Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 3

POTENSIAL LISTRIK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Fisika Dasa 2 Semester Antara Pada Program studi
Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2019/2020

Disusun oleh :
Nama : Rizki Purnama
NPM : 10070117113

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2020 M / 1441 H
RANGKUMAN
POTENSIAL LISTRIK

A. Potensial Listrik
Potensial Listrik merupakan besarnya energi potensial listrik pada.
Setiap satu satuan muatan. Potensial listrik juga merupakan besaran scalar.
Yang berkaitan dengan kerja dan energi potensial pada medan listrik..
Potensial Listrik dapat dirumuskan sebagai berikut :
V= 𝐸𝑝 𝑞
Karena potensial listrik adalah energi potensial elektro statik per. Satuan
muatan , maka satuan SI untuk beda potensial adalah joule per Coulomb
atau volt. Karena diukur dalam volt maka beda potensial terkadang disebut
Volt atau tegangan. Jika diperhatikan dari persamaan beda potensial. Yang
merupakan integral dari medan listrik E terhadap perubahan jarak dl, Maka
dimensi E dapat juga disebut:
1𝑁 𝑐 = 1𝑉 𝑚
Oleh karenanya maka Beda Potensial(V)= Medan Listrik(E)x Jarak (L)
Satuan V=(V/m).(m) . B. Potensial Listrik akibat satu muatan titik Sebuah
titik yang terletak di dalam medan listrik akan memiliki potensial listrik.
Potensial listrik yang dimiliki titik tersebut besarnya ditentukan oleh:
V=k Q/r ,
karena E = kQ/r^2 , maka V= E x r. Dari rumus di atas terlihat bahwa
titik-titik di permukaan. Bola berjari-jari r (lihat gambar) Potensialnya sama.
Dari sini Dapat disimpulkan bahwa bidang ekuipotensial (bidang Di mana
titik-titik di dalamnya mempunyai potensial sama) suatu muatan Titik
terletak permukaan-permukaan bola konsentris dengan mutan titik Sebagai
pusat bola. Gambar 1 Bola-bola Berjari Melukiskan bidang ekuipotensial
akibat sebuah muatan dan sebuah konduktor netral yang diletakkan di
dekatnya. Perhatikan bahwa muatan konduktor hanya tersebar di
permukaan saja. Di Dalam konduktor muatannya nol.
Apabila muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda
bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya
tarik atau gaya tolak. Listrik mengalir darisaluran positif ke saluran
negatif.Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel
positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir
ke tubuh manusia. Jadi Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan
listrik apabila ada muatan positif dan negatif disekitarnya :

Gaya pada muatan listrik positif bergerak keluar sedangkan gaya


pada muatan negatif bergerak kedalam, gaya yang ditimbulkan oleh muatan
listrik bergerak dari muatan positif kemuatan negatif (Marthen, 2006). Pada
beberapa molekul, pusat muatan positif tidak berimpit dengan pusat muatan
negatif, walaupun tidak ada medan listrik luar. Molekul-molekul polar ini,
mempunyai momen dipol listrik permanen. Jika sebuah molekul polar
diletakkan didalam suatu medan listrik homogen akan ada gaya total
padanya,tetapi alkan ada momen yang mengarahkan molekul untuk
berputar sehingga dipol mengarah sejajar medan.
Gelombang elektromagnet terdiri atas gelombang listrik dan
gelombang magnet, yang saling tegak lurus. Keduanya terletak secara
tegak lurus pada arah rambatan gelombang. Dengan demikian dapat
dikatakan pula bahwa kuat medan listrik merupakan besar tegangan yang
terinduksi pada penghantar sepanjang 1 meter, kedudukannya sejajar
dengan medan listrik dan tegak lurus terhadap rambatan. Kuat medan
listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka
penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan
penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu
titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.
Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh obyek bermuatan yang
berada dalam medan listrik. Gaya listrik bersifat lebih umum ketimbang
hukum coulumb, yang hanya berlaku untuk dua buah muatan titik. Jadi
suatu titik dikatakan berada dalam medan listrik apabila suatu benda yang
bermuatan listrik ditempatkan pada titik tersebut akan mengalami gaya
listrik.

