Anda di halaman 1dari 12

1.

Lembaga Keuangan Bukan Bank


Apa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)? Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/1972, pengertian Lembaga Keuangan
Bukan Bank adalah semua lembaga/ badan yang melakukan aktivitas keuangan baik secara
langsung maupun tidak langsung menghimpun dana dari masyarakata dengan menerbitkan
surat-surat berharga dan menyalurkan dana tersebut untuk membiayai investasi di berbagai
perusahaan.
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) punya peranan yang penting dalam perekonomian
suatu negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya LKBB, maka konsumsi domestik bergerak
maju dan mendorong laju perekonomian.
Adapun beberapa kegiatan usaha LKBB di Indonesia adalah sebagai berikut:
 Menghimpun dana dari masyarakat dengan menerbitkan
surat-surat berharga.
 Memberikan fasilitas kredit kepada perusahaan swasta dan
pemerintah, baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
 Berperan menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan di
Indonesia, dan menjadi badan hukum pemerintah dalam pengadaan kredit dalam negeri
maupun luar negeri.
 Menyertakan modal perusahaan-perusahaan dan penjualan
saham di pasar modal.
 Menjadi perantara bagi perusahaan dalam mendapatkan
tenaga ahli di bidang finansial.
 Melaksanakan kegiatan usaha lain di bidang keuangan atas
persetujuan menteri keuangan Republik Indonesia.

2. Jenis Usaha, Penggabungan Atau Kombinasi Perusahaan

Faktor Pendorong Penggabungan Badan Usaha

Beberapa faktor pentyebab dari suatu badan usaha melakukan penggabungan yaitu:

 Untuk mengurangi kompetisi utk perusahaan-perusahaan yg sejenis.


 Adanya kebebasan masuknya barang-barang dari luar negeri.
 Terbatasnya pasar bagi perusahaan-perusahaan kecil, sehingga dgn bergabung akan
mempunyai kedudukan yg lebih kuat dalam persaingan dgn perusahaan yg lebih
besar.
 Untuk memperoleh bahan mentah secara terus-menerus dan mempunyai kualitas yg
baik.
 Terbatasnya tanggung jawab dari suatu badan usaha.
 Faktor perseorangan, yaitu utk orang yg perusahaannya sudah kuat, mempunyai
keinginan memperkuat lagi.

Jenis-Jenis Penggabungan Badan Usaha

Kombinasi penggabungan badan usaha digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :

- Kombinasi Vertikal
Adalah pengabungan badan usaha yg terdiri dari beberapa badan usaha yg bekerja pada
tingkat yg berbeda-beda dalam proses produksi suatu barang atau barang produksinya
berurutan. Contoh kombinasi vertikal adalah pada produksi kain. utk dapat memproduksi
kain terdapat beberapa badan usaha seperti petani kapas, pengangkutan kapas, pemintalan,
penenunan, dan penyempurnaan kain.

- Kombinasi Horizontal
Adalah gabungan dari beberapa badan usaha yg bekerja dalam tingkat yg sama dalam proses
produksi barang. Kombinasi horizontal juga mempunyai pengertian lain yaitu gabungan dari
beberapa badan usaha yg memproduksi atau menjual barang yg berlainan. Sebagai contoh
pada kombinasi horizontal adalah penggabungan antara pabrik sabun cuci dgn pabrik sabun
mandi.

Bentuk-Bentuk Penggabungan Badan Usaha

Di bawah ini adalah merupakan bentuk pengabunga badan usaha antara lain:

- Joint Venture
Pengertian Joint venture adalah penggabungan beberapa badan usaha utk mendirikan satu
bentuk usaha bersama dgn modal bersama pula, dgn tujuan utk menggali kekayaan alam dan
mendidik tenaga ahli utk menghasilkan keuntungan yg lebih besar.

- Production Sharing
Definisi production sharing adalah kerja sama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.

