Anda di halaman 1dari 49

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekosistem adalah tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk hidup

dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sangat perlu memahami konsep tentang

ekosistem, komponennya dan cara untuk menjaga dan melestarikannya agar

makhluk hidup dan lingkungannya dapat tetap melangsungkan hidupnya.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang

melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga

aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus

materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua

energi yang ada.

Dalam ekosistem kita mengenal dua pembagian ekosistem yaitu ekosistem

terestrial (daratan) dan ekosistem akuatik (Perairan). Dalam ekosistem akuatik

dapat kita jabarkan sebagai semua komponen biotik dan abiotik yang terdapat

didalam ekosistem perairan tersebut. Sedangkan dalam ekosistem terestrial atau

ekosistem daratan dapat dijabarkan semua komponen yang terlibat langsung

maupun tidak langsung dalam ekosistem tersebut.

Keanekaragaman hewan dan tumbuhan mengenai komponen biotik dan

abiotik yang ada di lingkungan sekitar, maka kami melakukan observasi lapangan

hewan dan tumbuhan. Dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa (praktikan)

dalam mengenal berbagai macam bentuk keanekaragaman hewan dan tumbuhan

yang berada di darat maupun di laut pada komponen biotik dan abiotik, dan

1
menentukan kedudukannya dalam klasifikasi untuk mempertahankan fungsi dan

jenis.

Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila

lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari dan mengetahui tentang

individu, populasi, komunitas, dan ekosistem dilingkungan terestrial (daratan) dan

akuatik (perairan).

1.3 Kegunaan

Kegunaannya adalah untuk mengetahui jenis dan fungsi dari berbagai

makhluk hidup maupun tidak hidup pada ekosistem dan mengetahui hubungan

interaksi sesama di dalamnya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi

hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta

kondisi lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi

lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri

atas komponen abiotik dan biotik. (Joko Waluyo, 2013:23)

Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem

tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem

dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan, padang rumput, semak belukar,

ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin). (Joko Waluyo,

2013 : 23)

Keanekaragaman ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Setiap

ekosistem memiliki ciri ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi, dan

tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam

dan kondisi lingkungan yang beragam tersebut menjelaskan jenis makhluk hidup

yang menempatinya juga beragam. Seperti inilah yang disebut sebagai tingkat

keanekaragaman ekosistem (Campbell, 2001).

Faktor abiotik yang mempengaruhi lingkungan biotik diantaranya adalah

iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat

keasamaan. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi yang berbeda pada setiap

ekosistem, untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat

3
ekosistem dapat dilihat dari tingkatan organisme kehidupan di tempat tersebut

(Ferdinand, 2010).

Ekologi berasal dari budaya bahasa yunani oikos (rumah atau tempat

hidup) dan logos (ilmu). Secara harfiah ekologi merupakan ilmu yang

mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain mempelajari

hubungan timbal balik antara organisme dengna lingkungannya. Saat ini ekologi

berkembang sebagai ilmu yang tidak hanya mempelajari apa yang ada dan apa

yang terjadi di alam tetapi juga mempelajari struktur dan fungsi ekosistem (alam),

sehingga dapat menganalisis dan memberi jawaban terhadap berbagai kejadian

alam (Odum, 1983).

4
BAB III

METODE PRAKTIK

3.1 Waktu dan Tempat

Praktik lapangan Biologi Dasar ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal

16 November 2017. Dimulai pada pukul 07:00 Wita dan bertempat di Desa Bonto

marannu, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada saat melakukan Praktik lapang ini yaitu:

buku catatan, pulpen, besi plot (ukuran 90 cm x 90 cm), label, dan alat

dokumentasi (HP).

Adapun bahan yang digunakan pada saat melakukan Praktik lapang ini

yaitu: tumbuhan, hewan, dan komponen biotik dan abiotik.

3.3 Metode Kerja

Adapun langkah kerja pada saat melakukan praktik lapang yaitu:

1. Siapkan semua alat yang dibutuhkan.

2. Ambil besi plot yang telah disediakan dengan ukuran 90 cm x 90 cm yang


terdiri dari sembilan plot dengan ukuran 30 cm x 30 cm pada setiap plot.

3. Setelah itu letakkan besi plot tersebut dipermukaan tanah dan air yang ingin
diamati.

4. Pilih tiga plot dari sembilan plot yang ada, selanjutnya mulai melakukan
pengamatan pada tiap-tiap plot yang ingin diamati.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil pengamatan praktik lapang Biologi Dasar adalah sebagai

berikut :

Tabel 1. Jumlah dan jenis tumbuhan pada ekosistem terestrial

No Organisme Jumlah dan jenis spesies plot yang Total


ditandai
3 7 9
1 Tangkai Kering 2 64 23 89
2 Bambu - - 1 1
3 Tangkai Basah 24 26 14 64
4 Buah Cabai 2 - - 2
5 Akar 40 - - 40
6 Rumput Mati - 64 - 64
7 Daun - - 50 50
8 Spesies A 1 5 8 14
9 Spesies B 1 5 4 10
10 Spesies C - 17 9 26
Jumlah 70 181 109 360
Sumber : Data primer pengamatan di lapangan Tahun 2017

6
Tabel 2. Jumlah dan jenis tumbuhan pada ekosistem akuatik

No Organisme Jumlah dan jenis spesies plot yang Total


ditandai

3 7 9
1 Akar 1 6 2 9
2 Daun Kakao 1 1 1 3
3 Rumput 1 1 - 2
4 Batang 1 - - 1
Kangkung
5 Daun Pisang 3 - 1 4
6 Serat Batang 10 - - 10
Pisang
7 Kulit Jagung 1 18 - 19
8 Tanaman Air 1 - - 1
9 Daun Bambu - 2 1 3
10 Ranting - 3 1 4
11 Daun - 384 1 385
12 Daun hijau kecil - - 2 2
13 Bambu - 1 1 2
14 Buah - - 3 3
15 Bawang - 1 - 1
16 Tongkol jagung - 1 - 1
17 Wortel - 19 - 19
18 Daun Bawang 1 1 - 2
19 Serpihan Kayu - - 1 1
20 Spesies A - - 146 146
Jumlah 20 438 160 618
Sumber : Data primer pengamatan di lapangan Tahun 2017

7
Tabel 3. Jumlah dan jenis hewan pada ekosistem terestrial

No Organisme Jumlah dan jenis spesies plot yang Total


ditandai

3 7 9
1 Semut 1 7 10 18
2 Ulat 2 - - 2
3 Kaki Seribu 1 - 1 2
4 Siput - 1 - 1
5 Telur - 2 - 2
6 Cacing - 1 - 1
7 Hewan A - 3 - 3
Jumlah 4 14 11 29
Sumber : Data primer pengamatan di lapangan Tahun 2017

Tabel 4. Jumlah dan jenis hewan pada ekosistem akuatik

No Organisme Jumlah dan jenis spesies plot yang Total


ditandai

3 7 9
1 Berudu 7 9 6 22
2 Siput 8 - 11 19
3 Cacing 1 - - 1
4 Anak Belut - 1 - 1
Jumlah 16 10 17 43
Sumber : Data primer pengamatan di lapangan Tahun 2017

