PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Nama Guru KPL : Lika Muthoharoh
NIM : 120412403009
P D ASA
PPL R D AN MENENGAH
PER KUM PULAN PEM B IN A LEM B AGA PEND ID IKAN DAS AR DAN M ENENGAH PGR I
JAWA TIM UR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK PGRI TUREN
NSS : 344051817010 NDS : 4305131601
BERDASARK AN SK BAP -S/ M P ROP. JATIM NO. 200/BAP -SM/TU/X I/2011
1. ADMINISTRASI PERKANTORAN 2. AKUNTANSI 3. PEMASARAN
4. TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 5. TEKNIK SEPEDA MOTOR
TERAKREDITASI “A”
ALAMAT : JALAN SALAK Gg. 1 (0341) 824179 TUREN MALANG
65175
http://smkpgrituren.sch.id e-mail : info@smkpgrituren
PROGRAM TAHUNAN
ALOKASI
SEMESTER KOMPETENSI DASAR
WAKTU (JP)
3.1 Menjelaskan tentang komunikasi lisan
10 x 5 JP
4.1 Menerapkan ketrampilan komunikasi lisan
1 3.2 Mengidentifikasi cara membuat komunikasi tulis
9 x 5 JP
4.2 Mempraktekkan cara membuat komunikasi tulis
JUMLAH 80 JP
3.3 Menjelaskan cara membuat surat dinas
6 x 5 JP
4.3 Melakukan cara membuat surat dinas
3.4 Menjelaskan cara membuat surat niaga
7 x 5 JP
4.4 Melakukan cara membuat surat niaga
2 3.5 Menguraikan cara membuat Surat Bahasa Inggris
(English Correspodence)
7 x 5 JP
4.5 Mempraktikkan cara membuat Surat Bahasa Inggris
(English Correspodence)
JUMLAH 105 JP
Lika Muthoharoh
NIM 120412403009
Mengetahui,
KELAS : X
1.1 Bertambah
keimanannya dengan
menyadari hubungan
keteraturan dan
kompleksitas alam
dan jagad raya
terhadap kebesaran
Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Penerapan
penggunaan panca
indera sebagai
sarana untuk
berkarya secara
efektif dan efisien
berdasarkan nilai-
nilai agama yang
dianut
1.3 Meyakini bahwa
bekerja adalah salah
satu bentuk
pengamalan perintah
Tuhan yang harus
dilakukan secara
sungguh-sungguh
Alokasi Sumber
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
Semester 1
Mengamati Tugas
3.1 Menjelaskan tentang Dasar-dasar Komunikasi Mengamati tentang berbagai jenis Membuat 10 x 5 JP
komunikasi Lisan Kantor komunikasi yang terjadi di sekolah resume tentang
o Pengertian dan atau di kantor komunikasi lisan
4.1. Menerapkan komponen Menanya Observasi
keterampilan komunikasi Memberikan kesempatan peserta Ceklist lembar
komunikasi Lisan o Faktor-faktor didik menanyakan hal yang berkaitan pengamatan
komunikasi dengan berbagai jenis-jenis pada saat peserta
o Proses dan Media komunikasi yang terjadi di sekolah didik melakukan
Komunikasi atau di kantor diskusi
o Jenis dan Prinsip- Eksperimen/explore kelompok
prinsip Komunikasi Mencoba melakukan komunikasi Portofolio
o Etika dan secara lisan antar teman Membuat
Kepribadian Asosiasi Laporan tertulis
o Konsep Etiket Menjelaskan beberapa jenis tentang
Kantor komunikasi lisan dengan komunikasi lisan
Peralatan/mesin menggunakan alat komunikasi. di sekolah atau
Alokasi Sumber
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
Komunikasi Komunikasi kantor terdekat
o Telephone, Mempresentasikan di depan tentang secara
Telephon komunikasi lisan berkelompok
conference; PHBX, Tes
Fax; Tes praktik daan
o Voice Mail, VOIP tertulis bentuk
PBX, Skype uraian dan/atau
o Mobile Phone, pilihan ganda
IPhone, dll tentang
Tata Cara Menerima komunikasi lisan
Panggilan Telephone
o Keterampilan
mendengar dan
memahami
informasi yang
diterima
o Spelling Abjad
o Telepon Manner
o Mencatat dan
menyampaikan
pesan melalui
Lembar Pesan
Telepon
o Penggunaan
SLI/SLJJ berkaitan
dengan perbedaan
Alokasi Sumber
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
waktu
Lika Muthoharoh
NIM 120412403009
Mengetahui,
Lika Muthoharoh
NIM 120412403009
Mengetahui,
Kompetensi Dasar
3.2 Mengidentifikasi cara membuat komunikasi tulis
4.2 Mempraktikkan cara membuat komunikasi tulis
L P DASAR E N EN G A H
PP DAN M
(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI-2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. KI-3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi cara membuat komunikasi tulis
2. Mempraktikkan cara membuat komunikasi tulis
C. Indikator
1. Indikator Pencapaian Kompetensi Inti
a. Peserta didik mampu berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran
b. Peserta didik dapat saling menghargai dalam kegiatan pembelajaran
c. Peserta didik mampu memupuk kerjasama dalam menyelesaikan
masalah
d. Peserta didik mampu disiplin dalam memanfaatkan waktu dengan baik
e. Peserta didik mampu berperilaku ilmiah dalam kegiatan pembelajaran
2. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian surat menyurat dengan
benar
b. Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan tata laksana prosedur
pembuatan surat/ naskah/ dokumen
c. Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan lay out surat (bagian-
bagian surat beserta fungsinya)
d. Peserta didik mampu mempraktikkan membuat isi surat
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
1. Tata laksana Prosedur Pembuatan Surat/Naskah/dokumen
2. Lay out surat (bagian-bagian surat beserta fungsinya)
3. Isi surat
H. Sumber Pembelajaran
a. Buku pegangan siswa.
b. Power point
c. Buku referensi dari guru.
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1
Model pembelajaran: Examples non examples.
Waktu: 3 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 15
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum memulai
pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar dan
mempresensi siswa.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari untuk
menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan
dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
- Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
2 Inti Mengamati 110
- Siswa mengamati tentang berbagai jenis komunikasi
tertulis yang terjadi di sekolah atau di kantor
- Siswa mengamati berbagai informasi tentang
pengetahuan komunikasi tulis/surat seperti: pengertian
surat, tujuan surat, kelemahan dan kelebihan surat dari
power point yang ditayangkan oleh guru.
Menanya
- Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan
hal yang berkaitan dengan berbagai jenis-jenis
komunikasi tertulis yang terjadi di sekolah atau di
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
kantor
- Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan
hal-hal yang berkaitan dengan pengertian surat, tujuan
surat, fungsi surat, dan bahasa surat dari power point
yang ditayangkan oleh guru
Eksperimen/Explore
- Guru memberikan tugas pada masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan mengenai gambar yang telah
ditayangkan oleh guru di power point, lalu siswa
diminta untuk mendiskusikan jenis suratnya dan juga
perbedaan dari surat pribadi, surat dinas, dan surat
niaga.
- Siswa mengumpulkan data dari berbagai sumber
tentang tugas yang diberikan oleh guru mengenai jenis
suratnya dan juga perbedaan dari surat pribadi, surat
dinas, dan surat niaga pada gambar di power point.
Mengasosiasikan
Mendiskusikan hasil data yang diperoleh secara
berkelompok dan memastikan tiap anggota kelompok
memahami hasil diskusi.
Komunikasi
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi mereka mengenai jenis suratnya dan juga
perbedaan dari surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga.
pada gambar di power point.
3 Penutup - Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 10
dengan bimbingan guru.
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya jika ada
yang kurang dimengerti oleh siswa.
- Guru menginformasikan tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang.
- Guru menyimpulkan hasil diskusi dan materi mengenai
pengetahuan komunikasi tertulis/surat.
- Guru menutup pelajaran dengan doa serta salam.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu wajib
atau lagu daerah.
- Guru memberikan tugas membawa kertas lipat, lem,
dan gunting/cutter.
2. Pertemuan Ke-2
Model pembelajaran: Make a Match
Waktu: 2 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 10
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan mempresensi siswa.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
untuk menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
2 Inti Mengamati 70
Siswa mengamati berbagai informasi tentang
teknik lipat surat dan macam amplop dari power
point yang ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan teknik
lipat surat dan macam amplop dari power point
yang ditayangkan oleh guru
Eksperimen/ Explore
- Guru membagi kelas dalam dua bagian/dua
kelompok. Kelompok 1 memegang kartu soal,
kelompok 2 memegang kartu jawaban.
- Guru memberikan tugas pada masing-masing
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
siswa untuk membuat lipatan-lipatan surat yang
kemudian di tempel pada buku mereka masing-
masing.
- Setelah itu, guru menyiapkan beberapa kartu
yang berisi beberapa konsep atau topik yang
cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian
kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
- Setiap siswa mendapat satu buah kartu antara
kartu soal atau kartu jawaban.
Mengasosiasikan
- Setiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu
yang dipegang
- Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
- Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu diberi poin
- Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap
siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya
Komunikasi
- Siswa saling menyamakan antara soalnya dengan
jawaban-jawaban yang ada pada teman-temannya
3 Penutup - Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 10
dengan bimbingan guru.
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
jika ada yang kurang dimengerti oleh siswa.
- Guru menginformasikan materi di pertemuan
berikutnya adalah fungsi surat dan penggolongan
surat.
- Guru menyimpulkan hasil diskusi dan materi.
- Guru menutup pelajaran dengan doa serta salam.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
wajib atau lagu daerah.
3. Pertemuan Ke-3
Model pembelajaran: Mind Mapping
Waktu: 3 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 10
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum memulai
pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar dan
mempresensi siswa.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari untuk
menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan
dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
2 Inti Mengamati 110
Siswa mengamati berbagai informasi tentang fungsi
surat dan penggolongan surat dari power point yang
ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal-
hal yang berkaitan dengan fungsi surat dan
penggolongan surat dari power point yang ditayangkan
oleh guru
Eksperimen/ Explore
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok beranggotakan 3-4
kelompok.
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
- Guru memberikan tugas pada masing-masing
kelompok untuk mendiskusikan mengenai
penggolongan surat.
- Setiap kelompok membuat peta konsep tentang
penggolongan surat.
- Siswa mengumpulkan data dari berbagai sumber
tentang tugas yang diberikan oleh guru.
Mengasosiasikan
- Mendiskusikan hasil data yang diperoleh secara
berkelompok dan memastikan tiap anggota kelompok
memahami hasil diskusi.
Komunikasi
4. Pertemuan Ke-4
Model pembelajaran: World Square
Waktu: 2 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 10
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan mempresensi siswa.
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
untuk menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
2 Inti Mengamati 70
Siswa mengamati berbagai informasi tentang
bahasa surat, ejaan surat dan pungtuasi surat dari
power point yang ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan bahasa
surat, ejaan surat dan pungtuasi surat dari power
point yang ditayangkan oleh guru
Eksperimen/ Explore
- Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai
contoh
- Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf
dalam kotak sesuai jawaban.
- Guru memberikan poin setiap jawaban dalam
kotak
Mengasosiasikan
- Setiap siswa menjawab lembaran kegiatan yang
diberikan guru dan menjawabnya dengan
mengarsirnya.
Komunikasi
- Siswa dapat saling mendiskusikan dengan teman
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
sebangkunya.
3 Penutup - Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 10
dengan bimbingan guru.
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
jika ada yang kurang dimengerti oleh siswa.
- Guru menginformasikan materi di bagian-bagian
surat pada pertemuan berikutnya.
- Guru menyimpulkan hasil diskusi dan materi.
- Guru menutup pelajaran dengan doa serta salam.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
wajib atau lagu daerah.
5. Pertemuan Ke-5
Model pembelajaran: Explisit Interaction
Waktu: 3 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 10
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan mempresensi siswa.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
untuk menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
2 Inti Mengamati 110
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
Siswa mengamati berbagai informasi tentang
bagian-bagian surat dari power point yang
ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
bagian-bagian surat dari power point yang
ditayangkan oleh guru
Eksperimen/ Explore
- Guru menyampaikan materi pembelajaran
- Guru mengecek pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik
- Guru meminta siswa mengerjakan latihan untuk
membuat surat pribadi.
Mengasosiasikan
- Siswa secara mandiri mengerjakan surat pribadi
yang ditugaskan guru.
Komunikasi
- Siswa melakukan kegiatan surat menyurat
3 Penutup - Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 10
dengan bimbingan guru.
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
jika ada yang kurang dimengerti oleh siswa.
- Guru menginformasikan tentang materi bentuk-
bentuk surat pada pertemuan selanjutnya.
- Guru menyimpulkan hasil diskusi dan materi.
- Guru menutup pelajaran dengan doa serta salam.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
wajib atau lagu daerah.
- Guru memberikan tugas mencari contoh surat
dari internet sebanyak-banyaknya minimal 6
surat lalu di print dan di bawa pada pertemuan
selanjutnya.
6. Pertemuan Ke-6
Model pembelajaran: STAD
Waktu: 2 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 10
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan mempresensi siswa.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
untuk menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
- Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
2 Inti Mengamati 70
Siswa mengamati berbagai informasi tentang
bentuk-bentuk surat. dari power point yang
ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
bentuk-bentuk surat dari power point yang
ditayangkan oleh guru
Eksperimen/ Explore
- Guru memberikan tugas membuat kliping dari
surat-surat yang sudah dibawa siswa, untuk di
golongkan dalam bentuk surat apa, jenis
suratnya apa, dan sifat surat apa.
- Siswa dapat bekerja secara berkelompok,
namun setiap siswa tetap membuat kliping
masing-masing.
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
Mengasosiasikan
Siswa dapat saling berdiskusi dengan teman
sebangkunya mengenai tugas membuat kliping
bentuk surat, jenis surat, dan sifat surat.
Komunikasi
8. Pertemuan Ke-8
Model pembelajaran: Explisit Interaction
Waktu: 2 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 10
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan mempresensi siswa.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari untuk menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
2 Inti Mengamati 70
Siswa mengamati berbagai informasi tentang surat
penawaran yang meliputi pengertian, dan hal-hal
dalam menyusun surat penawaran dari power
point yang ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan surat
lamaran pekerjaan dari power point yang
ditayangkan oleh guru
Eksperimen/ Explore
- Guru menyampaikan materi pembelajaran
- Guru mengecek pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik
- Guru meminta siswa mengerjakan latihan
untuk membuat surat lamaran pekerjaan.
Mengasosiasikan
- Siswa dapat saling berdiskusi dengan teman
sebangkunya mengenai tugas membuat surat
lamaran pekerjaan.
Komunikasi
9. Pertemuan ke 9
Model pembelajaran: Explisit Interaction
Waktu: 3 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 10
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan mempresensi siswa.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
untuk menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
2 Inti Mengamati 110
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
Siswa mengamati berbagai informasi tentang
pengertian, manfaat, dan skema lingkup surat niaga
dari power point yang ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
pengertian, manfaat, dan skema lingkup surat niaga
dari power point yang ditayangkan oleh guru
Eksperimen/ Explore
- Guru menyampaikan materi pembelajaran
- Guru mengecek pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik
- Guru meminta siswa mengerjakan latihan untuk
membuat surat permintaan penawaran.
Mengasosiasikan
- Siswa dapat saling berdiskusi dengan teman
sebangkunya mengenai tugas membuat surat
permintaan penawaran.
Komunikasi
1. Pertemuan Ke-10
Model pembelajaran: Explisit Interaction
Waktu: 2 x 45 menit
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
1 Pendahuluan Orientasi 10
- Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran.
- Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan mempresensi siswa.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
Kebangsaan Indonesia.
Apersepsi
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
untuk menarik perhatian siswa.
Motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pentingnya materi yang akan disampaikan.
Pemberian acuan
- Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari.
- Guru menjelaskan mekanisme kegiatan belajar
mengajar.
2 Inti Mengamati 70
Siswa mengamati berbagai informasi tentang surat
penawaran yang meliputi pengertian, dan hal-hal
dalam menyusun surat penawaran dari power point
yang ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan surat
penawaran dari power point yang ditayangkan oleh
guru
Eksperimen/ Explore
- Guru menyampaikan materi pembelajaran
- Guru mengecek pemahaman siswa dan
memberikan umpan balik
- Guru meminta siswa mengerjakan latihan untuk
membuat surat balasan permintaan penawaran
yaitu surat penawaran.
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
Mengasosiasikan
- Siswa dapat saling berdiskusi dengan teman
sebangkunya mengenai tugas membuat surat
permintaan penawaran.
Komunikasi
2 Inti Mengamati 70
Siswa mengamati berbagai informasi tentang Surat
dinas dari power point yang ditayangkan oleh guru.
Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan surat
dinas dari power point yang ditayangkan oleh guru
Eksperimen/ Explore
- Guru memberikan soal kuis tentang surat pribadi
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
(menit)
maupun surat dinas/surat resmi dari power point
- Siswa secara saling berebut menjawab soal
yang ditayangkan guru dengan membunyikan
bel identitas kelompok terlebih dahulu.
Mengasosiasikan
- Siswa dapat saling berdiskusi dan saling
memperhatikan satu sama lain terkait pertanyaan
dari guru.
Komunikasi
Siswa menjawab soal/kuis yang sudah disediakan
guru
3 Penutup - Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 10
dengan bimbingan guru.
- Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
jika ada yang kurang dimengerti oleh siswa.
- Guru menutup pelajaran dengan doa serta salam.
- Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu
wajib atau lagu daerah.
J. Penilaian
Bentuk Instrumen dan Jenis/ Teknik Penilaian:
- Lembar Penilaian (LP) Kognitif (terlampir).
- Lembar Penilaian (LP) Afektif (terlampir).
- Lembar Psikomotorik dan Kinerja (terlampir).
Lika Muthoharoh
NIM 120412403009
Mengetahui,
MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1:
Pengertian Surat, Kelemahan dan Kelebihan Surat, Tujuan Surat, dan Jenis
Surat
a. Pengertian Surat
Surat adalah secarik kertas atau lebih yang berisi percakapan (bahan
komunikasi) yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik atas
nama pribadi maupun organisasi/lembaga/instansi. Percakapan dalam surat
harus sesuai dengan tatacara bahasa tulis. Isi surat dapat berupa suatu
pemberitahuan, permohonan, pernyataan, dan sebagainya. Sedangkan yang
dimaksud dengan “surat menyurat” atau yang sering disebut dengan
korespondensi adalah kegiatan saling menulis surat. Jadi, apabila seseoranf
menulis surat kepada orang lain, dan yang menerima surat kemudian
membalas atas surat yang diterimanya maka kegiatan tersebut dinamakan
“surat-menyurat” atau korespondensi (saling menulis surat).
Dewasa ini teknologi komunikasi sangat maju dan pesat sehingga lalu
lintas informasi dan penyampaian warta-warta cepat sampai dan cepat
diterima pihak lain dengan melalui telegram, telex, radio, faximile, televisi,
HP, dan lain-lain. Namun, alat-alat tersebut hanya bisa menyampaikan
informasi yang pendek-pendek saja, ataupun hanya dapat didengar saja tanpa
ada perincian yang panjang lebar mengenai warta informasi yang
disampaikan. Oleh karena itu, walaupun demikian surat tetap merupakan
yang mempunyai kelebihan sendiri dalam penyampaian informasi dan warta-
warta kepada pihak lain.
b. Kelebihan dan Kelemahan Surat
a. Kelebihan Surat adalah:
- Surat merupakan sarana yang dapat merekam informasi secara panjang
lebar terperinci dan teruarai secara gambang.
- Surat bersifat praktis, karena dapat menyimpan rahasia, dibandingkan
dengan telepon munkin dapat disadap orang lain.
- Setiap menyampaikan berita, kata-kata dan kalimatnya diperkirakan
dengan seksama untuk menghilangkan perasaan yang tidak enak.
- Efektif, karena informasi itu asli sesuai dengan sumbernya.
- Ekonomis, karena biaya pembuatan dan pengiriman relatif murah.
- Surat lebih memasyarakatkan, siapa saja dapat melakukan dan
melaksanakannya.
