Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang


memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik,
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan membahas berbagai aspek dalam kehidupan, yaitu


pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultural, bahasa, usia, dan suku
bangsa.

Dengan penyempurnaan kurikulum tahun 2000, menurut Kep. Dirjen dikti No.
267/Dikti/2000 materi Pendidikan Kewiraan membahas tentang hubungan antara warga
negara dengan negara. Sebutan Pendidikan Kewiraan diganti dengan Pendidikan
Kewarganegaraan. Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan adalah tentang
hubungan warga negara dengan negara. Kalau kaitan Pendidikan Kewarganegaraan
dalam lingkup Filasafat Ilmu menjadi kajian dalam penerapan Pendidikan
Kewarganegaraan sendiri dan menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, penyusun ingin membahas pemahaman Pendidikan Kewarganegaraan


yang berkaitan serta berkedudukan dalam bidang Filsafat Ilmu.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah makalah ini yaitu Pendidikan Kewarganegaraan,


Pancasila, Filsafat Pancasila, Undang-Undang 1945, dan Konstitusi.

Kedudukan PKn dalam Filsafat Ilmu

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan Filsafat Ilmu secara substantif dan


pedagogis didesain untuk mengembangkan warga negara yang cerdas dan baik untuk
seluruh jalur dan jenjang pendidikan. Sampai saat ini bidang itu sudah menjadi bagian
inheren dari instrumentasi serta praksis pendidikan nasional Indonesia dalam lima
status. Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah, Kedua, sebagai mata kuliah di
perguruan tinggi, Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan filsafat ilmu
pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru, Keempat, sebagai
program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh
Pemerintah sebagai suatu crash program, Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam
bentuk pemikiran individual dan kelompok pakar terkait, yang dikembangkan sebagai
landasan dan kerangka berpikir mengenai pendidikan kewarganegaraan dalam status
pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Sebagai salah satu cabang pendidikan filsafat ilmu
pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru dalam statusnya yang
ketiga yakni sebagai Pendidikan Filsafat Ilmu (Somantri:1998), Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan Program Pendidikan Filsafat Ilmu Sosial sebagai program
pendidikan guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Kesimpulan

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk


mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia,


sekaligus menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber
kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. “Makalah PKn Pancasila”
Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan
utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh
karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia,
setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi
pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

Filsafat adalah ratu ilmu pengetahuan (Queen of  Knowledge) karena filsafat
dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan atau yang melahirkan illmu
pengetahuan. Artinya sebelum ada ilmu pengetahuan, filsafat merupakan
lapangan utama pemikiran dan penyelidikan manusia.

 https://anisachy.weebly.com/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html

Anda mungkin juga menyukai