Lap Askep Keluarga Haryadi
Lap Askep Keluarga Haryadi
DI SUSUN OLEH :
HARYADI
1911040022
2019/2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. PENGKAJIAN................................................................................................
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................
1. Analisis Data…….......…............................................................................
2. Skoring Prioritas Masalah……………………………...……....................
C. INTERVENSI KEPERAWATAN..................................................................
D. IMPLEMENTASI...........................................................................................
E. EVALUASI.....................................................................................................
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
2. Nama KK : Tn. S
3. Umur : 58 tahun
5. Pekerjaan KK : Wiraswasta
6. Pendidikan KK : SD
7. Komposisi Keluarga :
Meninggal
Meninggal
lansia
lansia
Tn.S Tn.Ss Ny.M Ny. A Tn. B Tn. J Tn.M Ny.M Ny.S Ny.T Ny.S
58 Tahun 56 Tahun 55 Tahun 43 Tahun 42 Tahun 59 Tahun 57 Tahun 56 Tahun 55Tahun 54 Tahun 53 Tahun
Meninggal
: perempuan meninggal
: laki – laki
: perempuan
: menikah
: keturunan
9. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. S termasuk kedalam keluarga inti atau nuclear family yang
terdiri dari bapak, ibu dan anak
10.Suku Bangsa :
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah 115 m2 merupakan rumah permanen dan milik sendiri.
Memiliki dua pintu buat keluar masuk (pintu bagian depan dan belakang),
memiliki jendela dengan prosentase <20% luas lantai sehingga sirkulasi
udaranya cukup baik. Lantai rumah terbuat dari kramik, tampak bersih,
sumber air adalah PDAM, pembuangan saluran air dialirkan menuju ke
got / selokan dan keadaan selokan tertutup lancar.
Denah rumah
J B
E
F
A A
A B H B
D A
C A
A
I
G
Keterangan:
A : Pintu F : Ruang tamu
B : Jendela G : Kamar Mandi
C : Ruang Keluarga H : Kamar 1
D : Dapur I : Kamar 2
E : Halaman depan J : Gudang
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn. S bertetangga dengan keluarga yang mayoritas bekerja
sebagai petani. Tetangga Tn. S mayoritas beragama islam dan bersuku
Jawa.
3. Mobilitas geografi keluarga
Semenjak menikah sampai sekarang Ny. S dan Tn. S berdomisili di Dusun
Welahan Rt 002/ Rw 007, Kelurahan Wonoroto, Kecamatan Watumalang,
Kabupaten Wonosobo. Keluarga Tn. S tidak pernah merantau.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
musyawarah dan kerja bakti yang diadakan di masyarakat. Serta dapat
berinteraksi dengan baik. Keluarga Ny. S aktif dengan kegiatan pertemuan
rutin PKK dan kegiatan keagamaan di lingkungan rumahnya. Ny. S aktif
dengan Pengajian rutin yang dilaksanakan di masjid tiap satu bulan sekali.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. S saling mendukung ketika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit dengan memeriksakan keluarganya ke puskesmas. Tn. S
mempunyai tabungan yang digunakan untuk keperluan mendadak atau
keperluan yang tak terduga.
1. Fungsi Afektif
Keadaan fisik
Keluhan tidak Keadaan fisik
Keadaan fisik Kadang tidak
menunjukan
tidak merasa pusing menunjukan
adanya adanya
menunjukan dan sulit tidur kelainan kelainan
adanya
kelainan
X. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Data
73
DO :
- Hasil pemeriksaan TD
150 / 90 mmHg
2. Skoring
73
dirasakan mencegah
lebih baik dari
pada
mengobati
Jumlah Total 3 2/3
73
b. Ada masalah tetapi 1 pemanfaatan
tidak perlu ditangani faskes harus
c. Masalah tidak 0 tetap
dirasakan digunakan agar
segera
ditangani dan
harus ada
kesadaran
untuk kontrol
Jumlah Total 2 4/3
73
lambat laun
akan dapat
teratasi
4. Menonjolnya Masalah Dengan hasil
a. Masalah dirasakan 2 tekanan darah
dan harus segera 150 / 90
ditangani mmHg
b. Ada masalah tetapi 1 pemanfaatan
tidak perlu ditangani faskes harus
c. Masalah tidak 0 1 2/2x1=1 tetap
dirasakan digunakan agar
segera
ditangani dan
harus nada
kesadaran
untuk kontrol
Jumlah Total 2 3/3
3. Daftar Prioritas Diagnosis Keperawatan
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif pada keluarga Tn. S
1.
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif pada keluarga Tn. S
2.
Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S
3.
Diagnosa
No Tanggal SLKI SIKI
Keperawatan
1. 30 Juli Pemeliharaan Setelah dilakukan asuhan Promosi Perilaku Upaya
keperawatan selama 4 kali Kesehatan (I.12472)
2020 kesehatan
kunjungan maka Pemeliharaan 1. Identifikasi perilaku
tidak efektif upaya kesehatan yang
Kesehatan (L.12106)
dapat ditingkatkan
(D.0117) meningkat, dengan kriteria 2. Berikan lingkungan
hasil : yang mendukung
1. Menunjukan perilaku kesehatan
adaptif meningkat 3. Ajarkan mencuci tangan
2. Menunjukan pemahaman dengan air bersih dan
perilaku sehat meningkat sabun
4. Anjurkan melakukan
3. Kemampuan menjalankan
aktivitas fisik setiap hari
perilaku sehat meningkat
73
2. 30 Juli Manajemen Setelah dilakukan asuhan Dukungan Koping Keluarga
keperawatan selama 4 kali (I.09260)
2020 kesehatan
kunjungan maka Manajemen 1. Identifikasi respons
keluarga emosional terhadap
Kesehatan Keluarga (L.12106)
kondisi saat ini
tidak efektif meningkat, dengan kriteria
2. Dengarkan masalah,
(D.0115) hasil : perasaan, dan pertanyaan
1. Kemampuan menjelaskan keluarga
masalah kesehatan yang 3. Fasilitasi pengungkapan
dialami meningkat perasaan antara pasien
2. Aktivitas keluarga dan keluarga atau antar
anggota keluarga
mengatasi masalah
4. Hargai dan dukung
kesehatan tepat meningkat mekanisme koping
3. Gejala penyakit anggota adaptif yang digunakan
keluarga menurun
3. 30 Juli Defisit Setelah dilakukan asuhan Edukasi Kesehatan
(I.12383)
2020 Pengetahuan keperawatan selama 4 kali
kunjungan maka Tingkat 1. Identifikasi kesiapan dan
pada keluarga kemampuan menerima
Pengetahuan (L.12111)
informasi
Tn. S meningkat, dengan kriteria
2. Sediakan materi dan
(D.0111) hasil : media pendidikan
1. Kemampuan menjelaskan kesehatan
pengetahuan tentang suatu 3. Jelaskan faktor resiko
topik meningkat yang dapat
2. Perilaku sesuai dengan mempengaruhi kesehatan
pengetahuan meningkat 4. Ajarkan perilaku hidup
3. Persepsi yang keliru bersih dan sehat
terhadap masalah menurun
73
XII. IMPLEMENTASI
73
S marah – marah sehingga
dapat meningkatkan TD
73
12.15 WIB 2 Mengarkan masalah, perasaan, S :
dan pertanyaan keluarga Ny. S mengatakan ingin dalam
keadaan sehat selalu di masa
tua nya
O:
Keluarga tampak memiliki
harapan penuh dengan kondisi
kesehatan dibuktikan dengan
selalu antusias bertanya kepada
perawat tentang keluhan dan
kondisi kesehatan
Tanggal No.DX Implementasi Respon TTD
Kunjungan 1 Mengajarkan perilaku hidup S :
ke III sehat dalam menangani - Ny. S mengatakan senang
07 Juli hipertensi dengan bisa di beri tahu cara
2020 mendengarkan Murattal Al- menangani hipertensi tanpa
Qur’an dan Dzikir menggunakan obat
10.00 WIB - Ny. S mengatakan akan
melakukan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan
darahnya kembali normal
O:
Keluarga Tn. S tampak
kooperatif
73
penyembuhan Ny. S
73
12.40 WIB 3 Menganjurkan keluarga unuk S :
melakukan aktivitas fisik - Keluarga Tn. S mengatakan
setiap hari akan sering melakukan
aktivitas fisik di rumah
- Ny. S mengatakan ingin
aktif dalam melakukan
aktifitas fisik di rumah
O:
Keluarga Tn. S tampak
mendukung proses
penyembuhan Ny. S
73
XIII. EVALUASI
Manajemen S:
Kesehatan - An. H mengatakan akhir – akhir ini Ny. S
Keluarga Tidak suka marah – marah
Efektif pada - An. H mengatakan mendukung Ny. S
keluarga Tn. S
dalam meredakan emosi atau amarahnya
O:
An. H tampak tidak ingin Ny. S marah –
marah sehingga dapat meningkatkan TD
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Mengarkan masalah, perasaan, dan
pertanyaan keluarga
73
Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan tentang hipetensi
73
Kujungan ke II Pemeliharaan S:
Kesehatan Tidak - Keluarga Tn. S mengatakan untuk
01 Juli 2020 Efektif pada masalah makanan, hanya mengerti
12.00 WIB keluarga Tn. S mengenai pembatasan penggunaan
garam atau mengurangi makanan yang
asin dan makanan yang bersantan
- Ny. S mengatakan ingin mengetahui