- Alat-alat dan perlengkapan surat mudah didapat.
b. Kelemahan Surat yang pada umumnya terjadi adalah:
- Susunan ruwet
- Susunan kalimat berbelit-belit.
- Kata-kata dan kalimat-kalimat tidak lengkap, tidak jelas dan tidak pada
tempatnya.
- Penggunaan tanda baca yang salah
- Ejaan banyak yang salah, tidak sesuai dengan pedoman umum EYD.
- Pemakaian istilah asing mestinya tidak perlu dipergunakan.
- Tata bahasa yang tidak teratur
- Kurang sopan atau ceroboh dalam mengungkapkan gagasan.
- Ketikan salah atau banyak yang kotor.
- Alamat tidak tepat.
- Bentuk atau model surat tidak menentu.
Namun dengan demikian bila penulisan surat tidak benar justru tujuan yang
diinginkan dalam surat-menyurat tidak akan tercapai. Sehubungan dengan itu
masalah-masalah yang perlu diperhatikan adalah:
- Mengusahakan agar kekurangan dan kelemahan dalam surat-menyurat itu
tidak terjadi dan bagaimana cara mengelolanya sehingga menghasilkan
surat yang baik dan efektif.
- Para pegawai dan petugas administrasi harus menguasai peraturan-
peraturan surat menyurat terutama surat-surat niaga dan surat-surat yang
resmi.
- Para pejabat atau pemimpin organisasi/instansi/perusahaan harus sering
memeriksa dan ikut memperbaiki sebelum ditanda tangani.
c. Tujuan Surat
Pada umumnya surat memiliki tiga tujuan yaitu:
1. Menyampaikan informasi
2. Mendapatakan tanggapan dari pembaca surat
3. Menyampaikan informasi sekaligus minta ditanggapi pembaca
Pertemuan ke-2 :
Perlengkapan dan Teknik Lipatan Surat
1. Penggunaan Kertas
Kertas yang digunakan untuk menulis surat haruslah kertas yang berkualitas
baik. Hal ini mengingat surat diarsip untuk jangka waktu yang lama. Jadi,
kertas surat haruslah kertas yang tahan lama.
a. Macam-macam Kertas Untuk Surat
1) Kertas HVS (Houtvrij Schrijfpapier) untuk mengetik surat asli.
2) Kertas tipis atau doorslag untuk tembusan.
3) Onionskin paper, kertas ini tipis namun kuat. Digunakan untuk surat-surat
yang dikirim ke luar negeri.
4) Kertas stensil digunakan untuk surat-surat yang berjumlah banyak.
b. Warna Kertas Untuk menulis surat, biasanya digunakan kertas berwarna
putih. Kertas berwarna lain boleh digunakan untuk tembusan agar kelihatan
"berbeda". Dewasa ini, banyak yang menggunakan kertas aneka warna
tetapi jenis kertasnya tentu berbeda dengan kertas yang digunakan untuk
tembusan.
c. Ukuran Kertas Ukuran kertas yang digunakan disesuaikan dengan panjang
pendeknya isi surat. Untuk surat yang panjang digunakan kertas berukuran
folio dan untuk surat yang sedang atau pendek digunakan kertas berukuran
kuarto. Selain kertas folio dan kuarto, masih ada beberapa macam kertas
lain yang sering digunakan, yaitu kertas sikmo, oktavo, kertas A4, AS, A6,
dan sebagainya.
Adapun ukuran kertas tersebut adalah sebagai berikut
1). Folio berukuran 204 x 330 mm
2). Kuarto berukuran 204 x 254 mm
3). Sikmo berukuran 204 x 165 mm
4). Oktavo berukuran 204 x 127 mm 5). Memo berukuran 204 x 127 mm
Di samping ukuran kertas folio, kuarto, sikmo, dan oktavo, dalam kegiatan
surat menyurat dikenal pula ukuran kertas Internasional. Ukuran kertas
internasional antara lain:
1) A4 berukuran 210 mm x 297 mm
2) A5 berukuran 148 mm x 210 mm
3) A6 berukuran 105 mm x 148 mm
4) A7 berukuran 74 mm x 105 mm
2. Tinta untuk menulis surat biasanya digunakan tinta berwarna hitam atau biru.
Tinta yang berwarna lain, seperti warna merah, hijau, dan lainlain, tidak biasa
digunakan untuk menulis surat.
3. Sampul Surat Sampul merupakan pelindung surat. Penggunaannya harus
disesuaikan dengan ukuran kertas yang digunakan. Misalnya sampul surat empat
persegi digunakan untuk kertas kuarto dan amplop panjang digunakan untuk
kertas berukuran folio. Macam-macam sampul surat:
4. Lipatan Surat Kerapian surat perlu dijaga agar tidak kusut ketika dimasukkan
ke dalam sampul. Untuk itu, agar dapat dimasukkan dengan rapi dan tepat ke
dalam sampul, surat harus dilipat. Melipat surat tidak boleh sembarangan. Tata
cara melipat surat harus disesuaikan dengan ukuran kertas dan kepentingannya.
Pertemuan ke-3 :
Fungsi Surat dan Penggolongan Surat
1. Fungsi Surat
a. Surat sebagai duta/wakil/utusan dari perusahaan
Contoh: Perusahaan akan memesan barang, cukup dengan menulis surat
pesanan untuk dikirim kepada perusahaan penjual. Seseorang pelamar
kerja, cukup dengan melayangkan sebuah surat lamaran kerja kepada
sebuah perusahaan/instansi.
b. Surat sebagai alat pengingat
Daya ingat seseorang ada batasnya, artinya tidak semua yang pernah
dibaca atau dilihat selalu ingat. Dengan adanya surat, maka dapat
digunakan sebagai alat pengingat, yaitu dengan melihat kembali surat yang
pernah diterima/dibaca apakah surat tersebut sudah pernah dikirim
(sebagai pertinggal). Dengan demikian isi surat tinggal dibaca kembali
apabila ingin mengetahui apa yang pernah dibaca/dilihat. Contoh: surat
yang telah diarsipkan.
c. Surat sebagai dokumen histori
Yaitu surat yang telah diarsipkan juga dapat menjelaskan perkembangan-
perkembangan masa lalu. Contoh neraca perusahaan dapat menjelaskan
rugi laba perusahaan, teks proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia,
dan lain sebagainya.
d. Surat sebagai pedoman atau pegangan untuk melaksanakan sesuatu
Surat yang dikirim atau diterima oleh organisasi baik pemerintah maupun
swasta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk langkah-langkah
selanjutnya. Bagi penerima surat, dapat dijadikan pedoman dalam
menanggapi surat. Bagi pengirim surat dapat dijadikan pedoman untuk
langkah selanjutnya, apakah perlu menunggu balasan, apakah perlu
mengulangi berkirim surat. Contoh: surat pengangkatan, surat instruksi,
surat perintah, dan sebagainya.
e. Surat sebagai media komunikasi
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap organisasi perlu mempunyai
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi harus mengadakan
kerjasama baik antara pihak dalam organisasi maupun dengan pihak luar.
Sedangkan untuk melaksanakan kerjasama harus ada komunikasi.
Komunikasi dapat dilakukan dengan lisan ataupun tulisan ataupun dengan
syarat-syarat, gambar-gambar yang dipancarkan pesawat televisi, radio,
telegram, dan sebagainya.
f. Surat sebagai alat bukti tertulis
Surat sebagai alat bukti tertulis akan dipergunakan apabila terjadi adanya
perselisihan diantara orang atau pejabat yang menulis dan apabila terjadi
adanya perselisihan diantara orang atau pejabat yang menulis dan
menerima surat tersebut karena melakukan kegiatan dengan menggunakan
media surat. Dengan adanya bukti surat maka dapat ditelusuri letak
masalah yang terjadi, sehingga kesalahpahaman dapat dihindari dengan
adanya bukti tertulis. Contoh: surat perjanjian.
Pertemuan Ke-4 :
Bahasa Surat, Ejaan dan Tanda Baca (Pungtuasi)
1. Bahasa Surat
1. Jelas
Bahasa yang dipakai harus jelas agar informasi yang disampaikan dapat
dipahami dengan tepat. Jelas tidak hanya mudah dimengeri, tetapi juga
bebas dari kemungkinan salah tafsir, tidak meragukan aau samar-samar
sehigga dapat mengalihkan gagsan kepada pembaca tepat seperti yang
dimaksudkan penulis.
2. Lugas
Lugas yang dimaksudkan dalam penulisan kalimat berarti langsung
menunjukkan persoalan, yang pokok-pokok saja, tidak bertele-tele atau
berbelit-belit, tidak menimbulkan penafsiran rangkap.
Bahkan surat bisnis yang berciri lugas berarti jelas dan hemat. Jelas yang
dimaksud adalah tidak kabur atau samar-samar dan mudah dipahami.
Hemat yang dimaksud adalah berarti ekonomis dalam menggunakan kata,
tetapi dengan cakupan makna yang lengkap.
3. Menarik dan Sopan
Bahasa yang menarik tidak harus indah seperti bahasa yang dipergunakan
dalam syair. Bahasa yyang menarik disini ialah bahasa yang hidup dan
mampu membangkitkan minat pembaca. Bahasa yang demikian, selain
luas dan jelas juga menghindari pengulangan kata yang menjemukan.
2. a) Alinea dan Kalimat
Alinea adalah himpunan kalimat yang mengemukakan suatu kesatuan
pikiran untuk membentuk sebuah gagasan yang jelas. Dalam satu alinea, hanya
ada satu pokok pikiran dan tidak boleh lebih.
Alinea yang sempurna terbentuk dari himpunan kalimat dan harus
berkaitan dengan tema yang disampaikan. Namun demikian, ada juga alinea
yang hanya terdiri dari satu kalimat. Misalnya, dalam alinea penutup hanya
dituliskan, "Atas perhatian, Saudara kami ucapkan terima kasih". Alinea
penutup ini terbentuk atas satu kalimat dan tidak perlu penjelasan.
Kalimat adalah penyampaian makna tertulis. Dalam menyusun kalimat
surat, hindari kesalahan penafsiran atau keraguan pada pihak pembaca. Untuk
menghindari kesalahan tersebut gunakanlah kalimat yang singkat namun jelas.
