Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “Ny.

KA”
DENGAN MIGREN DI JKMB
TANGGAL 28 NOVEMBER 2016

OLEH :

NI NYOMAN TRIA SUNITA

P07120214020

DIV KEPERAWATAN TINGKAT III SEMESTER 5

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN 2016
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER PADA NY. KA
DENGAN MIGRAINE DI JKMB
TANGGAL 28 NOVEMBER 2016

I. PENGKAJIAN
A. Data Biografi
Nama Pasien :Ny. SA
Jenis Kelamin :Perempuan
Golongan Darah :-
Umur : 65 tahun
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
TB/BB : 136 cm/35 kg
Penampilan : Bersih dan rapi
Alamat : Kedewatan, Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali
Diagnosa Medis : Ischialgia

Penanggung Jawab
Nama :-
Hubungan Dengan Pasien :-
Alamat :-
B. Keluhan Utama
Pasien mengeluh bokong hingga ujung kaki kirinya terasa panas dan nyeri.
C. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan saat ini tidak ada keluhan tambahan lainnya.
D. Riwayat Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan bokong hingga ujung kaki kirinya terasa panas dan nyeri sehingga
pasien merasa tidak nyaman, pasien mengatakan pertama kali merasakan sakitnya ini
sudah 5 tahun yang lalu namun sakit yang dirasakan pasien hilang timbul, rasa nyeri
yang dirasakan pasien bertambah berat sejak ±dua bulan yang lalu. Nyeri yang pasien
rasakan bertambah berat apabila pasien berjalan atau duduk terlalu lama. Sebelumnya
pasien hanya memeriksakan sakitnya ini ke dokter praktik mandiri, namun karena
sakitnya tidak kunjung sembuh kemudian pasien memutuskan untuk pergi ke klinik
Latu Usadha untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Pasien tiba di klinik Latu
Usadha pada pukul 17.30 tanggal 30 November 2016 dengan keluhan pasien saat ini
yaitu bokong hingga ujung kaki kiri terasa panas dan nyeri.
E. Riwayat Perawatan dan Pengobatan Sebelumnya (Konventional dan
Komplementer)
1. Konvensional
Pasien mengatakan pelayanan kesehatan konvensional yang dipilih saat pasien
sakit adalah berobat ke dokter praktik mandiri yang berada di dekat rumah pasien.
2. Komplementer
Pasien mengatakan sudah tiga kali datang ke klinik Latu Usadha untuk mengatasi
rasa panas dan nyeri yang pasien rasakan pada kaki kirinya. Terakhir kali pasien
datang ke klinik Latu Usadha yaitu 15 hari yang lalu dengan keluhan yang sama.
Pasien juga mengatakan dirinya sudah pernah diakupuntur sebelumnya. Pasien
mengatakan setelah mendapatkan terapi di klinik Latu Usadha keadaanya menjadi
lebih membaik.
F. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman, maupun obat-
obatan.
G. Data Masalah Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1. Pola Pernafasan
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan bernafas/sesak nafas.
2. Pola Nutrisi
Pasien mengatakan biasanya makan 3 x sehari dan menghabiskan 1 porsi
makanannya, pasien mengatakan biasanya minum 4-5 gelas perhari (1200 cc
-1500 cc). Pasien mengatakan biasanya makan nasi dengan lauk tempe/tahu,
sayur, dan terkadang diselingi daging ayam sesekali. Pasien mengatakan nafsu
makannya baik.
3. Pola Eliminasi
BAB : Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam beraknya, biasanya
pasien berak 1x sehari pada pagi hari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning kecoklatan.
BAK : Pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk kencing, biasanya
pasien kencing 3-4x sehari dengan kencing berwarna kuning.
4. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan biasanya tidur pukul 21.00 dan bangun di pagi hari pukul
05.00. Pasien juga mengatakan dia tidak memiliki kebiasaan mengigau saat tidur
dan tidak kesulitan untuk memulai tidur.
5. Pola Gerak dan Aktivitas
Pasien mengatakan jika memiliki waktu luang biasanya sering meghabiskan
waktunya berkumpul-kumpul bersama keluarganya. Pasien mengatakan jika rasa
panas dan nyeri pada kaki kirinya kambuh pasien akan merasa tidak nyaman dan
menahan sakit sehingga mengganggu aktivitas sehari-harinya. Pasien juga
mengatakan aktivitas sehari-harinya dapat dilakukan dengan mandiri. Skor adl =
20 (mandiri).
6. Pola Kerja
Pasien mengatakan dirinya sudah tidak bekerja namun bertindak sebagai ibu
rumah tangga di rumahnya.
7. Aman dan Nyaman
Pasien mengatakan tidak nyaman dengan keadaan kaki kirinya yang terasa panas
dan nyeri dari bokong hingga ujung kakinya sehingga menggangu aktivitas
pasien.
8. Pola Kognitif
Pasien mengatakan hanya mendapat informasi dari terapis bahwa sakit yang
dialami saat ini berhubungan dengan syaraf pada bagian kaki, namun pasien
mengatakan kurang mengetahui tentang cara mencegah sakit yang dirasakan saat
ini dan komplikasi dari sakitnya ini, pasien tampak kebingungan ketika ditanya
mengenai cara mengatasi rasa nyeri pada bokong hingga ujung kaki kiri yang
dirasakan pasien.
9. Seksualitas/Reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam hal yang berkaitan dengan
seksualnya, hubungan pasien dengan suaminya harmonis.
10. Sistem Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan sumber kekuatan bagi dirinya adalah Tuhan dan keluarganya,
pasien juga mengatakan rutin sembahyang dirumah maupun di pura.
H. Data Fokus Pemeriksaan Fisik Termasuk Vital Sign
1. Vital Sign
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Suhu : 36,20C
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit

2. Kesadaran : Compos Mentis GCS : 15


Eye :4
Verbal :5
Motorik : 6
3. Keadaan umum : pasien tampak sedikit lemas
 Sakit/ nyeri : ada
P : Ischialgia
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Dari bokong kiri menjalar hingga ujung kaki kiri
S : 3 (0-10)
T : Hilang timbul
 Status gizi : Normal
BB : 35 kg, TB : 136 cm, IMT : 18,9 (normal)
 Sikap : Tampak gelisah
 Personal hygiene : Cukup bersih
 Orientasi waktu/ tempat/ orang : Baik

4. Pemeriksaan Fisik Head To Toe


a. Kepala
 Bentuk : Mesochepale
 Lesi/ luka : -
b. Rambut
 Warna : Putih/ beruban
 Kelainan :-
c. Mata
 Penglihatan : Normal
 Sklera : Tidak ikterik
 Konjungtiva : Tidak anemis
 Pupil : Isokor
 Kelainan :-
d. Hidung
 Penghidu : Normal
 Sekret/ darah/ polip : Tidak ada
 Tarikan cuping hidung : Tidak ada
e. Telinga
 Pendengaran : Normal
 Skret/ cairan/ darah : Tidak
f. Mulut Dan Gigi
 Bibir : Lembab
 Mulut dan tenggorokan : Normal
 Gigi : Ompong
g. Leher
 Pembesaran tyroid : Tidak ada
 Lesi : Tidak ada
 Nadi karotis : Teraba
 Pembesaran limfoid : Tidak ada
h. Thorax
 Jantung : 1. Nadi 84x/ menit, 2. kekuatan: kuat 3. irama : teratur
 Paru : 1. frekwensi nafas : Teratur
2. kwalitas : Normal
3. suara nafas : Vesikuler
4. batuk : Tidak ada
5. sumbatan jalan nafas: Tidak ada
 Retraksi dada : Tidak ada
i. Abdomen
 Peristaltik usus : Ada 8 x/menit
 Kembung : Tidak ada
 Nyeri tekan :Tidak ada
 Ascites :Tidak ada
 Lain-lain : Perkusi : Kuadran kanan atas : timpani
Kuadran kiri atas : timpani
Kuadran kanan bawah: timpani
Kuadran Kiri bawah : timpani
j. Genetalia
 Pimosis :Tidak
 Alat Bantu :Tidak
 Kelainan :Tidak
k. Kulit
 Turgor :Elastis
 Laserasi : tidak ada
 Warna kulit : Sawo matang

l. Ekstrimitas 555 555


 Kekuatan otot : 555 555

 ROM : Penuh
 Hemiplegi/parese :Tidak
 Akral :Hangat
 CRT :< 2 detik
 Edema :Tidak ada
 Lain-lain :-

I. Data Penunjang (Lab, X-Ray, MRI, Scan, USG)


Tidak terdapat data penunjang Lab, X-Ray, MRI, Scan maupun data USG
J. Data Pemeriksaan Komplementer
1. Nama Titik yang Bermasalah
- Huantiao/Huan Tio (GB 30)
- Chengfu/Cen Fu (BL 50)
- Yinmen/In Men (BL 51)
- Fengshi/ Fung Se (GB 31)
- Chengsan/ Ceng San (BL 57)
- Weizhong/ Wei Cang (BL 54)
2. Lokasi Titik yang Bermasalah
- Huantiao/Huan Tio (GB 30)
Lokasi : Bila titik tertinggi dari tonjolan tulang paha yang besar dihubungkan
dengan ujung tulang ekor, maka Huantiao berada di 1/3 garis tersebut
arah dekat paha.