lebih dalam tentang hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan akan
memberi dukungan kepada Ny. S untuk
melakukan kontrol secara rutin
O:
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
sedikit tentang penanganan untuk
keluarga yang menderita penyakit
hipertensi
- Keluarga tampak saling mendukung
- TD : 140/90 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Mengajarkan perilaku hidup sehat dalam
menangani hipertensi dengan makan
timun, semangka, melon, tomat, bawang
putih.
Manajemen S:
Kesehatan Ny. S mengatakan ingin dalam keadaan
Keluarga Tidak
sehat selalu di masa tua nya
Efektif pada
keluarga Tn. S O:
Keluarga tampak memiliki harapan penuh
dengan kondisi kesehatan dibuktikan
dengan selalu antusias bertanya kepada
perawat tentang keluhan dan kondisi
kesehatan
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
73
Lanjutkan intervensi
- Menghargai dan dukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan
Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S mengetahui sedikit
penanganan hipertensi yang tepat pada
Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penanganan hipertensi
73
Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan keluarga unuk melakukan
aktivitas fisik setiap hari
Manajemen S:
Kesehatan - Keluarga Tn. S mengatakan mendukung
Keluarga Tidak penuh dalam proses pengobatan Ny. S
Efektif pada
- Ny. S mengatakan ingin meningkatkan
keluarga Tn. S
kesadaran untuk melakukan pengobatan
(pengecekan tensi) rutin
O:
Keluarga Tn. S tampak mendukung proses
penyembuhan Ny. S
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Memfasilitasi pengungkapan perasaan
antara pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga
Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
73
Kujungan ke IV Pemeliharaan S:
Kesehatan Tidak - Keluarga Tn. S mengatakan akan sering
05 Juli 2020 Efektif pada melakukan aktivitas fisik di rumah
12.00 WIB keluarga Tn. S - Ny. S mengatakan ingin aktif dalam
melakukan aktifitas fisik di rumah
O:
- Keluarga Tn. S tampak mendukung
proses penyembuhan Ny. S
- TD: 140/80 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi no 1, 2, 3, dan 4
Manajemen S:
Kesehatan - Ny. S mengatakan bahwa ingin segera
Keluarga Tidak sembuh agar tidak mengkonsumsi obat
Efektif pada
lagi
keluarga Tn. S
- Ny. S mengatakan akan rutin untuk
kontrol agar penyakitnya tidak kembali
O:
Keluarga Tn. S tampak kooperatif dan
saling mendukung
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4 serta
RTLnya tetap mempertahankan
management hipertensi
73
Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan sudah
pada keluarga mengetahui proses penyakit yang ada
Tn. S pada keluarga yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan dan pola hidup tidak
sehat
O:
- Keluarga Tn. S tampak sudah
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S sudah mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4 serta
RTLnya tetap mempertahankan
management hipertensi
73
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data yang diingikan. Pada
pengkajian ini dilakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara
dengan keluarga. Dari pengumpulan data didapatkan bahwa keluarga Tn. S
merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, ibu,
dan anak. Keluarga Tn. S masuk kedalam tahap keluarga dewasa. Dari
pengkajian yang telah dilakukan keluarga Tn. S diperoleh hasil bahwa istri
Tn. S yaitu Ny. S mengalami hipertensi karena orang tua Ny. S juga memiliki
riwayat darah tinggi. Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui jika salah satu
anggota keluarga memiliki penyakit hipertensi. Ny. S mengatakan terkadang
pusing, susah tidur. Keluarga Tn. S mengatakan hanya sedikit mengetahui
tentang tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa saja yang harus
dihindari untuk mencegah terjadinya penyakit pada Ny. S. Keluarga Tn. S
yaitu Ny. S (istri) mengatakan memiliki riwayat hipertensi. Ny. S mengatakan
tidak rutin melakukan kontrol, hanya saat terasa sudah sakit dan dirasa parah.