Tabel 5. Jumlah dan jenis komponen abiotik pada ekosistem terestrial

No Organisme Jumlah dan jenis spesies plot yang Total


ditandai

3 7 9
1 Batu Besar 5 3 5 13
2 Batu Kecil 20 35 63 118
3 Plastik - 1 - 1
Jumlah 25 39 68 132
Sumber : Data primer pengamatan di lapangan Tahun 2017

8
Tabel 6. Jumlah dan jenis komponen abiotik pada ekosistem akuatik

No Organisme Jumlah dan jenis spesies plot yang Total


ditandai
3 7 9
1 Batu Besar 2 1 1 4
2 Plastik 1 - 1 2
3 Kertas - 2 - 2
4 Tali Rapiah - 1 1 2
5 Batu kecil - 12 - 12
6 Sendal - 1 1 2
7 Tali Karung - - 1 1
8 Alumunium Voil 1 - 1 2
9 Botol Plastik - - 1 1
minyak
10 Botol Pestisida - - 1 1
Jumlah 4 17 8 29
Sumber : Data primer pengamatan di lapangan Tahun 2017

Tabel 7. Kepadatan, dominasi dan frekuensi tumbuhan pada ekosistem


terestrial

No Organisme Jumlah Total Rata-


Rata
Kepadatan Dominasi Frekuensi
1 Tangkai
98,88 10 0,33 36,40
Kering
2 Bambu 1,11 3,33 0,11 1,51
3 Tangkai Basah 71,11 10 0,33 27,14
4 Buah Cabai 2,22 3,33 0,11 1,88
5 Akar 44,44 3,33 0,11 15,96
6 Rumput Mati 71,11 3,33 0,11 24,85
7 Daun 55,55 3,33 0,11 19,66
8 Spesies A 15,55 10 0,33 8,62
9 Spesies B 11,11 10 0,33 7,14
10 Spesies C 28,88 6,66 0,22 11,92
Jumlah 404,96 63,31 2,09 155,08
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 8. Kepadatan, dominasi dan frekuensi tumbuhan pada ekosistem akuatik

9
No Organisme Jumlah Total Rata-
Rata
Kepadatan Dominasi Frekuensi
1 Akar 10 30 0,33 13,44
2 Daun Kakao 3,33 10 0,33 4,55
3 Rumput 2,22 6,66 0,22 3,03
Batang
4 1,11 3,33 0,11 1,52
Kangkung
5 Daun Pisang 4,44 6,66 0,22 3,77
Serat Batang
6 11,11 3,33 0,11 4,85
Pisang
7 Kulit Jagung 21,11 6,66 0,22 9,33
8 Tanaman Air 1,11 3,33 0,11 1,52
9 Daun Bambu 3,33 6,66 0,22 3,40
10 Ranting 4,44 6,66 0,22 3,77
11 Daun 427,77 6,66 0,22 144,88
Daun hijau
12 2,22 3,33 0,11 1,89
kecil
13 Bambu 2,22 6,66 0,22 3,03
14 Buah 3,33 3,33 0,11 2,26
15 Bawang 1,11 3,33 0,11 1,52
Tongkol
16 1,11 3,33 0,11 1,52
jagung
17 Wortel 21,11 3,33 0,11 8,18
Daun
18 2,22 6,66 0,22 3,03
Bawang
Serpihan
19 1,11 3,33 0,11 1,52
Kayu
20 Spesies A 162,22 3,33 0,11 55,22
Jumlah 686,62 126,58 3,52 272,24
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 9. Kepadatan, dominasi dan frekuensi hewan pada ekosistem terestrial

10
Jumlah
No Organisme Kepadatan Dominasi Frekuensi Total Rata-
Rata
1 Semut 20 10 0,33 10,11
2 Ulat 2,22 3,33 0,11 1,89
3 Kaki Seribu 2,22 6,66 0,22 3,03
4 Siput 1,11 3,33 0,11 1,52
5 Telur 2,22 3,33 0,11 1,89
6 Cacing 1,11 3,33 0,11 1,52
7 Hewan A 3,33 3,33 0,11 2,26
Jumlah 32,21 33,31 1,1 22,21
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 10. Kepadatan, dominasi dan frekuensi hewan pada ekosistem akuatik
Jumlah
No Organisme Total Rata-Rata
Kepadatan Dominasi Frekuensi
1 Berudu 24,44 10 0,33 11,7
2 Siput 21,11 6,66 0,22 9,33
3 Cacing 1,11 3,33 0,11 1,52
4 Anak Belut 1,11 3,33 0,11 1,52
Jumlah 47,77 23,32 0,77 24,06
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 11. Kepadatan, dominasi dan frekuensi komponen abiotik pada


ekosistem terestrial
Jumlah Total Rata-
No Organisme Kepadatan Dominasi Frekuensi Rata (%)
(%) (%) (%)
1 Batu Besar 14,44 10 0,33 24,77
2 Batu Kecil 131,11 10 0,33 141,44
3 Plastik 1,11 3,33 0,11 4,55
Jumlah 146,66 23,33 0,77 170,76
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

11
Tabel 12. Kepadatan, dominasi dan frekuensi komponen abiotik pada
ekosistem akuatik
Jumlah Total Rata-
No Organisme Kepadatan Dominasi Frekuensi Rata (%)
(%) (%) (%)
1 Batu Besar 4,44 10 0,33 4,92
2 Plastik 2,22 6,66 0,22 3,03
3 Kertas 2,22 3,33 0,11 1,89
4 Tali Rapiah 2,22 6,66 0,22 3,03
5 Batu kecil 13,33 3,33 0,11 5,59
6 Sendal 2,22 6,66 0,22 3,03
7 Tali Karung 1,11 3,33 0,11 1,52
Alumunium
8 2,22 6,66 0,22 3,03
Voil
Botol
9 Plastik 1,11 3,33 0,11 1,52
minyak
Botol
10 1,11 3,33 0,11 1,52
Pestisida
Jumlah 32,2 53,29 1,76 29,08
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 13. Kepadatan nisbi, dominasi nisbi dan frekuensi nisbi tumbuhan pada
ekosistem terestrial
Jumlah Total Rata-
No Organisme Kepadatan Dominasi Frekuensi Rata (%)
nisbi (%) nisbi (%) nisbi (%)
Tangkai
1 27,46 15,79 15,78 19,67
Kering
2 Bambu 0,30 5,25 5,26 3,6
Tangkai
3 19,75 15,79 15,78 17,1
Basah
4 Buah Cabai 0,61 5,25 5,26 3,7
5 Akar 12,34 5,25 5,26 7,61
Rumput
6 19,75 5,25 5,26 10,08
Mati
7 Daun 15,43 5,25 5,26 8,64
8 Spesies A 4,31 15,79 15,78 11,96
9 Spesies B 3,08 15,79 15,78 11,55
10 Spesies C 8,02 10,51 10,52 9,68
Jumlah 111,05 99,92 99,94 103,59
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

