Anda di halaman 1dari 74

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA


PADA KELUARGA Tn. S DI DUSUN WELAHAN RT 002/ RW
007, KELURAHAN WONOROTO, KECAMATAN
WATUMALANG, KABUPATEN WONOSOBO

DI SUSUN OLEH :

HARYADI

1911040022

PROGRAM STUDY PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA....................................................

A. PENGKAJIAN................................................................................................
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................
1. Analisis Data…….......…............................................................................
2. Skoring Prioritas Masalah……………………………...……....................
C. INTERVENSI KEPERAWATAN..................................................................
D. IMPLEMENTASI...........................................................................................
E. EVALUASI.....................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN................................................................................................

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan dalam meningkatkan


derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang berinteraksi dan
merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga menempati
posisi antara individu dan masyarakat. Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta
komunitas yang sehat (Achjar, 2010). Masalah yang dialami anggota keluarga dapat
mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga merupakan perantara
yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua
keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga (Ali, 2010).
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan
untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat
diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengeri, memahami tipe dan struktur
keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan
perlu memahami setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan.
Adapun kriteria keluarga yang harus mendapatkan asuhan keperawatan keluarga
adalah keluarga yang dalam tahap perkembang keluarga dewasa (Harmoko, 2012).
Pada keluarga dewasa merupakan tahap dimana semua anak akan pergi atau
keluar meninggalkan rumah atau orang tuanya. Didalam kehidupan keluarga dewasa
dimana orang tuanya akan merasa banyak kehilangan karena perginya anak-anak dari
rumah (Friedman, 2010). Pada keluarga ini juga terdapat berbagai masalah yang
dialami oleh keluarga itu sendiri. Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya
kematangan jiwa mereka dimana sudah memiliki tanggung jawab serta sudah
menyadari makna hidup. Menyiapkan diri menjadi dewasa, karena menjadi dewasa
adalah sebuah pilihan dan tidak bisa dibiarkan alami. Karena memang menjadi
dewasa dalam cara berpikir itu bukan kebetulan, tapi merupakan pilihan Dan perawat
sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan
kesehatan kepada keluarga (Suprajitno, 2014).
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN

I. DATA UMUM

1. Tanggal Pengkajian : 29 Juni 2020

2. Nama KK : Tn. S

3. Umur : 58 tahun

4. Alamat : Dusun Welahan Rt 002/ Rw 007, Kelurahan


Wonoroto, Kecamatan Watumalang,
Kabupaten Wonosobo

5. Pekerjaan KK : Wiraswasta

6. Pendidikan KK : SD

7. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan


Kelamin KK Terakhir
1 Tn. S Laki – laki Kepala 58 Petani SD
keluarga tahun
(suami)
2 Ny. S Perempuan Istri 53 Wiraswasta SD
tahun
3 An. R Perempuan Anak 36 Perawat DIII
4 An. H Laki - laki Anak 33 Mahasiswa S1
tahun
5 An. N Perempuan Anak 21 Mahasiswa DIII
tahun
8. Genogram :

Meninggal
Meninggal
lansia
lansia

Tn.Sp Tn. J Ny.J


Ny.K 80 Tahun
95 Tahun 85 Tahun 89 Tahun

Tn.S Tn.Ss Ny.M Ny. A Tn. B Tn. J Tn.M Ny.M Ny.S Ny.T Ny.S
58 Tahun 56 Tahun 55 Tahun 43 Tahun 42 Tahun 59 Tahun 57 Tahun 56 Tahun 55Tahun 54 Tahun 53 Tahun
Meninggal

An.R An. H An.N


36 Tahun 33 Tahun 21 Tahun
Keterangan :

: laki – laki meninggal

: perempuan meninggal

: laki – laki

: perempuan

: menikah

: keturunan

: tinggal satu rumah

9. Tipe Keluarga :

Keluarga Tn. S termasuk kedalam keluarga inti atau nuclear family yang
terdiri dari bapak, ibu dan anak

10.Suku Bangsa :

Keluarga Tn. S termasuk dalam suku bangsa jawa. Bahasa komunikasi


yang digunakan oleh keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Tn.
S mengatakan keluarga tidak mempunyai pantangan apapun yang berkaitan
dengan masalah kesehatan. hanya saja sebagai pemeluk agama islam
keluarga tidak makan jenis makanan tertentu yang diharamkan oleh agama
seperti : daging babi. Tn. S mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai
alergi terhadap makanan tetentu. Keluarga Tn. S adalah penduduk jawa
asli, menurut Tn. S tidak ada adat istiadat yang berpengaruh negatif
terhadap kesehatan.
11. Agama :
Keluarga Tn. S semua beragama Islam. Setiap anggota keluarga taat
melakukan ibadah sholat 5 waktu baik secara bersama-sama maupun
sendiri.
12. Status sosial ekonomi :
Penghasilan keluarga kurang lebih 1.500.000/ bln hasil dari Tn.S sebagai
petani. Penghasilan tersebut dikatakan Tn. S sudah mencukupi kebutuhan
keluarganya.
13. Aktivitas rekreasi keluarga :
Tn. S dan keluarga berekreasi dengan menonton TV di rumah, tetapi juga
sesekali pergi rekreasi bersama keluarga
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Tn. S saat ini adalah kelurga dengan
dewasa. Dimana An. R saat ini berusia 36 tahun sebagai perawat namun
merantau dikalimantan selatan, anak kedua An. H berusia 33 tahun
mahasiswa Ners, sedangnkan anak ketiga An. N berusia 21 dan sekarang
Mahasiswa yang menunggu wisuda. Adapun tugas perkembangan
keluarga dengan dewasa yaitu : memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil pernikahan
anak-anaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan menyelesaikan
kembali hubungan perkawinan. Pada keluarga Tn. S untuk segi
komunikasi antara orang tua dan anak sudah terpenuhi. Baik anak maupun
orang tua sudah saling terbuka
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ditemukannya tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti
a. Tn. S tidak memiliki masalah kesehatan.
b. Ny. S mengatakan mempunyai penyakit yaitu hipertensi dan
menyadari faktor penyebabnya adalah faktor keturunan. Ny. S
mengatakan beberapa bulan yang lalu tidak pernah mengeluh merasa
pusing, cengeng pada leher bagian belakang dan sulit tidur.
c. An. R tidak memiliki masalah kesehatan.
d. An. H tidak memiliki masalah kesehatan.
e. An. N tidak memiliki masalah kesehatan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)
a. Riwayat kesehatan pada keluarga
Keluarga Tn. S ada yang memiliki penyakit hipertensi yaitu istri
(Ny.S)
b. Konflik antar keluarga pasangan
Tidak pernah terjadi konflik, saling percaya dan menyadari
c. Riwayat hubungan keluarga
Selalu kompak, harmonis dan bahagia
III. LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah :
Luas rumah 115 m2 merupakan rumah permanen dan milik sendiri.
Memiliki dua pintu buat keluar masuk (pintu bagian depan dan belakang),
memiliki jendela dengan prosentase <20% luas lantai sehingga sirkulasi
udaranya cukup baik. Lantai rumah terbuat dari kramik, tampak bersih,
sumber air adalah PDAM, pembuangan saluran air dialirkan menuju ke
got / selokan dan keadaan selokan tertutup lancar.
Denah rumah

J B
E
F
A A
A B H B
D A
C A
A
I
G

Keterangan:
A : Pintu F : Ruang tamu
B : Jendela G : Kamar Mandi
C : Ruang Keluarga H : Kamar 1
D : Dapur I : Kamar 2
E : Halaman depan J : Gudang
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn. S bertetangga dengan keluarga yang mayoritas bekerja
sebagai petani. Tetangga Tn. S mayoritas beragama islam dan bersuku
Jawa.
3. Mobilitas geografi keluarga
Semenjak menikah sampai sekarang Ny. S dan Tn. S berdomisili di Dusun
Welahan Rt 002/ Rw 007, Kelurahan Wonoroto, Kecamatan Watumalang,
Kabupaten Wonosobo. Keluarga Tn. S tidak pernah merantau.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
musyawarah dan kerja bakti yang diadakan di masyarakat. Serta dapat
berinteraksi dengan baik. Keluarga Ny. S aktif dengan kegiatan pertemuan
rutin PKK dan kegiatan keagamaan di lingkungan rumahnya. Ny. S aktif
dengan Pengajian rutin yang dilaksanakan di masjid tiap satu bulan sekali.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. S saling mendukung ketika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit dengan memeriksakan keluarganya ke puskesmas. Tn. S
mempunyai tabungan yang digunakan untuk keperluan mendadak atau
keperluan yang tak terduga.

IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga


Keluarga Ny. S dan Tn. S melakukan komunikasi secara terbuka, sehingga
anak-anaknya dapat memberi masukan tentang suatu hal kepada mereka
tanpa mengurangi rasa hormat terhadap orang tua. Keluarga Tn. S
berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan Indonesia. Informasi kesehatan
pada keluarga Tn. S diperoleh biasanya dari penyuluhan ketika posyandu
oleh pihak Puskesmas dan dari anaknya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Ny. S adalah ibu sekaligus membantu mencari nafkah bagi keluarga serta
Tn. S menjadi seorang ayah dan pencari penghasilan utama bagi keluarga.
3. Struktur peran
a. Tn. S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangga
b. Ny. S sebagai istri yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
c. An. R sebagai anak pertama yang saat ini sudah menikah dan
mempunyai 2 anak dan tinggal di Kalimantan selatan.
d. An. H sebagai anak kedua yang saat ini sedang menjadi mahasiswa
e. An. N sebagai anak yang ketiga saat ini menjadi mahasiswa
4. Nilai dan Norma budaya
Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi
penyakit karena menurut mereka sakit memang disebabkan oleh suatu
penyakit bukan karena hal-hal tertentu. Namun, karena keterbatasan
pengetahuan tentang penyakit. Sehingga Ny. S menganggap penyakit
hipertensi tersebut terjadi karena factor pemeliharaan kesehatan yang
kurang baik.
V. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Keluarga Tn. S mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar


anggota keluarga, saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn. S
sangat harmonis, rukun dan tentram. Apabila ada anggota yang
membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu.
2. Fungsi Sosialiasi
Keluarga mereka aktif dalam kegiatan di desanya. Selain itu, karena semua
muslim, mereka aktif dengan kegiatan keagamaan meskipun tidak
mengikuti organisasi.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Hal-hal yang diikuti sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga adalah :
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui penyakit di anggota keluarganya,
mengetahui salah satu penyebab sakitnya. Keluarga Tn. S mengatakan
hanya sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala, serta tidak
mengetahui apa-apa saja yang harus dihindari untuk mencegah
terjadinya penyakit pada Ny. S.
b. Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan ketika Ny. S memiliki tensi atau tekanan
darahnya tinggi dan merasa pusing oleh keluarga dianjurkan untuk
beristirahat dan tidak boleh banyak pikiran. Keluarga memeriksakan
penyakitnya jika sudah terasa tidak ada perubahan dari apa yang
dirasakan.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Jika ada keluarga yang sakit dan dirasa sudah harus mendapatkan
penanganan yang khusus, oleh keluarga di bawa ke puskesmas untuk
dilakukan pemeriksaan.
d. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah
Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan
rumahnya (menyapu), pembuangan sampah ditampung sementara di
ember sampah kemudian diambil oleh petugas sampah setiap satu/dua
hari sekali.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. S mengatakan jika ada keluarga yang sakit dan tidak bisa
ditoleran segera dibawa ke Puskesmas terdekat. Ny. S mengatakan
tidak rutin melakukan kontrol, hanya saat terasa sudah sakit dan dirasa
parah

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a. Stresor jangka pendek
Keluarga Tn. S mengatakan hampir tidak pernah mengalami stress,
hanya saja Ny. S kadang merasa kepala pusing tetapi tidak stress.
b. Stressor jangka panjang
Keluarga Tn. S, termasuk Ny. S mengatakan hampir tidak pernah
mengalami stres jangka panjang (> 6 bulan).
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
Pemecahan masalah dalam keluarga Tn. S biasanya dengan cara
musyawarah antara nggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Ny. S dan Tn. S selalu membicarakan masalah keluarga bersama
dan sesekali bersama anak-anaknya jika membicarakan tentang harapan-
harapan mereka terhadap anaknya.

VII. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan Nama Anggota Keluarga


Dasar
Manusia Tn. S Ny. S An. H An. N

Nutrisi Makan 3 X Makan 3 X Makan 3 X Makan 3 X


1 (nasi, 1 (nasi, 1 (nasi, 1 (nasi,
lauk, pauk) lauk, pauk) lauk, pauk) lauk, pauk)

Cairan Minum Minum Minum Minum


1500 lt / 1500 lt / 1500 lt / 1500 lt /
hari hari hari hari

Aktivitas Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri


Latihan

Istirahat Tidur siang Tidur siang Tidur siang Tidur siang


Tidur 2 jam dan 2 jam dan 2 jam dan 2 jam dan
tidur malam tidur malam tidur malam tidur malam
7 jam 7 jam 7 jam 7 jam

Eliminasi BAB BAB BAB BAB


lembek, lembek, lembek, lembek,
kuning. kuning. kuning. kuning.

BAK BAK BAK BAK


kuning dan kuning dan kuning dan kuning dan
tidak sakit tidak sakit tidak sakit tidak sakit
saat BAK saat BAK saat BAK saat BAK

IX. PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada semua anggota Keluarga

Pemeriksaan Nama anggota keluarga


Fisik Tn. S Ny. S Ny. H An. N
TD : 120 / 80 150 / 90 120 / 90 110 / 80
N: mmHg mmHg mmHg mmHg
RR : 90 x / menit 86 x / menit 85 x / menit 82 x / menit
20 x / menit 18 x / menit 21 x / menit 18 x / menit

Rambut : Berwarna Berwarna Berwarna Berwarna


hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak
ada ketombe ada ketombe ada ketombe ada ketombe

Konjungtiva : Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat


anemis anemis anemis anemis
Sklera Putih Putih Putih
Putih
Bentuk Bentuk Bentuk
Bentuk
Hidung normal, tidak normal, tidak normal, tidak
normal, tidak
ada sekret, ada sekret, ada sekret,
ada sekret,
tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
epistaksis, epistaksis, epistaksis,
epistaksis,
polip(-) polip(-) polip(-)
polip(-)
Mendengar Mendengar Mendengar
Telinga Mendengar
dengan baik, dengan baik, dengan baik,
dengan baik,
tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
keluhan keluhan keluhan
keluhan
Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab,
Mulut Bibir lembab,
tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
stomatitis, stomatitis, stomatitis,
stomatitis,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
tidak terdapat
caries caries caries caries

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
limfe dan JVP limfe dan JVP limfe dan JVP limfe dan JVP

Dada Pengembangan Pengembangan


1. Paru dada simetris, dada simetris, Pengembangan Pengembangan
vokal fremitus vokal fremitus dada simetris, dada simetris,
dada kanan dada kanan vokal fremitus vokal fremitus
dan kiri sama. dan kiri sama. dada kanan dada kanan
suara paru suara paru dan kiri sama. dan kiri sama.
sonor, sonor, suara paru suara paru
auskultasi auskultasi sonor, sonor,
kanan kiri kanan kiri auskultasi auskultasi
vesikuler vesikuler kanan kiri kanan kiri
vesikuler vesikuler

2. Jantung Ictus kordis Ictus kordis


Ictus kordis Ictus kordis tidak tampak, tidak tampak,
tidak tampak, tidak tampak, teraba, suara teraba, suara
teraba, suara teraba, suara pekak, tidak pekak, tidak
pekak, tidak pekak, tidak ada suara ada suara
ada suara ada suara tambahan tambahan
tambahan tambahan
Abdomen Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada pembesaran pembesaran
pembesaran pembesaran hepar, tidak hepar, tidak
hepar, tidak hepar, tidak kembung, kembung,
kembung, kembung, pergerakan pergerakan
pergerakan pergerakan peristaltik usus peristaltik usus
peristaltik usus peristaltik usus 18x/mnt, tidak 18x/mnt, tidak
18x/mnt, tidak 18x/mnt, tidak ada bekas luka ada bekas luka
ada bekas luka ada bekas luka operasi operasi
operasi operasi
5 5 5 5
Ekstremitas
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 5
Warna sawo Warna sawo
Kulit
Warna sawo Warna sawo matang, matang,
matang, matang, mukosa mukosa
mukosa mukosa lembab lembab
lembab lembab
Elastis Elastis
Turgor
Elastis Elastis

Keadaan fisik
Keluhan tidak Keadaan fisik
Keadaan fisik Kadang tidak
menunjukan
tidak merasa pusing menunjukan
adanya adanya
menunjukan dan sulit tidur kelainan kelainan
adanya
kelainan
X. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

1. Analisa Data

NO DATA DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. DS : Pemeliharaan Kesehatan Tidak
- Keluarga Tn. S (Ny. S) Efektif pada keluarga Tn. S
mengatakan anggota
memiliki riwayat penyakit
hipertensi
- Keluarga Tn. S
mengatakan mengetahui
jika salah satu anggota
keluarga memiliki
penyakit hipertensi
- Ny. S mengatakan
terkadang pusing, susah
tidur.
DO :
- Hasil pemeriksaan TD 150
/ 90 mmHg
2. DS : Manajemen Kesehatan Keluarga
- Keluarga Tn. S yaitu Ny. Tidak Efektif pada keluarga Tn. S
S (istri) mengatakan
memiliki riwayat
hipertensi
- Ny. S mengatakan tidak
rutin melakukan kontrol,
hanya saat terasa sudah
sakit dan dirasa parah
DO :
Tidak ada
3. DS : Defisit Pengetahuan pada
- Keluarga Tn. S keluarga Tn. S
mengatakan hanya
mengetahui tentang tanda
dan gejala, serta tidak
mengetahui apa-apa saja
yang harus dihindari untuk
mencegah terjadinya
penyakit pada Ny. S.

