Pakuwati BAB I
Pakuwati BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit tidak menular. Hal ini terjadi seiring terjadinya perubahan sosial
saat ini masih menjadi permasalahan utama dibidang kesehatan, tidak hanya
2009).
2025 sebanyak 29% atau milyar orang diseluruh dunia menderita hipertensi,
1
1
merupakan salah satu faktor risiko penyakit degeneratif antara lain penyakit
berisiko (> 15 th) yang dilakukan pengukuran tekanan darah pada tahun
kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, yaitu mencapai 6,8%
mencapai 25,8% dari populasi pada usia 18 tahun keatas. Prevalensi kasus
serat berkurang, kemudian konsumsi garam, lemak gula, dan kalori, yang
Brebes tahun 2014, Perkembangan data kasus baru penyakit Hipertensi pada
hipertensi, namun pada tahun 2015 terlihat kembali mulai ada kenaikan
penyakit hipertensi.
sebanyak 497.966 (67,00%) dari total 743.204 kasus penyakit jantung dan
penderita hipertensi lansia berjumlah 200, atau 3,62%. Jumlah 200 lansia
diambil dari data bulan Januari sampai Agustus 2016 yang menderita
penyakit hipertensi pada usia 50 tahun keatas, lansia yang berobat sebanyak
keluarganya.
keluarga dengan menu yang sama seperti makan daun singkong, kacang2an,
dan daging, yang berarti lansia tidak melakukan diet yang dianjurkan oleh
Motivasi akan terlaksana bila seseorang itu tahu manfaat yang bisa
(Waspadji, 2007). Selain pengetahuan, dukungan keluarga inti (ayah, ibu dan
keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perannya bagi salah satu
2009).
hipertensi antara lain dalam mengatur pola makan yang sehat, mengajak
Dukungan keluarga akan menambah rasa percaya diri dan motivasi untuk
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Bila dalam keluarga tersebut
diamati secara langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar.
(Notoatmodjo, 2003).
yang dikonsumsi, berapa lama obat harus dikonsumsi, kapan waktu atau
hipertensi yang kurang baik, tidak adanya pengawasan dari pihak keluarga
terhadap keteraturan dalam minum obat, stress, serta kebiasaan hidup seperti
merokok, pola makan dan konsumsi garam dapur yang berlebihan. Posyandu
posyandu lansia. mereka juga mengeluh sering pusing, sulit tidur, banyak
mereka lakukan bila tekanan darah naik adalah dengan merebus timun
Brebes”.
B. Rumusan Masalah
yang mereka lakukan bila tekanan darah naik adalah dengan merebus
hipertensi, dan pada pola makan keluarga belum bisa mengaturnya, masih
oleh keluarganya. Dengan seperti itu maka akan menambah jumlah orang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bumiayu
Bumiayu
Bumiayu
D. Manfaat Penelitian
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
c. Bagi Keluarga
dengan lansia.
perawatan hipertensi.
e. Bagi Peneliti
kompleks.
E. Penelitian Terkait
menjadi sampel yaitu semua lansia yang ikut dalam posyandu lansia
ukur berupa kuisioner. Analisa data pada penelitian ini adalah univariat
Karanganyar.
a. Persamaan :
b. Perbedaan :
random sampling.
a. Persamaan :
sectional
b. Perbedaan :
teknik total sampling. Analisa data yang digunakan uji chi square. Hasil
a. Persamaan :
b. Perbedaan :
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan hipertensi yang
kabupaten Banyumas.
a. Persamaan :
simple random sampling dan Analisa data menggunakan uji chi square
b. Perbedaan :
adalah perempuan (71,7%) dan hampir 69,8% dari subyek yang memiliki
adalah 8,2. Untuk perilaku perawatan diri secara medis yaitu 61,3%, dari
dan rata-rata skor total adalah 20,91 (maksimum adalah 60). anak dewasa
adalah 2,98 dari 5) dan badan profesional (rata-rata adalah 2,85 dari 5).
a. Persamaan :
b. Perbedaan :
analitik.