12
Tabel 14. Kepadatan nisbi, dominasi nisbi dan frekuensi nisbi tumbuhan pada
ekosistem akuatik
Jumlah Total Rata-
No Organisme Kepadatan Dominasi Frekuensi Rata (%)
nisbi (%) nisbi (%) nisbi (%)
1 Akar 1,61 23,70 23,7 16,33
2 Daun Kakao 0,53 7,90 7,90 5,44
3 Rumput 0,35 5,26 5,26 3,62
Batang
4 0,17 2,63 2,63 1,81
Kangkung
5 Daun Pisang 0,71 5,26 5,26 3,74
Serat Batang
6 1,79 2,63 2,63 2,35
Pisang
7 Kulit Jagung 3,41 5,26 5,26 4,46
8 Tanaman Air 0,17 2,63 2,63 1,81
9 Daun Bambu 0,53 5,26 5,26 3,68
10 Ranting 0,71 5,26 5,26 3,74
11 Daun 69,21 5,26 5,26 26,57
Daun hijau
12 0,53 2,63 2,63 1,93
kecil
13 Bambu 0,35 5,26 5,26 3,62
14 Buah 0,53 2,63 2,63 1,93
15 Bawang 0,17 2,63 2,63 1,81
Tongkol
16 0,17 2,63 2,63 1,81
jagung
17 Wortel 3,41 2,63 2,63 2,89
Daun
18 0,35 5,26 5,26 3,62
Bawang
Serpihan
19 0,17 2,63 2,63 1,81
Kayu
20 Spesies A 26,24 2,63 2,63 10,5
Jumlah 111,11 99,98 99,98 103,47
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

13
Tabel 15. Kepadatan nisbi, dominasi nisbi dan frekuensi nisbi hewan pada
ekosistem terestrial
Jumlah Total Rata-
No Organisme Kepadatan Dominasi Frekuensi Rata (%)
nisbi (%) nisbi (%) nisbi (%)
1 Semut 68,96 30,02 30 42,99
2 Ulat 7,65 9,99 10 9,21
3 Kaki Seribu 7,65 19,99 20 15,88
4 Siput 3,82 9,99 10 7,93
5 Telur 7,65 9,99 10 9,21
6 Cacing 3,82 9,99 10 7,93
7 Hewan A 11,48 9,99 10 10,49
Jumlah 111,03 99,96 100 103,64
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 16. Kepadatan nisbi, dominasi nisbi dan frekuensi nisbi hewan pada
ekosistem akuatik
Jumlah Total Rata-
No Organism Kepadatan Dominasi Frekuensi Rata (%)
e nisbi (%) nisbi (%) nisbi (%)
1 Berudu 56,83 42,88 42,85 47,52
2 Siput 29,09 28,55 28,57 28,73
3 Cacing 2,58 14,27 14,28 10,37
4 Anak Belut 2,58 14,27 14,28 10,37
Jumlah 91,08 99,97 99,98 96,99
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 17. Kepadatan nisbi, dominasi nisbi dan frekuensi nisbi komponen abiotik
pada ekosistem terestrial
Jumlah Total Rata-
No Organisme Kepadatan Dominasi Frekuensi Rata (%)
nisbi (%) nisbi (%) nisbi (%)
1 Batu Besar 10,93 42,86 42,85 32,21
2 Batu Kecil 99,32 42,86 42,85 61,67
3 Plastik 0,84 14,27 14,28 9,79
Jumlah 111,09 99,99 99,98 103,67
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

14
Tabel 18. Kepadatan nisbi, dominasi nisbi dan frekuensi nisbi komponen
abiotik pada ekosistem akuatik
Jumlah Total Rata-
No Organisme Rata (%)
Kepadatan Dominasi Frekuensi
nisbi (%) nisbi (%) nisbi (%)
1 Batu Besar 15,31 18,76 18,75 17,6
2 Plastik 7,65 12,49 12,5 10,88
3 Kertas 7,65 6,24 6,25 6,71
4 Tali Rapiah 7,65 12,49 12,5 10,88
5 Batu kecil 45,96 6,24 6,25 19,48
6 Sendal 7,65 12,49 12,5 10,88
7 Tali Karung 3,82 6,24 6,25 5,43
8 Alumunium 76,5 12,49 12,5
33,83
Voil
9 Botol Plastik 3,82 6,24 6,25
5,43
minyak
10 Botol 3,82 6,24 6,25
5,43
Pestisida
Jumlah 179,83 99,92 100 126,55
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 19. Jumlah nilai dan luas tumbuhan pada ekosistem terestrial
Jumlah
No Organisme Nilai Penting (%) Nilai Luas (%)
1 Tangkai Kering 1,85 10,9
2 Bambu 0,42 3,63
3 Tangkai Basah 1,58 3,9
4 Buah Cabai 0,50 3,63
5 Akar 2,23 3,63
6 Rumput Mati 2,46 3,63
7 Daun 2,27 3,9
8 Spesies A 0,72 10,9
9 Spesies B 0,61 10,9
10 Spesies C 1,23 7,26
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

15
Tabel 20. Jumlah nilai dan luas tumbuhan pada ekosistem akuatik
Jumlah
No Organisme Nilai Penting (%) Nilai Luas (%)
1 Akar 0,82 20,9
2 Daun Kakao 0,83 3,9
3 Rumput 0,83 7,26
4 Batang Kangkung 0,83 3,63
5 Daun Pisang 1,00 7,26
6 Serat Batang 2,06 3,63
Pisang
7 Kulit Jagung 2,09 7,28
8 Tanaman Air 0,83 3,63
9 Daun Bambu 0,92 7,26
10 Ranting 1,00 7,26
11 Daun 5,45 7,26
12 Daun hijau kecil 0,97 3,63
13 Bambu 0,83 7,26
14 Buah 1,16 3,63
15 Bawang 0,83 3,63
16 Tongkol jagung 0,83 3,63
17 Wortel 2,83 3,63
18 Daun Bawang 0,83 7,26
19 Serpihan Kayu 0,83 3,63
20 Spesies A 5,25 3,63
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 21. Jumlah nilai dan luas hewan pada ekosistem terestrial
Jumlah
No Organisme Nilai Penting (%) Nilai Luas (%)
1 Semut 0,23 3,9
2 Ulat 0,20 3,63
3 Kaki Seribu 0,19 7,26
4 Siput 0,19 3,63
5 Telur 0,20 3,63
6 Cacing 0,19 3,63
7 Hewan A 38,24 3,63
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

16
Tabel 22. Jumlah nilai dan luas hewan pada ekosistem akuatik
Jumlah
No Organisme Nilai Penting (%) Nilai Luas (%)
1 Berudu 0,24 3,9
2 Siput 0,32 3,9
3 Cacing 0,14 7,26
4 Anak Belut 0,34 3,63
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 23. Jumlah Nilai dan Luas Komponen Abiotik Pada Ekosistem Terestrial
Jumlah
No Organisme Nilai Penting (%) Nilai Luas (%)
1 Batu Besar 0,25 3,9
2 Batu Kecil 1,10 3,9
3 Plastik 0,15 3,63
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

Tabel 24. Jumlah nilai dan luas abiotik pada ekosistem akuatik
Jumlah
No Organisme Nilai Penting (%) Nilai Luas (%)
1 Batu Besar 67,59 3,9
2 Plastik 0,27 7,26
3 Kertas 0,45 3,63
4 Tali Rapiah 0,45 7,26
5 Batu kecil 0,28 3,63
6 Sendal 0,27 7,26
7 Tali Karung 0,21 3,63
8 Alumunium 0,08 7,26
Voil
9 Botol Plastik 0,27 3,63
minyak
10 Botol Pestisida 0,27 3,63
Sumber : Data primer pengamatan dilapangan Tahun 2017

17
4.2 Pembahasan

Ekosistem adalah tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk hidup

dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sangat perlu memahami konsep tentang

ekosistem, komponennya dan cara untuk menjaga dan melestarikannya agar

makhluk hidup dan lingkungannya dapat tetap melangsungkan hidupnya.

