Arus bolak-balik (Alternating curent) adalah arus yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah
secara periodik dan tegangan bolak-balik adalah tegangan yang besar dan arahnya selalu berubah
ubah secara periodik. Besarnya arus dan tegangan bolak balik diukur dengan ampermeter dan
voltmeter AC. Arus dan tegangan yang ditunjukkan merupakan harga efektifnya bukan harga
maksimumnya. Berbeda dengan voltmeter dan ampermeter DC yang menunjukkan tegangan dan
kuat arus searah yang sesungguhnya.
Listrik bolak-balik dihasilkan oleh generator listrik bolak-balik atau generator AC. Prinsip dasar
generator arus bolak balik adalah sebuah kumparan berputar dengan kecepatan sudut ω yang
berada di dalam medan magnet. Generator menghasilkan tegangan dan arus listrik induksi yang
berbentuk sinusoida. Grafik tegangan berbentuk sinusoida maka
secara matematis dirumuskan:
Contoh soal
1. 30° dan 200° dari suatu arus AC pada gambar berikut :Hitung arus sesaat ketika sudut fase
b. Kuat Arus dan Tegangan pada Fasor Hubungan amplitudo tegangan atau arus bolak balik
dengan sudut fase dapat dinyatakan secara grafik dalam diagram fasor.
Fasor digunakan untuk melukiskan tegangan atau arus listrik bolak balik. Panjang atau besar
fasor menyetakan tegangan/arus maksimum. Arah fasor menyatakan sudut fase gelombang pada
saat itu.
1
Dari diagram tersebut, sudut fase diukur terhadap sumbu mendatar berlawanan berlawanan arah
putaran jarum jam. Karena arah fasor selalu berubah maka perlu ditentukan acuannya. Dalam
acuan, nilai tegangan dan arus sesaat sama dengan proyeksi fasor pada sumbu Y yaitu:
Contoh Soal
2. Misalkan ada dua tegangan listrik bolak-balik A dan B yang berbeda fase 90° dari fasor A.
Seperti gambar dibawah, gambarlah fasornya :
Pembahasan
1). Fasor B sebagai acuan. Fasor B ketinggalan 90° dari fasor A. Panjang kedua fasor diambil
dari perbandingan nilaimaksimum kedua tegangan.
2). Fasor A sebagai acuan. Fasor A dgambarkan mendatar. Fasor B vertikal karena B ketinggalan
dari A maka arah arah fasor B digambarkan kebawah.
Nilai Rata-rata dan Nilai Efektif Untuk menentukan nilai rata-rata dan nilai efektif suatu arus dan
tegangan bolak-balik Anda harus mengetahui dulu pengertian tegangan maksimum dan arus
maksimum. Tegangan maksimum (Vm) merupakan nilai terbesar tegangan listrik
bolak-balik, sedangkan kuat arus maksimum (Im) merupakan nilai maksimum dari arus bolak-
balik.
2
1) Nilai Rata-rata Arus Bolak-Balik (Ir)
Nilai rata-rata arus bolak-balik adalah kuat arus bolak-balik yang nilainya setara dengan kuat
arus searah untuk memindahkan sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama.
Dirumuskan:
Dirumuskan:
dengan:
Nilai efektif arus bolak-balik adalah arus bolak-balik yang setara dengan arus searah untuk
menghasilkan jumlah kalor
yang sama ketika melalui suatu resistor,dalam waktu yang sama.
Dirumuskan:
dengan:
Nilai efektif tegangan bolak-balik adalah tegangan bolak-balik yang setara dengan arus searah
untuk menghasilkan jumlah kalor yang sama.
Dirumuskan:
3
Keterangan :
Contoh Soal:
3. Suatu tegangan bolak-balik mempunyai nilai maksimum 140 V. Hitung tegangan efektif dan
tegangan rata-ratanya! Pembahasan:
4. Suatu gelombang sinusoida arus bolak-balik mempunyai nilai maksimum 2 A. Berapa arus
DC yang akan menghasilkan efek panas yang sama dengan arus bolak-balik ini?
Pembahasan:
Diketahui : Im = 2A
Ditanya IDC = … ?
Jawab
I DC = 0 , 7 0 7 . I m . = (0,707)(2) = 1,4 A
Hubungan antara Arus, Tegangan, dan Hambatan pada Rangkaian Arus Bolak-Balik
Menurut hukum II Kirchoff, jumlah aljabar potensial dalam suatu loop = nol
4
b. Induktor pada Rangkaian Arus Bolak-Balik
1) Induktor
Induktor adalah kumparan kawat yang dililitkan pada inti besi. Suatu induktor idealnya memiliki
hambatan kawat nol. Hambatan induktor muncul jika induktor dialiri arus bolak-balik. Saat
induktor dialiri listrik bolak-balik, terjadi perubahan fluk magnetik dalam kumparannya.
