Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.

3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

Analisa Kerja Belt Conveyor 5857-V Kapasitas 600 Ton/Jam


Erinofiardi
Jurusan Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
Jl. W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu
Telepon: (0736) 344087, 22105 - 227
Email: riyuno.vandi@yahoo.com
Abstract
Belt conveyor is one of famous material handling equipment on industry around the
world. It can be used to transport cement, coal and others. Capacity of belt conveyor depend on
wide of belt, power motor, distance of transport area, material that will be transport and velocity
of belt. As a case study, PT PUSRI Palembang has belt conveyor 5857-V series 600 ton per
hour capacity. The aim of this research is to find the real capacity and velocity of this belt
conveyor on field and analize what factor influence if some differences come up. Based on
calculation, from 37 KW power motor, real capacity of this belt conveyor is 398,33 ton per hour
and its speed is 0,93 m/s. Meanwhile, to reach maximum capacity 600 ton per hour, belt
conveyor needs speed 1,4 m/s by using 50 KW power motor.

Keywords: Belt Conveyor, Capasity, Velocity.

PENDAHULUAN dari bongkahan yang kecil sampai ukuran


sedang (misalnya batubara).
Peralatan pemindah material berfungsi Kapasitas angkut belt conveyor bisa
untuk memindahkan material pada area berbeda-beda antara satu dengan yang lain,
tertentu, pada suatu departemen, pabrik dan tergantung pada jenis material yang
pembangkit, site konstruksi, tempat diangkut, lebar belt, daya motor yang
penyimpanan dan pemuatan. digunakan yang akan mempengaruhi
Pengelompokan peralatan pemindah kecepatan angkut belt dan jarak
material berdasarkan bentuk desainnya pemindahan. Sebagai tempat studi kasus,
adalah hoisting equipment, conveying diambil industri yang bergerak di bidang
equipment dan surface and overhead produksi penghasil Urea (PT. PUSRI)
equipment. Conveying equipment terdiri dari Palembang. Urea merupakan produk jadi
banyak macam peralatan pemindah, dimana yang siap langsung dipasarkan. Urea hasil
dalam pemilihan conveyor atau atau pabrik berupa butiran-butiran yang
peralatan pemindah lainnya dipengaruhi oleh berdiameter 1-3 mm. Dalam prosesnya,
jenis material yang akan diangkut, kapasitas urea-urea hasil pabrik akan disalurkan ke
yang dibutuhkan dalam waktu tertentu, arah gudang–gudang penyimpanan dan ada pula
dan panjang pemindahan, sehingga selain yang langsung memasuki proses
faktor engineering, faktor nilai ekonomis juga pengantongan. Dalam proses
perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan penyalurannya, perusahaan ini
pemindah material [1]. menggunakan belt conveyor.
Belt conveyor merupakan salah satu Belt conveyor menggunakan motor
alat angkut raw material yang paling banyak listrik sebagai penggerak yang dihubungan
dipakai di industri. Selain jarak yang bisa ke coupling dan gearbox, yang kemudian
ditempuh cukup jauh (sekitar 2 km belt memutar head pulley. Dalam sistem operasi
conveyor seperti yang ada di PT Semen belt dibantu dengan carrying roll, return roll,
Padang), alat ini juga mempunyai kapasitas bend pulley, take up pulley dan take up unit.
angkut yang cukup besar. Aplikasi belt Dalam pelaksanaannya, belt conveyor sering
conveyor diantaranya adalah alat angkut mengalami permasalahan seperti
pada pabrik semen, batubara dan pabrik berkurangnya kapasitas angkut, kecepatan
pupuk. Alat ini bisa mengangkut material bulk belt yang tidak sesuai, rusaknya bearing