73
DO :
- Hasil pemeriksaan TD
150 / 90 mmHg

2. Skoring

Diagnosa Keperawatan : Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif


pada keluarga Tn. S

Kriteria Skore Bobot Rumus Menghitung Rasionalisasi


1. Sifat Masalah : Pengukuran
a. Aktual 3 TD yang telah
b. Resiko/Ancaman 2 dilakukan
Kesehatan 1 pada tanggal
c. Keadaan sejahtera/ 3/3x1=1 29 Juli 2020
1
diagnosis sehat kepada Ny. S
dengan hasil
150 / 90
mmHg
2. Kemungkinan Keluarga Tn.
Masalah dapat diubah S mengatakan
a. Mudah 2 menggunakan
b. Sebagian 1 1/2x2=1 fasilitas
c. Tidak dapat 0 2 kesehatan
hanya ketika
sedang sakit
3. Kemungkinan Masalah dapat
Masalah dapat dicegah dicegah jika
a. Tinggi 3 keluarga Tn. S
b. Cukup 2 dapat
c. Rendah 1 memanfaatkan
2 / 3 x 1 = 2/3
faskes dengan
1
baik, rutin
kontrol terkait
dengan
penyakitnya.
4. Menonjolnya Masalah Merasakan
a. Masalah dirasakan 2 atau tidak
dan harus segera merasakan
ditangani 1 2/2x1=1 sakit
b. Ada masalah tetapi 1 sebaiknya
tidak perlu ditangani tetap kontrol,
c. Masalah tidak 0 sebab

73
dirasakan mencegah
lebih baik dari
pada
mengobati
Jumlah Total 3 2/3

Diagnosa Keperawatan : Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif pada


keluarga Tn. S

Kriteria Skore Bobot Rumus Menghitung Rasionalisasi


1. Sifat Masalah : Hasil tekanan
a. Aktual 3 darah yang
b. Resiko/Ancaman 2 dilakukan pada
Kesehatan 1 tanggal 29 Juli
c. Keadaan sejahtera/ 2020 terhadap
2 / 3 x 1 = 2/3
diagnosis sehat 1 Ny. S yaitu
150 / 90
mmHg dan
beresiko bagi
kesehatan
2. Kemungkinan Masalah Ny. S tidak
dapat diubah melakukan
a. Mudah 2 1/2x2=1 kontrol secara
b. Sebagian 1 2 rutin
c. Tidak dapat 0
3. Kemungkinan Masalah Jika Ny. S
dapat dicegah mempunyai
a. Tinggi 3 kesadaran akan
b. Cukup 2 melakukan
c. Rendah 1 kontrol secara
2 / 3 x 1 = 2/3
rutin masalah
1
hipertensi
lambat laun
akan dapat
teratasi
4. Menonjolnya Masalah Dengan hasil
a. Masalah dirasakan 2 tekanan darah
1 2/2x1=1
dan harus segera 150 / 90
ditangani mmHg

73
b. Ada masalah tetapi 1 pemanfaatan
tidak perlu ditangani faskes harus
c. Masalah tidak 0 tetap
dirasakan digunakan agar
segera
ditangani dan
harus ada
kesadaran
untuk kontrol
Jumlah Total 2 4/3

Diagnosa Keperawatan : Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S

Kriteria Skore Bobot Rumus Menghitung Rasionalisasi


1. Sifat Masalah : Hasil tekanan
a. Aktual 3 darah yang
b. Resiko/Ancaman 2 dilakukan pada
Kesehatan 1 tanggal 29 Juli
c. Keadaan sejahtera/ 2020 terhadap
1 / 3 x 1 = 1/3
diagnosis sehat 1 Ny. S yaitu
150 / 90
mmHg dan
beresiko bagi
kesehatan
2. Kemungkinan Masalah Ny. S tidak
dapat diubah melakukan
a. Mudah 2 1/2x2=1 kontrol secara
b. Sebagian 1 2 rutin
c. Tidak dapat 0
3. Kemungkinan Masalah Jika Ny. S
dapat dicegah mempunyai
a. Tinggi 3 kesadaran akan
b. Cukup 2 2 / 3 x 1 = 2/3 melakukan
c. Rendah 1 1 kontrol secara
rutin masalah
hipertensi

73
lambat laun
akan dapat
teratasi
4. Menonjolnya Masalah Dengan hasil
a. Masalah dirasakan 2 tekanan darah
dan harus segera 150 / 90
ditangani mmHg
b. Ada masalah tetapi 1 pemanfaatan
tidak perlu ditangani faskes harus
c. Masalah tidak 0 1 2/2x1=1 tetap
dirasakan digunakan agar
segera
ditangani dan
harus nada
kesadaran
untuk kontrol
Jumlah Total 2 3/3
3. Daftar Prioritas Diagnosis Keperawatan

NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif pada keluarga Tn. S
1.
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif pada keluarga Tn. S
2.
Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S
3.

XI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa
No Tanggal SLKI SIKI
Keperawatan
1. 30 Juli Pemeliharaan Setelah dilakukan asuhan Promosi Perilaku Upaya
keperawatan selama 4 kali Kesehatan (I.12472)
2020 kesehatan
kunjungan maka Pemeliharaan 1. Identifikasi perilaku
tidak efektif upaya kesehatan yang
Kesehatan (L.12106)
dapat ditingkatkan
(D.0117) meningkat, dengan kriteria 2. Berikan lingkungan
hasil : yang mendukung
1. Menunjukan perilaku kesehatan
adaptif meningkat 3. Ajarkan mencuci tangan
2. Menunjukan pemahaman dengan air bersih dan
perilaku sehat meningkat sabun
4. Anjurkan melakukan
3. Kemampuan menjalankan
aktivitas fisik setiap hari
perilaku sehat meningkat

73
2. 30 Juli Manajemen Setelah dilakukan asuhan Dukungan Koping Keluarga
keperawatan selama 4 kali (I.09260)
2020 kesehatan
kunjungan maka Manajemen 1. Identifikasi respons
keluarga emosional terhadap
Kesehatan Keluarga (L.12106)
kondisi saat ini
tidak efektif meningkat, dengan kriteria
2. Dengarkan masalah,
(D.0115) hasil : perasaan, dan pertanyaan
1. Kemampuan menjelaskan keluarga
masalah kesehatan yang 3. Fasilitasi pengungkapan
dialami meningkat perasaan antara pasien
2. Aktivitas keluarga dan keluarga atau antar
anggota keluarga
mengatasi masalah
4. Hargai dan dukung
kesehatan tepat meningkat mekanisme koping
3. Gejala penyakit anggota adaptif yang digunakan
keluarga menurun
3. 30 Juli Defisit Setelah dilakukan asuhan Edukasi Kesehatan
(I.12383)
2020 Pengetahuan keperawatan selama 4 kali
kunjungan maka Tingkat 1. Identifikasi kesiapan dan
pada keluarga kemampuan menerima
Pengetahuan (L.12111)
informasi
Tn. S meningkat, dengan kriteria
2. Sediakan materi dan
(D.0111) hasil : media pendidikan
1. Kemampuan menjelaskan kesehatan
pengetahuan tentang suatu 3. Jelaskan faktor resiko
topik meningkat yang dapat
2. Perilaku sesuai dengan mempengaruhi kesehatan
pengetahuan meningkat 4. Ajarkan perilaku hidup
3. Persepsi yang keliru bersih dan sehat
terhadap masalah menurun

73
XII. IMPLEMENTASI

Tanggal No.Dx Implementasi Respon TTD


Kunjungan 3 Mengidentifikasi kesiapan dan S :
I kemampuan menerima - Keluarga Tn. S mengatakan 
informasi mengetahui proses penyakit
05 Juli
yang ada pada keluarga
2020
yaitu hipertensi
09.45 WIB - Keluarga Tn. S mengatakan
mengetahui jika penyakit
hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
Keluarga Tn. S tampak
mengetahui mengenai penyakit
yang ada pada keluarga

11.00 WIB 1 Mengidentifikasi perilaku S :


upaya kesehatan yang dapat Ny. S mengatakan belum rutin
ditingkatkan melakukan kontrol dan
berangkat ke posyandu hanya
kadang - kadang
O:
Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan
hipertensi yang tepat pada Ny.
S

12.20 WIB 2 Mengidentifikasi respons S : 


emosional terhadap kondisi - An. H mengatakan akhir –
saat ini akhir ini Ny. S suka marah –
marah
- An. H mengatakan
mendukung Ny. S dalam
meredakan emosi atau
amarahnya
O:
An. H tampak tidak ingin Ny.