Hasil pemeriksaan awal TD 150 / 90 mmHg. Dari pengkajian didapatkan
beberapa masalah kesehatan meliputi:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)
73
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115)
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111)
Dari ketiga masalah yang ditemukan, maka dikembalikan kepada keluarga
untuk dianalisa lebih lanjut.. Tidak terdapat masalah dalam melakukan
kegiatan sesuai dengan waktu yang disepakati untuk membahas data sampai
menemukan rencana penyelesaiannya, serta kontrak waktu sesuai dengan
implementasi.
2. Penentuan Prioritas Masalah
Melalui analisa masalah setelah dirumuskan permasalahan kesehatan keluarga
dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar skor dari masalah, maka
ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0117)
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0115)
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111)
3. Perencanaan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0117). Pada
masalah keperawatan tersebut rencana tindak lanjutnya yaitu :
Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I.12472)
73
4. Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111). Pada masalah
keperawatan tersebut rencana tindak lanjutnya yaitu :
Edukasi Kesehatan (I.12383)
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
3. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
4. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan dilaksanakan pada hari Senin, tgl 29 Juni s/d –
Sabtu, 11 juli 2020 dengan melibatkan semua keluarga Tn. S untuk
melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan ini sangat
membantu dengan melakukan koordinasi dengan Tn. S sebagai kepala
keluarga. Sebagian besar kegiatan dilaksanakan secara bersama dengan
seluruh keluarga Tn. S di rumah. Secara umum kegiatan yang direncanakan
dapat dikatakan berhasil, penilaian tersebut didapatkan saat evaluasi respon
positif dan antusiasme keluarga Tn. S terhadap berbagai kegiatan yang
direncanakan. Salah satu intevensi yang diberikan untuk penderita hipertensi
adalah terapi Murattal. Waktu pemberian intervensi diberikan ± 30 menit.
Terapi Murattal merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat
digunakan untuk proses penyembuhan. Menurut penelitian Dwi Nur Aini
(2017) dengan judul “Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Ruang Cempaka RSUD dr. H.
Soewondo Kendal” bahwa menunjukan adanya pengaruh yang signifikan
antara terapi Murattal Al-Qur’an terhadap penurunan tekanan darah pasien
hipertensi dengan hasil p value = 0,000 ≤ 0,05. Murattal adalah rekaman
suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori’ (pembaca Al-Quran)
73
(Purna, 2017). Surah yang digunakan adalah surah Ar-Rahman yang berarti
Yang Maha Pemurah merupakan surah ke 55 didalam Al-Qur’an terdiri dari
78 ayat.
5. Evaluasi
Hasil evaluasi didapatkan hasil dari pendidikan kesehatan yang telah
diberikan kepada keluarga Tn. S mengenai penanganan hipertensi diperoleh
hasil bahwa keluarga Tn. S mengerti penanganan pada penyakit hipertensi.