450
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

pada carrying idler dan impact idler,


sobeknya belt dan lain sebagainya.
Berdasarkan permasalahn tersebut,
maka perlu kiranya dilakukan suatu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
kapasitas angkut belt conveyor, studi kasus
belt conveyor seri 5857-V yang digunakan
untuk mengangkut Urea di PT. PUSRI
sehingga bisa dihitung kecepatan angkutnya
Gambar 2. Tail Pulley
dan daya motor yang dibutuhkan secara
teoritik dan dibandingkan dengan kondisi 2. Return roll
kerja di lapangan saat ini. Return roll berfungsi sebagai roll penumpu
Tujuan penelitan ini adalah untuk belt agar tidak melendut saat berputar
mengetahui kapasitas angkut dan kecepatan kembali tanpa muatan menuju ke head
dari belt conveyor seri 5857-V, daya motor pulley. Pada penggunaannya Return roll
penggerak yang dibutuhkan dan selalu digunakan satu buah pada satu titik
membandingkan dengan spesifikasi belt tumpuan dengan panjang yang hampir sama
conveyor tersebut. dengan lebar belt. Return roll dapat dilihat
pada Gambar 3.
DASAR TEORI
Belt Conveyor
Belt conveyor merupakan mesin
pemindah material sepanjang arah horizontal
atau dengan kemiringan tertentu secara
kontinu. Belt conveyor secara luas digunakan
Gambar 3. Return roll
pada berbagai industri. Sebagai contoh :
Penyalur hasil produksi urea curah ke 3. Carrying Roll
gudang penyimpanan dan sebagainya. Carrying Roll (Gambar 3) merupakan roll
Skema kontruksi utama belt conveyor terlihat yang menumpu belt conveyor yang berisi
pada Gambar 1. material angkut di atasnya. Berbeda dengan
return roll, carrying roll terdiri dari tiga buah
roll pada satu titik tumpuan, dimana roll
tengah diposisikan datar dan roll sebelah luar
diposisikan miring untuk menjaga agar
material yang dibawa tidak tumpah. Selain
hal tersebut, jarak antara titik tumpu carrying
roll lebih pendek dari pada return roll agar
tidak terjadi lendutan belt akibat pengaruh
berat material yang diangkut. Foto carrying
Gambar 1. Skema Kontruksi Utama Belt Conveyor roll yang ada di lapangan adalah sebagai
berikut:
1. Tail Pulley
Tail pulley merupakan pulley terakhir (ujung)
belt conveyor pada gambar 1 dan bergerak
mengikuti head pulley yang berfungsi
sebagai tempat berputarnya belt conveyor
menuju return roll. Tail pulley (Gambar 2)
biasanya merupakan titik ujung dari
pemindahan material. Berikut ini adalah foto
dari tail pulley yang ditinjau. Gambar 4. Carrying Roll

451
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

4. Bend Pulley  Gravity Take-up


Bend Pulley merupakan pulley penghubung Gravity Take-up merupakan pengencang belt
atau pembelok belt menuju take up pulley horizontal dan vertical yang cara kerjanya
atau pulley pemberat. Dimana Bend Pulley adalah dengan memberi gaya tarik pada belt
bekerja mengatur keseimbangan belt pada menggunakan gaya gravitasi bumi, dan
pemberat. Belt conveyor pada perusahaan dipakai untuk sistem yang panjangnya lebih
ini menggunakan dua buah bend pulley dari 100 m. Belt conveyor yang ditinjau
untuk membelokkan belt menuju take up menggunakan take up pulley jenis ini dan
pulley (yang berada di posisi lebih rendah). fotonya adalah pada Gambar 7 berikut.
Gambar 5 berikut adalah foto salah satu
bend pulley.

Gambar 7. Take Up Pulley

7. Take up unit
Gambar 5. Bend Pulley
Take up unit merupakan unit pemberat yang
5. Head Pulley
Head Pulley merupakan pulley yang digunakan sebagai penyeimbang pada
kelonggaran belt saat beroperasi pada
berhubungan langsung dengan gearbox
muatan dan tanpa muatan. Agar belt
sehingga langsung terhubung dengan
conveyor tetap kencang, take up unit akan
penggerak. Head pulley berfungsi sebagai
penggerak awal dari suatu sistem belt turun kalau tidak ada material yang dibawa
dan naik kalau ada material angkut pada belt
conveyor, fotonya bisa dilihat pada Gambar
conveyor.
6.
8. Impact roll
Impact roll merupakan roll dengan karet di
bagian luar yang biasanya di pasang di
bagian jatuhnya material sehingga ada gaya
dorong kembali.

9. Belt
Belt adalah salah satu elemen utama dari
Gambar 6. Head Pulley conveyor. Belt terbuat dari bermacam-
6. Take up pulley macam bahan, seperti: steel, nylon, katun,
Take up pulley (Gambar 7) berfungsi sebagai karet dan lain lain. Belt yang baik harus
pengencang belt, menjaga agar memiliki sifat ringan, fleksibel, kekuatan
kekencangan belt sama antara sisi yang tinggi dan tahan lama. Belt yang dipakai di
bermuatan dan sisi yang tidak bermuatan, PT.Pusri fotonya bisa dilihat pada Gambar 8.
yang seolah-olah menambah jarak antara
head pulley dan tail pulley [2].
Take up pulley dibedakan menjadi dua jenis:
 Screw Take–up
Screw take–up merupakan pengencang belt
dengan memberi gaya tarik pada belt dengan
menggunakan ulir pada dudukan pulley dan
biasanya di gunakan untuk belt dengan
panjang posisi angkut sekitar 50 – 100 m. Gambar 8. Belt Conveyor

452
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

Karakteristik Material Angkut angkutnya. Jika ukuran material berupa


Belt conveyor digunakan untuk butiran kecil, maka akan mengalami abrasi
memindahkan material angkut memiliki dan membentuk sudut surcharge yang kecil
karakteristik yang berbeda-beda baik dilihat sedangkan jika ukuran material angkut
dari ukuran, bentuk dan massa jenisnya. berupa gumpalan besar tidak akan terjadi
Bentuk dan ukuran dari material tersebut abrasi sehingga akan membentuk sudut
mempengaruhi dalam kerja belt conveyor, surcharge yang besar.
yaitu berpengaruh terhadap luas area yang
terpakai oleh material angkut pada belt Tabel 3. Sudut–sudut yang dibentuk dari ukuran
conveyor dan berpengaruh terhadap karakteristik material [4]
kapasitas yang dihasilkan. Sudut segitiga
sama kaki yang terbentuk karena tumpukan
material angkut di atas belt akan berbeda
untuk jenis material gumpalan besar dan
halus, karena ukuran panjang atau lebar dari
suatu partikel (dilambangkan dengan a
dalam satuan mm) berbeda-beda. Tabel
berikut adalah pengelompokan material
menurut ukuran partikel [3].

Tabel 1. Pengelompokan material menurut ukuran


partikel
Size of largest
Jenis Material characteristic particle a
(mm)
Gumpalan Besar Over160
Gumpalan
60 – 160
Sedang
Gumpalan Kecil 10 – 60
Butiran 0,5 – 10
Halus Bellow 0,5 Kapasitas Belt Conveyor
Kapasitas merupakan hal utama dalam kerja
Selain itu, material angkut juga dari suatu belt conveyor, yaitu (dalam satuan
dikelompokan berdasarkan berat jenisnya. ton/jam) :
Batubara dikelompokkan ke dalam kelompok 3600
Q × A× V× ..................……….
material sedang yang mempunyai density 1000
berbeda dengan biji besi yang tergolong (1)
kelompok sangat berat. Berikut ini adalah
tabel pengelompokan material berdasarkan Dengan keterangan sebagai berikut :
berat jenisnya: Q : Kapasitas (tph)
A : Luas penampang ( )
Tabel 2. Material Density [3] V : Kecepatan Belt (m/s)
Berat Berat, Material γ : Densitas Material (kg/ )
ton/m3
Ringan Sampai 0,6 Saw Dust, Peat, Coke
Sedang 0,6 - 1,1 Wheat, Coal, Slag Luas Penampang ( )
Berat 1,2 - 2,0 Sand, Gravel, Core,
Raw mix
Sangat Lebih 2,0 Iron core, Cobbe Stone
Luas penampang keseluruhan dari
berat suatu belt conveyor yang berisi material
angkut di atasnya adalah penjumlahan dari
Dari ukuran karakteristik material, segitiga sama kaki yang terjadi akibat
akan membentuk sudut surcharge atau sudut penumpukan material (dilambangkan dengan
tumpukan material pada bagian atas belt A1) pada sisi sebelah atas dan luas
conveyor. Sudut ini menentukan luas area trapesium dibawahnya yang terjadi akibat

453
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

posisi dudukan carrying roll (dilambangkan Kecepatan Belt


dengan A2). Gambar 9 menunjukkan luas Kecepatan belt dapat dicari dengan
penampang total belt conveyor. menggunakan rumus kapasitas setelah
diketahui lebar belt, karakteristik material,
sudut-sudut yang dibentuk dari material dan
kapasitas angkut yang dihasilkan. Kecepatan
belt meningkat sebanding dengan lebar belt.
Berikut tabel ketetapan kecepatan belt
maksimum berdasarkan lebar belt :

Tabel 4. Kecepatan maksimum belt conveyor [4]

Material being conveyed Belt Speeds (fpm) Belt Width


(Inches)
Gambar 9. Luas Penampang Total Conveyor Grain or other free- 500 18
flowing. 700 24-30
Pada belt conveyor, material angkut dapat Nonabrasive material 800 36-42
mengalir bebas dan dianggap membentuk 1000 48-96
Coal,damp clay,soft 400 18
segitiga sama kaki pada bagian atasnya ores,overburden and 600 24-36
(Gambar 10) dan membentuk trapesium earth.finecrushed stone. 800 42-60
pada bagian bawahnya. Pada luas area 1000 72-96
dipengaruhi oleh lebar belt, sudut tumpukan Heavy,hard,sharp-edged 350 18
material (surcharge) dan sudut repose (sudut ore,coarse-crushed stone 500 24-36
600 Over 36
dari kemiringan dari carrying roll). Foundry sand,prepared 350 Any Width
or damp:shakeout sand
with small cores,with or
without small castings(not
hot enough to harm belt)
Prepared foundry sand 200 Any Width
and similar damp(or dry
abrasive) materials
discharged from belt
Prepared foundry sand
and similar damp(or dry
Gambar 10. Luas Penampang Bagian Atas abrasive) materials
discharged from belt by
Untuk menghindari tumpahan, lebar rubber edged plows
sabuk (B) diambil pada sedikitnya 25% dari Nonabrasive material 200 Any Width
discharged from belt by Excep: for wood
dasar segitiga (b). Jadi b = 0.8B. Pada means or plows. pulp.where 300 t0
ketentuan tertentu b = 0.9B-0,05 meter, 400 is preferable.
untuk B ≤ 2 meter. Oleh karena itu, asumsi b Feeder belt, flat or 50-100 Any Width
= 0.8B lebih konservatif untuk B > 500 mm. troughed for feeding
fine,nonabrasive or mildly
Dimana B adalah lebar belt pada kondisi abrasive materials from
terpasang. hopper and bins.
bh 1 2
A1   (0,8B  0,5(0,8B)tg )  0,16 B tg  Gaya tarik belt adalah gaya yang diterima
2 2 conveyor karena adanya tarikan dari head
......……. (2) pulley pada saat belt beroprasi. Adapun gaya
Luas bagian bawah : tarik belt terbagi tiga yaitu sebagai berikut :
1 2
A2  (0,4B + 0,8B)× 0,2B tg  = 0,12B tg  º Gaya Tarik efektif belt ( )
2 ................(3) Fe = Wm × H + 0,04 (2 ×Wb + Wm) ×L .....
(5)
Jadi Luas Total :
Atotal = A1 + A2 ( ) ................(4) Dimana :
Wm : Berat Material ( Kg/m)

454
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

Wb : Berat belt ( Kg/m)


L : Jarak Pemindahan (m) Gaya tarik efektif dari suatu belt juga
H : Beda Ketinggian (m) merupakan selisih gaya tarik dari belt pada
sisi kencang dan sisi kendor belt tersebut [6].
Berat bagian yang bergerak (W) : Dalam menghitung kapasitas daya motor
Berat material (Wm) yang terpakai secara keseluruhan
Q menggunakan toleransi yang terdapat pada
Wm 
...................(6)
V motor, agar memiliki ketahanan motor yang
lebih lama. Dimana dayanya dapat dihitung
Tabel 5. Berat belt yang bergerak dilihat dari lebar dengan :
belt [5]
Pt
Pm 
 ................(10)
 = efesiensi motor yang diberikan ( 0,85)

METODOLOGI PENELITIAN

Prosedur dalam penelitian ini


meliputi studi lapangan, studi literatur,
pengambilan data, pengolahan data, analisa
dan pembahasan dan kesimpulan.
Penelitian dilakukan dengan menganalisa
kapasitas maksimum yang ada pada belt
conveyor 5857–V dengan melihat daya
motor yang digunakan. Kondisi terpasang
belt conveyor tersebut ditunjukkan oleh
Gaya Tarik maksimum belt ( ) skema pada Gambar , dimana pada ujung
sebelah kanan adalah head pulley dekat
Fmax  Fe  m
....................(7) motor penggerak (tidak kelihatan pada
skema) dan ujung sisi sebelah kiri adalah tail
m = Drive Faktor (1,4) pulley. Sedikit di sebelah kanan tail pulley
material yang akan diangkut ditumpahkan.
Gaya Tarik kerja persatuan lebar belt (Fk) Pada bagian ini belt conveyor ditumpu oleh
impact roll.
F max Foto pada gambar 11 di bawah ini
Fk 
....................(8)
l adalah kondisi operasi belt conveyor pada
bagian yang datar (horizontal). Material yang
l = Lebar belt (mm) diangkut (urea) dibawa oleh belt conveyor
menuju tempat pengepakan.
Penggerak belt conveyor adalah motor listrik.
Daya pada motor listrik dipengaruhi oleh
gaya tarik efektif yang ditimbulkan oleh kerja
conveyor. Hal ini akan berpengaruh terhadap
kapasitas, berat belt, ketinggian dan panjang
pemindahan.
Fe  V
P
33000
.................(9)
Gambar 11. Belt conveyor saat beroperasi
Fe : Gaya Tarik Efektif (lbs)
Dari skema pada Gambar 1 terlihat
V : Kecepatan (fpm)
posisi angkut belt conveyor adalah miring

455
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

dan horizontal. Dalam analisa yang dilakukan


kecepatan pada conveyor sama besar baik
pada kondisi miring dan kondisi horizontal,
hal ini karena conveyor tidak terpisah.
Data-data belt conveyor adalah sebagai
berikut :
Panjang belt : 330 m
Panjang belt take up: 10 m
Jarak pemindahan (L): 160 m
Pemindahan inklinasi/kemiringan : 60 m
Sudut inklinasi/kemiringan : 2
Pemindahan horizontal : 100 m Gambar 12. Alat pembaca kecepatan belt
Ketinggian (H) : 20,52 m conveyor
Kapasitas maksimum yang diinginkan (Q) :
600 t/h Kapasitas maksimum lapangan : 350 - 400
Kecepatan : 1,42 m/s t/h Kecepatan belt : 0,93 m/s
Jumlah lapisan belt : 3 Lapis
Material yang dipindahkan HASIL DAN PEMBAHASAN
 Jenis material : Butiran (prill)
 Material density : 0,688 t/m
3
Hasil Perhitungan
 Material size : 0,1 - 1 mm
Idler (Roll) Luas area adalah penjumlahan luas 1 dan
 Konstruksi : Three Section Idler luas 2 :
 Diameter idler : 127 mm
bh 1 2
 Panjang carrying idler : 500 mm A1   (0,8B  0,5(0,8 B)tg )  0,16 B tg 5
 Panjang return idler : 1500 mm 2 2
˚
 Kemiringan carrying idler : 45
1 2
 Jarak carrying idler : 1500 mm A2  (0,4B + 0,8B)× 0,2B tg  = 0,12B tg  º
 Jarak return idler : 3000 mm 2
Dengan B adalah lebar belt pada kondisi
 Jarak impact idler : 300 mm
terpasang, Berikut skema panjang B :
Pulley
 Diameter drive pulley : 900 mm
 Diameter tail pulley : 504 mm
 DWT pulley : 504 mm
 DWT bend pulley : 504 mm
 Daya Motor : 37 kW
B = 500 + 2(Cos 45 º × 450 )
Data di lapangan saat belt conveyor = 500 + 636,35
beroperasi diambil dengan alat ukur seperti = 1136,35 mm
foto pada gambar 12 yang digunakan untuk Jadi A1 dan A2 :
membaca kecepatan dari belt conveyor
tersebut. A1 = 0,16 tg 5 º = 0,16 × ×
0,087
= 17974,775
A2 = 0,12 tg 45 º = 0,12 × ×1
= 154954,96
A = A1 + A2
= 17974,775 + 154954,96
= 172929,73
= 0,17292973

456
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

Dalam menentukan kapasitas belt conveyor, Gaya Tarik kerja persatuan lebar belt (Fk)
digunakan nilai densitas ( γ ) = 43 lb/ = F max
Fk 
688 kg/ , dan nilai kecepatan dari hasil l
data lapangan sebesar 0,93 m/s 50762,32
3600 Fk   36,25 N / mm
Q × 0,17292973 × 0,93 × 688 1400
1000
Q = 398,33 tph
Daya motor :
Hasil perhitungan menunjukkan kapasitas 7993,56lbs  275 fpm
P
angkut di lapangan lebih kecil dari spesifikasi 33000
belt, yaitu kapasitas lapangan adalah 398,33 P  66,7 HP
tph sedangkan spesifikasi belt adalah 600
P = 50 kW
tph.
Kapasitas daya motor adalah :
Dari data spesifikasi pabrik, untuk
diberika  = efesiensi motor sebesar (0,85)
kapasitas maksimum belt conveyor sebesar
50 kW
600 tph, perlu dihitung nilai kecepatan yang Pm 
diperlukan untuk memenuhi kapasitas 0,85
tersebut. Dengan menggunakan rumus Pm  58,8kW
kapasitas, kecepatan belt conveyor adalah :
1000  Q
V Secara keseluruhan, hasil perhitungan yang
3600  A   dilakukan adalah sebagai berikut :
Belt conveyor
1000  600  Lebar belt : 1400 mm
V
3600  0,17292973  688  Kecepatan belt : 1,4 m/s kapasitas 600
t/h
V = 1,4 m/s  Penentuan gaya tarik belt
- Gaya tarik belt : 36,258 kN
Jadi untuk mendapatkan kapasitas 600 tph - Gaya tarik maksimum belt : 50,762 kN
dibutuhkan kecepatan 1,4 m/s. - Gaya tarik kerja persatuan lebar belt:
36,25 N/mm
Gaya Tarik Efektif ( )  Berat material : 119 Kg/m
Fe = Wm × H + 0,04 (2 ×Wb + Wm) ×L  Berat belt : 33 kg/m
Wm = Q/ V Motor
= 600 tph / 5040 mph  Daya motor yang dibutuhkan : 50 kW
= 0,119 tpm = 119 kg/m  Kapasitas daya motor : 58,8 kW

Wb = 33 kg/m (Tabel) Pembahasan


Dari hasil perhitungan yang dilakukan,
Fe = 119 × 20,52 + 0,04 (2×33+119)×160 ternyata kapasitas pada belt conveyor
Fe = 2441,88 + 1184 dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
Fe = 3625,88 Kg = 36258,8 N pertama yaitu karakteristik material yang
Fe = 36,258 kN diangkut, karakteristik material dapat
Gaya Tarik maksimum belt (Fmax) membentuk sudut tumbukan (surcharge).
F max  Te m Dari sudut yang dibentuk akan
mempengaruhi luas area angkut dari belt
F max  36258,8 1,4 conveyor. Kedua yaitu densitas dari material,
F max = 50762,32 N densitas merupakan fungsi berat persatuan
F max = 50,762 kN volume. Ketiga yaitu kecepatan dari belt
conveyor, kecepatan ini merupakan fungsi

457
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.3 Tahun 2012 : 450-458 ISSN 0216-468X

jarak persatuan waktu. Jadi ketiga faktor ini 1. Untuk dapat menghasilkan kapasitas
akan membentuk fungsi berat persatuan angkut belt conveyor sebesar 600 t/h
waktu. Selain kapasitas, yang perlu dibutuhkan kecepatan 1,4 m/s dengan
dipertimbangkan dalam kerja belt conveyor daya motor 58,8 kW dan gaya tarik belt
adalah gaya tarik dari belt. Karena jika gaya efektif yaitu 36,258 kN.
tarik dari belt tidak mampu menahan beban 2. Kondisi sebenarnya dilapangan
yang diangkut, maka belt akan rusak bahkan kapasitas angkut yang terjadi hanya
putus. Gaya tarik belt dipengaruhi oleh sekitar 350-400 t/h dengan kecepatan
beban angkut, ketinggian, berat belt dan belt 0,93 m/s dan motor yang digunakan
panjang dari belt. adalah motor dengan daya 37 KW.
Dari hasil perhitungan, data yang
didapat dari lapangan masih berada dibawah SARAN
spesifikasi dari belt conveyor 5857-V,
sehingga masih bekerja dalam daerah aman, Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa
yaitu kapasitas angkut yang terukur pada alat diatas, kepada perusahaan disarankan untuk
ukur yang ada dilapangan berkisar antara menaikkan daya motor penggerak menjadi
350-400 t/h (spesifikasi adalah 600 t/h) dan 50 KW agar bisa terpenuhi kapasitas angkut
kecepatan belt conveyor dilapangan yang 600 tph sesuai dengan spesifikasi belt
diukur dengan stopwatch adalah 0,93 m/s. conveyor seri 5857-V.
Setelah dilakukan perhitungan, untuk
kapasitas 600 t/h (kapasitas maksimum) DAFTAR PUSTAKA
kecepatan belt conveyor yang dibutuhkan
adalah 1,4 m/s. Berkurangnya kecepatan belt [1] Rudenko, N., Materials Handling
dan kapasitas angkut yang masih rendah Equipment, Mir Publishers, Moscow,
dibandingkan dengan kapasitas spesifikasi 1986
belt conveyor seri 5857-V terutama [2] Spotts M. F., Design of machine
disebabkan oleh daya motor yang dipakai elements sixth edition, Prentice Hall of
lebih kecil, yaitu 37 KW, sementara dari hasil India Private Limited. New Delhi, 1985.
perhitungan, untuk kapasitas 600 tph [3] Spivakovsky A. And Dyachkov V.,
diperlukan motor 50 KW. Disamping itu Conveyor and Related Equipment.
penyebab lain berkurangnya kecepatan belt Moscow, 1928.
sehingga mengakibatkan berkurangnya [4] Conveyor Equipment Manufacturers
kapasitas angkut adalah karena adanya Association. Belt Konveyor for Bulk
penumpukan material tumpahan urea yang Material. USA.1979
masuk kecelah carrying roll. Berkurangnya [5] Siddhartha, Ray, Introduciton to Material
kecepatan belt conveyor otomatis akan Handling, New Age International,
mengurangi kapasitas angkutnya. KOLKATA, Copyright © 2008,
Untuk mendapatkan kapasitas 600 tph, [6] Shigley, J.E., Mechanical Engineering
perlu adanya penyesuaian daya motor Design, McGrawHill, 1993.
terhadap kapasitas angkut yang dibawa.
Daya motor yang dibutuhkan untuk
mengangkut kapasitas 600 t/h yaitu sebesar
58,8 kW dengan efisiensi yang telah
diberikan 85 %. Daya motor sendiri
dipengaruhi oleh kapasitas dari belt conveyor
dan panjang pemindahan material pada belt
conveyor.

KESIMPULAN

Dari hasil analisa yang dilakukan, dapat


diambil kesimpulan yaitu :

458

Anda mungkin juga menyukai