Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu ilmu tentang bagaimana

menggunakan sumber daya secara aktif, inovatif dan kreatif serta rasional

untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf,

sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen keperawatan

merupakan proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk

memberikan asuhan keperawatan secara professional. Keperawatan

professional dalam pelayanannya diperlukan adanya pengembangan keperawatan

secara professional.

Dalam mengoptimalkan peran dan manajemen keperawatan perlu adanya

strategi yang salah satunya adalah dengan harapan adanya factor pengelolaan

yang optimal serta mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan

keperawatan. Suatu organisasi dalam mencapai tujuan perlu didukung oleh

pengelolaan faktor-faktor antara lain Man, Money, Machine, Methode dan

Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima faktor tersebut akan

memberikan kepuasan kepada klien dan pelanggan rumah sakit. Kelima standar

rumah sakit tersebut harusnya telah dimiliki oleh rumah sakit yang telah

terakreditasi.

1
2

Di dalam suatu rumah sakit unit pelayanan kesehatan terkecil adalah suatu

ruangan yang merupakan pelayanan kesehatan tempat perawat untuk menerapkan

ilmu dan asuhan keperawatanya secara optimal. Akan tetapi, tanpa adanya tata

kelola yang memadai, kemauan, dan kemampuan yang kuat, serta peran aktif dari

semua pihak, maka pelayanan keperawatan profesional hanyalah akan menjadi

suatu teori. Untuk itu perawat perlu mengupayakan kegiatan penyelenggaraan.

Model Praktek Keperawatan Profesional yang merupakan penataan

system pemberian pelayanan keperawatan melalui pengembangan model

praktik keperawatan.

Model praktek keperawatan professional salah satunya adalah

dengan adanya posisi perawat sebagai seorang kepala ruangan, ketua tim atau

perawat pelaksana, dalam suatu bagian perlu adanya suatu pemahaman tentang

bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan

keperawatan yang berkualitas. Mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain:

memenuhui standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk

pelayanan asuhan.

Keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman bagi

pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan

serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat

diperhatikan dan dihormati. Kemampuan manajerial dapat dimiliki melalui

berbagai cara salah satunya untuk dapat ditempuh dengan meningkatkan


3

ketrampilan melalui bangku kuliah yang harus melalui pembelajaran dilahan

praktek.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat praktek mahasiswa prodi D-VI keperawatan Stase Manajemen

Keperawatan dilaksanakan di Ruang Melon RSUD Madani Kota Palu mulai

tanggal 11 juni - 23 juni 2019.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang melon

RSUD Madani Kota Palu selama 12 hari diharapkan mahasiswa mampu

menerapkan konsep dan prinsip manajemen keperawatan pada unit

pelayanan kesehatan secara nyata dalam upaya meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang

Melon RSUD Madani Kota Palu mahasiswa mampu :

a. Mengumpulkan data, menganalisis data dan memahami data

masalah dalam pengorganisasian asuhan keperawatan

b. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan

c. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan

d. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan


4

e. Memperkenalkan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan

f. Mengidentifikasi masalah yang terjadi

g. Merencanakan beberapa alternatif penyelesaian masalah

h. Mengusulkan dan menerapkan alternatif tersebut kepada manajer

keperawatan.

i. Mengevaluasi hasil penerapan alternatif pemecahan masalah.

D. Cara Pengkajian

Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi

masalah dilakukan dengan metode :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi

fisik ruangan, proses pelayanan, inventaris ruangan, dan asuhan

keperawatan yang langsun dilakukan ke pasien.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat, dan keluarga

pasien untuk mengumpulkan data tentang proses orientasi pasien baru dan

pelayanan pasien.

3. Studi Dokumentasi

Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai karakteristik

pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan, manajemen ruangan,

prosedur tetap ruangan, dan inventaris ruangan.

3. Survey
5

Metode pengukuran data primer dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada perawat di ruangan.

BAB II

HASIL PENGKAJIAN

A. Profil Dan Gambaran Umum Ruangan Perawat

Rumah sakit madani palu sebagai rumah sakit pendidikan dan penelitian.

Dengan jenis pelayanan umum. Yang terdiri dari ruang UGD, ICU, operasi,

poliklinik, bank darah, radiologi, laboratorium, apotek, ruang perawatan dan

ruangan kebidanan. Salah satunya adalah ruangan perawatan Melon Jumlah

perawat yang ada diruangan melon berjumlah 17 orang yang terdiri dari kepala

ruangan, ketua tim 1 dan 2, serta perawat pelaksana berjumlah 14 orang.