Selain itu dari hasil evaluasi juga Keluarga Tn. S mengatakan akan
melakukan management hipertensi dirumah sesuai yang diajarkan oleh
perawat. Keluarga Tn. S mengatakan akan mendukung Ny. S untuk
melakukan kontrol secara rutin. Hasil pemeriksaan awal TD 150 / 90 mmHg
dan setelah dilakukan terapi Murattal Al-Qur’an TD 140/80 mmHg. Dari
sudut pandang perawat kegiatan keperawatan keluarga dan komunitas
dikatakan berhasil dengan bukti antusiasme dan respon positif dari keluarga
Tn. S dan adanya penurunan TD pada Ny. S.
73
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga akan mengalami perubahan dan pertumbuhan sepanjang
waktu. Setiap tahap perkembangan memiliki tantangan, kebutuhan, dan
sumber masing-masing termasuk tugas yang perlu diselesaikan sebelum
keluarga dapat meningkat ke tahap berikutnya dengan sukses. Dengan asuhan
keperawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan telah membantu keluarga
dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dengan lancar sesuai dengan
tahap perkembangan keluarga dewasa sehingga dapat menciptakan dan
mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan
sosial anggota keluarga.
Keperawatan keluarga dan komunitas merupakan suatu program untuk
mengaplikasikan konsep-konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan
menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan
ilmiah. Konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur. Secara garis besar
keperawatan keluarga dan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa
mempunyai tingkat keberhasilan 90%, hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatannya,
antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dan memandang
penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya.
B. SARAN
Demi kesuksesan dan keberlangsungan keperawatan keluarga dan
komunitas, perkembangan keperawatan sendiri maka disarankan:
1. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah
bekal tentang konsep keperawatan keluarga dan komunitas, sehingga
terdapat optimalisasi kinerja dalam melaksanakan praktik klinik
keperawatan keluarga dan komunitas.
73
2. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan,
sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan praktik klinik di
masyarakat.
73
DAFTAR PUSTAKA
73
LAMPIRAN
73
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
&
LAPORAN AKHIR KEGIATAN
(LAK)
73
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI PADA PERKEMBANGAN KELUAGA DENGAN DEWASA
DI DUSUN WELAHAN RT 002/ RW 007, KELURAHAN WONOROTO,
KECAMATAN WATUMALANG,
KABUPATEN WONOSOBO
73
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
Topik : Hipertensi
Pokok Bahasan : Pengertian, tanda dan gejala, penyebab, pola hidup sehat
dan faktor resiko pada penderita hipertensi.
Sasaran : Keluarga Tn. S penderita Hipertensi di Dusun Welahan Rt
002/ Rw 007, Kelurahan Wonoroto, Kecamatan
watumalang, Kabupaten Wonosobo.
Hari/tanggal : Minggu, 1 Juli 2020
Waktu : Pukul 10.00 s/d selesai
Tempat : Dirumah Tn. S Rt 002/ Rw 007 Dusun Welahan
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
B. Metode
1. Ceramah
73
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. Media dan Alat Bantu
Leaflet, Power Point
D. Sasaran
Lansia Penderita Hipertensi Dusun Welahan Rt 002/ Rw 007
E. Tempat
Dirumah Tn.S Rt 002/ Rw 007 Dusun Welahan
F. Setting Tempat
2 2 2
Keterangan:
1 : Pemateri
2 : pesreta
G. Pelaksana
Pemateri : Haryadi, S.Kep.
H. Materi
Terlampir
I. Kegiatan Penyuluhan
73
No Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta
73
masih ada kekurangan
73
Lampiran Materi
1. DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan
peningkatan angka morbiditas dan angka kematian ( mortalitas ) ( Adib,
2009 ).
Definisi TD yang disebut hipertensi sulit ditentukan karena
tersebar di populasi sebagai distribusi normal dan meningkat seiring
bertambahnya usia. Pada dewasa muda TD > 140/90 mmHg bisa
dianggap hipertensi dan terapi mungkin bisa bermanfaat ( Gleadle, 2005
).
Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanann darah di dalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteti menyebabkan
meningkatnya resiko tekanan stroke, aneurisma, gagaal jantung,
serangan jantung dan kerusakan ginjal (Faqih, 2007).
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung
dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah.
WHO (World Health Organization) memberikan batasan tekanan darah
normal adalah 140/90 mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara
usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007).
