Oleh :
Putu Tari Rhisma Yanthi
NIS : 18.078
Kelas XI.2
Om Swastyastu,
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang jaringan pada
tumbuhan dan hewan.
Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang organ
tumbuhan dan hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jaringan Tumbuhan
Jaringan-jaringan pada tumbuhan ada yang bersifat meristematis,
yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang
bersifat permanen, yaitu jaringan dewasa yang tidak membelah.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok
sel yang aktif membelah. Pembelahan sel tersebut berlangsung secara
mitosis. Setiap satu sel meristematik membelah dan menghasilkan
sedikitnya satu anakan sel. Setiap anakan sel dapat meneruskan
pembelahan berikutnya.
3. Daun
Daun dibangun oleh tiga jaringan utama. Ketiga jaringan tersebut
adalah jaringan dermal ( epidermis ), jaringan dasar ( mesofil ), dan
jaringan pembuluh ( berkas pembuluh ).
a. Epidermis
Epidermis daun terdapat di permukaan atas maupun bawah,
umumnya terdiri dari satu lapis sel yang dinding selnya mengalami
penebalan dari kitin ( kutikula ) atau lignin. Pada bagian bawah
epidermis, terdapat stomata dengan dua sel penutup yang mengatur
membuka dan menutupnya stomata.
b. Mesofil
Mesofil merupakan jaringan dasar yang berisi banyak kloroplas dan
banyak tuang – ruang antarsel.
c. Jaringan Pengangkut
Berkas pembuluh daun tersebar ke seluruh helaian daun. Berkas
pembuluh pada bagian tengah helaian daun membentuk tulang daun.
Berkas pembuluh pada daun ini merupakan lanjutan dari berkas
pembuluh yang tedapat pada batang.
h) Epitel transisi
Epitelium transisi berbentuk tidak menentu. Di antara sel-selnya ada
yang berbentuk pipih, panjang, kubus. Jaringan ini terdapat pada ureter,
kandung kemih, eretra.
i) Epitel Kelenjar
Terdapat pada kelenjar. Ada dua jrenis kelenjar, yaitu kelenjar endokrin
dan kelenjar eksokrin
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat umumnya berupa jaringan penyokong tubuh. Jaringan
ikat meliputi tulang keras, tulang rawang, jaringan darah, dan jaringan
limfa. Jaringan ikat tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan
ikat. Matriks adalah bahan dasar sesuatu melekat.
Sel-sel jaringan ikat:
- Fibroblas : berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan
protein untuk membentuk matriks
- Makrophag : tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi
menjadi fagositosis
- Sel lemak : menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun
lemak
- Sel plasma : Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk
meghasilkan antibody.
- Sel tiang (mast cell) : berfungsi untuk heparin dan histamine
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dapat dibedakan atas :
a) Jaringan Ikat Longgar
Pada jaringan ini susunan serabut selnya longgar. Jaringan ini mengisi
ruang di antara organ, juga membungkus saraf dan pembuluh darah yang
memberikan makanan pada jaringan-jaringan di sekitarnya. Pada
jaringan ikat longgar terdapat sel-sel dan serabut saraf, antara
lain fibroblas dan
makrofag yang mengandung serabut kolagen dan elastis.
Fungsi jaringan ikat longgar antara lain:
a) mengelilingi berbagai organ;
b) menopang sel-sel saraf dan pembuluh darah yang mengangkut zat-
zatmakanan ke sel-sel dan zat buangan keluar dari sel-sel;
c) menyimpan glukosa, garam-garam dan air untuk sementara waktu;
d) menyokong jaringan dan organ.
b) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat disebut juga sebagai jaringan serabut putih, karena
terbuat dari serabut kolagen yang putih. Serabut sel pada jaringan ikat
padat tersusun rapat dan kompak antara satu dengan yang lain. Jaringan
ini tersusun atas serabut-serabut kolagen yang tidak elastis. Contohnya
terdapat pada tendon, ujung otot yang melekat pada tulang, dermis kulit,
ligamen (jaringan pengikat yang menghubungkan tulang-tulang).
Jaringan ikat padat berfungsi untuk memberikan sokongan dan
proteksi, menghubungkan otot-otot pada tulang-tulang (pada tendon)
dan menghubungkan tulang ke tulang (pada ligamen).
1. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)
Tulang rawan merupakan hasil spesialisasi jaringan ikat berserat
dengan matriks elastis. Pada manusia tulang rawan tedapat di
hidung,telinga,laring, trakea,lempeng intervertebral,permukaan
hubungan tulang, an ujung tulang rusuk. Tulang rawan bersifat kuat dan
lentur karena memiliki serat kolagen dan kondirin
Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik
pada embrio maupun pada saat dewasa. Berdasarkan susunan dan
matriksnya, kartilago dibedakan menjadi tiga, yaitu :
- Kartilago Hyalin: Matriksnya berwarna putih kebiruan dan
transparan, dengan konsentrasi serat elastis yang tinggi. Berperan
sebagai rangka pada saat embrio, pada orang dewasa terdapat melapisi
permukaan sendi antartulang persendian, saluran pernafasan dan ujung
tulang rusuk yang melekat pada tulang dada.
- Kartilago fibrosa: Matriksnya berwarna gelap dan keruh, dengan
serabut kolagen yang tersusun sejajar dan membentuk satu berkas
sehingga bersifat keras.
- Kartilago elastis: Matriksnya berwarna kuning dengan serabut
kolagen yang berbentuk seperti jala.
2. Jaringan Tulang Keras (osteon)
Jaringan tulang sejati ini tersusun oleh sel-sel tulang yang
disebut osteosit. Matriksnya padat dan banyak terjadi pengapuran, antara
lain kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Proses pengapuran ini
disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak terdapat di dalam tubuh
menyusun rangka. Fungsinya adalah melindungi organ-organ tubuh
dalam yang lemah, sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan mengikat
otot-otot.
3. Jaringan Darah
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan,
hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh. Komponen
penyusunnya adalah eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah
puith), dan trombosit (keping darah).
- Eritrosit: Tidak mempunyai inti sel dan sitoplasmanya mengandung
hemoglobin.
- Leukosit: Mengandung inti sel dan dapat bergerak. Terbagi menjadi
dua, yaitu leukosit agranuler dan leukosit granuler.
- Trombosit: Tidak memiliki inti dan mudah pecah apabila
menyentuh permukaan yang kasar. Dapat melepaskan enzim
tromboplastin yang berperan dalam pembekuan darah.
4. Limfe (Jaringan Getah Bening)
Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat
retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan lim[posit dan
macrophage.
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa
jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan mempunyai ruang
lingkup yang berbeda. jaringan tumbuhan dan hewan merupakan
penyusun dari makhluk hidup itu sendiri. Bermula dari sel sebagai unit
terkecil penyusun makhluk hidup. Lalu, kumpulan sel yang berbentuk
dan berfungsi sama itu akan membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-
jaringan tersebut akan membentuk organ yang nantinya akan
menghasilkan organisme. Begitu seterusnya secara kontunitas. Setiap
penyusun dari jaringan baik pada tumbuhan dan hewan memiliki fungsi
yang dijalankan sesuai dengan organel yang telah tersedia sesuai dengan
fungsi dan bentuknya masing-masing.
3.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah biologi umum ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifetnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini, dan semoga bermanfaat.