1. Visi dan Misi Rumah Sakit Madani

a. Visi

Rumah sakit umum dengan keunggulan pelayanan kesehtan holistic

yang menjadi pusat rujukan jiwa di Sulawesi Tengah.

b. Misi

1) Menyajikan pelayanan kesehatan umum yang holistic yang berorientasi

kebutuhan masyarakat

2) Secara berkesinambungan meningkatkan profesionalisme dalam

pelayanan kesehatan bermutu dan berdedikasi dengan menjunjung

tinggi etika
6

3) Meningkatkan kwalitas sumberdaya manusia sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

4) Mewujudkan managemen rumah sakit yang kredible, akuntable,

transparan, bertanggungjawab, dan adil

5) Mengupayakan peningkatan pendapatan rumah sakit secara

berkesinambungan untuk perbaikan mutu pelayanan kesehatan

2. Visi dan Misi Ruangan Melon

a. Visi

Memberikan pelayanan dengan empati, cepat, serta akurat, demi

kenyamanan dan keamanan pasien

b. Misi

1) Melayani dengan sepenuh hati

2) Empati pada setiap pasien

3) Lemah lembut dalam melayani pasien

4) Orientasi pada kesembuhan pasien

5) Nyaman dan aman dalam melayani pasien

3. Jenis pelayanan

Jenis pelayanan ruangan melon yaitu perawatan umum dengan

mengutamakan keselamatan dan kesehatan pasien.

4. Denah ruangan

Ruangan Melon memiliki 4 ruangan VIP, 4 ruangan kelas 1, 2 ruangan

kelas 2, ruang kepala ruangan, ruangan dokter, ruangan perawat, ruangan


7

tindakan, Nurse Station dan gudang. Setiap ruangan memiliki satu toilet dan

kamar mandi. Serta dilengkapi dengan fasilitas ruangan perawatan pada

umumnya.

5. Daftar tarif ruangan perawatan melon

a. Kelas VIP A Rp. 350.000

b. Kelas VIP B Rp. 260.000

c. Kelas I Rp. 200.000

d. Kelas II Rp. 120.000

e. Kelas III Rp. 65.000

1. Struktur Organisasi Ruangan

B. Proses Manajemen Pelayana Keperawatan

1. Perencanaan

a. Kajian teori

Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan

secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990).

Perencanaan juga dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang

apa yang harus dilakukan, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan, dan

kapan kegiatan itu dilakukan. Perencanaan yang matang akan memberi

petunjuk dan mempermudah pelaksanauh an suatu kegiatan. Dalam suatu

organisasi, perencanaan merupakan pola pikir yang dapat menentukan


8

keberhasilan suatu kegiatan dan merupakan titik tolak dari kegiatan

pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Kegiatan perencanaan dalam praktik keperawatan profesional

merupakan upaya meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan

keperawatan sehingga mutu pelayanan bukan saja dapat di pertahankan

tetapi dapat terus meningkat sampai tercapai derajat kepuasan tertinggi

bagi penerima jasa pelayanan keperawatan dan pelaksana pelayanan itu

sendiri. Dengan demikian sangat dibutuhkan perencanaa yang profesional

juga.

Jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang, jangka

menengah, dan jangka pendek. Rencana jangka panjang adalah

perencanaan strategis yang disusun untuk 5 sampai 10 tahun. Rencana

jangka menengah disusun untuk 1 sampai 5 tahun sedangkan rencana

jangka pendek disusun untuk 1 jam sampai 1 tahun. Hirarki dalam

perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi, peraturan,

kebijakan, dan prosedur (Marquis & houston, 1998).

Kegiatan perencanaan yang digunakan diruang MPKP meliputi

perumusan visi, misi, filosofi, dan kebijakan. Selain itu untuk jenis

perencanaan yang diterapkan adalah rencana jangka pendek yang

meliputi rencana kegiatan harian, bulanan, dan tahunan.

1) Visi
9

Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan alasan dan

tujuan organisasi tersebut di bentuk. Visi harus dirumuskan sebagai

landasan perencanaan organisasi.

2) Misi

Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi

dalam mencapai visi yang telah di tetapkan.

3) Filosofi

Filosofi adalah seperangkat nilai yang mengakar dan menjadi

rujukan semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi landasan serta

arahan seluruh rencana jangka panjang. Nilai-nilai dalam filosofi

dapat lebih dari satu.

4) Kebijakan

Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan organisasi

dalam pengambilan keputusan.

5) Rencana Jangka Pendek

Rencana jangka pendek yang diterapkan diruang MPKP

terdiri dari rencana harian, bulanan, dan tahunan.