- Chengfu/Cen Fu (BL 50)


Letak : Lekukan garis pantat
- Yinmen/In Men (BL 51)
Letak : Tengah paha belakang

- Fengshi/ Fung Se (GB 31)


Letak : Di samping paha, tepat pada ujung jari tengah tangan, jika jari tangan
lurus ke bawah
- Chengsan/ Ceng San (BL 57)
Letak : Pada batas perut betis

- Weizhong/ Wei Cang (BL 54)


Letak : Di tengah lipat lutut bagian dalam
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data

N DATA STANDAR NORMAL MASALAH


O
DS : DS : Nyeri akut
1 - Pasien mengeluh nyeri kepala - Pasien tidak mengeluh nyeri
sebelah kanan kepala sebelah
- Pasien mengatakan tidak - Pasien mengatakan merasa
nyaman dengan keadaannya nyaman dengan keadaan
sehingga menggangu aktivitas tubuhnya
pasien DO :
DO : - Tidak ada nyeri
- Nyeri : ada - Pasien tidak merasakan sakit
P : Ischialgia
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Dari bokong kiri menjalar
hingga ujung kaki kiri
S : 3 (0-10)
T : Hilang timbul
- Pasien tampak menahan rasa
nyeri
2 DS : DS : Defisiensi
- Pasien mengatakan kurang - Pasien mengatakan mengetahui Pengetahuan
mengetahui tentang penyebab tentang migraine, cara
migraine, cara mencegah dan mencegah dan mengatasi
cara mengatasi migrain migrain serta komplikasinya.
DO : DO :
- Pasien tampak bertanya-tanya - Pasien tampak mengerti tentang
mengenai penyebab munculnya migrain
migrain setiap menstruasi - Pasien mampu menjawab ketika
- Pasien tampak kebingungan ditanya cara mengatasi
ketika ditanya mengenai cara ischialgia
mengatasi sakitnya
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan kompresi saraf ischiadicus ditandai dengan
Pasien mengeluh nyeri kepala sebelah kanan, Pasien mengatakan tidak nyaman
dengan keadaannya sehingga menggangu aktivitas pasien, Nyeri : ada, P:
Ischialgia, Q: Seperti ditusuk-tusuk, R: Dari bokong kiri menjalar hingga ujung
kaki kiri, S: 3 (0-10), T: Hilang timbul, Pasien tampak menahan rasa nyeri.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan
pasien mengatakan Pasien mengatakan kurang mengetahui tentang penyebab
migraine, cara mencegah dan cara mengatasi migrain , Pasien tampak bertanya-
tanya mengenai penyebab munculnya migrain setiap menstruasi, Pasien tampak
kebingungan ketika ditanya mengenai cara mengatasi sakitnya.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


O
1 Nyeri kronis NOC : NIC :
berhubungan Pain Control Pain Management
dengan Comfort level 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 1. Mengetahui status nyeri pasien
kompresi saraf Setelah dilakukan tindakan termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
ischiadicus keperawatan selama 1 x 30 dan faktor presipitasi
ditandai dengan menit, klien mengungkapkan 2. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk 2. Menggali informasi dari pasien
pasien nyeri berkurang dengan kriteria mengetahui pengalaman nyeri pasien secara terapiutik
mengeluh hasil : 3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri 3. Mencegah nyeri bertambah parah
bokong kiri 1. Mampu mengenali nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan akibat pengaruh lingkungan
hingga ujung (skala, intensitas, frekuensi, 4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi 4. Meningkatkan kemampuan pasien
kaki kiri terasa dan tanda nyeri) napas dalam) untuk mengontrol nyeri
panas dan 2. Mampu mengontrol nyeri 5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 5. Mengontrol nyeri pasien secara
nyeri, pasien (tahu penyebab nyeri, 6. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri farmakologis
mengatakan mampu menggunakan teknik 7. Lakukan terapi akupresure pada titik: 6. Mengontrol penguasaan manajemen
tidak nyaman nonfarmakologi untuk - Shuaigu/Suai Ku (GB 8) nyeri pasien
dengan mengurangi nyeri, mencari - Taiyang (EX HN 5) 7. Mengatasi gangguan nyeri kepala
keadaannya bantuan) - Xiaxi (GB 43)
sehingga 3. Menyatakan nyeri sudah
- Qubin (GB 7)
menggangu terkontrol / berkurang dari 3
- Xuantu (GB 5)
aktivitas menjadi 2 (0-10)
pasien, nyeri : 4. Menyatakan rasa nyaman - Tongziliao (GB 1)
ada, P: setelah nyeri berkurang - Shangguan (GB 3)
ischialgia, Q: - Naokong ( GB 19)
seperti ditusuk-
- Fengchi (GB 20)
tusuk, R: dari
- Taichong (LR 3)
bokong kiri
- Tau Wei (ST 8)
menjalar
hingga ujung
kaki kiri, S: 3
(0-10), T:
hilang timbul

