
mengutip beberapa definisi komunikasi sebagai berikut :
Proses Komunikasi
Unsur - unsur Komunikasi
a) Komunikator (pemberi = giver) adalah orang yang menyampaikan pesan
komunikasiitu.
b) Pesan yaitu informasi, perintah, laporan, berita, dan lain-lainnya yang
disampaikan itu.
c) Saluran (simbolis = channel) adalah alat (simbol) yang dipergunakan untuk
berkomunikasi.
d) Komunikan (penerima = receiver) yaitu orang yang menerima pesan komunikasi
tersebut.
e) Feedback (action), adalah reaksi yang ditimbulkan oleh komunikasi itu.
Lambang - lambang Komunikasi
a) Lambang (simbol = channel) adalahalat yang dipergunakan komunikator untuk
menyampaikan pesan yang dikomunikasikan kepada komunikan, yaitu :
b) Suara yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan suara oleh komunikator.
c) Tulisan (gambar), yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan tulisan atau
gambar-gambar oleh komunikator kepada komunikannya.
d) Gerak-gerik, yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan gerak-gerik oleh
komunikator kepada komunikannya, misalnya dengan raut muka, telunjuk,
kedipan mata, dan lain-lainnya.
e) Warnaya itu pesan komunikasi disampaikan dengan warna oleh komunikator
kepada komunikan, misalnya lampu petunjuk jalan pada perempatan, merah
berhenti, kuning siap untuk jalan, dan hijau boleh jalan, bendera putih tanda
menyerah, dan lain-lainnya.
Fungsi - fungsi Komunikasi
a) Instructive, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan
perintah dari atasan kepada bawahannya.
b) Evaluation, artinya komunikasi berfungsi untuk menyampaikan laporan dari
bawahan kepada atasannya.
c) Informative, adalah komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk menyampaikan
informasi, beita, dan pesan-pesan lainnya.
d) Influencing, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran-
saran, nasehat-nasehatdari seseorang kepada orang lain.
Ruang Lingkup Komunikasi
a) Public Communication (komunikasimassa) adalah komunikasi dalam arti luas,
artinya pesan komunikasi itu ditunjukkan kepada masyarakat luas, baik yang
dikenal maupun tidak. Misalnya :tulisan dalam surat kabar, majalah, buku, pidato
di televisi, dan radio.
b) Business Communication adalah komunikasi dalam arti sempit, artinya pesan
komunikasi itu dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Pesan
komunikasi itu biasanya berfungsi untuk instructive dan evaluative, seperti
memberikan perintah dan laporan-laporan.
Tipe - tipe Komunikasi
a) Komunikasi Formal (formal communication) adalah komunikasi dalam organisasi
formal, pesannya instructive dan evaluative yang dilakukan mengikuti rangkaian
hierarki formal organisasi serta hubungannya dengan tugas-tugas dan tanggung
jawab. Pesan komunikasi ini dilakukan secara vertical dari atasan kebawahan
(perintah) atau dari bawahan keatasan (laporan).
b) 2. Komunikasi Informal (informal communication = the grapevine =
pohonanggur) adalah komunikasi dalam organisasi informal atau formal. Pesan
komunikasinya berfungsi informative dan evaluative, jadi tidak berhubungan
dengan tugas dan tanggung jawab. Komunikasi bertujuan memberikan berita atau
pesan dan menciptakan hubungan-hubungan manusia.
Komunikasi efektif artinya jika komunikan mengerti, mempersepsi dan
melaksanakan reaksi (action) atau tugas-tugas sesuai dengan pesan yang diberikan
oleh komunikatornya dan ada feedback-nya.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan mengemukakan syarat komunikasi yang baik, yaitu :
1. Disampaikan pada waktu dan kondisi yang tepat.
2. Channel dan simbol-simbol komunikasi yang baik dan jelas.
3. Mempergunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang mudah dipahami dan
persepsinya jelas.
4. Memperhatikan kemampuan daya tangkap dan daya nalar komunikan.
5. Komunikator menyampaikannya dengan tenang dan tidak emosional.
6. Disampaikan secara jelas dengan menghindari hambatan-hambatan komunikasi.
7. Dilakukan dengan komunikasi dua arah (two way traffic).
8. Pesan disampaikan secara lengkap dan menyeluruh.
9. Jika dipahami maka terjadi reaksi (action) dan feedback positif yang
menimbulkan interaksi.
4. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, Mavere yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para
bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah
kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan
dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan
bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang
terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
optimal. Motivasi penting, karena dengan motivasi ini, diharapkan setiap individu
karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
5. Leadership (kepemimpinan)
Kepemimpinan merupakan intisari manajemen. Dengan kepemimpinan yang baik,
proses manajemen akan berjalan lancar dan karyawan bergairah melaksanakan tugas-
tugasnya. Gairah kerja, produktivitas kerja, dan proses manajemen suatu perusahaan akan
baik, jika tipe, gaya, cara atau style kepemimpinan yang diterapkan manajernya baik.
Tegasnya baik atau buruknya, tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan
sebagian besar ditentukan oleh kecakapan manajer dalam melaksanakan
kepemimpinannya untuk mengerahkan para bawahannya. Kecakapan dan kewibawaan
seorang manajer melakukan kepemimpinannya akan mendorong gairah kerja, kreativitas,
partisipasi, dan loyalitas para bawahan untuk menyelesaikantugas-tugasnya.
Leader adalah orangnya, sedangkan leadership ialah gaya atau style seorang
manajer untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina para bawahannya agar mau
bekerjasama dan bekerja produktif mencapai tujuan perusahaan.
Cara/Gaya/Tipe/Style Kepemimpinan
Cara atau gaya-gaya kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin dalam
mempengaruhi para bawahannya tidak sama.
Gaya-gaya kepemimpinan menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, adalah :
1. Kepemimpinan Otoriter, yaitu jika seorang pemimpin menganut system
sentralisasi wewenang. Falsafah pemimpin, bawahan adalah untuk pemimpin
(atasan) dan menganggap dirinya yang paling berkuasa, paling pintar dan mampu.
2. Kepemimpinan Partisipatif, yaitu jika seorang pemimpin dalam melaksanakan
kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerjas yang
serasi, menumbuhkan loyalitas dan partisipasi bawahannya.
3. Kepemimpinan Delegatif, yaitu jika seorang pemimpin mendelegasikan
wewenang kepada bawahannya dengan agak lengkap, sehingg abawahan itu dapat
mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan dengan agak bebas atau leluasa
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Gaya-gaya kepemimpinan menurut Stephen J. Carroll dan Henry L. Tosi, adalah
Kharismatik:
Mereka memiliki kesetiaan dan tanggung jawab dari pengikutnya, bukan karena
mereka memiliki kemahiran khusus atau ada pada kedudukan khusus, tetapi karena para
pengikutnya menanggapinya sebagai individu. Pengaruh kharismatik tidak dapat
dipindahkan kepada orang lain.
2.4. Manfaat Actuating
Memberi pengarahan efektif dapat dilaksanakan oleh seorang untuk suatu
kelompok. Biasanya, manajer yang melaksanakan pengarahan karena manajer
mengetahui keahlian dan kemampuan karyawan, mengerti kapasitas dan keinginan
karyawan, mengetahui hasil dan ,mengamati etos kerja karyawan. Dengan semua latar
belakang tersebut, manajer akan mampu memilih teknik memberikan pengarahan yang
efektif untuk mendapatkan hasil yang diingin kan dengan cara yang terbaik. Manajer
yang mengarahkan karyawan, harus menggunakan instruksi-instruksi yang menunjang
pengetahuan tentang aspek untuk melakukan suatu tugas tertentu. Demikian pula untuk
dapat mengikuti tujuan, maka diliput berbagai situasi, diberi data yang rinci, dan
dikemukakan urutan langkah-langkah yang harus di tempuh.
2.5. Prinsip - Prinsip Actuating
3.1. Kesimpulan
Actuating adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan
mengarahkan, membimbing, menggerakan semua karyawan agar mau bekerjasama
dan bekerja efektif secara efisien, agar terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi pengarahan agar karyawan mampu bekerjasama dan bekerja secara efektif
untuk mencapai tujuan perusahaan yang nyata.
Dan unsur yang paling penting dalam pengarahan yaitu motivasi dan komunikasi.
Seorang manager harus mampu memotivasi karyawan agar mau mangikutinya. Dan
harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
3.2. Saran
Menjadi seorang manager dalam perusahaan harus mampu mengendalikan lima
fungsi managemen, terutama adalah pengarahan dan pergerakan. Demikianlah
makalah yang sederhana ini kami susun semoga dapat bermanfaat bagi penyusun
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P, Haji. 2011. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:
Bumi Aksara.
http://joemarnioye.blogspot.co.id/2013/02/makalah-fungsi-manajemen-actuating.html
(Diakses 1 Agustus 2013)
http://ratnairmanurakbar.blogspot.co.id/2014/05/pengarahan-actuating.html
(Diakses 23 Mei 2014).