Tugas Akhir M1
Tugas Akhir M1
No Peserta : 19036442710099
Kelas : A Angkatan 5
Soal
1. Tentukan volume kompresi sepeda motor Honda Astrea Grand bila diketahui diameter
silinder 50 mm dan panjang langkah piston 49,5 mm, perbandingan kompresi 8,8 : 1
2. Tentukan kapasitas silinder sepeda motor 4 tak 2 silinder, bila diketahui diameter
silinder 50 mm dan panjang langkah 50 mm.
3. Motor 4 tak, 1 silinder mempunyai panjang langkah 50 mm, diameter silinder 60 mm.
Tentukan daya indikator motor bila tekanan rata-rata 600 kPa pada putaran 3000 rpm
4. Jelaskan prinsip kerja motor 4 langkah (disertai gambar konstruksi dasar) serta
tunjukkan keuntungan dan kerugiannya jika dibandingkan dengan motor 2 langkah
5. Jelaskan perbedaan antara motor bensin (gasline engine) dan motor diesel (diesel
engine) yang digunakan pada kendaraan bermotor serta tunjukkan perbedaan
konstruksi dan keuntungan – kerugiannya
6. Identifikasi bahaya kebakaran pada bengkel otomotif, khususnya pada pekerjaan tune-
up motor bensin karburator.
7. Identifikasi alat pelindung diri (APD) yang harus digunakan pada pekerjaan tune-up
kendaraan berbahan bakar bensin EFI
8. Lakukan perhitungan total beban kelistrikan system penerangan pada kendaraan
9. Jelaskan prosedur penggunaan dan pemanfaatan APAR
10. Jelaskan type macam sumber api dan bahan pemadam api yang ada dalam pekerjaan
perbengkelan
Penyelesaian
1. Tentukan volume kompresi sepeda motor Honda Astrea Grand bila diketahui diameter
silinder 50 mm dan panjang langkah piston 49,5 mm, perbandingan kompresi 8,8 : 1
Diketahui:
D = 50 mm = 5 cm
L = 49,5 mm = 4,95 cm
C = 8,8
Ditanya: Volume Kompresi ( Vc )
Jawab:
VL
Vc=
C−1
VL = π / 4 . D2 . L
= 3,14 / 4 . 52cm . 4,95 cm
= 97,14 cm3
Dibulatkan ke 97 cc
Vc = 97 cm3
8,8 – 1
= 97 / 7,8
= 12,44 cm3
Jadi Volume kompresi pada sepeda motor astrea grand sebesar 12, 44 cm3.
2. Tentukan kapasitas silinder sepeda motor 4 tak 2 silinder, bila diketahui diameter silinder
50 mm dan panjang langkah 50 mm.
Diketahui:
Sepeda motor 4 tak dengan Z = 2 silinder
D = 50 mm = 5 cm
L = 50 mm = 5 cm
Ditanya: Kapasitas silinder
Jawab:
VL = π / 4 . D2 . L . Z
= 3,14 / 4 . 52 cm . 5 cm . 2
= 0,785. 25 cm2 . 5 cm . 2
= 196, 25 cm3
Jadi besar kapasitas silinder untuk tiap silinder sebesar 196 cc (dibulatkan ke bawah)
3. Motor 4 tak, 1 silinder mempunyai panjang langkah 50 mm, diameter silinder 60 mm.
Tentukan daya indikator motor bila tekanan rata-rata 600 kPa pada putaran 3000 rpm
Diketahui:
Motor 4 tak dengan Z = 1 silinder
L = 50 mm = 5 cm
D = 60 mm = 6 cm
P = 600 kPA = 6,12 kg/cm2
n = 3000 rpm
Ditanya: Daya indikator
Jawab:
Ni =N x Z
450.000
F = π / 4 . D2 . P
= 3,14 / 4 . 62 cm2 . 6,12 kg/cm2
= 0,785 . 36 cm2 . 6,12 kg/cm2
= 172,95 kg
W =F.L
= 172,95kg . 5 cm
= 864,75 kg.cm
N =W.½n
= 864,75kg.cm .½ . 3000 rpm
= 1297125 kg.cm/menit
Ni =N x Z
450.000
= 1297125 kg.cm/menit . 1 silinder
450.000
= 2,8825 dk
4. Motor 4 tak merupakan motor yang satu siklus kerjanya diperlukan 4 langkah gerakan
piston atau 2 putaran engkol. Empat langkah piston tersebut adalah:
1. Langkah Hisap
2. Langkah Kompresi
3. Langkah Usaha
4. Langkah Buang
Siklus motor 4 tak ini ditemukan oleh seorang insiyur Jerman, yaitu Nikolas A. Otto pada
tahun 1876, untuk mengenang jasanya maka motor 4 tak sering disebut motor Otto. Proses
kerja motor 4 tak tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah Hisap
Setelah langkah buang maka motor melakukan langkah hisap, kompresi, usaha dan
buang, demikian seterusnya sehingga selama ada proses pembakaran maka motor berputar
terus. Siklus kerja motor 4 tak dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Konsumsi bensin lebih irit dan kerugian dari gas-gas yang terbuang kecil sekali.
