Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

 BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia)


o Didirikan tgl 1 Maret 1945
o Diketuai oleh dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua,
yaitu: Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.
o Sidang resmi pertama tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, membahas tentang dasar
negara.
o Sedangkan sidang kedua berlangsung tanggal 10 - 17 Juli 1945 dengan
membahas rancangan UUD. Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung “Chuo Sangi
In” (Gedung Pancasila).
o Mr. Mohammad Yamin mengusulkan lima asas, yaitu:
 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Sosial.
o Menurut Mr. Soepomo, dasar negara sebagai berikut:
 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan Lahir dan Batin
 Musyawarah
 Keadilan Rakyat
o Dasar negara Indonesia merdekamenurut Ir. Soekarno :
 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
 Mufakat atau Demokrasi
 Kesejahteraan Sosial
 Ketuhanan yang Berkebudayaan
o Panitia Sembilan BPUPKI
 Ir. Soekarno
 Mr. Prof. Moh. Yamin Cokrosujoso S.H
 Abdoel Kahar
 Drs. Muhammad Hatta
 H. Agus Salim
 Mr. A.A. Maramis
 K.H. Wahid
 Raden Abikusno Tjokrosoejoso
 Mr. Achmad
o Pada sidang BPUPKI tanggal 11 Juli 1945 dibentuklah tiga Panitia Kecil, yaitu:
 Panitia Perancang Undang-Undang Dasar, dengan ketua Ir. Soekarno.
 Panitia Perancang Keuangan dan Perekonomian, dengan ketua Moh.
Hatta.
 Panitia Perancang Pembelaan Tanah Air, dengan ketua Abikusno
Tjokrosujoso.
 PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
o Di ketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta.
o Sidang tgl 18 Agustus 1945
 Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir Soekarno dan Moh Hatta.
 Membentuk sebuah Komite Nasional, untuk membantu Presiden.
o Perubahan penting dalam sidang ini yaitu perubahan rumusan dasar negara yang
telah disepakati dalam Piagam Jakarta. Yaitu tujuh kata setelah Ke-Tuhanan,
yang semula berbunyi “Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
o Dalam Sidang PPKI tersebut, Moh. Hatta menyatakan, bahwa masyarakat
Indonesia Timur mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata dalam Piagam
Jakarta.
o Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan
adalah:
 Pembukaan, terdiri dari 4 alinea
 Batang Tubuh, terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, 2
ayat aturan tambahan
 Penjelasan, terdiri dari penjelasan umum dan pasal demi pasal
o Sedangkan sistematika setelah perubahan UUD adalah:
 Pembukaan, terdiri dari 4 alinea
 Pasal-pasal, terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan peralihan, 2 ayat
aturan tambahanNo S
o Amandemen UUD NRI 1945:
 Amandemen pertama 21 Oktober 1999
 Amandemen kedua 18 Agustus 2000
 Amandemen ketiga 9 November 2001
 Amandemen keempat 11 Agustus 2002lakumu
 Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
o Merupakan uraian terperinci dari Proklamasi Kemerdekaan.
o Pembukaan merupakan pokok kaidah negara yang fundamental, memuat
prinsip-prinsip negara seperti tujuan negara, bentuk negara, dan dasar negara.
o Pembukaan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki
nilai universal dan lestari. Universal mengandung arti bahwa diterima oleh
bangsa-bangsa beradab di dunia. Sedangkan lestari adalah mampu menampung
dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa.
o Makna alinea Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 :
 Alinea pertama mengandung makna dalil objektif dan dalil subjektif.
 Alinea kedua mengandung makna perjuangan bangsa Indonesia telah
mencapai tingkat yang menentukan dan cita-cita nasional.
 Alinea ketiga mengandung makna pengukuhan makna dari proklamasi
yang luhur. Makna tersebut didorong dari motivasi spiritual yang luhur.
 Alinea keempat mengandung tujuan Negara, bentuk negara, dan dasar
negara.
Bangsa Indonesia bertekad untuk tidak mengubah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakekatnya mengubah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan 17 Agustus 1945.
BAB 2

