Latar Belakang
ditunjukkan dan banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan bekerja
masyarakat dan taraf hidup yang kurang baik menjadi lebih baik. Hal ini terlihat
bertumpu pada komoditas beras saja tetapi juga pada komoditas lain yang
2000).
pemasaran yang cerah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya buah tomat yang dapat
tomat sangat baik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit,
seperti sariawan karena mengandung vitamin C. Selain sebagai buah segar yang
langsung dapat konsumsi, buah tomat juga dapat digunakan sebagai bahan
penyedap berbagai macam masakan seperti sop, gado-gado, sambal, dan juga
dapat dijadikan bahan industri untuk dikonsumsi dalam bentuk olahan, misalnya
untuk minuman sari buah tomat, es juice tomat, dan konsentrat. Berbagai macam
maupun masyarakat pada umumnya. Potensi pasar buah tomat juga dapat dilihat
dari segi harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga
produksi tomat pada tahun 2011 sebanyak 3.009 ton dengan luas panen seluas 40
ha, sementara untuk Desa Lapandewa pada tahun 2011 produksi tanaman tomat
sebanyak 93,58 ton dengan luas panen sekitar 10,56 ha. Menurut pada beberapa
seefektif mungkin agar produksi pertaniannya memberikan fungsi yang lebih baik
karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan
Kandungan vitamin A-nya lebih tinggi 2-3 kali dari semangka (Alief, 2007).
Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Jenis tomat
sayur lebih baik ditanam di dataran rendah. Sementara tomat apel lebih baik
ditanam di dataran tinggi.Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit
kekurangan zat-zat hara terutama unsur nitrogen. Oleh karena itu, penanaman
tomat harus pada tanah yang gembur, sedikit mengandung pasir dan banyak
mengandung bahan organik (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir
dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini
(Zaelani, 2000).
Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu
tanam terbaik adalah 2 bulan sebelum musim hujan hingga akhir musim
hujan.Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan. Akan tetapi,
daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutu dan produksinya menurun
(Cahyono, 2008).
Tatkala penyebaran tomat telah mencapai Benua Eropa bagian Utara, orang-
orang di daerah itu menamai tomat dengan berbagai julukan. Orang Perancis
justru tidak percaya kalau tomat bias dimakan. Mereka menganggap tomat adalah
buah beracun. Kekhawatiran yang sama juga terjadi di antara penduduk Amerika,
bahkan terus berlangsung hingga abad ke-19. namun pada tahun 1821, orang-
orang Louisianan di New Orleans mulai memakai tomat dalam berbagai menu
masakan mereka. Tak lama kemudian berita ini cepat menyebar sehingga banyak
seafood.
berwarna merah disebut tomat buah. Tomat yang berukuran kecil dikenal sebagai
tomat sayur dan yang lebih kecil lagi sebesar kelereng disebut tomat chery dan
digunakan untuk campuran membuat sambal atau hidangan selada. Jika orang
menyebut tomat, asumsinya adalah buah untuk sayuran. Padahal sudah lama
tomat menjadi buah tangan yang siap dimakan atau dibuatjus yang segar sebagai
minuman. Sehingga tomat bukan lagi sebagai buah sayuran, tetapi lebih dari itu,
kaya akan vitamin antara A, C dan D serta banyak mengandung serat dan bebas
kolesterol. Beragamnya manfaat tomat ini tentu saja memberikan peluang kepada
penghasilan yang tidak hanya dikonsumsi sendiri bersama keluarga tetapi juga
(Nugroho,2007).
TUJUAN
Filipina. Tomat ditanam sebagai tanaman buah di ladang atau pekarangan. Buah
tomat bisa dimakan langsung, dijus, saus, dimasak, dibuat sambal goreng atau
Famili :Solanaceae
Genus : Lycopersicon
(Cahyono, 2008).
Asia lainnya pada abad ke-18. Pada awalnya, tomat yang pertamakali ditanam
oleh suku Inca dan suku Aztec ini masih berbuah kecil dan produktivitasnya juga
masih rendah. Hal ini jelas berbeda dengan kondisi sekarang. Buah tomat yang
dihasilkan bisa menghasilkan bobot hingga 0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per
tanaman. Selin kualitas dan buahnya yang tinggi , tanaman tomat hibrida juga
rendah, dataran menegah, hinggga dataran tinggi. Bahkan ada juga varietas yang
bunga terutama pada bentuk dan struktur tepung sari yang membedakan kedua
dan akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping. Tetapi dangkal. Batang
tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi
cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut terdapat
rambut kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang mengalami
penebalan dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu
batang tamanan tomat dapat bercabang dan diameter cabang lebih besar jika
dibanding dengan jenis tanaman sayur lainya. Daun tanaman tomat berbentuk oval
bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta agak
yang berjumlah sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya
tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat
kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian terindah
dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah. Bunga tomat
merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari dan kepala putik
atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama. Bentuk buah tomat
bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak
lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil
memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah yang masih
muda berwama hijau muda, bila telah matang menjadi merah (Cahyono, 2008).