6) Rencana Harian

Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

perawat (kepala ruangan, kepala tim, dan perawat pelaksana) sesuai

dengan perannya masing-masing, yang dibuat untuk setiap shift. Isi

kegiatan disesuaikan dengan peran dan fungsi perawat. Rencana


10

harian dibuat sebelum operan dilakukan dan di lengkapi pada saat

operan dan preconference.

a) Rencana harian kepala ruangan

b) Asuhan keperawatan

c) Supervisi katim dan perawat pelaksana

d) Supervisi tenaga selain perawat dan kerjasama dengan unit lain

yang terkait.

 Rencana harian ketua tim meliputi

 Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien oleh tim

yang menjadi tanggung jawabnya

 Melakukan supervisi perawat pelaksana

 Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain

 Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas

 Rencana harian perawat pelaksana

Rencana harian perawat pelaksana berisi tindakan

keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada shift

dinasnya. Rencana harian perawat pelaksana shift sore dan

malam agak berbeda yaitu jika hanya satu orang dalam satu

tim, perawat tersebut berperan sebagai ketua tim dan perawat

pelaksana sehingga tidak ada kegiatan pre dan postconference.

 Penilaian rencana harian perawat


11

Untuk menilai keberhasilan dari rencana harian,

observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen

jurnal rencana harian. Setiap ketua tim memiliki

instrumen dan mengisinyan setiap hari. Pada akhir bulan,

presentasi pembuatan rencana harian masing-masing-

masing perawat dapat dihitung.

7) Rencana Bulanan

Rencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut yang

dibuat oleh kepala ruangan dan ketua tim.

a) Rencana bulanan kepala ruangan :

Setiap akhir bulan kepala ruangan (Karu) melakukan

evaluasi hasil keempat pilar nilai MPKP dan berdasarkan evaluasi

hasil tersebut Karu akan membuat rencana tindak lanjut untuk

meningkatkan kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup rencana

bulanan Karu adalah sebagai berikut :

 Bulanan

 Rencana bulanan ketua tim Membuat jadwal dan memimpin

case conference

 Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan

kelompok keluarga

 Membuat jadwal dinas

 Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat


12

 Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan

 Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan

perawat pelaksana

 Melakukan audit dokumentasi

b) Membuat laporan

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang

keberhasilan kegiatan yang dilakukan oleh timnya. Kegiatan yang

mencakup rencana bulanan katim adalah sebagai berikut:

 Mempresentasikan kasus dalam case conference

 Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga

 Melakukan supervisi perawat pelaksana

8) Rencana Tahunan

Setiap akhir tahun, kepala ruangan melakukan evaluasi hasil

kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana

tindak lanjut dan penyusunan rencana kegiatan tahuanan mencakup

hal-hal berikut.

a) Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP

baik proses kegiatan (kegiatan 4 pilar praktik profesional

yang sudah di lakukan ) maupun evaluasi mutu pelayanaan.

melaksanakan rotasi tim untuk penyenggaraan anggota masing-

masing tim.
13

b) Penyelengggaraan terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan

yang memiliki pencapaian rendah. Hal ini bertujuan

mempertahankan kinerja yang telah di caapai MPKP bahkan

meningkatkannya di masa datang.

c) Pengembangan DSDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan

jenjang karir perawat ( pelaksanaan menjadi katim, katim

menjadi karu), rekomendasi untu kmelanjutkan pendidikan

formal, memebuat jadwal untuk mengikuti pelatihan.

9) Tugas Kepala Ruangan

a) Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :

 Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan

 Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan

keperawatan diruang rawat yang bersangkutan

 Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi

jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi

dengan Kepala Bidang Keperawatan.

b) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan meliputi :

 Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di

ruang rawat, melalui kerja sama dengan petugas lain yang

bertugas di ruang rawatnya.


14

 Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga keperawatan dan lain

sesuai kebutuhan pelayanandan peraturan yang berlaku di

rumah sakit.

 Melaksankan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/

tenaga lain yang akan kerja di ruang rawat.

 Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya meliputi

penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang

rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta

kegiatan rutin sehari – hari.

 Membimbing tenaga keperawatan untuk pelaksanaan

pelayanan/ asuhan keperawatan sesuai standar.

 Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu – waktu dengan staf

keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang

rawatnya.

 Memberi kesempatan/ ijin kepada staf keperawatan untuk

mengikuti kegiatan ilmiah/ penataran dengan berkoordinasi

dengan Kepala Bidang Keperawatan.

 Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan sesuai

kebutuhan berdasarkan ketentuan / kebijakan rumah sakit.

 Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar

selalu dalam keadaan siap pakai.


15

 Mendampingi visite dokter dan mencatati instruksi dokter,

khususnya bila ada perubahan program pengobatan pasien.

 Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di ruang

rawat menurut tingkat kegawatan infeksi/non infeksi, untuk

kelancaran pemberian asuhan keperawatan.

 Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan

asuhan keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar.

Hal ini penting untuk tindakan keperawatan.

 Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara kebersihan

lingkungan ruang rawat.

 Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang rawat.

 Meneliti/ memeriksa pengisian daftar permintaan makanan

pasien berdasarkan macam dan jenis makan pasien.

 Meneliti/ memeriksa ulang pada saat penyajian makanan

pasien sesuai dengan program diet.

 Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa

perawatan di ruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan

berkas tersebut kebagian medical record bila pasien keluar/

pulang dari rawatan tersebut.

 Membuat lapoan harian mengenai pelaksanaan asuhan

keperawatan serta kegiatan lainnya di ruang rawat,

disampaikan kepada atasan.


16

 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien /keluarga

sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.

 Melakukan serah terima pasien dan lain – lain pada saat

pergantian dinas.

c) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian

meliputi :

 Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan

yang telah ditentukan.

 Melakukan penelitian kinerja tenaga keperawatan yang berada

di bawah tanggung jawabnya.

 Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan

tenaga keperawatan, peralatan dan obat – obatan.

 Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan

tenaga keperawatan, peralatan dan obat – obatan.

 Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai

standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan

Tim Pengendali Mutu Asuhan Keperawatan.

b. Kajian Data

Tabel 2.1

Kajian Planing

No Standar Dokumen Keterangan


1 Jadwal Dinas √
17

2 Koordinasi dengan Ketua Tim √


3 Perencanaa Tahunan Oleh Ka-Ru √ Ka-Ru telah
a. Perencanaan Pengembangan √ membuat
Staf √ perencanaan untuk
b. Alat/Fasilitas - tahun 2019
c. Kebutuhan Tenaga √ Perhitungan tenaga
d. Cuti untuk tahun 2019
belum dilakukan
c. Analisa Data

Setelah dilakukan pengkajian, 90% tugas perencanaan sudah dilakukan

yaitu :

 Penyusunan jadwal dinas

 Koordinasi dengan perawat primer

 Perencanaan pengembangan staf telah di rencanakan yaitu ruangan

melon memberikan kesempatan kepada staf untuk mengikuti

pembelajaran lanjutan maksimal

 Kelengkapan alat/fasilitas

Fasilitas sudah ada diruangan tetapi belum lengkap

 Kebutuhan tenaga

Ruangan melon masih membutuhkan ketambahan staff sebanyak 2

orang. Kepala ruangan menganalisa dari jumlah pasien yang ada di

ruangan melon.

 Cuti

Jadwal cuti belum direncanakan dikarenakan jadwal cuti ditentukan

bilamana staff yang ingin memintanya.


18

2. Pengorganisasian

a. Kajian Teori

1) Pengertian pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk

mencapai tujuan, penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan,

menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat, baik

vertikal maupun horizontal, yang bertanggung jawab untuk mencapai

tujuan organisasi.

Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang

MPKP menggunakan pendekatan sistem penugasan modifikasi

Keperawatan Tim-Primer. Secara vertikal ada kepala ruangan, ketua

tim, dan perawat pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap

sejumlah pasien. Pengorganisasian di ruang MPKP terdiri dari:

2) Pengorganisasian Tenaga

a) Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen

dalam suatu organisasi (Sutopo, 2000). Pada pengertian struktur

organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan

menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang

berbeda-beda diintegrasikan atau dikoordinasikan. Struktur

organisasi juga menunjukkan spesialisasi pekerjaan.

 Daftar Dinas Ruangan


19

Daftar yang berisi jadwal dinas, perawat yang

bertugas, penanggung jawab dinas/shift.

 Daftar Pasien

Daftar pasien adalah daftar yang berisi nama pasien,

nama dokter, nama perawat dalam tim, penanggung jawab

pasien, dan alokasi perawat saat menjalankan dinas di tiap

shift.

3) Struktur Organisasi Ruang MPKP

Struktur organisasi ruang MPKP menggunakan sistem

penugasan tim primer keperawatan. Ruang MPKP dipimpin kepala

ruangan yang membawahi dua atau lebih ketua tim. Ketua tim

berperan sebagai perawat pelaksana yang memberikan asuhan

keperawatan secara menyeluruh kepada sekelompok pasien. Struktur

organisasi tersebut dapat digambarkan dalam bagan:

a) Mekanisme Pelaksanaan

Pengorganisasian di ruang MPKP :

 Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 tim

dan tiap tim diketuai masing-masing oleh seorang ketua tim

yang terpilih.