Makhluk hidup dalam satu lingkungan yang sama, membentuk suatu

kesatuan yang saling mempengaruhi antara makhluk hidup. Di dalam suatu

lingkungan terdapat komponen biotik dan abiotik dimana kedua komponen ini

saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, sehingga kedua komponen

tersebut tidak dapat dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.

Komponen-komponen biotik dan abiotik itu akan membentuk sebuah

ekosistem. Dimana ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri antara

komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi sehingga membentuk satu

kesatuan yang utuh.

Pada tabel 1 mengenai tumbuhan pada ekosistem terestrial jumlah

organisme terbanyak adalah tangkai kering dan rumput mati dengan jumlah 64

yang paling sedikit adalah bambu dengan jumlah 1, hal ini disebabkan karena

pada daerah plot memang merupakan padang rumput yang sudah lama kering

akibat musim kemarau.

Pada Tabel 2 mengenai tumbuhan pada ekosistem akuatik jumlah organisme

yang terbanyak adalah daun dan yang paling sedikit ialah serpihan kayu dengan

jumlah 1, karena pada daerah plot terdapat banyak sekali tumbuhan yang berdaun

18
lebat dan ini juga bisa terjadi karena bekas aktivitas manusia pada daerah plot

tersebut.

Pada tabel 3 mengenai hewan pada ekosistem terestrial organisme yang

paling banyak ialah semut dengan jumlah 10 dan yang paling sedikit ialah cacing

dengan jumlah 1, ini terjadi karena semut memiliki kemampuan adaptasi sehingga

keberadaannya dapat ditemukan di habitat apa saja.

Pada tabel 4 mengenai hewan pada ekosistem akuatik yang paling banyak

ialah siput dengan jumlah 11 dan yang paling sedikit ialah anak belut dengan

jumlah 1, hal ini disebabkan siput merupakan hewan yang dapat ditemukan dari

berbagai lingkungan dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat

dalam.

Pada tabel 5 yaitu komponen abiotik pada ekosistem terestrial yang paling

banyak ialah batu kecil dengan jumlah 63 dan yang paling sedikit ialah plastik

dengan jumlah 1, hal tersebut disebabkan karena di dalam tanah memang terdapat

banyak batu, yang lama kelamaan akan mengalami pelapukan.

Pada tabel 6 mengenai komponen abiotik pada ekosistem akuatik yang

paling banyak ialah batu kecil dengan jumlah 11 dan yang paling sedikit sendal

dengan jumlah 1, hal tersebut dikarenakan oleh faktor alami lingkungan yang

dimana pada setiap habitat sering kita dapati banyak batu kecil di ekosistem

akuatik.

Untuk menentukan nilai penting dan nilai luas kita harus terlebih dahulu

menentukan kepadatan, kepadatan nisbi, dominasi, dominasi nisbi, frekuensi, dan

19
frekuensi nisbi. Karena dari hasil tersebut kita dapat mengetahui/menghitung nilai

penting dan nilai luas karena perhitungannya saling berkaitan.

Setelah dilihat dari keseluruhan dari segi hasil yang telah didapatkan yaitu

kepadatan pada ekosistem terrestrial maupun ekosistem akuatik lebih besar dari

frekuensi dan dominasinya. Sama halnya dengan nilai penting pada ekosistem

terestrial maupun akuatik lebih besar dari nilai luas.

20
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum aquatik dan teristorial darat dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut :
Dari hasil pengamatan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa fungsi

kehidupan mahkluk hidup di alam sangat di pengaruhi oleh kondisi lingkungan di

sekitarnya dan mahkluk hidup memiliki hubungan timbal balik dengan alam.

Apabila salah satu faktor diatas tidak mendukung maka bisa dipastikan tidak

terciptanya suatu ekosistem yang baik.

5.2 Saran

Di harapkan kepada rekan-rekan mahasiswa agar berperan aktif dalam

pelaksanaan praktikum khususnya pada mata kuliah Biologi Dasar. Karena ini

merupakan salah satu ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Diharapkan

kedepannya, Asisten harus membimbing praktikan dalam pengambilan data dan

ketersediaan alat , agar hasilnya dapat diakui kevalidannya..

Bagi dosen khususnya pada Fakultas Pertanian di Universitas Bosowa

Makassar agar dapat berperan lebih aktif dalam mempertahankan kegiatan-

kegiatan praktikum baik itu didalam maupun diluar kampus

21
DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John W.,dkk. 2000. Biologi Jilid III. Jakarta : Erlangga. Diakses pada

tanggal 10 Desember 2017, Pukul 19:40 WITA

Andiwijoyo.2000.Biotik Perairan.Bandung : Ciputat Express

H.1999.ekologi tanaman darat dan perairan.ipb press:bogor.

Anonim.2013.Ekosistem.Website(online). Diakses pada tanggal 12 Desember

2017, Pukul 00.21 WITA

Arikunto, Suharsini.2002.Ekosistem Perairan. Jakarta : Rineka Cipta.

Aryulina, Dyah.2004.Biologi I.Jakarta:Erlangga

Campbell, Neil A.,dkk. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta : Erlangga

Jamin, H.1999.Ekologi Tanaman Darat Dan Perairan.IPB Press:Bogor

22
LAMPIRAN

1. Kepadatan

Jumlah Spesies
Rumus Kepadatan = =…
Luas daerah plot

A. Kepadatan tumbuhan pada ekosistem terestrial


89
a. Tangkai Kering : = 98,88
0,9
1
b. Bambu : = 1,11
0,9
64
c. Tangkai Basah : = 71,11
0,9
2
d. Buah Cabai : = 2,22
0,9
40
e. Akar : = 44,44
0,9
64
f. Rumput Mati : = 71,11
0,9
50
g. Daun : = 55,55
0,9
14
h. Spesies A : = 15,55
0,9
10
i. Spesies B : = 11,11
0,9
26
j. sSpesies C : = 28,88
0,9

B. Kepadatan tumbuhan pada ekosistem aquatik


9
a. Akar : = 10
0,9
3
b. Daun Kakao : = 3,33
0,9
2
c. Rumput : = 2,22
0,9
1
d. Batang Kangkung : = 1,11
0,9

23
4
e. Daun Pisang : = 4,44
0,9
10
f. Serat Batang Pisang : = 11,11
0,9
19
g. Kulit Jagung : = 21,11
0,9
1
h. Tanaman Air : = 1,11
0,9
3
i. Daun Bambu : = 3,33
0,9
4
j. Ranting : = 4,44
0,9
385
k. Daun : = 427,77
0,9
2
l. Daun Hijau Kecil : = 2,22
0,9
2
m. Bambu : = 2,22
0,9
3
n. Buah : = 3,33
0,9
1
o. Bawang : = 1,11
0,9
1
p. Tongkol Jagung : = 1,11
0,9
19
q. Wortel : = 21,11
0,9
2
r. Daun Bawang : = 2,22
0,9
1
s. Serpihan Kayu : = 1,11
0,9
146
t. Spesies A : = 162,22
0,9
C. Kepadatan hewan pada ekosistem terestrial
18
a. Semut : = 20
0,9