73
S marah – marah sehingga
dapat meningkatkan TD

Tanggal No.Dx Implementasi Respon TTD


Kunjungan 3 Menyediakan materi dan S : 
II media pendidikan kesehatan - Keluarga Tn. S mengatakan
tentang hipetensi untuk masalah makanan,
06 Juli
hanya mengerti mengenai
2020
pembatasan penggunaan
09.30 WIB garam atau mengurangi
makanan yang asin dan
makanan yang bersantan
- Ny. S mengatakan ingin
mengetahui lebih dalam
tentang hipertensi
O:
Keluarga Tn. S tampak
mengetahui sedikit tentang
penanganan untuk keluarga
yang menderita penyakit
hipertensi

10.00 WIB 1 Mengajarkan perilaku hidup S : 


sehat dalam menangani - Ny. S mengatakan senang
hipertensi dengan bisa di beri tahu cara
mendengarkan Murattal Al- menangani hipertensi tanpa
Qur’an dan Dzikir menggunakan obat
- Ny. S mengatakan akan
melakukan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan
darahnya kembali normal
O:
Keluarga Tn. S tampak
kooperatif

73
12.15 WIB 2 Mengarkan masalah, perasaan, S : 
dan pertanyaan keluarga Ny. S mengatakan ingin dalam
keadaan sehat selalu di masa
tua nya
O:
Keluarga tampak memiliki
harapan penuh dengan kondisi
kesehatan dibuktikan dengan
selalu antusias bertanya kepada
perawat tentang keluhan dan
kondisi kesehatan
Tanggal No.DX Implementasi Respon TTD
Kunjungan 1 Mengajarkan perilaku hidup S : 
ke III sehat dalam menangani - Ny. S mengatakan senang
07 Juli hipertensi dengan bisa di beri tahu cara
2020 mendengarkan Murattal Al- menangani hipertensi tanpa
Qur’an dan Dzikir menggunakan obat
10.00 WIB - Ny. S mengatakan akan
melakukan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan
darahnya kembali normal
O:
Keluarga Tn. S tampak
kooperatif

10.40 WIB 2 Menghargai dan dukung S : 


mekanisme koping adaptif - Keluarga Tn. S mengatakan
yang digunakan mendukung penuh dalam
proses pengobatan Ny. S
- Ny. S mengatakan ingin
meningkatkan kesadaran
untuk melakukan
pengobatan (pengecekan
tensi) rutin
O:
Keluarga Tn. S tampak
mendukung proses

73
penyembuhan Ny. S

Tanggal No.DX Implementasi Respon TTD

Kujungan 2 Memfasilitasi pengungkapan S : 


ke IV perasaan antara pasien dan - Ny. S mengatakan bahwa
08 Juli keluarga atau antar anggota ingin segera sembuh agar
2020 keluarga tidak mengkonsumsi obat
lagi
10.00 WIB - Ny. S mengatakan akan rutin
untuk kontrol agar
penyakitnya tidak kembali
O:
Keluarga Tn.N tampak
kooperatif dan saling
mendukung

11.00 WIB 1 Mengajarkan perilaku hidup S : 


sehat dalam menangani - Ny. S mengatakan senang
hipertensi dengan bisa di beri tahu cara
mendengarkan Murattal Al- menangani hipertensi tanpa
Qur’an dan Dzikir menggunakan obat
- Ny. S mengatakan akan
melakukan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan
darahnya kembali normal
O:
Keluarga Tn. S tampak
kooperatif

73
12.40 WIB 3 Menganjurkan keluarga unuk S : 
melakukan aktivitas fisik - Keluarga Tn. S mengatakan
setiap hari akan sering melakukan
aktivitas fisik di rumah
- Ny. S mengatakan ingin
aktif dalam melakukan
aktifitas fisik di rumah
O:
Keluarga Tn. S tampak
mendukung proses
penyembuhan Ny. S

73
XIII. EVALUASI

Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


Keperawatan
Kujungan ke I Pemeliharaan S: 
Kesehatan Tidak - Keluarga Tn. S mengatakan tidak terlalu
29 Juli 2020 Efektif pada paham dengan penyakit hipertensi
12.00 WIB keluarga Tn. S - Ny. S mengatakan belum rutin
melakukan kontrol dan berangkat ke
posyandu hanya kadang - kadang
O:
- Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
- TD : 150/90 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan lingkungan yang
mendukung kesehatan


Manajemen S:
Kesehatan - An. H mengatakan akhir – akhir ini Ny. S
Keluarga Tidak suka marah – marah
Efektif pada - An. H mengatakan mendukung Ny. S
keluarga Tn. S
dalam meredakan emosi atau amarahnya
O:
An. H tampak tidak ingin Ny. S marah –
marah sehingga dapat meningkatkan TD
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Mengarkan masalah, perasaan, dan
pertanyaan keluarga

73
Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan tentang hipetensi

73
Kujungan ke II Pemeliharaan S: 
Kesehatan Tidak - Keluarga Tn. S mengatakan untuk
01 Juli 2020 Efektif pada masalah makanan, hanya mengerti
12.00 WIB keluarga Tn. S mengenai pembatasan penggunaan
garam atau mengurangi makanan yang
asin dan makanan yang bersantan
- Ny. S mengatakan ingin mengetahui
lebih dalam tentang hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan akan
memberi dukungan kepada Ny. S untuk
melakukan kontrol secara rutin
O:
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
sedikit tentang penanganan untuk
keluarga yang menderita penyakit
hipertensi
- Keluarga tampak saling mendukung
- TD : 140/90 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Mengajarkan perilaku hidup sehat dalam
menangani hipertensi dengan makan
timun, semangka, melon, tomat, bawang
putih.

Manajemen S:
Kesehatan Ny. S mengatakan ingin dalam keadaan
Keluarga Tidak
sehat selalu di masa tua nya
Efektif pada
keluarga Tn. S O:
Keluarga tampak memiliki harapan penuh
dengan kondisi kesehatan dibuktikan
dengan selalu antusias bertanya kepada
perawat tentang keluhan dan kondisi
kesehatan
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:

73
Lanjutkan intervensi
- Menghargai dan dukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan

Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S mengetahui sedikit
penanganan hipertensi yang tepat pada
Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penanganan hipertensi

Kujungan ke III Pemeliharaan S: 


Kesehatan Tidak - Ny. S mengatakan senang bisa di beri
02 Juli 2020 Efektif pada tahu cara menangani hipertensi tanpa
12.00 WIB keluarga Tn. S
menggunakan obat
- Ny. S mengatakan akan melakukan
perilaku hidup sehat dalam kehidupan
sehari-harinya agar tekanan darahnya
kembali normal
O:
- Keluarga Tn. S tampak kooperatif
- TD: 140/90 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:

73
Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan keluarga unuk melakukan
aktivitas fisik setiap hari

Manajemen S: 
Kesehatan - Keluarga Tn. S mengatakan mendukung
Keluarga Tidak penuh dalam proses pengobatan Ny. S
Efektif pada
- Ny. S mengatakan ingin meningkatkan
keluarga Tn. S
kesadaran untuk melakukan pengobatan
(pengecekan tensi) rutin
O:
Keluarga Tn. S tampak mendukung proses
penyembuhan Ny. S
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
- Memfasilitasi pengungkapan perasaan
antara pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga

Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
pada keluarga proses penyakit yang ada pada keluarga
Tn. S yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan
O:
- Keluarga Tn. S tampak belum
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S tampak mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi

73
Kujungan ke IV Pemeliharaan S: 
Kesehatan Tidak - Keluarga Tn. S mengatakan akan sering
05 Juli 2020 Efektif pada melakukan aktivitas fisik di rumah
12.00 WIB keluarga Tn. S - Ny. S mengatakan ingin aktif dalam
melakukan aktifitas fisik di rumah
O:
- Keluarga Tn. S tampak mendukung
proses penyembuhan Ny. S
- TD: 140/80 mmHg
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi no 1, 2, 3, dan 4

