Anda di halaman 1dari 21

COH Hoist System

Dump truck
Component Location:

- Dump Control Lever


- Steering, Hoist Pump
- Steering Hoist Filter (High Press)
- Hoist Valve
- EPC Valve
- Hoist Cylinder
Hoist Control

1. Hoist control function


Ketika mesin sedang berjalan, katup EPC
(Katup solenoid proporsional) dan Dump control dikendalikan sesuai dengan operasi
dump dari tuas kontrol

2. Lever positioner function


Dump control lever memiliki empat posisi: RAISE, HOLD, FLOAT, dan LOWER
Jika dump control lever dioperasikan dengan RAISE posisi, dump body akan naik, dan ketika bagian atas dump
body mencapai posisi yang ditentukan dari body position sensor, lever akan kembali atau dikembalikan ke
posisi HOLD, dan Jika lever ditahan dalam posisi RAISE, maka output akan terus diberikan. sampai mencapai relief.
Steering Hoist Filter (High Press)
Hoist Valve
Hoist Valve
EPC Valve

1. Manual pengoperasian tombol


2. Solenoid assembly
3. Solenoid assembly

A : To hoist valve
B : From hoist valve
P1 : From hydroulic tank
T1 : To hydroulic tank
T2 : To hydroulic tank

Fungsi :

EPC valve yang dikontrol dengan retarder controller


untuk mengarahkan pergerakan hoist valve dan mengatur
pressure.
Hoist Cylinder
Hoist Cylinder
1. Gunakan Push Tool & Press Fit Bushing (22)
2. Fit Rod Packing (21) dan Seal Dust (20) kemudian pasang
Snap
Ring (19)
3. Gunakan Tool untuk Fit Piston Ring (17) ke Piston, kemudian
pasang Ring Wear (18)
4. Pasang Piston Assembly (16), kemudian pasang Snap Ring
5. Pasang Wear Ring (14)
6. Gunakan Tool Press Fit Bushing (13) ke Cylinder Head
7. Pasang Rod Packing (10), Seal Dust (9) dan Back Up Ring
(11)
dan O-ring (12) ke Cylinder Head (1)
8. Pasang Cylinder Head Assembly (1) ke Cylinder
9. Angat Rod (7) dan pasang ke Cylinder
* Luruskan lubang Stud Bolt, kemudian pasang
10. Kencangkan Piston Mounting Nut
Standard torque 33.0 ± 3.3 Kgm
11. Pasang Cylinder Assembly (4) ke Cylinder (3)
12. Pasang Cylinder Head Assembly (1) dan kencangkan Mounting
Bolt (2)
Standard torque 58.0 ± 8.0 Kgm
Beberapa test telah diciptakan untuk mendeteksi kotoran pada permukaan
logam.
- Gravimetri melakukan tes berat pada permukaan logam.
- Test fluorescent dilakukan untuk melihat residu berupa lapisan minyak.
- Untuk usaha plating tes yang digunakan jauh lebih sederhana, yaitu test water
break. Pada test ini dilakukan pengujian dengan membasahi pemiukaan logam,
kemudian mengamati air di atas permukaan logam. Bila logam dalam kondisi
kotor, maka air akan terpecah dan berbintik. Sebaliknya, bila logam dalam
keadaan bersih, maka air akan terkumpul menjadi satu.
Dalam melakukan test water-break juga perlu diperhatikan agar tidak ada
sisa residu akibat pembersihan dari larutan alkalin, karena larutan alkalin tidak
terdeteksi oleh test water-break namun dapat mempengaruhi proses plating.
- Test yang lebih sensitif adalah menggunakan atomizer yang
menyemprotkan air ke permukaan logam, kemudian diamati. Bila bintik-bintik air
pada permukaan logam menjadi satu, maka permukaan logam tersebut bersih,
sebaliknya, bila bintik-bintik air tidak mengumpul maka logam tersebut masih
kotor.
Ada beberapa pengujian yang dapat dilakukan untuk bebrapa
kriteria tertentu, antara lain
ketebalan plating, kelekatan plating, ketahanan korosi,
kekerasan plating.
COH Hoist System
HD 1500

M Firda Fata Albana


80112146
HOIST SYSTEM LAYOUT
HOIST SYSTEM LAYOUT
Hoist Pilot Valve
HOIST VALVE
HOIST VALVE

QA 5

QA 4A

QA 4
HOIST CYLINDER

QA 4

Anda mungkin juga menyukai