 Kepala ruangan bekerja sama dengan ketua tim mengatur

jadwal dinas (pagi, sore, malam).

 Kepala ruangan membagi pasien untuk masing-masing tim.


20

 Apabila suatu ketika satu tim kekurangan perawat pelaksana

karena kondisi tertentu. Kepala ruangan dapat memindahkan

perawat pelaksana dari tim ke tim yang mengalami

kekurangan anggota.

 Kepala ruangan menunjuk penanggung jawab shift sore,

malam dan pagi apabila karena suatu hal kepala ruangan

sedang tidak bertugas. Untuk itu yang dipilih adalah perawat

yang paling kompeten dari perawat yang ada. Sebagai

pengganti kepala ruangan adalah ketua tim, sedangkan jika

ketua tim berhalangan, tugasnya digantikan oleh anggota tim

(perawat pelaksana) yang paling kompeten diantara anggota

tim.

 Ketua tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-

masing pasien.

 Ketua mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan

kepada pasien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh

perawat pelaksana anggota timnya.

 Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dilakukan oleh ketua

tim. Bila ketua tim karena suatu hal tidak sedang bertugas

maka tanggung jawabnya dideligasikan kepada perawar

paling kompeten yang ada di dalam tim.

 Masing-masing tim memiliki buku komuniksi


21

 Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada

pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

b) Uraian Tugas (Job Deskripsi) personal di MPKP

Kepala Ruangan (Management approach) :

Perencanaan :

i. Menyusun visi

ii. Meyusun misi

iii. Menyusun filosofi

iv. Menyusun rencana jangka pendek: harian, bulanan, tahunan

Pengorganisasian :

i. Membuat daftar alokasi pasien

Pengarahan :

i. Memimpin operan

ii. Menciptakan iklim motivasi

iii. Mengatur pendelegasian

iv. Melakukan supervisi

Pengendalian :

i. Mengevaluasi indikator mutu

ii. Melakukan audit dokumentasi

iii. Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga, keluarga

perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.

iv. Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan.


22

Compensatory reward :

i. Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat

pelaksana.

ii. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf.

Professional Relationship :

i. Memimpin rapat keperawatan

ii. Memimpin konferensi kasus

iii. Melakukan rapat tim kesehatan

iv. Melakukan kolaborasi dengan dokter

Pasien care delivery :

i. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien

sesuai masalah keperawatan.

Ketua Tim (Management Approach) :

Perencanaan :

i. Menyusun rencana jangka pendek (Rencana harian, Rencana

bulanan)

Pengorganisasian :

i. Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan

ii. Membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana

Pengarahan :

i. Memimpin pre conference

ii. Memimpin post conference


23

iii. Menciptakan iklim motivasi di timnya

iv. Mengatur pendelegasian dalam timnya

v. Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya

Pengendalian :

i. Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada

pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana

ii. Memberikan umpan balik pada perawat pelaksana

Compensetory reward :

i. Menilai kinerja perawat pelaksana

Professional relationship :

i. Melaksanakan konfrensi kasus

ii. Melakukan kolaborasi dengan dokter

Pasien care delivery :

i. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien

sesuai masalah keperawatan.

Perawat Pelaksana

Perencanaan :

i. Menyusun rencana jangka pendek (Rencana harian)

Pasien care delivery :

i. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien sesuai

masalah keperawatan.

Daftar Dinas Ruangan


24

Daftar dinas disusun berdasarkan tim, dibuat dalam 1

minggu sehingga perawat sudah mengetahui dan mempersiapkan

dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan jadwal dinas perawat

dilakukan oleh kepala ruangan pada hari terakhir minggu tersebut

untuk jadwal dinas pada minggu yang selanjutnya bekerjasama

dengan ketua tim. Setiap tim mempunyai anggota yang berdinas

pada pagi, sore, dan malam. Dan yang lepas dari dinas (libur)

terutama yang telah berdinas pada malam hari

Daftar Pasien

Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi

tanggung jawab tiap tim selama 24 jam. Setiap pasien

mempunyai perawat yang bertanggung jawab secara total selama

dirawat dan juga setiap shift dinas. Dalam daftar pasien tidak

perlu mencantumkan diagnosa dan alamat agar kerahasiaan

pasien terjaga. Daftar pasien dapat juga menggambarkan

tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas asuhan

keperawatan pasien sehingga terwujudlah keperawatan pasien

yang holistik. Daftar pasien juga memberi informasi bagi kolega

kesehatan lain keluarga untuk berkolaborasi tentang

perkembangan dan keperawatan pasien. Daftar pasien di ruangan

diisi oleh ketua tim sebelum operan dengan dinas berikutnya dan

dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.