- Waralaba (Franchise)
Definisi waralaba merupakan sistem usaha yg tidak memakai modal sendiri, artinya utk
membuka gerai waralaba cukup menggunakan modal milik investor lain. Seorang pembeli
usaha waralaba harus memenuhi syaratsyarat khusus yg ditetapkan oleh perusahaan waralaba,
karena pada franchise akan menggunakan merek yg sama dgn franchisor sehingga harus
memiliki standar yg sama . Keuntungan yg diperoleh investor waralaba antara lain terhindar
dari
biaya trial and error, karena sudah terlebih dahulu dikeluarkan oleh pemilik usaha.

- Trust
Pengertian trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yg baru,
sehingga diperoleh kekuasaan yg besar dan monopoli.

- Kartel
Pengertian kartel adalah bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yg bergerak dalam
bidang usaha yg sama dgn tujuan utk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi
persaingan, dan memperluas atau menguasai pasar.

- Merger
Pengertian merger adalah penggabungan beberapa badan usaha dgn jalan meleburkan diri
menjadi satu perusahaan baru, sehingga merger identik dgn trust.

- Holding Company
Definisi Holding Company adalah suatu PT yg besar yg menguasai sebagian besar sero atau
saham perusahaan lainnya. walaupun secara hukum badan usaha yg dikuasai tetap berdiri
sendiri tetapi diatur dan dijalankan sesuai dgn kebijakan PT yg menguasainya.

- Concern
Sebenarnya concern sama halnya dgn holding company, yaitu mempunyai sebagian besar
saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah holding company sering
berbentuk PT, sedangkan concern sering dimiliki perseorangan, yaitu seorang hartawan yg
mempunyai modal yg amat besar.

- Corner dan Ring


Corner dan ring adalah penggabungan beberapa badan usaha yg mempunyai tujuan utk
mencari keuntungan besar, dgn cara menguasai penawaran barang utk memperoleh monopoli
dan menaikkan harga.

- Syndicat
Definisi Syndicat adalah kerja sama sementara oleh beberapa badan usaha utk menjual atau
mengerjakan suatu proses produksi.
Kartel sendiri dipecah menjadi beberapa macam yaitu:

 kartel wilayah adalah penggabungan yg berdasarkan pada perjanjian pembagian


wilayah atau daerah penjualan dan pemasaran barangnya,
 kartel produksi adalah penggabungan yg mempunyai tujuan utk menyelenggarakan
produksi bersama secara massal, namun masing-masing perusahaan ditetapkan dgn
kuota produksi.
 kartel bersyarat atau kartel kondisi adalah penggabungan dgn menetapkan syarat-
syarat penjualan, penyerahan barang, dan penetapan kualitas produksi,
 kartel harga adalah penggabungan dgn cara menetapkan harga minimum dari produk
yg dihasilkan masing-masing anggota,
 kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan utk pembelian dan penjualan
hasil produksi, agar tidak terjadi persaingan.

3. Bentuk-Bentuk Penggabungan

Bentuk penggabungan badan usaha di antaranya adalah trust, kartel, holding


companyconcern, joint venture, production sharing, kontrak karya, merger, investment trust,
corner dan ring, integritasi, pararelisasi, spesialisasi, dan diferensiasi. Berikut ini adalah
penjelasan masing-masing bentuk gabungan badan usaha tersebut.
a. Merger

Merger adalah suatu penggabungan antara badan usaha yang sejenis dengan tujuan
memperkuat kedudukan perusahaan. Hasil penggabungan beberapa badan usaha ini akan
membentuk perusahaan baru dan namanyapun cenderung baru. Merger bertujuan untuk
memperkuat kedudukan dan stabilitas badan usaha-badan usaha yang bergabung dan
untuk mempermudah pengawasan pemerintah terhadap pelaksanaan kerja badan usaha-
badan usaha yang ada.

b. Akuisisi

Akuisisi adalah upaya untuk memperbesar badan usaha dengan cara memiliki badan
usaha lain atau memindahkan kepemilikan asal badan usaha lain, misalnya apabila terjadi
pembelian saham di atas 50% oleh pihak lain. Tindakan mengakuisisi dapat dilakukan
oleh suatu badan usaha atau perorangan untuk mengambil alih, baik seluruh atau
sebagaian besar saham badan usaha lain sehingga pengendalian terhadap perusahaan
tersebut dapat beralih.

