PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun
sakit’.
Ayat (5).
kemanusiaan yang berorientasi kepada kesembuhan dan keselamatan pasien dari segala
hal yang merugikan pasien, oleh sebab itu perawat dalam melaksanakan asuhan harus
keperawatan wajib memberikan perlindungan kepada pasien dari pelayanan yang tidak
bermutu dan tidak profesional, atau dengan kata lain advokasi pasien merupakan salah
Begitu juga pada kasus kasus kegawataan daruratan yang menimpa pasien yang
pasien yang terancaman nyawanya atau pasien yang dapat cacat akibat tertimpa suatu
musibah peran perawat sangat penting untuk memberikan tindakan yang cepat dan tepat
serta melindungi pasien dari pelayanan yang tidak profesional atau tidak bermutu.
Pelayanan Keperawatan gawat darurat merupakan pelayanan gawat darurat 24
jam yang memberikan pertolongan pertama pada pasien gawat darurat menetapkan
kesakitan pasien sebelum dirujuk atau dilakukan tindakan definitif di semua level rumah
tahun 2011).
Di dalam buku kode Etik PPNI (2010) “Warga perawatan Indonesia menyadari
bahwa kebutuhan akan keperawatan bersifat universal bagi klien, (individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat), oleh karenanya pelayanan yang diberikan oleh perawat
selalu berdasarkan pada cita cita luhur, niat yang murni untuk keselamatan pasien dan
kesejahteraan umat tanpa membedakan kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
perawat yang bertugas di Unit Gawat Darurat/Instalasi Gawat Darurat juga sebagai
advokasi pasien, mempunyai tanggung jawab moral tinggi dan harus peduli pada
keselamatan pasien agar keadaan pasien tidak bertambah buruk keadaan dan nyawa
pasien bisa diselamatkan dan kecacatan bisa dicegah, pasien bisa hidup normal
kembali.
Darurat harus memahami mutu pelayanan gawat darurat secara umum baik komptensi
petugas, fasilitas yang sesuai standar dan kebijakan kebijakan harus berorientasi pada
ditujukan kepada pasien gawat darurat yang tiba tiba berada dalam keadaan gawat atau
cacat) bila tidak mendapat pertolongan secara cepat dan tepat. (Keperawatan Gawat
Peran perawat sebagai advokat pasien adalah memberi informasi dan memberi
bantuan kepada pasien atas keputusan apa pun yang dibuat pasien, memberi informasi
berarti menyediakan informasi atau penjelasan sesuai yang dihutuhkan pasien, memberi
bantuan mengandung dua peran. yaitu peran aksi dan nonaksi. Dalam menjalankan
peran aksi, perawat memberikan keyakinan kepada pasien bahwa mereka mempunyai
hak dan tanggung jawab dalam menentukan pilihan atau keputusan sendiri dan tidak
tertekan dengan pengaruh orang lain. Sedangkan peran nonaksi mengandung arti pihak
(Sulandra, 2008).
peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku professional, dan huhungan pasien-
diperlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang diperlukan sebagai syarat untuk
B. Rumusan Masalah
Darurat?
keperawatan
D. Manfaat penulisan
darurat
darurat
yaitu dengan membaca dan menterjemahkan serta mencari bahan bahan yang terkait
dengan fungsi advokasi dan peran perawat dalam kegawatdaruratan berbagai sistem dan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Advokasi.
Istilah advokasi sering digunakan dalam konteks hukum yang berkaitan dengan
upaya melindungi hak-hak manusia bagi mereka yang tidak mampu membela diri. Arti
advokasi menurut ikatan perawat amerika/ANA (1985) adalah “melindungi klien atau
masyarakat terhadap pelayanan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak kompeten
umum atau disebabkan penyebab khusus). Dan tidak terbatas pada tatanan
posisi, atau program dari berbagai macam insitusi atau lembaga mengajukan definisi
bahwa advokasi adalah bekerja dengan orang lain untuk membuat perubahan atau
Advokasi adalah keikutsertaan orang orang dalam pembuatan keputusan yang dapat
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
(3).
1 Ayat (4).
Ayat (5).
1. Sebuah area khusus spesial dan keperawatan profesinal melibatkan integrasi dari
mencari terapi yang baik yang mengancam kehidupan dan non critical illnes atau
cedera
insting dan pengalaman. Seiring dengan kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan,
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawata harus berdasarkan ilmu dan kiat
ini, pelayanan keperawatan mempunyai implikasi terhadap hukum, untuk itu perlu
keperawatan dilandasasi oleh etik dan etika keperawatan dalam lingkup kewenangannya
2013), tanggung jawab yang dimaksud adalah dapat dipertanggungjawabkan dari segi
darurat, salah tugas yang tidak kalah pentingnya perawat juga bertindak sebagai
advokasi pasien untuk melindungi pasien dari pelayanan yang tidak bermutu atau
adalah hak azasi manusia/hak setiap orang, dan merupakan kewajiban yang dimiliki
Kondisi gawat darurat adalah suatu kedaan dimana seseorang seseorang secara tiba
tiba dalam kedaan gawat atau atau akan menjadi gawat dan terancam anggota badannya
dan jiwanya (akan menjadi cacat aau mati) bial tidak mendapat pertolongan segera
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. (UU No
Dalarn dunia keperawatan modern respons manusia sebagai pengalaman dan respon
orang terhadap sehat dan sakit juga merupakan suatu fenornena perhatian
Registrasi dan Praktik perawat, perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan
perawat, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam
rnelaksanakan praktik keperawatan. perawat juga dituntut melakukan peran dan fungsi
sebagairnana yang diharapkan oleh profesi dan masyarakat sebagai pengguna jasa
pelayanan keperawatan.
Hukum Perawat dalam upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Sri Pratianingsih,
2006)
pelayanan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika
1) Melindungi pasien dari pelayanan yang tidak bermutu, perawat disini harus
(petugas tidak ahli dibidang gawat darurat sebaiknya tidak bertugas di Unit Gawat
2) Menjaga pasien dari alat dan dan sarana parasana yang tidak terstandar, sebaiknya
alat harus standar dan mempunyai kelayakan standar dan dikalibrasi sesuai
3) Melindungi pasien dari sistem yang buruk dan bertele tele (sistem yang merugikan
Dalam Pedoman Etik keperawatan hasil Munas PPNI tahun 2010, secara garis besar
merumuskan etik perawat, antara lain, Hubungan Perawat dan Klien (pasien) :
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama
suasana lingkungan yang menghormati nilai nilai budaya, adat istiadat dan
asuhan keperawatan
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku etentuan hukum yang
berlaku.
Keperawatan, Pasal 38
peraturan perundang-undangan.
keperawatan.
7) Memberikan informasi yang lengkap, jujur, jelas dan mudah dimengerti mengenai
kewenangannya.
Darurat (PPGD) terdapat, “Undang undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 Pasal 32
pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu”. Ayat (2) “Dalam keadaan darurat
Fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta dilarang menolak pasien
Rumah Sakit wajib memberikan pertolongan terlebih dahulu, tidak boleh menolak atau
minta uang muka., dalam pasal ini perawat dan tenaga ksehatan lainnya dilarang
menolak pasien dan meminta uang muka dan perawat yang bertugas di bagian pelayanan
Peran advokasi dari keterangan tersebut diatas adalah jangan sampai ada
penolakan atau permintaan uang muka sebelum dilakukan tindakan untuk keselamatan
pasien, karena perawat adalah profesi yang profesional bagian dari pelayanan kesehatan
di rumah sakit.
kesehatan.
poin (b) bahwa “setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan
pembentukan sumber daya manusia Indonesia serta peningkatan ketahanan dan daya
saing bangsa bagi pembangunan nasional”. Disini perawat sebagai tenaga keshatan
yang profesional juga bertindak sebagai advokasi pasien di Unit/Instalasi Gawat Daurat
agar tidak ada pelayanan yang bersifat diskriminatif yang dapat merugikan pasien.
BAB III
A. Simpulan
Peran Advokasi perawat gawat darurat sangat penting, agar pasien terlindungi
dari pelayanan yang tidak bermutu, perawat harus memahami peran advokasi adalah
peran yang sangat penting karena asuhan keperawatan yang bersifat bio, psiko, sosial
dan spritual.
B. Saran
dan sistem pelayanan gawat darurat yang ditetapkan peraturan dan undang undang.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
mengi kuti perkembangan ilrnu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya. Peran perawat sebagai advokat dalam berbagai
sistem meiniliki tiga komponen utama, yaitu sebagai pelindung, mediator, dan pelaku
3.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa mengerti. paham serta dapat menerapkan hal baik yang berkaitan
Publisher
Medika