Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Peranan lingkungan keluarga merupakan salah satu pilar dalam tri
pusat pendidikan. Lingkungan keluarga adalah Pilar utama untuk
membentuk baik buruknya pribadi manusia agar berkembang dengan baik
dalam beretika, moral dan akhlaknya. Peran Keluarga dapat membentuk
pola sikap dan pribadi anak, juga dapat menentukan proses pendidikan
yang diperoleh anak, tidak hanya di sekolah akan tetapi semua faktor bisa
dijadikan sumber pendidikan. Lingkungan keluarga juga dapat berperan
menjadi sumber pengetahuan anak, juga dapat berpengaruh tehadap
keberhasilan prestasi siswa.Anak dalam kandungan sampai usia lanjut atau
liang lahat akan mendapatkan pendidikan, baik dari lingkungan keluarga
(pendidikan informal), Lingkungan Sekolah (pendidikan formal) maupun
Lingkungan Masyarakat(nonformal). Lingkungan keluarga harus dapat
memberikan dan menyiapkan pendidikan untuk anaknya agar menjadi
generasi penerus yang terdidik, yakni melalui jenjang pendidikan sehingga
terbentuk dan berkembang pribadi anak yang berkarakter baik, berjiwa
sosial, bersikap yang beradab dan terampil dalam skillnya.
Lingkungan keluarga dapat berperan penuh terhadap
perkembangan keluarganya untuk memberikan system pendidikan secara
komprehensif, saling berkesinambungan, mulai dari anak tumbuh dari
masa perkembangan, sampai masuk kedewasaan dan masuk pada
pernikahan, namun dewasa ini banyak orang tua yang sibuk dengan tugas
pekerjaannya, sehingga tugas pokoknyamemperhatikan perkembangan
anaknya, waktu keluarga habis dengan aktivitasnya di luar rumah sehingga
perhatiannya dalam keluarga tersita maka waktunya yang harus terarah
kepada keluarganya dengan baik terus diabaikan, dengan demikian
keadaan keluarga yang sibuk di luar rumah, sulit memperhatikan
perkembangan anaknya yang mengakibatkan banyak anak sekarang
mengalami problem dan mengalami gangguan psikologis, kebanyakan
anak yang mengalami masalah itu, justru sangat besar pengaruhnya dari
masalah lingkungan keluarga.1
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu keluarga?
2. Apa fungsi keluarga?
3. Mengapa keluarga sebagai lingkungan pendidikan?
4. Apa peranan anggota keluarga dalam pendidikan anak?
3. Tujuan Masalah
1. Ingin mengetahui apa itu keluarga
2. Ingin mengetahui apa itu fungus keluarga
3. Ingin mengetahui mengapa keluarga sebagai lingkungan pendidikan
4. Ingin mengetahui peranan anggota keluarga dalam pendidikan anak

1
https://www.neliti.com/publications/114008/peran-lingkungan-keluarga-terhadap-
perkembangan-anak.pdf
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga
1. Definisi dan Istilah Dalam Keluarga
Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya yaitu:
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang
terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa
komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.
c. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan
yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai
ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan
orang yang lainnya.2
Keluarga senantiasa disebut sebagai lembaga pendidikan yang
pertama dan utama. Cakupan makna “pertama dan utama” tidak hanya
dalam dimensi waktu atau kronologis proses terjadinya pendidikan
namun juga dalam dimensi tanggung jawab. Betapapun proses
pendidikan telah diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan
formal maupun nonformal, secara sosio-historis kehadiran lembaga-
lembaga pendidikan profesional itu merupakan pengganti peran atas
peran lembaga keluarga sebagai lembaga pendidikan yang utama tadi.
Dengan demikian jelas dapat dikatakan lembaga pendidikan
profesional itu menerima mandat dari lembaga keluarga untuk
menyelenggarakan pendidikan bagi para anggota keluarga.