Idenya dapat mewakili pikiran kita dan dapat diterima oleh pembaca dengan
baik. Dengan kata lain, kalimat yang pendek/singkat lebih efektif digunakan
daripada kalimat yang panjang.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kalimat adalah
kalimat yang satu dengan yang lainnya harus berhubungan/berkaitan dalam
membentuk suatu gagasan tertentu. Alinea terdiri dari satu kalimat utama dan
beberapa kalimat penjelas. Kalimat penjelas ini berfungsi untuk
mengembangkan alinea tersebut.
PERTEMUAN KE 5:
1. Bagian-Bagian Surat
a. Kepala (Kop) Surat
Kepala surat menunjukkan ciri khas badan usaha, perusahaan atau kantor
dan berfungsi sebagai reklame. Selain berfungsi sebagai reklame berfungsi
juga supaya mudah mengetahui nama dan alamat kantor/organisasi atau
keterangan lainnya mengenai badan, organisasi atau instansi yang mengirim
surat tersebut. Biasanya kepala surat disusun dan dicetak dalam bentuk yang
menarik yang terdiri dari:
1) Nama organisasi atau lembaga
2) Alamat kantor pusat dan kantor cabang (bila ada) Jenis usaha
(beberapa badan usaha sering mencantumkan jenis usahanya di kop
surat sebagai pemberitahuan sekaligus)
3) Nomor telepon (bila ada)
4) Nomor faksimil (bila ada)
5) Nomor kotak pos (bila ada)
6) Nomor kawat (bila ada)
7) Alamat kawat (bila ada)
8) Lambang/logo (bila ada)
b. Nomor Surat
Setiap surat resmi terutama surat resmi yang akan dikirim keluar
lingkungan kantor, hendaknya diberi nomor yang disebut nomor verbal.
Kegunaan nomor surat adalah:
(1) Untuk memudahkan pengaturan surat, terutama dalam penyimpanan
dan penemuan kembali surat (sebagai arsip).
(2) Untuk mengetahui jumlah surat yang dikeluarkan dalam periode
tertentu.
(3) Untuk memudahkan penunjukan pada waktu mengadakan hubungan
surat-menyurat.
(4)Untuk memudahkan mencari surat itu kembali bila sewaktu-waktu
diperlukan.
Dari rangkaian nomor surat, dapat diketahui jenis dan klasifikasi
surat tanpa perlu membaca isinya karena setiap nomor surat
dicantumkan pula kode tertentu,
d. Lampiran
Lampiran adalah sesuatu yang melengkapi sebuah surat. Kelengkapan itu
umumnya berupa kuitansi, brosur atau foto kopi:
1) Kata lampiran untuk surat-surat niaga biasanya terletak di sebelah kiri
bawah dengan mencantumkan semua jenis yang dilampirkan.
2) Untuk surat resmi atau surat dinas (pernerintah) di sebelah kiri atas di
bawah kata "Nomor", biasanya tidak menyebutkan jenis satu persatu.
Misalnya, cukup menuliskan kata Lampiran: 5 berkas atau 2 berkas.
Contoh: a) Lampiran: 5 helai
i. Lampiran: 10 helai
ii. Lampiran: 1 helai
e. Perihal
Perihal berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada pembaca tentang
masalah pokok surat. Pada surat resmi atau dinas pemerintah, penulisan
kata "perihal" dicantumkan di bawah kata "lampiran".
Misalnya:
Nomor : 18/KX-D/94
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Pengangkatan pegawai negeri
Untuk surat-surat niaga, ada tiga cara menuliskan kata "perihal", yaitu:
(1) sebelum menulis alamat
(2) setelah menulis alamat
(3) setelah menulis salam pembuka,
f. Alamat Surat
Alamat surat ada dua macam. Pertama, alamat luar, yaitu alamat yang
ditulis pada sampul surat. Kedua, alamat dalam, yaitu alamat yang ditulis
pada kertas surat. Dalam penulisan alamat, banyak terjadi kelemahan-
kelemahan yang tidak disadari oleh si penulis. Untuk itu perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut.
1) Dalam menuliskan alamat tujuan, kata "kepada" dan sejenisnya tidak
wajib ditulis, asalkan alamat tujuan ditempatkan pada posisi yang tepat.
2)
2) Ungkapan "yang terhormat" (Yth.) tidak selalu dipakai. Ungkapan Yth.
dipakai sebagai berikut;
a) Jika menulis nama seseorang yang dihormati, seorang bawahan
menulis surat kepada atasannya atau sebuah perusahaan mengirim surat
kepada relasinya.
b) Jika menulis nama orang yang diikuti jabatan organisasi atau unit
organisasi. Contoh: (1) Yth. Direktur Yayasan Sekar Melati
(2) Yth. Kabag. Personalia CV ABADI
(3) Yth. Ketua Karang Taruna RT 009 / RW 04 Kelurahan
Rambutan
(4) Yth. Sekretaris Personalia PT SEJUK NIAN
Akan tetapi, jika menulis untuk organisasi, ungkapan Yth. tidak dipakai.
Contoh; PT SUBUR SELALU
Jalan Pemuda No. 11
Lampung 12110
Kegunaan alamat dalam: alat petunjuk langsung bagi si penerima, petunjuk
bagi petugas kearsipan, dan alamat luar bila digunakan sampul berjendela.
g. Salam Pembuka
Salam pembuka digunakan agar surat tidak terasa kaku. Salam pembuka
sifatnya tidak wajib, surat berita tanpa salam pembuka sama sekali tidak
salah tetapi dalam surat pribadi kita sering memakai salam pembuka dan
surat dinas pemerintah jarang memakai salam pembuka. Sebetulnya tidak
ada ketentuan untuk raemakai atau tidak salam pembuka. Contoh salam
pembuka pada surat resmi:
Dengan hormat
Bapak ... yang terhormat
Ibu ... yang terhormat
Saudara ... yang saya/kami hormati
Salam sejahtera
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Pramuka
h. Isi Surat
Isi surat terdiri atas:
1) Kalimat pembuka
Alinea pembuka merupakan pengantar bagi isi surat yang
sesungguhnya. Contoh:
Kami beritahukan bahwa ....
Bersama ini kami lampirkan ....
Kami mohon bantuan Tuan untuk ....
Dengan ini kami mengundang .... .
Sesuai dengan pembicaraan kita melalui telepontanggal ...
Dengan sangat menyesal kami beritahukan bahwa.....
Perkenankanlah kami melaporkan . . .
Menyambung surat kami tanggal .... No.....
Contoh alinea pembuka pada surat jawaban atau balasan:
Sehubungan dengan surat Saudara tanggal . . . No. .
Berkenaan dengan surat Saudara tanggal.. No...
Menunjuk surat Saudara tanggal .. . No. ...
2) Isi surat yang sesungguhnya Sesuatu yang diinformasikan, yang
disampaikan penulis kepada penerima surat untuk menghilangkan salah
tafsir dan efisien. Isi surat hendaknya singkat dan jelas.
3) Kalimat penutup. Alinea penutup. Merupakan kesimpulan dan fungsi
atau penegas isi surat. Contoh:
a) Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
b) Kami harap kerja sama kita membuahkan hasil baik dan
berkembang terus.
i. Salam Penutup
Salam penutup gunanya untuk menunjukan rasa hormat dan keakraban
pengirim kepada penerima, misalnya: Hormat kami, Salam kami,
Wasalam.
j. Tembusan
Tembusan dibuat apabila surat tersebut perlu diketahui/ disampaikan
kepada, orang atau unit yang ada hubungannya dengan surat tersebut,
maka dikirimkanlah kopinya. Dengan menulis "tembusan" sesudah nama
jabatan/NIP di sebelah kiri atau dapat pula ditulis dengan "tindasan" atau
"distribusi kepada". Teknik penulisan tembusan ada 2 macam:
(1) Tembusan yang obyeknya hanya satu, ditulis sebaris dengan
"tembusan".
(2) Tembusan yang obyeknya lebih dari satu, dituliskan berderet ke bawah
dan diberi nomor urut.
PERTEMUAN KE 6:
1. Bentuk-Bentuk Surat
a. Bentuk-bentuk surat adalah susunan atau tata letak bagian-bagian surat
(lay out). Masing-masing bagian surat ini mempunyai peranan yang sangat
penting untuk menunjukkan ciri khas dari niasing-masing bentuk surat.
Pemakaian bentuk surat tertentu dalam setiap organisasi bergantung pada
kebiasaan atau peraturan yang berlaku pada masing-masing organisasi.
b. Macam-macam bentuk surat:
1. Bentuk lurus penuh (full block style)
2. Bentuk lurus (block style)
3. Bentuk setengah lurus (semi block style)
4. Bentuk lekuk (indented style)
5. Bentuk alinea menggantung (hanging style)
6. Bentuk resrni (official style), yang terdiri dari: a. gaya umum b. gaya
Depdikbud
Dalam praktek sehari-hari, bentuk lekuk dan bentuk menggantung hampir
tidak pernah dipakai dalam penulisan surat karena pola suratnya memerlukan
pengetikan yang khusus. Hal ini memerlukan waktu yang cukup lama sehingga
dianggap tidak praktis. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan
mengenai bentuk surat satu persatu.
PERTEMUAN KE 7:
Ulangan Harian 1
PERTEMUAN KE 8:
Surat Pribadi (Surat Lamaran Pekerjaan)
1. Surat Pribadi
Yang dimaksud dengan surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh
seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Dalam kehidupan
sehari-hari, surat pribadi sering digunakan. Misalnya, surat yang dikirimkan
oleh seorang anak kepada orang tuanya, surat sahabat pena, dan lain-lain.
Tata cara penulisan surat pribadi berbeda dengan surat resmi. Bagian-
bagiannya tidak selengkap surat resmi. Perbedaan penulisan surat pribadi
dengan surat resmi adalah:
a) Surat pribadi tidak bernomor, tidak menggunakan inisial, dan sebagainya.
b) Penulis surat tidak mewakili organisasi.