Sejarah Perumusan dan Penetapan UUD Negara RI Tahun 1945

A. Sejarah Perumusan dan Penetapan UUD Tahun 1945


1. Sejarah Perumusan UUD 1945 pada Sidang BPUPKI
a. Sidang BPUPKI I (29 Mei – 1 Juni 1945)
 Adanya berbagai usulan tentang dasar negara Indonesia merdeka.
 Dibentuknya Panitia Kecil Perumusan Dasar Negara dengan 9 Anggota
b. Rapat Panitia Kecil
 Menghasilkan Piagam Jakarta.
c. Sidang BPUPKI II (10 – 16 Juli 1945)
Dibentuk tiga panitia dalam rangka membahas Rancangan UUD Negara Indonesia.
1. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar, dengan ketua Ir. Soekarno.
2. Panitia Perancang Keuangan dan Perekonomian, dengan ketua Moh. Hatta.
3. Panitia Perancang Pembelaan Tanah Air, dengan ketua Abikusno Tjokrosujoso.
Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar, pada tanggal 13 Juli 1945 berhasil membahas
beberapa hal dan menyepakati antara lain ketentuan tentang Lambang Negara, Negara
Kesatuan, sebutan Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan membentuk Panitia Penghalus
Bahasa yang terdiri atas Djajadiningrat,Salim, dan Supomo. Rancangan Undang-Undang
Dasar diserahkan kepadaPanitia Penghalus Bahasa.

2. Sejarah Penetapan UUD Tahun 1945


 Setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia membutuhkan
aturan dasar yang mengatur negara dan aparat pemerintahan.
 PPKI sebagai lembaga yang mewakili seluruh rakyat Indonesia melakukan sidang.
 Sidang PPKI dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945.
 Pada sidang pembukaan disepakati untuk mengubah kalimat Pembukaan UUD pada
alinea keempat tentang dasar negara Pancasila pada sila pertama, ”... Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ...” menjadi “...
Ketuhanan Yang Maha Esa ...”.
 Hasil sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 di antaranya adalah sebagai berikut.
 Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara .
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta.
 Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) sampai dibentunya lembaga-lembaga negara.
 Berdasarkan sidang keputusan PPKI, Indonesia memiliki hukum dasar yaitu UUD Negara
Tahun 1945 dengan sistematika sebagai berikut.
 Pembukaan yang terdiri atas 4 alinea.
 Batang tubuh yang terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal peralihan , dan 2 ayat aturan
tambahan.

3. Arti Penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi Bangsa dan Negara
Indonesia
 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ® konstitusi pertama begara Indonesia
Merdeka yang mengandung suasana kebatinan bagi kehidupan ketatanegaraan
Indonesia.
 UUD 1945 memiliki kedudukan istimewa karena:
a. dibentuk dengan cara istimewa,
b. dianggap sesuatu yang luhur,
c. berisi cita-cita bangsa dan dasar organisasi negara serta,
d. berisi garis besar tentang dasar dan tujuan negara.
 Arti penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi kehidupan bangsa dan
negara Indonesia adalah:
a. menjadi dasar dan sumber eksistensi bedirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. sebagai landasan konstitusional penyelenggaraan negara Indonesia;
c. sebagai aturan hukum yang tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-undangan
nasional di Indonesia;
d. Sebagai salah satu pilar kebangsaan Indonesia, selain Pancasila, NKRI, dan Bhinneka
Tunggal Ika.

4. Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


 27 Desember 1949 ® UUD RIS.
 17 Agustus 1950 ® UUDS 1950.
 5 Juli 1959 ® Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden yang berisi:
a. menetapkan pembubaran Konstituante;
b. menetapkan bahwa UUD 1945 berlaku kembali; serta
c. pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR dan utusan daerah serta
pembentukan DPAS.
 Karena adanya fakta sejarah yang menunjukkan bahwa ketentuan UUD 1945 terlalu
luwes untuk ditafsirkan dan terlalu singkat sehingga perlu adanya amandemen untuk
melengkapi dan memenuhi tuntutan perubahan .
a. Amandemen UUD 1945
1) Latar Belakang
a) Upaya memperbaiki arah perjalanan negara.
b) Mengembangkan kekuasaan lembaga-lembaga negara.
c) Mengubah tatakelola negara agar lebih baik.
d) Membina hubungan yang lebih baik dalam pergaulan internasional.
e) Mencegah adanya penyalahgunaan kekuasaan.
f) Mewujudkan visi dan misi reformasi.
g) Memutakhirkan UUD secara tertulis.
2) Maksud dan Tujuan
a) Menegakkan kedaulatan rakyat.
b) Mengontrol kekuasaan presiden.
c) Membuat pasal-pasal UUD 1945 yang tidak multi tafsir.
d) Membuat tata kelola negara secara demokratis melalui penghormatan HAM dan
otonomi daerah .

B. Isi Alinea Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945


Proklamasi Kemerdekaan memuat dua hal pokok yaitu : pernyataan kemerdekaan
bangsa Indonesia, dan tindakan yang harus segera dilakukan dengan pernyataan
kemerdekaan. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan
yang terperinci, yang memuat pokok-pokok adanya cita-cita luhur Bangsa Indonesia.
Uraian di atas menegaskan bahwa Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan Proklamasi Kemerdekaan merupakan satu kesatuan yang bulat. Makna yang
terkandung dalam Pembukaan merupakan amanat dari Proklamasi Kemerdekaan.
1) Hubungan antara Proklamasi Kemerdekaan dan Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
a. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan penjabaran
terperinci dari Proklamasi Kemerdekaan.
b. Proklamasi Kemerdekaan mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Pernyataan itu tertuang dalam alinea kedua Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
c. Dalam pelaksanaanya UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak mungkin
dilaksanakan apabila Proklamasi Kemerdekaan tidak diikrarkan.
2) Nilai yang Terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal.
Dilihat dari tertib hukum keduanya memiliki kedudukan yang berbeda. Pembukaan
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pasal-pasal, karena Pembukaan merupakan
pokok kaidah negara yang fundamental bagi Negara Republik Indonesia.
Berikut beberapa nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
a) Sebagai sumber hukum dari UUD 1945 karena mempunyai hakikat dan kedudukan
yang tetap dan tidak berubah bagi negara Indonesia.
b) Pembukaan UUD 1945 RI Sebagai pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
yang lebih terperinci.
c) Pembukaan UUD 1945 RI Mengandung empat pokok pikiran (Nilai dasar persatuan
dan kesatuan, nilai dasar kesejahteraan, nilai dasar Demokrasi,Nilai dasar Ketuhanan
dan kemanusiaan)
d) Nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
bersifat universal dan lestari.
3) Makna yang Terkandung dalam Setiap Alinea Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
a. Alinea Pertama
 berisi pengakuan tentang hak kodrat segala bangsa, yaitu hak kemerdekaan.
 hak merdeka berlaku bagi seluruh bangsa yang berhak merdeka sehingga penjajahan
harus dihapuskan dari muka bumi.
b. Alinea Kedua
menunjukkan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan

c. Alinea Ketiga
 bangsa Indonesia memiliki dua motivasi dasar dalam mencapai kemerdekaan, yaitu:
1) percaya sepenuhnya bahwa kemerdekaan hanya terjadi berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Esa,
2) keinginan luhur bangsa Indonesia untuk menjadi negara merdeka.
d. Alinea Keempat
 berisi pokok-pokok kaidah pembentukan dan penyelenggaraan negara Indonesia
merdeka yaitu tujuan negara, UUD, bentuk negara, dan dasar negara.
4) Komitmen untuk Tidak Mengubah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945
 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konstitusi yang bersifat
fleksibel (dapat diubah).
 MPR telah melakukan perubahan (amandemen) terhadap UUD Negara Indonesia Tahun
1945 sebanyak empat kali.
 MPR membuat keputusan untuk tidak memgubah Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
 Karena Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memuat cita-cita
bersama dan falsafah kenegaraan, mengubahnya berarti mengubah negara.
BAB 3

NORMA-NORMA DALAM BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA


HAKIKAT NORMA
Manusia adalah mahkluk Tuhan yang paling sempurna.
Manusia diciptakan Tuhan dengan kodratnya sebagai mahkluk Individu dan sosial.
Sebagai mahkluk Individu :
Setiap manusia mempeunyai kepentingan yang bersifat pribadi dan berbeda dengan manusia
lain.
Manusia sebagai mahkluk sosial adalah :
Manusia tidak dapat hidup sendiri, tetapi selalu bergaul dan bekerja sama dengan manusia lain.
PENGERTIAN NORMA
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, norma mempunyai dua arti, yaitu:
a. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat,
dipakai sebagai panduan, tatanan dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan
diterima
b. Aturan,ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur menilai atau
memperbandingkan sesuatu.
Norma dapat disimpulkan menjadi :
Kaidah, aturan, adat kebiasaan, dan atau hukum yang berlaku dalam mengatur hidup manusia
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
FUNGSI NORMA
1. Untuk menunjukan sesuatu yang harus dilakukan dan tidak dilakukan
2. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku 
3. Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat. 
4. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat ; dan 
5. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar
norma
JENIS-JENIS NORMA
1. Norma Agama
2. Norma Moral/Kesusilaan
3. Norma Sosial/Kesopanan
4. Norma Hukum
• PENGERTIAN • TUJUAN • SUMBER • SANKSI • CONTOH

• Aturan Mencapai • wahyu Dosa yang • Iman dan takwa kepada Tuhan
yang kebahagiaan tuhan yang akan • Beribadah kepada Tuhan
mengatur hidup di terhimpun dihukum • Berbuat baik kepada sesama
hubungan dunia dan dalam kitab kelak oleh manusia dll
antara akhirat suci setiap Tuhan di
manusia agama Akhirat.
dengan
Tuhan,
manusia
dengan
sesamanya,
manusia
dengan
lingkungan.
 Norma Agama

• Norma Moral/kesusilaan
• PENGERTIAN • TUJUAN • SUMBER • SANKSI • CONTOH

• Norma yang • Mewujudkan • Hati • Rasa • Jujur dalam perkataan


mengatur keharmonisan Nurani menyesal dan perbuatan;
hidup manusia hubungan antar atau rasa • Menghormati sesama
yang berlaku manusia bersalah manusia;
secara umum • Membantu orang lain
dan yang sedang
bersumber membutuhkan;
dari hati • Tidak mengganggu
nurani orang lain;
manusia. • Mengembalikan utang

 Norma Sosial/kesopanan
• PENGERTIAN • TUJUAN • SUMBER • SANKSI • CONTOH

• Norma yang • Ketertiban • Kebaikan • Dicemooh atau • Berbicara santun


berkembang dan dalam dikucilkan dari dengan orang yang
dalam suatu keharmonisan masyarakat masyarakat lebih tua
kehidupan hidup • Silahturahmi dalam
sosial masyarakat acara keagamaan,
masyarakat • Mengetuk pintu jika
tertentu. bertamu
• Gotong royong untuk
kepentingan bersama
• Mengundang tetangga
jika mempunyai acara

• Norma sosial mencakup :


 Adat istiadat : bagian dari norma sosial sudah mendarah daging, berakar kuat,
dan turun dan temurun dalam masyarakat.
 Sopan santun : Tuntunan sikap dan perbuatan manusia dalam pergaulan hidup
sehari-hari yang dipakai oleh warga masyarakat.
 Kebiasaan : Sikap dan perilaku yang dilakukan oleh warga masyarakat secara
berulang-ulang dan diterima sebagai hal yang baik dalam masyarakat tersebut.

• Norma Hukum

• PENGERTIA
• TUJUAN • SUMBER • SANKSI • CONTOH
N

• Aturan • Menciptakan • Aturan-aturan • Denda, • Peraturan lalulintas,


tertulis ketertiban tertulis yang penjara, Pajak, KUHP, Tata
yang dibuat dalam dibuat oleh hukuman Negara, dan Hukum
oleh kehidupan negara mati Administrasi Negara
negara berbangsa
untuk dan bernegara
mengatur
warga
negara.

HUBUNGAN ANTARA NORMA AGAMA, MORAL, SOSIAL, DAN HUKUM


• Semua norma yang berlaku di masyarakat memiliki hubungan yang saling melengkapi.
• Semuanya mengarah pada terwujudnya kehidupan aman dan tenteram.
• Norma, kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan yang ada di masyarakat, memiliki
hubungan yang saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam
rangka mewujudkan kehidupan masyarakat yang tertib, aman, dan tenteram.
ARTI PENTING NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA.
Arti Penting Norma Bagi Individu Dan Masyarakat
• Bagi kehidupan Pribadi
Norma memberikan jaminan untuk hidup lebih tenang dan tenteram.
• Bagi kehidupan masyarakat
Norma menjadi pedoman dalam pergaulan sosial sehingga tercipta kondisi masyarakat
yang tertib, aman, dan tenteram.

INDONESIA NEGARA HUKUM


Indonesia adalah negara hukum, hal itu secara tegas ditentukan didalam UUD 1945, yaitu :
1. Pasal 1 ayat 3, negara Indonesia adalah negara hukum
2. Pasal 27 sampai dengan 34 mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara
3. Pasal 27 ayat 1 mengatur prinsip persamaan kedudukan dalam hukum
4. Pasal 28 A mengatur tentang hak asasi manusia
Negara Hukum adalah
negara yang mendasarkan segala sesuatunya, baik perbuatan warga negara maupun
pembentukan lembaga-lembaga negara pada hukum yang tertulis dan tidak tertulis
Negara hukum memliki tiga Unsur, yaitu :
1. Adanya supremasi hukum, artinya :
kekuasaan tertinggi ada pada hukum sehingga semua warga negara
dan lembaga negara harus tunduk pada hukum
2. Adanya persamaan kedudukan dalam hukum, artinya :
semua warga negara tanpa memandang status, kedudukan, dan jabatan memiliki
kedudukan yang sama didepan hukum
3. Adanya jaminan perlindungan terhadap Hak Asasi manusia

BAB IV
NORMA-NORMA DALAM BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA
A. Hakikat Norma
Masayarakat adalah sejumlah manusia yang hidup bersama dan terikat oleh kebudayaan
yang sama.di dalam masyarakat, setiap individu berhubungan satu sama lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Untuk mengatasi berbagai perbuatan yang mengganggu
individu satu sama lain maka dibuatlah norma / aturan.

1. Hakikat Norma
Menurut KBBI, norma memiliki arti :
1) aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat,
dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai
dan diterima
2) aturan, ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai
atau memperbandingkan sesuatu;

Jadi norma adalah kaidah, aturan, adat kebiasaan, dan/atau hukum yang berlaku
dan mengatur hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Norma berisi aturan yang harus ditaati dan diberikan sanksi bagi pelanggarnya.

2. Jenis-jenis Norma
a) Norma Agama
Arti : Aturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan,
manusia dengan sesama dan manusia dengan lingkungan.
Tujuan : mencapai kebahagian hidup didunia dan akhirat
Sumber : wahyu Tuhan yang terhimpun dalam kitab suci
Sanksi : dosa yang akan dihukum kelak diakhirat
Contoh : - Iman dan takwa kepada Tuhan
- Berbuat baik kepada sesama

b) Norma Moral
Arti : Norma yang mengatur hidup manusiayang berlaku secara umum
Sumber : hati nurani manusia
Tujuan : mewujudkan keharmonisan hubungan antar manusia
Saksi : rasa menyesal / perasaan bersalah
Contoh : - Membantu orang lain yang membutuhkan
- Jujur dalam perkataan dan perbuatan

c) Norma Sosial
Arti : Norma yang berkembang dalam suatu kehidupan sosial
masyarakat tertentu. Norma sosial bersikap lokal.
Sumber : kebaikan dalam suatu masyarakat
Sanksi : di cemooh / dikucilkan
Contoh : - Silaturahmi pada hari raya keagamaan
- Gotong royong untuk kepentingan bersama

d) Norma Hukum
Arti : aturan tertulis yang dibuat oleh Negara untuk mengatur warga
Negara.
Tujuan : menciptakan ketertiban dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
Sumber : aturan-aturan yang tertulis yang dibuat oleh Negara
Sanksi : dena, penjara, atau hukum mati.
Contoh : - Aturan Hukum Pidana (KUH Pidana)
- Aturan hukum Pajak

3. Hubungan antara Norma


Semua norma yang berlaku di masyarakat memiliki hubungan yang saling
melengkapi dan tidak saling menjatuhkan. Semuanya mengarah kepada
terwujudnya kehidupan yang aman dan tenteram.

Selain adanya norma, ada pula kebiasaan, adat-istiadat, dan peraturan. Kebiasaan adalah
sesuatu yang biasa dikerjakan seseorang / suatu kelompok masyarakat. Kebiasaan yang
terus dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan diterima sebagai kebaikan
yang akhisrnya menjadi hukum. Adat-istiadat adalah atata kelakuan yang kekal dan turun
temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan sehingga tertanam kuat dalam
perilaku masyarakat. Peraturan adalah petunjuk, kaidah dan ketentuan yang dibuat untuk
mengatur hidup masyarakat sebagai warga masyarakat.

Norma, kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan yang ada di masyarakat memiliki
hubungan yang saling melengkapi dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain dalam
rangka mewujudkan kehidupan masyarakat yang tertib, aman, dan tenteram.

B. Arti Penting Norma dalam kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara


1. Arti penting norma bagi individu dan masyarakat
a) Bagi kehidupan pribadi, norma memberikan jaminan untuk hidup lebih
tenang dan tenteram
b) Bagi kehidupan masyarakat norma dijadikan pedoman dalam pergaulan
sosial sehingga tercipta kondisi masyarat yang tertib, aman dan tenteram.

2. Indonesia sebagai Negara Hukum


Norma hukum memiliki sifat mengikat dan sanksi tegas bagi pelanggarnya disertai
dengan alat-alat Negara yang menegakkannya adalah norma hukum. Oleh karena
itu, Negara Indonesia diselenggarakan berdasrakan aturan hukum.
Negara hukukm memiliki 3 unsur, yakni :
a) Adanya supremasi hukum
b) Adanya persamaan kedudukan dalam hukum
c) Adanya jaminan terhadap HAM

Indonesia sebagai Negara hukum ditegaskan dalam UUD 1945, yakni :


a) Pasal 1 ayat (3), “Negara Indonesia adlah Negara hukum.”
b) Pasal 27 – 34 mengatur tentang hak dan kewajiban Negara.
Pasal 27 ayat (1) mengatur tentang persamaan kedudukan dalam hukum
dan pemerintahan
Pasal 28A mengatur tentang HAM

Tugas dan fungsi aturan hukum yaitu :


a) Menjamin kepastian hukum bagi semua warga negara Indonesia
b) Menjamin ketrtiban, keamanan, keadilan, kebenaran, kebahagiaan, dan
kemakmuran bagi semua warga negara Indonesia
c) Menjaga agar tidak terjadi tindakan main hakim sendiri atau pelanggaran
HAM.
Untuk menjamin keterlaksanaan tugas dan fungsi hukum sekaligus memenuhi
amanat UUD 1945 maka diIndonesia dibentuk alat-alat negara sebagai penegak
hukum yang terdiri dari jaksa, polisi dan hakim.

3. Perilaku Taat terhadap Norma yang berlaku di Masyarakat


Artinya, setiap warga masyarakat, bangsa dan negara harus berperilaku sesuai
dengan norma yang berlaku agar tercipta keadaan yang aman dan tenteram.

RINGKASAN BAB V
Keberagaman Suku, Agama, Ras, Budaya dan Gender
A. Keberagaman Masyarakat
1. Hakikat Keberagaman
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak
perbedaan dalam berbagai bidang seperti suku bangsa, ras, agama, keyakinan,
ideologi politik, sosial budaya, ekonomi dan jenis kelamin. Keberagaman bangsa
Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa.
2. Keragaman di Indonesia
a. Keberagaman wilayah dan lingkungan
NKRI merupakan negara kepulauan disebut juga negara bahari. Kondisi
topografis dan geografis mempengaruhi keberagaman warga negara dan
penduduk yang mendiaminya.
b. Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya
Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang
mempunyai sistem interaksi dan norma yang mengatur interaksiserta adanya
kontinuitas dan identitas yang mempersatukan semua anggotanya dalam sistem
kepemimpinan yang tersendiri.

 Beberapa aspek Identitas atau Ciri Khas suku bangsa atau kelompok
etnik:
- Tipe fisik
- Bahasa
- Adat istiadat
- Kesenian
- Sistem kekerabatan
- Batas fisik lingkungan

 Tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal:


(i) Bahasa sebagai penghubung masyarakat, baik lisan, isyarat maupun
tulisan
(ii) Sistem teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
(iii) Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi
(iv) Organisasi sosial atau sistem kemasyarakatan
(v) Sistem pengetahuan
(vi) Religi atau kepercayaan
(vii) Kesenian

 Faktor yang mempengaruhi keberagaman budaya antara lain:


a. Lingkungan alam
b. Kontak dengan budaya lain, baik langsung maupun tidak langsung
c. Keyakinan dan kepercayaan
c. Keberagaman Agama
UUD Negara Indonesia menjamin kebebasan beragama dan agama yang diakui
secara sah adalah Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu. Dalam
keberagaman diperlukan pengembangan toleransi umat beragama yang
meliputi:
1. Toleransi antarumat beragama yang berbeda (toleransi ekstern);
2. Toleransi antarumat beragama yang sama (toleransi intern);
3. Toleransi umat beragama dengan pemerintah.
d. Keberagaman Ras
Ras atau warna kulit manusia dikelompokkan menjadi:
(1) Negroid : berkulit hitam, rambut keriting
(2) Mongoloid : berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit
(3) Kaukasoid: berkulit putih, mata biru dan berambut pirang
(4) Australoid: berkulit hitam (sawo matang)
(5) Khoisan (Afrika Selatan).

Indonesia ras penduduknya dikelompokkan menjadi:


(1) Sumatera dan Jawa: Kulit sawo matang
(2) Kalimantan dan Sulawesi: Kulit kuning
(3) Maluku dan Papua: Kulit hitam dan rambut keriting pendek.
e. Keberagaman Golongan
Faktor yang digunakan menggolongkan keberagaman:
(1) Administrasi kependudukan: golongan suku bangsa asli, golongan keturunan
asing, golongan masyarakat terasing
(2) Usia penduduk: usia anak-anak, usia produktif dan usia tua.
(3) Ekonomi: golongan ekonomi lemah, ekonomi menengah dan ekonomi kuat.
(4) Pendidikan: PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi
(5) Politik : Partai atau afiliasi politik
(6) Mata pencaharian/ profesi: golongan petani, pedagang, wiraswasta, PNS,
TNI, POLRI, politisi, guru, dokter.
f. Keberagaman Gender
Peran Gender dapat dibedakan menjadi :
i. Peran Reproduktif : peran yang tidak menghasilkan uang
ii. Peran Produktif: tugas atau aktivitas yang menghasilkan pendapatan
iii. Peran Kemasyarakatan: tugas dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat
Bentuk ketidakadilan gender:
1. Marjinalisasi atau pemiskinan
2. Subordinasi atau penomorduaan
3. Stereotip atau pelabelan negatif
4. Violence atau kekerasan terhadap perempuan
5. Double burden atau beban ganda

3. Faktor Penyebab Keberagaman Bangsa Indonesia


a. Lingkungan fisik daerah
b. Keyakinan atau agama
c. Kehidupan sosial budaya di berbagai daerah
d. Faktor sejarah
B. Arti Penting Keberagaman Masyarakat Indonesia
1. Keberagaman sebagai potensi menuju kejayaan bangsa
2. Keberagaman sebagai tantangan bangsa
Semangat yang perlu dikembangkan dalam kehidupan bangsa Indonesia:
a. Semangat dan perilaku dalam kehidupan beragama yang beragam
b. Semangat dan perilaku dalam keberagaman Ras dan Suku di Indonesia
c. Semangat dan perilaku dalam keberagaman sosial budaya
d. Semangat dan perilaku dalam perbedaan gender
C. Perilaku Toleransi dalam Masyarakat
Sikap toleransi berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat
lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat yang berbeda.
Sikap dan perilaku toleransi harus dimiliki oleh semua warga negara Indonesia dan
dilaksanakan dalam berbagai lingkungan:
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan Sekoalh
3. Lingkungan Masyarakat
4. Kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bab 6. Bhineka Tunggal Ika


(Berbeda-beda, tetapi satu jua)

Semboyan Bhineka Tunggal Ika berasal dari kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular.
Semboyan ini memiliki makna berbeda-beda, tetapi satu jua. Hal ini disesuaikan dengan
keadaan masyarakat nusantara pada masa itu yang memiliki toleransi yang kuat antar.
Semboyan ini kemudian diadopsi bangsa Indonesia dan secara resmi disahkan menjadi
semboyan negara pada 17 Agustus 1950. Ketetapan tersebut didasarkan pada PP No 66/1951.
Aturan ini juga diperkuat dengan UU No 24/2009 mengenai bendera, bahasa, dan lambang
negara.
Makna Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia memiliki empat makna yaitu:
1. Keberagaman bukanlah unsur pemecah, melainkan pemerkuat persatuan.
2. Bhineka Tunggal Ika mendorong munculnya persatuan yang semakin kuat.
3. Bhineka Tunggal Ika pemerkuat persatuan di era globalisasi.
4. Bhineka Tunggal Ika salah satu pilar pemerkuat persatuan Indonesia.
Pendorong Munculnya Nasionalisme Indonesia
Munculnya nasionalisme di Indonesia didorong oleh beberapa hal yaitu:
1. Kesatuan sejarah
2. Kesatuan nasib
3. Kesatuan kebudayaan
Ketiga faktor pendorong tersebut kemudian memuncak dengan lahirnya Sumpah Pemuda
pada 28 Oktober 1928.
Penyemangat Untuk Membangun Indonesia Yang Lebih Maju
Dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik maka semangat Bhineka Tunggal Ika harus
diresapi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah semangat penerapan
Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari:
1. Saling menghargai
2. Menumbuhkan kesadaran kebhinekaan Indonesia
3. Menjaga persatuan bangsa Indonesia
4. Meneruskan perjuangan pendahulu untuk menyatukan Indonesia.
5. Menghindari sikap SARA & Chauvinisme
6. Meningkatkan identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Partisipasi Kewarganegaraan Sebagai Pencerminan Komitmen Terhadap Keutuhan Nasional
Dalam mewujudkan persatuan Indonesia maka setiap warga negara harus dapat
menghargai keberagaman Indonesia. Berikut ini adalah bentuk partisipasi warga negara
berdasarkan keberagaman wilayah, suku, ras, budaya, agama, golongan, dan gender.
1. Wilayah
a. Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong royong, dan musyawarah, dll.
2. Suku, Bangsa, Ras, dan Budaya
b. Mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan suku, dll.
3. Agama
c. Menghargai perbedaan agama, dll.
4. Golongan
d. Mengutamakan kepentingan bangsa dari kepentingan golongan, dll.
5. Gender
Menghindari diskriminasi akses layanan kepada laki-laki dan perempua

Anda mungkin juga menyukai