Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Potensi Eenrgi Air

Air merupakan sumber energi yang murah dan realtif mudah didapat, karena

pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air

mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang

mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam

wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak

dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan

adanya suatu air terjun atau aliran disungai.

Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada

besarnya head dan debit air. Dalam hubungan dengan reservoir air maka head

adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir dengan muka air keluar

turbin. Total energi yang tersedia dari suatu reservoir iar adalah merupakan energi

potensial air (Fritz Dietzel, 2006) yaitu :

EP  m.g.h (2.1)

Dimana :

EP : Energi Potensial Air (Joule)

m : Massa Air (Kg)

g : Percepatan Gravitasi (m2/s)

h : Head (m)

5
6

E
 
Daya merupakan energi tiap satuan waktu  t  sehingga pernyataan (2.1)

dapat dinyatakan sebagai :

E m
 gh
t t

E
 
Dengan mensubstitusikan P terhadap  t  dan mensubtitusikan  Q

m
 
terhadap  t  maka :

P   .Q.g.H (2.2)

Dimana :

P : Daya (Watt)

Q : Kapasitas Aliran (m3/s)

 : Densitas Air (Kg/m3)

Selain memanfaatkan air jatuh hydropower dapat diperoleh dari aliran air

datar. Dalam hal ini energi yang tersedia adalah energi kinetik

1 2
Ek  mv
2 (2.3)

Dimana :

v : Kecepatan Air (m/s)

Daya air yang tersedia dinyatakan sebagai berikut :

1
P  Qv 2
2 (2.4)

Atau dengan menggunakan persamaan Kontinuitas Q = Av maka :


7

1
P  Av3
2 (2.5)

2.1.1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Pembangkitan tenaga air dengan skala kecil atau pembangkitan tenaga

mikrohidro merupakan suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan

tinggi jatuh air (head) dan kapasitas aliran air (debit) tertentu, diubah dengan

menggunakan sistem tertentu menjadi tenaga listrik (Arismunandar, 1982).

Lokasi untuk PLTMH harus di observasi terlebih dahulu apakah terdapat

potensi tenaga air yang dapat dimanfaatkan. Potensi tenaga air yang dimaksud

yaitu besarnya sumber tenaga air yang memiliki head dan debit yang tersedia.

Kedua faktor inilah yang dapat mempengaruhi besarnya daya listrik yang

dihasilkan oleh generator PLTMH.

2.1.2. Turbin Air

Turbin secara umum dapat diartikan sebagai mesin penggerak mula

dimana energi fluida kerja yang digunakan langsung memutar roda turbin, fluida

kerjanya berupa air, uap dan gas. Dengan demikian turbin air dapat diartikan

sebagai suatu mesin penggerak mula yang fluida kerjanya adalah air.

Secara umum prinsip kerja dari turbin air adalah aliran air di dalam pipa

pesat yang mempunyai energi potensial dan energi kinetik diarahkan ke roda

turbin melalui sudu pengarah, kemudian energi yang terdapat di dalam air ini pada

roda turbin diubah bentuknya menjadi energi mekanik berupa putaran poros roda

turbin. Putaran poros roda turbin inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan

generator pembangkit listrik (Banga T.R & S.C. Sharma, 1984).


8

Gambar 2.1. Turbin Air Poros Vertikal

Keterangan Gambar :

1. Sudu pengarah turbin

2. Sudu gerak turbin

3. Roda turbin

4. Poros turbin

5. Generator listrik

2.1.3. Pemilihan Jenis Turbin

Pada dasarnya pemilihan jenis turbin untuk PLTMH terlebih dahulu harus

diketahui besarnya head dan besarnya debit. Setelah mengetahui berapa besarnya

head dan debit air yang tersedia, maka pemilihan jenis turbin air yang akan

digunakan dapat ditentukan. Pemilihan jenis turbin dapat pula ditentukan dengan

menggunakan tabel kriteria pemilihan jenis turbin air berdasarkan head yang

tersedia (Tabel 2.1) dan Grafik Turbine Application Chart (Gambar 2.2).
9

Tabel 2.1. Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Air Berdasarkan Head

Jenis Turbin Variasi Head (m)


Kaplan atau Propeller 1 < H < 20
Francis 10 < H < 350
Pelton 50 < H < 1000
Crossflow 6 < H < 100
Turgo 50 < H < 250

Pada grafik Turbine Application Chart digambarkan secara jelas kriteria

berbagai macam jenis turbin air dengan head dan debit air tertentu. Turbin air

dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, namun yang paling utama

adalah klasifikasi turbin air berdasarkan prinsip kerjanya. Berdasarkan prinsip

kerjanya turbin air dibagi menjadi dua bagian yaitu Turbin Impuls dan Turbin

Reaksi (EHSA, 2004).

Gambar 2.2. Turbine Application Chart


10

2.1.4. Turbin Air Jenis Kaplan

Turbin air Kaplan merupakan salah satu jenis dari turbin reaksi. Turbin

Kaplan tersusun dari kaplan/sudu-sudu roda turbin seperti baling-baling kapal.

Roda turbin Kaplan berfungsi untuk gaya putar/tangensial pada poros turbin yang

dapat menghasilkan Torsi.

Gambar 2.3. Turbin Air Jenis Kaplan

Keterangan Gambar :

1. Generator listrik

2. Sistem transmisi

3. Sudu gerak

4. Roda turbin

5. Saluran pelepasan

2.1.5. Prinsip Kerja Turbin Kaplan

Turbin kaplan cara kerjanya menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini

mempunyai roda jalan yang mirip dengan baling-baling pesawat terbang bila

baling-baling pesawat terbang berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda


11

jalan pada turbin kaplan berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar

yang dapat menghasilkan torsi pada poros turbin. Berbeda pada roda jalan Francis,

sudu-sudu pada roda jalan kaplan dapat diputar posisinya menyesuaikan kondisi

beban turbin. Turbin kaplan banyak dipakai pada instalasi pembangkit listrik

tenaga air sungai, karena turbin ini banyak memiliki kelebihan dapat

menyesuaikan head yang berubah-ubah sepanjang tahun. Turbin kaplan dapat

beroperasi pada kecepatan tinggi sehingga ukuran roda turbin lebih kecil dan

dapat langsung dikopel dengan generator. Pada kondisi beban tidak penuh turbin

kaplan mempunyai efisiensi paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-sudu turbin

kaplan dapat diatur dengan menyesuaikan beban yang ada.

2.1.6. Komponen Utama Turbin Kaplan

Komeponen-komponen utama turbin kaplan adalah :

1. Rumah Turbin

Air dari saluran pipa didistribusikan di sekeliling cincin rumah turbin. Rumah

turbin didesain sedemikian luas penampang melintang nya berkurang secara

seragam. Luas penampang melintangnya maksimum pada sisi masuk dan

minimum pada sisi keluar.

Gambar 2.4. Rumah Turbin Kaplan


12

Rumah turbin akan mendistribusikan air secara merata kepada guide vane,

untuk mencapai aliran secara seragam pada runner blade, maka aliran air harus

seragam masuk kedalam guide vane.

2. Mekanisme Pengarah Guide Vane

Sudu pengarah terpasang tetap diantara dua cincin dalam bentuk roda. Roda

ini tetap dipasang tetap pada rumah turbin. Sudu pengarah didesain untuk :

1) Supaya air masuk runner tanpa kejut

2) Supaya air mengalir tanpa membentuk arus Eddy

3) Supaya sejumlah air bisa memasuki turbin

Sudu pengarah bisa dibuka dan ditutup dengan memutar poros pengatur,

sehingga jumlah air bisa diatur sesuai keperluan. Poros pengatur dioperasikan

dengan menggunakan governor, yang fungsinya mengatur turbin (yaitu

menjaga kecepatanturbin konstan pada beban yang bervariasi).

Gambar 2.5. Guide Vane

3. Runner Blade

Runner blade terdiri dari sudu yang terpsang tetap pada poros atau cincin.

Sudu didesain supaya air masuk dan meninggalkan turbin tanpa kejut. Runner
13

blade terpasang pada poros. Jika porosnya vertikal disebut turbin vertikal. Jika

porosnya horisontal disebut turbin horisontal.

Gambar 2.6. Runner Blade Turbin Kaplan

4. Draft Tube

Air setelah melewati runner, mengalir turun melewati pipa yang disebut draft

tube. Draft tube mempunyai fungsi antara lain :

1. Meningkatkan head air sebesar tinggi runner dari permukaan air

2. Meningkatkan efisiensi turbin

Gambar 2.7. Draft Tube


14

2.2. Perhitungan Karakteristik Utama Dari Turbin Kaplan

Karakteristik utama adalah data utama untuk merancang sebuah turbin yang

digunakan untuk menghitung dimensi utama pada sudu turbin. Pada gambar (2.4)

menujukan sketsa turbin kaplan yang menunjukan hal-hal utama yang dibutuhkan

dalam perancangan suatu turbin.

Gambar 2.8. Sketsa Turbin Kaplan

2.2.1. Berdasarkan Kecpatan Spesifik (ns)

Yang dimaksud dengan kecepatan spesifik dari suatu turbin ialah

kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan daya effektif 1 BHP untuk setiap

tinggi jatuh 1 meter atau dengan rumus dapat ditulis (Fritz Dietzel, 2006) :

n P
ns 
H 0,75 (2.6)

Dimana :

ns : Kecepatan Spesifik

n : Kecepatan Poros Generator

P : Daya Potensial

H : Head (Tinggi Jatuh)


15

2.2.2. Diameter Luar Roda Turbin Kaplan

Menentukan diameter luar roda turbin kaplan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut (Fritz Dietzel, 2006) :

60.u
De 
 .n (2.7)

Dimana :

De : Diameter Luar Roda Turbin

n : Kecepatan Poros Generator

u : Kecepatan Keliling

2.2.3. Diameter Dalam Roda Turbin Kaplan

Menentukan diameter dalam roda turbin Kaplan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut (Fritz Dietzel, 2006) :

d 1

D 3 (2.8)

2.2.4. Tinggi Sudu Pengarah Turbin Kaplan

Menentukan sudu pengarah turbin kaplan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut (Fritz Dietzel, 2006) :

Q
bo 
D. .c. (2.9)

2.2.5. Daya Indikasi Turbin Kaplan


16

Menentukan daya indikasi turbin kaplan dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut (Fritz Dietzel, 2006) :

Ni   .g.Q.H .t (2.10)

2.2.6. Torsi Turbin Kaplan

Menentukan torsi turbin kaplan dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut :

T  Q. .c.r (2.11)

2.2.7. Daya Efektif Turbin Kaplan

Menentukan daya efektif turbin kaplan dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut :

Ne  T . (2.12)

2.2.8. Efisiensi Turbin Kaplan

Menentukan efisiensi turbin kaplan dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut :

Ne
 x100%
Ni (2.13)

2.3. Penelitian Yang Relevan

(Kusnadi, Mulyono, Pakki, & Gunarko, 2018), Politeknik Angkatan Darat,

Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Telah melakukan Rancang Bangun dan Uji

Performance Turbin Air Jenis Kaplan Skala Mikro Hidro. Hasil perancangan
17

turbin kaplan menghasilkan putaran spesifik turbin sebesar 249,372 Rpm dengan

diameter luar roda turbin 10,70 cm dan diameter dalam roda turbin 3,56 cm serta

tinggi pengarah sudu turbin 3 cm. Daya indikasi yang dihasilkan turbin air (Water

Horse Power) sebesar 351,590 Watt, dengan momen puntir sebesar 6,711 Nm dan

daya efektif turbin air atau Brake Horse Power (BHP) sebesar 280,964 Watt serta

effisiensi turbin sebesar 79%.

(Sugiyanto, 2016), Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta. Telah melakukan

Penelitian tentang Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Kaplan

Dengan Variasi Debit Air. Hasil rancang bangun di dapatkan diameter luar sudu

turbin 0,138 m, diameter tengah sudu turbin 0,095 m, sementara itu hasil dari

pengujian turbin kaplan dengan sudu rotor 30o dan sudu stasioner 30o putaran

tertinggi yang dihasilkan oleh turbin kaplan ini ada pada debit 35,352 l/s yaitu

pada puataran 503 rpm. Putaran terendah yang dihasilkan oleh turbin kaplan ini,

ada pada debit 17,767 l/s yaitu pada putaran 136 rpm.

(Syarief & Isworo, 2015), Program Studi Teknik Mesin, Universitas

Lambung Mangkurat, Banjarbaru Kalimantan Selatan. Telah melakukan Simulasi

Turbin Kaplan Pada PLTMH Disungai Sampanahan Desa Magalau Hulu

Kabupaten Kota Baru. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan turbin kaplan

yang telah direncanakan memanfaatkan arus sungai tersebut dapat bekerja dari

debit 1,79 m3/s dengan daya turbin yang dibangkitkan sekitar 52,52 kW hingga

55,54 kW.

(Putra, 2018), Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, telah melakukan

Analisa Pengaruh Sudut Sudu dan Debit Aliran Terhadap Performa Turbin

Kaplan. Dari hasil pengujian pada analisa sudut sudu dan debit aliran pada
18

performa model turbin kaplan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

variasi sudut sudu dan debit aliran yang dilakukan ini berpengaruh terhadap

performa yang dihasilkan. Hasil pengujian yang terbaik terdapat pada variasi

sudut sudu 30o dengan debit aliran 0,0004 m3/s menghasilkan daya sebesar 0,926

Watt dibandingkan dengan variasi 45o dan 55o. sedangkan daya yang paling kecil

terdapat pada pengujian sudut sudu 55o dengan debit aliran 0,0003 m3/s

menghasilkan daya 0,282 Watt.

(Susanto, 2013), Universitas Muhammadiyah Surakarta, telah melakukan

Perancangan dan Pengujian Turbin Kaplan Pada Ketiangiian (H) 4 M Sudut Sudu

Pengarah 30o Dengan Variabel Perubahan Debit (Q) dan Sudut Sudu Jalan, dari

pengujian turbin kaplan diperoleh hasil putaran turbin tertinggi berada pada sudut

sudu jalan 45o dengan puataran 485,3 rpm dan debit 132 dm 3/s. Hal ini

dikarenakan luas permukaan baling-baling yang menerima aliran maksimal

sehingga tekanan air yang mengenai roda jalan juga maksimal dan juga

menyebabkan putaran turbin bertambah.

Anda mungkin juga menyukai