2
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/MAKALAH_KELUARGA.pdf
Namun sayangnya, peran sentral pendidikan keluarga ini tereduksi
oleh ketentuan yang tercantum dalam pasal 7 ayat (1) dan ayat (2)
Undang-undang Sistem pendidikan Nasional (Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003). Pada ayat (1) ditentukan bahwa orang tua berhak
berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh
informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Dan pada ayat
(2) ditetapkan “Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban
memberikan pendidikan dasar kepada anaknya”. Dalam seluruh naskah
undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut peran
orang tua sebagai penanggungjawab utama pendidikan anak seolah
terabaikan, diganti dengan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah.
Peran orang tua disebutkan “ber-hak” berperan serta dalam memilih
satuan pendidikan dan “ber-hak” memperoleh informasi tentang
perkembangan pendidikan anaknya. Seolah-olah pendidikan
diselenggarakan oleh suatu pihak (baca: pemerintah) sedangkan orang
tua adalah pihak yang berperan sebagai pihak ketiga. Sedangkan pada
ayat (2) disebutkan orang tua berkewajiban memberikan pendidikan
dasar kepada anaknya, tanpa penjelasan lebih lanjut. Ada yang
menyebut bahwa lembaga keluargalah yang sesungguhnya secara
nyata merupakan lembaga pendidikan seumur hidup. Sejak dalam
kandungan sampai menjelang masuk liang lahat, para orang tua dan
anggota keluargalah yang bertanggung jawab membimbing menuju
jalan yang lurus (normatif).3

B. Fungsi keluarga

Keluarga adalah organisasi sosial terkecil namun memiliki fungsi yang


paling lengkap. Organsiasi sosial terkecil karena hanya unsur
pembentuknya terdiri dari dua orang, seorang suami dan seorang istri
sudah terbentuk sebuah keluarga. Memiliki fungsi paling lengkap karena
keluarga memerankan fungsi yang paling banyak, mulai dari fungsi

3
Prof. Dr. Supriyono,M.Pd, Ir. Harris Iskandar,Ph.D, Drs. Sucahyono,M.Pd. Pendidikan Keluarga
Dalam Perspektif Masa Kini. (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA 2015) hal.3-4
agama, sosiologis, psikologis, hukum, dan ekonomi. Tidak ada organisasi
lain yang mampu berfungsi selengkap kelembagaan keluarga.4

Fungsi keluarga menurut Mudjiona adalah:


a. Tempat mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan
nilai-nilai dan norma-norma atau aturan-aturan dalam masyarakat
dimana keluarga tersebut berada sehingga diantara stiap anak
dapat bersosialisasi dengan yang lainnya.
b. Tempat tersedianya kemapanan ekonomi, agar kebutuhan rumah
tangga terpenuhi.
c. Kelangsungan reproduksi.5

Sedangkan Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992) antara lain:


• Fungsi keagamaan: memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia
ini.
• Fungsi sosial budaya: membina sosialisasi pada anak,
membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
• Fungsi cinta kasih: memberikan kasih sayang dan rasa aman,
memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
• Fungsi melindungi: melindungi anak dari tindakan-tindakan yang
tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan
merasa aman.
• Fungsi reproduksi: meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak memelihara dan merawat anggota keluarga
• Fungsi sosialisasi dan pendidikan: mendidik anak sesuai dengan
tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana
4
Prof. Dr. Supriyono,M.Pd, Ir. Harris Iskandar,Ph.D, Drs. Sucahyono,M.Pd. Pendidikan
Keluarga Dalam Perspektif Masa Kini. (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA 2015) hal. 27
5
https://www.neliti.com/publications/114008/peran-lingkungan-keluarga-terhadap-
perkembangan-anak.pdf
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang
baik.
• Fungsi ekonomi: mencari sumber-sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.6

C. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan


Mendidik anak merupakan kewajiban orang tua dan utama
mengingat keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama
dimana anak akan berinteraksi dengan keluarga. norma dan aturan
yang ditanamkan dalam keluarga akan melebur dalam diri anak
sehingga perilakunya di luar merupakan cermin dari perilakunya dalam
keluarga, meskipun dalam beberapa kasus terjadi pengecualian. Allah
mempertegas fungsi keluarga dalam mendidik anak dalam Surah al-
Tahrim ayat 6 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”.
Dapat dipahami bahwa posisi keluarga mempunyai tanggung jawab
yang sangat besar bagi perkembangan anak sehingga anak akan
selamat dari jilatan api neraka. Maka dasar utama yang diletakkan
adalah dasar-dasar tingkah laku dan budi pekerti (akhlak) anak didik.
Dalam kenyataan sehari-hari tidak jarang kita temui pihak orang tua
(lingkungan keluarga) yang gagal atau kurang berhasil dalam
membina, mengarahkan serta mendidik anak-anaknya sebagai anak
yang baik dan berakhlak shaleh. Islam sangat memperhatikan hak
anak. Pertama hak anak untuk memperoleh orang tua yang shaleh.
Jauh-jauh al-Qur’an sudah mengultimatum dalam Surah al-Baqarah
6
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/MAKALAH_KELUARGA.pdf
ayat 221 bahwa jangan menikah dengan wanitawanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin
lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hati. Dan jangan
kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita
mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun menarik hati.7

D. Peranan anggota keluarga dalam pendidikan anak


Keluarga bagi seorang anak merupakan lembaga pendidikan non
formal pertama, di mana mereka hidup, berkembang dan matang. Di
dalam sebuah keluarga, seorang anak pertama kali diajarkan pada
pendidikan. Dari pendidikan dalam keluarga tersebut anak
mendapatkan pengalaman, kebiasaan, ketrampilan berbagai sikap dan
bermacam-macam ilmu pengetahuan8.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat memerlukan
adanya sumber daya manusia yang berkualitas baik. Untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas baik tentunya
memerlukan berbagai macam cara. Salah satu diantanya adalah melalui
pendidikan. Pendidikan baik formal maupun informal. Pendidikan
moral dalam keluarga merupakan salah satunya.
Walaupun memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, tetapi rendah
dalam hal moralitas, individu tidak akan berarti dimata siapa pun.
Pendidikan moral dimulai dari sebuah keluarga yamng menanamkan
budi pekerti luhur dala setiap interaksinya. Sumber daya manusia
berkualitas dapat dilihat dari keluarganya. Bukan hanya keluarga
mampu dari segi materi, yang dapat meningkatkan kualitas
individunya melalui tambahan-tambahan materi pembelajaran di luar
bangku sekolah. Akan tetapi, keluarga sederhana di desa pun dapat

7
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/download/1472/1091.pdf
8
https://www.neliti.com/publications/114008/peran-lingkungan-keluarga-terhadap-
perkembangan-anak.pdf
menjamin kualitas sumber daya manusianya. Kualitas sumber daya
dan keluhuran budi pekerti merupakan hasil tempaan orang tua.9

9
http://iptek.its.ac.id/index.php/jsh/article/download/1241/1060.pdf
BAB III
KESIMPULAN

1. Keluarga yaitu senantiasa disebut sebagai lembaga pendidikan


yang pertama dan utama. Cakupan makna “pertama dan utama”
tidak hanya dalam dimensi waktu atau kronologis proses
terjadinya pendidikan namun juga dalam dimensi tanggung
jawab.
2. Keluarga memiliki fungsi paling lengkap karena keluarga
memerankan fungsi yang paling banyak, mulai dari fungsi
agama, sosiologis, psikologis, hukum, dan ekonomi. Tidak ada
organisasi lain yang mampu berfungsi selengkap kelembagaan
keluarga.
3. Mendidik anak merupakan kewajiban orang tua dan utama
mengingat keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama
dimana anak akan berinteraksi dengan keluarga.
4. Keluarga bagi seorang anak merupakan lembaga pendidikan
non formal pertama, di mana mereka hidup, berkembang dan
matang. Di dalam sebuah keluarga, seorang anak pertama kali
diajarkan pada pendidikan. Dari pendidikan dalam keluarga
tersebut anak mendapatkan pengalaman, kebiasaan,
ketrampilan berbagai sikap dan bermacam-macam ilmu
pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai