Anda di halaman 1dari 2

Berada di ruang yang luas

Pertanyaan :

Muaz Junaidi[SMTP:ennu0000@...], wroteSent: Tuesday, November 14, 2000 5:09 PM

Subject: Berada di ruang yang luas ....

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Abu Sangkan saya mencoba cara dzikir yang abu anjurkan dalam email do'a. Tengah
malam sekitar jam 03 saya ambil wudhu dari bangun tidur, saya shalat tahhjud 2 kali
dua raka'at, kemudian saya istigfar, saya bersyahadat, bershalawat, kemudian tahlil dg
memejamkan mata....

Saya duduk diatas sajadah di ruang tamu, tapi saya merasa disuatu alam yang sangat
luas dan saya merasa sangat kecil. Tapi tangan kanan dan kiri saya terasa sangat
berat... kira-kira berlangsung 5 menit, saat saya buka mata semua kembali biasa...
masyaallah. Kenapa demikian ?

Abu saya ingin membaca rangkaian artikel sebelum mencapai ke patrap. Kalau tak
salah ada artikel-artikel pendahuluan yang harus dibaca untuk proses pembersihan hati.

Satu hal lagi... saya ingin bisa menangis dalam doa-doa saya kepada Allah.
Tolong saya diberi petunjuk ke arah tsb.

jazaakallah

wassalam
muaz

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Memang demikian, biasanya Allah menunjukkan kekuasaannya terhadap kita untuk


membuktikan ucapannya dalam Alqur'an itu benar. Bahwa Alqur'an merupakan panduan
dalam setiap perjalanan ummat menuju kehadirat-Nya. Dengan sering menyaksikan
atas kebenaran yang tercantum dalam Alqur'an, kita akan menjadi kuat dan yakin bahwa
kalam ilahi itu benar adanya, ... bukan karangan Muhammad … Iman anda tidak bisa
diubahkan oleh siapapun, karena menyaksikan sendiri dengan kasyaf yang anda terima,
itulah iman yang haq jika dilandasi karena penyerahan kepada Allah … (yaitu) mereka
yang beriman kepada yang ghaib, yang menafkahkan sebagian rizki yang Kami
anugerahkan kepada mereka (Al Baqarah: 3)

Keteguhan itu akan berkembang lebih dalam, ... karena anda berjalan melalui iman dan
jiwa, ... bukan dengan fikiran, … karena tuhan juga tidak pernah memanggil wahai
fikiran … wahai perasaan ... wahai badan, ... akan tetapi Allah memanggil kepada …
wahai jiwa yang tenang datanglah kepada-Ku dengan rela dan diridhoi, masuklah kalian
kedalam syurga-Ku ...

Mengapa hal ini tidak diupayakan lebih dari sekedar retorika dan kepura-puraan dalam
beragama ? Mengapa kita tetap dalam kubangan permainan kata yang tak berujung,
padahal setiap ayat adalah jalan yang bisa ditempuh dan dirasakan, ... bukan omong
kosong, ... karena kita menuju kepada yang maha hidup dan maha berbicara ?
Mengapa kita hanya berdiri dipintu syariat padahal dibalik pintu syariat itu ada hakikat
(kebenaran) syariat itu sendiri, ... dan anda salah satu yang membenarkan atas syariat
itu !

Bagi yang belum menyaksikan kekuasaan Allah janganlah menafikan (memohalkan),


karena jika demikan akan merendahkan anda sendiri oleh kesempitan pengetahuan
yang anda miliki, … sebab ilmu Allah itu maha luas … yang tidak semua bisa difahami
kecuali dalam petunjuk Allah ….

Teruskan dan berjuanglah dengan sungguh-sungguh, insya Allah akan menuntun lebih
dalam lagi … walladzina jaahadu fiina lanahdiyaanahum subulana … dan orang-orang
yang bersungguh-sungguh datang kepada Kami, benar-benar kami tunjukkan kepada
jalan-jalan Kami..(Al Ankabut: 69)

Berdirilah dengan tenang seperti hendak shalat … berkomunikasilah dengan bahasa


yang anda mengerti … hubungkan perasaan anda … rasa hadir dan rasa tunduk
kepada Allah ...

Jangan menggunakan fikiran, ... karena anda akan mengalami pusing kepala….
Biarkan rasa mengalir dengan santai, ... sebutlah nama Allah … ya Allah …ya Allah ya
Allah … nadanya agak diperpanjang, ... ya Allaaaaaah ... ya Allaaaaaaaah. Sambil anda
merasakan jiwa anda melayang menuju Allah … semoga anda mendapatkan getaran
tanda sambutan itu ada !!

Ulangi lagi pada setiap selesai shalat atau pada waktu senggang sampai anda
mendapatkan sambutan itu, ... berserahlah kepada-Nya dan memohonlah tuntunan dan
bimbingan-Nya.

Salam

Abu Sangkan
-----------------------

Anda mungkin juga menyukai