2. Pada putaran rendah, motor dapat bekerja dengan halus dan tidak ada kesalahan dalam
proses pembakaran yang disebabkan langkah buang yang tidak sempurna.
3. Setiap proses kerja diselesaikan sepanjang satu langkah penuh sehingga dapat bekerja
secara ideal yang menyababkan tenakan rata-rata yang dihasilkan menjadi lebih tinggi.
2. Bobot mesin untuk setiap satuan daya yang dihasilkan lebih besar.
3. Daya yang dihasilkan lebih kecil karena pada setiap langkah atau dua putaran poros
engkol hanya terjadi satu kali usaha atau ekspansi.
Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberapa perbedaan utama, bila ditinjau dari
beberapa item di bawah ini, yaitu (lihat Tabel 1)
7 Efisiensi panas 30 – 50 % 22 – 30 %
Cara Penggunaan :
a. Tarik pin pengaman yang berbentuk seperti kunci pada bagian APAR.
b. Peganglah tabung dan arahkan selang pada titik api.
c. Tekan tuas pegangan/katup, yang biasa terletak di atas tabung, untuk
mengeluarkan isi tabung.
d. Semprotlah pada titik (sumber) api dari sisi ke sisi dengan gerakan seperti
menyapu. Ingat, semprot ke sumber api bukan ke lidah api.
Tata Cara Penempatan
Tabung Pemadam Kebakaran harus ditempatkan di tempat-tempat yang memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. Setiap Jarak 20 meter.
b. Ditempat yang mudah di jangkau dan dilihat.
c. Pada jalur keluar arah refleks pelarian.
d. Memperlihatkan suhu sekitarnya.
e. Tidak terkunci.
f. Memperhatikan jenis dan sifat bahan yang dapat terbakar.
g. Intensitas kebakaran yang mungkin terjadi seperti jumlah bahan bakar, ukurannya,
kecepatan menjalarnya.
Berikut ini rincian manfaat yang didapatkan dengan mempersiapkan tabung
pemadam kebakaran:
a. Lebih mudah dalam mencegah terjadinya kebakaran yang akan besar
b. Lebih mudah dalam membantu memadamkan api kecil hingga besar
c. Ukuran tabung dapat disesuaikan dengan tingkat keamanan dan spesifikasi
ruangan
d. Merupakan investasi keamanan yang aman dan ramah lingkungan
e. Harga yang lebih murah dengan perawatan yang mudah
f. Memiliki jangka waktu peremajaan alat yang jelas
g. Dapat diletakan diberbagai sudut ruangan dan kendaraan
h. Memiliki hasil yang maksimal dalam memadamkan api
i. Tabung yang telah kadaluarsa atau terpakai dapat di isi ulang / refill
10. Jelaskan type macam sumber api dan bahan pemadam api yang ada dalam pekerjaan
perbengkelan
berikut klasifikasi sumber api :
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu,pakaian, kertas dan
bahan-bahan paking, Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan api
kelas A. Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam kebakaran jenis lain
akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi tidak seefektif air.
Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti bensin, minyak
tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent. Menutupi api agar tidak berhubungan
dengan oksigen adalah cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B. Pemadam
api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk
memadamkan api kelas B. Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang
terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas untuk terbakar sendiri bila
berhubungan dengan oksigen
Api kelas C
berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor, generator, kabel, kawat,
saklar, dan peralatan elektronik. Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah
cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas C.