Menurut Lenz, perubahan fluks magnetik menimbulkan GGL induksi yang melawan arus
semula. Arus inilah yang menghambat arus yang datang, sehingga muncul hambatan pada
induktor. Dari pengamatan suatu percobaan, besarnya GGL induksi pada kumparan sebanding
dengan laju kenaikan arus yang masuk. Konstanta pembandingnya tergantung pada karakteristik
induktor, yang dinamakan induktansi diri. Dirumuskan:
Berikut merupakan suatu rangkaian arus bolak-balik yang terdiri dari sebuah induktor dan
sumber listrik bolak-balik.
5
Gambar 2.9 Rangkaian seri induktor L dengan sumber tegangan AC Gambar 2.10 Grafik arus
dan tegangan sebagai fungsi waktu, arus terlambat ½ π rad
Dari grafik di atas diperoleh: Arus pada induktor merupakan fungsi sinus, maka GGL induksi
yang dihasilkan adalah fungsi cosinus. Dirumuskan V = Vm sin ωt
I = Im sin (ωt — 90°)
Hubungan antara arus maksimum Im dan tegangan induksi maksimum Vm adalah:
dengan:
ωL = XL = 2πfL
ω = kecepatan sudut
L = induktansi diri kumparan
Berbeda dengan resistor, reaktansi induktif besarnya tergantung pada frekuensi . Semakin tinggi
frekuensi semakin besar reaktansi induktif. Untuk arus efektif, berlaku hubungan:
Contoh Soal
5. Dalam suatu rangkaian induktif listrik bolak-balik terdapat kumparan kawat dengan
L = 60 mH dan tegangan efektif 100 V. Hitung reaktansi induktif dalam rangkaian jika
frekuensi listrik bolak-balik 60 Hz dan juga arus efektifnya!
6
Kuat arus yang mengalir melalui kapasitor dirumuskan
Contoh Soal
6. Suatu kapasitor 6 μF dihubungkan dengan suatu listrik bolak balik, yang tegangan efektifnya
220 volt dan frekuensinya 60 Hz. Hitung reaktansi kapasitif dan arus efektif dalam
rangkaian !
d. Rangkaian Seri RL
Gambar di atas merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari induktor, resistor, dan sumber listrik
bolak-balik. Dengan inductor dan resistor dihubungkan seri, sehingga arus yang mengalir pada
kedua komponen ini sama besar. Tegangan pada resistor = VR= I.R
Tegangan pada induktor= L = I.XL Dari pembahasan sebelumnya, untuk induktor arus
ketinggalan 90° dari VL dan untuk resistor arus sefase dengan VR. Maka
gambar fasor untuk VR, VL dan I adalah:
7
Kesimpulan:
Pada rangkaian RL, tegangan total mendahului arus dengan sudut fase θ. Impedansi rangkaian
RL
V = I.R
VL = I.XL
Pada persamaan diatas VT/I mempunyai satuan sama dengan hambatan. Besaran ini
didefinisikan sebagai impedansi Z.
e. Rangkaian Seri RC
Gambar berikut suatu rangkaian yang terdiri dari kapasitor, resistor, dan sumber listrik bolak-
balik. Dari gambar berikut.
Gambar 2.13 Rangkaian seri resistor dan kapasitor Tegangan pada resistor VR = I.R
Tegangan pada capasitor VC = I.XC Dari pembaha san sebelumn ya, untuk kapasitor
arus/mendahului 90° dari Vc dan resistor arus/sefase dengan VR. Maka gambar fasor untuk VR,
VC, dan I adalah
Pada rangkaian RC, tegangan total ketinggalan dari arus dengan sudut fase θ Impedansi
rangkaian RC
8
Contoh Soal
7. Suatu resistor dari 30 Ω dan kapasitor XC = 40Ω dihubungkan seri dengan arus bolak-balik
dari 120 V. Hitung Z, θ , I, VR ,dan Vc!
Pembahasan:
9
1. Jika VL > VC ata u (XL > XC ) r angkaian bersifat induktif sehingga θ positip dan VT akan
mendahului arus.
2. Jika VL < VC ata u (XL < XC ) rangkaian ber sifat capasitif sehingga θ negatif dan VT akan
ketinggalan arus.
Contoh Soal
8. Suatu rangkaian terdiri dari resistor 8 Ω, induktor XL= 3 Ω dan kapasitor XC=9 Ω. Hitung
impedanzi totalnya!.
g. Resonansi
Pada rangkaian RLC besar impedansi tergantung pada frekuensi. Ketika frekuensi dinaikkan XL
bertambah tetapi XC berkurang sehingga impedanzi.
Akan berubah nilainya. Frekuensi dapat diatur sehingga XL = XC yang disebut rangkaian
dikatakan berada dalam resonansi
10
11