Proses akuisisi umurnya tidak membentuk badan usaha / perusahaan baru. Kendali
perusahaan lebih banyak dilakukan oleh perusahaan atau seseorang yang mengambil alih
suatu perusahaan. Perusahaan yang diakuisisi atau diambil alih biasanya menjadi salah
satu divisi dalam perusahaan yang dimiliki pengambil alih.

Akuisisi bertujuan untuk membentuk kekuatan bersama yang lebih tangguh dan mencapai
manajemen perusahaan yang lebih efisien dengan saling mengisi dan saling mengoreksi.
Selain itu, akuisisi juga bertujuan mengurangi risiko kerugian yang akan ditanggung
sendiri, mencoba memasuki segmen pasar yang baru dengan kekuatan bersama,
menyatukan operasi yang terintegrasi bagi perusahaan yang tidak homogen (bersifat hulu
dan hilir) dan melakukan usaha bersama untuk mengurangi persaingan pasar.

c. Konsolidasi

Konsolidasi adalah tindakan yang dilakukan oleh dua badan usaha atau lebih untuk
meleburkan diri dengan cara membantuk satu badan usaha baru. Setelah meleburkan diri
menjadi satu badan usaha baru, masing-masing badan usaha yang meleburkan diri
tersebut dibubarkan.

d. Trust

Trust adalah suatu penggabungan atau pemusatan beberapa badan usaha yang sejenis maupun
berlainan menjadi badan usaha baru yang lebih besar dan kuat sehingga secara hukum
maupun ekonomis badan usaha yang tergabung tidak berdiri sendiri lagi.
Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi. Trust yang bersifat integrasi adalah gabungan
badan usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi berurutan (kolom/lajur
perusahaan). Sementara trust pararelisasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang
menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Pada umumnya, trust
bersifat merugikan konsumen, karena salah satu tujuan penggabungan tersebut adalah
untuk mendapatkan kedudukan monopoli, sehingga akan mempengaruhi harga. Harga
dalam pasar monopoli tidak terjadi atas keseimbangan antara penawaran dan permintaan
namun ditentukan produsen sesuai dengan kemauan mereka sendiri.

e. Kartel

Kartel adalah suatu kerja sama atau penggabungan atas dasar sukarela dan beberapa badan
usah sejenis untuk memproduksi atau menjual barang hasil produksinya. Secara hukum
maupun ekonomis, masing-masing badan usaha yang bergabung masih berdiri dan
mempunyai kebebasan untuk bertindak, kecuali halhal yang disetujui dalam perjanjian.
Tujuan kartel adalah untuk mengurangi (meniadakan) persaingan serta menciptakan
kesergaman harga, jumlah produksi dan pembagian daerah pemasaran untuk setiap badan
usaha.

Tujuan-tujuan tersebut dicapai dengan mengadakan perjanjian-perjanjian atau kesepakatan-


kesepakatan antar badan usah yang tergabung. Berdasarkan isi perjanjian tersebut, kartel-
kartel digolongkan sebagai berikut.

i. Kartel Daerah

Kartel daerah atatu kartel rayon adalah penggabungan beberapa badan usaha yang
bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang pembagian
daerah pemasaran atau sumber bahan mentah.

ii. Karte Produksi

kartel produksi adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuan untuk
membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang jumlah barang yang harus
dihasilkan (penetapan kuota produksi) oleh masing-masing badan usaha yang
bergabung. Pembatasan itu bertujuan untuk menghindari kemungkinan kelebihan
produksi. Apabila jumlah produk yang ditawarkan terlalu banyak, maka harga akan
mengalami penurunan.