secara sungguh-sungguh hal ini juga dipengaruhi oleh faktor resiko yang cukup
besar dan iklim yang sudah tidak bisa dibaca secara pasti. Adapun cara-cara
1. Pembibitan
a. Persyaratan Benih
1) Persemaian di Bedengan
a. Olah lahan dengan dicangkul sedalam 30 cm. Lebar bedengan 110-120 cm dan
antara tanah dan pupuk kandang yang biasa digunakan adalah 1 : 3 atau 1 : 4.
c. Kering anginkan terlebih dahulu bedengan yang akan digunakan sebagai
tempat persemaian selama 4-5 hari.Selain itu, bersihkan bedengan dari gulma
yang tumbuh
d. Buat naungan (daun pakis, daun kelapa, atau plastik) di atas bedengan di
pasang miring guna menghindari cahaya matahari yang terlalu terik dan air hujan.
f. Sebar benih tomat ke dalam bedengan secara merata, kemudian tutup benih
g. Buka naungan saat kecambah mulai tumbuh, sekitar 4-10 hari setelah tanam.
a. Kotak semai terbuat dari kayu, plastik atau semen dengan ukuran yang sama.
b. Isi kotak semai dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kandang
d. Benih ditanam dengan jarak antar baris 5 cm dan kedalaman 0,5 - 1 cm,
2. Penyapihan
a. Isi polybag dengan campuran tanah dan pupuk kandang halus, dengan
b. Pilih bibit yang akan disapih dari tempat persemaian untuk dipindahkan ke
polybag.
c. Tanam bibit, lalu timbun kembali dengan tanah, serta sedikit ditekan.
e. Siram bibit dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari.
f. Penyapihan berlangsung selama 14-21 hari atau setelah bibit memiliki tinggi
3. Bibit
persemaian. Bibit yang dipilih yang segar, kuat dan daunnya tidak rusak. Waktu
yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari untuk
a. Sistem cabut, bibit yang tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut
dengan hati-hati.
Kedua cara tersebut ditujukan untuk pembibitan yang dilakukan pada bedeng
a. Persiapan
b. Pengolahan Tanah
a) Tahap pertama adalah tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah
gembur.
c) Tahap ketiga, pemupukan dengan pupuk kandang matang sebanyak 15-20
ton/ha. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi pupuk kandang dicangkul
c. Pembentukan Bedengan
d. Pemupukan
Sebelum bibit tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk kandang yang telah
matang dan SP36 ditabur merata ke bedengan dan cangkul sampai pupuk kandang
dan SP36 tercampur. Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam 15
cm kemudian diberi pupuk kandang 0,5 kg lalu timbun dengan tanah, kemudian
diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang dan tanah tercampur rata.
e. Pemberian Mulsa
telah mati.
5. Teknik Penanaman
1) Sistem dirempel
Berjarak (50x50)cm atau (60x60)cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi.
2) Sistem bebas
sangkar, persegi panjang atau segitiga sama sisi, bertujuan membiarkan tunas
cm. Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah
ditentukan.
c. Cara Penanaman
Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau pakai mulsa plastik
hitam perak yang dipasang di bedengan sebelum bibit ditanam. Apabila penanam
pada musim hujan pasang dahulu atap plastik transparan (tembus cahaya) pada
6. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian
dibuat lubang tanam baru ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi
b. Penyiangan
Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak
menjadi pesaing dalam menyerap unsur hara. Pemberian mulsa plastik atau daun-
c. Pembubunan
dan zat beracun di dalam tanah sehingga perakaran menjadi lebih sehat dan
tanaman cepat besar. Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan
dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran
tanaman.
d. Perempelan/Pemangkasan
1) Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dipangkas agar tidak menjadi
2) Perempelan baik pada pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering
dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke
3) Tunas yang menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting
e. Pemupukan
P2O5 dan 50-100 kg K2O per hektar. Dosis akan semakin tinggi apabila budidaya
dilaksanakan pada musim hujan. Kebutuhan pupuk anorganiknya 500 kg/ha Za,
f. Penyiraman
Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun
tidak boleh kekurangan air. Disiram di pagi hari dan sore hari 2-4 kali sehari dan
secukupnya.
g. Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal yang perlu
diperhatikan :
1) Ajir (lanjaran) dari bambu atau kayu (panjang tergantung dari varietasnya).
ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap,
4) Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat
pada ajir jangan terlalu erat dan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak
terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.
h. Pemangkasan cabang
cabang utama per tanaman akan menghasilkan buah tomat dengan diameter yang
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur
60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Kriteria masak petik yang
optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman
Pemetikan tomat yang baik pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca
cerah. Jikadi siang hari kurang menguntungkan karena proses fotosintesis masih
pendek.
Cara memetik buah tomat dengan memuntir satu per satu buah yang
karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat
dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.
Bahan
1. Benih, benih adalah biji tanaman yang telah mengalami perlakuan sehingga
2. Pupuk kandang ayam, pupuk kandang ayam merupakan pupuk organik yang
terbuat dari kotoran hewan yaitu ayam, yang diberikan pada lahan pertanian
3. Pupuk NPK Phonska Plus, pupuk NPK phonska plus merupakan pupuk
tanaman.