73
Hipertensi Stadium II > 160 atau > 100
73
3. PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu
hipertensi essensial (primer) merupakan hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya dan ada kemungkinan karena faktor keturunan atau
genetik (90%). Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang merupakan
akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga erat hubungannya
dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Faktor makanan
yang sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak (obesitas), konsumsi
garam dapur yang tinggi, merokok dan minum alkohol.
Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua,
maka kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-
faktor lain yang mendorong terjadinya hipertensi antara lain stress,
kegemukan (obesitas), pola makan, merokok (M.Adib,2009).
73
Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :
1. Obesitas
2. Perokok
3. Peminum alkohol
6. Stress
Daftar Pustaka
73
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN
DISUSUN OLEH :
HARYADI
1911040022
2019/2020
73
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN
Kunjungan ke :I
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
terhadap jalan hidup yang dipilih oleh setiap individu. Oleh karena itu, di
dalam sebuah keluarga membutuhkan peran atau tugas dari setiap anggota
73
keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait dalam
keluarga Tn. S Hari Senin, 29 Juni 2020 yang pertama kali dilakukan
data secara akurat baik yang adaptif maupun yang maladaptive, sehingga
a. Data Umum
73
c. Lingkungan
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi keluarga
B. Proses Keperawatan
Belum ada
2. Tujuan umum
3. Tujuan khusus
1. Metode
a. Wawancara
b. Observasi
a. Format pengkajian
b. Alat tulis
73
3. Waktu dan tempat
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. LP disiapkan
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
73
LAPORAN KUNJUNGAN ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
Kunjungan ke : II
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Dari hasil pengkajian hari pertama, yaitu pada hari Senin, 29 Juni
2020 didapatkan hasil pengkajian meliputi: Data umum, riwayat dan tahap
tinggal bersama Istri, anak ke 2, anak ke 3di dalam rumahnya dan anak
berikut:
73
No Nama Imunisasi
saat ini Ny. S suka marah – marah. Ny. S tidak pernah rutin
berikut
73
Pemeriksaan Nama anggota keluarga
Fisik Tn. S Ny. S Ny. H An. N
TD : 120 / 80 150 / 90 120 / 90 110 / 80
N: mmHg mmHg mmHg mmHg
RR : 90 x / menit 86 x / menit 85 x / menit 82 x / menit
20 x / menit 18 x / menit 21 x / menit 18 x / menit
Dada Pengembangan
Pengembangan
3. Paru dada simetris, Pengembangan Pengembangan
dada simetris,
vokal fremitus dada simetris, dada simetris,
73
vokal fremitus dada kanan vokal fremitus vokal fremitus
dada kanan dan kiri sama. dada kanan dada kanan
dan kiri sama. suara paru dan kiri sama. dan kiri sama.
suara paru sonor, suara paru suara paru
sonor, auskultasi sonor, sonor,
auskultasi kanan kiri auskultasi auskultasi
kanan kiri vesikuler kanan kiri kanan kiri
vesikuler vesikuler vesikuler
Keadaan fisik
Kadang Keadaan fisik
Keluhan tidak tidak
Keadaan fisik merasa pusing menunjukan menunjukan
73
tidak dan sulit tidur adanya adanya
menunjukan kelainan kelainan
adanya
kelainan
73
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Pemeriksaan fisik
c. Fungsi keluarga
B. Proses Keperawatan
Ansietas
2. Tujuan umum
3. Tujuan khusus
1. Metode
a. Wawancara
b. Observasi
a. Format pengkajian
b. Alat tulis
73
Tempat : Rumah Rumah Tn. S. Dusun Welahan Rt002/ Rw007
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. LP disiapkan
2. Evaluasi proses
masyarakat
3. Evaluasi hasil
73
LAPORAN KUNJUNGAN
Kunjungan ke : III
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarganya
lauk dan sayur apa adanya sesuai dengan yang dimasak olehnya dan
seringkali masak ikan asin dan minum kopi. Keluarga Tn. S mengatakan
hanya mengetahui tentang tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa
saja yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya penyakit pada Ny. S.
73
melakukan kontrol, hanya saat terasa sudah sakit dan dirasa parah. Keadaan
B. Proses Keperawatan
2. Tujuan umum
3. Tujuan khusus
sudah terpenuhi.
sudah terpenuhi.
1. Metode
a. Wawancara
b. Observasi
a. Alat tulis
73
3. Waktu dan tempat
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. LP disiapkan.
2. Evaluasi proses
dewasa.
3. Evaluasi hasil
73
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN
Kunjungan ke : IV
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
B. Proses Keperawatan
2. Tujuan umum
Hipertensi.
73
3. Tujuan khusus
nonfarmakologi
1. Metode
a. Diskusi
a. Lembar balik
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. LP disiapkan
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
73
c. Mengetahui penyebab Hipertensi
nonfarmakologi
73
ANALISIS JURNAL
Jurnal Utama
Judul Jurnal :
“The Effect of The Murottal Al-Qur’an Therapy on Blood Pressure of Pre Operative
Cataract Patients with Hypertension in Tulip Inpatient Ward of dr. Soebandi
Hospital, Jember”
Peneliti :
Kata Kunci : Terapi Murotal Al – Qur’an, Tekanan Darah, Pre Operasi, Hipertensi
Judul :
“The Effect of The Murottal Al-Qur’an Therapy on Blood Pressure of Pre Operative
Cataract Patients with Hypertension in Tulip Inpatient Ward of dr. Soebandi
Hospital, Jember”
“Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur'an terhadap Tekanan Darah Pasien Pre Operasi
Katarak dengan Hipertensi di Ruang Tulip Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi
Jember”
Population :
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien pre operasi katarak dengan hipertensi
pada periode bulan Agustus – Desember 2016. Sampel penelitian ini sebanyak 30
pasien yang diambil secara quota sampling.
Intervation :
Mekanisme pengambilan data awal (pretest) dilaksanakan ketika pasien baru masuk
Ruang Tulip. Kemudian pasien diberikan terapi murottal Al- Qur'an sebanyak 3 kali
dalam sehari yaitu saat pasien opname, jam 19.00 wib dan 1 jam pre operasi. Selama
pasien menjalani perawatan dilakukan observasi tekanan darah pasien 15 menit
setelah terapi. Pengambilan data akhir
(posttest) dilaksanakan di pagi hari sebelum dilaksanakan operasi katarak.
Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan spygnomanometer air raksa
yang telah dikalibrasi. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dan
Mann Whitney dengan α = 0,05 (CI 95%).
73
Comparation
Judul :
“Pengaruh Terapi Murottal Al - Qur’an Terhadap Tekanandarah Pada Pasien
Hipertensi Di Ruang Cempaka RSUD dr. H. Soewondo Kendal”
Populasi :
Pasien yang menderita hipertensi di RSUD dr. H. Soewondo Kendal, tidak
mengalami gangguan pendengaran, pasien beragama Islam. Populasi dalam penelitian
ini adalah pasien yang mengalami Hipertensi di Ruang Cempaka RSUD
dr. H. Soewondo Kendal sebanyak 26 Pasien.
Intervation :
Metode : Analisa pada penelitian ini dengan menggunakan uji non parametrik
Wilcoxon Match Pair Test karena skala data dalam penelitian ini adalah skala data
ordinal.
Outcome :
Hasil : Dalam penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara terapi
murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di
ruang Cempaka RSUD H. Soewondo Kendal (p value = 0,000 ≤ α = 0,05) yang
diperoleh dari uji Wilcoxon Match Pair Test. Kesimpulan : Ada pengaruh terapi
murottal Al-Qur’an terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di ruang cempaka
RSUD dr. H. Soewondo Kendal.
Outcome
Bagi penderita hipertensi terapi mendengarkan murottal Al- Qur’an dapat menjadi
terapi alternatif dalam pengobatan hipertensi, dengan cara melakukan secara rutin dan
disiplin pada malam hari menjelang tidur sehingga tekanan
darah dapat teregulasi normal ≤ 130/80 mmHg. Diharapkan dapat menambah
pengetahuan penderita hipertensi akan pengobatan altternatif dalam menurunkan
tekanan darah dan mulai sadar agar tidak tergantung dengan obat penurun hipertensi.
73
DOKUMENTASI
73
73
73
DAFTAR HADIR KUNJUNGAN
73
73