Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

Perlindungan Tanaman mempunyai makna yang sangat penting didalam


menentukan keberhasilan tujuan membudidayakan tanaman. Secara harfiah,
perlindungan adalah sesuatu yang diberikan untuk melindungi sesuatu atau
seseorang yang tak kuat atau lemah terhadap suatu ancaman atau gangguan yang
dapat merusak, merugikan, atau mengganggu proses hidupnya yang normal.
Sedangkan, tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan atau ditanam oleh
manusia untuk tujuan tertentu. Tujuan tersebut, selain untuk konsumsi, adalah
untuk mencapai hasil atau produksi tanaman yang berkuantitas tinggi dan
berkualitas baik sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi
yang membudidayakan. Dengan demikian, Perlindungan Tanaman adalah usaha
untuk melindungi tanaman dari ancaman atau gangguan yang dapat merusak,
merugikan, atau mengganggu proses hidupnya yang normal, sejak pra-tanam
sampai pasca tanam (Djafaruddin, 1996).
Dalam pertanian organisme pengganggu tanaman adalah semua organisme
yang dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena
menimbulkan kerusakan fisik gangguan siologi dan biokimia atau kompetisi hara
terhadap tanaman budidaya. OPT juga bias diartikan sebagai faktor biotik &
makhluk hidup yang menyebabkan gangguan pada tanaman. Organisme
penganggu tanaman & OPT merupakan faktor pembatas produksi tanaman
diIndonesia baik tanaman pangan hortikultura maupun perkebunan (Mulyaman,
2008).

Hama
Hama adalah hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga
pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Hama dapat merusak tanaman
secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan atau serangan hama dapat
terjadi sejak benih, pembibitan, pemanenan, hingga di gudang penyimpanan.
Gangguan dan serangan itu dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Hama yang menyerang tanaman ada beraneka ragam,
misalnya wereng, gangsir, tikus, ulat tanah, lalat buah, walang sangit, dan kutu.
3
Selain itu, tanaman juga dapat terserang berbagai macam penyakit. Penyakit
tanaman dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan alga.
Belalang - Tubuh insect dibagi atas 3 bagian yaitu kepala, dada dan
abdomen. Toraks terdiri dari 3 segmen yang jelas, masing-masing mempunyai
sepasang kaki. Jadi, insect adalah hewan berkaki enam. Sebagian besar dari insect,
jika dewasa juga mempunyai satu atau dua pasang sayap pada toraks. Mereka
mempunyai sepasang antena di kepala. Pertukaran gas dilakukan dengan suatu
sistem pipa trakea, yang menembus ke setiap bagian tubuh. Anggota tubuh yang
bersegmen, bercakar, berpasangan tidak hanya dipergunakan untuk lokomosi,
tetapi juga untuk pencernaaan makanan.
Ulat Grayak - Ulat grayak (Spodoptera litura F., Lepidoptera, Noctuidae)
merupakan salah satu hama daun yang penting karena hama ini bersifat polifag
atau mempunyai kisaran inang yang luas meliputi kedelai, kacang tanah, kubis,
ubi jalar, kentang, dan lain-lain. Hama ini sering mengakibatkan penurunan
produktivitas bahkan kegagalan panen karena menyebabkan daun menjadi robek,
terpotong-potong dan berlubang.
Wereng Coklat - Wereng coklat (Nilaparvata lugens) adalah salah
satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, terutama di daerah Asia
Tenggaradan Asia Timur. Serangga kecil ini menghisap cairan tumbuhan dan
sekaligus juga menyebarkan beberapa virus (terutama reovirus) yang
menyebabkan penyakit tungro) Kumbang lembing memakan wereng dan anaknya
sedangkan sejumlah lebah berperan sebagai pemangsa telurnya. Pemangsa alami
ini dapat mengendalikan populasi wereng di bawah batas ambang populasi
wereng terutama musim tanam dengan jumlah hama sedikit sehingga mencegah
berjangkitnya virus utama.
Luwing - Kaki seribu atau millipede (kelas Diplopoda, sebelumnya juga
disebut Chilognatha) adalah artropoda yang memiliki dua pasang kaki per segmen
(kecuali segmen pertama di belakang kepala, dan sedikit setelahnya yang hanya
memiliki satu kaki). Kaki seribu adalah Ordo dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda, kelas Myriapoda. Tubuh hewan
ini berbentuk silinder, jumlah segmennya sekitar 25-100, setiap segmennya hanya
4
mempunyai sepasang kaki dan setiap abdomen mempunyai lima pasang kaki dan
dua pasang spirakel. Hewan ini berkembang biak dengan bertelur.
Tungau - Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan
yang, bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Tungau
bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran
kecil (sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu sejati
merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-
laba dilihat dari kekerabatannya.Hewan ini merupakan salah satu avertebrata yang
paling beraneka ragam dan sukses beradaptasi dengan berbagai keadaan
lingkungan. Ukurannya kebanyakan sangat kecil sehingga kurang menarik
perhatian hewan pemangsa besar dan mengakibatkan ia mudah menyebar.