5. Air, air merupakan komponen utama dalam proses fotosintesis dan transpirasi
pada tumbuhan,
Alat
penyiraman tanaman.
praktikum berlangsung.
Praktikum ini dilaksanakan pada bulan Maret- Juni 2019 yang bertempat
Banjarbaru.
Prosedur Kerja
A. Persiapan Lahan
parang.
tanah.
B. Pembuatan Bedengan
m2, dengan panjang 4 m2, lebar 1,5 m2, dan tinggi bedengan 21 cm.
C. Pemupukan Dasar
D. Penyemaian
3. Menyiram persemaian dua kali sehari hingga kurang lebih dua minggu.
helai daun.
E. Penanaman
F. Penyulaman
Mengganti tanaman yang telah mati, rusak atau layu dengan bibit cadangan.
G. Pemeliharaan
hama tanaman.
2. Penyiraman
- Menyiram tanaman tomat dengan air 2 kali sehari yaitu pada pagi dan
3. Pengamatan
Hasil
Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
Pembahasan
Pada praktikum budidaya tomat (Solanum lycopersicum L), pengamatan
pertama tinggi tanaman 8 cm, minggu kedua meningkat menjadi 11 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 16 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
helai dan minggu keempat sebanyak 44 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
Pada tanaman ke-2 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 8 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-3 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 8 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 7 helai.
Pada tanaman ke-4 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 9 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-5 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, di minggu
pertama tinggi tanaman 10 cm, minggu kedua meningkat menjadi 14 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 18,75 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
helai dan minggu keempat sebanyak 43 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
Pada tanaman ke-6 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 7 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-7 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 8 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 7 helai.
Pada tanaman ke-8 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 6 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
pertama tinggi tanaman 7 cm, minggu kedua meningkat menjadi 10 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 13,75 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
helai dan minggu keempat sebanyak 36 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
Pada tanaman ke-10 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 8 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-11 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 7 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-12 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 7 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-13 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 7 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 7 helai.
pertama tinggi tanaman 7 cm, minggu kedua meningkat menjadi 10 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 12 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
helai dan minggu keempat sebanyak 23 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
Pada tanaman ke-15 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 5 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-16 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 11cm.Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 5 helai.
Pada tanaman ke-17 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 7 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-18 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 3 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
pertama tinggi tanaman 4 cm, minggu kedua meningkat menjadi 4,2 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 6,05 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
sebanyak 3 helai, minggu kedua sebanyak 3 helai, minggu ketiga sebanyak 4 helai
dan minggu keempat sebanyak 11 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
Pada tanaman ke-20 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 8 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 7 helai.
Pada tanaman ke-21 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 8 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-22 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 6 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-23 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 5 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 6 helai.
Pada tanaman ke-24 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 6 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-25 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, di minggu
pertama tinggi tanaman 11 cm, minggu kedua meningkat menjadi 15 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 21,25 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
helai dan minggu keempat sebanyak 44 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
pertama tinggi tanaman 9 cm, minggu kedua meningkat menjadi 12 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 15,75 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
helai dan minggu keempat sebanyak 34 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
Pada tanaman ke-27 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 6 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-28 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 5 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-29 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 7 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
pertama tinggi tanaman 10 cm, minggu kedua meningkat menjadi 12 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 18,75 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
helai dan minggu keempat sebanyak 40 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
pertama tinggi tanaman 7 cm, minggu kedua meningkat menjadi 9,5 cm, minggu
sehingga rata-rata dari tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu
keempat adalah 12,875 cm. Untuk jumlah daun pada minggu pertama pertama
helai dan minggu keempat sebanyak 36 helai, sehingga rata-rata jumlah daun dari
Pada tanaman ke-32 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 4 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-33 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 4 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 8 helai.
Pada tanaman ke-34 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 4 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 7 helai.
Pada tanaman ke-35 untuk hasil pengamatan tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 3 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 3 helai.
Pada tanaman ke-36 untuk hasil pengamatn tinggi tanaman, rata-rata dari
tinggi tanaman dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 5 cm. Untuk
jumlah daun, rata-rata jumlah daun dari minggu pertama sampai minggu keempat
adalah 4 helai.
selalu mengalami kenaikan baik jumlah daun maupun tinggi tanaman dari minggu
pertama sampai minggu keempat. Tinggi tanaman diuukur dari ujung pangkal
batang hingga ujung tanaman. Jumlah daun yang dihitung adalah semua daun
tanaman tomat adalah OPT. Salah satunya hama, hama yang menyerang tanaman
serangan hama dapat terjadi dalam skala besar, khususnya pada daerah endemik
dilakukan di lapangan ditemukan bahwa ada hama yaitu ulat yang memakan daun
tanaman tomat dan membuat daun menjadi berlubang-lubang dan hiang. Ulat
tersebut dapat menyerang daun, bunga dan buah tomat. Bila memakan ulat ini
membuang ulat dan membunuh ulat secara manual. Secara kimiawi dapat
1. Tanaman tomat selalu mengalami kenaikan tinggi dan jumlah helai daun
setiap minggunya.
pemukan.
Saran
Saran untuk praktikum ini adalah agar praktikan lebih merawat dan