Ada berbagai surat yang dapat diklasifikasikan ke dalam surat pribadi,
seperti surat lamaran pekerjaan, surat izin tidak masuk sekolah/kerja, surat
undangan, surat ucapan selamat, surat permintaan maaf, surat penghargaan,
dan surat ucapan belasungkawa. Surat pribadi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Surat pribadi kekeluargaan, yaitu surat yang dibuat oleh seseorang yang
isinya menyangkut kepentingan pribadi kekeluargaan.
b. Surat pribadi kedinasan, yaitu surat yang dikirirnkan oleh seseorang yang
isinya menyangkut segi-segi kedinasan.
f. Referensi
Yang dimaksud referensi adalah keterangan dari orang-orang tertentu
tentang diri pelamar. Di dalam surat lamaran atau di dalam riwayat hidup,
pelamar menunjuk nama orang tertentu sebagi referensinya. Orang yang
dapat dijadikan referensi adalah mantan atasan, mantan dosen/guru, atau
tertian dekat (kolega). Referensi berisi tentang siapa pelamar, bagaimana
kehidupannya, prestasinya, kejujurannya, dan hal lain yang ingin diketahui
oleh perusahaan/kantor yang dilamar. Referensi yang paling baik adalah
"orang dalam" (karyawan kantor yang dilamar).
PERTEMUAN KE 9:
Surat Niaga (Surat Permintaan Penawaran)
1. Lingkup Surat Niaga
Surat niaga adalah surat-surat yang banyak dipakai untuk kegiatan niaga,
baik untuk keperluan yang menyangkut jualbeli barang atau jasa maupun untuk
memperlancar proses perniagaan itu sendiri. Penggunaan surat niaga
merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
yang bergerak dalam dunia usaha. Misalnya, PT, Fa, CV, toko, dealer, agen,
dan lain-lain.
Untuk menulis surat niaga dapat digunakan bentuk resmi (official), bentuk
block, atau bentuk lain dengan berbagai modifikasi. Bahasa dalam surat niaga
haruslah digunakan bahasa yang menarik sebab surat niaga dibuat dengan
tujuan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap hal yang dikemukakan
PERTEMUAN KE 11:
Surat Niaga (Surat Pesanan)
1. Surat Pesanan
Surat Pesanan Berdasarkan promosi penjualan, baik berupa iklan, surat
edaran atau surat penawaran, maka calon pembeli dapat membuat surat
pesanan. Bila pembeli sudah menyetujui surat penawaran, maka harus segera
mengirimkan surat pesanan.
Isi Surat Pesanan Barang
Isi surat pesanan hendaknya singkat dan jelas agar penjual tidak ragu
terhadap apa yang dimaksud oleh pembeli.
a) Pokok-pokok Isi Surat Pesanan
1. Menyebutkan dengan jelas nama/jenis barang, tipe, ukuran, kualitas, dan
model barang yang dipesan;
2. Kesanggupan membayar dengan tunai atau kredit;
3. Cara pembayaran dan pengiriman barang yang dikehendaki;
4. Waktu yang dikehendaki dalam pengiriman barang;
5. Cara penyerahan barang yang diinginkan.
Pokok-pokok surat isi pesanan di atas sangat perlu dikemukakan karena
hal itu akan dijadikan bahan pertimbangan oleh penjual, apakah pesanan yang
diterimanya dapat dipenuhi atau ditolak.
2. Surat Penerimaan Pesanan
Apabila suatu perusahaan menerima pesanan barang, hendaklah pada
hari itu juga memberkan surat jawabanyya. Surat semacam ini disebut dengan
surat penerimaan pesanan atau confotmation of order. Jawaban surat pesanan
sangat perlu bagi pemesan barang, sebab pemesan pada umumnya selalu
menghendaki barang-barang yang dipesannya itu dapat segera diterima.
Selain itu ia juga menghendaki suatu kepastian tentang ada atau tidaknya
barangbarang yang dipesannya. Bila barang-barang yang dipesannya itu tidak
ada maka ia dapat dengan segera mengambil kebijaksanaan lain. Karena itu
setiap menerima surat pesanan baik dalam jumlah besar maupun dalam
jumlah kecil, hendaklah selalu diberikan jawaban dengan segera.
Dalam surat penerimaan pesanan sedapat mungkin selalu menyatakan
penghargaan atas pesanan yang diterima, yaitu berupa ucapan terimakasih
atau pernyataan kegembiraan atau hal-hal yang menyenangkan pemesan.
Pada umumnya suatu penerimaan pesanan perlu dibuat apabila:
a. Setelah menerima pesanan dalam jumlah yang besar dari seorang
langganan lama, perlu adanya penjelasan mengenai keistimewaan dari
barang-barang yang dijual.
b. Suatu pesanan dari langganan baru, hendaklah memberikan jawaban
yang memuaskan dan antusias.
c. Pada waktu menerima pesanan atas barang-barang yang kurang jelas
perinciannya.
d. Jika hanya bisa memenuhi setengah dari pesanan yang diminta pemesan.
e. Jika ada suatu pesanan terhadap barang-barang yang kebetulan tidak ada
dalam persediaan, dan disertai dengan menawarkan barang yang lain
yang hampir sama jenisnya.
f. Jika terpaksa menolak pesanan, berikan alasan-alasan yang baik.
g. Contoh:
Hormat kami,
PERTEMUAN KE 12:
Surat Niaga (Surat Claim dan Penyelesaiannya, Surat Kredit dan
Penagihannya)
1. Surat Claim
Surat Claim adalah surat pemberitahuan kepada penjual mengenai penerimaan
barang yang tidak sesuai dengan pesanan yang disertai tuntutan
penyelesaiannya. Surat Claim harus disertai dengan alasan-alasan yang kuat
dan logis. Alasan-alasan harus merupakan bukti bahwa kesalahan terletak pada
penjual dan pengirim. Apabila ada alasan yang kuat, maka pembeli dapat
mengambil tindakan-tindakan seperti berikut:
a. Membatalkan pembelian barang
b. Meminta potongan harga
c. Meminta penggantian barang lagi, (sebanyak yang rusak atau hilang)
d. Meminta ganti rugi menurut besarnya kerugian yang diderita.
Surat claim harus ttetap dibuat dengan nada yang biasa tegas dan jelas sopan agar
claim dapat dipertimbangkan oleh penjual barang., kecuali jika ada gejala-gejala
kurang baik dari penjual.
Hal-hal dalam menyusun surat claim adalah:
a. Sebutkan dengan jelas macam-macam/hal-hal yang tidak memuaskan.
Misalnya ada barang yang rusak atau jumlahnya kurang, dan lain-lain.
b. Tunjukkan atau berikan bukti bahwa hal-hal yang tidak memuaskan itu
karena kesalahan/kelalaian si penjual.
c. Sebutkan macam penyelesaian yang dikehendaki
d. Susunlah itu dengan nada yang tetap sopan tetapi tegas.
2. Surat Kredit dan Penagihannya
a. Surat Kredit
Penjualan kredit adalah menjual barang yang bersangkutan tanpa
menerima pembayaran tunai pada waktu menyerahkan barang kepada pembeli,
tetapi pembayaran ini diterima dalam beberapa waktu setelah barang
diserahkan kepada pembeli, misalnya dalam waktu satu minggu, satu bulan,
dan bulan dan seterusnya.
Tiga faktor yang perlu diperhatikan oleh penjual seblum ia melayani
pesanan dengan kredit dari calon pelnggan, yaitu:
1. Karakter calon pelanggan
2. Kemampuan keuangan calon pelanggan
3. Modal yang dimiliki oleh calon pelanggan
Untuk mengetahui ketiga faktor tersebut, penjual dapat meminta
keterangan kepada orang atau badan usaha yang pernah mengadakan hubungan
dagang dengan calon pelanggan. Orang atau badan usaha tersebut adalah:
1. Seorang pedagang atau pengusaha
2. Perserikatan pedagang atau pengusaha seperti GINSI (Gabungan Inportir
Nasional Seluruh Indonesia). GPEI (Gabungan Ekspor Indonesia) dan
lain-lain.
3. Bank, tempat calon langganan membuka atau mempunyai rekening koran.
Orang atau badan usaha yang memberikan keterangan mengenai keadaan
seseorang atau suatu perusahaan disebut referensi. Referensi yang diberikan
oleh seorang pengusaha atau perserikatan pedagang disebut referensi
pedagang. Sedangkan referesi yang diberikan oleh suatu bank disebut referensi
bank.
b. Surat Penagihan
Surat penagihan adalah surat yang diberikan sebagai tanda peringatan
kepada pelanggan yang belum membayar pada waktu yang sudah ditentukan.
Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam surat penagihan adalah:
1) Pernyataan jangka waktu yang telah lewat
2) Besarnya tunggakan/pembayaran yang harus dibayar
3) Tanggal dan nomor faktur (bila penjualan barang)
4) Cara pengiriman uang
5) Lain-lain berupa peringatan atau ancaman (bila perlu)
Surat penagihan pertama sebagai surat peringatan biasa, yang
dimaksudkan hanya untuk sekedar mengingatkan kepada langganan mengenai
pembayaran yang sudah lewat batas waktu. Bila surat penagihan pertama
belum ada balasan, maka dikirimkan surat penagihan kedua sebagai peringatan
yang lebih tegas dari surat peringatan yang pertama. Apabila debitur masih
tetap keras kepala mengulur ngulur waktu maka dikirimkan surat penagihan
ketiga yang disertai dengan peringatan yang keras, dengan menyatakan bahwa
penagihan selanjutnya diserahkan pada kantor inkaso (bank) yang berarti
debitur harus membayar hutangnya dan ia pun wajib membayar ongkos-ongkos
inkaso tersebut.
PERTEMUAN KE 13:
Ulangan Harian II
PERTEMUAN KE 14:
Surat Dinas
1. Pengertian Surat Dinas / Surat Resmi
Surat dinas/surat resmi adalah surat yang berisi masalah kedinasan atau
bisnis tertentu. Oleh karena itu pembuatan surat-surat resmi merupakan
bagian dari pekerjaan administratif yang penting. Contoh surat resmi adalah
surat undangan, surat perjalanan dinas, surat edaran,surat keputusan, surat
kuasa, surat tugas, surat permohonan, surat edaran, surat pengumuman, dan
lain-lain.