iii. Kartel harga
Kartel harga adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuan untuk
membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang harga minimum produk yang
dihasilkan oleh badan usaha-badan usaha yang tergabung. Mereka tidak boleh mejual
di bawah harga minimum yang telah disepakati

iv. Karte Kondisi

Kartel kondisi atau kartel syarat adalah penggabungan beberapa badan usaha yang
bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang pemenuhan
s`yarat-syarat yang seragam dalam hal penyerahan, pembayaran, pembuangan, dan
lain-lain kepada pembeli. Pembuatan kesepakatan ini bertujuan untuk
menyeragamkan syarat pemnyerahan, syarat pembayaran, syarat pembuangan dan
lain-lain

v. Kartel Pembagian Keuntungan

Kartel pembagian keuntungan adalah penggabungan beberapa badan usaha yang


bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang penetapan besar
keuntungan atau dividen setiap anggota

Kartel dan trust adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuan
memperkuat kedudukan perusahaan. Perbedaan antara kartel dan trust ditunjukan
pada Tabel 1.3 berikut.

f. Holding Company

Holding company adalah penggabungan suatu badan usah dengan badan usaha yang lain
dengan cara membeli sebagian besar saham (sero) dari beberapa badan usaha. Jadi
holding company menguasai beberapa badan usaha, karena ia membeli sebagian besar
saham dari setiap badan usaha yang bergabung. Badan usaha yang membeli sebagian
besar saham perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan di bidang pemasaran dan
keuangan. Secara hukum badan usaha-badan usaha tersebut masih berdiri sendiri, namun
karena sebagian besar sahamnya dikuasai oleh holding company, maka secara automatis
pimpinan dari setiap badan usaha yang bergabung berada di tangan holding company.

g. Joint Venture

Jont venture adalah suatu gabungan antara dua pihak atau lebih, yang mengumpulkan modal
untuk mendirikan badan usaha dengan perjanjian tertentu. Pihak-pihak yang bergabung
dapat berasal dari kalangan pemerintah maupun swasta (swasta dalam negeri maupun
swasta asing)

h. Production Sharing
Production sharing adalah suatu bentuk kerja sama atau gabungan badan usaha yang
mengatur tentang pembagian hasil. Production sharing dapat dilakukan antara badan
usaha milik negara dan badan usaha milik swasta maupun antara sesama badan usaha
milik swasta.

i Investment Trust

Investment trust adalah suatu badan usaha yang menanamkanmodalnya di beberapa badan
usaha lain dengan cara membeli sero-seronya. Investment trust bertujuan untuk membagi-
membagi risiko. Apabila salah satu badan usaha yang seronya dibeli mengalami kerugian,
maka kerugian tersebut dapat ditutup dari keuntungan bdan usaha lain yang seronya
diberli.

j. Corner dan Ring

Corner dan ring adalah seseorang atau beberapa orang yang melakukan spekualsi dengan
jalan membeli atau menahan sebagian besar persediaan barang tertentu, yang akan
berakibat pad anaiknya harga barang tersebut di pasar. Setelah harga di pasar mengalami
kenaikan, barang yang ditahan atau disimpan tersebut dijual, sehingga akan diperoleh
keuntungan yang besar. Corner adalah tindakan spekulasi yang dilakukan oleh satu orang
saja, sedangkan ring adalah tindakan spekualsi yang dilakukan oleh beberapa orang.

k. Kontrak Karya

Kontrak karya tidak merupakan kerja sama dalam menangani suatu badan usaha dan
perusahaan. Pihak pemerintah memberikan konsesi kepada pihak swasta untuk mengelola
suatu perusahaan dengan diikat oleh suatu perjanjian tertentu. Pemerintah tidak ikut serta
dalam permodalan perusahaan. Perjanjian kontrak karya biasanya memuat hal-hal berikut
ini

a. Daerah operasi perusahaan


b. Jangka waktu
c. Jenis usaha yang boleh dilakukan
d. Besar uang imbalan yang harus dibayarkan kepada pemerintah sebagai pemberi
konsesi
e. Lain-lain yang dianggap perlu oleh pemerintah

4. Cara-cara Penggabungan Badan Usaha


Pengertian Penggabungan Usaha:
Dunia usaha semakin lama semakin berkembang dan persaingan dalam jenis produk, mutu
produk, maupun pemasarannya semakin ramai dan ketat sehingga seringkali timbul
persaingan yang tidak sehat dan saling mengalahkan.

Untuk mengatasi adanya saling merugikan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
yang lain, perlu kiranya diadakan suatu bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Salah
satu bentuk kerjasama yang dapat ditempuh adalah dengan melalui penggabungan usaha
antara dua atau lebih perusahaan dengan perusahaan yang lain baik yang sejenis maupun
yang tidak sejenis.

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.22 paragraf 08 tahun 1999:


”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih perusahaan
yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting
wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan
lain”

Sedangkan menurut Hadori Yunus (1981 : 224), pengertiannya adalah sebagai berikut:
”Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan
satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis.”

Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penggabungan usaha merupakan usaha
pengembangan atau perluasan perusahaan dengan cara menyatukan perusahaan dengan satu
atau lebih perusahaan lain menjadi satu kesatuan ekonomi.

Jenis dan Bentuk Penggabungan Usaha:

1. Jenis-jenis penggabungan usaha berdasarkan PSAK No.22 paragraf 08 tahun 1999,


terdapat dua jenis penggabungan usaha yaitu:
1. Akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui
suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
2. Penyatuan kepemilikan (uniting of interest/pooling of interest) adalah suatu
penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-
sama menyatukan kendali atas seluruh, atau secara efektif seluruh aktiva neto dan operasi
kendali perusahaan yang bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala
resiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang
dapat diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi (acquirer).
2. Bentuk-bentuk penggabungan usaha:
Dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :

–     Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan
lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau
dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang
mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya.
–   Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara
satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru.

–   Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau
seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest).
Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi
sebagaimana perusahaan lainnya.

Sifat Penggabungan Usaha

v  Horizontal integration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama,
misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan consumer product
juga.

v  Vertical integration

Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara
berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck & Co salah
satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services, Inc, distributor obat-
obatan dokter.

v  Conglomeration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang tidak saling
berhubungan dan bermacam-macam.

Alasan-alasan Penggabungan Usaha.

Ada beberapa alasan yang muncul sehingga beberapa perusahaan mengambil tindakan untuk
melakukan penggabungan usaha yaitu :

a. Manfaat biaya (Cost Advantange). Acapkali lebih murah bagi perusahaan untuk
memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan dibandingkan melalui
pengembangan, terutama pada keadaan inflasi
b. Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan
biasanya lebih besar risikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan
pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama ketika tujuannya adalah
diversifikasi.
c. Penundaan Operasi Lebih Sedikit (Fewer Operating Delays). Fasilitasfasilitas pabrik
yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera beroperasi.
Sedangkan apabila membangun fasilitas perusahaan yang baru akan menimbulkan masalah
yang baru juga misalnya perlunya izin pemerintah.
d. Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan bergabung
untuk mencegah pengambilalihan diantara mereka.
e. Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).Penggabungan usaha
melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud. Akusisi atas hak
paten, hak atas mineral, database pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi
faktor utama yang memotivasi suatu penggabungan usaha.
f. Alasan-alasan lain. Selain untuk perluasan, perusahaan-perusahaan mungkin memilih
penggabungan usaha untuk memperoleh manfaat dari segi pajak.

Meskipun pada dasarnya strategi penggabungan usaha yang dilakukan oleh beberapa
perusahaan memberikan banyak manfaat, tetapi ada juga risiko yang harus ditanggung oleh
perusahaan yang melakukan penggabungan tersebut yaitu risiko sumber daya manusia, dalam
hal ini dampak dari penggabungan usaha tersebut.

Metode Pencatatan dalam Penggabungan Usaha

Penggabungan badan-badan usaha tersebut dapat dipengaruhi oleh metode akuntansi yang
diterapkan untuk mencatat akuisisi dan merger. Berdasarkan pendapat Beams (2002:6), ada
dua macam metode akuntansi yang dikembangkan di Amerika Serikat dan kemudian dipakai
di Indonesia yaitu:

1. Pooling of interest method (Metode Penyatuan Kepemilikan).


2. Purchase method (Metode Pembelian).
Metode Penyatuan kepentingan (pooling of interest)

Suatu penggabungan usaha yang memenuhi kriteria PSAK tahun 2007 No. 22 untuk
penyatuan kepemilikan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan metode penyatuan.
Dalam metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan-
perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap tidak berubah pada
entitas akuntansi yang baru. Karena tidak ada salah satupun dari perusahaan-perusahaan yang
bergabung telah dianggap memperoleh perusahaan-perusahaan yang bergabung lainnya, tidak
ada pembelian, tidak ada harga pembelian, sehingga karenanya tidak ada dasar
pertanggungjawaban yang baru.

Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung
dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Oleh karena itu
setiap goodwill  pada buku masing-masing perusahaan yang bergabung akan dimasukkan
sebagai aktiva pada entitas yang masih beroperasi (disatukan). Laba ditahan dari perusahaan-
perusahaan yang bergabung juga dimasukkan dalam entitas yang disatukan, dan pendapatan
yang bergabung untuk seluruh tahun dengan mengabaikan tanggal penggabungan usaha
dilakukan.
Perusahaan-perusahaan terpisah dalam suatu penggabungan usaha masing-masing dapat
menggunakan metode akuntansi yang berbeda untuk mencatat aktiva dan kewajiabannya.
Dalam penggabungan secara penyatuan kepemilikan, jumlah yang dicatat oleh masing-
masing perusahaan dengan menggunakan metode akuntansi yang berbeda dapat disesuaikan
menjadi dasar akuntansi yang sama apabila perusahaan tersebut diperlukan oleh perusahaan
lainnya. Perubahan metode akuntansi untuk menyesuaikan masing-masing harus berlaku
surut, dan laporan-laporan keuangan yang disajikan untuk periode-periode sebelumnya harus
disajikan kembali (restated).
Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Pooling Of Interest

v  Semua aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang bergabung dinilai pada nilai buku saat
diadakan penggabungan

v  Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang bergabung sebesar jumlah modal
perusahaan yang digabung atau sebesar aktiva bersih perusahaan yang digabung

v  Bila terjadi selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang diterbitkan
ditambah kompensasi pembelian lainnya dalam bentuk kas ataupun aktiva lainnya dengan
jumlah aktiva bersih yang diperoleh, maka harus diadakan penyesuaian terhadap modal
perusahaan yang akan digabung

v  Laporan keuangan gabungan adalah penjumlahan dari laporan keuangan milik perusahaan
yang bergabung.

Metode Pembelian (purchase method)

Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan suatu
transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan lain
yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh atau membeli
mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.

Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya perolehan) ditetapkan dengan cara yang sama
seperti pada transaksi lain. Biaya ini dialokasikan pada aktiva dan kewajiban yang dapat
diidentifikasikan sesuai dengan nilai wajarnya pada tanggal penggabungan. Menurut PSAK
tahun 2007 No.19 setiap kelebihan biaya perolehan atas nilai wajar aktiva bersih yang
diperoleh dialokasikan ke goodwill dan diamortisasikan selama maksimum 20 tahun.
Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Purchase

v  Menyesuaikan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung sebesar
nilai wajarnya

v  Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehan). Jika


pengakuisisi mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga pasar pada
tanggal transaksi penggabunga. Bila harga pasar tidak dapat digunakan sebagai indikator,
maka diestimasi secara proporsional perusahaan pengakuisisi atau yang diakuisisi (mana
yang lebih dapat ditentukan).

v  Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung. Apabila
terjadi selisih antara nilai investasi dengan aktiva bersih yang diterima perusahaan
pengakuisisi, maka selisih tersebut dicatat ke dalam rekening goodwill pada kelompok aktiva.

Anda mungkin juga menyukai