Manajemen S: 
Kesehatan - Ny. S mengatakan bahwa ingin segera
Keluarga Tidak sembuh agar tidak mengkonsumsi obat
Efektif pada
lagi
keluarga Tn. S
- Ny. S mengatakan akan rutin untuk
kontrol agar penyakitnya tidak kembali
O:
Keluarga Tn. S tampak kooperatif dan
saling mendukung
A:
Keluarga mampu mencapai 4 dari 5 fungsi
keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4 serta
RTLnya tetap mempertahankan
management hipertensi

73
Defisit S:
Pengetahuan - Keluarga Tn. S mengatakan sudah
pada keluarga mengetahui proses penyakit yang ada
Tn. S pada keluarga yaitu hipertensi
- Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
jika penyakit hipertensi terjadi karena
faktor keturunan dan pola hidup tidak
sehat
O:
- Keluarga Tn. S tampak sudah
mengetahui penanganan hipertensi yang
tepat pada Ny. S
- Keluarga Tn. S sudah mengetahui
mengenai penyakit yang ada pada
keluarga
A:
Keluarga Tn. S mampu mencapai 4 dari 5
fungsi keluarga (masalah belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4 serta
RTLnya tetap mempertahankan
management hipertensi

73
BAB III

PEMBAHASAN

Praktik keperwatan komunitas dilaksanakan mahasiswa Program Studi


Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Purwokerto adalah salah satu program
untuk mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan
proses keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah. Upaya pendidikan untuk
mencetak seorang perawat yang profesional, mandiri dan mempunyai kompetensi
sesuai dengan yang di inginan dapat dilakukan dengan menerapkan konsep
tersebut, dan secara resmi mahasiswa melakukan praktik klinik keperawatan
komunitas. Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang praktik
keperawatan komunitas.

1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data yang diingikan. Pada
pengkajian ini dilakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara
dengan keluarga. Dari pengumpulan data didapatkan bahwa keluarga Tn. S
merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, ibu,
dan anak. Keluarga Tn. S masuk kedalam tahap keluarga dewasa. Dari
pengkajian yang telah dilakukan keluarga Tn. S diperoleh hasil bahwa istri
Tn. S yaitu Ny. S mengalami hipertensi karena orang tua Ny. S juga memiliki
riwayat darah tinggi. Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui jika salah satu
anggota keluarga memiliki penyakit hipertensi. Ny. S mengatakan terkadang
pusing, susah tidur. Keluarga Tn. S mengatakan hanya sedikit mengetahui
tentang tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa saja yang harus
dihindari untuk mencegah terjadinya penyakit pada Ny. S. Keluarga Tn. S
yaitu Ny. S (istri) mengatakan memiliki riwayat hipertensi. Ny. S mengatakan
tidak rutin melakukan kontrol, hanya saat terasa sudah sakit dan dirasa parah.
Hasil pemeriksaan awal TD 150 / 90 mmHg. Dari pengkajian didapatkan
beberapa masalah kesehatan meliputi:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)

73
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115)
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111)
Dari ketiga masalah yang ditemukan, maka dikembalikan kepada keluarga
untuk dianalisa lebih lanjut.. Tidak terdapat masalah dalam melakukan
kegiatan sesuai dengan waktu yang disepakati untuk membahas data sampai
menemukan rencana penyelesaiannya, serta kontrak waktu sesuai dengan
implementasi.
2. Penentuan Prioritas Masalah
Melalui analisa masalah setelah dirumuskan permasalahan kesehatan keluarga
dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar skor dari masalah, maka
ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0117)
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0115)
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111)
3. Perencanaan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0117). Pada
masalah keperawatan tersebut rencana tindak lanjutnya yaitu :
Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I.12472)

1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat ditingkatkan


2. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
3. Ajarkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
4. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn. S (D.0115).
Pada masalah keperawatan tersebut rencana tindak lanjutnya yaitu :
Dukungan Koping Keluarga (I.09260)

1. Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini


2. Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
3. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga

73
4. Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
3) Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111). Pada masalah
keperawatan tersebut rencana tindak lanjutnya yaitu :
Edukasi Kesehatan (I.12383)
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
3. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
4. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

Untuk pengaturan waktu, tidak menemukan kesulitan yang berarti. Semua


keluarga Tn. S mendukung dalam rencana kegiatan yang telah disepakati
bersama.

4. Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan dilaksanakan pada hari Senin, tgl 29 Juni s/d –
Sabtu, 11 juli 2020 dengan melibatkan semua keluarga Tn. S untuk
melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan ini sangat
membantu dengan melakukan koordinasi dengan Tn. S sebagai kepala
keluarga. Sebagian besar kegiatan dilaksanakan secara bersama dengan
seluruh keluarga Tn. S di rumah. Secara umum kegiatan yang direncanakan
dapat dikatakan berhasil, penilaian tersebut didapatkan saat evaluasi respon
positif dan antusiasme keluarga Tn. S terhadap berbagai kegiatan yang
direncanakan. Salah satu intevensi yang diberikan untuk penderita hipertensi
adalah terapi Murattal. Waktu pemberian intervensi diberikan ± 30 menit.
Terapi Murattal merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat
digunakan untuk proses penyembuhan. Menurut penelitian Dwi Nur Aini
(2017) dengan judul “Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Ruang Cempaka RSUD dr. H.
Soewondo Kendal” bahwa menunjukan adanya pengaruh yang signifikan
antara terapi Murattal Al-Qur’an terhadap penurunan tekanan darah pasien
hipertensi dengan hasil p value = 0,000 ≤ 0,05. Murattal adalah rekaman
suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori’ (pembaca Al-Quran)

73
(Purna, 2017). Surah yang digunakan adalah surah Ar-Rahman yang berarti
Yang Maha Pemurah merupakan surah ke 55 didalam Al-Qur’an terdiri dari
78 ayat.
5. Evaluasi
Hasil evaluasi didapatkan hasil dari pendidikan kesehatan yang telah
diberikan kepada keluarga Tn. S mengenai penanganan hipertensi diperoleh
hasil bahwa keluarga Tn. S mengerti penanganan pada penyakit hipertensi.
Selain itu dari hasil evaluasi juga Keluarga Tn. S mengatakan akan
melakukan management hipertensi dirumah sesuai yang diajarkan oleh
perawat. Keluarga Tn. S mengatakan akan mendukung Ny. S untuk
melakukan kontrol secara rutin. Hasil pemeriksaan awal TD 150 / 90 mmHg
dan setelah dilakukan terapi Murattal Al-Qur’an TD 140/80 mmHg. Dari
sudut pandang perawat kegiatan keperawatan keluarga dan komunitas
dikatakan berhasil dengan bukti antusiasme dan respon positif dari keluarga
Tn. S dan adanya penurunan TD pada Ny. S.

73
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga akan mengalami perubahan dan pertumbuhan sepanjang
waktu. Setiap tahap perkembangan memiliki tantangan, kebutuhan, dan
sumber masing-masing termasuk tugas yang perlu diselesaikan sebelum
keluarga dapat meningkat ke tahap berikutnya dengan sukses. Dengan asuhan
keperawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan telah membantu keluarga
dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dengan lancar sesuai dengan
tahap perkembangan keluarga dewasa sehingga dapat menciptakan dan
mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan
sosial anggota keluarga.
Keperawatan keluarga dan komunitas merupakan suatu program untuk
mengaplikasikan konsep-konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan
menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan
ilmiah. Konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur. Secara garis besar
keperawatan keluarga dan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa
mempunyai tingkat keberhasilan 90%, hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatannya,
antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dan memandang
penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya.
B. SARAN
Demi kesuksesan dan keberlangsungan keperawatan keluarga dan
komunitas, perkembangan keperawatan sendiri maka disarankan:
1. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah
bekal tentang konsep keperawatan keluarga dan komunitas, sehingga
terdapat optimalisasi kinerja dalam melaksanakan praktik klinik
keperawatan keluarga dan komunitas.

73
2. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan,
sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan praktik klinik di
masyarakat.

73
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta :


Sagung Seto
Ali Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Dwi Nur Aini 1, Priharyanti Wulandari 2, Sri Puji Astuti 3.2017. Pengaruh Terapi
Murotal Al – Qur’an Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di
Ruang Cempaka RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Dosen program Studi
Ners STIKES Widya Husada Semarang.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC
Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogakarta: Pustaka Pelajar

SDKI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator


Diagnostik. Jakarta.

SIKI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan


Keperawatan. Jakarta.

SLKI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria


Hasil Keperawatan. Jakarta.

Suprajitno, (2014). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

73
LAMPIRAN

73
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
&
LAPORAN AKHIR KEGIATAN
(LAK)

73
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI PADA PERKEMBANGAN KELUAGA DENGAN DEWASA
DI DUSUN WELAHAN RT 002/ RW 007, KELURAHAN WONOROTO,
KECAMATAN WATUMALANG,
KABUPATEN WONOSOBO

KELOMPOK CLUSTER BANYUMAS GELOMBANG 3:


HARYADI, S.Kep.