Apabila surat undangan, surat keterangan, surat tugas, surat kuasa, surat
pengantar,dan sebagainya, blangkonya dapat dicetak terlebih dahulu dan kita
hanya mengisi isi pokok surat yang biasanya terdiri atas beberapa kata atau
kalimat singkat. Namun ada juga surat yang memerlukan kecakapan serta
keterampilan dalam menyusun surat seperti surat permohonan, surat lamaran,
surat keputusan, dan sebagainya.
Ciri-ciri surat resmi antara lain sebagai berikut :
a. Surat Undangan
Yaitu surat pemberitahuan yang dikirimkan kepada pihak lain agar pihak
lain yang dimaksudkan dapat datang pada waktu, tempat, acara/keperluan
yang telah ditentukan.
Kalimat pembuka surat undangan:
- Dengan surat ini kami mengundang Saudara agar Saudara menghadiri
pertemuan besok pada...
- Kami mengharapkan Saudara unruk menghadiri acara...
- Kami mengundang Saudara untuk menghadiri ...
- Dalam rangka......, kami mengharapkan kehadiran Saudara dalam
pertemuan yang kami selenggarakan pada...
Kalimat penutup surat undangan:
- Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
- Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Saudara.
- Atas perhatian dan kehadiran Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b. Surat Kuasa
Yaitu surat yang berisi pernyataan pelimphan wewenang dari seseorang
kepada orang lain (pihak lain) untuk melaksanakan sesuatu kegiatan
seperti yang tertera pada pernyataan tersebut. Surat ini biasanya untuk
penugasan kegiatan penting, sehingga diperlukan Surat Kuasa.
Kalimat permulaan surat kuasa:
- Yang bertanda tangan di bawah ini..., dengan ini memberi kiasa
kepada...
- Yang bertanda tangan di bawah ini
nama :
jabatan :
alamat :
Dengan ini memberi kuasa kepada
nama :
jabatan :
alamat :
Kalimat penutup surat kuasa:
- Surat kuasa ini berlaku mulai tanggal... dan dibuat untuk digunakan
seperlunya...
- Surat kuasa ini dibuat untuk digunakan seperlunya.
- Surat kuasa ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Lampiran 2
Jawaban:
Jawaban sesuai dengan hasil diskusi kelompok, untuk rubrik kunci jawaban sesuai
dengan materi pertemuan ke-1 pada lampiran 1.
Soal:
1. Anda telah mengetahui berbagai macam bentuk lipatan surat, Buatlah lipatan-
lipatan surat menggunakan kertas lipat bersama teman kelompok anda,
kemudian tempelkan pada buku masing-masing anggota, dan beri keterangan
berdasarkan apa yang anda ketahui!
Jawaban:
1. Jawaban sesuai dengan hasil diskusi kelompok, untuk rubrik kunci jawaban
sesuai dengan materi pertemuan ke-2 pada lampiran 1.
Soal:
1. Penggolongan surat dibedakan menjadi 5 klasifikasi yaitu klasifikasi yang
dilihat dari sifatnya, dilihat dari keamanan isinya, dilihat dari wujudnya,
dilihat dari proses pengiriman/penyelesaiannya, dan dilihat dari tujuannya.
Dari penjelasan tersebut, tuangkan keratifitas anda bersama rekan kelompok
anda untuk membuat peta konsep mengenai penggolongan surat semenarik
mungkin! Sertakan dengan contoh bila ada!
Jawaban:
1. Jawaban sesuai dengan hasil diskusi kelompok, untuk rubrik kunci jawaban
sesuai dengan materi pertemuan ke-3 pada lampiran 1.
Soal:
1. Susunlah surat-surat yang sudah anda cari dari sumber lain/dari internet.
Buatlah menjadi sebuah kliping yang menarik!
2. Diskusikan bersama kelompok mengenai bentuk suratnya, jenis suratnya, dan
sifat surat apa!
Jawaban:
1. Jawaban sesuai dengan hasil diskusi kelompok, untuk rubrik kunci
jawaban sesuai dengan materi pertemuan ke-6 pada lampiran 1.
5) Telegram adalah salah satu bentuk surat yang masuk dalam penggolongan
surat berdasarkan wujud. Coba jelaskan bagaimana ciri-ciri dari telegram!
Jawaban:
1. 1. E 6. A
iii. A 7. C
iv. C 8. B
v. A 9. B
vi. C 10.C
a. 1. Fungsi Surat
a. Surat sebagai duta/wakil/utusan dari perusahaan
Contoh: Perusahaan akan memesan barang, cukup dengan menulis surat
pesanan untuk dikirim kepada perusahaan penjual. Seseorang pelamar
kerja, cukup dengan melayangkan sebuah surat lamaran kerja kepada
sebuah perusahaan/instansi.
b. Surat sebagai alat pengingat
Daya ingat seseorang ada batasnya, artinya tidak semua yang pernah
dibaca atau dilihat selalu ingat. Dengan adanya surat, maka dapat
digunakan sebagai alat pengingat, yaitu dengan melihat kembali surat yang
pernah diterima/dibaca apakah surat tersebut sudah pernah dikirim
(sebagai pertinggal). Dengan demikian isi surat tinggal dibaca kembali
apabila ingin mengetahui apa yang pernah dibaca/dilihat. Contoh: surat
yang telah diarsipkan.
j. Surat sebagai dokumen histori
Yaitu surat yang telah diarsipkan juga dapat menjelaskan perkembangan-
perkembangan masa lalu. Contoh neraca perusahaan dapat menjelaskan
rugi laba perusahaan, teks proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia,
dan lain sebagainya.
k. Surat sebagai pedoman atau pegangan untuk melaksanakan sesuatu
Surat yang dikirim atau diterima oleh organisasi baik pemerintah maupun
swasta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk langkah-langkah
selanjutnya. Bagi penerima surat, dapat dijadikan pedoman dalam
menanggapi surat. Bagi pengirim surat dapat dijadikan pedoman untuk
langkah selanjutnya, apakah perlu menunggu balasan, apakah perlu
mengulangi berkirim surat. Contoh: surat pengangkatan, surat instruksi,
surat perintah, dan sebagainya.
l. Surat sebagai media komunikasi
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap organisasi perlu mempunyai
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi harus mengadakan
kerjasama baik antara pihak dalam organisasi maupun dengan pihak luar.
Sedangkan untuk melaksanakan kerjasama harus ada komunikasi.
Komunikasi dapat dilakukan dengan lisan ataupun tulisan ataupun dengan
syarat-syarat, gambar-gambar yang dipancarkan pesawat televisi, radio,
telegram, dan sebagainya.
m. Surat sebagai alat bukti tertulis
Surat sebagai alat bukti tertulis akan dipergunakan apabila terjadi adanya
perselisihan diantara orang atau pejabat yang menulis dan apabila terjadi
adanya perselisihan diantara orang atau pejabat yang menulis dan
menerima surat tersebut karena melakukan kegiatan dengan menggunakan
media surat. Dengan adanya bukti surat maka dapat ditelusuri letak
masalah yang terjadi, sehingga kesalahpahaman dapat dihindari dengan
adanya bukti tertulis. Contoh: surat perjanjian.
n. Surat sebagai otak tata usaha
Surat merupakan suatu kegiatan yang memegang peranan penting dalam
ketatausahaan, hampir semua kegiatan ketatausahaan berkaitan dengan
surat mulai dari mencatat, menghimpun, mengolah, memperbanyak,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi-informasi. Surat alat untuk
memperlancar setiap kegiatan dan setiap pekerjaan.
o. Surat sebagai jaminan
Surat sebagai jaminan misalnya surat keterangan jalan KTP, dan
sebagainya.
p. Surat sebagai barometer kemajuan kantor
Surat dapat menjadi tolak ukur mundur majunya
perusahaan/organisasi/instansi bila organisasi/perusahaan/instansi
semakinbanyak menerima surat dan mengirimkan surat-surat berarti
perusahaan tersebut maju, karena sering dan selalu mengadakan
komunikasi secara terus-menerus.
2.Penggolongan Surat Menurut Sifatnya
3) Surat pribadi, dapat dibedakan:
- Surat pribadi yang sifatnya kekeluargaan, persahabatan, dan
perkenalan.
- Surat setengah resmi, misalnya surat lamaran kerja.
i. Surat dinas, surat yang isinya menyangkut segi kedinasan.
ii. Surat sosial, surat yang dipakai oleh organisasi kemasyarakatan,
misalnya perkumpulan olahraga, organisasi kedaerahan, dan organisasi
masyarakat lainnya yang sifatnya bukan mencari keuntungan.
iii. Surat niaga atau surat bisnis, adalah surat yang memuat persoalan niaga
dan dibuat oleh suatu badan perusahaan atau perdagangan
3 . Penggolongan Surat Menurut Proses Pengiriman/Penyelesaiannya
1) Surat sangat segera/kilat
Surat sangat segera/kilat adalah surat yang memerlukan penyelesaian
sangat segera. Surat ini harus didahulukan dari surat-surat lainnya baik
dalam proses pembuatan maupun proses pengirimannya.
2) Surat segera
Surat segera adalah surat yang memerlukan penyelesaian dengan
segera, tetapi tidak sesegera surat kilat. Bila dikirim dengan via pos,
biaya perangko surat ekspres tentu lebih besar dari perangko surat
biasa.
3) Surat biasa
Surat biasa adalah surat yang diperlakukan secara biasa, tidak
diistimewakan.
4. Lipatan Baku (standart fold)
Dalam bahasa inggris biasa disebut standart
fold, lipatan ini membagi kertas menjadi tiga
bagian, kemudian bagian bawah kertas
dilipat ke atas, sedang bagian atas dilipat ke
bawah
Lipatan Akordion
Lipatan Surat jenis Akordion adalah variasi
lain dari lipatan surat bentuk baku. Cara
melipat jenis Akordion : Kertas dibagi tiga
sama besar (bagian 1, 2, dan 3) kemudian
bagian 1 dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke
bawah.