2 Defisiensi Setelah diberikan asuhan NIC : Teaching : Disease Process


pengetahuan keperawatan selama 1 x 30 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang ischialgia 1. Mengetahui pengetahuan pasien

berhubungan menit diharapkan pengetahuan tentang migren


pasien terhadap penyakit 2. Berikan HE mengenai perjalanan penyakit pasien yang 2. Agar pasien mengetahui perjalanan
dengan
ischialgia bertambah dengan membuat pasien mengalami sakit kepala sebelah penyakit migren
kurang
kriteria hasil : 3. Beri informasi mengenai komplikasi pada penyakit
informasi
NOC : migraine 3. Agar pasien mengetahui komplikasi
ditandai
Knowledge : Disease Process 4. Beri kesempatan pasien untuk bertanya dari migren
dengan pasien
1. Pasien mengetahui tentang 4. Agar pasien tidak bingung
mengatakan
ischialgia, cara mencegah NIC : Teaching : Health Behavior
kurang 1. Beri informasi mengenai cara agar tidak memperburuk
dan mengatasi migren
mengetahui migraine dengan cara 1. Agar pasien dapat mengetahui dan
serta komplikasinya.
tentang cara a. Jangan melewatkan makan karena otak sangat tergantung menghindari hal-hal yang dapat
mencegah NOC : pada glukosa agar berfungsi. Jagalah kadar gula darah memperburuk migrain
tetap stabil dengan makan secara teratur.
sakit yang Knowledge : Health Behavior
1. Pasien mengetahui dan b. Hindari makanan yang mengandung asam amino tyramine
dirasakan saat
karena diduga memicu migrain akibat pembuluh darah
mampu menjelaskan
ini dan yang mengerut lalu mengembang. Makanan ini seperti
kembali mengenai cara
komplikasi daging, cokelat atau hot dog.
mengatasi migren
dari sakitnya c. Jangan mengonsumsi aspirin atau obat penghilang nyeri
2. Pasien mengetahui dan
yang terlalu banyak.
ini, pasien mampu menjelaskan
d. Jangan mengurangi waktu tidur, karena kelelahan
tampak kembali mengenai makanan
berlebihan adalah pemicu utama ketegangan dan sakit
kebingungan dan hal-hal yang dapat migraine
ketika ditanya memperparah migren e. Jangan bekerja terlalu berlebihan. Saat sakit kepala datang
mengenai cara maka kurangi beban kerja dan berikan tubuh waktu untuk
mengatasi istirahat.

rasa nyeri
pada bokong
hingga ujung
kaki kiri yang
dirasakan
pasien, pasien
tampak
bertanya-
tanya
mengenai
penyakitnya
yang
membuat
bokong kiri
hingga ujung
kaki terasa
panas dan
nyeri, pasien
tampak
kebingungan
ketika ditanya
mengenai cara
mengatasi
sakitnya

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


NO HARI, TGL, NO.
IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
WAKTU DX
Rabu, 30 1 Mengkaji nyeri pasien secara komprehensif termasuk lokasi, DS :
November karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi, m. Pasien mengeluh
Pukul 17.30 Menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui bokong kiri hingga ujung kaki kiri
pengalaman nyeri pasien
WITA terasa panas dan nyeri
n. Pasien mengatakan
tidak nyaman dengan keadaannya
sehingga menggangu aktivitas pasien
DO :
- Nyeri : ada
P : Ischialgia
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R :Dari bokong kiri menjalar
hingga ujung kaki kiri
S : 3 (0-10)
T : Hilang timbul
- Pasien tampak menahan rasa sakit
17.35 1 Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti DS :
suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Pasien mengatakan lingkungan sudah
cukup nyaman
DO :
Pasien tampak lebih tenang saat akan
menjalani pemeriksaan

17.37 1 Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam DS :


Pasien mengatakan merasa lebih nyaman
dan tenang
DO :
Pasien tampak melakukan relaksasi nafas
dalam dan pasien tampak lebih tenang