25

b. Kajian Data

Tabel 2.2

Evaluasi Tugas Kepala Ruangan

Di Ruangan Melon Tahun 2019

Observasi
No. Variabel yang di nilai Sll Sr Kd Tp
(3) (2) (1) (0)
1. Membagi staf kedalam group Tim sesuai dengan √
kemampuan dan beban kerja.
2. Membauat jadwal dinas koordinasi dengan Ketua √
Tim
3. Kepala ruang melakukan meeting morning √
4. Membagi pasien kedalam group tim sesuai dengan √
kemampuan dan beban kerja
5. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas √
Ketua Tim dan perawat pelaksaana
6. Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh √
staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang
optimal
7. Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan √
keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui
angket setiap pasien akan pulang
8. Mendelegasikan tugas kepada PJTJ pada jaga sore, √
jaga malam, libur.
9. Berperan serta sebagai konsultan dari Ketua Tim √
10. Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education) √
tiap bulan sekali.
11. Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staf √
melalui daftar hadir yang ada di ruangan
12. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan √
keluarga.
Jumlah 15 6 2 0
Total % 64%
Sumber : Hasil observasi dan wawancara

c. Analisa data

Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan data:


26

 Kepala ruangan jarang melakukan meeting morning

 Pendelegasian tugas kepada PJTJ jaga sore, jaga malam, dan libur

jarang dilakukan.

 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga belum

pernah di lakukan.

Dengan ini didapatkan hasil observasi dan wawancara sebanyak 64%.

d. Perencanaan

 Melakukan roleplay pendelegasian

 Melakukan pre dan post conference

 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga

e. Evaluasi

Selama dua minggu praktek manajemen keperawatan, kepala ruangan

telah melakukan meeting morning. Sudah dilakukan roleplay

pendelegasian, pre dan post conference sesuai SOP dan memberikan

pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga yang baru berupa hand

hygiene
27

Tabel 2.3 :

Evaluasi Tugas Perawat Ketua Tim

Di Ruangan Melon Tahun 2019

Observasi
No. Uraian Tugas Sll Sr Kd Tp
(3) (2) (1) (0)
1. Bertugas pada pagi hari √
2. Bersama perawat pelaksana menerima operan √
tugas jaga dari perawat pelaksana yang tugas
malam.
3. Bersama perawat pelaksana melakukan √
konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien segera
setelah selesai operan tugas jaga malam.
4. Bersama perawat pelaksana melakukan doa √
bersama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan
setelah selesai operan tugas jaga malam.
5. Melakukan pre conference dengan semua perawat √
pelaksana yang ada dalam groupnya setiap awal
dinas pagi.
6. Membagi tugas atau pasien kepada perawat √
pelaksana sesuai kemampuan dan beban kerja
7. Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau √
diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada
semua pasien yang menjadi tanggung jawab ada
bukti direkam keperawatan.
8. Memonitor dan membimbing tugas perawat √
pelaksana.
9. Membantu tugas perawat pelaksana untuk √
kelancaran pelaksanaan asuhan pasien.
10. Megoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan √
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
pelaksana yang ada dibawah tanggung jawabnya.
11. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien √
sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan
keperawatan dan ada bukti dalam rekam
keperawatan.
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir √
dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari
perawat pelaksana untuk persiapan operan tugas
28

jaga berikutnya.
13. Mendampingi perawat pelaksana dalam operan √
tugas jaga kepada perawat pelaksana yang tugas
jaga berikutnya.
14. Memperkenalkan perawat pelaksana yang ada √
dalam satu group atau yang akan merawat selama
pasien dirawat atau kepada pasien/keluarga baru.
15. Mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana √
pada sore, malam, libur.
16. Melaksanakan pendelegasian tugas PJ ruang bila √
pagi hari tidak bertugas.
17. Menyelenggarakan diskusi kasus dengan dokter √
dan tim kesehatan lain setiap minggu.
18. Menyelenggarakan diskusi kasus dalam √
pertemuan rutin keperawatan diruangan minimal
sebulan sekali.
19 Menyelenggarakan diskusi kasus sesuai prosedur. √
20. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas. √
21. Melakukan bimbingan klinik keperawatan kepada √
perawat pelaksana minimal seminggu sekali
(ronde keperawatan/bed side teaching).
Jumlah 51 4 0 0
Presentase 87%
Sumber : Hasil observasi dan wawancara

f. Analisa Data

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ketua tim belum

pernah melakukan pre conference dan post conference setiap jam dinas

dengan hasil observasi 87%. Tugas ketua tim yang sudah dilakukan

diruangan yaitu :

 Bersama perawat pelaksana menerima operan tugas jaga dari perawat

pelaksana yang tugas malam.