5 Ciri berita telegram adalah kalimat singkat. Untuk telegram dinas
pemerintah huruf yang dipakai adalah semua huruf besar, sedangkan untuk
telegram swasta atau umum semuanya huruf kecil. Berita telegram ditulis
pada sehelai blanko telegram yang telah disediakan oleh kantor telegram.
Blanko telegram ada yang diisi oleh petugas di kantor telegram dan ada yang
ditulis sendiri oleh si pengirim berita.
Jawaban:
1. Jawaban sesuai dengan hasil indivisu siswa, untuk rubrik kunci jawaban
sesuai dengan materi pada pertemuan ke 8-12 pada lampiran 1.
Soal:
1. Carilah sebanyak-banyaknya dari internet atau sumber yang anda miliki untuk
mendiskusikan bersama teman pasangan anda apa saja surat dinas itu dan beri
penjelasannya!
Jawaban:
1. Jawaban sesuai dengan hasil diskusi kelompok, untuk rubrik kunci
jawaban sesuai dengan materi pada pertemuan ke 14 pada lampiran 1.
Nuning
Dengan hormat,
Sehubungan dengan persiapan pelaksanaan Bakti Sosial, kami mengharap
kehadiran Saudara pada
hari,tanggal : Selasa , 17 Juli 2012
waktu : Pukul 14.00
tempat : Ruang OSIS
acara : Persiapan Bakti Sosial
[... ]
Bagian penutup surat tersebut yang tepat adalah …
a. Demikian surat permohonan ini kami sampaikan semoga dapat dikabulkan.
b. Besar harapan kami, permohonan ini ditindaklanjuti. Sekian dan terima
kasih.
c. Mengingat pentingnya acara tersebut, harap hadir tepat waktu.
d. Demikian surat pemberitahuan ini disampaikan.
Kami merasa terganggu dengan rusak dan kotornya taman serta jalur hijau di
depan sekolah kami. Setiap hari ada petugas kebersihan dari dinas kebersihan
kecamatan yang menyapu sampah. Akan tetapi, sampah yang disapu dan
diangkut hanyalah sampah-sampah yang berada di pinggir jalan. Sampah yang
menumpuk di taman tidak pernah dipedulikan. Petugas sekolah sudah
berupaya membersihkannya, tetapi sampah tidak lama menumpuk kembali.
[…]
Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan surat pembaca tersebut
adalah…
a. Kami siap kok membantu merawatnya. Asal ada jalinan kerja sama yang
jelas.
b. Apakah tidak ada petugas yang menangani lagi jalur hijau dan taman
tersebut? Terus terang kami merasa terganggu. Terima kasih.
c. Melalui surat pembaca ini, kami mohon kepada dinas pertamanan dan
dinas kebersihan untuk merawat kembali dan membersihkan setiap hari
taman dan jalur hijau tersebut. Terima kasih.
d. Kalau memang tidak mau lagi merawatnya, dibuang saja sisa-sisa pagar besi
dan dimatikan saja pohon-pohonnya. Sekali lagi tolong pada instansi terkait
agar peduli pada keluhan kami. Terima kasih.
B.
1. Nomor surat : 5/Depdiknas/VIII/2010
Jelaskan maksud penulisan nomor surat tersebut!
2. Apakah yang dimaksud surat resmi?
3. Sebutkan jenis surat resmi berdasarkan isinya!
4. Tulislah bentuk baku dari kalimat-kalimat di bawah ini!a. Atas
perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
b. Surat Bapak kami telah terima dengan baik.
Jawaban:
A
1. D 6. C
2. C 7. C
3. C
4. B
5. A
B.
1. 5 : nomor surat keluar
Depdiknas : kependekan dari Departemen Pendidikan Nasional (lembaga
yang mengeluarkan surat)
VIII : menunjukkan bulan pada waktu surat dikeluarkan
2010 : menunjukkan tahun pada waktu surat dikeluarkan
2. Surat resmi adalah surat yang ditujukan untuk keperluan dinas atau
kelembagaan, seperti
sekolah, perkantoran, perusahaan, dan organisasi-organisasi resmi
lainnya.
Ciri-ciri surat resmi menggunakan bahasa baku dan susunannya sudah
baku (resmi)
3. 1. surat undangan
2. surat pemberitahuan
3. surat permohonan
4. surat perjanjian
5. surat tugas
6. surat lamaran kerja, dan sebagainya
4. a. Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
b. Surat Bapak telah kami terima dengan baik.
c. Saya telah mengirimkan barang-barang itu kepada Saudara.
5. a. Surat tersebut termasuk jenis surat resmi yang isinya permohonan (surat
permohonan)
8. Surat tersebut berisi permohonan dari Kepala SD Suka Maju kepada
Kepala Puskesmas Muntilan. Kepala SD Suka Maju meminta bantuan
pembicara dari Puskesmas Muntilan untuk menjadi pembicara di SD
Suka Maju dalam rangka memperingati Hari Gigi dan Mulut Sehat
Sedunia yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12
September 2012.
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN (LP) 1: KOGNITIF
(Tugas Individu dan Kelompok)
Kelas : X APK 1
Mengerjakan dengan Mengerjakan dengan Mengerjakan dengan Pengumpulan tepat
No. Nama Peserta Didik benar rapi lengkap waktu Jumlah skor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Atiul Khoiroh
2. Desi Indah P.
3. Dewi Prasetyo W.
4. Dewi Ulfa
5. Dicky Candra K.
6. Dina Nurika
7. Dwi Alfi Priana
8. Fil Salda Arum
9. Firdaus Hanifullah
10. Henny Nur Tirta S.
11. Jefri Alan Akmal
12. Jumaidhah Umidia P.
13. Nadia Kristiawati
14. Nantiyas Nahirul A.Q
15. Nofitasari
16. Nur Holifa
17. Nyentrik Trianing
18. Oktavia Dwi Lestari
Mengerjakan dengan Mengerjakan dengan Mengerjakan dengan Pengumpulan tepat
No. Nama Peserta Didik benar rapi lengkap waktu Jumlah skor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
19. Reni Bella Saputri
20. Revi Puspitasari
21. Rika Oktafia
22. Rina Anggraini
23. Shokhibul Mustahid
24. Silvia
25. Sofyan
26. Suweta Wardani
27. Tita Dewi Mashita
28. Vina Istyaningrum
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Sikap Siswa = 𝑥 100
20
LEMBAR PENILAIAN (LP) 1: KOGNITIF
(Tugas Individu dan Kelompok)
Kelas : X APK 2
Mengerjakan dengan Mengerjakan dengan Mengerjakan dengan Pengumpulan tepat
No. Nama Peserta Didik benar rapi lengkap waktu Jumlah skor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Ananda Defani
2. Anggie Prastica
3. Annisa Rahmadiani
4. Ari Susanti
5. Arcesella Jufintri S.
6. Bulan Pratiwi Nur A.
7. Celvin Novanda
8. Dimas Oktafia Dwi P.
9. Egi Pangestu
10. Eka Septi A.
11. Elina Yogi M.
12. Erina Novitasari
13. Fifin Ainul Fikriyah
14. Herna Eka Fitriana
15. Inayatul Rahmawati
16. Inneke Ayu R.
17. Laili Shukhufi F.
18. M. Bahaudin
Mengerjakan dengan Mengerjakan dengan Mengerjakan dengan Pengumpulan tepat
No. Nama Peserta Didik benar rapi lengkap waktu Jumlah skor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
19. Mila Dwi Kristanti
20. Mochamad Nova Riski
21. Moh. Rifqi Firmansyah
22. Nur Selvy Rosa Linda
23. Putri Mariana Dewi
24. Renanda Esa Prasetyo
25. Sindi Elisa
26. Viki Imroatul Irsada
27. Yuni Sulistyowati
28. Zarina Zalsabila
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Sikap Siswa = 20
𝑥 100
LEMBAR PENILAIAN (LP) 2: AFEKTIF
(Tugas Individu)
Kelas : X APK 1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Sikap Siswa = 𝑥 100
30
LEMBAR PENILAIAN (LP) 2: AFEKTIF
(Tugas Individu)
Kelas : X APK 2
1. Ananda Defani
2. Anggie Prastica
3. Annisa Rahmadiani
4. Ari Susanti
5. Arcesella Jufintri S.
6. Bulan Pratiwi Nur A.
7. Celvin Novanda
8. Dimas Oktafia Dwi P.
9. Egi Pangestu
10. Eka Septi A.
11. Elina Yogi M.
12. Erina Novitasari
13. Fifin Ainul Fikriyah
14. Herna Eka Fitriana
15. Inayatul Rahmawati
16. Inneke Ayu R.
17. Laili Shukhufi F.
18. M. Bahaudin
19. Mila Dwi Kristanti
Tekun Teliti Kerapian Kemandirian Cekatan Percaya Diri Jumlah
No. Nama Peserta Didik
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 skor
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Sikap Siswa = 𝑥 100
30
LEMBAR PENILAIAN (LP) 2: AFEKTIF
(Tugas Diskusi Kelompok)
Kelas : X APK 1
Interaksi siswa Kerjasama Kesungguhan Menghargai Menghargai
dalam konteks antar siswa dalam pendapat pendapat
No. Nama Peserta Didik pembelajaran dalam belajar mengerjakan teman dalam teman dalam Jumlah skor
