Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Terung atau Terong (Jawa), torung (Batak), cuang, taung (Bali) atau
nasubi (Jepang) termasuk salah satu sayuran buah yang banyak digemari berbagai
kalangan di seluruh pelosok tanah air. Buah terung yang merupakan hasil panen
utama tanaman ini memiliki citarasa yang enak, bernilai gizi diantaranya vitamin
A, B1, B2, C, P dan Fosfor (Trubus, 1998).
Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis L.) merupakan salah satu
komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur sayuran yang di menfaatkan
daun-daun yang masih muda. Daun sawi sebagai makanan sayuran memiliki
macam-macam manfaat dan kegunaan dalam kehidupan masyarakat seharihari.
Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran, juga dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan. Selain itu sawi juga digemari oleh konsumen
karena memiliki kandungan pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Ada
dua jenis caisin/sawi yaitu sawi putih dan sawi hijau (Pracaya, 2011).
Seledri (Apium graveolus L) adalah tanaman sayuran bumbu
berbentukrumput yang populer di dunia. Tanaman seledri merupakan salah satu
sayuran daun yang memiliki banyak manfaat, antara lain dapat digunakan sebagai
pelengkap masakan dan memiliki khasiat sebagai obat (Permadi, 2006).
Bawang merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang termasuk
ke dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan
guna menambah citarasa dan kenikmatan masakan. Di samping itu, tanaman ini
juga berkhasiat sebagai obat tradisional, misalnya obat demam, masuk angin,
diabetes melitus, disentri dan akibat gigitan serangga (Samadi dan Cahyono,
2005).
Hama tanaman dalam arti luas adalah semua organisme atau binatang yang
aktifitas hidupnya menyebabkan kerusakan tanaman sehingga menimbulkan
kerugian secara ekonomi bagi manusia. Organisme yang menjadi hama adalah
binatang yang menyerang tanaman budidaya sehingga menimbulkan kerugian,
hama tanaman sering juga disebut dengan serangga hama (Pest) (Rukmana, 2002).
2

Penyakit tanaman adalah kondisi dimana sel dan jaringan tanaman tidak
berfungsi secara normal yang ditimbulkan karena gangguan secara terus menerus
oleh agen pathogenic atau factor lingkungan (abiotic) dan akan menghasilkan
perkembangan gejala. Penyakit dapat disebabkan oleh cendawan, bakteri, virus,
dan nematode. Cendawan atau jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki dinding sel, berkembang
biak dengan spora, tetapi tidak memiliki klorofil. Penyakit tanaman yang
merupakan suatu penyimpangan atau abnormalitas tanaman beragam bentuknya,
misalnya keriput daun, bercak coklat, dan busuk. Tanaman yang sakit
menunjukan gejala atau tanda khas. Gejala adalah perubahan yang ditunjukan oleh
tanaman itu sendiri akibat adanya serangan penyakit (Agrios, 2005).
Pengendaian hayati di dalam konsep dasar pengendalian hama terpadu
(PHT) memegang peranan yang sangat penting. Penggunaan agensia pengendalian
hayati seperti bakteri, virus, jamur dan nematoda entomopatogen makin mendapat
perhatian besar karena penggunaan senyawa sintetik berbahaya terhadap serangan
hama dan lingkungan. Penggunaan nematoda Heterorhabditis spp. Merupakan
alternatif untuk mengendalikan rayap tanah tanpa menimbulkan dampak negatif
pada musuh alami serangga hama, lingkungan dan tidak meracuni manusia dan
vertebrata (Sucipto, 2009).

Tujuan

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengamati


kerusakan tanaman yang diakibatkan hama, penyakit dan gulma serta mengetahui
pengendalian petani terhadap OPT tersebut.

Anda mungkin juga menyukai