 Mendampingi perawat pelaksana dalam operan tugas jaga kepada

perawat pelaksana yang tugas jaga berikutnya.


29

 Memonitor dan membimbing tugas perawat pelaksana.

g. Perencanaan

 Melakukan roleplay pre dan post conference

 Melakukan operan setiap dinas

h. Evaluasi

Selama dua minggu praktek manajemen keperawatan, telah dilakukan

pre dan post conference.

Tabel 2.4

Evaluasi Tugas Perawat Pelaksana

Di Ruangan Melon Tahun 2019

Observasi
No. Uraian Tugas Sll Sr Kd Tp
(3) (2) (1) (0)
1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir √
jaga dari dan kepada perawat pelaksana yang ada
dalam satu group.
2. Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang √
kondisi pasien segera setelah selesai operan setiap
pasien.
3. Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir √
tugas yang dilakukan setelah selesai serah terima
operan tugas jaga.
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan Ketua √
Tim setiap awal tugas.
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien √
yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti
direkam keperawatan.
6. Melakukan monitoring respon pasien dan ada √
bukti direkam keperawatan.
7. Melakukan konsultasi tentang masalah √
pasien/keluarga kepada Ketua Tim
8. Membimbing dan melakukan pendidikan √
30

kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung


jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan
9. Menerima keluhan pasien/keluarga dan beruaha √
untuk mengatasinya.
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada √
semua pasien yang menjadi tanggung jawab nya.
11. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada √
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
12. Mengikuti post conference yang diadakan oleh √
Ketua Tim pada setiap akhir tugas dan melaporkan
kondisi dan perkembangan semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada Ketua Tim.
13. Bila tak ada Ketua Tim wajib mengenalkan √
perawat pelaksana yang ada dalam group yang
akan memberikan asuhan keperawatan pada jaga
berikutnya kepada pasien/keluarga baru.
14. Melaksankana pendelegasian tugas Ketua Tim √
pada sore, malam, libur.
15. Berkoordinasi dengan PPJR/dokter/tim kesehatan √
lain bila ada masalah pasien pada sore, malam,
libur.
16. Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/tim √
kesehatan lain setiap seminggu sekali.
17. Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin √
keperawatan diruangan.
18. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas √
perawat pelaksana.
19. Membantu melakukan bimbingan PKK kepada √
perserta didik keperawatan
Jumlah 12 22 2 0
Presentase 63%
Sumber : hasil observasi dan wawancara

i. Analisa data

Berdasarkan pengkajian awal, didapatkan data :


31

 Perawat pelaksana belum pernah mengikuti pre conference dan post

conference setiap jam dinas.

 Perawat ruangan jarang memberikan pend-kes pada pasien yang

menjadi tanggung jawabnya.

 Perawat ruangan jarang melengkapi catatan askep pada semua pasien

yang menjadi tanggung jawabnya.

 perawat ruangan tidak selalu melakukan bed side teaching pada

perawat pelaksana yang minimal seminggu sekali.

Tugas perawat pelaksana yang sudah dilakukan yaitu:

 Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan

kepada perawat pelaksana yang ada dalam satu grup

 Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi

tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan

 Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada ketua

tim

j. Perencanaan

 Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien baru

 Melakukan operan setiap pergantian jam dinas

 Melaksanakan asuhan keperawatan

k. Evaluasi
32

Selama dua minggu praktek manajemen keperawatan, telah

dilakukan operan setiap pergantian jam dinas secara maksimal dan sesuai

SOP dan perawat pelaksana selalu melakukan pendidikan kesehatan pada

pasien baru.

Tabel 2.5

Rekapitulasi penerapan MPKP

Di ruangan Melon tahun 2019

No. Variabel yang di nilai Jumlah (%) Keterangan


1. Tugas KaRu 64%
2. Tugas penanggung jawab perawat 87%
3. Tugas perawat pelaksana 63%
4. Hubungan professional Staf keperawatan 85%
dengan pasien
5. Evaluasi serah terima tugas jaga (operan) 95%
6. Evaluasi pelaksanaan pre conference 0%
7. Evaluasi pelaksanaan post conference 0%
Jumlah rata-rata
Sumber : Hasil wawancara dan observasi

3. Actuating dan Controling

a. Kajian Teori

Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip POAC.

atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip

manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi dewasa ini untuk

memajukan dan mengelola organisasi mereka. Berikut penjelasan lebih

lanjut tentang masing-masing point tsb :

b. Planning
33

Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara

bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah

dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala

sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer

memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin

kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.

Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan

karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap

rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan

fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus

membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian

organisasi.

Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan. Yaitu harus SMART :

1. Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang

lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.

2. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur

tingkat keberhasilannya.

3. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan.

4. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang

ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada

tantangan.
34

5. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan,

triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan

dievaluasi.

c. Organizing

Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan

manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan

rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi.

Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi

pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa

yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.

Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan

kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya

kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia

diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang

untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian yang khas.

Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang

diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.

Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian.

Dalam organisasi biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi.

Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan

biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian

jabatan (Job Description).


35

Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas,

tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar

penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan

menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah

salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai

dengan keahliannya masing-masing.

d. Actuating

Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti

bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka

dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber

daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi

dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan

rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus

sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai

dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-

masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi

yang telah ditetapkan.

e. Controlling

Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan

program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk

supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut

memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah


36

bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan

yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun

pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera

dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai

dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.

f. Kajian Actuiting dan Controlling

Tabel 2.5

Kajian Actuating

Di Ruangan Melon Tahun 2019

No Standar Dilakukan Data Keterangan


Ya Tdk
1. Pengarahan √

2. Supervisi Staf
3. Koordinasi √

4. Orientasi Staff
5. Orientasi mahasiswa praktek √

6. Orientasi pasien/keluarga
7. Memobilisasi sumber daya yang ada √
untuk mencapai tujuan
8. Memberi motivasi pada anggota √

9. Membuat keputusan
10. Manajemen konflik √
11. Menelaah kemampuan individu

12 Membimbing tenaga keperawatan √
13. Mengadakan pertemuan

berkala/sewaktu-waktu dengan staff
37

keperawatan dan petugas lain yang


bertugas diruang rawatnya
14. Memberi kesempatan/ijin kepada staf

keperawatan
15. Mengupayakan pengadaan peralatan

dan obat-obatan
16. Mendampingi visite dokter dan

mencatat instruksi dokter
17. Mengelompokkan pasien dan

mengatur penempatannya di ruang
rawat menurut tingkat kegawatan,
infeksi/non infeksi untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan
18. Mengendalikan kualitas sistem

pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan
19. Meneliti pengisian formulir sensus

harian pasien diruang rawat
20. Meneliti/memeriksa pengisian daftar

permintaan makanan pasien
berdasarkan macam dan jenis makan
pasien
21. Menyiapkan berkas catatan medik

pasien
22. Membimbing siswa/mahasiswa

keperawatan yang menggunakan
ruang rawatnya sebagai lahan praktek
23. Memberi penyuluhan kesehatan

38

24. Melakukan serah terima pasien dan



lain-lain pada saat pergantian dinas.

Sumber: Hasil observasi dan wawancara

Tabel 2.6

Kajian Controlling

Di Ruangan Melon Tahun 2019

No Standar Dilakukan Data Keterangan


Ya Tdk
1. Pengawasan langsung melalui √
inspeksi
2. Pengawasan langsung melalui √
laporan langsung secara lisan
3. Pengawasan langsung melalui √
laporan tertulis
4. Pengawasan kelemahan yang ada
5. Pengawasan tidak langsung dengan

mengecek daftar hadir perawat yang
ada
6. Pengawasan dengan mendengar √
7. Laporan dari ketua tim mengenai

pelaksanaan tugas
8. Evaluasi upaya pelaksanaan

9. Membandingkan dengan rencana √
perawatan yang telah disusun
bersama ketua tim
10. Pengawasan yang dilakukan oleh
39

kepala ruang : √
- Sosialisasi kebijakan
- Mengatur dan mengendalikan
pelaksanaan kebijakansanaan
- Mengecek kelengkapan inventaris
peralatan
- Mengecek obat-obatan yang
tersedia
- Melakukan supervisi
- Menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan
- Menilai siswa/mahasiswa
keperawatan
- Melakukan penilaian kinerja tenaga
keperawatan
- Menilai mutu asuhan keperawatan
sesuai standar yang berlaku secara
mandiri atau koordinasi dengan tim
pengendalian mutu asuhan
keperawatan
Sumber : hasil observasi dan wawancara

i. Analisa Data

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa hampir semua

tugas Actuating dan Controlling sudah dilakukan tetapi ada beberapa

yang belum dilakukan seperti:

a. Manajemen konflik

b. Menelaah kemampuan individu


40

c. Memberikan penyuluhan kesehatan

Hal tersebut belum dilakukan karena ruangan melon masih baru jadi

belum ada permasalahan yang didapatkan oleh kepala ruangan selama

ruangan ini dibuka.


41

Anda mungkin juga menyukai