Gulma
Gulma adalah tanaman pengganggu tanaman budi daya. Berbeda dengan
hama dan penyakit tanaman, pengaruh yang diakibatkan oleh gulma tidak terlihat
secara langsung dan berjalan lambat. Namun, secara keseluruhan kerugian yang
ditimbulkan sangat besar. Gulma mampu berkompetisi kuat dengan tanaman budi
daya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara, air, sinar matahari, udara, dan ruang
tumbuh. Contoh tumbuhan yang termasuk gulma, yaitu rumput teki, tanaman
paku-pakuan, dan enceng gondok.
Ilalang - Alang-alang, ilalang atau lalang ialah sejenis rumput berdaun
tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian.
Putri Malu - sebagai tumbuhan liar jenis ini tumbuh di banyak tempat
seperti tepian jalan raya, jalan setapak, galengan sawah, tepian sungai, danau,
lahan-lahan tak terurus di sekitar kampung serta di daerah tebing-tebing yang
curang dan curam. Jenis ini paling mudah ditemui tumbuh di galengan sawah atau
di tepian saluran irigasi. Jenis ini tumbuh dari daerah pantai hingga datarang
tinggi 1-1000 meter di atas permukaan laut.
Penyakit Tanaman
Selain hama dan gulma, ada lagi yang dapat menurunkan kualitas
tanaman, yaitu penyakit tanaman. Penyakit tanaman dapat menyebabkan
5
terganggunya daya tahan tubuh tanaman terhadap pengaruh luar. Secara umum,
penyakit tanaman disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur.
Puru akar - Penyakit puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan penyakit
utama pada tanaman kenaf. Nematoda ini menginfeksi perakaran dan hidup di
dalam jaringan sehingga menyebabkan akarnya berbenjol-benjol. Tanaman yang
terserang biasanya tidak dapat tumbuh normal (kerdil) atau mengalami kelayuan
karena system perakarannya terganggu. Kerugian yang ditimbulkan cukup besar
terutama pada daerah yang memiliki tekstur tanah ringan. Pengendalian yang
dilakukan biasanya dengan memberikan nematisida butiran ke dalam tanah.
Alternatif pengendalian yang prospektif dan alami adalah dengan menggunakan
agen hayati. Jenis agen hayati pengendali nematoda yang sudah berkembang saat
ini cukup banyak, mulai dari bakteri, jamur, aktinomisetes, sampai nematoda.
Virus kuning - Virus kuning salah satu OPT yang perlu di waspadai adalah
penyakit virus kuning. Penyakit ini sangat merugikan, Penyakit tanaman cabe
berupa virus kuning atau bule sangat mengganggu. Penyakit ini disebabkan oleh
serangga yang disebut Besmisia tabaci atau kutu kebul. Serangan virus kuning
bisa berakibat pada penurunan produksi cabe bahkan kecenderungan gagal panen.
Secara kasat mata gejala serangan penyakit virus kuning mudah dikenali dengan
ciri-ciri: terjadi klorosis pada anak tulang daun dari daun muda dan menyebar ke
seluruh bagian tanaman, hingga tampak tanaman menguning, daun mengeriting
keatas, menebal dengan ukuran yang mengecil dan pertumbuhan terhambat atau
kerdil. Jika ciri-ciri serangan penyakit virus kuning telah diketahui, langkah-
langkah selanjutnya mengedepankan metode pengendalian secara PHT, agar
supaya tanaman bisa aman tetapi lingkungan juga aman dari pencemaran yang
diakibatkan oleh penggunaan pestisida yang kurang bijak.

Anda mungkin juga menyukai