OLEH:
M1A116116
KEHUTANAN C
JURUSAN KEHUTANAN
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum. Wr.wb
Mari kita memanjatkan puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa yang
telah melimpahkan rahmat-nya kepada kita, karena atas rahmat dan karunianya
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca, makalah ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga diperlukan kritikan dari pembaca. sekian yang dapat
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
masyarakat....................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
memberikan dampak positif bagi aspek konservasi. Sistem ini terbukti mampu
berkembang sejak awal tahun 1980an. Seperti halnya pada lingkup internasional,
satu hasil kegiatan penelitian tersebut adalah sebuah buku yang menguraikan
hutan (Perum Perhutani, 1990 dalam Adiputranto, 1995), yaitu: (1) membantu
masyarakat pedesaan telah muncul berbagai macam jenis mata pencaharian, tetapi
B. Rumusan masalah
masyarakat.
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui peran agroforestri dalam
menekan degradasi hutan alam dan lingkungan hidup (aspek ekologi), serta upaya
dikatakan ‘naif’, karena terkesan menempatkan manusia hanya sebagai obyek dari
kegiatan uji coba pihak luar, padahal sebenarnya justru sebagai elemen penting
(masyarakat) sebagai subyek, yang secara aktif berupaya dengan daya dan
beserta unsur lingkungan hayati dan nir-hayati lainnya dari sekedar elemen alami
agroforestri yang telah berpuluh dan bahkan beratus tahun ada di tengah
hidupnya.
pada sistem yang tradisional, akan tetapi perlu digarisbawahi pula bahwa hal
pemanfaatan lahan kuno, tetapi juga harus progresif dan oleh karenanya
tata dan pola penggunaan serta penguasaan lahan, terutama dalam komunitas
tradisional. Pada banyak komunitas (di luar Jawa), penguasaan dan pemilikan
lahan tidak bisa dibedakan secara jelas. Begitu juga dengan nilai lahan dan nilai
pohon yang ditanampun sulit untuk dipisahkan. Pembukaan hutan alam untuk
produk material (kayu, buah-buahan, sayu-mayur, dan bahan mentah lainnya) bagi
Meskipun menurut aspek legal formal hanya tanah bersertifikat hak milik
diperoleh dari hadiah di masa kerajaan atau jaman kolonial dahulu) tetap memiliki
kekuatan riil di masa kini. Dalam kaitannya dengan aspek tenurial ini, agroforestri
juga memiliki potensi di masa kini dan masa depan sebagai solusi dalam
memecahkan konflik menyangkut lahan negara (misal pada hutan lindung; contoh
masyarakat
lokal tradisional, maka kedua komponen tersebut tidak bisa dipisahkan begitu
lambang budaya mereka yang tertinggi, dan dengan demikian sangat dihormati
ortodoks, sekali lagi tidak semata-mata menjadi bagian dari aktivitas produksi
yang dilakukan bergiliran setiap membuka lading baru), pembagian kerja antara
dilakukan).
(Koompasia spp.) yang sekaligus juga berfungsi untuk melestarikan budaya lomba
Dayak, pohon-pohon produksi yang sekaligus juga berkualitas baik untuk peti
tidak mengherankan bahwa pada banyak masyarakat asli atau masyarakat yang
pemerintahan serta kepala adat (traditional leader) yang lebih terkait dengan
fungsi dari kepala adat, tetapi juga norma, sangsi, nilai, dan kepercayaan (yang
luas; (2) Ketrampilan, serta (3) teknologi berbagai hal. Aspek pengetahuan
kesempatan ini hanya akan ditampilkan satu contoh peran agroforestri terkait
dari tanaman tersebut sengaja ditanam atau dipelihara dari permudaan alam guna
pengobatan.
masyarakat.
itu sendiri.
semacam ini, dapat dikatakan bahwa karakter agroforestri tradisional yang secara
A. Kesimpulan
membuka lading baru), pembagian kerja antara kaum laki-laki dan perempuan
alatalat kerja tradisional, hingga pada penggunaan berbagai varietas benih padi
B. Saran
Saran saya untuk makalah ini adalah agar lahan praktikum di olah