24
2
b. Ulat : = 2,22
0,9
2
c. Kaki seribu : = 2,22
0,9
1
d. Siput : = 1,11
0,9
2
e. Telur : = 2,22
0,9
1
f. Cacing : = 1,11
0,9
3
g. Hewan A : = 3,33
0,9
D. Kepadatan hewan pada ekosistem aquatik
22
a. Berudu : = 24,44
0,9
19
b. Siput : = 21,11
0,9
1
c. Cacing : = 1,11
0,9
1
d. Anak belut : = 1,11
0,9
E. Kepadatan komponen abiotik pada ekosistem terestrial
13
a. Batu besar : = 14,44
0,9
118
b. Batu kecil : = 131,11
0,9
1
c. Plastik : = 1,11
0,9
F. Kepadatan komponen abiotik pada ekosistem aquatik
4
a. Batu besar : = 4,44
0,9
2
b. Plastik : = 2,22
0,9
2
c. Kertas : = 2,22
0,9

25
2
d. Tali rapiah : = 2,22
0,9
12
e. Batu kecil : = 13,33
0,9
2
f. Sendal : = 2,22
0,9
1
g. Tali karung : = 1,11
0,9
2
h. Aluminium voil : = 2,22
0,9
1
i. Botol plastik minyak : = 1,11
0,9
1
j. Botol pestisida : = 1,11
0,9
2. Kepadatan Nisbi

Kepadatan
Rumus= × 100% =....
Jumlah semua spesies

A. Kepadatan nisbi tumbuhan pada ekosistem terestrial


98,88
a. Tangkai kering : ×100% = 27,46
360
1,11
b. Bambu : ×100% = 0,30
360
71,11
c. Tangkai basah : ×100% = 19,75
360
2,22
d. Buah cabai : ×100% = 0,61
36 0
44,44
e. Akar : × 100% = 12,34
360
71,11
f. Rumput mati : ×100% = 19,75
360
55,55
g. Daun : ×100% = 15,43
360
15,55
h. Spesies A : × 100% = 4,31
360

26
11,11
i. Spesies B : × 100% = 3,08
360
28,88
j. Spesies C : × 100% = 8,02
360
B. Kepadatan nisbi tumbuhan pada ekosistem aquatik
10
a. Akar : × 100%=¿ 1,61
618
3,33
b. Daun kakao : × 100%=¿ 0,53
618
2,22
c. Rumput : ×100%=¿ 0,35
618
1,11
d. Batang kangkung : × 100%=¿ 0,17
618
4,44
e. Daun pisang : ×100%=¿ 0,71
618
11,11
f. Serat batang pisang : × 100%=¿ 1,79
618
21,11
g. Kulit jagung : × 100%=¿ 3,41
618
1,11
h. Tanaman air : × 100%= 0,17
618
3,33
i. Daun bambu : × 100%= 0,53
618
4,44
j. Ranting : ×100% = 0,71
618
427,77
k. Daun : × 100% = 69,21
618
3,33
l. Daun Hijau Kecil : × 100% = 0,53
618
2,22
m. Bambu : × 100% = 0,35
618
3,33
n. Buah : × 100% = 0,53
618
1,11
o. Bawang : × 100% = 0,17
618

27
1,11
p. tongkol Jagung : × 100% = 0,17
618
21,11
q. Wortel : ×100% = 3,41
618
2,22
r. Daun Bawang : × 100% = 0,35
618
1,11
s. Serpihan kayu : × 100% = 0,17
618
162,22
t. spesies A : × 100% = 26,24
618
C. Kepadatan nisbi hewan pada ekosistem terestrial
20
a. Semut : ×100%= 68,96
29
2,22
b. Ulat : × 100%=7,65
29
2,22
c. Kaki Seribu : × 100%= 7,65
29
1,11
d. Siput : × 100%= 3,82
29
2,22
e. Telur : × 100%= 7,65
29
1,11
f. Cacing : × 100%=3,82
29
3,33
g. Hewan A : × 100%=11,48
29
D. Kepadatan nisbi hewan pada ekosistem aquatik

24,44
a. Berudu : × 100%= 56,83
43
21,11
b. Siput : × 100%=49,09
43
1,11
c. Cacing : × 100%= 2,58
43
1,11
d. Anak Belut : × 100%= 2,58
43
E. Kepadatan nisbi abiotik pada ekosistem terestrial

28
14,44
a. Batu Besar : ×100%=10,93
132
131,11
b. Batu Kecil : × 100%= 99,32
132
1,11
c. Plastik : × 100%=0,84
132
F. Kepadatan nisbi abiotik pada ekosistem aquatik

4,44 × 100%
a. Batu Besar : =15,31
29
2,22 × 100%
b. Plastik : =7,65
29
2,22 × 100%
c. Kertas : = 7,65
29
2,22 × 100%
d. Tali Rapiah : =7,65
29
13,33 × 100%
e. Batu Kecil : = 45,96
29
2,22 × 100%
f. Sendal : =7,65
29
1,11 × 100%
g. Tali Karung : =3,82
29
2,22 × 100%
h. Alumunium Voil : =7,65
29
1,11 × 100%
i. Botol Plastik minyak : =3,82
29
1,11 × 100%
j. Botol Pestisida : = 3,82
29
3. Dominasi

Jumlah Plot yang terdapat Spesies


Rumus= =…
Luas Plot

A. Dominasi tumbuhan pada ekosistem terestrial

3
a. Tangkai kering : = 10
0,3

29
1
b. Bambu : = 3,33
0,3
3
c. Tangkai basah : = 10
0,3
1
d. Buah cabai : = 3,33
0,3
1
e. Akar : = 3,33
0,3
1
f. Rumput mati : =3,33
0,3
1
g. Daun : = 3,33
0,3
3
h. Spesies A : = 10
0,3
3
i. Spesies B : = 10
0,3
2
j. Spesies C : = 6,66
0,3
B. Dominasi tumbuhan pada ekosistem aquatik

3
a. Akar : = 10
0,3
3
b. Daun kakao : = 10
0,3
2
c. Rumput : = 6,66
0,3
1
d. Batang kangkung : = 3,33
0,3
2
e. Daun pisang : =6,66
0,3
1
f. Serat batang pisang : = 3,33
0,3
2
g. Kulit jagung : = 6,66
0,3
1
h. Tanaman air : = 3,33
0,3

30
2
i. Daun bambu : = 6,66
0,3
2
j. Ranting : = 6,66
0,3
2
k. Daun : = 6,66
0,3
1
l. Daun hijau kecil : = 3,33
0,3
2
m. Bambu : = 6,66
0,3
1
n. Buah : = 3,33
0,3
1
o. Bawang : = 3,33
0,3
1
p. Tongkol jagung : = 3,33
0,3
1
q. Wortel : = 3,33
0,3
2
r. Daun bawang : = 6,66
0,3
1
s. Serpihan kayu : = 3,33
0,3
1
t. Spesies A : = 3,33
0,3
C. Dominasi hewan pada ekosistem terestrial

3
a. Semut : = 10
0,3
1
b. Ulat : = 3,33
0,3
2
c. Kaki seribu : = 6,66
0,3
1
d. Siput : = 3,33
0,3
1
e. Telur : = 3,33
0,3

31
1
f. Cacing : = 3,33
0,3
1
g. Hewan A : = 3,33
0,3
D. Dominasi Hewan pada Ekosistem Aquatik

3
a. Berudu : = 10
0,3
2
b. Siput : = 6,66
0,3
1
c. Cacing : = 3,33
0,3
1
d. Anak belut : = 3,33
0,3

E. Dominasi komponen Abiotik pada Ekosistem Terestrial

3
a. Batu besar : = 10
0,3
3
b. Batu kecil : = 10
0,3
1
c. Plastik : = 3,33
0,3
F. Dominasi komponen Abiotik pada Ekosistem Aquatik

3
a. Batu besar : = 10
0,3
2
b. Plastik : = 6,66
0,3
1
c. Kertas : = 3,33
0,3
2
d. Tali rapiah : = 6,66
0,3
1
e. Batu kecil : = 3,33
0,3
2
f. Sendal : = 6,66
0,3

32
1
g. Tali karung : = 3,33
0,3
2
h. Aluminium voil : = 6,66
0,3
1
i. Botol plastik minyak : = 3,33
0,3
1
j. Botol pestisida : = 3,33
0,3
4. Dominasi Nisbi

Dominasi
Rumus= × 100% =....
Jumlah Semua dominasi

A. Dominasi nisbi tumbuhan pada ekosistem terestrial

10
a. Tangkai kering : ×100%=¿ 15,79
63,31
3,33
b. Bambu : ×100%=¿ 5,25
63,31
10
c. Tangkai basah : ×100%=¿ 15,79
63,31
3,33
d. Buah cabai : ×100%=¿ 5,25
63,31
3,33
e. Akar : ×100%=¿ 5,25
63,31
3,33
f. Rumput mati : ×100%=¿ 5,25
63,31
3,33
g. Daun : ×100%=¿ 5,25
63,31
10
h. Spesies A : ×100%=¿ 15,79
63,31
10
i. Spesies B : ×100%=¿ 15,79
63,31
6,66
j. Spesies C : ×100%=¿ 10,51
63,31
B. Dominasi nisbi tumbuhan pada ekosistem aquatik

33
30
a. Akar : × 100% = 23,70
126,58
10
b. Daun Kakao : × 100% = 7,90
126,58
6,66
c. Rumpu : × 100% = 5,26
126,58
3,33
d. Batang Kangkung : × 100% = 2,63
126,58
6,66
e. Daun Pisang : × 100% = 5,26
126,58
3,33
f. Serat Batang Pisang : × 100% = 2,63
126,58
6,66
g. Kulit Jagung : × 100% = 5,26
126,58
3,33
h. Tanaman Air : × 100% = 2,63
126,58
6,66
i. Daun Bambu : × 100% = 5,26
126,58
6,66
j. Ranting : × 100% = 5,26
126,58
6,66
k. Daun : × 100% = 5,26
126,58
3,33
l. Daun Hijau Kecil : × 100% = 2,63
126,58
6,66
m. Bambu : × 100% = 5,26
126,58
3,33
n. Buah : ×100% = 2,63
126,58
3,33
o. Bawang : × 100% = 2,63
126,58
3,33
p. tongkol Jagung : × 100% = 2,63
126,58
3,33
q. Wortel : × 100% = 2,63
126,58
6,66
r. Daun Bawang : × 100% = 5,26
126,58

34
3,33
s. Serpihan kayu : × 100% = 2,63
126,58
3,33
t. Spesies A : × 100% = 2,63
126,58
C. Dominasi nisbi hewan pada ekosistem terestrial

10
a. Semut : × 100% = 30,02
33,31
3,33
b. Ulat : × 100% = 9,99
33,31
6,66
c. Kaki seribu : × 100% = 19,99
33,31
3,33
d. Siput : × 100% = 9,99
33,31
3,33
e. Telur : × 100% = 9,99
33,31
3,33
f. Cacing : × 100% = 9,99
33,31
3,33
g. Hewan A : × 100% = 9,99
33,31
D. Dominasi nisbi hewan pada ekosistem aquatik

10
a. Berudu : × 100% = 42,88
23,32
6,66
b. Siput : × 100% = 28,55
23,32
3,33
c. Cacing : × 100% = 14,27
23,32
3,33
d. Anak Belut : × 100% = 14,27
23,32
E. Dominasi nisbi komponen abiotik pada ekosistem terestrial

10
a. Batu Besar : × 100% = 42,86
23,33

10
b. Batu Kecil : × 100% = 42,86
23,33

35
3,33
c. Plastik : × 100% = 14,2
23,33
F. Dominasi nisbi komponen abiotik pada ekosistem aquatik

10
a. Batu Besar : × 100% = 18,76
53,29

6,66
b. Plastik : ×100% = 12,49
53,29
3,33
c. Kertas : × 100% = 6,24
53,29
6,66
d. Tali Rapiah : × 100% = 12,49
53,29
3,33
e. Batu Kecil : × 100% = 6,24
53,29
6,66
f. Sendal : × 100% = 12,49
53,29
3,33
g. Tali Karung : × 100% = 6,24
53,29
6,66
h. Alumunium Voil : × 100% = 12,49
53,29
3,33
i. Botol Plastik Minyak : × 100% = 6,24
53,29
3,33
j. Botol Pestisida : × 100% = 6,24
53,29
5. Frekuensi

Jumlah Plot yang terdapat Spesies


Rumus= =…
Jumlah Semua Plot

A. Frekuensi tumbuhan pada ekosistem terestrial

3
a. Tangkai Kering : = 0,33
9
1
b. Bambu : = 0,11
9
3
c. Tangkai Basah : =0 ,33
9

36
1
d. Buah Cabai : = 0,11
9
1
e. Akar : = 0,11
9
1
f. Rumput Mati : = 0,11
9
1
g. Daun : = 0,11
9
3
h. Spesies A :
9 = 0,33
3
i. Spesies B : = 0,33
9
2
j. Spesies C : = 0,22
9
B. Frekuensi tumbuhan pada ekosistem aquatik

3
a. Akar : = 0,33
9
3
b. Daun Kakao : = 0,33
9
2
c. Rumput : = 0,22
9
1
d. Batang Kangkung : = 0,11
9
2
e. Daun Pisang : = 0,22
9
1
f. Serat Batang Pisang : = 0,11
9
2
g. Kulit Jagung : = 0,22
9
1
h. Tanaman Air : = 0,11
9
2
i. Daun Bambu : = 0,22
9
2
j. Ranting : = 0,22
9

37
2
k. Daun : = 0,22
9
1
l. Daun hijau kecil : = 0,11
9
2
m. Bambu : = 0,22
9
1
n. Buah : = 0,11
9
1
o. Bawang : = 0,11
9
1
p. Tongkol jagung : = 0,11
9
1
q. Wortel : = 0,11
9
2
r. Daun Bawang : = 0,22
9
1
s. Serpihan Kayu : = 0,11
9
1
t. Spesies A : = 0,11
9
C. Frekuensi hewan pada ekosistem terestrial

3
a. Semut : = 0,33
9
1
b. Ulat : = 0,11
9
2
c. Kaki Seribu : = 0,22
9
1
d. Siput : = 0,11
9
1
e. Telur : = 0,11
9
1
f. Cacing : = 0,11
9
1
g. Hewan A : = 0,11
9
D. Frekuensi hewan pada ekosistem aquatik

38
3
a. Berudu : = 0,33
9

2
b. Siput : = 0,22
9

1
c. Cacing : = 0,11
9

1
d. Anak Belut : = 0,11
9

E. Frekuensi komponen abiotik pada ekosistem terestrial

3
a. Batu Besar : =0,33
9
3
b. Batu Kecil : = 0,33
9
1
c. Plastik : = 0,11
9
F. Frekuensi komponen abiotik pada ekosistem aquatik