PROGRAM STUDY PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019/2020

73
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

Topik : Hipertensi
Pokok Bahasan : Pengertian, tanda dan gejala, penyebab, pola hidup sehat
dan faktor resiko pada penderita hipertensi.
Sasaran : Keluarga Tn. S penderita Hipertensi di Dusun Welahan Rt
002/ Rw 007, Kelurahan Wonoroto, Kecamatan
watumalang, Kabupaten Wonosobo.
Hari/tanggal : Minggu, 1 Juli 2020
Waktu : Pukul 10.00 s/d selesai
Tempat : Dirumah Tn. S Rt 002/ Rw 007 Dusun Welahan

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai hipertensi lansia mampu


memahami dan mengerti serta dapat mencegah, mengontrol hipertensi.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai hipertensi selama 50 menit


peserta mampu :

a. Menjelaskan pengertian tentang hipertensi yang benar

b. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi dengan benar

c. Menyebutkan penyebab hipertensi dengan benar

d. Menyebutkan faktor resiko dengan benar

e. Menyebutkan pola hidup sehat pederita hipertensi

B. Metode
1. Ceramah

73
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. Media dan Alat Bantu
Leaflet, Power Point
D. Sasaran
Lansia Penderita Hipertensi Dusun Welahan Rt 002/ Rw 007
E. Tempat
Dirumah Tn.S Rt 002/ Rw 007 Dusun Welahan
F. Setting Tempat

2 2 2

Keterangan:
1 : Pemateri
2 : pesreta
G. Pelaksana
Pemateri : Haryadi, S.Kep.
H. Materi
Terlampir

I. Kegiatan Penyuluhan

73
No Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan 1. Menjawab salam

1. Memberikan salam 2. Mendengarkan dan


memperhatikan
2. Perkenalan

3. Menjelaskan TIU dann TIK

4. Menyebutkan materi yang akan


diberikan

2 30 menit Kegiatan Inti 1. Pertanyaan penyuluh


2. Mendengarkan dan
1. Menanyakan (review) kepada
memperhatikan
peserta mengenai hipertensi
3. Bertanya pada penyuluh
2. Menjelaskan materi tentang : bila masih ada yang
belum jelas
a. Pengertian tentang hipertensi
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Pola hidup sehat pada
penderita hipertensi
e. Cara mencegah hipertensi
f. Terapi Nonfarmakologi
dengan mendengarkan Murotal
Al – Qur’an
3 10 menit Evaluasi Menyebutkan dan
menjelaskan
1. Meminta lansia untuk menjawab
pertanyaan penyuluh

2. Memberikan reward jika jawaban


benar dan membetulkan jika

73
masih ada kekurangan

4 5 menit Penutup 1. Memperhatikan

Mengucapkan salam penutup 2. Menjawab salam

73
Lampiran Materi

1. DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan
peningkatan angka morbiditas dan angka kematian ( mortalitas ) ( Adib,
2009 ).
Definisi TD yang disebut hipertensi sulit ditentukan karena
tersebar di populasi sebagai distribusi normal dan meningkat seiring
bertambahnya usia. Pada dewasa muda TD > 140/90 mmHg bisa
dianggap hipertensi dan terapi mungkin bisa bermanfaat ( Gleadle, 2005
).
Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanann darah di dalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteti menyebabkan
meningkatnya resiko tekanan stroke, aneurisma, gagaal jantung,
serangan jantung dan kerusakan ginjal (Faqih, 2007).
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung
dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah.
WHO (World Health Organization) memberikan batasan tekanan darah
normal adalah 140/90 mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara
usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007).

Tabel I : Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa di Atas 18


Tahun
Tekanan Sistolik/Diastolik
Klasifikasi Tekanan Darah
(mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Pre-Hipertensi 120 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi Stadium I 140- 159 atau 90 – 99

73
Hipertensi Stadium II > 160 atau > 100

Besarnya tekanan darah selalu dinyatakan dengan dua angka.


Angka yang pertama menyatakan tekanan sistolik, yaitu tekanan yang
dialami dinding pembuluh darah ketika darah mengalir saat jantung
memompa darah keluar dari jantung. Angka yang kedua di sebut
diastolic yaitu angka yang menunjukkan besarnya tekanan yang dialami
dinding pembuluh darah ketika darah mengalir masuk kembali ke
dalam jantung.
Tekanan sistolik diukur ketika jantung berkontraksi, sedangkan
tekanan diastolic diukur ketika jantung mengendur (relaksasi). Kedua
angka ini sama pentingnya dalam mengindikasikan kesehatan kita,
namun dalam prakteknya, terutama buat orang yang sudah memasuki
usia di atas 40 tahun, yang lebih riskan adalah jika angka diastoliknya
tinggi yaitu diatas 90 mmHg (Adib, 2009).

2. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI


Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain
a. Kepala pusing
b. Gemetar
c. Sering marah – marah
d. Jantung berdebar-debar
e. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
f. Keringat berlebihan
g. Gangguan penglihatan
h. Rasa berat ditekuk
i. Sukar tidur

73
3. PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu
hipertensi essensial (primer) merupakan hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya dan ada kemungkinan karena faktor keturunan atau
genetik (90%). Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang merupakan
akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga erat hubungannya
dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Faktor makanan
yang sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak (obesitas), konsumsi
garam dapur yang tinggi, merokok dan minum alkohol.
Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua,
maka kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-
faktor lain yang mendorong terjadinya hipertensi antara lain stress,
kegemukan (obesitas), pola makan, merokok (M.Adib,2009).

4. POLA HIDUP SEHAT PADA PENDERITA HIPERTENSI


1. Batasi penggunaan garam dapur
2. Hindari makanan yang berminyak/gorengan
3. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur
4. Batasi makanan yang diawetkan (kalengan) dan makanan instan
5. Perbanyak konsumsi sumber protein (susu, telor, tempe)
6. Kurangi stress
7. Perbanyak olahraga

Bagi yang sudah sakit


1. Berobat secara teratur.
2. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat
tanpa petunjuk dokter.

3. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk


penyakit lain karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk
hipertensi

5. FAKTOR RESIKO PENDERITA HIPERTENSI

73
Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :

1. Obesitas

2. Perokok

3. Peminum alkohol

4. Penyakit DM dan jantung

5. Wanita yang tidak menstruasi

6. Stress

7. Kurang olah raga

8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak.

Daftar Pustaka

Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung


dan Stroke. Edisi I. Yogyakarta: CV. Dianloka.

Gleadle, J. (2005). Anamesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Erlangga.

Muttaqin, A. (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

73
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA

PADA KELUARGA Tn. S DI DUSUN WELAHAN RT 002/ RW


007, KELURAHAN WONOROTO, KECAMATAN
WATUMALANG, KABUPATEN WONOSOBO

DISUSUN OLEH :

HARYADI

1911040022

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020

73
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Kunjungan ke :I

Hari / Tanggal : Senin, 29 Juni 2020

A. Latar Belakang

1. Karakteristik keluarga

Keluarga menjadi unsur penting bagi setiap individu. Keluarga pun

menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan seseorang.

Anggota-anggota keluargalah yang memberikan dukungan serta arahan

terhadap jalan hidup yang dipilih oleh setiap individu. Oleh karena itu, di

dalam sebuah keluarga membutuhkan peran atau tugas dari setiap anggota

keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang

merupakan klien keperawatan atau penerima asuhan keperawatan.

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan cara

asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.

Keluarga juga menempati posisi di antara individu dan masyarakat,

sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga,

perawat dapat mendapatkan keuntungan dua sekaligus yaitu memenuhi

kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat dimana

keluarga itu berada. Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok

terkecil dari masyarakat. Didalam menentukan masalah pada suatu

73
keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait dalam

melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam

proses keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-

tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu

mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.

Pengkajian merupakan tahapan awal dalam sebuah asuhan

keperawatan keluarga. Pada hari pertama dilakukan kunjungan ke

keluarga Tn. S Hari Senin, 29 Juni 2020 yang pertama kali dilakukan

adalah membina hubungan saling percaya dengan keluarga Tn. S dan

melakukan wawancara untuk memudahkan saat dalam mengumpulkan

data secara akurat baik yang adaptif maupun yang maladaptive, sehingga

dengan hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan dalam

menentukan masalah yang ada dalam diri klien/anggota keluarga.