17.40 1 Melakukan terapi akupresure pada titik: DS :


- Shuaigu/Suai Ku (GB 8) Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
- Taiyang (EX HN 5) berkurang setelah mendapatkan terapi
- Xiaxi (GB 43) akupuntur
- Qubin (GB 7) DO :
- Xuantu (GB 5) Pasien tampak tenang, skala nyeri 2 (0-
- Tongziliao (GB 1) 10)
- Shangguan (GB 3)
- Naokong ( GB 19)
- Fengchi (GB 20)
- Taichong (LR 3)
- Tau Wei (ST 8)

17.45 2 Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang ischialgia DS :


Pasien mengatakan hanya mendapat
informasi dari terapis bahwa sakit yang
dialami saat ini berhubungan dengan
syaraf pada bagian kaki, namun pasien
mengatakan kurang mengetahui tentang
cara mencegah sakit yang dirasakan saat
ini dan komplikasi dari sakitnya ini
DO :
Pasien tampak kooperatif dan antusias
17.48 2 Memberikan HE mengenai perjalanan penyakit pasien yang DS :
membuat bokong hingga ujung kaki kiri pasien terasa panas Pasien mengatakan sudah mengerti
dan nyeri tentang penjelasan yang diberikan
DO :
Pasien tampak mendengarkan penjelasan
yang diberikan

17.53 2 Memberi informasi mengenai komplikasi pada penyakit DS :


ischialgia Pasien mengatakan sudah memahami
tentang komplikasi dari penyakit
ischialgia
DO :
Pasien tampak mendengarkan penjelasan
yang diberikan dan mampu menyebutkan
komplikasi dari ischialgia
17.55 2 Memberi kesempatan pasien untuk bertanya DS :
Pasien mengatakan ingin mengetahui hal-
hal yang dapat memperburuk ischialgia
DO :
Pasien tampak antusias bertanya

17.57 2 Memberi informasi mengenai cara agar tidak memperburuk DS :


ischialgia dengan cara Pasien mengatakan sudah memahami
a. Hindari banyak membungkukkan badan. tentang hal-hal yang dapat memperparah
b. Hindari sering mengangkat barang-barang berat. ischialgianya
c. Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri DO :
atau berjalan. Pasien tampak antusias mendengarkan
d. Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian penjelasan yang diberikan dan pasien
kanan dan kiri atau menggunakan kursi kecil untuk mampu menyebutkan kembali hal-hal
menumpu kedua kaki. yang dapat memperparah ischialgianya
e. Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan
gagang sapu atau pel yang panjang, sehingga saat
menyapu atau mengepel punggung tidak
membungkuk.
f. Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan
punggung tetap lurus, tapi tekuk kedua lutut untuk
menggapai barang tersebut.
V. EVALUASI KEPERAWATAN

HARI, CATATAN
NO DIAGNOSA KETERANGAN PARAF
TGL/JAM PERKEMBANGAN
1 Selasa, 30 Nyeri Kronis S : Pasien mengatakan nyeri Teratasi
November sudah berkurang, pasien
18.00 mengatakan merasa lebih
WITA nyaman setelah mendapatkan
terapi

O : Pasien tampak tenang,


pasien mampu mengontrol nyeri
dengan relaksasi nafas dalam

Skala nyeri : 2 (0-10)

A : Nyeri kronis

P : Pertahankan kondisi pasien,


anjurkan relaksasi nafas dalam
saat merasa nyeri, anjurkan
pasien mengonsumsi obat Rosic
20 mg 3x1, Allopurinol 100 mg
2x1, Paracetamol 500 mg 3x1

2 Rabu, 30 Defisiensi S : Pasien mengatakan sudah Teratasi


November Pengetahuan memahami dan mengetahui
18.00 tentang ischialgia, cara
WITA mencegah dan mengatasi
ischialgia serta komplikasinya.

O : Pasien mampu mengulangi


penjelasan yang telah diberikan
seperti cara agar ischialgia tidak
memburuk seperti menghindari
banyak membungkukkan badan
dan menghindari sering
mengangkat barang-barang
berat.

A : Defisiensi pengetahuan

P : Anjurkan pasien untuk segera


istirahat jika telah merasakan
nyeri saat berdiri atau berjalan.

Denpasar, Desember 2016


Mengetahui,

Pembimbing CI Mahasiswa

..................................... Ni Ketut Ayu Pratiwi Catur Wahyuni

NIP. NIM. P07120214019

Mengetahui,

Pembimbing CT

................................

NIP.

Anda mungkin juga menyukai