3
a. Batu Besar : = 0,33
9
2
b. Plastik : = 0,22
9
1
c. Kertas : = 0,11
9
2
d. Tali Rapiah : =0,22
9
1
e. Batu kecil : = 0,11
9
2
f. Sendal : = 0,22
9
1
g. Tali Karung : = 0,11
9
2
h. Alumunium Voil : = 0,22
9
1
i. Botol Plastik minyak : = 0,11
9

39
1
j. Botol Pestisida : = 0,11
9
6. Frekuensi Nisbi

Frekuensi Spesies
Rumus= × 100% =
Jumlah Semua Frekuensi

A. Frekuensi nisbi tumbuhan pada ekosistem terestrial

0,33
a. Tangkai Kering : × 100% = 15,78
2,09
0,11
b. Bambu : × 100% = 5,26
2,09
0,33
c. Tangkai Basah : × 100% = 15,78
2,09
0,11
d. Buah Cabai : × 100% = 5,26
2,09
0,11
e. Akar : × 100% = 5,26
2,09
0,11
f. Rumput Mati : × 100% = 5,26
2,09
0,11
g. Daun : × 100% = 5,26
2,09
0,33
h. Spesies A : × 100% = 15,78
2,09
0,33
i. Spesies B : × 100% = 15,78
2,09
0,22
j. Spesies C : × 100% = 10,52
2,09
B. Frekuensi nisbi tumbuhan pada ekosistem aquatik

0,33
a. Akar : × 100% = 23,70
3,52
0,33
b. Daun Kakao : × 100% = 7,90
3,52
0,22
c. Rumput : × 100% = 5,26
3,52

40
0,11
d. Batang Kangkung : × 100% = 2,63
3,52
0,22
e. Daun Pisang : × 100% = 5,26
3,52
0,11
f. Serat Batang Pisang : × 100% = 2,63
3,52
0,22
g. Kulit Jagung : × 100% = 5,26
3,52
0,11
h. Tanaman Air : × 100% = 2,63
3,52
0,22
i. Daun Bambu : × 100% = 5,26
3,52
0,22
j. Ranting : × 100% = 5,26
3,52
0,22
k. Daun : × 100% = 5,26
3,52
0,11
l. Daun Hijau Kecil : × 100% = 2,63
3,52
0,22
m. Bambu : × 100% = 5,26
3,52
0,11
n. Buah : × 100% = 2,63
3,52
0,11
o. Bawang : × 100% = 2,63
3,52
0,11
p. tongkol Jagung : × 100% = 2,63
3,52
0,11
q. Wortel : × 100% = 2,63
3,52
0,22
r. Daun Bawang : × 100% = 5,26
3,52
0,11
s. Serpihan kayu : × 100% = 2,63
3,52
0,11
t. Spesies A : × 100% = 2,63
3,52
C. Frekuensi nisbi hewan pada ekosistem terestrial

41
0,33
a. Semut : × 100%=42,85
1,1
0,33
b. Ulat : × 100%=42,85
1,1
0,33
c. Kaki Seribu : × 100%=42,85
1,1
0,22
d. Kaki Seribu : × 100% = 20
1,1
0,11
e. Siput : × 100% = 10
1,1
0,11
f. Telur : × 100% = 10
1,1

0,11
g. Cacing : × 100% = 10
1,1

0,11
h. Hewan A : ×100% = 10
1,1

D. Frekuensi nisbi hewan pada ekosistem aquatik

0,33
a. Berudu : × 100% = 42,85
0,77
0,22
b. Siput : × 100%= 28,5
0,77
0,11
c. Cacing : × 100%= 14,2
0,77
0,11
d. Anak belut : × 100% = 14,28
0,77
E. Frekuensi nisbi komponen abiotik pada ekosistem terestrial
0,33
a. Batu besar :0,77 × 100% = 42,85

0,33
b. Batu kecil :0,77 × 100% = 42,85

0,11
c. Plastik :0,77 × 100% = 14,28

F. Frekuensi nisbi komponen abiotik pada ekosistem aquatik

42
0,33
a. Batu besar :1,76 ×100% = 18,78

0,22
b. Plastik :1,76 ×100% = 12,5

0,11
c. Kertas :1,76 ×100% = 6,25

0,22
d. Tali rapiah :1,76 ×100% = 12,5

0,11
e. Batu kecil :1,76 ×100% = 6,26

0,22
f. Sandal :1,76 ×100% = 12,5

0,11
g. Tali karung :1,76 ×100% = 6,25

0,22
h. Aluminium voil :1,76 ×100% = 12,5

0,11
i. Botol plastik minyak :1,76 ×100% = 6,25

0,11
j. Botol pestisida :1,76 ×100% = 6,25

7. Nilai Penting

Kepadatan+Dominasi + Frekuensi
Rumus = =
Kepadatan nisbi+Dominasi nisbi+Frekuensi nisbi

A. Nilai penting tumbuhan pada ekosistem terestrial

98,88+10+0,33 109,21
a. Tangkai kering : = = 1,85
27,46 + 15,79 + 15 ,78 59,03
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
b. Bambu : = = 0,42
0,30 + 5,25 + 5,26 10,81
71,11 + 10 + 0,33 81,44
c. Tangkai basah : = = 1,58
19,75 + 15,79 + 15,78 51,32
2,22 + 3,33 + 0,11 5,66
d. Buah cabai : = = 0,50
0,61 + 5,25 + 5,26 11,12

43
44,44 + 3,33 +3,33 51,1
e. Akar : = = 2,23
12,34 + 5,25 + 5,26 22,85
71,11 + 3,33 + 0,11 74,55
f. Rumput mati : = = 2,46
19,75+5,25+5,26 30,26
55,55 + 3,33 + 0,11 58,99
g. Daun : = = 2,27
15,43+5,25+5,26 25,94
15,55 + 10 + 0,33 25,88
h. Spesies A : = = 0,72
4,31+15,79+15,78 35,88
11,11+10+0,33 21,44
i. Spesies B : = = 0,61
3,08+15,79+15,78 34,65
28,88 + 6,66 + 0,22 35,76
j. Spesies C : = = 1,23
8,02+10,51+10,52 29,05
B. Nilai penting tumbuhan pada ekosistem aquatik

10 +30 + 0,33 40,33


a. Akar : = = 0,82
1,61 + 23,70 + 23,7 49,01
3,33 + 10 + 0,33 13,66
b. Daun kakao : = = 0,83
0,53 + 7,90 + 7,90 16,33
2,22 + 6,66 + 0,22 9,1
c. Rumput : = = 0,83
0,35 + 5,26 + 5,26 10,87
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
d. Batang kangkung : = = 0,83
0,17 + 2,63 + 2,63 5,43
4,44 + 6,66 + 0,22 11,32
e. Daun pisang : = = 1,00
0,71 + 5,26 + 5,26 11,23
11,11 + 3,33 + 0,11 14,55
f. Serat batang pisang : = = 2,06
1,79 + 2,63 + 2,63 7,05
21,11 + 6,66 + 0,22 27,99
g. Kulit jagung : = = 2,09
3,41 + 5,26 + 5,26 13,39
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
h. Tanaman air : = = 0,83
0,17 + 2,63 + 2,63 5,43
3,33 + 6,66 + 0,22 10,21
i. Daun bambu : = = 0,92
0,53 + 5,26 + 5,26 11,05
4,44 + 6,66 +0,22 11,32
j. Ranting : = = 1,00
0,71 + 5,26 + 5,26 11,23