Gambar 6. gaya listrik


Dari gambar diatas maka dapat dijelaskan bahwa titik B berada
didalam daerah medan listrik yang disebabkan oleh benda bermuatan A.
Adapun rumus gaya listrik adalah sebagai berikut:
F = qE
Dengan :
q = muatan listrik (coulomb)
E = medan listrik (N/C)
Sebuah dipole listrik (electric dipole) adalah sepasang muatan titik
dengan besar yang sama dengan tanda yang berlawanan (sebuah
muatan positif q dan sebuah muataan negative -q)

B. Sifat – Sifat Listrik


Dalam mengkaji mengenai medan listrik dimana medan listrik akan
memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap
dalam benda yang dapat diukur. Dalam hal ini, frase "jumlah listrik"
digunakan juga dengan frase "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan".
Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-
sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama
lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum
Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan
elektromagnetik.
Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki
singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili
kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas
muatan listrik adalah 0,5 coulomb". Jika listrik mengalir melalui bahan
khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan
oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu
(bulblamp atau bohlam).
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai
hambatan, maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka
panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan
kompor listrik.
Adapun sifat-sifat dari medan listrik adalah sebagai berikut :
1. Skema gaya listrik tidak mudah terpotong.
2. Skema gaya listrik sering menuju radial berhenti dari muatan positif dan
bertemu menuju muatan negatif.
3. Bertambah rapat skema gaya listrik pada suatu tempat, sehingga medan
listrik pada tempat tersebut bertambah kuat dan sebaliknya.
C. Potensial Listrik akibat satu muatan titik
Sebuah titik yang terletak di dalam medan listrik akan memiliki potensial
listrik. Potensial listrik yang dimiliki titik tersebut besarnya ditentukan oleh:
V=k Q/r , karena E = kQ/r^2 , maka V= E x r.
Dari rumus di atas terlihat bahwa titik-titik di permukaan. Bola berjari-jari
r (lihat gambar) Potensialnya sama. Dari sini Dapat disimpulkan bahwa bidang
ekuipotensial (bidang Di mana titik-titik di dalamnya mempunyai potensial
sama) suatu muatan Titik terletak permukaan-permukaan bola konsentris
dengan mutan titik Sebagai pusat bola
Melukiskan bidang ekuipotensial akibat sebuah muatan dan sebuah
konduktor netral yang diletakkan di dekatnya. Perhatikan bahwa muatan konduktor
hanya tersebar di permukaan saja. Di Dalam konduktor muatannya nol.

D. Potensial Listrik Akibat Beberapa Muatan


Apabila terdapat beberapa muatan listrik maka potensial listrik pada
suatu titik merupakan jumlah aljabar potensialnya terhadap tiap-tiap muatan.
Misalnya jika kita mempunyai tiga buah muatan yaitu q1,q2,q3, maka potensial
listrik di titik yang berjarak r1,r2,r3 dari ketiga muatan tersebut adalah:
q1+kqr22+kqr33

E. Formulasi Energi Potensial Listrik


Muatan uji q_(0 )yang mula-mula berada di titik 1 , dengan jarak r_1
dari muatan sumber q ,berpindah ke titik 2, dengan jarak r_2 dari muatan
sumber q. Gaya coulomb yang bekerja pada muatan uji q_(0 )dirumuskan oleh
:
F= (Kq_0 q)/r^2
Jika muatan q_(0 )dan q dipindahkan searah dengan arah gaya F yang
bekerja pada q_(0 )dan searah dengan arah perpindahan dr. Dengan demikian
usaha yang di lakukan oleh gaya coulomb F untuk perpindahan dr searah dari
titik 1 ke titik 2. Dapat dihitung dengan menggunakan integral
Karena k , q_0 dan q tak bergantung pada variable integral r, maka
dapat dikeluarkan dari tanda integral ; sedangkan 1/r^2 = r^2 ,
sehinggaSebagaimana halnya medan gaya gravitasi, medan gaya coulomb
juga merupakan medan gaya konservatif . Gerak partikel bermuatan q dalam
ruang bermedan listrik dapat di analogikan dengan gerak partikel bermassa m
dalam medan gravitasi dekat permukaan bumi karena gaya coulomb termasuk
gaya konservatif sehingga memenuhi persamaan ;
∆ 12 = 2− 1= − 12

Jika W_12 pada ruas kanan kita subtitusikan ke dalam persamaan


ini maka kita peroleh :
` Persamaan di atas tidak mendefinisikan energi potensial listrik. Untuk
mendapatkan definisi potensial listrik , kita anggap r1 tak berhingga, Dan kita
definisikan EP1=0. Dengan menggunakan persamaan di atas kita Peroleh
definisi energi potensial sistem dua muatan ini.
Rumus energi potensial di atas mendefinisikan energi potensial dari Sistem
dua muatan q dan q0 yang berjarak r sebagai usaha yang diperlukan Untuk
memindahkan muatan penguji q0 dari titik tak berhingga ke titik yang Berjarak r dari
muatan q. Dalam bentuk integral rumus energi potensial dapat ditulis,

F. Energi Potensial dari Beberapa Muatan

Energi potensial Merupakan besaran skalar , sehingga energi Potensial


dari sistem 3 muatan merupakan Penjumlahan skalar dari energi potensial Tiap
dua muatan dalam sistem ini.

Untuk mudahnya anggap semua muatan positif . Anggap mula-mula


Diruang tempat titik A ,B dan C tidak ada muatan. Bawa muatan q1 dari titik Tak
terhingga ke titik A .Di sini tidak diperlukan usaha ,karena tidak ada gaya Yang
bekerja. Bawa muatan q2 dari titik tak terhingga ke titik B. Selama Perjalanan
,muatan q1 akan menolak muatan q2 sehingga harus melakukan Usaha untuk
memindahkan muatan q2 ini agar tiba di titik B. Usaha yang Di lakukan ini diterima
oleh sistem dan diubah menjadi energi potensial sistem sehingga energi potensial
12

Selama perjalanan Muatan q3 ini akan mengalami gaya tolak dari muatan
q1 dan q2 sehingga harus memberikan gaya yang lebih besar (usaha lebih besar)
untuk membawa muatan ini ke titik C. Usaha yang dilakukan ini kembali akan
diubah menjadi energi potensial sistem ,dalam hal ini sistem menerima tambahan.

G. Beda Potensial Listrik


Perbedaan potensial(beda potensial -tegangan listrik) adalah Perbedaan
jumlah elektron yang berada dalam suatu materi . Di satu sisi Materi terdapat
elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain Terdapat jumlah elektron
yang sedikit .Hal ini terjadi karena adanya Gaya magnet yang memengaruhi materi
tersebut .Dengan kata lain, materi Tersebut menjadi ber tegangan listrik. Jika
materi tersebut disentuh oleh materi yang dapat Menghantar kan listrik maka aliran
elektron tersebut akan mengalir melalui Materi yang menyentuhnya .Jika manusia
menyentuh materi yang memiliki Beda potensial tersebut maka manusia tersebut
akan ter aliri listrik pada tubuhnya(tersetrum).Besarnya efek dari aliran listrik
tersebut tergantung dari besarnya perbedaan elektron yang terkumpul di suatu
materi(beda potensial).

Pada gambar di atas Menunjuk kan titik A dan B dipengaruhi Oleh


medan listrik homogen .Dalam keadaan ini kita dapat menentukan.
Karena usaha merupakan perubahan energi, maka besar usaha yang
Diperlukan sama dengan besar energi yang di keluarkan. Energi dari muatan Listrik
disebut energi potensial listrik. Beda potensial dari suatu muatan Listrik di suatu titik
di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial Mutlak atau biasa disebut
potensial listrik saja.

H. Prinsip Kerja Potensial Listrik


Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi Lain
yang memiliki perbedaan potensial listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat
yang memiliki perbedaan ketinggian. Besaran yang menyatakan perbedaan
potensial listrik adalah beda potensial. Beda potensial dari sebuah muatan uji
q’ yang dipindahkan ke jarak tak berhingga dengan usaha W adalah Di mana V
adalah potensial listrik dengan satuan volt(V). Beda potensial Dari suatu muatan
listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan Sebagai potensial
mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja. Potensial Listrik dari suatu
muatan listrik q di suatu titik berjarak r dari muatan Tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat
dinyatakan Dalam bentuk kuat medan listrik, yaitu

V = E.r
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik, potensial listrik
Merupakan besaran skalar yang tidak memiliki arah. Potensial listrik yang
ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber dihitung menggunakan
penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya dituliskan sebagai
berikut.

I. Potensial Listrik sekitar Kawat Lurus


Ada yang menguntungkan dalam menghitung potensial lirutik
dibandingkan dengan menghitung medan listrik. Para perhitungan potensial
listrik kita tidak perlu memperhatikan arah. Penjumlahn atau integral dilakukan
secara skalar. Berbeda dengan perhitungan medan listrik. Kita harus
memperhatikan arah secara seksama sehingga sering menghadapi sejumlah
kesulitan atau langkah-langkah yang ditempuh cukup panjang.
Sebagai ilustrasi untuk memperlihatkan mudahnya menghitung
potensial listrik, mari kita hitung potensial yang dihasilkan oleh silinder logam
yang panjangnya tak berhingga. Silinder tersebut memiliki jari-jari a dan
dipasang pada potensial V0. Dengan menggunakan hukum Gauss mudah kita
buktikan bahwa kuat medan listrik di luar silinder memenuhi.
J. Bahan Dielektrik
Bahan dielektrik adalah bahan di mana atom-atom atau molekul-molekul
penyusunnya dapat mengalami polarisasi jika dikenai medan listrik. Polarisasi
artinya muatan positif dan negative mengalami sedikit pergeseran sehingga
terbentuk momen-momen dipol. Tanpa penerapan medan listrik maka titik pusat
muatan positif dan muatan negative berimpit sehingga tidak terbantuk momen dipol.
Namun, begitu dikenai medan listrik maka partikel yang bermuatan positif sedikit
ditarik searah medan dan partikel bermuatan negative sedikit ditarik dalam atah
berlawanan medan. Besarnya momen dipol yang dihasilkan berbanding lurus
dengan medan yang mengenai momen dipol tersebut, atau kita dapat menulis
p = αE

di mana :
p adalah momen dipol yang dihasilkan
E adalah medan luar yang diterapkan
α sebuah konstanta pembanding yang bergantung pada jenis bahan.
Konstanta α sering disebut polarisabilitas. Konstanta ini mengukur
seberapa mudah suatu material dipolarisasi dengan menggunakan
medan listrik dari luar.
Polarisasi dalam bahan dielektrik menyebabkan terbentuknya medan
listrik induksi dalam arah berlawanan dengan medan listrik luar yang diterapkan.
Ingat, medan listrik luar menggeser muatan positif searah medan dan muatan
negative dalam arah berlawanan medan. Pasangan muatan tersebut akhirnya
menghasilkan medan listrik dalam arah berlawanan medan luar. Karena banyak
sekali jumlah pasangan muatan yang dihasilkan maka medan arah berlawanan
yang dihasilkan bahan dielektrik menjadi cukup besar. Besarnya medan arah
berlawanan yang dihasilkan bahan dielektrik berbanding lurus dengan
polarisasi.
Kita sudah menghitung momen dipol sebanding dengan kuat medan
listrik yang mengenai pasangan muatan. Dari momen dipol tersebut kita
menghitung polarisasi. Ketika medan listrik luar mulai diterapkan pada material
maka tiap molekul merasakan medan listrik yang sama dengan medan listrik
luar sehingga terbentuk momen dipol. Namun, begitu momen dipol-momen dipol
terbentuk maka medan listrik dalam bahan menjadi berkurang akibat
dihasilkannya medan listrik induksi yang memiliki arah melawan medan listrik
luar. Setelah terjadi penurunan medan tersebut maka tiap atom atau molekul
marasakan medan yang lebih kecil juga sehingga dihasilkan nilai momen dipol
baru yang lebih kecil. Momen dipol baru yang dihasilknya menjadi d Ep . Ini
berimplikasi polarisasi yang dihasilkan juga berubah menjadi d EnP.
DAFTAR PUSTAKA

1. Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA, Edisi kelima, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

2. Supiyanto. 2007. Fisika SMA XII Kurikulum KTSP Standar Isi 2006. Jakarta
: Erlangga.

3. Jatmiko, Budi. 2004. Modul Fis.20.Listrik Statis. Surabaya : Bagian Proyek


Pengembangan Kurikulum

4. Serway, R.A. 2010. “Fisika untuk Sains dan Teknik”. Jakarta : Salemba
Tehnika

Anda mungkin juga menyukai