Anda di halaman 1dari 8

PALLIATIVE CARE DAN PERKEMBANGANNYA

Ainnun Rafiqa Fimbay

70300114068

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

ABSTRAK

Perawatan paliatif (dari bahasa Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap bentuk perawatan
medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala penyakit,
daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari penyakit
itu sendiri atau memberikan menyembuhkan. Pada tanggal 14 Juli 2005, dokter Cicely Saunders
meninggal dunia di Inggris dalam usia 87 tahun. Kematiannya dikenang dan dikomentari dalam
media massa di seluruh dunia, karena sudah lama ia mempunyai nama internasional. Saunders
untuk seterusnya diingat sebagai pencetus hospice movement atau gerakan hospitium modern.
Pada tahun 1967 ia mendirikan St. Christopher’s Hospice di Sydenham, London, dan selama 18
tahun menjadi direktur medisnya. Konsep “hospitium” terutama mengalami sukses karena di
banyak tempat ternyata sangat dibutuhkan (Bertens,2009). Penelitian di Amerika Serikat
memperkirakan bahwa pada tahun 2050, 22% dari populasi pasien di sana akan hidup sampai
usia 85 tahun atau lebih dan akan menghabiskan waktu 3 hingga 6 tahun sisa hidup dengan
penyakit progresif (Blank & O’Mahony, 2007). Sementara itu, data Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat di Indonesia (2010) menunjukkan peningkatan usia harapan hidup.

Kata Kunci : Palliative care, Perkembangan, Kualitas Hidup

Latar Belakang membahas system penanggulangan penyakit


kanker pada tahun 1989. Penanggulangan
Sejarah dan perkembangan palliative care di
penyakit kanker ini harus dilaksanakan
Indonesia bermula dari adanya perubahan
secara paripurna dengan mengerjakan
yang terus-menerus setiap rapat kerja untuk
berbagai intervensi mulai dari pencegahan, pengetahuan dan teknologi di bidang
deteksi dini, terapi, dan perawatan paliatif. kesehatan, namun di sisi lain peningkatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia usia harapan hidup belum tentu diiringi
menerbitkan surat Keputusan Menteri peningkatan kualitas hidup itu sendiri.
Kesehatan RI Nomor:
Perawatan paliatif (dari bahasa
812/Menkes/SK/VIII/2007 pada tanggal 19
Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap
Juli 2007 yang berisi keputusan Menkes
bentuk perawatan medis atau perawatan
tentang kebijakan palliative care. Dengan
yang berkonsentrasi pada pengurangan
terbitnya surat keputusan tersebut
keparahan gejala penyakit, daripada
diharapkan bisa menjadi pedoman-pedoman
berusaha untuk menghentikan, menunda,
pelaksanaan palliative care di seluruh
atau sebaliknya perkembangan dari penyakit
Indonesia serta mendorong lajunya
itu sendiri atau memberikan
pengembangan palliative care secara
menyembuhkan.
kualitas maupun kuantitas.
Tujuannya adalah untuk mencegah dan
Penelitian di Amerika Serikat
mengurangi penderitaan dan meningkatkan
memperkirakan bahwa pada tahun 2050,
kualitas hidup orang menghadapi yang
22% dari populasi pasien di sana akan hidup
serius, penyakit yang kompleks. Non-rumah
sampai usia 85 tahun atau lebih dan akan
sakit perawatan paliatif tidak tergantung
menghabiskan waktu 3 hingga 6 tahun sisa
pada prognosis dan ditawarkan dalam
hidup dengan penyakit progresif (Blank &
hubungannya dengan kuratif dan semua
O’Mahony, 2007). Sementara itu, data
bentuk lain yang sesuai perawatan medis.
Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat di Indonesia (2010) Perawatan paliatif juga dapat digunakan
menunjukkan peningkatan usia harapan untuk mengurangi efek samping dari
hidup. Jika pada tahun 2010 angka usia pengobatan kuratif, seperti mengurangi rasa
harapan hidup adalah sebesar 67.4 tahun, di mual yang berhubungan dengan kemoterapi.
tahun 2020 diperkirakan adalah sebesar 71.1 Istilah "perawatan paliatif" semakin
tahun. Data tersebut di satu sisi digunakan berkaitan dengan penyakit lain
menunjukkan bahwa usia harapan hidup di selain kanker seperti kronis, gangguan paru
beberapa tempat di dunia mengalami progresif, penyakit ginjal, gagal jantung
kenaikan karena semakin berkembangnya kronis, HIV / AIDS, dan kondisi neurologis
progresif. Selain itu, bidang yang sakit. Tujuannya mencakup aspek promotif,
berkembang pesat perawatan paliatif preventif, kuratif, rehabilitatif, yang tujuan
pediatrik telah menunjukkan dengan jelas utamanya mempertahankan kemampuan
kebutuhan untuk layanan diarahkan khusus individu untuk mandiri secara optimal
untuk anak-anak dengan penyakit serius. selama mungkin. Pada kasus yang oleh tim
Meskipun konsep perawatan paliatif dokter dinyatakan sulit sembuh atau tidak
bukanlah hal yang baru, kebanyakan dokter ada harapan lagi, bahkan mungkin hampir
secara tradisional berkonsentrasi pada meninggal dunia atau yang dikenal pasien
mencoba untuk menyembuhkan pasien. stadium terminal (PST), tentunya
dibutuhkan pelayanan yang spesial. Di
Paradigma perawatan paliatif menekankan
sinilah perawatan paliatif menjadi aspek
pentingnya peningkatan kualitas hidup
penting pada pengobatan, khususnya bidang
pasien dan caregivernya. Konsep kualitas
geriatri (masalah kesehatan pada lansia).
hidup memang bersifat subjektif. Tetapi
yang menjadi fokus perawatan paliatif Perawatan paliatif terhadap pasien yang
adalah melakukan improvement manajemen berada pada kondisi ‘terminal’ seperti
rasa sakit; mengefektifkan komunikasi kanker, alzheimer, dan stroke di Indonesia
pemberi layanan kesehatan, pasien, dan belum optimal. Perawat yang memerankan
caregiver; serta memenuhi kebutuhan pasien posisi penting dalam perawatan paliatif
yang bersifat multidimensional dari sudut masih terkendala baik dari sisi pengetahuan
fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Lebih maupun kebijakan. Akibatnya, perawatan
jauh lagi, pemberi layanan kesehatan juga paliatif yang seharusnya melibatkan peran
menjalin kerja sama dengan pekerja sosial keluarga yang cukup besar belum bisa
guna memenuhi kebutuhan tersebut. berjalan dengan baik.

Saat ini, penerapan konsep palliative care


(perawatan paliatif) memang belum banyak
PEMBAHASAN
di Indonesia. Salah satu tantangannya adalah
Pelayanan kesehatan yang paripurna tidak terkait bagaimana para tenaga kesehatan
hanya yang dilakukan di rumah sakit, tetapi memandang persoalan kematian pasien.
juga meliputi perawatan pra-rumah sakit, Masih banyak rumah sakit yang belum
selama di rumah sakit, dan purna rumah memahami bahwa seharusnya pasien
diberikan perawatan paliatif, terutama untuk London, dan selama 18 tahun menjadi
pasien dengan stadium terminal. direktur medisnya. Konsep “hospitium”
terutama mengalami sukses karena di
Bagi pasien penderita penyakit kronis yang
banyak tempat ternyata sangat dibutuhkan
sangat kecil kemungkinannya untuk dapat
(Bertens,2009).
pulih, perawatan paliatif melihat
kemungkinan untuk berbuat sesuatu lagi jika Kini hospice atau “hospitium” dimengerti
pasien kehilangan harapan. Walaupun tidak sebagai tempat yang menampung pasien
ada cure (pengobatan) yang dapat menolong, dengan penyakit terminal yang tidak
tetapi harus diberikan care (perawatan atau mungkin sembuh lagi. Kebanyakan pasien
asuhan) sebaik-baiknya. Karena itu, fokus adalah penderita kanker, tetapi adapula
pelayanan tidak lagi atau tidak hanya pada penyakit kronis lainnya. Tanpa harus
tindakan medis yang lebih canggih supaya memfokuskan diri pada kerja peralatan
pasien pulih, tetapi tindakan tersebut lebih medis yang canggih untuk mempertahankan
diarahkan pada menghilangkan nyeri. hidup pasien, tujuan perawatan hospice
Tujuannya adalah agar pasien penyakit adalah memberikan rasa nyaman bagi pasien
terminal tetap dalam keadaan nyaman dan dan mengurangi rasa sakit yang diderita
bahkan dapat meninggal dunia dengan (pain control). Dengan demikian, hidup yang
tenang (Bertens, 2009). masih dimiliki dapat dijalani dengan lebih
bermakna.
 Sejarah & Perkembangan Palliative
Care Di negara maju, perawatan khusus bagi
mereka yang akan segera meninggal
Pada tanggal 14 Juli 2005, dokter Cicely
merupakan kolaborasi antara keluarga dan
Saunders meninggal dunia di Inggris dalam
para profesional, dan memberikan layanan
usia 87 tahun. Kematiannya dikenang dan
medis, psikologis, social dan spiritual.
dikomentari dalam media massa di seluruh
Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi
dunia, karena sudah lama ia mempunyai
nyeri dan mengurangi symptom selain nyeri
nama internasional. Saunders untuk
seperti mual, muntah dan depresi. Perawatan
seterusnya diingat sebagai pencetus hospice
bagi mereka yang akan segera meninggal
movement atau gerakan hospitium modern.
pertama didirikan di Inggris melalui
Pada tahun 1967 ia mendirikan St.
lokakarya cicely Saunders di RS Khusus St.
Christopher’s Hospice di Sydenham,
Christopher, RS khusus tersebut pindah ke Day care merupakan layanan untuk tindakan
AS pada tahun 1970-an. RS khusus pertama medis yang tidak memerlukan rawat inap,
di AS adalah RS New Haven yang kemudian misalnya perawatan luka, kemoterapi, dsb.
menjadi RS khusus Connecticut. RS tersebut Sedang respite care merupakan layanan yang
kemudian menyebar ke seluruh Negara. Di bersifat psikologis. Di sini penderita maupun
Indonesia perawatan paliatif baru dimulai keluarganya dapat berkonsultasi dengan
pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr. psikolog atau psikiater, bersosialisasi dengan
Soetomo(Surabaya), disusul RS Cipto penderita kanker lain, mengikuti terapi
Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker musik, atau sekedar bersantai dan
Dharmais (Jakarta), RS Wahidin beristirahat. Bisa juga menitipkan penderita
Sudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito kanker (selama jam kerja), jika pendamping
(Yogyakarta), dan RS Sanglah atau keluarga yang merawatnya ada
(Denpasar).Di RS Dr. Soetomo perawatan keperluan lain.
paliatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan
Perbedaan antara perawatan paliatif dan
Paliatif dan Bebas Nyeri. Pelayanan yang
perawatan hospice. Diane Meier (2010),
diberikan meliputi rawat jalan, rawat inap
Direktur Center to Advance Palliative Care,
(konsultatif), rawat rumah,day care, dan
Mount Sinai School of Medicine,
respite care. Pengertian rawat jalan dan
menyatakan bahwa perawatan paliatif dapat
rawat inap sudah cukup jelas. Rawat rumah
disediakan kapanpun, bahkan sejak awal
(home care) dilakukan dengan melakukan
pasien menerima diagnosis dan dilaksanakan
kunjungan ke rumah-rumah penderita,
bersamaan dengan treatment kuratif.
terutama yang karena alasan-alasan tertentu
Perawatan paliatif juga dapat dilakukan
tidak dapat datang ke rumah sakit.
tidak terbatas pada penyakit terminal.
Kunjungan dilakukan oleh tim yang terdiri
Sementara itu, perawatan hospice lebih
atas dokter paliatif, psikiater, perawat, dan
fokus pada penyakit terminal, dimana tidak
relawan, untuk memantau dan memberikan
ada lagi treatment yang dapat membantu
solusi atas masalah-masalah yang dialami
kesembuhan.
penderita kanker dan keluarganya, bukan
hanya menyangkut masalah medis/biologis, Pada dua definisi di atas, terdapat istilah
tetapi juga masalah psikis, sosial, dan quality of life atau kualitas hidup.
spiritual. Peningkatan kualitas hidup pasien
merupakan tujuan utama perawatan paliatif. “Jadi persoalan kematian masih menjadi
Apa arti kualitas hidup dan bagaimana soal yang rumit di Indonesia. Rumit
mengukurnya? Ada banyak aspek yang dalam arti kata bagaimana rumah sakit
dapat dikatakan sebagai faktor penentu menempatkan diri pada orang yang
kualitas hidup. David Weissman (2009) mengalami stadium terminal. Saat orang
mengatakan bahwa konsep kualitas hidup memasuki terminal state, malah
seringkali digunakan ketika pasien, keluarga dimasukan ke ICU atau ICCU. Pada saat
pasien, dan petugas kesehatan (dokter stadium terminal, kita harusnya
maupun perawat) mencoba memahami efek menghadapkan mereka pada husnul
dari penyakit kronis. Menurut Weissman, khotimah,” tutur Direktur RSUD Dr.
terdapat dua konsep utama dari kualitas Syamsudin Sukabumi sekaligus Ketua
hidup, yaitu : Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh
Indonesia (Arsada) Provinsi Jawa Barat,
1. Bersifat multidimensional meliputi
dr. H. Suherman, MKM saat menjadi
aspek fisik, psikologis, sosial, dan
pembicara kunci dalam acara Joint
spiritual.
Seminar & Workshop “Urgensi Palliative
2. Hanya dapat ditentukan oleh pasien
Care di Rumah Sakit Rujukan Cakrawala
(bersifat subjektif)
Baru Memperbaiki Kualitas Hidup
Bangsa”.