44
427,77 + 6,66 + 0,22 434,65
k. Daun : = = 5,45
69,21 + 5,26 + 5,26 79,73
2,22 + 3,33 + 0,11 5,66
l. Daun hijau kecil : = = 0,97
0,53 + 2,63 + 2,63 5,79
2,22 + 6,66 + 0,22 9,1
m. Bambu : = = 0,83
0,35 + 5,26 + 5,26 10,87
3,33 + 3,33 + 0,11 6,77
n. Buah : = = 1,16
0,53 + 2, 63 + 2,63 5,79
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
o. Bawang : = = 0,83
0,17 + 2,63 + 2,63 5,43
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
p. Tongkol jagung : = = 0,83
0,17 + 2,63 + 2,63 5,43
21,11 + 3,33 + 0,11 24,55
q. Wortel : = = 2,83
3,41 + 2,63 + 2,63 8,67
2,22 + 6,66 + 0,22 9,1
r. Daun bawang : =
0,35 + 5,26 + 5,26 10,87
= 0,83
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
s. Serpihan kayu : =
0,17 + 2,63 + 2,63 5,43
= 0,83
162,22 + 3,33 + 0,11 165,66
t. Spesies A :
26,24 + 2,63 + 2,63
=
31,5
= 5,25
C. Nilai penting hewan pada ekosistem terestrial

20 + 10 + 0,33 30,33
a. Semut : =
68,96 + 30,02 + 30 128,98
= 0,23
2,22 + 3,33 + 0,11 5,66
b. Ulat :
7,65 + 9,99 + 10
=
27,64
= 0,20
2,22 + 6,66 + 0,22 9,1
c. Kaki seribu :
7,65 + 19,99 + 20
=
47,64
= 0,19
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
d. Siput :
3,82 + 9,99 + 10
=
23,81
= 0,19
2,22 + 3,33 + 0,11 5,66
e. Telur :
7,65 + 9,99 + 10
=
27,64
= 0,20
1,11 + 3,33 +0,11 4,55
f. Cacing : = = 0,19
3,82 + 9,99 + 10 23,81

45
3,33 + 3,33 + 0,11 6,77
g. Hewan A : = = 38,24
11,48 + 9,99 + 10 31,47
D. Nilai penting hewan pada ekosistem aquatik
24,44 +10 + 0,33 34,77
a. Berudu : = = 0,24
56,83 + 42,88 + 42,85 142,56
21,11 + 6,66 + 0,22 27,99
b. Siput : = = 0,32
29,09 + 28,55 + 28,57 86,21
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
c. Cacing : = = 0,14
2,58 +14,27 + 14,28 31,13
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
d. Anak belut : = = 0,14
2,58 + 14,27 + 14,28 31,13

E. Nilai penting komponen abiotik pada ekosistem terestrial

14,44 + 10 + 0,33 24,77


a. Batu besar : = = 0,25
10,93 + 42,86 + 42,85 96,64
131,11 + 10 + 0,33 141,44
b. Batu kecil : = = 1,10
99,32 + 42,86 + 42,85 127,87
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
c. Plastik : = = 0,15
0,84 + 14,27 + 14,28 29,39
F. Nilai penting komponen abiotik pada ekosistem aquatik

4,44 + 10 + 0,33 14,77


a. Batu besar : = = 67,59
15,31 + 18,76 + 18,75 52,82
2,22 + 6,66 + 0,22 9,1
b. Plastik : = = 0,27
7,65 + 12,49 + 12,5 32,64
2,22 + 3,33 + 0,11 9,1
c. Kertas : = = 0,45
7,65 + 6,24 + 6,25 20,14
2,22 + 6,66 + 0,22 9,1
d. tali rapiah : = = 0,45
7,65 + 6,24 + 6,25 20,14
13,33 + 3,33 + 0,11 16,77
e. Batu kecil : = = 0,28
45,96 + 6,24 + 6,25 58,45
2,22 + 6,66 + 0,22 9,1
f. Sendal : = = 0,27
7,65 + 12,49 + 12,5 32,64

46
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
g. Tali karung : = = 0,21
3,82 + 6,24 + 6,25 16,31
2,22 + 6,66 + 0,22 9,1
h. Aluminium voil : = = 0,08
76,5 + 12,49 + 12,5 101,49
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
i. Botol plastik minyak : = = 0,27
3,82+6,24+6 , 25 16,31
1,11 + 3,33 + 0,11 4,55
j. Botol pestisida : = = 0,27
3,82+6,24+6 , 25 16,31

8. Nilai Luas

Rumus = Dominasi + Jumlah plot yang terdapat Spesies × Luas plot

A. Nilai luas tumbuhan pada ekosistem terestrial

a. Bambu : 10 + 3 × 0,3 = 10,9


b. Bambu : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
c. Tangkai cabai : 10 + 3 × 0,3 = 3,9
d. Buah cabai : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
e. Akar : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
f. Rumput mati : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
g. Daun : 10 + 1 × 0,3 = 3,9
h. Spesies A : 10 + 3 × 0,3 = 10,9
i. Spesies B : 10 + 3 × 0,3 = 10,9
j. Spesies C : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
B. Nilai luas tumbuhan pada ekosistem aquatik

47
a. Akar : 30 + 3 × 0,3 = 20,9
b. Daun kakao : 10 + 3 × 0,3 = 3,9
c. Rumput : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
d. Batang kangkung : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
e. Daun pisang : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
f. Serat batang pisang : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
g. Kulit jagung : 6,66 + 2 ×0,3 = 7,26
h. Tanaman air : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
i. Daun bambu : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
j. Ranting : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
k. Daun : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
l. Daun hijau kecil : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
m. Bambu : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
n. Buah : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
o. Bawang : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
p. Tongkol jagung : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
q. Wortel : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
r. Daun bawang : 6,66 + 2 × 0,3 =7,26
s. Serpihan kayu : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
t. Spesies A : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
C. Nilai luas hewan pada ekosistem terestrial

a. Semut : 10 + 3 × 0,3 = 3,9


b. Ulat : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
c. Kaki seribu : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
d. Siput : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
e. Telur : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
f. Cacing : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
g. Hewan A : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
D. Nilai luas hewan pada ekosistem aquatik

a. Berudu : 10 + 3 × 0,3 = 3,9

48
b. Siput : 10 + 2 × 0,3 = 3,9
c. Cacing : 6,66 + 1 × 0,3 = 7,26
d. Anak Belut : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63

E. Nilai luas komponen abiotik pada ekosistem terestrial

a. Batu besar : 10 + 3 × 0,3 = 3,9


b. Batu kecil : 10 + 3 × 0,3 = 3,9
c. Plastik : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
F. Nilai luas komponen abiotik pada ekosistem aquatik

a. Batu besar : 10 + 3 × 0,3 = 3,9


b. Plastik : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
c. Kertas : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
d. Tali rapiah : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
e. Batu kecil : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
f. Sendal : 6,66 + 2 ×0,3 = 7,26
g. Tali karung : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
h. Alumunium voil : 6,66 + 2 × 0,3 = 7,26
i. Botol plastik minyak : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63
j. Botol pestisida : 3,33 + 1 × 0,3 = 3,63

49

Anda mungkin juga menyukai