kelompok kelompok tugas kelompok kelompok kelompok lain
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Atiul Khoiroh
2. Desi Indah P.
3. Dewi Prasetyo W.
4. Dewi Ulfa
5. Dicky Candra K.
6. Dina Nurika
7. Dwi Alfi Priana
8. Fil Salda Arum
9. Firdaus Hanifullah
10. Henny Nur Tirta S.
11. Jefri Alan Akmal
12. Jumaidhah Umidia P.
13. Nadia Kristiawati
14. Nantiyas Nahirul A.Q
15. Nofitasari
16. Nur Holifa
17. Nyentrik Trianing
Interaksi siswa Kerjasama Kesungguhan Menghargai Menghargai
dalam konteks antar siswa dalam pendapat pendapat
No. Nama Peserta Didik pembelajaran dalam belajar mengerjakan teman dalam teman dalam Jumlah skor
kelompok kelompok tugas kelompok kelompok kelompok lain
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
18. Oktavia Dwi Lestari
19. Reni Bella Saputri
20. Revi Puspitasari
21. Rika Oktafia
22. Rina Anggraini
23. Shokhibul Mustahid
24. Silvia
25. Sofyan
26. Suweta Wardani
27. Tita Dewi Mashita
28. Vina Istyaningrum
Pedoman Penilaian: Skor minimal :5
Skala penilaian : 1 s/d 5 Skor maksimal : 25
Keterangan : 1= Sangat kurang Predikat sikap Peserta didik : 5-11 Perlu perhatian khusus
2 = Kurang 12-18 Perlu bimbingan agar lebih baik
3 = Cukup 19-25 Terpuji
4 = Baik
5 = Amat baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Sikap Siswa = 𝑥 100
25
LEMBAR PENILAIAN (LP) 2: AFEKTIF
(Tugas Diskusi Kelompok)
Kelas : X APK 2
Interaksi siswa Kesungguhan
Kerjasama antar Menghargai Menghargai
dalam konteks dalam
siswa dalam belajar pendapat teman pendapat teman
No. Nama Peserta Didik pembelajaran mengerjakan tugas Jumlah skor
kelompok dalam kelompok dalam kelompok lain
kelompok kelompok
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Ananda Defani
2. Anggie Prastica
3. Annisa Rahmadiani
4. Ari Susanti
5. Arcesella Jufintri S.
6. Bulan Pratiwi Nur A.
7. Celvin Novanda
8. Dimas Oktafia Dwi P.
9. Egi Pangestu
10. Eka Septi A.
11. Elina Yogi M.
12. Erina Novitasari
13. Fifin Ainul Fikriyah
14. Herna Eka Fitriana
15. Inayatul Rahmawati
16. Inneke Ayu R.
17. Laili Shukhufi F.
Interaksi siswa Kesungguhan
Kerjasama antar Menghargai Menghargai
dalam konteks dalam
siswa dalam belajar pendapat teman pendapat teman
No. Nama Peserta Didik pembelajaran mengerjakan tugas Jumlah skor
kelompok dalam kelompok dalam kelompok lain
kelompok kelompok
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
18. M. Bahaudin
19. Mila Dwi Kristanti
20. Mochamad Nova Riski
21. Moh. Rifqi Firmansyah
22. Nur Selvy Rosa Linda
23. Putri Mariana Dewi
24. Renanda Esa Prasetyo
25. Sindi Elisa
26. Viki Imroatul Irsada
27. Yuni Sulistyowati
28. Zarina Zalsabila
Pedoman Penilaian: Skor minimal :5
Skala penilaian : 1 s/d 5 Skor maksimal : 25
Keterangan : 1= Sangat kurang Predikat sikap Peserta didik : 5-11 Perlu perhatian khusus
2 = Kurang 12-18 Perlu bimbingan agar lebih baik
3 = Cukup 19-25 Terpuji
4 = Baik
5 = Amat baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Sikap Siswa = 𝑥 100
25
LEMBAR PENILAIAN (LP) 3: PSIKOMOTOR
(Tugas Individu)
Kelas : X APK 1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Keterampilan Siswa = 15
𝑥 100
LEMBAR PENILAIAN (LP) 3: PSIKOMOTOR
(Tugas Individu)
Kelas : X APK 2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Keterampilan Siswa = 15
𝑥 100
LEMBAR PENILAIAN (LP) 3: PSIKOMOTOR
(Tugas Diskusi Kelompok)
Kelas : X APK 1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Sikap Siswa = 20
𝑥 100
LEMBAR PENILAIAN (LP) 3: PSIKOMOTOR
(Tugas Diskusi Kelompok)
Kelas : X APK 2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Sikap Siswa = 𝑥 100
20
Lampiran 4
Ulangan Harian 1
6) Sebut 5 fungsi surat yang anda ketahui. Jelaskan secara singkat dan jelas!
7) Sebut 4 macam penggolongan surat menurut sifatnya? Jelaskan secara singkat
dan jelas!
8) Sebutkan penggolongan surat menurut proses pengirimannya!
9) Apa nama jenis lipatan surat dibawah ini dan bagaimana cara melipat
gambarnya. Coba jelaskan menurut bahasa Anda!
a. b.
10) Telegram adalah salah satu bentuk surat yang masuk dalam penggolongan
surat berdasarkan wujud. Coba jelaskan bagaimana ciri-ciri dari telegram!
11) Sebutkan dan jelaskan apa saja perlengkapan surat!
12) Sebutkan bagian-bagian surat!
13) Jelaskan bagaimana bentuk surat setengah lurus (semi block style)!
14) Bahasa surat haruslah jelas, lugas dan menarik dan sopan. Bagaimanakah
maksudnya?
15) Bagaimanakah cara pengiriman surat sangat rahasia?
Kunci jawaban:
vii. Fungsi Surat
a. Surat sebagai duta/wakil/utusan dari perusahaan
Contoh: Perusahaan akan memesan barang, cukup dengan menulis surat
pesanan untuk dikirim kepada perusahaan penjual. Seseorang pelamar
kerja, cukup dengan melayangkan sebuah surat lamaran kerja kepada
sebuah perusahaan/instansi.
b. Surat sebagai alat pengingat
Daya ingat seseorang ada batasnya, artinya tidak semua yang pernah
dibaca atau dilihat selalu ingat. Dengan adanya surat, maka dapat
digunakan sebagai alat pengingat, yaitu dengan melihat kembali surat yang
pernah diterima/dibaca apakah surat tersebut sudah pernah dikirim
(sebagai pertinggal). Dengan demikian isi surat tinggal dibaca kembali
apabila ingin mengetahui apa yang pernah dibaca/dilihat. Contoh: surat
yang telah diarsipkan.
q. Surat sebagai dokumen histori
Yaitu surat yang telah diarsipkan juga dapat menjelaskan perkembangan-
perkembangan masa lalu. Contoh neraca perusahaan dapat menjelaskan
rugi laba perusahaan, teks proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia,
dan lain sebagainya.
r. Surat sebagai pedoman atau pegangan untuk melaksanakan sesuatu
Surat yang dikirim atau diterima oleh organisasi baik pemerintah maupun
swasta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk langkah-langkah
selanjutnya. Bagi penerima surat, dapat dijadikan pedoman dalam
menanggapi surat. Bagi pengirim surat dapat dijadikan pedoman untuk
langkah selanjutnya, apakah perlu menunggu balasan, apakah perlu
mengulangi berkirim surat. Contoh: surat pengangkatan, surat instruksi,
surat perintah, dan sebagainya.
s. Surat sebagai media komunikasi
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap organisasi perlu mempunyai
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi harus mengadakan
kerjasama baik antara pihak dalam organisasi maupun dengan pihak luar.
Sedangkan untuk melaksanakan kerjasama harus ada komunikasi.
Komunikasi dapat dilakukan dengan lisan ataupun tulisan ataupun dengan
syarat-syarat, gambar-gambar yang dipancarkan pesawat televisi, radio,
telegram, dan sebagainya.
t. Surat sebagai alat bukti tertulis
Surat sebagai alat bukti tertulis akan dipergunakan apabila terjadi adanya
perselisihan diantara orang atau pejabat yang menulis dan apabila terjadi
adanya perselisihan diantara orang atau pejabat yang menulis dan
menerima surat tersebut karena melakukan kegiatan dengan menggunakan
media surat. Dengan adanya bukti surat maka dapat ditelusuri letak
masalah yang terjadi, sehingga kesalahpahaman dapat dihindari dengan
adanya bukti tertulis. Contoh: surat perjanjian.
u. Surat sebagai otak tata usaha
Surat merupakan suatu kegiatan yang memegang peranan penting dalam
ketatausahaan, hampir semua kegiatan ketatausahaan berkaitan dengan
surat mulai dari mencatat, menghimpun, mengolah, memperbanyak,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi-informasi. Surat alat untuk
memperlancar setiap kegiatan dan setiap pekerjaan.
v. Surat sebagai jaminan
Surat sebagai jaminan misalnya surat keterangan jalan KTP, dan
sebagainya.
w. Surat sebagai barometer kemajuan kantor
Surat dapat menjadi tolak ukur mundur majunya
perusahaan/organisasi/instansi bila organisasi/perusahaan/instansi
semakinbanyak menerima surat dan mengirimkan surat-surat berarti
perusahaan tersebut maju, karena sering dan selalu mengadakan
komunikasi secara terus-menerus.
5. Ciri berita telegram adalah kalimat singkat. Untuk telegram dinas pemerintah
huruf yang dipakai adalah semua huruf besar, sedangkan untuk telegram
swasta atau umum semuanya huruf kecil. Berita telegram ditulis pada sehelai
blanko telegram yang telah disediakan oleh kantor telegram. Blanko telegram
ada yang diisi oleh petugas di kantor telegram dan ada yang ditulis sendiri
oleh si pengirim berita.
8. Dalam bentuk ini, tanggal, salam penutup, nama penanda tangan, dan jabatan
penanda tangan ditempatkan di bagian kanan surat, sedangkan nomor, alamat
tujuan, salam pembuka, lampiran, dan tembusan ditempatkan pada margin
kiri. Awal alinea dimulai dari margin kiri. Setiap awal alenia masuk lima
hentakan ketik.
10. Cara pengiriman surat sangat rahasia, berbeda dengan pengiriman surat biasa.
a. Surat dikirim dengan memakai tiga sampul.
b. Sampul pertama dan kedua ditulis dengan alamat lengkap dan masing-
masing di lem. Sebaiknya, penulisan alamat tersebut dilengkapi dengan
u.p (untuk perhatian) dan nama pejabat yang harus langsung menerima
surat tersebut dan masingmasing sampul ditulis dengan kode SANGAT
RAHASIA.
c. Sampul ketiga hanya ditulis dengan alamat seperti surat biasa, tidak diberi
kode dan tidak dilem. Maksudnya agar tidak mengundang perhatian orang
jahil untuk mencuri rahasia yang dibawa oleh surat tersebut. Surat-surat
tersebut antara lain: surat dari kementerian luar negeri, dokumen untuk
negara tetangga, dokumen di kalangan militer.