 Palliative Care di Indonesia Perawatan paliatif itu sendiri masih jarang


Saat ini, penerapan konsep palliative terdengar di masyarakat, tidak sedikit warga
care (perawatan paliatif) memang belum yang belum mengetahui jenis perawatan itu.
banyak di Indonesia. Salah satu Padahal, tipe perawatan paliatif itu dapat
tantangannya adalah terkait bagaimana mengurangi beban psikologis yang
para tenaga kesehatan memandang dirasakan pengidap penyakit seperti kanker
persoalan kematian pasien. Masih banyak atau HIV AIDS. Palliative care atau
rumah sakit yang belum memahami perawatan paliatif merupakan tipe perawatan
bahwa seharusnya pasien diberikan yang tidak hanya menekankan pada gejala
perawatan paliatif, terutama untuk pasien fisik saja, tetapi perawatan ini juga fokus
dengan stadium terminal. terhadap aspek-aspek emosional, psikososial
dan ekonomis, serta spiritual untuk
memenuhi kebutuhan akan perbaikan hubungan dengan dokter. Pasien akan terus
kualitas hidup seorang pasien.  dapat berkonsultasi dengan dokter di rumah
sakit dan juga mendapatkan peningkatan
Berdasarkan badan kesehatan dunia atau kualitas dan kuantitas hidup lewat terapi
World Health Organization (WHO), terdapat paliatif. 
lebih dari 40 juta orang di dunia yang
Selain kepada penderitanya, perawatan
membutuhkan perawatan paliatif, namun
paliatif juga memberi dukungan kepada
hanya 14 persen saja yang baru memperolah
seluruh anggota keluarga dan pelaku rawat
perawatan tersebut.  Sama halnya di
lainnya. Perawatan paliatif ini dilakukan
Indonesia, masih banyak masyarakat yang
sejak tahap diagnosis, sepanjang
belum mengetahui perwatan paliatif itu
pengobatan, hingga jelang ajal dan pasca
sangat penting dalam upaya peningkatan
kematian. "Setidaknya, sebelum ajal
kualitas hidup pasien, bahkan WHO sendiri
menjemput para penderita penyakit kronis
mengakui hal tersebut. 
itu, mereka mendapatkan kualitas hidup
yang baik serta tidak perlu merasa malu
dalam masyarakat," kata Lynna.
"Di Indonesia, banyak orang yang takut
menghentikan pengobatan mereka di rumah
sakit untuk menjalani perawatan paliatif,
padahal perawatan paliatif sangat penting
untuk memberikan aspek psikologis kepada PENUTUP
pasien," kata Lynna Chandra, selaku pendiri
Kesimpulan
Yayasan Rumah Rachel saat menghadiri
jumpa pers di Menteng, Jakarta, Selasa Perawatan paliatif (dari bahasa
(13/10). "Kami sangat berharap bahwa Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap
perawatan paliatif ini masuk dalam sistem bentuk perawatan medis atau perawatan
kesehatan di Indonesia, sesuai dengan yang berkonsentrasi pada pengurangan
anjuran WHO," dia menambahkan.  keparahan gejala penyakit, daripada
berusaha untuk menghentikan, menunda,
Dengan menghentikan pengobatan di rumah atau sebaliknya perkembangan dari penyakit
sakit, bukan berarti sang pasien akan putus itu sendiri atau memberikan
menyembuhkan. Saat ini, penerapan konsep https://ugm.ac.id/id/berita/8759-
palliative care (perawatan paliatif) memang perawatan.paliatif.di.indonesia.belum.optim
belum banyak di Indonesia. Salah satu al diakses tanggal 30 Oktober 2018
tantangannya adalah terkait bagaimana para
www.unpad.ac.id/2014/03/perawatan-
tenaga kesehatan memandang persoalan
paliatif-dan-kualitas-hidup-bangsa/ diakses
kematian pasien. Masih banyak rumah sakit
tanggal 30 Oktober 2018
yang belum memahami bahwa seharusnya
pasien diberikan perawatan paliatif, terutama
untuk pasien dengan stadium terminal.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-
Perbedaan antara perawatan paliatif dan
hidup/20151013173237-255-
perawatan hospice. Diane Meier (2010),
84760/mengenal-lebih-jauh-perawatan-
Direktur Center to Advance Palliative Care,
paliatif diakses tanggal 30 Oktober 2018
Mount Sinai School of Medicine,
menyatakan bahwa perawatan paliatif dapat http://diaryannida.blogspot.com/2017/09/ko
disediakan kapanpun, bahkan sejak awal nsep-dasar-keperawatan-palliatif.html
pasien menerima diagnosis dan dilaksanakan diakses tanggal 30 Oktober 2018
bersamaan dengan treatment kuratif.
http://srisulistyo-
Perawatan paliatif juga dapat dilakukan
11100110.blogspot.com/2014/06/a-sejarah-
tidak terbatas pada penyakit terminal.
perkembangan-palliative-care.html?m=1
Sementara itu, perawatan hospice lebih
diakses tanggal 30 Oktober 2018
fokus pada penyakit terminal, dimana tidak
ada lagi treatment yang dapat membantu Maria, Nadia. 2011. Merintis Perawatan
kesembuhan. Paliatif Guna Meningkatkan Kualitas
Hidup Pasien dengan Advanced-Progressive
Illness. Sebuah studi literature.
Referensi

https://ugm.ac.id/id/berita/3588-
mengembangkan.perawatan.paliatif.di.indon
esia diakses tanggal 30 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai