Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI

KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU : WINDARSYAH., M.KOM

DISUSUN OLEH :

NOVITA HARRUNA PRATIWI

Nim : 1714201110040

Kelas : A ( Reguler)

Jurusan : S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2018/2019
KATA PENGANTAR

      Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Teknologi Informasi Keperawatan”.

            Shalawat dan salam senantiasa kami berikan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau lah kita bisa keluar
dari jaman jahiliyah menuju jaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti yang kita rasakan saat ini.

  Makalah ini disusun agar dapat memperluas pengetahuan tentang “Teknologi


Informasi Keperawatan”, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Walaupun makalah ini kurang sempurna, namun memliki
detail yang cukup jelas dan bahasa yang mudah dipahami.

            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Kami
menyadari makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

                                                                                                  

 Banjarmasin, 31 Oktober 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah........................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan Makalah......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

2.1 Sistem Informasi Kesehatan......................................................................3


2.2 Sistem Teknologi informasi.......................................................................3
2.3 Sejarah Sistem Informasi Keperawatan.....................................................4
2.4 Fungsi Sistem Informasi Keperawatan......................................................5
2.5 Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan.....................6
2.6 Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Kesehatan...................................................................................................6
2.7 Hambatan dan Kendala..............................................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................9

3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan


kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan
asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya
seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting
dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan pada pasien.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat


akhir – akhir ini, sangat  mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat mudah
mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan akan meningkat.

Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi dan


komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi
kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi
kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling
tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi
kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas organisasi terbentur
kendala standarisasi dan interoperabilitas system.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah


pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan Ilmu teknologi informasi keperawatan?


2. Bagaimana cara untuk menerapkan teknologi di bidang kesehatan?

1
3. Bagaimana jika teknologi informasi keperawatan sudah mulai diterapkan
dalam kinerja sehari- hari dibidang kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu


menganalisis perkembangan teknologi keperawatan atau teknologi
kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keperawatan. Serta
mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi
perawat dalam memonitor klien.

1.4 Manfaat Penulisan

Bagimahasiswakeperawatandapatmemperluaspengetahuantentangper
kembanganteknologiinformasikeperawatan di jaman modern.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di


seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka
penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang-
undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah
Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan
sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi
kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya
memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang manejemen
kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta
tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. (Sanjoyo).
Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis  computer
(Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai
pada akhir dekade 80’an. Rumah sakit di Indonesia sudah ada yang
memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya. Namun,
tampaknya komputerisasi dalam di instansi rumah sakit, kurang
mendapatkan hasil yang cukup memuaskansemua pihak.

2.2  Sistem Teknologi informasi

Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu


komputer, informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah
manajemen ,proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan
keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di

3
kembangkan pada tahun 1960-1970 -an  adalah dengan
pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi. Pendokumentasian
terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan
keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam
pendokumentasian keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal,
Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan
legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan  tentang  standar dokumentasi, komunikasi, mendukung
proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan
keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada
suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada
sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang
berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

2.3    Sejarah Sistem Informasi Keperawatan

Komputer telah dikenal berpuluh – puluh tahun lalu, tetapi rumah


sakit lambat dalam menangkap revolusi komputer. Perawat terlambat
mendapatkan manfaat dari komputer, usaha pertama dalam menggunakan
komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun
1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk
menjelaskan status dan perawatan pasien dan penyimpanan  hasil sensus
dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan
staf.

Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah


sakit diterapkan dan perawat mulai menerapkan sistem informasi
manajemen keperawatan. Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem
mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan sistem
informasi keperawatan. Di Indonesia sistem informasi manajemen

4
keperawatan masih minim penerapannya, pendokumentasian
keperawatan umumnya masih menggunakan  pendokumentasian tertulis.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem informasi
kesehatan nasional, yaitu Reliable Health Information
2010 (Depkes,2001). Pada perencanaannya sistem informasi kesehatan
akan di bangun di Rumah Sakit kemudian di masyarakat, tetapi
pelaksanaanya belum optimal.

2.4  Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan


4 fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
2.4.1 Proses perawatan pasien

Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh


perawat kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan,
jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan,
prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
2.4.2 Proses managemen bangsal

Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara


efektif menggunakan  menggunakan sumber dalam merencanakan
objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada
manajemen  yang berorientasi informasi dalam pengambilan
keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal
keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan,
perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan
sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap
infeksi.
2.4.3 Proses Komunikasi

Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien


dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan,

5
perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan
segala bentuk pesan.

2.4.4 Proses Pendidikan dan Penelitian

Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

2.5  Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan


2.5.1 Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2.5.2 Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar
dalam penyimpanan arsip.
2.5.3 Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama
2.5.4 Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang
dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung
jawabkan
2.5.5 Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu pengambilan keputusan secara cepat
2.5.6 Meningkatkan produktivitas kerja.
2.5.7 Mengurangi kesalahan dalam menginterpretasikan pencatatan.

2.6  Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan


Keperawatan

Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari


dokumentasi klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering
kurang berkualitas. Untuk meningkatkan dokumentasi asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan
sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer dapat mendukung
dalam dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan
kualitas dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di
rumah sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan perawat dalam
mengoperasionalkan komputer.

6
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan
komputer maka perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan
dalam penggunaan teknologi informasi, dan penilaian kritis penting
untuk profesional perawat.

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah


dokumentasi keperawtan yang berbasis kertas. Namun pada
kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak
terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita
menemukan dokumentasi yang kurang lengkap, alasannya antara lain
perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas masih
rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses
keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk
mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer
untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi.Penerapan
sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan
bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi
asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain
meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan kembali data
keperawatan untuk manajemen keperawatan dan penelitian
keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari
Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi
keperawatan semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of
Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO).Penelitian
ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi
keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan.
Berdasarkan hal tersebut maka untuk meningkatkan kualitas
dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan
agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa
dengan intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi,dan untuk
mengidentifikasi hasil asuhan keperawatan. Adanya peningkatan

7
dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q-
DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan
harus dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik.

2.7 Hambatan dan kendala


2.7.1 Mahalnya biaya pengembangan dan pemeliharaan sistem teknologi
2.7.2 Lambatnya koneksi internet
2.7.3 Permasalahan integrasi teknologi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1  Simpulan

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat


penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan
teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang
harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia
menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas
pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat


penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi
dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di
penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi
tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun demikian,
tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan
teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika
masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya
data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural
tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis,
tantangan akan semakin besar. 

Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi


pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap
potensi TI kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru.
Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan

9
merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah
masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang
baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan
tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap
lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis. 

3.2  Saran

Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera


meningkatkan standar dan mutu sistem kesehtan di Indonesia,
terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila di
bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal. Untuk
membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mulyanto, Agus.2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Susanto Gunawan, & Sukadi.2012. Sistem Informasi rekam Medik pada


Rumah sakit umum daerah (RSUD) Pacitan Berbasis Web
Base.indonesia jurnal on computer science speed-FTI UNSA,9
(3): 44

Triyono, Joko Wandyatmono.2012. Sistem Informasi Rekam Medis


Puskesmas Jayengan Surakarta, Jurnal

11

Anda mungkin juga menyukai