Setelah itu menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama, yaitu untuk

mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang

dirasakan secara pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih

beresiko ataupun masalah yang akan berpotensial terjadi. Kemudian juga

membuat kontrak waktu yang telah disepakati bersama antara mahasiswa

dan anggota keluarga untuk melakukan pengkajian selanjutnya.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

a. Data Umum

b. Riwayat dan tahap perkembangan

73
c. Lingkungan

d. Struktur Keluarga

e. Fungsi keluarga

f. Stress dan koping keluarga

B. Proses Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan keluarga

Belum ada

2. Tujuan umum

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan terkumpul data tentang

keluarga Tn. S dan masalah yang mungkin ada dalam keluarga.

3. Tujuan khusus

Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit didapatkan :

a. Hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga Tn S.

b. Terkumpul data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan,

struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga.

c. Teridentifikasi masalah kesehatan

C. Implementasi Tindakan Keperawatan

1. Metode

a. Wawancara

b. Observasi

2. Media dan alat

a. Format pengkajian

b. Alat tulis

73
3. Waktu dan tempat

Hari : Senin, 29 Juni 2020

Waktu : Pukul 10.00 WIB

D. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. LP disiapkan

b. Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan yaitu 30 menit

c. Alat bantu/media disiapkan

d. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana

2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam kegiatan menunjukkan sikap terbuka dan bisa

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.

3. Evaluasi hasil

a. Terkumpul data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan,

struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,

pemeriksaan fisik dan harapan keluarga

b. Teridentifikasi masalah kesehatan

c. Teridentifikasi pengetahuan keluarga tentang kesehatan.

73
LAPORAN KUNJUNGAN ASUHAN

KEPERAWATAN KELUARGA

Kunjungan ke : II

Hari / Tanggal : Selasa, 30 Juni 2020

A. Latar Belakang

1. Karakteristik keluarga

Dari hasil pengkajian hari pertama, yaitu pada hari Senin, 29 Juni

2020 didapatkan hasil pengkajian meliputi: Data umum, riwayat dan tahap

perkembangan, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, dan stress

dan koping keluarga Tn. S Hasil pengkajian menyebutkan bahwa Tn S

tinggal bersama Istri, anak ke 2, anak ke 3di dalam rumahnya dan anak

pertamanya merantau di Kalimantan selatan. Tn S sebagai kepala keluarga.

Adapun komposisi keluarga dan struktur keluarga Ibu K adalah sebagai

berikut:

No Nama Jenis Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan


Kelamin KK Terakhir
1 Tn. S Laki – laki Kepala 58 Petani SD
keluarga tahun
(suami)
2 Ny. S Perempuan Istri 53 Wiraswasta SD
tahun
3 An. R Perempuan Anak 36 Perawat DIII
4 An. H Laki - laki Anak 33 Mahasiswa S1
tahun
5 An. N Perempuan Anak 21 Mahasiswa DIII
tahun

73
No Nama Imunisasi

BCG Polio DPT Hepa Campak


titis
1. Tn. S     
2. Ny.S     
3. An.R     
4. An.H     
5. An.N     

Pengkajian mengenai imunisasi sudah terkaji, lingkungan dalam

rumah cukup bersih, ventilasi berupa jendela dibuka. Dari hasil

pengkajian didapatkan bahwa Ny. S mempunyai darah tinggi yang

dipengaruhi oleh factor keturunan dan terkadang mengeluh pusing dan

saat ini Ny. S suka marah – marah. Ny. S tidak pernah rutin

memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

Selain itu didapatkan pula hasil pemeriksaan fisik dalam tabel

berikut

73
Pemeriksaan Nama anggota keluarga
Fisik Tn. S Ny. S Ny. H An. N
TD : 120 / 80 150 / 90 120 / 90 110 / 80
N: mmHg mmHg mmHg mmHg
RR : 90 x / menit 86 x / menit 85 x / menit 82 x / menit
20 x / menit 18 x / menit 21 x / menit 18 x / menit

Rambut : Berwarna Berwarna Berwarna Berwarna


hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak
ada ketombe ada ketombe ada ketombe ada ketombe

Konjungtiva : Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat


anemis anemis anemis anemis
Sklera Putih Putih Putih
Putih
Bentuk Bentuk Bentuk
Bentuk
Hidung normal, tidak normal, tidak normal, tidak
normal, tidak
ada sekret, ada sekret, ada sekret,
ada sekret,
tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
epistaksis, epistaksis, epistaksis,
epistaksis,
polip(-) polip(-) polip(-)
polip(-)
Mendengar Mendengar Mendengar
Telinga Mendengar
dengan baik, dengan baik, dengan baik,
dengan baik,
tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
keluhan keluhan keluhan
keluhan
Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab,
Mulut Bibir lembab,
tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
stomatitis, stomatitis, stomatitis,
stomatitis,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
tidak terdapat
caries caries caries
caries

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
kelenjar tiroid,
limfe dan JVP limfe dan JVP limfe dan JVP
limfe dan JVP

Dada Pengembangan
Pengembangan
3. Paru dada simetris, Pengembangan Pengembangan
dada simetris,
vokal fremitus dada simetris, dada simetris,

73
vokal fremitus dada kanan vokal fremitus vokal fremitus
dada kanan dan kiri sama. dada kanan dada kanan
dan kiri sama. suara paru dan kiri sama. dan kiri sama.
suara paru sonor, suara paru suara paru
sonor, auskultasi sonor, sonor,
auskultasi kanan kiri auskultasi auskultasi
kanan kiri vesikuler kanan kiri kanan kiri
vesikuler vesikuler vesikuler

Ictus kordis Ictus kordis


4. Jantung Ictus kordis tidak tampak, tidak tampak,
Ictus kordis tidak tampak, teraba, suara teraba, suara
tidak tampak, teraba, suara pekak, tidak pekak, tidak
teraba, suara pekak, tidak ada suara ada suara
pekak, tidak ada suara tambahan tambahan
ada suara tambahan
Abdomen tambahan Tidak ada Tidak ada
Tidak ada pembesaran pembesaran
Tidak ada pembesaran hepar, tidak hepar, tidak
pembesaran hepar, tidak kembung, kembung,
hepar, tidak kembung, pergerakan pergerakan
kembung, pergerakan peristaltik usus peristaltik usus
pergerakan peristaltik usus 18x/mnt, tidak 18x/mnt, tidak
peristaltik usus 18x/mnt, tidak ada bekas luka ada bekas luka
18x/mnt, tidak ada bekas luka operasi operasi
ada bekas luka operasi
operasi 5 5 5 5
Ekstremitas 5 5
5 5 5 5 5 5
5 5
5 5 Warna sawo Warna sawo
Kulit Warna sawo matang, matang,
Warna sawo matang, mukosa
mukosa
matang, mukosa lembab lembab
mukosa lembab
lembab Elastis Elastis
Elastis
Turgor Elastis

Keadaan fisik
Kadang Keadaan fisik
Keluhan tidak tidak
Keadaan fisik merasa pusing menunjukan menunjukan

73
tidak dan sulit tidur adanya adanya
menunjukan kelainan kelainan
adanya
kelainan

73
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

a. Pemeriksaan fisik

b. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga

c. Fungsi keluarga

d. Stress dan koping

B. Proses Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan keluarga

Ansietas

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

2. Tujuan umum

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan terkumpul data

yang dapat menunjang timbulnya masalah pada keluarga.

3. Tujuan khusus

Setelah dilakukan pertemuan 45 menit didapatkan :

a. Terkumpul data pemeriksaan fisik,.

b. Terkumpul data riwayat dan tahap perkembangan

c. Teridentifikasi fungsi keluarga

C. Implementasi Tindakan Keperawatan

1. Metode

a. Wawancara

b. Observasi

2. Media dan alat

a. Format pengkajian

b. Alat tulis

c. Alat pemeriksaan fisik

3. Waktu dan tempat

Waktu : Selasa, 30 Juni2020 pukul 10.00 WIB

73
Tempat : Rumah Rumah Tn. S. Dusun Welahan Rt002/ Rw007

D. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. LP disiapkan

b. Alat bantu/media disiapkan

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana

2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam kegiatan

c. Keluarga mengungkapkan tugas perkembangan keluarga dengan

memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan anak cucu dan

masyarakat

3. Evaluasi hasil

a. Diketahui tugas perkembangan keluarga yaitu keluarga usia lanjut

b. Diketahuinya tugas perkembangan keluarga dengan usia lanjut ada yang

sudah terpenuhi dan belum terpenuhi.

c. Diketahuinya masalah kesehatan keluarga.

73
LAPORAN KUNJUNGAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Kunjungan ke : III

Hari / Tanggal : 01 Juli 2020

A. Latar Belakang

1. Karakteristik keluarga

Berdasarkan pengkajian keperawatan tgl 30 Juni 2020 keluarga dengan

tahap perkembangan keluarga dewasa. Didapatkan hasil Keluarga Tn. S (Ny.

S) mengatakan anggota memiliki riwayat penyakit hipertensi keluarga Tn. S

mengatakan mengetahui jika salah satu anggota keluarga memiliki penyakit

hipertensi, Ny. S mengatakan terkadang pusing, susah tidur. Hasil

pemeriksaan TD 150 / 90 mmHg. Tahap perkembangan keluarga Tn. S saat

ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dewasa. Tugas perkembangan

keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian

anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarganya

2. Merealisasikan keadaan hidup fisik yang sesuai


Selain itu dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Ny. S makan dengan

lauk dan sayur apa adanya sesuai dengan yang dimasak olehnya dan

seringkali masak ikan asin dan minum kopi. Keluarga Tn. S mengatakan

hanya mengetahui tentang tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa

saja yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya penyakit pada Ny. S.

Ny. S mengatakan tidak pernah berolahraga akan tetapi sering pergi

kesawah untuk membantu suaminya. Keluarga Tn. S yaitu Ny. S (istri)

mengatakan memiliki riwayat hipertensi. Ny. S mengatakan tidak rutin

73
melakukan kontrol, hanya saat terasa sudah sakit dan dirasa parah. Keadaan

rumah cukup bersih dan cukup rapi.

3. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Menggali data tentang tugas perkembangan keluarga dewasa dan

masalah keluarga yang lain.

B. Proses Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan keluarga

a. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif pada keluarga Tn. S

b. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif pada keluarga Tn. S

c. Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S

2. Tujuan umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan dapat terkumpul data

tentang tugas perkembangan keluarga dewasa.

3. Tujuan khusus

Setelah dilakukan pertemuan 1 x 45 menit diharapkan :

a. Teridentifikasi tugas perkembangan keluarga dengan dewasa.

b. Teridentifikasi tugas perkembangan keluarga dengan dewasa yang

sudah terpenuhi.

c. Teridentifikasi tugas perkembangan keluarga dengan dewasa yang

sudah terpenuhi.

d. Teridentifikasi masalah kesehatan keluarga.

C. Implementasi Tindakan Keperawatan

1. Metode

a. Wawancara

b. Observasi

2. Media dan alat

a. Alat tulis

73
3. Waktu dan tempat

Waktu : Rabu, 01 Juli 2020 pukul 15.00 WIB

Tempat : Rumah Tn. S Rt 002/ RW 007, Dusun Welahan

D. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. LP disiapkan.

b. Alat bantu/media disiapkan.

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana.

2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan.

b. Keluarga aktif dalam kegiatan.

c. Keluarga mengungkapkan tugas perkembangan keluarga dengan

dewasa.

3. Evaluasi hasil

a. Diketahui tugas perkembangan keluarga dengan dewasa.

b. Diketahuinya tugas perkembangan keluarga dengan dewasa yang sudah

terpenuhi dan belum terpenuhi.

c. Diketahuinya masalah kesehatan keluarga.

73
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Kunjungan ke : IV

Hari / Tanggal : Sabtu, 04 Juli 2020

A. Latar Belakang

1. Karakteristik keluarga

Dari permasalahan kesehatan yang muncul salah satunya yaitu tentang

pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.S, masih kurang

memahami pengertian Hipertensi, pencegahan, dan bahaya Hipertensi.

Memberikan penyuluhan tentang hipertensi.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Keluarga Tn. S mampu memahami pengertiam, penyebab, pencegahan

dan bahaya Hipertensi.

B. Proses Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan keluarga

a. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)

b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115)

c. Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. S (D.0111)

2. Tujuan umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan keluarga Tn.S

mampu memahami pengertian, penyebab, dan pencegahan, dan bahaya

Hipertensi.

73
3. Tujuan khusus

Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit didapatkan :

a. Mengetahui pengertian Hipertensi

b. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari Hipertensi

c. Mengetahui penyebab Hipertensi

d. Mengetahui makanan yang dapat menurunkan kolesterol

e. Mengetahui cara mengontrol hipertensi dengan tindakan

nonfarmakologi

C. Implementasi Tindakan Keperawatan

1. Metode

a. Diskusi

2. Media dan alat

a. Lembar balik

3. Waktu dan tempat

Waktu : Sabtu, 04Juli 2020 pukul 13.30 WIB

Tempat : Rumah Tn. S Rt 002/ Rw 007, Dusun Welahan

D. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. LP disiapkan

b. Alat bantu/media disiapkan : lembar balik

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana

2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam kegiatan

3. Evaluasi hasil

a. Mengetahui pengertian Hipertensi

b. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari Hipertensi

73
c. Mengetahui penyebab Hipertensi

d. Mengetahui makanan yang dapat menurunkan Hipertensi

e. Mengetahui cara mengontrol Hipertensi dengan tindakan

nonfarmakologi

73
ANALISIS JURNAL

Jurnal Utama

Judul Jurnal :

“The Effect of The Murottal Al-Qur’an Therapy on Blood Pressure of Pre Operative
Cataract Patients with Hypertension in Tulip Inpatient Ward of dr. Soebandi
Hospital, Jember”
Peneliti :

Siswoyo, Sulis Setyowati, Muhamad Zulfatul A'la

Kata Kunci : Terapi Murotal Al – Qur’an, Tekanan Darah, Pre Operasi, Hipertensi

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 5 (no. 1), Januari, 2017

Judul :
“The Effect of The Murottal Al-Qur’an Therapy on Blood Pressure of Pre Operative
Cataract Patients with Hypertension in Tulip Inpatient Ward of dr. Soebandi
Hospital, Jember”

“Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur'an terhadap Tekanan Darah Pasien Pre Operasi
Katarak dengan Hipertensi di Ruang Tulip Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi
Jember”

Population :
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien pre operasi katarak dengan hipertensi
pada periode bulan Agustus – Desember 2016. Sampel penelitian ini sebanyak 30
pasien yang diambil secara quota sampling.
Intervation :
Mekanisme pengambilan data awal (pretest) dilaksanakan ketika pasien baru masuk
Ruang Tulip. Kemudian pasien diberikan terapi murottal Al- Qur'an sebanyak 3 kali
dalam sehari yaitu saat pasien opname, jam 19.00 wib dan 1 jam pre operasi. Selama
pasien menjalani perawatan dilakukan observasi tekanan darah pasien 15 menit
setelah terapi. Pengambilan data akhir
(posttest) dilaksanakan di pagi hari sebelum dilaksanakan operasi katarak.
Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan spygnomanometer air raksa
yang telah dikalibrasi. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dan
Mann Whitney dengan α = 0,05 (CI 95%).

73
Comparation
Judul :
“Pengaruh Terapi Murottal Al - Qur’an Terhadap Tekanandarah Pada Pasien
Hipertensi Di Ruang Cempaka RSUD dr. H. Soewondo Kendal”

Populasi :
Pasien yang menderita hipertensi di RSUD dr. H. Soewondo Kendal, tidak
mengalami gangguan pendengaran, pasien beragama Islam. Populasi dalam penelitian
ini adalah pasien yang mengalami Hipertensi di Ruang Cempaka RSUD
dr. H. Soewondo Kendal sebanyak 26 Pasien.

Intervation :
Metode : Analisa pada penelitian ini dengan menggunakan uji non parametrik
Wilcoxon Match Pair Test karena skala data dalam penelitian ini adalah skala data
ordinal.

Outcome :
Hasil : Dalam penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara terapi
murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di
ruang Cempaka RSUD H. Soewondo Kendal (p value = 0,000 ≤ α = 0,05) yang
diperoleh dari uji Wilcoxon Match Pair Test. Kesimpulan : Ada pengaruh terapi
murottal Al-Qur’an terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di ruang cempaka
RSUD dr. H. Soewondo Kendal.
Outcome
Bagi penderita hipertensi terapi mendengarkan murottal Al- Qur’an dapat menjadi
terapi alternatif dalam pengobatan hipertensi, dengan cara melakukan secara rutin dan
disiplin pada malam hari menjelang tidur sehingga tekanan
darah dapat teregulasi normal ≤ 130/80 mmHg. Diharapkan dapat menambah
pengetahuan penderita hipertensi akan pengobatan altternatif dalam menurunkan
tekanan darah dan mulai sadar agar tidak tergantung dengan obat penurun hipertensi.

73
DOKUMENTASI

73
73
73
DAFTAR HADIR KUNJUNGAN

No Nama Kunjun Kunjung Kunjung Kunjung Kunjung Kunjung


Anggota gan 1 an 2 an 3 an 4 an 5 an 6
Keluarg
a
Kelolaa
n
1. Tn. S Hadir Hadir Tidak Tidak Hadir Hadir
Hadir Hadir (menyus (Menyus
ul) ul)
2. Ny.S Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir
3. Sdri. N Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir
4. Sdra. H Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir

73
73

Anda mungkin juga menyukai